APOTEK Adalah Sarana Pelayana Kefarmasian , Tempat Pelayanan Kefarmasian Oleh Apoteker.
UU 51 THN 2009
PELAYANAN KEFARMASIAN adalah suatu pelayan langsung yang bertanggung jawab kepada pasien terkait dengan sediaan farmasi
denagn maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan kehidupan pasien
-
APOTEKER adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker.
1. Mahasiswa mampu memahami, menghayati dan menjelaskan penerapan aspek legal dan etik dalam perapotekan, meliputih :
a. ASPEK LEGAL PENDIRIAN APOTEK
Regulasi Yang Mengatur Pendirian Apotek
Persyaratan pendirian apotek permenkes no.9 tahun 2017 “apotek”
DOWA (daftar obat wajib apotek) = obat keras yang masih bisa diberikan dalam bentuk wajar.
Maksudnya disini WAJAR contohnya Piroksikam (NSAD) “apabila ada pasien datang mengeluh asam urat tetapi pada saat
itu tdk ada dokter. Dan obat tersebut obat RESEP. Maka kami sebagai Apoteker dapat memberikan obat tersebut sesuai UU
pda DOWA sebnyak 10 Tablet.
kemenkes 347/1990 = DOWA No.1
permenkes 924/1993 = DOWA No.2
permenkes 1176/1999 = DOWA No.3
Narkotika (pasca operasi / nyeri hebat) adalah obat yang mempengaruhi nyeri sampai SSP (sistem saraf pusat)
UU no.35 tahun 2009 “narkotika”
permenkes no.2 tahun 2017 “perubahan penggolongan narkotika”
Psikotropik (obat obat epilepsy) adalah obat yang langsung mempengaruhi SSP
UU no.5 tahun 1997
Precursor adalah bahan awal yang jika disintesis dengn senyawa lain akan menjadi NARKOTIK
PP (PERATURAN PEMERINTAH) no.44 tahun 2010 “ precursor”
Pengelolaan narkotik , psikotropika , precursor permenkes no.3 tahun 2015
Standar pelayanan kefarmasian di apotek permenke no.73 tahun 2016
Izin, regulasi tenaga kefarmasian permenkes no.889/menkes/per/v/2011
Pekerjaan kefarmasian PP no.51 tahun 2009
b. Aspek legal praktek kefarmasian
1) Kemenkes No. 347 tahun 1990 tentang DOWA No. 1
2) Kemenkes No. 924 tahun 1993 tentang DOWA No. 2
3) Kemenkes No. 1176 tahun 1999 tentang DOWA No. 3
4) Permenkes No. 9 tahun 2017 tentang apotek
5) Permenkes No. 922 tahun 1993 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek
6) PP No. 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian
7) UU RI no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
8) UU RI no 35 tahun 2009 tentang narkotika
9) UU RI No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika
10) PP No. 44 tahun 2010 tentang prekursor
11) Permenkes no. 73 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek
12) BPOM No. 4 tahun 2018 tentang pengawasan pengelolaan obat, bahan obat, narkotik , psikotropik dan precursor
c. Etika profesi
Surat Keputusan pengurus pusat IAI / 2014 “ Kode etik apoteker
a. Mukadimah (Pembukaan)
b. Kewajiban umum ( 60 SKP dalam 5 tahun)
Menaati sumpah jabatan
Menaati kode etik
Menjalankan profesi sesuai kompetensi berpegang pada prinsip kemanusiaan dan melaksanakan kewajiban
Update ilmu ( workshop, seminar)
Menghindari keuntungan untuk diri sendiri
Menjadi contoh yang baik
Menjadi sumber informasi sesuai profesi
Update perturan perundangan
c. Kewajiban terhadap teman sejawat (Pasal 10-12)
Berlaku baik
Mengingatkan dan menasehati “kode etik”
Kerja sama dan saling mempercayai
d. Kewajiban terhadap pasien (Pasal 9)
Menghormati hak asasi pasien mengutamakan kepetingan pasien
e. Kewajiban terhadap sejawat tenaga kesehatan lain ( Pasal 13-14)
Membangun dan meningkatkan hubungan profesi
Menjauhkan diri dari sikap yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat kepada tenaga kesehatan lain
f. Penutup (pasal 15)
Sengaja atau tdk sengaja melanggar kode etik , maka akan dikenakan sanksi dari organisasi profesi dan
mempertanggung jawabkan
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengelolaan sediaan farmasi, alata kesehatan, dan barang medis habis pakai
(BMHP) di Apotek :
a. Perencanaan kebutuhan
Kegiatan pemiIihan jenis, jumIah dan harga perbekaIan kefarmasiaan dan BMHP dan ALKES yang sesuai agar tdk terjadi
kekosongan dengan menggunakan metode yangsesuai dan dapat dipertanggung jawabkan dan menjamin efektifitas terapi
Pemilihannya :
- formularium Nasional
- DOEN
- Pengobatan berbasis Bukti ( Evidance Based Medicine)
- Berdasarkan efektifitas dan keamanan
- Berdasarkan mutu
- Berdasarkan harga
- Berdasarkan ketersediaan di pasaran
Metode Perencaan :
1. Metode Komsumsi : Berdasaarkan pola penggunaan tahun sebeIumnya. A= B+C+D-E
A = Nilai yang ditanyakan
B= Nilai rata-rata
C = Buffer Stock
D= lead time
E= Sisa Stok
2. Metode EpidemioIogi atau Morbiditas= berdasarkan pola penyakit. Penyekit Musiman(Diare)
Rumusnya : JumIah Kasus x Standar pengobatanMisaInya kasusnya ada 10.000 Kasus..
Standar pengobatan, misaInya pasienya baru bisa sembuh jika gunakan 15 tabIet/kasus..Data : 10.000 kasus x 15
Tablet = 150.000 TabIet yang harus disiapkan.
3. Metode Kombinasi : Komsumsi + Morbiditas
4. Pareto ABC = Jumlah item dan nilai investasi
KATEGORI JUMLAH ITEM NILAI INVESTASI
(jumlah persediaan di apotek) (harganya)
A 20 % 70 -80 %
B 30 % 15- 20%
C 70 % 5-10%
√2. R
5. EOQ (efektif order quality) = = 1,25
P.I.S
R = jumlah bahan baku
S = biaya pemesanan
P = harga bei per unit
I = biaya penyimpanan di gunakan
Tiap 1,25 bulan melakukan pemesanan untuk menggunakan biaya terendah
b. Pengadaan
Merupakan Suatu Proses Yang Dilakukan Setelah Tahap Perencanaan
Proses Merealisasikan Tahap Perencanaan
harus melalui jalur resmi (PBF)
Dapat Dilakukan Melalui:
PEMBELIAN = Harus Sesuai Dengan Ketentuan Pengadaan
TENDER TETBUKA : dilakukan oleh pbf-pbf manapun dan dari beberapa pbf .
TENDER TERTUTUP : dilakukan pbf terpilih sja , misal KIMIA farma to saja.
E- purchasing : online, dan e- catalog
Just in time : p e m b e l i a n l a n g s u n g , A p o t e k p i h a k k e 3
PENGADAAN HARUS MEMPERHATIKAN :
Bahan baku obat harus disertai setifikat analisa
Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheets (LEMBAR DATAKESELAMATAN BARANG)
ALKES (Setifikat oF origin )
Mempunyai nomor izin edar
Masa kadaluarsanya minimal 2 tahun
c. Penerimaan
Masuknya Obat Yang Telah Dilakukan Pengadaan Dan Disesuaikan Dengan Fakrtur .(ATAU BISA JUGA) Proses
Penerima Barang Yang Telah Kita Pesan Dan Disesuaikan Dengan Faktur.
Dilakukan Oleh Seorang Apoteker Atau Pegawai Yang Didelegasikan
Memperhatikan Tanggal Kadaluarsa, Kuantitas, Alamat
Jika tidak sesuai dilakukan pengambilan
d. Penyimpanan
Kegiatan yang tujuanya UNTUK MELINDUNGI OBAT yang disimpan dari RESIKO KEHILANGAN, KERUSAKAN,
PENCURIAN, serta GANGGUAN FISIK YANG DAPAT MERUSAK MUTU OBAT. PRINSIP :
FIFO (first in first out) yang pertama datang yang pertama dikeluarkan
FEFO (first expired first out) yang mendekati kadaluarsa yang pertama di keluarkan.
Alfabetis
Bentuk sediaan
Narkotik dan psikotropik
MEMBUAT DAFTAR
ALKES,SEDIAAN
NARKOTIK : Kemenkes FARMASI,BMHP
BPOM
4 Rangkap 2 Arsip
MENYIAPKAN BERITA
MENETAPKAN JADWAL,
METODE & TEMPAT
PEMUSNAHAN
MELAUKAN
PEMUSNAHAN (SESUAI
JENIS DAN BENTUK
SEDIAAN)
f. Pengendalian
Suatu kegiatan untuk memasikn tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi yangditetapkan sehingga tidak
terjadi kekosongan / kelebihan obat di RS.
d. Konseling
Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi pasien. Untuk mengawali konseling, Apoteker menggunakan three prime questions.
Kriterianya yaitu :
Umumnya pasien dengan kondisi khusus (Pasien dengan penyakit kronis)
Pasien khusus (seperti polifarmasi,ibu hamil dan menyusui, pediatric (tua), pasien denganpenggunaan obat
khusus).
Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus (penggunaan kortikosteroid dengan tappering
down/off).
Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin, teofilin).
Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk indikasi penyakit yang sama. Dalam
kelompok ini juga termasuk pemberian lebih dari satu Obat untuk penyakit yang diketahui dapat
disembuhkan dengan satu jenis Obat.
Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang studi kelayakan dalam pendirian Apotek
a. Permodalan
modal sendri
pinjaman melalui bank/ lembaga non bank
investor (bank)
b. Analisis keuangan
1. PBP = Total investasi : laba bersih
jika PBP > 5 tahun artinya tidak laya
PBP < 5 Tahun artinya layak
PBP = 5 tahun artinya layak
2. ROI (Return OF Investmen)
% keuntungan yang bisa di peroleh
ROI = laba bersih : Total investasi X 100%
3. ROE (Return Of Equity/utang) berapa % keuntungan yang di dapatkan setelah di bayar
ROE = labah bersih : total equitas/utang X 100%
4. ROA ( Return OF Asset) berapa % yang di dapatkan ketika masih ada utang
Aset= modal + utang
ROA = labah bersih : total aset X 100%
5. BEP (Break Event Point)
titik impas / titik tengah (tidak untung tidak rugi)
parameter untung dan rugi
*omset < BEP artinya Rugi
*omset > BEP artinya untung
BEP= F.C :1 - pendapatan :VC
ket:
F.C= fixed cost artinya biaya tetap (gaji pegawai,listrik dan Telpon)
VC = Variabel cost biaya variabel (obat,embalase ( harga plastik,dll)
6. HPP (harga pokok penjualan)
HPP = persediaan awal + pembelian bersih - persedian akhir
persediaan bersih = pembelian + biaya angkut/biaya operasional -diskon - retur
persediaan awal = jumlah uang di awal bulan
persediaan akhir = jumlah uang di akhir bulan
% HPP = persediaan awal + pembelian bersih - persediaan akhir : total penjualan X 100%
1. mengajukan
permohonan k
kepala dinkes
kab/kota
7. jika di tolak , dinkes
mengeluarkan surat penolakan 2. selambat-lambatnya 6 hari
serta alasan penolakanya. kerja dinkes kab/kota meminta
bantuan teknis balai pom untuk
melakukan pemeriksaan
4. selambat-lambatnya 6
5. jika ada yang tidak hari kerja setelah POM
memenuhi syarat, ,maka melakukan pemeriksaan ,
dikeluarkan adalah surat harus melaporkan hasil
penundaan. pemeriksaannya ke dinkes
Syarat pendirian apotik, harus ada apoteker pananggung jawabnya. Banyak sekali prosedur dalam