Anda di halaman 1dari 9

3 Jenis Sampah, Permasalahan, dan Cara Mengelolanya

Bagi lingkungan, sampah menjadi masalah utama penyebab pencemaran lingkungan. 


Sampah juga merupakan sumber penyakit yang dapat menyerang manusia, hewan, dan
tumbuhan. 

Pada tumpukan sampah, terdapat berbagai macam bakteri dan kuman yang berbahaya bagi
kesehatan. 

Selain itu, sampah juga sering dikaitkan dengan lingkungan yang tak terawat dan kotor. 
Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara membuangnya dengan benar sesuai dengan
jenisnya. 

JENIS-JENIS SAMPAH
Ada 3 jenis sampah yang biasa kita temukan di sekitar kita, berikut ini penjelasannya. 

1. Sampah alami atau sampah organik


Sampah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari alam dan bisa
membusuk. 
Sampah organik ini dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk yang menyuburkan
tanaman. 
2. Sampah tidak alami atau sampah anorganik
Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak membusuk, dan sulit terurai di
tanah. 
Contoh sampah anorganik adalah kertas, plastik, kaleng, dan sebagainya. 
Sampah anorganik juga bisa didaur ulang menjadi berbagai benda yang bisa
digunakan kembali. 

3. Sampah berbahaya atau sampah beracun


sampah beracun adalah jenis sampah yang berasal dari limbah pabrik atau rumah
sakit. 
Sampah beracun mengandung bahan kimia, sehingga jika dibuang sembarangan dapat
meracuni ekosistem lingkungan. 

Nah, sampah-sampah ini harus dibedakan berdasarkan jenisnya ketika dibuang. 


Ini dilakukan supaya manusia lebih mudah mendaur ulang atau menggunakannya
kembali. 

PERMASALAHAN AKIBAT SAMPAH


Sampah tidak alami dan sampah beracun adalah sampah yang paling sering menimbulkan
permasalahan lingkungan. 

Sampah tidak alami, contohnya plastik membutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk
terurai dan menyatu dengan tanah. 

Ketika sudah berhasil terurai, justru bisa meracuni tanah, sehingga mengganggu kehidupan
hewan-hewan pengurai yang ada di dalam tanah. 

Akibatnya yaitu dapat menyebabkan hilangnya tanah humus untuk pertanian, air tanah
menjadi beracun, dan kurangnya makanan ternak.

Di laut atau perairan, banyak sampah plastik yang terapung dan kadang juga termakan oleh
hewan-hewan air. 
Ketika burung, ikan, dan hewan besar lainnya memakan plastik, bahan tersebut dapat terjerat
di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan.

Tidak jarang, sampah plastik ditemukan menumpuk di sudut-sudut bantaran sungai di


wilayah perkotaan. 

Penumpukan sampah plastik ini akan menghambat aliran air menuju ke daerah yang lebih
rendah. 

Akibatnya, debit air sungai di daerah yang terhambat sampah plastik akan meningkat dan
menyebabkan banjir. 

CARA MENGELOLA SAMPAH


Cara mengelola sampah dapat dilakukan dengan menerapkan 3R. 
Teman-teman masih ingat apa yang dimaksud dengan 3R? 3R merupakan singkatan
dari reduce, reuse, dan recycle. 

Reduce artinya mengurangi penggunaan produk yang dapat menimbulkan sampah. 


Contohnya, mengurangi penggunaan plastik dan sampah-sampah yang sulit terurai. 

Reuse artinya penggunaan kembali barang-barang yang bisa digunakan. 


Contohnya menggunakan kaleng bekas cat sebagai pot tanaman atau tempat barang-barang
tertentu. 

Sedangkan recycle adalah mendaur ulang sampah untuk dijadikan barang-barang yang dapat


digunakan kembali. 
Misalnya dengan membuat kerajinan tangan dari sampah plastik yang sudah tidak digunakan.
Jenis Sampah Berdasarkan Sifat Berdasarkan sifat yang dimilikinya, sampah terbagi menjadi
tiga jenis yaitu sampah organik, anorganik, dan B3. Berikut penjelasannya. 1. Sampah
Organik Menurut penjelsan di dlh.kulonprogo.go.id, jenis sampah organik adalah sampah
dari bahan-bahan hayati yang bisa didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.
Sampah ini mudah diurai dengan proses alami Jenis sampah rumah tangga sebagian besar
termasuk kelompok sampah organik. Beberapa sampah organik misalnya sampah dapur, sisa
makanan, kulit buah, daun, ranting, sayuran, dan buah-buahan. BACA JUGA Kurangi
Sampah Organik dengan Beternak Maggot 2. Sampah Anorganik Klasifikasi sampah lainnya
berdasarkan sifatnya yaitu sampah anorganik atau non organik. Sampah anorganik adalah
sampah yang berasal dari bahan non hayati termasuk produk sintesis dan hasil proses
teknologi pengolahan bahan tambang. Contoh sampah anorganik yaitu sampah logam dan
produk olahannya, sampah plastik, kaca, keramik, dan detergen. Sebagian besar sampah non
organik ini tidak bisa diurai oleh alam atau mikroorganisme. Sebagian lainnya, sampah
anogranik bisa diurai, namun butuh waktu yang lama. Jenis sampah anorganik yang bisa urai
dalam waktu lama misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng. 3. Sampah B3
Berdasarkan penjelasan di Jurnal Teknologi Lingkungan 2(1), sampah bahan berbahaya dan
beracun (B3) adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena
sifat, konsentrasi, atau jumlahnya. Sampah tersebut bisa merusak dan mencemari lingkungan
baik langsung atau tidak langsung. Bagi lingkungan dampak dari jenis lingkungan B3 ini
sangat besar dan bersifat akumulatif jika dibuang langsung ke lingkungan. Dalam jurnal
tersebut juga disebutkan bahwa sampah jenis ini menjadi sumber pencemaran utama di kota
yang banyak kegiatan industri. BACA JUGA Indonesia Timbun 2 Juta Ton Sampah
Elektronik Sepanjang Tahun ini Untuk mengatasi limbah B3, pemerintah membuat regulasi
yang mengatur tentang pengolahan limbah ini. Berikut beberapa peraturan perundang-
undangan tentang pengolahan sampah ini. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun. Peraturan Pemerintah Nomor 85
Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-
68/BAPEDAL/05/1994 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan,
Pengoperasian Alat Pengolahan, Pengolahan, dan Penimbunan Akhir Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun. Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-01/BAPEDAL/09/1995
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun. Jenis Jenis Sampah Berdasarkan Bentuk Fisik Berdasarkan bentuk
fisik yang dimilikinya jenis sampah terbagi menjadi sampah cair, debu, dan padat. Mengutip
dari “Modul MI 4: Pengelolaan Sampah di Daerah Tanggap Darurat”, berikut penjelasannya.
BACA JUGA Gunungan Sampah Masker selama Pandemi 1. Sampah Cair Sampah cair
adalah cairan yang biasanya berasal dari bahan organik, anorganik, bahan B3, residu bahan
bakar, dan limbah hitam (sampah cair dari toilet). Jenis sampah rumah tangga yang termasuk
dalam kelompok sampah cair misalnya sampah dapur, kamar mandi, dan sisa cucian. Sampah
tersebut mengandung patogen yang jika tercampur dengan material bencana banjir atau
tsunami bisa menyebabkan aroma tidak sedap. 2. Sampah Debu Saat terjadi bencana gunung
meletus biasanya sampah organik akan berubah menjadi debu. Sampah tersebut yang
kemudian disebut sebagai sampah debu. 3. Sampah Padat Jenis sampah ini merupakan
sampah yang bentuknya padat. Sampah ini terdiri atas material tidak mudah terurai seperti
pohon tumbang, batu, bangkai, dinding bangunan yang hancur, dan lain sebagainya. BACA
JUGA Foto: Mengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Jenis Sampah Berdasarkan
Sumbernya Sementara itu jika dilihat dari sumbernya, sampah terbagi menjadi empat jenis.
Mengutip dari buku “Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair”, berikut uraiannya. 1. Sampah
Alam Sampah alami adalah sampah dari alam yang bisa di daur ulang. Misalnya sampah
daun-daunan kering. Meskipun bisa di daur ulang, namun sampah jenis ini sering menggangu
lingkungan. Seperti daun kering yang jatuh di taman dan membuat pemandangan taman
menjadi kotor dan tidak rapi. 2. Sampah Manusia Jenis sampah selanjutnya yaitu sampah
manusia atau human waste. Istilah ini dipakai untuk menyebut sampah hasil pencernaan
manusia seperti feses dan urine. Sampah ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan karena
menjadi tempat berkembang biak patogen. Salah satu upaya untuk mencegah dampak dari
sampah ini yaitu dengan membuat sanitasi yang baik, seperti mengatur area pembuangan.
BACA JUGA Mengurangi dan Memanfaatkan Potensi Ekonomi Sampah 3. Sampah
Konsumsi Sampah konsumsi adalah sampah dari barang yang dikonsumsi manusia. Misalnya
saat kita mengkonsumsi makanan, kemudian makanan tersebut tidak habis lantas sisanya
menjadi sampah konsumsi. 4. Sampah Industri Sampah industri adalah bahan sisa akibat
kegiatan industri. Sampah ini dikeluarkan dalam jumlah besar dan sering disebut limbah.
Beberapa sampah yang berasal dari industri, antara lain: Limbah industri pangan (makanan);
seperti ampas makanan sisa produksi yang dibuang tanpa diolah sehingga menyebabkan
aroma yang tidak sedap. Limbah industri kimia dan bahan bangunan; misalnya limbah cair
yang diperoleh dari proses pembuatan oli. Air hasil produksi minyak pelumas tersebut
mengandung zat kimia yang bisa berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Limbah industri
logam dan elektronika; misalnya serbuk besi, debu, dan asap yang menyebabkan polusi
udara.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "10 Jenis Sampah yang Ada di
Lingkungan Sekitar" , https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61a43d511dd49/10-jenis-
sampah-yang-ada-di-lingkungan-sekitar
Penulis: Siti Nur Aeni
Editor: Siti Nur Aeni

JENIS JENIS SAMPAH


 
Manusia melakukan aktivitas untuk kelangsungan hidupnya. Makan, minum, mencuci,
bekerja merupakan beberapa contoh aktivitas. Setiap aktivitas manusia akan menghasilkan
sisa-sisa tertentu. Sampah adalah sisa-sisa aktivitas manusia dan alam yang belum memiliki
nilai ekonomis. Sampah perlu dikelola supaya tidak mencemari lingkungan.
Sampah jika dibiarkan saja akan mengganggu kebersihan lingkungan secara umum. Sampah
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Sampah Padat (Anorganik)
Sampah anorganik adalah sampah yang terdiri atas bahan-bahan anorganik. Contoh bahan-
bahan anorganik adalah bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat sampah
anorganik adalah tahan lama dan sukar membusuk.
Sampah ini tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Apabila dibuang
sembarangan, sampah anorganik dapat menimbulkan pencemaran tanah.
2. Sampah Basah (Organik)
Sampah organik adalah sampah yang terdiri atas bahan-bahan organik. Sifat sampah organik
adalah tidak tahan lama dan cepat membusuk. Biasanya sampah jenis ini berasal dari
makhluk hidup. Contohnya adalah sayur-sayuran, buah-buah yang membusuk, sisa nasi,
daun, dan sebagainya.
Sampah organik mudah diuraikan mikroorganisme tanah. Hanya saja jenis sampah akan
menimbulkan bau kurang sedap jika tidak dikelola dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai