0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang siyasah syariyah pada era Abu Bakar setelah wafatnya Nabi Muhammad. Era ini ditandai dengan peristiwa Syaqifah Bani Sa'idah dimana terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah melalui musyawarah. Abu Bakar kemudian berpidato dan memerintah dengan prinsip keadilan, perlindungan hak-hak rakyat, serta seruan bela negara. Masa pemerintahannya dihadapkan pada berbag
Dokumen ini membahas tentang siyasah syariyah pada era Abu Bakar setelah wafatnya Nabi Muhammad. Era ini ditandai dengan peristiwa Syaqifah Bani Sa'idah dimana terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah melalui musyawarah. Abu Bakar kemudian berpidato dan memerintah dengan prinsip keadilan, perlindungan hak-hak rakyat, serta seruan bela negara. Masa pemerintahannya dihadapkan pada berbag
Dokumen ini membahas tentang siyasah syariyah pada era Abu Bakar setelah wafatnya Nabi Muhammad. Era ini ditandai dengan peristiwa Syaqifah Bani Sa'idah dimana terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah melalui musyawarah. Abu Bakar kemudian berpidato dan memerintah dengan prinsip keadilan, perlindungan hak-hak rakyat, serta seruan bela negara. Masa pemerintahannya dihadapkan pada berbag
NIM : 11822051 PRODI/KELAS : Hukum Ekonomi Syariah/ 6 B MATA KULIAH : Fiqih Syasah NAMA DOSEN : Ridwan, SEI., M.S.I.
SIYASAH SYAR’IYAH ERA ABU BAKAR
1. Ditandai dengan Nabi Muhammad Wafat.
2. Peristiwa Syaqifah Bani Sa’idah • (Berkumpulnya kaum Ansor (Masyarakat asli pribumi Madinah) dan Muhajirin (Orang-orang yang mengikuti Nabi dari Mekkah Pindah ke Madinah ketika Nabi Hijrah Ke Madinah). • Kaum Ansor merasa yang layak menggantikan Nabi sebagai pemimpin adalah dari kalangan Kaum Ansor. • Pada saat perkumpulan di Syaqifah Bani Sa’idah tidak dihadiri oleh Ashabul Qabair diantaranya Abu Bakar, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib dan para sahabat-sahabat besar lainnya. • Hanya saja pada saat itu ada orang yang melapor dan menyampaikan kepada Umar dan Umar mengutus orang untuk memberitahukan kepada Abu Bakar agar segara ke Syaqifah Bani Sa’idah. • Awalnya Abu Bakar menolak kemudian diutus kembali seseorang oleh Umar agar segera keSyaqifah Bani Sa’idah karena ada peristiwa yang dianggap genting. 3. Nabi tidak pernah menunjuk atau berwasiat kepada seorangpun untuk menggantikannya menjadi pemimpin, setelah wafatnya. 4. Perdebatan Ansor Dan Muhajirin tentang siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin pasca Nabi. 5. Untuk mencegah perpecahan, Abu Bakar berpidato ditengah kaum ansor dan muhajirin tentang jasa kaum ansor dan muhajirin dalam perjuangan uamat islam 6. Abu Bakar mengajak semua bermusyawarah dengan tenang dan lapang dada sembari mengajukan Umar bin Khattab dan Ubaidah bin Jarrah untuk dipilih salah satunya menjadi pemimpin Umat Islam pengganti Nabi 7. Umar Bin Khattab berdiri di depan Abu bakar sera berkata bahwa Abu Bakarlah Yang paling pantas memimpin dan sekaligus membuat propaganda bahwa semua akan mendukung kepemimpinan beliau 8. Abu Ubaidah dan Basyir bin Saad menjabat tangan Abu Bakar dan mengucapkan baiat dan diikuti seleuruh yang hadir, termasuk Umar bin Khattab 9. Pasca selesainya proses pemakaman nabi, tepatnya setelah isya’, Abu Bakar naik Ke Mimbar seraya berpidato pertama kali sebagai Khalifah.
Konten Pidato Abu Bakar
1. Keterpilihan dan Pelantikan Abu Bakar adalah wujud Kontrak sosial antara pemimpin dan rakyatnya 2. Memberikan ruang yang sebesar-besarnya kepada rakyat untuk mengontrol pemimpinnya (kebebasan berpendapat) 3. Menegakkan keadilah dan HAM dengan melindungi orang2 yang lemah dari kesewenangan orang kuat 4. Seruan bela negara (jihad) jika dibutuhkan 5. Perintah solat agar hidup mejadi berkah.
Problematika di era pemerintahan Abu Bakar
1. Gerakan Nabi Palsu 2. Gerakan Riddah 3. Gerakan Kaum Munafik 4. Gerakan Menolak Zakat
Keberhasilan Kepemimpinan Abu Bakar
1. Perbaikan sosial 2. Perlausan dan pengembangan wilayah umat islam 3. Mengumpulkan ayat ayat alquran yang berserak 4. Mampu menyatukan ansor dan muhajirin