Anda di halaman 1dari 5

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN STATISTIK

UJI HIPOTESIS DAN TARAF NYATA (SIGNIFICANCE)

Keputusan-keputusan statistik

Dalam praktek di lapangan kita sering harus mengambil keptusan- keptusan mengenai populasi
atas dasar informasi dari sampel. Keptusan- keptusan demikian sering disebut dengan
keputusan statistik. Misalnya atas dasar data sampel kita ingin menentukan apakah semen jenis
tertentu memang cocok digunakan pada bangunan di dalam laut? Dan sebagainya.

Hepotesis statistik, hepotesis nol

Hipotesis statistik adalah asumsi-asumsi atau perkiraan mengenai populasi yang dibutuhkan
dalam membuat keputusan statistik. Hipotesis awal yang kita tentukan berdasarkan asumsi-
asumsi mengenai populasi disebut juga dengan hipotesis nol (Ho). Selain Ho, dalam
pengambilan keputusan statistik juga dibutuhkan hipotesis yang berbeda atau berlawanan
dengan Ho yang disebut dengan hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan (H1).

Taraf nyata (Lavel of significance)

Taraf nyata (α ) adalah tingkat kesalahan yang terjadi pada saat kita membuat keputusan
statistik melalui uji hipotesis. Taraf nyata yang lazim terjadi adalah 0,05 atau 0,01. Apabila
misalnya ditentukan taraf nyata 0,05 atau 5% di dalam membuat uji hipotesis, maka hal ini
berarti kita yakin 95% bahwa kita telah membuat keputusan yang benar dengan kemungkinan
keputusan kita salah adalah 5%.

Uji yang meliputi distribusi normal

0,25 0,95 0,025

Z = -1,96 Z= 1,96

Jika µs = rata- rata nilai tengah sampel

S = distribusi penarikan sampel

p =standar deviasi populasi, maka Z dapat dihitung dengan rumus sebsgai berikut :
Z=

Z=

Apabila kita yakin 95% hipotesis benar, maka nilai Z dari suatu statistik sampel s yang
sebenarnya akan terletak anatara -1,96 dan 1,96 (karena daerah di bawah kurva normal
diantara kedua nilai ini adalah 0,95.Rangkaian nilai Z di luar batas-batas -1,96 dan 1,96 disebut
sebagai daerah penerimaan hipotesis / daerah tidak nyata.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dapat dirumuskan aturan pengambilan


keputusan / uji hipotesis :

1. Menolak hipotesis pada taraf nyata 0,05 apabila nilai Z dari statistik S terletak di luar
batas : -1,96 s/d 1,96.
2. Menerima hipotesis (menangguhkan keputusan)apabila dalam keadaan selain yang
disebut di atas.
Nilai Z begitu penting dalam uji hipotesis, maka nilai “Z” disebut “Statistik Uji”.

Uji satu arah dan dua arah

Uji dua arah apabila H1 yang mengatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga
yang dihipotesiskan (lebih kecil atau lebih besar)

Daerah diterima

Daerah ditolak Daerah ditolak

Z = α/2 Ho Z = α/2
Uji satu arah apabila :
1. H1 yang mengatakan harga parameter lebih besar dari harga yang dihipotesiskan
2. H1 yang mengatakan harga parameter lebih kecil dari harga yang dihipotesiskan

Daerah ditolak Daerah diterima Daerah ditolak

Z=α Z=α

Nilai Z untuk uji satu arah maupun uji dua arah pada berbagai taraf nyata dapat dilihat pada
tabel berikut :

Taraf nyata 0,1 0,05 0,01 0,005 0,002


α

Daerah kritis -1,28 atau -1,645 atau -2,33 atau -2,58 atau -2,88 atau
Z, untuk uji 1,28 1,645 2,33 2,58 2,88
satu arah

Daerah kritis -1,645 dan -1,96 dan -2,58 dan -2,81 dan -3,08 dan
Z, untuk uji 1,645 1,96 2,58 2,81 3,08
dua arah

Contoh :

Nilai tengah kuat tekan beton yang terdiri dari 100 buah silinder beton adalah 160 kg/cm 2
.dengan p = 70 kg/cm2. . Apabila µ adalah nilai tengah populasi kuat tekan beton, ujilah
hipotesis bahwa µ = 175 kg/cm2 terhadap hipotesis alternatif µ ǂ 175 kg/cm2 , dengan memakai
taraf nyata (α =0,05) !

Penyelesaian
Ho = µ = 175 kg/cm2 H1 = µ ǂ 175 kg/cm2
Uji yang dilakukan 2 arah: µ ǂ 175 kg/cm2 , dengan α =0,05, aturan yang digunakan :
- Menolak Ho apabila Z dari nilai tengah berada di luar batas-batas Z =-1,96 s/d 1,96
(tabel)
- Menerima Ho, apabila tidak demikian halnya.

Mencari standar deviasi sampel


 =

Z= = , Z= -2,14 Z= -1,96 Z= 1,96

nilai z diluar batas -1,96 s/d 1,96, maka Ho pada taraf nyata 0,05 ditolak

contoh

Perusahaan semen mengemukakan bahwa semen yang diproduksi 90% efektif untuk
pembuatan beton yang digunakan untuk struktur pada air laut. Setelah dibuat sampel silinder
beton ternyata dari 100 buah silinder beton ternyata yang dapat memenuhi persyaratan
tersebut adalah 75 buah. Tentukan apakah pernyataan perusahaan tersebut benar,jika α
=0,01?.

Penyelesaian

Ho : 90% = 0,9 di atas benar (semen efektif digunakan untuk struktur pada air laut)

H1 : 90%= 0,9 pernyataan di atas tidak benar (semen tidak efektif digunakan untuk struktur
pada air laut)

Apabila Z kurang dari -2,33 maka Ho tertolak dan sebaliknya, maka :

µ = N (0,9) = 100 X0,9 = 90

= = =3

Z= =-5 <-2,33, jadi Ho dengan taraf nyata 0,01 ditolak

1. 1500 data hasil uji triaksial yang ada di laboratorium diketahui bahwa rata-rata (mean)
nilai kohesi tersebut adalah 13 kN/m 2 dan deviasi standar 2,5 kN/m2 . Dengan
penambahan serbuk bata merah pada tanah diharapkan dapat meningkatkan kohesi tanah
tersebut. Oleh karena itu dibuatlah 50 sampel untuk diuji triaksial. Hasil uji
menunjukkan bahwa rata-rata (mean) nilai kohesi tanah yang dicampur dengan serbuk
bata merah adalah 15 kN/m2. Untuk mengetahui apakah penambahan serbuk bata merah
memperbaiki kohesi tanah, maka ujilah pernyataan tersebut dengan taraf nyata 0,05 dan
0,01 ! (25%)
2. Hasil uji geser langsung didapatkan rata –rata (mean) nilai kuat geser tanah 2,5 kg/cm 2
dan deviasi standar 0,2 kg/cm2 . Dengan penambahan semen pada tanah diharapkan dapat
meningkatkan kuat geser tanah tersebut. Oleh karena itu dibuatlah 30 sampel untuk diuji
geser langsung. Hasil uji menunjukkan bahwa rata –rata (mean) nilai kuat geser tanah
yang dicampur dengan semen adalah 2,7 kg/cm2 . Untuk mengetahui apakah
penambahan semen memperbaiki kuat dukung tanah, maka ujilah pernyataan tersebut
dengan taraf nyata 0,05 dan 0,01 !

Anda mungkin juga menyukai