Anda di halaman 1dari 2

Safety and Effectiveness of Azithromycin In Patients With COVID-19 : An Open-

Label Randomized Trial

Patient and Populations : Penelitian ini melibatkan 202 pasien yang


terkonfirmasi kasus COVID-19, secara demografi 91
diekslusikan karena memiliki masalah prioritas pada
kardiovaskuler dan 111 pasien dinyatakan positif
COVID-19 setelah hasil SWAB PCR.
Dari total 111 pasien, 55 pasien diantaranya
merupakan kelompok kontrol dan 56 lainnya
merupakan case group.
Intervention : Penelitian ini merupakan Open-Label Randomized
Trial dengan jumlah sampel 111 pasien yang terinfeksi
COVID-19 dan sedang menjalankan terapi
pengobatan, 55 pasien merupakan kelompok kontrol
yang mendapatkan terapi medis HCQ dan LPV/r
(Lopinavir/ritonavir). Sedangkan 56 pasien merupakan
case grup selain mendapat rejimen yang sama juga
mendapatkan terapi AZM.
Comparison : Penggunaan AZM dapat mempercepat masa rawat
inap pasien dengan persentase 61%, sedangkan
penggunaan kombinasi AZM dan HCQ 71% lebih
efektif mempercepat masa rawat inap pasien dengan
perbandingan nilai P = 0.02, menandakan bahwa
kelompok pasien yang menerima rejimen pengobatan
eksperimental yang mencakup AZM memiliki masa
rawat inap yang lebih pendek secara signifikan serta
SPO2 yang secara signifikan lebih tinggi dan laju
pernapasan yang lebih rendah saat keluar dari rumah
sakit. Namun, system penilaian resiko harus digunakan
sebelum memulai pengobatan untuk mencegah
perpanjangan QTc, terutama pada pasien yang
beresiko tinggi.
Outcome : Menganalisis keamanan dan efektifitas azithromycin
pada pasien dengan COVID-19 yang diukur
berdasarkan tanda vital, tingkat SPO2%, durasi rawat
inap, kebutuhan dan lama masuk unkit perawatan
intensif, tingat kematian dan hasil tindak lanjut 30 hari
setelah keluar dari Rumah Sakit.
Time : Penelitian ini dilakukan pada 24 April – 8 Mei 2020 di
RS Ziaeian, Tehran, Iran
Sumber :
Ehsan Sekhavati, et al,. 2020. Safety and Effectiveness of Azithromycin In Patients With
COVID-19 : An Open-Label Randomized Trial. International Journal of Antimicrobial
Agent 56 (2020) 106143. Science Direct : Elsevier.
Traditional Chinese Medicine In The Treatment of Patient Infected With 2019-New
Coronavirus (SARS-CoV-2) : A Review and Perspective

Patient and Populations : Penelitian ini merupakan jenis systematic literature


review. Penulis mereview beberapa jurnal yang
membahas tentang Traditional Chinese Medicine
(TCM) sebagai terapi komplementer disamping terapi
medis yang diberikan pada pasien dengan COVID-19.
Dari beberapa jurnal yang direview oleh penulis,
jumlah sampel yang diambil muali dari 60 responden
hingga 400 responden.
Intervention : Responden dalam jurnal yang direview oleh penulis
diberikan intervensi berupa pemberian terapi
komplementer TCM dengan honeysuckles,
chrysanthemum dan mulberry leaf.
Comparison : Chrysanthemum, Honeysuckles dan Daun Murbei
terbukti dan beermanfaat terhadap immunoregulator
yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, selain itu
juga berkhasiat sebagai anti-inflamasi untuk mencegah
berbagai macam proses peradangan, antibiotic alami
serta anti-fungi.
Beberapa kandungan tersebut diantaranya adalah ;
- 0,8 gram protein
- 30 mg kalsium
- 8 mg magnesium
- 0,5 mg zat besi
- 140 mg kalium
- 30 mcg vitamin A
- 0,3 mg vitamin C
- 88 mcg vitamin K
- 45 mg folat
- Vitamin B kompleks
- Beberapa antioksidan seperti; polifenol,
flavonoid, lutein, zeaxanthine

Outcome : Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui


efektifitas pemberian TCM dengan campuran
honeysuckles, chrysanthemum dan daun murbei
sebagai immunoregulator pada pasien COVID-19.
Time : Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020
Sumber :
Yang, et al,. 2020. Traditional Chinese Medicine In The Treatment of Patient Infected
With 2019-New Coronavirus (SARS-CoV-2) : A Review and Perspective. Int. J. Biol. Sci.
2020; 16(10): 1708-1717. doi : 10.7150/ijbs.45538.

Anda mungkin juga menyukai