Anda di halaman 1dari 8

A.

Osteoarthritis

1. Definisi

Osteoarthritis merupakan suatu kelainan degerasi sendi yang

terjadi pada cartilage (tulang rawan) yang ditandai dengan timbulnya

nyeri saat terjadi penekanan pada sendi yang terkena. Faktor yang dapat

mempemgaruhi terjadinya osteoarthritis yaitu genetika, usia lanjut, jenis

kelamn permpuan, dan obesitas (Zhang et al, 2016).

2. Etiologi

Menurut (Michael, Schlüter-brust, & Eysel, 2010) etiologi dari

osteoarthritis dibagi menjadi 2 keloompok, yaitu Osteoarthritis primer


dan Osteoarthritis sekunder. Osteoarthritis primer merupakan

osteoarthritis ideopatik atau osteoarthritis yang belum diketahui

penyebabnya. Sedangkan osteoarthritis sekunder penyebabnya yaitu

pasca trauma, genetik, mal posisi, pasca operasi, metabolik, gangguan

endokrin, osteonekrosis aseptik. Menurut (heidari, 2011) osteoarthritis

memiliki etiologi multifaktoral, karena interaksi antara faktor sistemik

dan lokal. Usia, jenis kelamin perempuan, berat badan, dan obesitas,

cedera lutut, penggunaan sendi berulang, kepadatan tulang, kelemahan

otot, dan kelemahan sendi memainkan peran dalam pengembangan OA

sendi. Terjadinya osteoartritis disebabkan karena beberapa hal seperti

yang dikemukakan oleh Sellam J tahun 2013 yaitu :

a. Perubahan metabolik seperti akibat dari penyakit wilson, artritis kristal,

akromegali, hemokromatosis.

b. Kelainan anatomi atau struktur sendi seperti panjang tungkai tidak

sama, deformitas valgus atau varus, dislokasi koksa kongenital.

c. Trauma: trauma sendi mayor, fraktur pada sendi atau osteonekrosis,


akibat bedah tulang.

d. Inflamasi: semua artropati inflamasi dan artritis septik.

3. Klasifikasi

Osteoartritis berdasarkan penyebabnya diklasifikasikan menjadi 2

yaitu osteoartritis primer dan sekunder (Moskowitz, Altman, Hochberg,

Buckwalter, & Goldberg, 2012).

a. Idiopatik (Primer)

Pada osteoarthritis primer tidak diketahui penyebabnya dan tidak ada

hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan

lokal sendi.

b. Sekunder

Osteoarthritis sekunder disebabkan karena adanya perubahan

degeneratif yang terjadi pada sendi yang sudah deformitas, perubahan

metabolik, kelainan anatomi/struktur sendi, trauma, dan inflamasi.

Sedangkan menurut Rekomendasi IRA untuk Diagnosis dan

Penatalaksanaan Osteoartritis tahun 2014 mengklasifikasikan osteoartritis

berdasarkan lokasi sendi yang terkena yaitu :


a. OA tangan

Biasanya terjadi pada usia > 45 tahun dan lebih banyak terjadi pada

wanita postmenopause. Pada OA tangan sendi yang terkena yaitu

sendi distal interfalang, proksimal interfalang, dan karpometakarpal.

b. OA lutut

Pada OA lutut dapat menyerang medial tibiofemoral, lateral

tibiofemoral, dan bagian femoropatellar.

c. OA panggul

Lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding wanita. Osteoartritis

panggul dapat terjadi unilateral atau bilateral. Nyeri dapat dirasakan di

panggul saat berdiri dan dapat menjalar kebawah menuju bagian

anterior. OA panggul ini bersifat destruktif.

d. OA vertebra

Biasanya mengenai vertebra servikal dan lumbal dimana osteofit pada

vertebra dapat menyebabkan penyempitan foramen vertebra lalu

menekan serabut saraf dan menyebabkan nyeri punggung hingga

pinggang.

e. OA kaki dan pergelangan kaki

Umumnya mengenai sendi I metatarsofalang. Dapat terjadi bursitis

dan deformitas valgus. Pada gambaran radiologi ditemukan osteofit

dan dapat terjadi pada usia < 40 tahun.


f. OA bahu

Osteoartritis ini paling jarang ditemukan. Nyeri terjadi saat pergerakan

dan sulit di lokalisasi.

g. OA siku

Osteoartritis siku terjadi karena paparan getaran berulang, trauma, dan

metabolik artropati.

h. OA temporomandibular

OA temporomandibular ditandai dengan krepitasi, nyeri saat chewing

Menurut Kellgren dan Lawrence dalam pemeriksaan radiologi

diklasifikasikan sebagai berikut :

Grade 0: normal, tidak tapak adanya tanda-tanda Osteoarthritis pada

radiologi.

Grade 1: Ragu-ragu tanpa osteofit

Grade 2: Ringan, osteofit yang pasti, tidak terdapat ruang antar sendi.

Grade 3: Sedang, terdaat ruang antar sendi yang cukup besar.

Grade 4: Berat atau parah, osteofit besar, terdapat ruang antar sendi yang

lebar dengan sclerosis pada tulang subchondral (Kohn, Sassoon, &

Fernando, 2016).
Gam

bar 2.1 klasifikasi OA (Kohn et al., 2016).

4. Tanda dan gejala

Nyeri pada osteoathritis biasanya meningkat ketika penderita

melakukan aktifitas an berkurang ketika beristirahat. Ostoarthritis yang

lebih lanjut dapat menybabkan nyeri pada saat beristirahat dan dimalam

hari, sehingga dapat mempengaruhi kenyamanan dalam tidur karena

nyeri yang semakin meningkat. Gejala utama yang menunjukkan adanya

diagnosis osteoarthritis meliputi:

 Nyeri pada persendian yan terkena

 Menurangi fungsi dari sendi yang terkena

 Kekakuan (durasinya pendek, sendi terasa kaku saat lama tidak

digunakan,namun kekakuannya hanya sebentar)

 Ketidakstabilan sendi
 Penderita biasanya mengeluhkan gerakan sendi yang berkurang,

deformitas, pembengkakan, krepitasi, banyak terjadi pada usia lanjut

>40 tahun

 Apabila nyerinya terlalu lama maka nyeri tersebut berkaitan dengan

tekanan psikologis (Hunter et al., 2009).

1. Fransisca Cahyono.Kombinatorial dalam hukum pewarisan Mendel Institut


Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia Makalah
Probabilitas dan Statistik Tahun 2010
2.Darmano Autosomal Dominan dan Resesif.
diakses dari
http://penyakitosteoarthritis.yolasite.com/resources/Autosomal-
dominan.pdf(diakses tanggal 14 oktober 2022).

Anda mungkin juga menyukai