Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

Desa Tuk merupakan salah satu daerah sentra penghasil emping melinjo di
Kabupaten Cirebon. Jumlah perajin di Desa Tuk Kecamatan Kedawung
Kabupaten Cirebon sebanyak 61. Perajin emping melinjo memproduksi emping
melinjo setiap bulannya sebesar 5.552,6 kilogram. Emping melinjo dijual oleh
perajin melalui pedagang perantara yang ada di Cirebon, Majalengka dan
Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi saluran
pemasaran emping melinjo di Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten
Cirebon, (2) Menganalisis besar marjin pemasaran dan farmer’s share emping
melinjo pada setiap lembaga pemasaran (3) Mengetahui saluran pemasaran yang
paling efisien berdasarkan efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis.
Penelitian dilakukan di Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten
Cirebon dengan sasaran perajin emping melinjo dan pedagang perantara. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengambilan sampel perajin
emping melinjo menggunakan metode Simple Random Sampling. Jumlah perajin
yang menjadi responden sebanyak 25 orang dan pengambilan sampel pedagang
perantara emping melinjo menggunakan metode snowball sampling diperoleh
sebanyak 11 orang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis marjin
pemasaran, farmer’s share dan analisis efisiensi teknis dan ekonomis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat 3 saluran pemasaran
emping melinjo di Desa Tuk Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, (2)
Marjin pemasaran emping melinjo di Desa Tuk pada setiap saluran pemasaran
yaitu: Saluran pemasaran I memiliki marjin pemasaran sebesar Rp 10.991/kg,
saluran pemasaran II sebesar Rp 5.183/kg, dan saluran pemasaran III sebesar Rp
7.000/kg, (3) Farmer’s share terbesar terdapat pada saluran II dengan persentase
sebesar 87,48 persen. Persentase biaya terkecil terdapat pada saluran III sebesar
69,06 persen. Persentase keuntungan terbesar terdapat pada saluran pemasaran III
sebesar 30,93 persen. (4) Berdasarkan nilai indeks efisiensi teknis dan indeks
efisiensi ekonomis diketahui saluran pemasaran emping melinjo yang paling
efisien terdapat pada saluran III, karena memiliki nilai indeks efisiensi teknis
terkecil dan indeks efisiensi ekonomis terbesar.

xii

.::: DIGITAL COLLECTION OF UPT PERPUSTAKAAN UNSOED :::.


SUMMARY

Tuk village is one of the emping melinjo central producer area in Cirebon.
The number of crafter in tuk village, Kedawung District of Cirebon Regency are
61 persons. Emping melinjo crafter producer 5.552,6 kilogram of melinjo every
month. Emping melinjo is sold by, crafter to the middlemen in Cirebon,
Majalengka and Bandung. The purpose of the study are to: (1) Identify the
marketing channels of emping melinjo in Tuk village, Kedawung District of
Cirebon Regency. (2) Analyze the large marketing margin of emping melinjo
farmer’s share in any marketing agencies and (3) Determine the most efficient
marketing channels based on technical efficiency and economical efficiency.
The study was conducted in Tuk village, Kedawung District of Cirebon
Regency of targeted research farmers and middlemen. The method used was a
survey design, and sampling of emping melinjo farmers use a Simple Random
Sampling. The number of crafter who responded to as many as 25 people and
sampling emping melinjo middlemen obtained using Snowball Sampling as many
as 11 people. Data were analyzed by descriptive analysis, marketing marjin,
farmer’s share, and technical-economic efficiency analysis.
The result showed that: (1) there are 3 marketing channel of emping melinjo
in Tuk village, Kedawung District of Cirebon Regency, (2) Emping melinjo’s
marketing marjin in Tuk village in each channel are: Rp 10.991/kg at channel I,
Rp 5.183/kg at channel II, and Rp 7.000/kg at channel III, (3) the 2nd marketing
channel has 87,48 percent o armer’s share as the greatest one. The smallest price
in channel III is 69,06 percent. The greatest marketing profit was channel III is
30,93 percent, (4) Based on the value of the index of technical efficiency and
economic efficiency, the most efficient marketing channels for emping melinjo are
on the third line because it has the smallest technical efficiency index and the
biggest economical efficiency index.

xiii

.::: DIGITAL COLLECTION OF UPT PERPUSTAKAAN UNSOED :::.

Anda mungkin juga menyukai