Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH GENTLE BIRTH

Oleh:

Siti Nurhalimah (1915201032)

Elah (1915201005)

Piraini Rahmiyati (1915201035)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Banyak hal yang akan kami sampaikan kepada pembaca mengenai “Memahami
Filosofi Self Hypnosis” untuk membaca lebih lengkap, Anda dapat membaca hasil
makalah Kami.

Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca
lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang
salah. Demikian Kami ucapkan terima kasih atas waktunya telah membaca hasil
makalah Kami.

Tangerang, 13 Juni 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 4


B. Rumusan Masalah5
C. Tujuan Penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hypnosis Dan Hypnotherapy (Clinical Hypnosis) 6


B. Metode Dan Mekanisme Kerja Hypnosis 7
C. Definisi Self Hypnosis Dan Guided Imaginary Therapy 9
D. Prinsip Dasar Dan Manfaat Self Hypnosis 10
E. Perbedaan Hypnosis Terbuka (Overt) Dengan Hypnosis Terselubung (Covert)
10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Freud (dalam Ahmad, 2011) bagian terbesar dalam pikiran seseorang
adalah alam bawah sadar. Seperti : nafsu, insting, kenangan atau emosi traumatik.
Alam bawah sadar adalah sumber motivasi dan dorongan terhadap hasrat seseorang,
baik yang sederhana (makan dan seks) ataupun kreativitas (berkarya). Isi alam bawah
sadar datang dari 2 sumber. Pertama, persepsi sadar yaitu hal-hal yang di persepsikan
seseorang secara sadar. Kedua, bersumber dari alam tidak sadar. Freud meyakini
bahwa pikiran bisa masuk ke alam bawah sadar melalui bentuk yang tersembunyi atau
mekanisme pertahanan diri (dalam Feist & Feist, 2010)

Dalam dunia medis, Hipnosis sudah banyak digunakan untuk membantu


kelahiran (Hypnobirthing), pembiusan tanpa obat bius (Hypnoanesthesia), juga
digunakan oleh para dokter gigi (Hypnodentist) (Soedirdjo, 2013). Hipnoterapi
merupakan sebuah teknik terapi pikiran menggunakan sugesti yang di sampaikan
kepada pikiran alam bawah sadar dengan tujuan mengatasi masalah pikiran, perasaan,
dan perilaku (Setiawan, 2009). Saat ini Hipnosis di pahami sebagai aktivitas pikiran
normal yang dapat membuat perhatian menjadi lebih fokus, penilaian kritis
menghilang sebagian, dan kewaspadaan menjadi menurun (Spiegel, 1985). Hipnosis
adalah kondisi pikiran yang terkonsentrasi pada satu hal sehingga seseorang
mengabaikan kondisi-kondisi di sekelilingnya. Kondisi konsentrasi ini hanya dapat di
lakukan dengan ijin diri sendiri, sedangkan ahli Hipnosis hanya berfungsi
membimbing orang tersebut masuk ke dalam kondisi yang diinginkan (Zam, 2015).

Pada prinsipnya, semua Hipnosis adalah Hipnosis itu sendiri (Self Hypnosis).
Peran Hipnoterapis dalam sebuah proses terapi hanya untuk menuntun dan membantu,
bukan mengendalikan. Hipnoterapis membantu klien untuk memahami bahwa mereka
bertanggung jawab dalam mengembangkan kapasitas mental mereka (Kusumawati,
2010). Meskipun Hipnoterapis dapat mengarahkan klien untuk relaksasi dan
memasuki kondisi trance atau kondisi ketika klien sudah memasuki alam bawah
sadarnya. Namun, Hipnosis yang sesungguhnya mengajarkan seseorang untuk fokus

4
ke dalam internal dirinya dan menguasai kesadarannya sendiri (Setiawan, 2009).
Sehingga jika seorang klien mampu mengoptimalkan bagian terbesar dari pikirannya
(alam bawah sadar) dengan kemampuan dia sendiri (Self Hypnosis), maka
permasalahan-permasalahan psikologis apapun yang didapatkan akan mudah untuk
diselesaikan secara mandiri. Khususnya kepada remaja atau mahasiswa yang sudah
mulai memiliki daya pikir yang dewasa dan matang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari hypnosis dan hypnotherapy (clinical hypnosis)
2. Apa saja metode dan mekanisme kerja hypnosis
3. Apa definisi self hypnosis dan guided imaginary therapy
4. Apa saja prinsip dasar dan manfaat self hypnosis
5. Apa perbedaan hypnosis terbuka (overt) dengan hypnosis terselubung (covert)

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hypnosis dan hypnotherapy (clinical hypnosis)
2. Untuk mengetahui metode dan mekanisme kerja hypnosis
3. Untuk mengetahui definisi self hypnosis dan guided imaginary therapy
4. Untuk mengetahui prinsip dasar dan manfaat self hypnosis
5. Untuk mengetahui perbedaan hypnosis terbuka (overt) dengan hypnosis
terselubung (covert)

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hypnosis Dan Hypnotherapy (Clinical Hypnosis)


Pengertian hipnosis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat
secara sengaja dilakukan kepada orang, dimana mereka akan memberikan respons
pada pertayaan yang diajukan dan sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang di
berikan oleh hipnoterapist. Teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain untuk
masuk ke dalam kondisi hipnosis. Hipnosis sendiri juga diartikan sebagai suatu
kondisi di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas
meningkat sangat tinggi, seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga
mengubah tingkat kesadaranya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang
otak. Hipnosis juga disebut sebagai seni eksplorasi alam bawah sadar, kesadaran yang
meningkat, suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh sugesti (Gunawan, 2012).
Menurut Purwanto (2013), hipnosis didefinisikan sebagai suatu kondisi
pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan
individu masuk kedalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconscious), dimana
tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih
meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance”
lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih
(phobia), trauma ataupun rasa sakit.
Hypnotherapy atau clinical hypnosis adalah suatu teknik terapi pikiran dan
penyembuhan yang menggunakan metode hipnosis untuk memberi sugesti atau
perintah positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan
psikologis atau untuk mengubah pikiran, perasaan dan perilaku menjadi lebih baik.
Hipnosis ini tidak seperti cara pengobatan lain yang mengobati gejala atau akibat
yang muncul. Dengan menghilangkan penyebabnya maka secara otomatis akibat yang
ditimbulkan akan lenyap atau tersembuhkan (Ratna, 2017).
Hipnoterapi merupakan konsep penyembuhan yang menyeimbangkan sistem
harmonisasi tubuh dengan mengatur kembali pola pola negatif yang sering dilakukan,
baik secara sadar maupun tidak secara sadar olah seseorang. Dengan memasuki
pikiran bawah sadar klien, pola-pola negatif yang selama ini dilakukan oleh klien bisa
16 dikoreksi dan diprogram kembali dengan memberikan pandangan-pandangan baru

6
yang bisa memberikan kenyamanan dan ketenangan secara jangka panjang bagi klien
(Hakim, 2010)
Contoh kasus misalnya pengobatan terhadap kecemasan. Kecemasan yang
terjadi tanpa terdapat alasan eksternal dan mulai mempengaruhi perfungsian sehari
hari manusia, ahli kesehatan mental memandangnya sebagai masalah psikologis yang
bernama gangguan kecemasan.

Menurut Ratna (2017), berikut ini tipe gangguan kecemasan:

a. Gangguan pobia Yaitu ketakutan yang intens dan tidak rasional terhadap obyek
dan situasi tertentu.
b. Gangguan panik Tanda tanda gangguan panik ini misalkan sesak nafas, detak
jantung keras, sakit didada, merasa tercekik, pusing, berpeluh, bergetar, ketakutan
yang sangat akan terror, ketakutan aka nada hukuman.
c. Gangguan obsesif-kompulsif Obsesi merupakan pikiran yang berkali kali
mengganggu dan tampak rasional dan tidak dapat dikontrol, sehingga
mengganggu hidup.
B. Metode Dan Mekanisme Kerja Hypnosis
Metode hypnosis, di dalam buku Eiroul (2017), ragam metode hipnosis yang
muncul baik itu sejak dulu hingga sekarang, adalah :
a. Metode Konvensional/Hipnosis Konvensional
Hipnosis pada era James Braid ini disebut sebagai era Hipnosis
Konvensional atau Metoda Mengarahkan Langsung, di mana banyak juga para
ilmuwan yang mempelajarinya termasuk Freud, Hull, Jung, dan sebagainya. Pada
era ini, metode mengarahkan seorang subyek ke suatu titik agar terfokus disebut
sebagai, atau metode klasik.
Pada metode konvensional, proses hipnosis lebih cenderung berorientasi
kepada si penghipnotis, bukan kepada kliennya. Si hipnotist  lah yang dikatakan
hebat. Atau kadang malahan penghipnosis memaksakan klien untuk mengikuti apa
yang dimaui si penghipnotis. (Hal inilah yang menyebabkan Carl
Jung meninggalkan metoda hipnosis, karena dia tidak mau menanamkan ’will’
nya pada klien).
Akibatnya, jika kita menggunakan metode ini (dengan sugesti standar), maka
kita mengenal suatu skala sugestivitas untuk menentukan mana subjek yang baik

7
menjadi obyek hipnosis dan mana yang tidak. Hal ini menimbulkan istilah ada
orang yang tidak bisa dihipnosis dan yang bisa. Seperti hanya sekian persen orang
dalam satu komunitas yang dapat tersugesti dengan mudah.
b. Metode hipnosis Gendam Esoterism
Gendam adalah teknik hipnotis yang digabungkan dengan ilmu gaib, yang
dapat memengaruhi alam bawah sadar manusia. Jadi, orang tersebut mengikuti
sugesti yang diberikan secara paksa.
Belum diketahui secara pasti ilmu gaib apa yang digunakan dalam gendam,
tetapi kegiatan seperti ditepuk, diajak bicara, dan ditawarkan produk-produk
jualan bisa jadi termasuk dalam kategori gendam. Biasanya pada kasus-kasus
kejahatan, pelaku melakukan aksinya secara berkelompok dan mengetes calon
korbannya, seperti dimintai sumbangan karena butuh uang untuk anak yatim.
Dari kejadian tersebut, dilihat apakah calon korban mudah disugesti atau tidak.
Apabila tersugesti, anggota komplotan tersebut akan datang untuk bermain peran.
Akhirnya terjadi distorsi pikiran pada korban, lalu skenario dilanjutkan dan
korban diyakinkan sampai uangnya habis terkuras.
c. Metode Hipnosis Modern
Hipnosis modern murni menggunakan teknik komunikasi. Kondisi trance
dalam hipnosis modern bisa dikatakan murni, alamiah dan natural, berbeda
dengan metode hipnosis konvensional yang cenderung menuju tingkat trance
tertentu. Metode hipnosis modern ini diperkenalkan oleh Ericson, ia menyatakan
bahwa dalam proses hipnosis yang hebat ialah orang yang dihipnosis, bukan
penghipnosis. Klien atau pasien yang bisa terhipnosis bukan karena
penghipnosisnya hebat, akan tetapi karena klien atau pasien mau serta mampu
mengendalikan dirinya untuk berimajinasi.
Metode ini disebut juga dengan metode Pengarahan Tidak Langsung (In-
Direct Methode). Klien bisa mengintepretasikan imajinasinya menjadi suatu
tindakan berdasar pada kendali serta tata nilai yang ada pada dirinya sendiri.
Untuk memudahkan kliennya berimajinasi serta mengintepretasikannya. Erickson
juga mengembangkan beragam pola komunikasi. Pola komunikasi ini
dimaksudkan agar klien bisa berinterpretasi dengan imajinasinya untuk
mendapatkan solusi dari masalahnya. Apa yang telah dikembangkan oleh Ericson
juga membuat dirinya dikenal sebagai The Master of Communication.

8
Ciri pola hipnosis modern adalah penghipnotis tidak menanamkan system nilai
kepada klien atau pasien. Namun bagaimana penghipnosis dapat memberikan
instruksi sedemikian rupa sehingga klien dapat menemukan pencerahan dari
dirinya sendiri tanpa bertentangan dengan nilai yang ada dalam dirinya.
Hipnosis modern tidak lagi bertujuan untuk mencapai kedalaman trance
tertentu, karena dalam hipnosis modern trance bersifat alamiah, tidak dibuat atau
dikendalikan. Titik kedalaman trance seseorang juga bukan karena sugesti yang
dibuat, akan tetapi dikarenakan kesesuaian realitas yang ada, yaitu antara apa yang
disampaikan penghipnosis dengan system nilai yang dimiliki oleh orang orang
yang dihipnosis.
d. Metode Hipnosis Tanpa Tidur

Mekanisme Kerja Hipnosis, didalam buku Ratna (2017), mekanisme kerja


hypnosis yaitu melibatkan pemberian sugesti kepada pikiran bawah sadar manusia.
Peneliti akan menggunakan metode hipnosis modern. Metode hipnosis modern
mempunyai orientasi agar subjek lebih banyak berperan untuk membuka
kesadarannya dalam mengetahui masalah utamanya. Subjek menjadi lebih merasa
nyaman dengan kondisinya dan dapat menerima kondisinya. Maka dengan
membangun sugesti yang posistif atas masalah utama yang dihadapi akan membuat
subjek lebih segar dan rileks kemudian diikuti beberapa regresi selama beberapa detik
untuk membawa subjek ke keadaan normal kembali.

Saat proses hipnosis yang terjadi adalah pengaktifan system syaraf


parasimpatik sehingga subjek menjadi sangat rileks dan nyaman. Hal ini sangat
bermanfaat dalam melakukan terapi karena subjek akan tetap rileks, meskipun fobia
atau trauma sedang ditangani.

C. Definisi Self Hypnosis Dan Guided Imaginary Therapy


Self hypnosis atau hipnosis diri sendiri adalah suatu teknik untuk
memprogram diri sendiri. Teknik ini dapat dilakukan dengan menjangkau pikiran
bawah sadar untuk pemrograman ulang dan pembersihan data pada pikiran bawah
sadar (Ratna, 2017). Self hypnosis ini merupakan suatu bentuk guided imaginary
therapy yaitu relaksasi yang bertujuan untuk mengurangi stress dan meningkatkan
perasaan tenang dan damai serta merupakan metode penenang untuk situasi yang sulit
dalam kehidupan.

9
Guided Imaginary therapy yaitu teknik pikiran pikiran tubuh tradisional yang
dianggap sebagai suatu bentuk hypnosis yang dipandu melalui konsentrasi dan
imajinasi pikiran. Tujuan terapi yang diinginkan dari tindakan ini adalah mengatasi
masalah kesehatan yang berhubungan dengan stress, depresi, kecemasan, ketegangan
otot, panik dan lain lain. Dengan demikian terbentuklah keseimbangan antara pikiran,
tubuh, dan jiwa (Purwanto, 2013).
Menurut sebuah penelitian oleh Widyanti (2013), salah satu contoh self
hypnosis yang dapat dilakukan adalah hipnosis lima jari. Yang merupakan bagian dari
reduksi stress hipnosis diri sendiri. Teknik 5 jari ini adalah proses yang menggunakan
kekuatan pikiran dengan menggerakkan tubuh untuk menyembuhkan diri dan
memelihara kesehatan atau rileks melalui komunikasi dalam tubuh melibatkan semua
indra meliputi sentuhan, penciuman, penglihatan, pendengaran.

D. Prinsip Dasar Dan manfaat Self Hypnosis

Prinsip dasar pada self hypnosis adalah berbicara dan memberikan instruksi
kepada diri sendiri (pikiran bawah sadar). Selanjutnya diharapkan pada pikiran bawah
sadar ini akan mempengaruhi tindakan kita dikehidupan sehari hari, mengingat
kontribusi dari pikiran bawah sadar sangat dominan, yaitu 88%.

Kemudian yang harus kita pahami, bahwa keberhasilan dalam pemrograman


ulang pikiran bawah sadar tergantung pada diri sendiri. Hal ini sebagaimana prinsip
utama keberhasilan hypnosis bergantung pada kemauan subjek, kemanapun
komunikasi subjek dan kemanapun fokus subjek (Ratna, 2017).

Menurut Ratna (2017), self hypnosis berguna untuk meningkatkan kualitas


hidup sesuai dengan sugesti yang ingin diterapkan. Manfaat self hypnosis adalah:

a. Mengubah kebiasan buruk


b. Mengatasi kecemasan atau grogi
c. Memunculkan motivasi yang sangat kuat
d. Meningkatkan kepercayaan diri
e. Sebagai control berbagai fungsi organic seperti perdarahan, denyut jantung.

E. Perbedaan Hypnosis Terbuka (Overt) Dengan Hypnosis Terselubung


(Covert)

10
Hipnosis terbuka (overt) adalah keadaan dimana subjek mengetahui dengan
jelas bahwa akan menerima hipnotis oleh seorang ahli hipnotis, dengan kata lain dapat
disebut: Formal Hypnosis. Hipnosis terselubung (covert) adalah seseorang subjek
tidak menyadari bahwa orang lain sedang menghipnosis dirinya. Hipnosis terselubung
ini biasa dipakai oleh marketer, motivator, penjual jasa, dokter gigi, dokter umum,
pengajar, trainer pemberdayaan, dan lain sebagainya (Setio, 2015).
Etika yang harus dimiliki seorang yang memiliki ilmu hypnosis terselubung
adalah:
a. Menjunjung tinggi martabat seseorang, yaitu menghindari pelecehan.
b. Tidak digunakan untuk kejahatan dengan menggunakan hipnosis terselubung.
c. Dipergunakan untuk memberdayakan seseorang yang membutuhkan.
d. Tidak melakukan penipuan yang merugikan orang lain baik materi maupun harta
benda (Setio, 2015).

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipnosis adalah suatu kondisi pikiran dimana fungsi analitis logis pikiran
direduksi sehingga memungkinkan individu masuk kedalam kondisi bawah sadar
(sub-conscious/unconscious), dimana tersimpan beragam potensi internal yang dapat
dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada
kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari
berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Hipnosis dapat
diartikan sebagai ilmu untuk memberi sugesti atau perintah kepada pikiran bawah
sadar.Orang yang ahli dalam menggunakan hipnosis untuk terapi disebut
“Hipnotherapist’(hipnoterapis).
Hipnoterapi merupakan terapi yang dijalankan dengan menggunakan hipnosis.
Hipnoterapi adalah aplikasi hipnosis dalam menyembuhkan gangguan mental dan
meringankan gangguan fisik. Hipnosis telah terbukti secara medis bisa bisa mengatasi
berbagai macam gangguan psikis maupun fisik. Hipnoterapi adalah sebuah
penyembuhan dengan hipnotis.Hipnoterapi merupakan cabang ilmu psikologis yang
mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan
perilaku, dengan memberikan sugesti kepada pikiran bawah sadar.

Self hypnosis berguna untuk meningkatkan kualitas hidup sesuai dengan


sugesti yang ingin diterapkan. Manfaat self hypnosis adalah:

f. Mengubah kebiasan buruk


g. Mengatasi kecemasan atau grogi
h. Memunculkan motivasi yang sangat kuat
i. Meningkatkan kepercayaan diri
j. Sebagai control berbagai fungsi organic seperti perdarahan, denyut jantung.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya tugas makalah asuhan kebidanan terkini tentang
gentle birth penulis dan pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuannya

12
tentang persalinan terkini. Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat
jauh dari kata kesempurnaan,oleh karena itu penulis sangat berharap kepada pembaca
atau dosen pembimbing agar dapat memberikan masukan baik dalam bentuk kritikan
ataupun saran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Adi W.Gunawan. 2012. Hypnotherapy The Art of Subconscious Restructuring, hal.


125.
2. Ashadi, Cahyadi.2017. METODE HIPNOTERAPI DALAM MERUBAH
PERILAKU. Bengkulu: jurnal karya
3. Astuti, dkk. 2017. Asuhan Ibu dalam Masa Kehamilan. Jakarta: Erlangga
4. Feist, Jess dan Feist, Gregory J. 2012. Teori Kepribadian, Theories of Personality
Buku 1 Edisi7 . Jakarta: Salemba Humanika.
5. Tinjauan Pustaka. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Diakses pada tanggal 13 juni
2022.
6. Wahyu, Ratna (2017) Sosiologi dalam Keperawatan. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
ISBN 978-602-6237-22-4

14

Anda mungkin juga menyukai