Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TKIP

TETAP OPTIMIS MENGHADAPI CORONA

Andrianus Ichsan Putra 1108819020


Maria Imakulata Tere 1108819003

MAGISTER BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


BAB 1

Tidak sulit untuk tetap optimis di tengah wabah saat ini, wabah corona atau
covid 19 yang saat ini mewabah di seluruh dunia tanpa kita sadari membawa
banyak perubahan dalam hidup dan kehidupan kita saat ini. Corona pertama
kali mewabah di wuhan china dari wuhan lalu meluas ke seluruh dunia tanpa
kecuali Indonesia.

Optimistis adalah sikap hidup yang memandang hanya hal yang baik dan
mengharapkan hal yang baik saja (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional 2008). Individu dengan rasa optimism yang tinggi cenderung lebih
berhasil dalam menghadapi kondisi sulit dalam hidupnya sehingga sikap optimis
lah yang paling kita butuhkan untuk bertahan dari serangan wabah ini.

Wabah corona yang ada di Indonesia, saat ini sudah mencapai 8607 kasus
(covid 19 alert). Hal itu membuat pemerintah membuat sejumlah kebijakan yang
seperti belajar, bekerja dan beribadah dari rumah. Pembatasan jumlah
kendaraan umum dan masing masing orang di harus kan menjaga jarak satu
sama lain. Edukasi terkait wabah ini juga terus di sosialisasikan dalam bentuk
banyak hal. Salah satu bentuk edukasi yang bisa diberikan adalah menjelaskan
kepada masyarakat luas bahwa dengan optimis dan bekerjasama kita dapat
segera terbebas dari hal ini. Hal ini sependapat dengan optimisme masa depan
merupakan kecenderungan seseorang untuk memandang segala sesuatu dari
segi dan kondisi yang baik, serta mengharapkan hasil yang paling memuaskan
(Saphiro, 1997).

Indonesia akan cepat pulih jika masing masing warga negara sadar dan
menjalan semua himbauan yang ada. Terlebih lagi banyak dari petugas medis
kita yang tengah berjuang untuk pemulihan dan pemutusan rantai penyebaran
ini. Petugas medis yang saat ini di tampilkan sebagai pasukan terdepan kita
dalam menghadapi wabah corona, mereka bahkan berkorban nyawa, sejauh ini
sudah 18 orang dokter yang meninggal dunia (kompas.com)
Hal yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat umum adalah mengubah
kebiasan buruk kita menjadi kebiasaan baik dan membiasakan hidup sehat hal
ini selaras dengan pernyataan Benjamin (2020 yang berbunyi :Slowing the
spread of COVID-19 requires people to actively change their lives and follow
best practices for social distancing and hygiene. Memperlambat penyebaran
COVID 19, mengharuskan orang untuk secara aktif mengubah hidup mereka
dan mengikuti praktik terbaik untuk pembatasan sosial dan menjaga kebersihan.
Dari penelitian yang dibuat Benyamin, dkk, ditemukan bahwa orang
menunjukkan bias optimism: mereka memperkirakan probabilitas terinfeksi virus
dan menginfeksi orang lain jika dirinya terinfeksi menjadi lebih rendah.
Optimism muncul ketika orang mau mengubah perilaku dengan mempraktekkan
pola hidup yang lebih sehat dan mengikuti aturan yang ditetapkan (Benjamin J
Kuper-Smith, 2020)
Bab 2

A. Pengertian Optimis
Menurut Segerestrom (dalam Ghufron & Rini, 2010:95), optimisme
adalah cara berpikir yang positif dan realistis dalam memandang suatu
masalah, ketika gagal selalu mencoba lagi. Berpikir positif adalah
berusaha mencapai hal terbaik dari keadaan terburuk.
Seligman (dalam Ghufron & Rini, 2010:96) menyatakan optimisme
adalah suatu pandangan secara menyeluruh, melihat hal yang baik,
berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi diri.
Menurut Ubaedy (2007:86), optimisme memiliki dua pengertian:
Pertama, optimisme merupakan doktrin hidup yang mengajarkan kita
untuk meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus buat kita (punya
harapan).
Kedua, optimisme berarti kecendrungan batin untuk merencanakan aksi
peristiwa atau hasil yang lebih bagus. Optimisme berarti menjalankan
apa yang kita yakini atau apa yang dibutuhkan oleh harapan kita.

B. Sikap Optimis
Sikap optimis (optimisme) yaitu kepercayaan bahwa kejadian di masa
depan akan memiliki hasil positif (Scheier dan Bridges, 2000). Menurut
(Chang, 2002) optimisme merupakan pengharapan individu akan
terjadinya hal-hal baik.

Ciri-ciri optimisme :

a. Menurut Chang (2002): 1) jarang terkejut oleh kesulitan, 2)


mencari solusi sebagai masalah, 3) merasa yakin mampu
mencapai goal, 4) memungkinkan terjadinya pembaharuan secara
teratur, 5) menghentikan pemikiran negatif, 6) meningkatkan
kekuatan apresiasi, 7) menggunakan imaginasi untuk melatih
sukses, 8) selalu gembira saat tidak bisa merasa bahagia, 9)
merasa yakin memiliki kemampuan yang hampir tidak terbatas
untuk diukur, 10) sukar bertukar berita baik, 11) membina cinta
dalam kehidupan, 12) menerima apa yang tidak bisa diubah

b. Menurut Carver dan Scheier (2010) 1) memiliki visi pribadi, 2)


bertindak konkrit, 3) berfikir realistis, 4) menjalin hubungan sosial,
5) berfikir proaktif, 6) berani melakukan trial and error

c. (Badura, 1986).Ciri-ciri orang optimisme sbb : 1) percaya diri,


berharap sesuatu yang baik terjadi, 3) mempunyai gaya
penyelesaian fleksibel, 4) jarang terkena stress dalam menghadapi
situasi sulit .

Optimis melawan corona

Dalam artikel keluaran Harvard Health Publising di jelaskan beberapa manfaat


optimis kepada tubuh dan perilaku
1. Optimism is good for blood pressure , di jelaskan bahwa mereka yang
optimis tidak memiliki penyakit darah tinggi sebalik nya mereka yang
pesimis cendrung memiliki pemyakit darah tinggi. Selanjutnya mereka
yang optimis dalam jangka Panjang lebih rendah resiko dalam mengidap
serangan jantung, sedangkan mereka yang pesimis lebih berisiko dalam
mengidap serangan jantung.
2. Optimism and survival
Mereka yang optimis lebih besar kemungkinan untuk sembuh di
bandingkan dengan mereka yang pesismis jika kedua individu ini dalam
keadaan sama sama sakit.
Sangat besar pengaruh optimis dalam menghadapi wabah corona ini , optimis
sendiri menurut Seligman (2006) mengatakan bahwa orang yang optimis
merupakan orang yang tangguh, melihat masalah sebagai sesuatu yang
sementara (temporer), dan memiliki harapan yang positif akan masa depan.
Sementara orang yang pesimis merupakan orang yang tidak berpengharapan,
merasa tidak berdaya dan tidak dapat melakukan apa pun terhadap masalah
yang sedang dihadapinya. Sangat mungkin untuk mereka yang optimis selamat
dari wabah ini dan bertumbuh menjadi individu yang lebih baik.

Optimism and coping


Coping mengacu pada mereka mekanisme dan proses mental yang
diberlakukan oleh individu sebagai respon adaptif untuk mengurangi stres yang
berasal dari situasi yang mengancam, seperti yang didefinisikan oleh
Lazarus dan Opton . Dari studi awal Scheier et al. hubungan positif yang
signifikan muncul antara optimisme dan aspek kehidupan yang berbeda, seperti
strategi penanggulangan yang terfocalisasi pada masalah, mencari dukungan
sosial dan penekanan dari aspek positif dari situasi stres.

Optimism, quality of life and adaptation of purpose


Kualitas hidup mengacu pada kondisi kehidupan individu (Kesehatan, kekayaan,
kondisi sosial) dan kepuasan keinginan pribadi, diukur pada skala nilai pribadi
[36]. Dengan demikian, kita berhadapan dengan konstruksi Multidimensional
yang mengintegrasikan objektif dan subjektif indikator, berbagai konteks yang
berbeda-beda kehidupan dan individu nilai. Wrosch dan Scheier membuktikan
dua variabel yang mampu mempengaruhi kualitas hidup: optimisme dan
adaptasi dari tujuan. Baik pada kenyataannya mengerahkan peran mendasar
dalam pengelolaan adaptif keadaan kritis dalam hidup dan tujuan untuk
mencapai. Ada bukti bahwa orang optimis menyajikan kualitas hidup yang lebih
tinggi dibandingkan dengan mereka yang rendahnya tingkat optimisme atau
bahkan pesimis.
Bab 3

Media yang digunakan


Media yang akan di gunakan adalah media poster online yang nantinya akan
berupa himbauan dan berisi pesan pesan yang dirasa mampu untuk
membangkitkan optimism.

Sasaran media
Pada gambaran kami sasaran yang akan media kami tuju adalah para generasi
muda, mereka yang berada pada usia sekolah karena dirasa penting untuk
tetap mengedukasi mereka yang berada diusia ini agar tetap merasa optimist
dalam menjalankan imbauan imbauan terkait wabah covid 19 ini.
Kepustakaan

Benjamin J Kuper-Smith, L. D. (2020). Optimistic beliefs about the personal


impact of COVID-19. pp. 1-4.
Channel News Asia. (2020, Pebruari 17). Pakar Kesehatan Optimis Wabah
Corona COVID-19 Akan Berakhir.
Conversano, ciro, 2010 Optimism and Its Impact on Mental and Physical Well-
Being, Clinical Practice & Epidemiology in Mental Health, 2010, 6, 25-29
Dr. Esther Widhi Andangsari, M. S. (2020, Maret 21). BLESSING IN DISGUISE:
Tetap OPTIMIS di tengah Pandemi COVID 19 .
Kasih, A. P. (2020). Jubir Penanganan Virus Corona Optimis Pakar UGM
Prediksi Optimis Penyebaran Covid-19 Berakhir 29 Mei 2020.
Optimism and your helath. (2008, May). Retrieved April 5, 2020, from
www.health.harvard.edu/heart-health/optimism-and-your-health.
Wibowo, A. (2020). Pemerintah Optimis Kebersamaan Seluruh Komponen
Bangsa Mampu Lawan Covid-19 – Covid19.go.id.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/05/191500765/saat-18-dokter-
indonesia-gugur-perangi-corona-minimnya-apd-hingga-ditolak di askes
pada 9 April 2020
https://news.detik.com/berita/d-4971295/bertambah-337-kasus-positif-corona-di-
indonesia-tembus-3293-per-9-april diakses pada 9 april 2020

Anda mungkin juga menyukai