Anda di halaman 1dari 22

PENGHANTAR INDUSTRI MIGAS

“EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI”

Dosen Pengampu :

Novia Rita ST., MT

Disusun Oleh :

Alve Dino Rumanda 163210769

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNIIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Eksplorasi Minyak Dan Gas Bumi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas ibuk Novia Rita, ST., MT pada bidang studi/mata kuliah Pengantar Industri
Migas Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Perkembangan indutri minyak bumi di indonesia dan Keberadaan minyak dan gas
bumibagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk Novia Rita, ST., MT selaku
dosen pada bidang studi Pengantar Industri Migas yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumuan Masalah............................................................................................3

1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4

2.1 Perkembangan indutri minyak bumi di indonesia...........................................4

2.1.1 Perkembangan Industri Minyak Sebelum Perang Kemerdekaan

2.1.2 Sejarah Metoda Eksplorasi di Indonesia

2.1.3 Perkembangan Industri Minyak Setelah Perang Kemerdekaan

2.2 Keberadaan minyak dan gas bumi..................................................................6

2.2.1 Akumulasi minyak dan gas bumi

2.2.2 Pengertian Batuan Reservoir

BAB III PENUTUP.............................................................................................13

3.1 Kesimpulan......................................................................................................13

3.2 Saran................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : A.G Zeijlker........................................................................................3

Gambar 2 : Migrasi Minyak Bumi........................................................................8

Gambar 3 perangkap lipatan..................................................................................11

Gambar 4 perangkap patahan................................................................................11

Gambar 5 perangkap salt dome (kubah garam).....................................................11

Gambar 6 contoh perangkap stratigrafi.................................................................11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Eksplorasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi


mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan memperoleh perkiraan minyak
dan gas bumi di wilayan kerja yang ditentukan.

Arti dan kepentingan minyak dan gas bumi pada sandi-sandi kehidupan manusia
pada abad ini tidak dapat disaksikan lagi. Disamping sebagai sumber energy
utama, juag produk-produk skunder minyak bumi seperti bahan bahan pertokimia,
peralatan kantor dan perabotan rumah tangga, karet sintesis dan lain-lain tidak
dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia modren.

Indstri migas dii indonesia merupakan salah satu sektor yang memberi
pemasuakan besar dan merupakan pilar dalam perekonomian negara. Industri
migas di indonesia tidak hanya berkontribusi pada pendapaen dan pengeluaran
pemerintah (APBN), tetapi menyediakan lapangan pekerjaan dan mendorong
pertumbuhan sektor-sektor pemdukung migas seperti industri migas , industri
pipa, industri perkapalan, produsen rig, oil platform/ oil rigs, dsb. Ratusan bahkan
ribuan juta tenag kerja bergantung pada sektor migas.

Tabel 1. Produksi minyak bumi dari tahun 1985

1
Kondisi saat minyak bumi dari tahun ke tahun telah mengalami penurunan
produksi . Produksi minyak indonesia pernah mencapai masa jayanya tahun 1995
dengan total produsi sebesar 1,6 juta barel per hari. Namu sejak itu produksi
minyak terus menurun hingga hanya sebsar 50 persen dari produksi puncak
tersebut pada kuartal pertama 2013, produksi minyak di indonesi hanya mencapai
830,900 bph hanpir sama dengan rata-rata produksi minyak sepanjang 2012.
Penurunan produksi ini salah satunya dipengaruhi oleh cadangan minyak bumi
yang kini semakin terbatas, sementara harga minayak dunia cenderung meroket
dan tak terkendali. Jika negara ini bergantung pada BBM akan membuat
persoalan makin rumit. Belum lagi biladikaitkan bahwa sebagian dari BBM itu
masih harus ada yang disubsidi, maka akan menjadi persoalan yang sangat berat
baginegeri ini di masa mendatang, bila tak ada alternatif di bidang energi.Semakin
tinggi harga minyak di pasaran dunia, akan semakin tinggibeban subsidi yang
harus ditanggung oleh negara, yang membawakonsekuensi dana yang seharusnya
bisa dimanfaatkan untukmembiayai sektor produktif, tersedot hanya untuk
subsidi.

Minyak dan gas bumi termasuk bahan habis pakai, sekali diambildan
dipergunakan, habislah bahan itu. Pemakaian berikutnyamemerlukan bahan baru
yang sama.Dengan demikian harus selalu dicari untuk memenuhi
kebutuhanberikutnya. Salah satu langkah-langkah itu adalah dengan
usahameningkatkan kegiatan penyelidikan dan pencarian minyak dan gasbumi
atau yang biasa disebut dengan eksplorasi.

1.2 Rumuan Masalah

1. Perkembangan indutri minyak bumi di indonesia

2. Keberadaan minyak dan gas bumi

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui perkembangan


minyak dan gs bumi di indonesia dan keberadaan minyak dan gas bumi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan indutri minyak bumi di indonesia

2.1.1 Perkembangan Industri Minyak Sebelum Perang Kemerdekaan

Minyak bumi telah dikenal rakyat Indonesia sejak abad pertengahan,


misalnya penggunaan minyak bumi oleh orang Aceh untuk memerangi armada
Portugis. Industri minyak bumi modern di Indonesia dimulai pada tahun 1871
yaitu usaha pemboran pencarian minyak bumi untuk yang pertama kali di Desa
Maja, Majalengka, Jawa Barat, oleh seorang pengusaha asal Belanda
bernamaJan Reerink. Namun usaha pemboran yang dilakukan di dekat suatu
rembasan akhirnya mengalami kegagalan.

Penemuan sumber minyak yang pertama di Indonesiaialah pada tahun 1883,


yaitu dengan ditemukannya di lapangan minyak Telaga Tiga dan Telaga Said
di dekatPangkalan Brandan di Sumatera Utara oleh seorang Belanda bernama
A.G Zeijlker

Gambar 1 A.G Zeijlker

3
Penemuan ini disusuloleh penemuan lain, yaitu lapangan minyak di
Pangkalan Brandan dan Telaga Tunggal. Pada waktu yang bersamaan juga
ditemukan lapangan minyak Ledok di Cepu, Jawa Tengah. Minyak hitam di
dekat Muara Enim di SumateraSelatan, dan Riam Kiwa di daerah Sanga-Sanga
di Kalimantan. Penemuan sumber minyak Telaga Said oleh A.G Zeijlker
merupakan modal pertama bagi berdirinyasuatu perusaaan yang dewasa ini
dikenal dengan nama Shell.Menjelang akhir abad ke-19 terdapat 18
perusahaanasing yang beroperasi di Indonesia. Pada tahun 1902 didirikan suatu
perusahaan terbatas bernama Koninklijke Petroleum Maatschappij yang
dimodali oleh penemuan A.G Zeijlker di Sumatera utara tersebut.

Kemudian perusahaan ini bergabung dengan Shell Transport


TradingCompany dan dilebur menjadi satu perusahaan yang dinamakan The
Asiatic Petroleum Company atau Shell Petroleum Company. Pada tahun 1907
didirikan ShellGroup yang terdiri dari Bataafsche Petroleum
Maatschappij(BPM) dan Anglo Saxon. Pada tahun 1912 perusahaan Amerika
mulai masuk keIndonesia dengan mendirikan perusahaan N.V
StandardVacuum Petroleum Maatschappij yang mempunyai cabangdi
Sumatera Selatan bernama Koloniale Petroleum Maatschappij (NKPM)yang
setelah perankemerdekaan berubah menjadi P.T Stanvac Indonesia.Perusahaan
ini menemukan lapangan minyak Pendopopada tahun 1921 di Sumatera
Selatan yang merupakanlapangan minyak terbesar di Indonesia pada saat
itu.Untuk mengimbangi perusahaan Amerika yangmasuk pada saat itu,
pemerintah Belanda mendirikanperusahaan gabungan antara pemerintah dan
Bataafsche Petroleum Maatschappij , yaitu Nederlandsche Indische Aardolie
Maatschappij, yang setelah perang dunia IImenjadi P.T Permindo dan
kemudian pada tahun 1961menjadi P.N Pertamina.

Pada tahun 1920 masuk dua perusahaan Amerika yang baruyaitu Standard
Oil of California danTexaco,yang pada tahun1930 membentuk Nederlandsche
Pacific Petroleum Mij(NPPM) dan sekarang telah mejelma menjadi P.T
CaltexPasifik Indonesia. Perusahaan ini mengadakaneksplorasi secara
besarbesaran pada tahun 1935 diSumatera Tengah dan menemukan lapangan

4
minyak Sebangga pada tahun 1940 serta lapangan minyak Duritahun 1941. Di
daerah konsesi perusahaan ini, tentaraJepang menemukan lapangan minyak
raksasa Minas padatahun 1944 dan dibor kembali oleh Caltex pada tahun
1950.Pada tahun 1935 untuk mengeksplorasi minyak bumi di IrianJaya
dibentuk sebuah perusahaan gabungan antara BPM,NPPM, NKPM, dan satu
anak perusahaan diberi nama Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Mij
(NNGPM) dengan hak mengadakan eksplorasi minyak bumi selama 25tahun.
Pada tahun 1938 lapangan minyak klamonoditemukan, disusul dengan
lapangan minyak Wasian,Mogoi, dan Sele. Namun, perusahaan ini tidak
berhasilmenemukan lapangan minyak yang berarti, dan pada tahun1960
diserahterimakan kepada perusahaan SPCO dankemudian diambil alih oleh
Permina pada tahun 1965. Iniadalah perkem bangan industri minyak sebelum
perangkemerdekaan.

2.1.2 Sejarah Metoda Eksplorasi di Indonesia

Di Indonesia pencarian minyak dilakukan mula-mula oleh Bataafsche


Petroleum Maatschappij (BPM) yang pada waktu itubernama Koninklijke.
Pada saat perusahaan ini mulai beroperasidi Indonesia disewanya dua orang
ahli geologi yaitu Dr. C.Porro dan Dr. C. Schmidt yang kemudian menjadi guru
besar dalam ilmu geologi di Brussel Pada awalnya hanya dilakukan pemetaan
geologi permukaan dengan mengadakan eksplorasi disepanjang sungai unuk
mencari singkapan, dan kemudiandilakukan pemboran. Para ahli geologi
membuat peta geologiber dasarkan singkapan, terutama peta sruktur, dan
kemudian dilakukan suatu prognase dan pemboran eksplorasi. Hingga perang
dunia I eksplorasi sampai beribu meter merupakan suatuhal yang luar biasa.

Pada tahun 1910 mulai dilakukan pemboraninti dan pada tahun 1918
dilakukan pemboran spiral tangan.Pemboran geologi yang lebih dalam
menggunakan mesin berbahan bakar bensin.Pada tahun 1920 metode baru
mulai dimasukkan di Indonesia yaitumetode geofisika. Metode geofisika yang
pertama kalidigunakan adalah metode gravitasi dan metode seismik, kedua
metode ini dilakukan oleh Bataafsche Petroleum Maatschappij(BPM) dalam
eksplorasi minyak bumi. Namun, secara luas metode gravitasi digunakan di

5
Indonesia pada tahun 1924 setelah berhasil baik di Amerika dan penggunaan
metode seismik dilakukan di Indonesia sejak tahun 1937. Permulaan
pemakaian log pertama kali dilakukan oleh Perusahaan Schlumberger
bersamaan dengan penerapan mikropaleontologi di Indonesia.Metode
pemetaan udara dilakukan pertama kali di Indonesia pada tahun 1932, yaitu di
Sumatera Selatan dan kemudian diSumatera Utara pada tahun 1934. Pemetaan
dilakukan oleh angkatan darat Hindia-Belanda dengan skala 1 : 10.000.
Padatahun itu pula dilakukan pemetaan udara secara besar-basarandi Kepala
Burung, Irian Jaya. Pemetaan udara berlangsung daritahun 1935- 1937.
Pemetaan udara sangat membantu dalam interpretasi geologi daerah tersebut.
Pemetaan udara berikutnya dilakukan pada tahun 1938 di Kalimantan.

2.1.3 Perkembangan Industri Minyak Setelah Perang Kemerdekaan

Pada revolusi fisik tahun 1945-1950 terjadilah pengambil alihan semua


instalasi minyak oleh Republik Indonesia. Pada tahun1945 didirikan P.T
Minyak Nasional Rakyat yang pada tahun1954 berubah menjadi Perusahaan
Tambang Minyak Sumatera Utara.Pada tahun 1957 didirikan P.T Permina oleh
Kolonel Ibnu Sutuwo yang kemudian menjadi P.N Permina pada tahun
1960.Pada tahun 1959 Nederlandsche Indische Aardolie Maatschappij
menjelma menjadi P.T Permindo yang kemudian pada tahun 1961menjadi P.N
Pertamin. Pada waktu itu juga di Jawa Timur dan Jawa Tengah telah berdiri
Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia yang kemudian menjelma
menjadi P.NPermigan dan setelah tahun 1965 dilikuidasi dan diambillah oleh
P.N Permina. Pada tahun 1961 sistem konsesi perusaha anasing dihapuskan
dan diganti dengan sistem kontrak karya.Pada tahun 1964 perusahaan SPCO
diserahkan kepada P.NPermina. Tahun 1965 merupakan sejarah baru dalam
perminyakan Indonesia dengan dibelinya seluruh kekayaan Bataafsche
Petroleum Maatschappij–Shell oleh P.N Permina .Pada tahun itu seluruh
wilayah Indonesia merupakan daerah konsesi P.N Permina dan P.N Pertamin
dan dimulainya sistem kontrak bagi hasil (production sharing).

Perusahaan asinghanya bisa bergerak sebagai kontrakor saja dengan hasil


produksi minyak dibagikan dan bukan dalam bentuk pembayaran royalti.Sejak

6
tahun 1967 eksplorasi besar-besaran dilakukan oleh P.NPertamin dan P.N
Permina baik di darat maupun di laut yang bekerja sama dengan kontrakor
asing. Tahun 1966 P.N Pertamin dan P.N Permina digabung menjadi P.N
Pertamina yang kemudian merupakan satu-satunya perusahaan minyak
nasional. Tahun 1969 merupakan tahun yang sangat penting karena
ditemukannya lapangan minyak lepas pantai (lapangan minyak Arjuna) di
dekat Pamanukan Jawa Barat dantidak lama kemudian ditemukan pula
lapangan minyak Jatibarang oleh Pertamina. Pada tahun 1970 menyusul
dengan ditemukannya lapangan minyak Kasim di Irian Jaya didaerah yang
ditinggalkan oleh Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Mij (NNGPM)
yang kemudian ternyata merupakan sumur dengan produksi yang paling besar,
yaitu 20.000barel/hari.

2.2 Keberadaan minyak dan gas bumi

2.2.1 Akumulasi minyak dan gas bumi

Prospek keberadaan migas disuatu tempat sangat ditentukan oleh kondisi


geologi daerah dimana pada daerah tersebut harus memenuhi Petroleum system
yang ada. Minyak dan gas bumi bisa terdapat di suatu daerah, terutama sekali
didasarkan pada adanya beberapa parameter yang menjadi persyaratan mutlak
terperangkapnya atau terjebaknya minyak dan gasbumi yaitu :

1. Batuan induk yang cukup matang (Source Rocks)

Batuan induk merupakan batuan asal dimana minyak bumi(senyawa HC)


terbentuk. Secara umum batuan induk merupakan batuan klastik halus (serpih),
berwarna gelap, kandungan zatorganik melimpah yang merupakan fosil akibat
proses pengendapan dilaut (marin).Berdasar perkembangan teknologi pada saat
ini semua batuan halus (serpih, napal dan sebagainya) terutama asal marin,
dapat bertindak sebagai batuan induk. Terutama jika berasosiasi dengan batuan
reservoir.

Proses awal pembentukan minyak dan gasbumi, terjadi


karenapengonggokan / sedimentasi zat organik terutama plankton padadasar

7
cekungan dan kemudian tertimbun oleh sedimen halusdalam kondisi reduksi
sehingga terawetkan. Biasanya batuan induk berwarna gelap, bertekstur halus
misalnya lempung dan serpih. Kemudian karena gradien panas bumi dan
pembebanan,temperatur dan tekanan, zat organik terubah menjadi minyak
dangas bumi selanjutnya diperas keluar bermigrasi ke batuan reservoir
Penentuan batuan induk didasarkan pada hasil test laboratorium standar yaitu :

 TOC (Total Organic Carbon), yaitu total karbon organik. TOC adalah
persentase berat karbon organik dalam suatu contoh batuan, yang
berhubungan langsung dengan besarnyakerogen yaitu 1,2 –1, 6 kali
TOC.Beberapa perkiraan nilai TOC minimum untuk batuan induk :
- 0,4 –1,4 % ( Ronov, 1958 )
- 1,5 % ( Schrayer dan Zarella, 1963
- 0,5 % ( Welte, 1965 )
 EOM (Extractable Organic Matter), yaitu zat organik yangdapat di
ekstraksikan. Yang dimaksud adalah hidrokarbon atau non hidrokarbon
yang dapat dilarutkan (dalam CS2 misalnya) atau bitumina. Sifat sifat dari
EOM menunjuk kansifat batuan induk. Umumnya ekstrak dari batuan
induk susunan utama dari minyak mentah (Erdman, 1961)
 CPI (Carbon Preference Index) yaitu indeks preferensi karbon;adalah
perbandingan antara volume anggota n–parafin yangbernomor ganjil
tarhadap yang bernomor genap dari kisaranC21–C36. Angka ini sangat
tinggi untuk organisme yang masih hidup dan untuk hidrokarbon resen,
untuk batuan sedimen tua langka ini hampir mendekati 1 dan untuk
kebanyakan minyak mentah nilai CPI harus kurang dari 1,15
 CIR (Carbon Isotope Ratio)
yaitu perbandingan isotop karbon C13/ C12. Kisaran nilai CIRuntuk
minyak bumi adalah 1 % ( 0,0109– 0,0110 )
 LOM (Level Of Thermal Maturity)
yaitu tingkat pematangan thermal. Tingkat pematangan minyak dan
gasbumi adalah berkisar antara 750 –1650 C. Untuk mencapai temperatur
tersebut, batuan induk harus terkubur cukup dalam di kerak bumi.

8
2. Ada jalan migrasi yang baik (Migrations)

Migrasi adalah proses pergerakan minyak dan gas bumi. Migrasidibagi


menjadi 2 (dua) macam :

1. Migrasi Primer
Adalah berpindahnya minyak dan gas bumi dari batuan indukmasuk
ke dalam batuan reservoir lapisan penyalur (carrierbeds).
2. Migrasi Sekunder
Pergerakan minyak dalam lapisan reservoir itu sendirimenuju ke
tempat akumulasi.

Minyak dan gas bumi yang sudah terbentuk didalam batuan induk,
kemudian bermigrasi melalui zona permiabel. Zona sesarsangat jelas dan
mudah diobservasi melalui survey lapangan maupun interpretasi dari
penampang seismik. Rembesan minyak dan gas bumi merupakan indikasi
adanya patahan sebagai zonamigrasi minyak dan gas bumi.Faktor-faktor yang
mempengaruhi migrasi :

 Kompaksi
 Daya kapiler
 Tekanan hidrostatis
 Sementasi
 Pelarutan oleh gas

Gambar 2 . Migrasi Minyak Bumi

9
3. Batuan reservoir (Reservoir Rocks)

Batuan reservoir merupakan batuan yang mempunyai


kemampuanmenampung dan menyimpan cairan/gas hidrokarbon,
mempunyairongga-rongga yang saling berhubungan.. Adapun unsur-unsur
suatu reservoir minyak bumi adalah :

 Batuan reservoir, sebagai wadah yang diisi dan dijenuhi olehminyak


dan gas bumi. Biasanya batuan ini berpori danberongga.
 Lapisan Penutup (cap rock), yaitu suatu lapisan yang
tidakpermeabel atau lulus minyak.
 Perangkap reservoir (reservoir trap), adalah suatu unsurpembentuk
reservoir yang bentuknya sedemikian rupasehingga lapisan beserta
penutupnya merupakan bentukkonkav kebawah dan menyebabkan
minyak dan gas bumiberada di bagian atas reservoir. Bentuk
perangkap ini sangatditentukan oleh cara terdapatnya minyak bumi,
yaitu selaluberasosiasi dengan air dimana air memiliki berat jenis
jauhlebih tinggi.

Syarat-syarat agar batuan bisa bertindak sebagai batuanreservoir adalah

 Bentuk sedemikian rupa sehingga merupakan perangkap.


 Mempunyai lapisan penutup.Terdiri atas lapisan yang
tidakpermeable/tidak lulus air.
 Mempunyai rongga-rangga dalam batuan, serta jenuhdengan
minyak bumi.

Jenis batuan penting yang dapat berfungsi sebagai reservoir adalahbatu pasir
dan gamping.

Termasuk dalam batu pasir : kwarsa, greywake, arkose

Termasuk dalam batugamping : terumbu (reef), gamping klastik,dolostone,


gamping halus.

10
Beberapa factor geologi yang menentukan ekonomis tidaknyasuatu reservoir
antara lain :

 Tebal lapisan reservoir


 Tutupan (closure)
 Penyebaran baruan reservoir
 Porositas dan permeabilitas efektif

2.2.2 Pengertian Batuan Reservoir

Pada hakikatnya setiap batuan dapat bertindak sebagai batuan reservoir asal
mempunyai kemampuan untuk minyimpan dan melepaskan minyak bumi.
Dalam hal inibatuan reservoir harus memiliki porositas yang memberikan
kemampuan untuk menyimpan; juga kelulusan atau permeabilitas, yaitu
kemampuan untuk melepaskan minyak bumi itu. Jadi secara singkat, dapat
disebutkan bahwa reservoir harus berongga–rongga dan berpori-pori yang
berhubungan.Perbedaan antara porositas dan permeabilitas ialah porositas
menentukan jumlah cairan yang terdapat sedangkan permeabilitas menentukan
jumlahnya yang dapat diproduksi.Suatu batuan reservoir dapat juga bertindak
sebagai lapisan penyalur aliran minyak dan gas bumi ke tempat minyak bumi
tersebut keluar batuan induk ke tempat berakumulasinya dalam suatu
perangkap. Bagian suatu perangkap yang mengandung minyak atau gas disebut
reservoir.

1.Air-Minyak-Gas Di dalam Reservoir

Air yang terdapat di dalam reservoir sering disebut dengan airformasi. Pada
kenyataan dapat dikatakan bahwa semuareservoir pasti mengandung air.
Peranan air ini penting karena menentukan akumulasi minyak. Tetapi air dan
minyak tidak dapat bercampur karena merupakan cairan yang berbeda
fasa.Sifat daya apung minyak menyebabkan minyak mencari tempat yang lebih
tinggi, yang dikepung oleh air. Air formasi mengandung macam-macam garam
seperti NaCl. Secara genesa, air formasi merupakan air laut yang ikut
terperangkap saat sedimentasi.Gas bumi dapat larut dalam air formasi atau
minyak, daya larutgas tergantung pada tekanannya. Penelitian menunjukkan

11
bahwa makin besar tekanan makin besar daya larutnya sampai tercapai titik
jenuh, Jika gas tersebut telah melewati daya larutnya, maka akan terbentuk tepi
gas bebas yang akan menempati posisi paling atas diantara ketiga fasa ini.
Secara sederhana dapat digambarkan :

 Air dengan berat jenis tertinggi pada posisi paling bawah


 Gas dengan berat jenis terendah posisi paling tinggi
 Minyak pada posisi di antaranya

Akibat daya apung yang berbeda tersebut menyebabkan adanya susunan


tertentu pada batuan reservoir. Tekanan reservoir merupakan tekanan air-
minyak-gas pada ronggareservoir. Tekanan ini penting sekali dalam eksploitasi
suatusumur minyak sering juga disebut dengan tekanan formasi.

2. Adanya perangkap (Traps)

Migrasi sekunder minyak dan gas bumi telah membawanya ke zonayang


mempunyai tekanan dan temperatur yang lebih kecil daripadalingkungan
batuan induk. Ditempat ini minyak dan gas bumi sudahtidak dapat berpindah
tempat lagi, kondisi dimana minyak dan gasbumi sudah tidak dapat bergerak
lagi dan terakumulasi di suatutempat inilah disebut minyak bumi telah
terperangkap.

Ada 2 (dua) faktor utama penyebab terjadinya perangkap, yakni :

1. Penghalang litologi akibat adanya perbedaan porositas


danpermiabilitas batuan.

2. Penghalang struktur

Ada 3 macam jenis perangkap yaitu :

 Perangkap struktural
 Perangkap stratigrafi
 Perangkap kombinasi

12
1. Perangkap Struktural Terdiri atas :

 perangkap lipatan
 perangkap patahan

Gambar 3 perangkap lipatan Gambar 4 perangkap patahan

13
Gambar 5 perangkap salt dome (kubah garam)

Perangkap lipatan merupakan perangkap utama, paling penting.

2. Perangkap Stratigrafi :

Perangkap stratigrafi adalah perangkap yang terbentuk karenaberbagai


variasi litologi secara lateral suatu lapisan reservoir.

Gambar 6 contoh perangkap stratigrafi

14
Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisansecara vertikal
dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidak selarasan dan variasi lateral
dalam litologi pada suatu lapisan reservoir dalam perpindahan minyak bumi.
Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap
dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari
bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuanreservoir telah menghilang
atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang
permeabilitas (Koesoemadinata,1980). Dan jebakan stratigrafi tidak berasosiasi
denganketidakselarasan seperti Channels, Barrier Bar, dan Reef, namun
berasosiasi dengan ketidak selarasan seperti Onlap Pinchouts, dan Truncations.

Pada perangkap stratigrafi ini, berasal dari lapisan reservoir tersebut,atau


ketika terjadi perubahan perubahan permeabilitas pada lapisanreservoir itu
sendiri pada salah satu tipe perangkap stratigrafi, pada horizontal, lapisan
impermeabel memotong lapisan yang bengkok padabatuan yang memiliki
kandungan minyak. Terkadang terpotong padalapisan yang tidak dapat
ditembus, atau Pinches, pada formasi yang memiliki kandungan minyak. Pada
perangkap stratigrafi yang lain.

berupa Lens-shaped. Pada perangkap ini, lapisan yang tidak dapatditembus


ini mengelilingi batuan yang memiliki kandungan hidrokarbon. Pada tipe yang
lain, terjadi perubahan permeabilitas dan porositas pada reservoir itu sendiri.
Pada reservoir yang telah mencapai puncaknya yang tidak sarang dan
impermeabel, yang dimana pada bagian bawahnya sarang dan permeabel serta
terdapat hidrokarbon. Pada bagian yang lain menerangkan bahwa minyak bumi

15
terperangkap pada reservoir itusendiri yang Cut Off up-dip, dan mencegah
migrasi lanjutan, sehinggatidak adanya pengatur struktur yang dibutuhkan.
Variasi ukuran dan bentuk perangkap yang demikian mahabesar, untuk
memperpanjang pantulan lingkungan pembatas pada batuan reservoir
terendapkan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Minyak bumi atau petroleum - bahan bakar fosil yang merupakan bahan
baku untuk bahan bakar minyak, bensin dan banyak produk-produk kimia -
merupakan sumber energi yang penting karena minyak memiliki persentase
yang signifikan dalam memenuhi konsumsi energi dunia. Citra yang sangat
negatif dari minyak adalah - mirip dengan pembakaran batubara - pemakaian
bahan bakar minyak adalah kontributor terbesar untuk peningkatan CO2 di

16
atmosfir bumi. Tumpahan-tumpahan minyak dari kapal-kapal tanker juga telah
menyebabkan kerusakan berat pada lingkungan hidup bumi.

3.2 Saran

Sektor migas tak boleh terus digerogoti para mafia. Oleh sebab itu,
keterbukaan informasi di sektor migas menjadi kunci awal dalam membuka
dugaan permainan kotor tersebut. Keterbukaan informasi dalam berbagaisektor
merujuk pada UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hardjono, A., 2007.Teknologi Minyak Bumi , Cetakan kedua,Yogyakarta: UGM


Press.

Hasan, A., 1985.Gas and Oil Separation and Process, PT.TRIEC.

Koesoemadinata, R.P., 1980, Geologi Minyak dan Gas Bumi,Edisi kedua jilid
satu, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

https://www.academia.edu/38680622/
TEKNIK_DASAR_EKSPLORASI_MINYAK_DAN_GAS_BUMI_SEMESTER_I

Anda mungkin juga menyukai