Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatrahmat dan
hidayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘Kesultanan-
kesultanan Maritim Masa Islam di  Nusantara’

Berdasarkan sumber-sumber yang kami dapat dari luar maupun dari dalam, walaupun masih
banyak kekurangan. Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai sejarah
masuknya islam ke Indonesia, juga memberikan penjelasan yang jelas mengenai proses masuknya
islam ke Indonesia serta menjelaskan islam pada masa yang akan datang.

Diharapkan bahwa makalah ini membantu pembaca untuk memahami dengan lebih baik tentang sejarah
masuknya islam ke indonesia. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, disebabkan karena
terbatasnya kemampuan kami, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami perlukan
dari pembaca terutama dari Bapak Guru pembimbing  kami. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.

 
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
BAB I PEMBAHASAN
2.1 Masuk dan Berkembangnya di Nusantara............................................. 2
2.2 Kesultanan Maritim Nusantara Masa Islam........................................... 5
2.3 Warisan Kesultanan Islam dalam Kehidupan Masa Kini....................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sejak zaman pra sejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang
sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan
perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara.
Wilayah Barat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi
titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana menarik bagi para pedagang, dan
menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan India. Sementara itu, pala dan cengkeh yang
berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa dan Sumatera, untuk kemudian dijual kepada para
pedagang asing. Pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M
sering disinggahi para pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, dan Palembang di Sumatra;
Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.
            Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur Tengah.
Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi ada juga yang berupaya
menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Indonesia ini bersamaan
dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut. Meskipun belum tersebar secara intensif ke
seluruh wilayah Indonesia.

1.2  Tujuan
Makalah ini mempunyai tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses
perkembangan islam di Indonesia bagi para pembaca. Disamping itu, makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan informasi kepada para pembaca bahwa kami menjelaskan sejarah perkembangan islam dan
perkembangan pada masa yang akan datangnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masuk dan Berkembangnya di Nusantara


Islam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini tentu
bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena di mass media mungkin Anda sudah sering
mendengar atau membaca bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki penganut agama Islam
terbesar di dunia.Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian
diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan
Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya.
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islamdi Indonesia.
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur
Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori
Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang
permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau
pembawa agama Islam ke Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut,
silahkan Anda simak uraian materi berikut ini.
Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan
pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran
Islam di Indonesia.
b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay –
Timur Tengah – Eropa.
c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang
bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard
H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya
pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai.
Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah
singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah
banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang
menyebarkan ajaran Islam.
Demikianlah penjelasan tentang teori Gujarat. Silahkan Anda simak teori berikutnya.
Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori
Gujarat.
Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya
berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:
a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah
mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan
berita Cina.
b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh
mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan
Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal
dari Mesir.
Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli
yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik
Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang
berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah paham simak
teori berikutnya.
Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya
berasal dari Persia (Iran).
Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam
Indonesia seperti:
a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein
cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di
Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut.
Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu
Al – Hallaj.
c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda
bunyi Harakat.
d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama
salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein
Jayadiningrat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya.
Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia
dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai
pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat
(India).
Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari
peranan para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati.
Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam kelompok para wali
yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau wali sembilan yang terdiri dari:
1.Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di Jawa
Timur.
2.Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya.
3.Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim,
menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
4.Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan
Islam di daerah Gresik/Sedayu.
5.Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)
6.Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus.
7.Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di
daerah Demak.
8.Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan
islamnya di daerah Gunung Muria.
9.Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat
(Cirebon) Demikian sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa, Masyarakat Jawa
sebagian memandang para wali memiliki kesempurnaan hidup dan selalu dekat
dengan Allah, sehingga dikenal dengan sebutan Waliullah yang artinya orang yang
dikasihi Allah.

2.2 Kesultanan Maritim Nusantara Masa Islam


ada zaman kerajaan–kerajaan di Nusantara dan zaman sebelumnya, kehidupan masyarakat pada
dasarnya bertumpu pada pertanian dan kegiatan yang bersifat agraris. Beberapa komoditas yang
dihasilkan di Nusantara antara lain kapur barus, merica, pala, cengkeh, nila, mur, borax, kesturi,
dan emas. Produksi komoditas ini tersebar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga
Maluku dan Papua (Nugroho, 2010). Masyarakat Indonesia pada masa itu kemudian
memanfaatkan laut untuk mengangkut berbagai hasil bumi ini ke wilayah Nusantara lainnya
ataupun ke India, Afrika, dan Cina.
ini dibutuhkan untuk memonopoli komoditas internasional di Nusantara.
Kerajaan Ternate yang terdapat di wilayah Maluku Utara saat ini memiliki sumber daya rempah-
rempah yang dikenal mancanegara hingga ke Benua Eropa. Untuk mendukung aktivitas
perdagangan rempah-rempahnya, Kerajaan Ternate membangun pelabuhan dan galangan kapal
di beberapa pulau utamanya. Terdapat juga pelabuhan pendukung di beberapa pulau kecil yang
bertujuan untuk membawa hasil bumi dari pulau-pulau kecil ini ke pelabuhan utama.
Aktivitas perdagangan dan pelayaran Kerajaan Ternate serta kerajaan-kerajaan lain di Nusantara
pada abad 11 hingga abad 14 terintegrasi dengan aktivitas maritim Kerajaan Majapahit. Terjalin
hubungan yang baik dan perjanjian di antara kerajaan-kerajaan ini dimana Kerajaan Majapahit
dipercaya untuk melindungi dan mengontrol jalur perdagangan dan pelayaran yang ada di
wilayah Nusantara.
2.3 Warisan Kesultanan Islam dalam Kehidupan Masa Kini
Islam masuk ke Indonesia terbukti dengan adanya peninggalan sejarah masa kerajaan pada abad
ke 13. Bukan merupakan kebetulan apabila di berbagai penjuru tanah air kini kita saksikan
beragam bentuk dan corak peninggalan sejarah Islam. Ada cerita sejarah teramat panjang di balik
keunikan peninggalan sejarah tersebut.
iap-tiap peninggalan sejarah Islam tersebut melukiskan bagaimana kehidupan bangsa kita sejak
berabad silam hingga masa kontemporer. Di dalam bentuk peninggalan sejarah Islam di
Indonesia, terdapat sumber ilmu pengetahuan yang sangat kaya.

Bagi generasi penerus bangsa dan negara, Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia bisa di jadikan
cermin bagaimana tahap kehidupan bangsa pada masa itu. Nah, apa saja peninggalan sejarah
Islam di Indonesia? berikut kami sajikan 8 corak peninggalan sejarah Islam di Indonesia.
Proses berkembangnya Agama Islam di Indonesiameninggalkan telah mempengaruhi corak dan
kebudayaanIndonesia asli. Percampuran unsur-unsur budaya antara budayaIslam dan budaya asli
Indonesia melahirkan akulturasi kebudayaan.Perwujudan akukturasi kebudayaan itu dalam
bentuk senibangunan dan arsitektur, seperti mesjid, keraton, nisan makam,seni tulis indah atau
kaligrafi, dan seni sastra.

a. Mesjid
Dalam seni bangunan wujud akulturasi budaya Islam danbudaya tradisional Indoneesia
yang paling menonjol ada padabangunan mesjid. Bagi pemeluk Agama Islam, mesjidmerupakan
tempat suci bagi umat Islam untuk melakukanperibadatan. Mesjid yang ada di Indonesia
memiliki ciri-ciriarsitektur yang berbeda dengan mesjid-mesjid di negara lain.

Mesjid-mesjid kuno yang ada di Indonesia mempunyai ciri khasperpaduan budaya Islam dan
tradisional.Ciri khasnya adalah pada atapnya yangbertingkat lebih dari satu (atap
tumpang),biasanya sampai tiga tingkat. Atap tumpangini menurut ahli sejarah
merupakanperpaduan unsur budaya tradisional, budayaHindu dan budaya Islam.
Bangunannyaberbentuk bujur sangkar, ada serambi dibagian samping dan belakang.
Memilikifondasi yang kokoh, terdapat mihrab atautempat khotbah imam/tempat
berdakwahdalam masjid. Terdapat kolam air untukmenyucikan tubuh (wudhu)
sebelummelakukan ibadah.

b. Keraton
Bangunan pusat kerajaan atau kesultanan, tempat rajamenetap. Pada masa Islam di Indonesia,
keraton berperanpenting baik sebagai pusat kekuasaan politik, juga berfungsisebagai pusat
penyebaran Agama Islam. Keraton atau istanayang dibangun pada masa Islam berorak khas
perpaduan unsurunsurarsitektur tradisional, budaya Hindu-Buddha dan budayaIslam.

Pada atapnya yang tumpang dan pintu masuk keraton yangberbentuk gapura. Letak keraton
biasanya dihubungkan dengankepercayaan masyarakat, selalu menghadap ke arah utara,
disebelah barat ada mesjid, dan sebelah timur ada pasar, sebelahselatan alun-alun. Tata ruang
seperti merupakan tradisimasyarakat pra sejarah Indonesia yang disebut macapat. Dilapangan
luas keraton terdapat pohon beringin besar.

c. Makam
Makam adalah tempat peristirahatan yang terakhir danabadi sehingga pembuatannya
selalu diusahakan untuk menjadiperumahan yang sesuai dengan orang yang dikuburnya.
Makampara sultan atau raja dan tokoh Agama dibangun sepertilayaknya sebuah istana. Pada
umumnya makam di kerajaandibangun di lereng sebuah bukit, seperti komplek pemakam
rajarajaketurunan Mataram di Imogiri Yogyakarta

Dalam kepercayaan masyarakat pra sejarah Indonesia.Komplek pemakaman ditempatkan di atas


bukit atau lereng.Pada komplek makam raja di Imogiri Yogyakarta berada di atas sebuah bukit.
Makam tertua di Indonesia adalahmakam Fatimah binti Maimun yanglebih dikenal dengan putri
Suwari diLeran Gresik bertahun 1082. Makam inimirip candi. Makam lainnya, sepertiMakam
Syeikh Maulana Malik Ibrahim

d. Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni tulisan indah dengan mengunakanbahasa Arab. Kaligrafi mulai
berkembang pada abad ke-16, senitulis indah dalam bahasa Arab dipahatkan pada sebuah
batuatau kayu. Kalimat yang diambil biasanya dari ayat-ayat suciAl-Qur'an dan Hadits. Motif
kaligrafi biasanya berbentuktumbuh-tumbuhan, bunga-bungaan, pemandangan alam atauhanya
garis-garis geometris saja. Seni kaligrafi Islam ini turutmewarnai perkembangan seni rupa di
Indonesia. Biasa senikaligrafi dipakai untuk hiasan pada bangunan masjid, motifbatik, hiasan
keramik, hiasan pada keris, hiasan pada batu nisan,dan pada dinding rumah.

e. Tradisi dan Upacara


Kebudayaan Islam yang masuk keNusantara mengalami proses akulturasidengan tradisi
dan upacara masyarakatsetempat. Misalnya, tradisi terhadapseseorang yang sudah
meninggaldiadakan selamatan hari ke -1 sampai ke-7, ke-40, ke-100 dan ke-1000. Demikianjuga
tradisi nyekar (ziarah ke makamdengan menaburkan bunga dan air kemakam).
Upacara-upacara keagamaan yangsampai saat ini senantiasa diselenggarakanseperti peringatan
hari-haribesar Islam, misalnya Maulud Nabi, IdulFitri, Idul Adha, dan 1 Muharram.Upacara adat
tradisional GrebekMaulud di daerah-daerah tertentudisertai dengan pencucian keris
dandiramaikan dengan seni pertunjukanlainnya.Upacara yang berkaitan dengansiklus kehidupan,
seperti kelahiran,perkawinan, dan kematian merupakanrutinitas kegiatan masyarakat
Islam.Mereka memadukan dengan adatistiadat setempat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Agama Islam masuk ke Indonesia mayoritas dibawa oleh para pedagang Muslim
dari Arab, India, Cina, dan Persia. Kedatangan mereka secara damai dan penuh
dengan ramah tamah menjadikan rakyat Nusantara pada masa itu tertarik pada
orang-orang Muslim terlebih agama yang mereka anut. Begitu banyak pula para
penguasa maupun raja-raja yang tertarik dengan budi akhlak mereka sehingga
pernikahan dengan putri raja pun terjadi. Hal inilah yang menjadi faktor utama
berdirinya Kerajaan/Kesulthanan di Indonesia dan Berjaya hingga zaman
imperialisme barat berkuasa. Pada masa penjajahan pun umat Muslim tidak hanya
diam. Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara menyatukan kekuatan bersama-sama
berperang mengusir penjajah. Bahkan, sampai detik-detik proklamasi pun umat
Muslim memegang kontribusi yang besar. Oleh karena itu, lahirnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia tak pernah lepas dari bantuan tangan umat Muslim di
Nusantara.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rachmad. 2005. Kerajaan Islam Demak : Api Revolusi Islam di


Tanah  Jawa (1518-1549). Sukoharjo: Al-Wafi.

Amin, Samsul Munir. 2013.Sejarah Peradaban Islam.Jakarta:


Remaja  Rosdakarya.
Anonim. “Kuntu Darussalam : Kerajaan Islam Pertama di Riau”. Diakses pada
19  Maret 2016 pukul 10.51
dari  http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpntanjungpinang/2014/06/08/kuntuda ru
ssalam-kerajaan-islam-pertama-di-riau/.
Azra, Azyumardi. 2002.Islam Nusantara: Jaringan Global dan
Lokal. Bandung:  Penerbit Mizan.
Boland ,E. J.. 1985.Pergumulan Islam di Indonesia : 1945-1972. Jakarta:
Grafiti  Pers
Darmawijaya. 2010.Kesultanan Islam Nusantara.Jakarta: Pustaka al-Kautsar.
Gholib,Achmad. 2005.Study Islam.Jakarta: Faza Media.
Kartodirdjo, Sartono. 1992.Pengantar Sejarah Indonesia Baru :
Sejarah  Pergerakan Nasional , Dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme jilid
2.  Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Marsden,William. 1999.Sejarah Sumatera. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Pusponegoro, Marwati Djoned dan Notosusanto, Nugroho.
1992. Sejarah  Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Yatim, Badri. 1993.Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.


Diposting oleh Aryo Dhimaz di 19.48
KESULTANAN MARITIM MASA ISLAM DI NUSANTARA

KELOMPOK 2

NAMA :

AGUS SAINI

NURUL HUSNA

FIRDA DESTRIANA

MUHAMMAD YUDA

M. JIHAD RANDA G

Anda mungkin juga menyukai