Anda di halaman 1dari 7

e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

HUBUNGAN PEMASANGAN KATETER URINE DENGAN


KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU GMIM PANCARAN
KASIH MANADO

Janasiska Kausuhe
Damayanti H.C.
Pangemanan Franly Onibala

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : janasiska@yahoo.com

Abstract Urinary tract infections are one of the most common types of infections. This
infection can occur disalura kidney (ureter), bladder (bladder), or ureter outer (urethra).
Urinary tract infections associated with catheters are the leading cause of secondary
infections of nosocomial blood flow. The purpose of the study To determine whether there
is a relationship of catheter installation with the incidence of urinary tract infection in
GMIM Pancaran Kasih General Hospital Manado. Samples were taken with saturated
sampling technique, which amounted to 30 people. Design The research used is a cohort
study or often called prospective research and data were collected using an observation
sheet. The result of chi-square test was obtained p 0.002 or ≤ value of α 0.05.Conclusion
there is relationship of catheter installation with the incidence of urinary tract infection
at GMIM Pancaran Kasih General Hospital of Manado
Keywords: Urine Catheter Installation, UTI

Abstrak Infeksi saluran kemih adalah salah satu jenis infeksi yang paling sering terjadi.
Infeksi ini bisa terjadi disalura ginjal (ureter), kandung kemih (bladder), atau saluran
kencing bagian luar (uretra). Infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan kateter adalah
penyebab utama infeksi sekunder aliran darah nosokomial. Tujuan penelitian Untuk
mengetahui apakah ada hubungan pemasangan kateter dengan kejadian infeksi saluran
kemih di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Sampel di ambil dengan teknik
pengambilan sampel jenuh, yaitu berjumlah 30 orang. Desain Penelitian yang digunakan
adalah penelitian cohort atau sering disebut penelitian prospektif dan data dikumpulkan
menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian uji chi-square di dapatkan p 0.002 atau
≤ nilai α 0.05.Kesimpulan terdapat hubungan pemasangan kateter dengan kejadian
infeksi saluran kemih di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
Kata Kunci: Pemasangan Kateter Urine, ISK
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

PENDAHULUAN urin menyebabkan besarnya kejadian


Infeksi saluran kemih adalah salah infeksi yang menghasilkan komplikasi
satu jenis infeksi yang paling sering infeksi dan kematian. Amerika Serikat
terjadi. Infeksi ini bisa terjadi disalura pada tahun 2002, kematian yang timbul
ginjal (ureter), kandung kemih dari infeksi salruan kemih diperkirakan
(bladder), atau saluran kencing bagian lebih dari 13.000 (2,3% angka
luar (uretra). Wanita lebih banyak kematian). Sementara itu, kurang dari
terserang ISK karena uretra wanita lebih 5% kasus bateriuria berkembang
pendek dibandingkan dengan uretra pria menjadi bakterimia. Infeksi saluran
sehingga bakteri mudah kemih yang berkaitan dengan kateter
menjangkaunya. Infeksi saluran kemih adalah penyebab utama infeksi sekunder
banyak disebabkan oleh bakteri aliran darah nosokomial. Sekitar 17%
Escherichia coli (Utami, 2012). Infeksi infeksi bakterimia nosokomial
saluran kemih (ISK) adalah episeode bersumber dari infeksi saluran kemih,
bakteriuria signifikan yaitu infeksi dengan angka kematian sekitar 10%
dengan jumlah koloni > (Gould & Brooker, 2009, dalam Marlina
100.000 mikroorganisme tunggal per ml & Samad, 2012).
yang mengenai saluran kemih bagian Penelitian yang dilakukan oleh
atas (pielonefritis, abses ginjal) atau (Malacoppo, 2014) dengan judul skripsi
bagian bawah (sistitis), atau keduanya. “Hubungan pemasangan kateter dengan
ISK merupakan keadaan yang sangat kejadian infeksi saluran kemih (ISK)
sering ditemukan pada praktik umum pada pasien rawat inap di RSUD
dan merupakan 40% dari infeksi Labuang Baji Makasar”, bahwa
nosokomial yang didapat dirumah sakit penelitian dengan analisa bivariat
(Grace & Borley, 2006). menunjukkan bahwa variabel
Menurut WHO dalam Safitri pemasangan kateter berhubungan
(2013), Infeksi saluran kemih (ISK) dengan kejadian infeksi saluran kemih
adalah penyakit infeksi yang kedua (ISK) dengan nilai p : 0,001 < α : 0,05.
tersering pada tubuh sesudah infeksi Artinya pemasangan kateter
saluran pernafasan dan sebanyak 8,3 berhubungan dengan kejadian infeksi
juta kasus dilaporkan per tahun. Infeksi saluran kemih sehingga tenaga medis
ini juga lebih sering dijumpai pada harus meningkatkan pengetahuan dan
wanita dari pada laki-laki. Indonesia keterampilan terkait dengan faktor
merupakan negara berpenduduk ke resiko terjadinya ISK sehingga
empat terbesar dunia setelah Cina, India memberikan manfaat bagi pasien dan
dan Amerika Serikat. Infeksi saluran masyarakat dengan mengurangi lama
kemih di Indonesia dan prevalensinya perawatan dan dapat menghemat biaya
masih cukup tinggi, Menurut perkiraan yang dikeluarkan untuk pengobatan dan
Departemen Kesehatan Republik perawatan.
Indonesia, jumlah penderita ISK di Hasil studi pendahuluan di RSU
Indonesia adalah 90-100 kasus per GMIM Pancaran Kasih Manado Pasien
100.000 penduduk pertahun nya atau yang akan di pasang kateter kurang
sekitar180.000 kasus baru pertahun lebih 2-3 pasien perhari dan dari hasil
(Depkes Ri, 2014 dalam Darsono, wawancara dengan perawat di ketahui di
Mahdiyah dan Sari 2016). RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
Walaupun kesakitan dan kematian sudah tidak lagi menggunakan SPO
dari infeksi saluran kemih berkaitan dengan alasan waktu yang tidak
dengan kateter di anggap relatif rendah memungkinkan untuk mereka
di bandingkan infeksi nosokomial melakukan tindakan menggunakan SPO.
lainnya, tingginya prevalensi
penggunaan kateter
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

Berdasarkan latar belakang dari Tabel 2. Distribusi Frekuensi


data yang ada maka peneliti Responden Berdasarkan Tingkat
mempunyai motivasi untuk meneliti Pendidikan
bagamana hubungan pemasangan Pendidikan n %
kateter dengan kejadian infeksi saluran DIII 16 53.5
kemih di RSU GMIM Pancaran Kasih S1 Kep/Ns 14 46.7
Manado. Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2017
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian didapatkan
desain penelitian cohort atau sering sebagian besar pendidikan terakhir
disebut penelitian prospektif dan data responden adalah diploma tiga (DIII)
dikumpulkan menggunakan lembar yaitu sebanyak 17 responden (53.5%)
observasi. Penelitian cohort adalah dan yang paling sedikit dengan
suatu penelitian yang mempelajari pendidikan terakhir S1/Ns yaitu
dinamika korelasi antara faktor resiko sebanyak 14
dan efek melalui pendekatan responden (46.7%).
longitudinal kedepan (Setiadi, 2013).
Penelitian ini sudah dilakukan di RSU
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
GMIM Pancaran Kasih Manado. Pada
Responden Berdasarkan Masa Kerja
Bulan September- Oktober 2017. Masa Kerja n %
Populasi pada penelitian ini adalah ≥1 Tahun 27 90
seluruh responden yang ada di UGD dan <1 Tahun 3 10
Ruang Rawat Inap RSU GMIM Total 30 100
Pancaran Kasih Manado. Sampel yang
Sumber : Data Primer, 2017
digunakan yaitu sebanyak 30 orang.
Lama bekerja responden ≥1
HASIL dan PEMBAHASAN
berjumlah 27 responden (90%)
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
sedangkan <1 tahun berjumlah 3
Responden Berdasarkan Usia
responden (10%).
Usia
N %
(Tahun) Tabel 4. Distribusi Frekuensi
20-25 3 10 Pemasangan Kateter Urine
26-30 25 83.3 Pemasangan n %
30-35 2 6.7 kateter urine
total 30 100 Tidak sesuai 23 77
Sumber : Data Primer, 2017 Sesuai 7 23
Total 30 100
Hasil penelitian didapatkan bahwa Sumber : Data Primer, 2017
sebagian besar responden berada pada
rentang usia 26-30 tahun yaitu sebanyak Hasil penelitian pada 30 kegiatan
25 responden (83%) dan paling sedikit pemasangan kateter urine didapatkan
pada rentang usia 30-35 tahun yaitu sebagian besar pemasangan kateter urine
sebanyak 2 responden (6.3%). tidak sesuai SPO yaitu sebanyak 23
responden (77%) sedangkan
pemasangan kateter urine sesuai SPO
yaitu sebanyak 7 responden (23%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
yang dikemukakan oleh (Sudoyo,2006
dalam
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

Marlina & Samad 2012) bahwa Infeksi saluran kemih merupakan


dipasangnya kateter sangat salah satu jenis infeksi nosokomial yang
mempengaruhi kejadian ISK. paling sering terjadi di rumah sakit.
Pemasangan kateter merupakan Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan
salah satu intervensi yang diberikan keadaan berkembang biaknya
kepada pasien dengan gangguan saluran mikroorganisme patogen didalam
perkemihan. Kateter sendiri saluran kemih yang menyebabkan
mengganggu pertahanan alami dari inflamasi (Rubin dalam Ariwijaya &
saluran perkemihan dengan Ketut, 2007). Pasien rawat inap yang
menghalangi saluran periurethral, mengalami infeksi saluran kemih pada
mengiritasi mukosa kandung kemih beberapa rumah sakit di Amerika
serta membuat rute buatan bagi Serikat dan Eropa menempati urutan
organisme untuk memasuki kandung pertama (42%) dimana pasien akan
kemih. Organisme tersebut dapat mengalami tanda-tanda dari infeksi
mengakibatkan terjadinya infeksi saluran kemih (Soewondo dalam
saluran perkemihan (Hinkle, 2014). Sepalanita, 2012).
Oleh karena itu, kateter dapat
menyebabkan infeksi saluran Tabel 6. Hasil Analisa Hubungan
perkemihan. Pemasangan kateter urine Pemasangan Kateter Urine Dengan
merupakan tindakan keperawatan Kejadian Infeksi Saluran Kemih
dengan cara memasukan kateter dengan Infeksi Saluran
cara memasukkan kateter kedalam Pemasangan
Kateter
Kemih
Total P
kandung kemih melalui uretra
yang bertujuan membantu memenuhi Urine Tidak Infeksi Value
kebutuhan eliminasi dan sebagai Infeksi
pengambilan bahan pemeriksaan Tidak Sesuai 4 19 23
(Hidayat,2006). 17.4% 82.6% 100%
Sesuai 6 1 7 0.002
85.7% 14.3% 100%
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Infeksi Total 10 20 30
Saluran Kemih 33.3% 66.7% 100%
Sumber : Data Primer, 2017

Infeksi Hasil analisis menunjukan bahwa


Saluran n % dari 30 responden dengan pemasangan
Kemih
Tidak 10 33.3 kateter urine tidak sesuai dan responden
infeksi yang tidak terkena infeksi saluran kemih
Infeksi 20 66.7 yaitu berjumlah 4 responden (17.4%),
Total 30 100 sedangkan responden dengan
Sumber : Data Primer 2017 pemasangan kateter urine tidak sesuai
dan responden yang terkena infeksi
Hasil penelitian dari 30 reponden saluran kemih yaitu berjumlah 19
didapatkan sebagian besar responden responden (82.6%), sementara
terkena infeksi yaitu sebanyak 20 responden dengan pemasangan kateter
responden (66.7%) sedangkan yang urine yang sesuai dan responden yang
tidak terkena infeksi yaitu sebanyak 10 tidak terkena infeksi saluran kemih yaitu
responden (33.3%). Hasil ini sejalan berjumlah 6 responden (85.7%)
dengan penelitian yang dilakukan sedangakan responden dengan
(Marlina & Samad 2012) bahwa infeksi pemasangan kateter urine yang sesuai
saluran kemih menempati urutan ke-3 dan responden yang tidak terkena
dari infeksi nosokomial dirumah sakit. infeksi saluran kemih yaitu berjumlah 1
80% dari infeksi saluran responden (14.3%). Hasil penelitian ini
kemihdisebabkan oleh kateter uretra.
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

sesuai dengan (Efendi,2014) didapatkan mengalami infeksi berjumlah 4 orang


bahwa tindakan perawat dalam (17.4%) sedangkan yang melakukan
pemasangan kateter yang tidak sesuai pemasangan sudah sesuai tapi
dengan Standar Operasional Prosedur mengalami infeksi berjumlah 1 orang
dapat menyebabkan ISK. (14.3%), hal ini bisa dikarenakan
Prosedur pemasangan kateter harus Personal Hygine kurang menjaga
sesuai dengan standar yang ditentukan, kebersihan setelah melakukan
hal ini menjamin dilaksanakannya pemasangan kateter urine. Bisa juga
teknik yang benar, dan di anjurkan dikarenakan oleh faktor usia. (Perry &
dilaksanakan oleh perawat yang Potter, 2006). Usia meningkatkan atau
mendapat pelatihan khusus. Resiko menurunkan kerentanan terhadap
terjadinya infeksi saluran kemih penyakit tertentu. (Smeltzer & Bare
semakin tinggi apabila prosedur 2002) Insiden infeksi meningkat seiring
pemasangan tidak dilakukan sesuai dengan penuaan dan ketidakmampuan.
dengan standar (Pranama, 2002 dalam Infeksi saluran kemih merupakan kasus
Ernawati, 2015). yang paling umum pada spesies
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah bacterial akut pada pasien yang berusia
infeksi yang sering menyerang pria lebih dari
maupun wanita dari berbagai usia 65 tahun. Jenis kelamin juga dapat
dengan berbagai tampilan klinis dan mempengaruhi hal ini, infeksi saluran
episode. ISK sering menyebabkan kemih mayoritas didominasi oleh
morbiditas dan dapat secara signifikan perempuan. Perempuan lebih beresiko
menjadi mortalitas. Walaupun saluran terkena infeksi saluran kemih karena
kemih normalnya bebas dari uretra lebih pendek dan secara anatomi
pertumbuhan bakteri, bakteri yang dekat dengan vagina. Flora kemudian
umumnya naik dari rektum dapat naik ke kandungkemih, tempat
menyebabkan terjadinya ISK. Ketika mikroorganisme melekat ke epitelium
virulensi meningkat atau pertahanan saluran kemih.
inang menurun, adanya inokulasi bakteri Penelitian ini juga sejalan dengan
dan kolonisasi, maka infeksi pada penelitian yang dilakukan (Putri dkk,
saluran kemih dapat terjadi (EAUI, 2011) tentang “Faktor-Faktor yang
2015). Berpengaruh Terhadap Kejadian Infeksi
Infeksi saluran kemih pasca Saluran Kemih Pada Pasien Rawat Inap
pemasangan kateter urine merupakan Usia 20 Tahun Ke Atas Dengan Kateter
kejadian yang sangat sering dijumpai Menetap di RSUD Tugurejo Semarang”
dalam bidang nefrologi dan urologi. menunjukan bahwa adanya pengaruh
Kasus mengemukakan 15-20% pasti antara lama pemasangan kateter dengan
mengalami peristiwa ini didalam kejadian infeksi saluran kemih ISK.
riwayat hidupnya. Pengeluaran air seni Penelitian ini juga sejalan dengan
melalui kateter juga merupakan penelitian yang dilakukan (Sari, 2016)
tindakan yang sering diperlukan untuk tentang “Angka Kejadian Infeksi
menolong penderita. Tata cara aseptis Saluran Kemih (ISK) Dan Faktor Resiko
merupakan syarat mutlak untuk yang Mempengaruhi Pada Karyawan
tindakan ini agar infeksi dapat dicegah. Wanita di Universitas Lampung” yang
Akan tetapi tata cara yang aseptis didapatka hasil penelitian bahwa 39,4%
ataupun chemopropylaxis tidak dapat karyawan wanita mengalami infeksi
sama sekali mengilangkan kemungkinan saluran kemih. Faktor resiko yang
terjadinya infeksi (Akmal, 2010). berhubungan dalam penelitian ini adalah
Dari hasil penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna
menunjukan bahwa yang melakukan antara infeksi saluran kemih dengan
pemasangan kateter urine tidak sesuai hygiene.
tapi tidak
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

SIMPULAN Murwani, 2009. Pedoman Kateterisasi


Hasil penelitian yang dilakukan di Urine, Edisi Revisi. Jakarta: EGC
UGD dan Ruang Rawat Inap RSU
GMIM Pancaran Kasih Manado bahwa Potter, & Perry. 2006. Buku Ajar
terdapat hubungan antara pemasangan Fundamental Keperawatan: Konsep,
kateter dengan kejadian infeksi saluran Proses, Dan Praktik Edisi 4,
kemih di RSU GMIM Pancaran Kasih Volume.2. Jakarta: EGC.
Manado
Prabowo & Pranata, 2014. Buku Ajar
DAFTAR PUSTAKA Asuhan Keperawatan Sistem
Akmal, 2010. Pengetahuan Perawat Perkemihan. Jember: Penerbit Nuha
Tentang Infeksi Saluran Kemih. Judul Medika.
KTI. Pekanbaru Riau
Pranama, 2002 dalam Ernawati, 2005.
Brunner & Suddarth, 2002. Buku Ajar Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Keperawatan Medikal Bedah. Dengan Tingkat Kejadian Infeksi
Jakarta: EGC Saluran Kemih Pada Pasien Yang
Terpasang Kateter Di RSU PKU
Efendi Fapi, 2014. Hubungan Muhammadiyah Gombong.
Pemasangan Kateter Yang Dilakukan
Perawat Dengan Kejadian Infeksi Putri dkk, 2011. Jurnal: Faktor-Faktor
Saluran Kemih (ISK) di Eka Hospital yang Berpengaruh Terhadap
BSD. Jurnal Program Studi Ilmu Kejadian Infeksi Saluran Kemih
Keperawatan Fakultas Ilmu – Ilmu Pada Pasien Rawat Inap Usia 20
Kesehatan Universitas Esa Unggul. Tahun Ke Atas Dengan Kateter
Menetap di RSUD Tugurejo
Gould D & Brooker C, 2009. Semarang.
Mikrobiologi Terapan Untuk
Perawat. Jakarta: EGC Sari, 2016. Jurnal: Angka Kejadian
Infeksi Saluran Kemih (ISK) Dan
Grace & Borley, 2006. At a Glance Ilmu Faktor Resiko yang Mempengaruhi
Bedah . Alih Bahasa dr. Vidia Pada Karyawan Wanita di
Umami. Editor Amalia S. Edisi 3. Universitas Lampung.
Jakarta: Erlangga
Sepalanita, 2012. Pengaruh Perawatan
Malacoppo, 2014. Hubungan
Kateter Urine INDEWELLING
PemasanganKateter Dengan
MODEL AMERICAN ASSOCIATION
Kejadian Infeksi Saluran Kemih
OF CRITICAL CARE NURSES
(ISK) Pada Pasien Rawat Inap Di
(AACN) Terhadap Bakteriuria di
RSUD Labuang Baji Makasar.
RSU Raden Mattaher Jambi. Tesis
Marlina & Samad, 2012. Hubungan Mahasiswa Magister Keperawatan
Pemasangan Kateter Dengan Fakultas Ilmu Keperawatan Depok.
Kejadian Infeksi Saluran Kemih
Pada Pasien Di Ruang Rawat Inap Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik
Penyakit Dalam RSUDZA Banda Penulisan Riset Keperawatan. Edisi
Aceh 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Marrelli, 2007. Buku Dokumentasi Smeltzer & Bare, 2002. Buku Ajar
Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: EGC
e-Journal Keperawatan (eKp), Volume 5, Nomor 2, November 2017

Smeltzer S. C. & Bare B. G, 2005.


Keperawatan Medikal Bedah (Vols 2-
3). (Agung Waluyo penerjemah).
Jakarta: EGC
Sukandar E, 2009. Infeksi Saluran Kemih
Pada Pasien Dewasa . Dalam Buku
Ajar Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 5.
Jakarta: Balai Penerbit FKUNPAD
Utami, 2012. Antibiotik Alami untuk
Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta :
AgroMedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai