Anda di halaman 1dari 1

Puncak Rinduku Pada Pondokku

Oleh : Alif Maulana S. A


Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El
Yunusiyah (26 Oktober 1900 – 26 Februari 1969)
Terjal jalan yang kau suguhi adalah seorang reformator pendidikan Islam dan
pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan
Atau sang surya yang selalu kau izinkan untuk menemani, pendiri Diniyah Putri, perguruan yang saat ini meliputi
taman kanak-kanak hingga sekolah tinggi. 
Tanah basah yang membuatku tergelincir,
Beban yang kubawa pada Pundak,
Mohammad Natsir (17 Juli 1908 – 6 Februari 1993)
Hiruk pikuk serangga di lebatnya hutan, adalah seorang ulama, politikus, dan pejuang
kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendiri
Sumber air yang tidak terdeteksi, sekaligus pemimpin partai politik Masyumi, dan
tokoh Islam terkemuka Indonesia. Di dalam negeri, ia
Angin rebut yang dating silih berganti..
pernah menjabat menteri dan Perdana Menteri
Pondokku yang melindungi kami dari panasnya matahari, Indonesia, sedangkan di kancah internasional, ia
pernah menjabat sebagai presiden Liga Muslim
dari perjuangan pada setiap pelajaran..
Dunia (World Muslim League) dan ketua Dewan
Rindu hati memanggil… Masjid se-Dunia. Ia yang mencetuskan ide Negara
Kesatuan Republik Indonesia untuk menggantikan
Izinkan ketinggian menjadi tempat aku kembali Republik Indonesia Serikat.
untuk menjemput makna hidup untuk pulang

Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim
Asy'ari adalah seorang ulama besar bergelar
pahlawan nasional dan merupakan pendiri
Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis  sekaligus Rais Akbar (pimpinan tertinggi
( 1 Agustus 1868 – 23 Februari 1923) adalah pertama) Nahdlatul Ulama. Beliau memiliki
seorang Ulama Besar bergelar Pahlawan Nasional julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru dan
Indonesia yang merupakan pendiri Muhammadiyah. telah hafal Kutubus Sittah (Hadits 6 Riwayat), serta
Dia adalah putra keempat dari tujuh bersaudara dari memiliki gelar Syaikhul Masyayikh yang berarti
keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah Gurunya Para Guru. Beliau satu guru Bersama
seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Ahmad Dahlan sewaktu di Mekkah
Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari
K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim
yang juga menjabat penghulu Kesultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu. Beliau
satu guru Bersama Hasyim Asyari sewaktu di
Mekkah

Anda mungkin juga menyukai