Anda di halaman 1dari 2

Berlibur ke Dieng TRAVEL ESSAY

Dihari setelah Pemilu, yaitu hari kamis. kitai sekeluarga pergi banjarnegara untuk menghadiri
pernikahan saudara kita, perjalanan memakan 7jam untuk sampai, dari tangerang selatan sampai
Banjarnegara tapi bukan itu yang ingin saya sampaikan sekarang, setelah 2 hari di banjarnegara,
menghadiri acara pernikahan dan lain-lainnya, kami menuju dieng dan memakan waktu sekitar 2 jam
untuk sampai kesana, saat sampai disana waktu sudah sore, jadi kita menuju tempat makan yang
menyediakan makanan khas dari dieng yaitu, Mie ongklok.

Sehabis dari tempat makan, kita menuju Hostel Tani Jiwo untuk menginap, ada banyak Room
yang tersedia di Hostel Tani Jiwo, yaitu Room umbi-umbian, Family Room, Flowers Room, Pangan Room,
Standard Room, dan Jamur Room. Saya jelaskan sedikit detail tentang Room-Room yang tersedia, Room
Umbi-Umbian terdapat ruangan yang cukup besar dan king size bed untuk 2 orang atau lebih, Family
Room terdapat 2 king size bed untuk keluarga, Standard Room terdapat 1 single bed yang cocok untuk
backpackers, Jamur Room adalah ruangan gabungan yang isinya banyak bunk bed untuk orang-orang
berbeda, dan ada Flowers room dan Pangan room, untuk lebih detail silahkan lihat web aslinya yaitu
https://tanijiwo.com/room/

Kita sekeluarga memesan Family Room, karena memang kita sekeluarga berlima pergi bersama-
sama. Setelah selesai beristirahat besoknya kita semua pergi ke Batu Pandang dan Ratapan Angin,
disana kita melihat pemandangan wonosobo dari bukit yang ada disana. Banyak tempat rekreasi yang
tersedia di Batu Pandang dan Ratapan Angin, salah satunya adalah ayunan langit, dimana ayunan ini
digantung dan diayunkan diatas bukit, jadi sangat jauh dan pemandangan dibawah terlihat jelas. Setelah
menghabiskan waktu befoto ria di Batu Pandang dan Ratapan Angin, kita menuju tempat theater yang
berada didekat situ. Disana kita dijelaskan bagaimana daerah Dieng bisa ada, bahaya-bahaya racun Co2
dan berapa banyak kematian yang disebabkannya di Daerah Dieng, dan lain sebagainya.

Setelah dari Theater kami langsung menuju tempat rekreasi selanjutnya yaitu Kawah Sikidang,
disana dipenuhi dengan banyak orang berjualan, salah satu buah khas dieng yaitu Carica dijual di Kawah
Sikidang, ada yang bilang buah carica berasa seperti pepaya, tapi setelah saya coba ternyata rasanya
seperti belimbing tapi tidak asam.

Di Kawah Sikidang banyak sekali kawah yang aktif yang masih banyak mengeluarkan Sulfur, dan
pastinya karena kawah jadi panas, jadi tidak boleh didekati, ada satu kawah yang aktif dan paling besar
disana, mengeluarkan uap panas yang banyak, sampai-sampai ada orang yang menjual telur rebus yang
dimasak di air panas di kawah itu, saya coba membeli beberapa telur, tapi ternyata rasanya sama saja
seperti telur-telur lainnya. Sehabis dari sana kami beristirahat sejenak dan membeli beberapa cemilan
kecil seperti kentang dan jamur, oiya kentang di dieng itu kualitasnya bagus-bagus karena meman
karena tempat yang sejuk membuat buah dan sayur-sayuran disini menjadi lebih fresh setiap harinya.

Pada jam 1 siang, kami menuju perjalanan pulang dari Dieng ke Tangerang Selatan dan
memakan waktu sekitar 8 jam lebih, memang karena kemacetan yang parah akhirnya menambah jumlah
jam perjalanan yang seharusnya tidak ada. Ya itulah cerita perjalan saya memang perjalan saat di Dieng
sangatlah singkat karena memang itu sudah hari minggu, dan sehari selanjutnya saya ada UTS jadi tidak
memungkinkan untuk menambah hari. Terimakasih sudah mau membaca!

Anda mungkin juga menyukai