NPM : 200310013
Semester : 4 (empat)
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dari interaksi.-Interaksi yang
dilakukan manusia tidak lepas dari bahasa sebagai sarananya. Dalam proses interaksi ini
manusia akan melakukan pertukaran informasi. Proses pertukaran informasi ini akan sangat
mudah dilakukan ketika manusia benar-benar memahami bahasa sebagai sarana berinteraksi.
dengan guruan.
Pada kesempatan ini penelitian akan mencoba untuk menganalisis menggunkan salah
satu kategori ketidaksantunan pada salah satu program acara yang identik dengan unsur-unsur
ketidak santunan yaitu “Ketidaksantunan Berbahasa Dalam Acara “Lapor pak” TV Trans 7”
salah satu siaran tv di indonesia. Alasan peneliti tertarik pada judul ini adalah (1) Acara
LAPOR PAK merupakan acara comedi yang lebih dominan terhadap tuturan bahasa yang
lucu dengan gurauan. (2) acara LAPOR PAK merupakan acara yang yang ditayangkan secara
langsung tanpa proses editing. (3) acara LAPOR PAK terdapat tuturan-tuturan yang dapat
termasuk kedalam fenomena ketidaksantunan bahasa. Ketidaksantunan dituturkan oleh para
finalis walau ketidaksantunan tersebut memang sudah bukan hal yang tabu lagi pada acara
tersebut, tetapi ketidaksantunan akan berimbas pada penutur dan mitra tuturnya yang secara
langsung hadir pada acara tersebut. Peneliti mencoba untuk menganalisis bentuk tuturan tidak
santun tersebut dalam sebuah penelitian yang berjudul “Ketidaksantunan Berbahasa Dalam
Acara “Lapor pak interogasi luna maya” di TV Trans 7 “ edisi 19.04.2021(kajian pragmatik).
METODE
Metode yang digunakan ialah metode deskriftif kualitatif dengan sumber tulisan, dan
data buatan.yang mana data di tulis dan di kumpulkan melalui penerapan metode simak catat.
Menurut Sudaryanto (1993:133) penyediaan data yang dilakukan dengan menyimak data
penggunaan bahasa. (Mashum, 2007:26) metode simak catat adalah metode yang digunakan
untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa. (Mashum 2005:93) tehnik
catat adalah mencari beberapa bentuk yang relevan bagi penelitinya dari penggunaan bahasa
secara tertulis.
penggunaan bahasa dalam masyarakat yang terus bermunculan. Agar tujuan masalah dalam
penelitian ini tersampaikan dengan baik, maka peneliti melibatkan disiplin ilmu yang mutlak
diperlukan. Metode ini pun sangat cocok dengan data yang akan diteliti karena data tidak
berupa angka tetapi berupa tuturan atau pernyataan-pernyataan seperti dalam penggunaan
bahasa yang selalu terkait dengan konteks pemakaiannya. Oleh karena itu, pengkajian
yang bernuansa makna mempermalukan mitra tutur. Mitra tutur menjadi hilang mukanya
Gambar 1.a
Wendy : Ia pak yang kek gini jatoh nya malahan jadi playgroup (mengarah kepada kikky)
Konteks Tuturan:
Gambar 1.b
Andre : gappa andi kan Panjang bagus, harus nya di singkat buku babapalu(buku laluan
lalulintas)
Kikky :wkwwkwkwkwkk Harus nya buku palalu gtu kan (Panduan lalu lintas)
Andre :Nah kalo ngomong palalu pas nih (Mengarah kepalanya wendy yang botak)
Gambar 2.a
Andre : “Oh bisa-bisa buku panduan jangan baca buku di jalan saat sedang menyebrang kan nanti
bisa ketabrak”.
Wendi: “orang udah disupport sama dia kalau misalnya pedoman-pedoman yang kita terbitkan
dari kepolisian “
Andhika : Oh iya ini melempar(Kearah kikky) hahaha Iya Bos lempar ke temen-temen. anda tidak
paham dengan rambu-rambu lalulintas saat nya anda punya buku ini maka anda mulai sekarang
tertib lalu lintas”.
Konteks Tuturan:
Gambar 3.a
Luna maya :Maka nya maaf-maaf ya tapi ini gppa kepala nya (menunjuk arah paha kikky
saputri)?
Kikky saputri :Kepala di sini (menujuk arah kepalanya ). Ini leher (Menujuk bahu tangan nya)
Andhika :kalo lu berdiri di sini (Meragakan lampu lalu lintas kepada kikky ) ibarat rambu-rambu
yang warna kuning hati-hati banyak anak kecil.
Konteks Tuturan :
KESIMPULAN
Berdasarkan pada penelitian yang berjudul “Ketidaksantunan Berbahasa Pengisi Acara