0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan19 halaman
Profil singkat KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. KH. Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta tahun 1868 dari keluarga ulama. Ia mendirikan Muhammadiyah pada 1912 untuk mereformasi Islam. Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah) adalah istri dan pendamping setia KH. Ahmad Dahlan. Ia mendirikan organisasi kewanitaan Aisyiyah pada 1917.
Profil singkat KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. KH. Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta tahun 1868 dari keluarga ulama. Ia mendirikan Muhammadiyah pada 1912 untuk mereformasi Islam. Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah) adalah istri dan pendamping setia KH. Ahmad Dahlan. Ia mendirikan organisasi kewanitaan Aisyiyah pada 1917.
Profil singkat KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. KH. Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta tahun 1868 dari keluarga ulama. Ia mendirikan Muhammadiyah pada 1912 untuk mereformasi Islam. Nyai Ahmad Dahlan (Siti Walidah) adalah istri dan pendamping setia KH. Ahmad Dahlan. Ia mendirikan organisasi kewanitaan Aisyiyah pada 1917.
1802030212 2102030091 1902030042 KH. AHMAD NYAI AHMAD DAHLAN KH. Ahmad Dahlan DAHLAN adalah pendiri Nyai Ahmad Dahlan adalah istri KH. Muhammadiyah,sebuah organisasi pembaruan Islam modern yang beliau dirikan pada 18 Ahmad Dahlan, pendiri November 1912 di Yogyakarta. KH. Ahmad Muhammadiyah,yang sangat setia Dahlan yang bernama kecilnya adalah “Raden mendampingi beliau, baik dalam suka Ngabei Ngabdul Darwis” kemudian dikenal maupun duka. Nyai Ahmad Dahlan dengan nama Muhammad Darwis. KH. Ahmad nama kecilnya Siti Walidah adalah Dahlan lahir di Kauman,Yogyakarta pada 1868. puteri dari Kyai Haji Muhammad Ayahnya adalah seorang ulama Bernama KH. Fadhil dari kampung Abdul Bakar bin KH. Sulaiman yaitu seorang pejabat khatib di Masjid Besar Kesultanan Kauman,Yogyakarta. Dia dilahirkan Yogyakarta. Ibunya adalah putri dari H. pada tahun 1872 Masehi, Siti Walidah Ibrahim bin KH. Hassan, yaitu seorang pejabat merupakan anak keempat dari tujuh penghulu kesultanan. Ia merupakan anak bersaudara. Ayahnya seorang keempat dari tujuh orang bersaudara yang penghulu. Siti Walidah besar semua saudaranya perempuan,kecuali adik dilingkungan yang dekat dengan ajaran bungsunya. agama. KYAI HAJI KYAI HAJI MAS MANSUR Kyai HajiFACHRUDDIN Fachruddin, yang Mas Mansur lahir di Raudhah, Bernama kecil Muhammad Jazuli, pada 25 Juni 1896 di Surabaya. lahir di Kampung Kauman, Ayahnya Bernama KH. Mas Yogyakarta, pada tahun 1890. Ia Ahmad Marzuki, seorang ahli mendapatkan Pendidikan agama Islam yang cukup terkenal keagamaan sejak kecil langsung dari di Jawa Timur dan menjabat ayahnya, Haji Hasyim. Selanjutnya sebagai Khatib Masjid Agung ia memperdalam ilmu keagamaan dari beberapa ulama di Jawa Tengah Sunan Ampel Surabaya. Ibunya dan Jawa Timur, serta pada bernama Raudhah, seorang akhirnya menimba ilmu keagamaan wanita kaya yang berasal dari langsung dari sumbernya di keluarga Pesantren Sidoresmo, Makkah selama delapan tahun. Wonokromo, Surabaya. JENDERAL Tokoh yang lahir pada 24 Januari 1916 SUDIRMAN dan wafat pada 29 Januari 1950 ini berasal dari keturunan wong cilik. Ayahnya, Karsid Kartawiraji, bekerja di pabrik penggiling tebu Kalibagor, Banyumas. Sedangkan ibunya, Siyem, adalah seorang buruh tani yang berdagang kebutuhan sehari-hari secara kecil-kecilan. Sudirman lahir di Rembang, di rumah kakak Siyem, Tarsem, yang bersuamikan R. Cokrosunaryo, seorang Asisten Wedana (sekarang Camat)di Rembang, Purbalingga. Setamat dari MULO Wiworotomo, Sudirman mengajar di HIS (Holland inlands School) Muhammadiyah Cilacap. KH. AHMAD NYAI AHMAD DAHLAN DAHLAN Sejak kecil, KH. Ahmad Dahlan sudah mempunyai Sejak kecil Siti Walidah telah mendapat pendidikan agama yang baik karena orang tuanya juga merupakan pejabat sifat yang baik,budi pekerti yang halus, dan hati agama di Keraton Yogyakarta. Siti Walidah tidak pernah yang lunak serta berwatak cerdas. Berkat mengenyam pendidikan umum kecuali pendidikan agama kecerdasannya itu,pada usia 8 tahun ia sudah bisa yang didapat dari ayahnya. Beranjak dewasa dan sudah membaca al-Qur’an dengan lancar. Ia menunaikan waktunya menikah, Siti Walidah dinikahkan oleh ayahnya haji ketika beliau masih berusia 15 tahun dan dengan salah satu seorang ulama yang terkenal pasa menetap di kota Mekah selama 5 tahun. Selama di masanya, yaitu KH. Ahmad Dahlan. Setelah menikah dengan KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1905, Nyai Ahmad Dahlan Mekah, beliau memperdalam ilmu agama dan juga mengikuti segala yang diajarkan oleh suaminya, terutama berinteraksi dengan Muhammad Abduh, Al- yang diperuntukan bagi kaum perempuan. Keterlibatan Nyai Afghani, Rasyid Ridha, dan Ibnu Taimiyah yang Ahmad Dahlan dalam Organisasi Muhammadiyah dimulai memiliki pemikiran-pemikiran pembaharu dalam saat ia ikut merintis kelompok pengajian wanita Sopo Islam. Pada tahun 1888 beliau kembali ke kampung Tresno (Siapa Cinta) pada tahun 1914. Setelah kelompok pengajian tersebut berjalan lancar dan anggotanya terus halaman dan mengubah nama beliau dari menerus bertambah, Nyai Ahmad Dahlan kemudian berpikir Muhammad Darwis menjadi Ahmad Dahlan. Beliau untuk mengembangkan Sopo Tresno menjadi sebuah kembali ke Mekkah dan menetap selama dua tahun organisasi kewanitaan berbasis Agama Islam yang mapan. di sana pada tahun 1903. Sekembalinya beliau dari Akhirnya dipilihlah nama Aisyah sebagai organisasi Islam Mekkah pada tahun 1912, beliau mendirikan bagi kaum wanita. Tepat pada malam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada 22 April 1917, organisasi Muhammadiyah di kampung halamannya, Kauman, tersebut resmi didirikan. Yogyakarta. KYAI HAJI KYAI HAJI MAS MANSUR FACHRUDDIN Di Muhammadiyah, KH. Fachruddin banyak KH. Mas Mansur terpilih menjadi Ketua Pengurus berperan dalam membina generasi muda Besar atau Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada yang dipandangnya sebagai calon pemimpin Kongres Muhammadiyah ke-26 di Yogyakarta masa depan. Tokoh ini mendirikan pada bulan Oktober 1937. Menurut penilaian A. Percetakan Muhammadiyah sebagai sarana Syafii Maarif, Mas Mansur merupakan tokoh komunikasi dan Pendidikan umat muslim. pemersatau umat muslim yang sudah muak Beliau dengan sukarela berkeliling ke dengan perpecahan yang ada. Terbukti, beberapa minggu setelah terpilih menjadi Ketua Pengurus berbagai kota seperti Surabaya, Jakarta, dan Besar Muhammadiyah pada tahun 1937, Mas Pekalongan untuk menggerakan swadaya di Mansur berinisiatif untuk membentuk MIAI kalangan umat muslim. Beliau pernah (Majlis Islam A’la Indonesia) di Surabaya sebagai memimpin kepanduan Hisbul Wathan dan wadah persatuan bagi organisasi-organisasi islam. mengelola bagian Penolong Kesengsaraan Di samping sebagai inisiator MIAI, Mas Mansur Umum (PKU). Kedudukannya yang tertinggi juga dikenal sebagai tokoh yang memprakarsai di Muhammadiyah adalah sebagai Wakil berdirinya Partai Islam Indonesia (PII) yang Ketua Pengurus Besar (hoofdbestuur) sejak terbentuk pada 4 Desember 1938. Hal ini karena tahun 1923 hingga wafatnya tahun 1929, embrio PII adalah Islam Studie Club yang pada waktu KH. Ibrahim menjadi Ketua didirikan oleh KH. Mas Mansur pada bulan Juli Pengurus Besar Muhammadiyah. 1938. JENDERAL SUDIRMAN Sudirman berasal dari keluarga yang sederhana, Beruntung Sudirman diangkat anak oleh keluarga R. Cokrosunaryo, yang kemudian pindah menetap di Cilacap. Di kota inilah Sudirman menghabiskan masa anak-anak dan remajanya serta dapat mengenyam Pendidikan dasar di HIS (Hollands Inlandsche School) sampai kelas VI, kemudian pindah HIS Taman Siswa (hanya setahun), dan setelah itu melanjutkan ke jenjang SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama). Mula-mula Sudirman masuk ke Sekolah Taman Dewasa milik Perguruan Taman Siswa hingga kelas II, lalu pindah ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) Wiworotomo sampai tamat. Setamat dari MULO Wiworotomo, Sudirman mengajar di HIS (Holland inlands School) Muhammadiyah Cilacap. Dari sinilah awal mula Sudirman berperan aktif dalam organisasi Muhammadiyah, hal mana jiwa dan kepribadian Sudirman terbentuk dengan celupan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. Sudirman diangkat menjadi Panglima Divisi V Banyumas dengan pangkat Kolonel. KH. AHMAD NYAI AHMAD DAHLAN DAHLAN Menulusuri kembali secara mendetail visi dan Salah satu alasan mengapa Nyi Ahmad Dahlan misi KH. Ahmad Dahlan hingga membentuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional lewat Surat organisasi Muhammadiyah bahkan hari-hari Keputusan Presiden RI No. 042/TK/Tahun 1971 terakhir kehidupan beliau bukanllah pekerjaan tanggal 22 September 1971, di samping karena mudah. Dengan kepribadian beliau yang kedudukannya sebagai pendamping setia KH. menarik dan lingkungan tempat organisasi itu Ahmad Dahlan, adalah karena Nyi Ahmad Dahlan beroperasi, landasan utama Muhammmadiyah merupakan salah seorang pelopor utama berhasil diletakan. Dalam menjalankan visi dan pemberdayaan dan kesetaraan kaum perempuan, misi beliau memanfaatkan diterapkannya khususnya melalui organisasi Aisyiyah yang berdiri politik etis oleh pemerintah kolonial Belanda, pada tahun 1971. Aisyiyah adalah sebuah yang pendidikan menduduki prioritas utama. perkumpulan berupa majelis pengajian yang Sejalan dengan hal tersebut di atas, dalam dikelola oleh Nyi Ahmad Dahlan khusus untuk menjalankan misinya guna untuk mengeliminir kaum perempuan bernama Sopo Tresno (siapa fenomena yang terjadi pada waktu itu yaitu: cinta). Perkumpulan ini tidak hanya memberikan menyebarkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad pencerahan lewat bekal pengetahuan keagamaan kepada penduduk pribumi di Yogyakarta dan saja, tetapi juga permberdayaan melalui bekal meningkatkan kehidupan agama dikalangan keterampilan praktis bagi kaum perempuan. anggota-anggotanya. KYAI HAJI KYAI HAJI MAS MANSUR FACHRUDDIN Tokoh ini mendirikan Percetakan Pergeseran kepemimpinan Muhammadiyah Muhammadiyah sebagai sarana komunikasi dan kepada KH Mas Mansur menunjukan adanya pendidikan umat muslim. Beliau dengan budaya akomodatif dan demokratis. Di bawah sukarela berkeliling ke berbagai kota seperti pimpinan KH Mas Mansur, Muhammadiyah Surabaya, Jakarta dan Pekalongan untuk diisi oleh Angkatan muda yang cerdas, tangkas, menggerakan swadaya di kalangan umat dan progresif. Organisasi ini kemudian muslim guna mengembangkan pendidikan bagi melahirkan landasan perjuangan Muhammadiyah atau yang dikenal dengan generasi muda. Menarik untuk mengamati sebutan mentingkan pendidikan dan bahwa peran KH Fachruddin dalam skala melupakan gerakan tabligh. eksternal Muhammadiyah lebih menonjol Berikut ini isi 5 langkah Muhamadiyah yang dibanding KH Ibrahim. Hal ini dapat dibuktikan dicetuskan pada masa kepemimpinan KH bahwa pada tahun1921 dia diutus ke Mekkah Mas Mansur: untuk menyelidiki keadaan Jemaah haji -Memperdalam iman Indonesia yang ketika itu dikabarkan kerap -Memperluas paham agama mendapatkan perlakuan yang kurang baik. -Memperluas budi pekerti Berkat usahanya, keadaan Jemaah haji -Menuntun amalan intiqad Indonesia menjadi lebih baik. -Menguatkan persatuan JENDERAL SUDIRMAN Jenderal Sudirman adalah pejuang bangsa kader Muhammadiyah. Sudirman merupakan kader Hizbul Wathan yang juga aktif di Pemuda Muhammadiyah. Ia juga sekaligus pendidik dan Kepala Sekolah di HIS Muhammadiyah. Yang menarik dari Sudirman adalah tiga karakter yang melekat pada dirinya, yaitu santun, hormat pada orang tua, dan rajin beribadah. Sudirman merupakan aktivis Muhammadiyah yang mengabdi untuk masyarakat. Di antara bentuk-bentuk pengabdiannya antara lain : -Menjadi kepala penjagaan bahaya udara -Menyelamatkan pendidikan Muhammadiyah di Cilacap -Mendirikan koperasi dan membentuk badan pengurus makanan rakyat KH. AHMAD NYAI AHMAD DAHLAN DAHLAN K. H. Ahmad Dahlan menjadikan Islam Nyai Ahmad Dahlan Sebenarnya ada sebagai way of life untuk itu suatu garis lurus pemikiran keislaman yang keharusan memurnikan dari sinkritime. dikembangkan oleh Nyai Ahmad Dahlan Pada kenyataannya, beliau memiliki dengan apa yang digagas oleh karakteristik perpaduan yang canggih suaminya. Postulasinya adalah bahwa sesuai dengan sasaran dan tujuan yang Islam yang dibawa oleh Nabi ingin dicapai. Menurut K.H. Ahmad Muhammad adalah agama yang baik, Dahlan pendidikan Islam hendaknya indah, benar, dan bermanfaat diarahkan pada usaha membentuk (rahmatan lil „alamin). manusia muslim yang berbudi oekerti Oleh karena itu ajaran agama ini harus luhur, alim dalam agama, luas diketahui, dipahami, dan diamalkan pandangan dan paham masalah ilmu oleh umat dalam kehidupan sehari- keduniaan, serta bersedia berjuang hari. Ini tidak lain adalah agar umat untuk kemajuan masyarakatnya. senantiasa mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat. KYAI HAJI KYAI HAJI MAS MANSUR FACHRUDDIN Kalau telah memahami tentang apa, Pada perjuangan K.H Mas Mansur dalam membangkitkan kesadaran kebangsaan tampak siapa dan bagaimana Muhammadiyah, sejak ia dalam SI, dan kemudian membentuk tentang asas, tujuan, khittah, Taswirul Afkar pada 1916 di Surabaya bersama beberapa kyai muda, seperti K.H Abdul Wahab Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Hasbullah dan K.H Ahmad Dahlan Ahyat. Tangga, Muqoddimah Anggaran Dasar Kelompok diskusi ini bertujuan ingin memajukan Muhammadiyah dan Kepribadiannya, umat Islam, terutama kaum mudanya dengan memancing mereka untuk menambah tentu sudah tidak ragu-ragu lagi pengetahuan melalui perdebatan-perdebatan. memasuki Muhammadiyah. Kalau Kemudian memunculkan gagasan untuk sudah demikian, dengan tidak usah mendirikan sebuah madrasah yang bertujuan menanamkan serta membangkitkan semangat didesak-desak, tak usah dikejar-kejar, patriotrisme dan nasionalisme, madrasah ini diberi tentu berkeinginan dan berkemauan nama Madrasah Nadhlatul Wathan. Dalam lembaga yang terakhir K.H Mas Mansur banyak berperan untuk menyebarkan, meratakan, dalam menebarkan benih-benih nasionalisme di meluaskan Muhammadiyah dimana kalangan kaum muda Islam serta anak didiknya saja berada. yang kelak akan meneruskan perjuangan mencapai cita-cita kemerdekaan. JENDERAL SUDIRMAN Mementingkan arti dari sebuah Pendidikan. Pengabdiannya sebagai guru semata-mata berpangkal dari hati nurani dan tanggung jawab yang mendalam atas pentingnya pendidikan untuk generasi muda. Sebagai siswa lulusan MULO Wiworotomo, Sudirman menyadari bahwa dirinya tidak berkompeten menjadi pengajar HIS. Walau begitu, keputusannya didasari oleh pemikiran bahwa bila tidak ada guru yang berijazah sekolah guru, maka guru biasa pun boleh asal mau menyempurnakan pengetahuannya dalam bidang keguruan. Akan lebih buruk apabila terwujud pendapat karena tidak ada guru yang berijazah guru, sekolah sebaiknya ditutup saja.