Anda di halaman 1dari 4

Success Story Bittersweet by Najla

Saat ini brand Bittersweet by Najla sudah sangat terkenal dan mempunyai banyak
penggemar dari berbagai kalangan. Pelopor dessert box pertama di Indonesia ini milik
seorang ibu rumah tangga yang bernama Najla Farid Bisyir yang akrab dengan sebutan Ala.
Berdasarkan hasil wawancara Kompas.com pada tahun 2020 Najla mengaku ia adalah
awalnya seorang ibu rumah tangga yang hobi membeli cake dari luar tapi juga mempunyai
hobi membuat kue, seringkali ia membeli cake slices dan menyimpannya di kulkas namun
kue yang dibeli sering kali berubah tekstur menjadi kering.

Berangkat dari permasalahan ini Ala berusaha mencari solusi agar ia dan keluarganya
sempat menikmati kue dalam jangka waktu yang lama tetapi teksturnya tetap moist. Ala pun
membuat kue tetapi dalam kemasan wadah dan ternyata respon dari keluarga dan teman-
temannya yang sangat baik dan mendukung agar Ala memulai bisnis dessert boxnya pada
tahun 2016. Pada saat itu ia memulai dengan sistem PO (Pre Order) menjual 30 porsi dessert
per hari dan sekarang sudah mempunyai banyak reseller dan outlet.

Namun pada bulan ketiga sampai keempat Ala merintis bisnisnya ia memutuskan
untuk menghantikan sejenak bisnisnya karena ingin menambah ilmunya dalam bidang
pengelolaan, tea. knik pemasaran, dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Tanpa
ragu ia mengambil certified baker di Singapura dan Malaysia, walaupun ia harus menutup
usahanya dalam beberapa bulan tapi hal ini sepadan dengan ilmu dan ide-ide baru yang ia
dapatkan pada masa belajar.

Setelah Najla menuntut ilmu dan mengembangkan skillnya ia kembali membuka


bisnisnya. Sebagai seorang ibu rumah tangga ia harus pintar dalam hal membagi waktu antara
keluarga dan pekerjaannya, tak hanya itu ia juga harus dituntut untuk dapat mengontrol
stabilisasi penjualan dan kualitas dari produknya. Pada saat pandemi yang semuanya serba
online ia mencoba untuk membaca situasi dan keadaan pasar, oleh karena itu
memperkenalkan produk dari Bittersweet by Najla melalui endorsment ke selebgram dalan
seleb tiktok yang mempunyai pengikut yang banyak sehingga Bittersweet by Najla
mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Analisis Strategi Bittersweet by Najla

Dalam usaha Bittersweet by Najla saya dapat menganalisis beberapa strategi yang
diterapkan owner dalam usahanya, yaitu sebagai berikut :

1. Product (Produk)
Dari awal Bittersweet by Najla dirintis mereka selalu mengembangkan produk
mereka dengan memperbanyak variasi dan pilihan yang sesuai dengan ekspetasi para
pelanggannya. Dari yang awalnya berfokus pada dessert atau makanan penutup yang
memiliki banyak varian seperti Dessert Box, Cinnamon Rolls, Cheese Cake dan kue
lainnya sekarang juga Bittersweet by Najla menghadirkan menu-menu baru seperti
pasta, kopi dan makanan asin lainnya.
Selain itu produk utama dari Bittersweet by Najla yaitu Dessert Box memiliki
keunikan tersendiri yaitu wadah transparan yang digunakan untuk kemasanya dapat
mempermudah konsumen untuk melihat isi dalamya dan dapat memudahkan
konsumen untuk menyimpan kembali Dessert Box yang mereka beli jika memang
ingin di simpan.

2. Price (Harga)
Jika dilihat dari bahan-bahan premium yang digunakan dalam setiap
pembuatan produk Bittersweetby Najla harga yang ditawarkan yaitu sekitar Rp50.000
sampai Rp75.000 masih tergolong murah, masuk akal dan sesuai dengan target pasar
mereka.
3. Place (Tempat)

Strategi pemasaran yang digunakan oleh Bittersweet by Najla dapat


memudahkan konsumen untuk mudah dijangkau oleh konsumen. Yang awalnya dari
usaha rumahan sekarang sudah memiliki beberapa cabang outlet yaitu di Kalibata,
Depok, Bali dan Rawamangun.

4. Promotion (Promosi)
Menurut kami, Bittersweet by Najla berhasil dalam hal mempromosikan
produknya karena sang owner paham akan betapa besarnya dampak media sosial bagi
bisnisnya. Saat awal Najla sebagai owner merintis Bittersweet by Najla ia
menggunakan jasa influencer dari berbagai akun media sosial contohnya instagram
dan tiktok. Setelah Bittersweet by Najla diketahui masyarakat mereka tetap aktif di
media sosial dengan terus konsisten membuat konten-konten menarik setiap harinya
dan juga tim Bittersweet by Najla sering berinteraksi dengan pengikutnya di media
sosial sehingga terbangun kedekatan antara Bittersweet by Najla dan pengikut sosial
medianya.
5. Proses (Process)

Keinginan untuk berkembang yang kami saya lihat di succes story Bittersweet
by Najla ini ketika sang owner yaitu Najla Farid Bisyir dengan tekad dan keyakinan
yang kuat ia berani untuk menutup sementara bisnis yang baru ia rintis karena ingin
meningkatkan skillnya dalam dunia bakery dengan mengambil cetified baker di
Singapura dan Malaysia. Menurut kami hal inilah salah satu faktor yang membuat
Bittersweet by Najla dikenal masyarakat dengan citra yang baik karena dari sang
owner pun tidak mau membuat suatu produk yang tidak maksimal.

Selama 4 tahun Bittersweet by Najla berdiri rata-rata 90% penjualannya


berasal dari delivery online via aplikasi GoFood, Grabfood, ShopeFood, dan
TokoPedia. Karena tekat yang kuat dari sang owner untuk bisa mengembangkan dan
mempertahankan Bittersweet by Najla, sekarang Bittersweet by Najla sudah memiliki
8 outlet yang tersebar di kemang, kalibata, radio dalam, sunter, rawamangun, bogor,
depok, bali.

6. People
Bittersweet by Najla memiliki SDM yang berkualitas. Mulai dari yang sang
owner yang rela menutup sementara waktu agar dapat meningkatkan kualitas produk
yang akan dihasilkan oleh Bittersweet by Najla, hal ini pula yang diterapkan sang
owner untuk merekrut karyawan Bittersweet by Najla sehingga dapat
mengembangkan produk-produk yang dihasilkan dan memberikan pelayanan yang
terbaik kepada para pelanggan.

7. Physical Evidence (Tampilan Fisik)


Tampilan fisik atau kemasan yang digunakan oleh Bittersweet by Najla
menjadi ciri khas dari usaha ini. Sebagai pelopor dessert box pertama di Indonesia
kemasan wadah transparan yang digunakan sangat iconic, kemasan yang digunakan
untuk dessert box yaitu menggunakan wadah bening sehingga memudah konsumen
melihat tampilan makanan yang akan mereka beli secara keseluruhan dan
memudahkan konsumen mengonsumsi dessert box yang telah dibeli.

Anda mungkin juga menyukai