Anda di halaman 1dari 5

BAB

IPENDAHULUA
N

1.1 LatarBelakang
Kesehatanneonatusmerupakanhalyangpentingbagikehidupanmanusiak
arenaberhubungandenganpertumbuhandanperkembanganfisikmaupun mental
dimasa yang akan datang, sehingga kesehatan pada neonatuslebih berfokus
pada upaya peningkatan, pencegahan dan deteksi dini
resikotinggipadamasaperkembangannya(Aminahetal.,2007).Neonatusyanglahi
rtidakcukupbulanakanberpotensimengalamiperlambatanpadaperkembanganorg
an, hal ini yang memicu berbagai penyakit. Salah satunya adalah penyakitRDS
(Respiratory Distress syndrome) yang disebabkan oleh perkembanganorgan
paru-paru pada neonatus yang tidak adekuat sehingga terjadi
disfungsipernafasanataugagal nafas(Kuo etal., 2013).
Kasus yang sering terjadi pada neonatus yang baru lahir adalah
disfungsipernafasan atau RDS. RDS merupakan sindrom pernafasan yang
disebabkanmaturitas paru masih belum berkembang dengan baik dan hal ini
merupakankumpulandaribeberapagejalasepertidispneaatauhiperpneadenganfre
kuensipernafasan lebih dari 60x/menit, terdapat tanda sianosis pada area lidah
danbibir, neonatusmerintih saat melakukan ekspirasi,terdapat
penarikanatauretraksipadaareaepigastriumdanintercostalsaatneonatusmelakuka
ninspirasidan terdapat apnea atau henti nafas lebih dari 20 detik. RDS dapat
mengancamnyawaneonatusdikarenakanoksigenyangmasukdalamparu-
parutidakmaksimalsehinggaaliranoksigendalamtubuhtidakdapatmemenuhikeb
utuhan(Arthaningsih&Karna, 2018).
RDSmenimbulkandefisiensioksigen(hipoksia)dalamtubuhbayi,sehingga
bayimengaktifkanmetabolismeanaerob.Metabolismeanaerobakanmenghasilka
n produk sampingan berupa asam laktat. Metabolisme
anaerobyangterjadidalamwaktulamaakanmenyebabkankerusakanotakdanberb
agaikomplikasipadaorgantubuh.Komplikasiutamamencakupkebocoranudara(e
mfisemainterstisial pulmonal),perdarahanpulmonal,

1
2

duktusarteriosuspaten,infeksi/
kolapsparu,perdarahanintraventikular,yangberujung pada peningkatan
morbiditas dan mortalitas neonatus. RDS seringmenjangkit bayi dengan
berat lahir rendah dikarenakan imaturitas fungsiorgan tubuh. Berat bayi lahir
ekstrem rendah memiliki paru dengan strukturdan fungsi yang imatur,
sehingga menyebabkan lebih mudah terserang RDSakibatdefisiensi
surfaktan (Agrina etal., 2017).
Neonatus dengan RDS terjadi sebanyak 60-80% pada umur
kehamilankurangdari28minggu,15-30%padaumurkehamilan32-
36minggu,dan3%pada umur kehamilan lebih dari 37%. Kematian neonatus
sangatlah eratdengan kejadian RDS karena semakin usia kehamilan janin
muda makasemakin beresiko juga mengalami RDS. Bayi dengan berat
badan kurangmasih menjadi masalah utama bagi kesehatan masyarakat
karena
beresikomengalamiRDSdanpadatahun2011,RDSterjadisekitar15%daribayila
hirdenganberatbadanrendah.KejadianRDSdiIndonesiaterjadisekitar10,2%pa
da tahun 2013 dan hal ini berkurang pada tahun 2016, kejadian
RDSmenjadi6,2% (Aminah et al., 2007).
AngkaPrevalensiRDSdinegaramajusepertiAmerikaserikat,penyakit ini
masih mempengaruhi sekitar 40.000 bayisetiap tahunnya danmenyebabkan
20% kematian bayi. Respirasi Distress Syndrom (RDS) 60%-80% terjadi
pada bayi prematur dan hanya 5% saja kejadian pada bayi matur(Wahyuni
& Wiwin, 2020). Penelitian menjelaskan bahwa banyak penyebabgangguan
pernafasan bayi baru lahir yaitu Transient Tachypnea of Newborn(TTN)
sebanyak 60 kasus (30%), Respiratory Distress Syndrome
(RDS)sebanyak46kasus(23%),pneumoniasebanyak24kasus(12%),asfiksialah
irsebanyak24kasus(12%),MeconiumAspirationSyndrome(MAS)sebanyak22
kasus(11%),sepsissebanyak18kasus(9%),danCongenitalHeartDefect(CHD)s
ebanyak6kasus(3%).FaktorrisikoRDSyaituusiaibu,jeniskelaminlaki-
laki,usiagestasicukupbulan, BeratBadanLahir Rendah(BBLR),APGAR
Score dan riwayat penyakit ibu. Sebuah studi yang dilakukan diDepartement
of Neonatology & Neonatal Intensive Care Unit (NICU) BayiChildren’s
Hospital di China pada tahun 2014 juga menemukan bahwa
333dari703bayibarulahirmengalamiRDSyangmengakibatkan82kasus
3

kematian. Faktor yang memicu kasus tersebut yaitu kelahiran prematur


(<37minggu),usiabayisaatmasuk0-
24jam,nuliparitasdankelahiranpervaginam(Atika,2019).
Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang
merupakanunitpelayanankesehatandibawahPimpinanPusatMuhammadiyahd
anmerupakanInstitusiPelayananKesehatanyangturutberperandalampelaksana
ansistemkesehatannasional.RumahSakitUmumUniversitasMuhammadiyah
Malang mulai di bangun pada tahun 2009 dan
diresmikanpadatanggal17Agustus2013.RumahSakitUmumUniversitasMuha
mmadiyahMalangtermasukrumahsakittipeCdansudahterakreditasiparipurna
oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tahun
2018.RumahSakitUmumUniversitasMuhammadiyahMalangmenyediakanbe
berapa layanan kesehatan, salah satunya layanan rawat inap
Perinatologidenganruanglingkuppelayananasuhanuntukbayibarulahirsampai
28hari.Data 2021 menunjukkan jumlah kunjungan kelahiran di RSU UMM
adalah669 bayi. Adapun bayi yang dilahirkan disini memiliki beragam
diagnosamedis, salah satu diagnosa medis dengan Respiratory Distress
Syndrome(RDS)sejumlah 44 bayidaritotal jumlah kelahiran.
Penelitian ini dilakukan di RSU UMM pada neonatus baru lahir
yangterdiagnosis RDS (Respiratory Distress Syndrome) di ruangan
perinatologi(Melati). Bayi ny. S merupakan bayi baru lahir dari ibu
G2P1001Ab000dengan usia kehamilan 38-39 minggu yang lahir secara
Caesar atas indikasibekas Caesar kurang dari 2,5 tahun yang lalu dan IUGR.
Apgar score
bayi7/9,ketubanjernih,tidakadaketubanpecahdini,akantetapisetelah22menitk
emudian bayi tampak sesak, terdapat retraksi dada, cyanosis dengan
hasilfoto thorax pnemonia. Pada saat dilakukan pengkajian klien sudah
terpasangalatbantuNafasCPAP,tampaksesak,tampakadanyapenggunaanototb
antunafas, pernafasan cuping hidung, tangis kuat, gerak aktif, SPO2 95%
setelah1 jam terpasang CPAP, warna kulit tampak merah muda. Pasien
dilakukanintervensimonitoringpernafasandenganmemberikanoksigenasisesu
aikebutuhan,pencegahaninfeksi,danmenejemenhipotermia.Berdasarkandari
4

data tersebut maka peneliti tertarik untuk menganilisis asuhan


keperawatanyangdibutuhkan.
Perawatprofessionalmemilikitugasdankewajibanuntukmemberikanpela
yanan kesehatan berdasarkan ilmu keperawatan dalam bentuk
pelayananyang mencakup biopsikososio-spiritual yang ditujukan pada suatu
individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat (Akbar, 2019). Perawat
dipelayanankesehatansepertiRumahSakitharusmemberikanpelayananyangko
mferhensif terutama diruangan perinatologi dimana perawatan bayi
barulahirlebihkompleksdanmempengaruhikesehatanbayidimasaperkembang
annyasehinggaperawatwajibmemberikanintervensikeperawatan sesuai
dengan kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakatdisekitarnya.
1.2 RumusanMasalah
BagaimanakahasuhankeperawatanyangdapatdiberikanpadaBy.Ny.Sden
gan masalah RDS (Respiratory Distress Syndrome) di Ruang
PerinatologiRSUUniversitas Muhammadiyah Malang?
1.3 TujuanPenelitian
1.3.1 TujuanUmum
Tujuanumumdaripenulisanpenelitianiniadalahuntukmenganalisisasuhankepe
rawatanpadaneonatusdenganRDS(RespiratoryDistressSyndrome)diRSUUM
M
1.3.2 TujuanKhusus
TujuanKhususdari penulisanpenelitianiniadalah:
1. MengidentifikasipengkajianpadaBy.Ny.Sdanmembuatdiagnosakeperawat
anpadaneonatusdenganRDS(RespiratoryDistressSyndrome)diruangan
perinatologiRSU UMM.
2. MembuatRencanaasuhankeperawaanyangdiberikanpadaBy.Ny.SdenganR
DS (Respiratory Distress Syndrome).
3. Melakukan implementasi sesuai dengan pedoman asuhan
keperawatanpadaneonatus dengan RDS(Respiratory Distress Syndrome).
4. Menganalisisevaluasihasilimplementasiyangtelahdilakukanpadaneonatus
dengan RDS(Respiratory Distress Syndrome).
5

1.4 ManfaatPenelitian
Penulisan laporan inidiharapkan dapat memberikan manfaat
untukmengatasimasalah RDS(Respiratory DistressSyndrome)yaitu:
1. ManfaatpelayanankeperawatandanKesehatan
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadiinformasibagibidangkeperawa
tan dan pelayanan Kesehatan di RSU UMM terkait
intervensikeperawatanyangdapatdilakukanuntukpasiendenganRDS(Resp
iratoryDistress Syndrome).
2. ManfaatKeilmuan
HasilpenelitianinidiharapkanbermanfaatbagibidangPendidikankeperawat
an khususnya keperawatan anak maupun bagi penelitian.
BagiPendidikanlaporaninidapatdijadikansebagaidasaruntukpengembang
anilmumengenaiintervensikeperawatanpadaneonatus.

Anda mungkin juga menyukai