Optimis Dalam Masa Pandemi
Optimis Dalam Masa Pandemi
TKIP
Tidak sulit untuk tetap optimis di tengah wabah saat ini, wabah corona atau
covid 19 yang saat ini mewabah di seluruh dunia tanpa kita sadari membawa
banyak perubahan dalam hidup dan kehidupan kita saat ini. Corona pertama
kali mewabah di wuhan china dari wuhan lalu meluas ke seluruh dunia tanpa
kecuali Indonesia.
Optimistis adalah sikap hidup yang memandang hanya hal yang baik dan
mengharapkan hal yang baik saja (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional 2008). Individu dengan rasa optimism yang tinggi cenderung lebih
berhasil dalam menghadapi kondisi sulit dalam hidupnya sehingga sikap optimis
lah yang paling kita butuhkan untuk bertahan dari serangan wabah ini.
Wabah corona yang ada di Indonesia, saat ini sudah mencapai 8607 kasus
(covid 19 alert). Hal itu membuat pemerintah membuat sejumlah kebijakan yang
seperti belajar, bekerja dan beribadah dari rumah. Pembatasan jumlah
kendaraan umum dan masing masing orang di harus kan menjaga jarak satu
sama lain. Edukasi terkait wabah ini juga terus di sosialisasikan dalam bentuk
banyak hal. Salah satu bentuk edukasi yang bisa diberikan adalah menjelaskan
kepada masyarakat luas bahwa dengan optimis dan bekerjasama kita dapat
segera terbebas dari hal ini. Hal ini sependapat dengan optimisme masa depan
merupakan kecenderungan seseorang untuk memandang segala sesuatu dari
segi dan kondisi yang baik, serta mengharapkan hasil yang paling memuaskan
(Saphiro, 1997).
Indonesia akan cepat pulih jika masing masing warga negara sadar dan
menjalan semua himbauan yang ada. Terlebih lagi banyak dari petugas medis
kita yang tengah berjuang untuk pemulihan dan pemutusan rantai penyebaran
ini. Petugas medis yang saat ini di tampilkan sebagai pasukan terdepan kita
dalam menghadapi wabah corona, mereka bahkan berkorban nyawa, sejauh ini
sudah 18 orang dokter yang meninggal dunia (kompas.com)
Hal yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat umum adalah mengubah
kebiasan buruk kita menjadi kebiasaan baik dan membiasakan hidup sehat hal
ini selaras dengan pernyataan Benjamin (2020 yang berbunyi :Slowing the
spread of COVID-19 requires people to actively change their lives and follow
best practices for social distancing and hygiene. Memperlambat penyebaran
COVID 19, mengharuskan orang untuk secara aktif mengubah hidup mereka
dan mengikuti praktik terbaik untuk pembatasan sosial dan menjaga kebersihan.
Dari penelitian yang dibuat Benyamin, dkk, ditemukan bahwa orang
menunjukkan bias optimism: mereka memperkirakan probabilitas terinfeksi virus
dan menginfeksi orang lain jika dirinya terinfeksi menjadi lebih rendah.
Optimism muncul ketika orang mau mengubah perilaku dengan mempraktekkan
pola hidup yang lebih sehat dan mengikuti aturan yang ditetapkan (Benjamin J
Kuper-Smith, 2020)
Bab 2
A. Pengertian Optimis
Menurut Segerestrom (dalam Ghufron & Rini, 2010:95), optimisme
adalah cara berpikir yang positif dan realistis dalam memandang suatu
masalah, ketika gagal selalu mencoba lagi. Berpikir positif adalah
berusaha mencapai hal terbaik dari keadaan terburuk.
Seligman (dalam Ghufron & Rini, 2010:96) menyatakan optimisme
adalah suatu pandangan secara menyeluruh, melihat hal yang baik,
berpikir positif dan mudah memberikan makna bagi diri.
Menurut Ubaedy (2007:86), optimisme memiliki dua pengertian:
Pertama, optimisme merupakan doktrin hidup yang mengajarkan kita
untuk meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus buat kita (punya
harapan).
Kedua, optimisme berarti kecendrungan batin untuk merencanakan aksi
peristiwa atau hasil yang lebih bagus. Optimisme berarti menjalankan
apa yang kita yakini atau apa yang dibutuhkan oleh harapan kita.
B. Sikap Optimis
Sikap optimis (optimisme) yaitu kepercayaan bahwa kejadian di masa
depan akan memiliki hasil positif (Scheier dan Bridges, 2000). Menurut
(Chang, 2002) optimisme merupakan pengharapan individu akan
terjadinya hal-hal baik.
Ciri-ciri optimisme :
Sasaran media
Pada gambaran kami sasaran yang akan media kami tuju adalah para generasi
muda, mereka yang berada pada usia sekolah karena dirasa penting untuk
tetap mengedukasi mereka yang berada diusia ini agar tetap merasa optimist
dalam menjalankan imbauan imbauan terkait wabah covid 19 ini.
Kepustakaan