Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KHAIRUNNNISA

NIM : 220404501002
KELAS :D
TUGAS : LAPORAN KEGIATAN WEBINAR EDUKASI, PSIKOLOGI DAN
KONSELING (EduKons)

LAPORAN KEGIATAN WEBINAR EDUKASI, PSIKOLOGI DAN KONSELING (EduKons)


A. TEMA KEGIATAN TU
Menjaga Kesehatan Mental dengan Bimbingan Konseling Kedamaian

B. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari : Sabtu, 8 Oktober 2022
2. Waktu : 10.00 – Selesai
3. Meeting ID : 920 9003 1406
4. Passcode : 004552
5. Aplikasi : Zoom Meeting
6. Tautan : https://bit.ly/Berbagi_cerita_Series11

C. PEMATERI DAN MODERATOR


1. Pemateri : Dr. Eva Imania Eliasa, M.Pd – Dosen Bimbingan dan Konseling
Universitas Negeri Yogyakarta
2. Moderator : Fitriana, S.Pd., M.Pd – Dosen Bimbingan dan Konseling Universitas
Negeri Makassar
D. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Untuk menjaga dan menjadikan manusia yang sehat mental dengan adanya Bimbingan dan
Konseling Kedamaian.
2. Memberikan pemahaman tentang kesehatan mental
3. Menambah wawasan mahasiswa agar lebih mengetahui tentang kesehatan mental

E. MATERI WEBINAR
Berikut merupakan isi materi dari hasil Webinar Menjaga Kesehatan Mental dengan Bimbingan
Konseling Kedamaian :
MENJAGA KESEHATAN MENTAL DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING
KEDAMAIAN
a. Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
- Kesehatan emosi
- Berpikir, merasa, bertindak
- Menghadapi stres
- Berhubungan dengan orang lain
- Membuat keputusan yang tepat
b. Kesehatan Mental
Definisi kesehatan mental (WHO):
Seseorang yang sehat mental / jiwanya
 Merasa sehat dan bahagia
 Mampu menghadapi tantangan hidup
 Menerima orang lain apa adanya (artinya mampu berempati dan tidak
berprasangkaterhadap orang lain yang berbeda dan tidak menganggap orang lain lebih
rendah)
 Bersikap positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain serta menghargai potensi yang
dimilikinya dan orang lain

c. Ciri-ciri Sehat Mental


Pieper dan Under (2006) mendefenisikan kesehatan mental sebagai suatu keadaan dimana
seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya, menerima kekurangan dan
kelemahannya, memiliki kemampuan menghadapi masalah hidupnya, puas terhadap
kehidupan sosialnya, serta memiliki kebahagiaan dalam hidupnya. Orang yang sehat
mentalnya adalah orang yang tahan terhadap sakit jiwa atau terbebas dari gangguan jiwa
(Sias, 2006).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 1974, indikator dari kesehatan mental
diantaranya :
1. Sehat secara emosi
2. Sehat secara psikologis
3. Sehat secara sosial
4. Bebas dari mental illnes

d. Gejala Kesehatan Mental


Gangguan mental atau penyakit mental dapat diawali dengan beberapa gejalaberikut ini,
antara lain :

 Bertindak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman


 Delusi, paranoia, atau halusinasi
 Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi
 Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui
 Tidak mampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari
 Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan
 Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan
 Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
 Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari

e. Kesehatan Mental Remaja Saat Pandemi Covid-19


Pandemi virus corona atau Covid-19 berdampak bagi anak dan remaja didunia
(per 2020, UNICEF). 99% anak dan remaja kurang dari 18 tahun tinggal disalah satu dari
186 negara dengan perbatasan gerak. 60% anak-anak tinggal disalah satu dari 82 negara
dengan lockdown penuh dan pembatasan aktivitas akibat covid-19 mengakibatkan
penyesuaian perubahan secara mendadak yang beresiko mengganggu kesehatan mental
remaja.
Saat kesehatan mental remaja tertekan, bisa ditandai dengan nafsu makan yang
berkurang, pola tidur yang terganggu, khawatir yang berlebihan dan tidak bersemangat.
Yang bisa dilakukan adalah sadar bahwa kecemasan adalah hal yang wajar,
mencari informasi yang benar dari sumber yang terpecaya, terbuka kepada orang tua
tentang perasaan khawatirnya, batasi menonton atau melihat berita tentang virus corona,
caripengalihan suasana dengan kegiatan menyenangkan dan hubungi teman-teman untuk
jalin komunikasi.
f. Konsep Damai
a. Mengapa damai itu penting?
 Kebutuhan dasar manusia (Castro & Galace, 2010, Kartadinata, 2020)
 Berpengaruh kepada kesahatan (Swarnalata & Kalita, 2014; Goleman, 2006)
 Merupakan aspek penting dalam tahap perkembangan manusia (Kartadinata,
2020)
 Kesejahteraan psikologis yang optimal (Ryff,1989; Ryff & Keyes 1995; Sims,
2004; Lyubomorsky, 2005)
 Emosi positif, kesehatan (Sheldon and Kasser, 1995)
 Prestasi belajar (Benbenishty et al, 2016; O’Malley et al, 2015; Wang et al, 2014
 Kebahagiaan dan kepuasan hidup (Nelson, 2014)
b. Konsep damai
Damai dalam arti individu sama dengan ketenangan jiwa, kesendirian,
kenyamanan dan kebahagian, ketenangan pikiran , kebebasan berpikir (Galtung, 2007).
Damai dalam artian kelompok sama dengan kebersamaan, harmonisasi,
kerjasama yang baik dan solid (Eva Imania, 2019).
c. Pendidikan kedamaian

Bedir & Aslan (2013) upaya membangun hidup dalam damai diantara kelompok
yang memiliki perbedaan, sehingga mendorong individu untuk menyelesaikan konflik
secara lebih kreatif juga tanpa keterampilan individu dalam proses mejalani
kehidupannya.

UNICEF (Fountain, 2005 & Kartadinata,, 2015) mengacu pada proses


memajukan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk
menghasilkan perilaku-perilaku yang memungkinkan peserta didik mencegah terjadinya
konflik dan kekerasan baik yang terselubung ataupun yang terlihat nyata dan tekstur,
sehingga dapat menyelesaikan konflik secara damai dan untuk menciptakan kondisi yang
kondusif bagi perdamaian baik dalam tingkat intrapribadi, antarpribadi, antarkelompok,
nasional dan maupun internasional.

BK kedamaian upaya mendiagnosis membantu dan menfasilitasi perkembangan


perilaku individu termasuk mengembangkan pribadi berupa pikiran dan perilaku damai
(Kartadinata, 2011 & 2016).

Bimbingan kedamaian dikembangkan teori pendidikan kedamaian yang


menciptakan perdamaian positif, bukan sebatas tidak adanya kekerasan fisik tetapi
termasuk didalamnya tidak ada kesenjangan sosial, intimidasi dan konflik sosial
(Galtung, 1967).

F. BUKTI KEHADIRAN

Anda mungkin juga menyukai