Anda di halaman 1dari 8

PREDIKSI RESIDUAL VELOCITY PADA FENOMENA TERMINAL BALLISTIC

DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN ANALITIK

PREDICTION OF RESIDUAL VELOCITY ON THE PHENOMENON OF BALLISTIC


TERMINAL USING EXPERIMENT AND ANALITICAL METHODS

Yudha Permana1, Yayat Ruyat2, Jupriyanto3

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERSENJATAAN, FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAHANAN,


UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA1,2,3
yudha.permana@ymail.com1, jup93@yahoo.com3

Abstrak – Uji balistik antara munisi dan plat baja armor merupakan bagian penting didalam proses
desain munisi dan material armor. Penggunaan dua metode yaitu eksperimen dan analitik dilakukan
untuk mendapatkan data yang valid dan tidak banyak membutuhkan biaya yang besar. Penelitian
Terminal ballistic dari eksperimen untuk mendapatkan residual velocity proyektil akan dibandingkan
dengan hasil perhitungan analitik. Untuk mendapatkan data residual velocity yang lebih solid
dengan metode analitik, maka digunakan dua model perhitungan yaitu Lambert-Zukas dan THOR.
Hasil dari eksperimen terminal ballistic munisi kaliber 12.7mm menghasilkan residual velocity
sebesar 729,09m/s menurun sebesar 14,42% dari impact velocity 851,96 m/s. Data hasil eksperimen
tersebut kemudian digunakan dalam analitik menghasilkan residual velocity model Lambert-Zukas
sebesar 701,01 m/s dan model THOR 707,84 m/s. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan metode
analitik cukup dapat dijadikan acuan dalam mendapatkan data residual velocity. Hasil Analisa model
analitik dengan variabel impact velocity yang menurun hingga 400 m/s menunjukkan terjadi
penurunan residual velocity yang konsisten antara 2 model analitik, yang menjawab bahwa impact
velocity berpengaruh terhadap besar penurunan kecepatan proyektil setelah menembus sasaran.
Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel sudut perkenaan dan penggunaan berbagai
material sasaran maupun proyektil sangat dibutuhkan.

Kata Kunci: balistik terminal, lambert-Zukas, munisi 12.7mm, residual velocity, THOR Equation

Abstract– Ballistic tests between munitions and armor plates are an important part of the design
process for munitions and armor materials. The use of two methods, namely experimental and
analytical, is carried out to obtain valid data and does not require a lot of money. The ballistic terminal
research of the experiment to obtain the residual velocity of the projectile will be compared with the
results of the analytical calculation. To obtain more solid residual velocity data with the analytical
method, two calculation models are used, namely Lambert-Zukas and THOR. The results of the ballistic
terminal experiment with 12.7mm caliber munitions resulted in a residual velocity of 729.09 m / s, a
decrease of 14.42% from an impact velocity of 851.96 m / s. The experimental data were then used in
the analysis to produce a residual velocity of the Lambert-Zukas model of 701.01 m / s and the THOR
model of 707.84 m / s. These results indicate that the use of analytical methods is sufficient to be used
as a reference in obtaining residual velocity data. The results of the analysis of the analytical model
with a variable impact velocity that decreases to 400 m / s indicate a consistent decrease in residual
velocity between the 2 analytical models, which answers that the impact velocity has an effect on the

Prediksi Residual Velocity pada Fenomena.. | Y. Permana , Y. Ruyat, Jupriyanto | 35


large decrease in projectile velocity after penetrating the target. Further research using the variable
impact angle and the use of various target materials and projectiles is needed.

Keywords: ballistics terminal, lambert-Zukas, 12.7mm munition, residual velocity, THOR Equation

Pendahuluan teknologi daya gempur dan pertahanan.


Namun studi tentang Terminal ballistic
Sejak awal sejarah manusia,
banyak terkendala dengan biaya yang
persaingan dalam perkembangan senjata
besar dan waktu yang lama untuk
dan alat pertahanan terus berlanjut. Saat
menghasilkan data yang valid. Untuk
senjata baru dikembangkan, pelindung
mengatasi hal tersebut beberapa peneliti
yang sesuai juga dikembangkan sebagai
menggunakan metode seperti analitik
respon pertahanan (Deniz, 2010). Saat ini,
untuk mempersingkat waktu dan
pengembangan pertahanan ringan
menghemat biaya penelitian. Selain itu
melawan proyektil kaliber kecil menjadi
data yang dihasilkan dapat dijadikan data
semakin penting karena konflik yang
acuan maupun validasi hasil eksperimen.
bersifat horizontal dan urban
Pada terminal ballistic, material
membutuhkan tingkat mobilitas yang
armor akan menahan proyektil dengan
tinggi.
Proyektil munisi anti-material menyerap energi kinetiknya. Dengan hasil
dari eksperimen, metode analitik dapat
memiliki kemampuan melakukan
dikembangkan untuk menentukan energi
penetrasi material baja armor yang
yang dibutuhkan proyektil dalam
digunakan pada kendaraan militer.
melakukan penetrasi dan memprediksi
Kemampuan ini berasal dari inti baja keras
ballistic limit velocity serta hasil residual
pada proyektil yang meningkatkan
velocity proyektil setelah impact.
kapabilitasnya dalam penetrasi
Penggunaan data eksperimen diperlukan
dibandingkan munisi bukan anti-material.
sebagai acuan menggunakan kondisi
Interaksi antara proyektil kaliber kecil dan
pelat baja lapis baja termasuk dalam dimana proyektil mampu perforasi
terhadap material armor. Dengan data
domain ilmu balistik (Mubashar, et al.,
tersebut, maka dilakukan perhitungan
2019).
analitik dengan variabel impact velocity
Balistik adalah ilmu mekanika yang
hingga didapatkan data dimana residual
terutama berkaitan dengan percepatan
velocity proyektil tidak terbentuk.
proyektil di laras senapan, perilaku
Penggunaan munisi kal. 12.7mm
proyektil di ujung laras dan selama di
didasarkan pada kemampuannya
lintasan, serta pengaruhnya terhadap
menembus material baja yang digunakan
target. Itu terutama dipisahkan menjadi
sebagai proteksi kendaraan tempur
tiga cabang yaitu balistik interior,
maupun gedung pertahanan. Lesmana
eksterior, dan terminal. Penelitian ini
(2020), telah melakukan penelitian terkait
lebih berfokus pada terminal ballistic
terminal ballistic dengan perubahan
dimana merupakan cabang ilmu balistik
variabel dari selubung proyektil munisi
yang mempelajari interaksi antara
kal. 12.7mm terhadap baja Armox 500.
proyektil dan material sasaran
Penelitian lain menggunakan munisi kal.
(Rosenberg & Dekel, 2012).
12.7mm untuk melihat respons balistik
Penelitian terkait Terminal ballistic
terhadap material sasaran baja berlubang
merupakan topik pembahasan yang
(Mubashar, et al., 2019). Selain pada
menarik karena menjadi titik temu antara
aplikasi kendaraan tempur, penelitian

36 | Jurnal Teknologi Persenjataan | Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021


terkait terminal ballistic juga dapat perbandingan dengan hasil metode
dilakukan pada rekayasa desain proyektil eksperimen.
dalam menghadapi material body armor. Pada penelitian ini, penulis akan
Material body armor saat ini yang terus melakukan pengukuran kecepatan dari
berkembang dengan penggunaan proyektil sebelum impact dan setelah
material keramik, maupun komposit impact pada material sasaran Bisplate
memerlukan penggunaan munisi yang 400 dengan menggunakan high speed
memiliki densitas energi lebih tinggi camera. Hasil kecepatan ini kemudian
sehingga mampu melakukan penetrasi dilakukan Analisa untuk dijadikan data
(Basyir, Bura, & Lesmana, 2019). acuan dalam perhitungan model analitik.
Pada penelitian terdahulu, telah Berdasarkan data hasil analitik, penulis
dilakukan studi analitik untuk akan melakukan prediksi hasil residual
menghitung energi yang diserap oleh velocity munisi kal. 12.7mm dan material
material sasaran dengan variabel sudut Bisplate 400 dengan berbagai variabel
impact dan penggunaan komposit impact velocity sehingga dapat dianalisa
hibrida. Berdasarkan hukum kekekalan dan dievaluasi.
energi, energi total proyektil sama
dengan energi yang diserap dalam Metode Penelitian
perforasi dan energi kinetik sissa Eksperimen
proyektil. Kecepatan sisa proyektil Balistik Terminal didefinisikan
digunakan untuk mencari energi yang sebagai fenomena yang terjadi akibat
diserap dalam perforasi (Sikarwar & interaksi antara proyektil dengan sasaran.
Gupta, 2010) Proyektil yang digunakan adalah munisi
Metode yang digunakan dalam kal. 12.7mm M2 AP/ MK263 sesuai standar
penelitian ini terdiri dari metode NATO (STANAG-4383, 2001) dan
eksperimen dan metode analitik. Kedua dilakukan prosedur pengujian bullet
metode tersebut dipilih untuk dapat impact munisi (STANAG-4241, 2018).
saling melengkapi dengan keunggulan Untuk material armor menggunakan
dan kelemahannya masing-masing, serta dimensi 40cmx40cmx8mm yang
sebagai proses evaluasi dan verifikasi dipotong dari material baja RHA Bisplate
data yang diperoleh. Penggunaan 400 dengan kekerasan 477 BHN.
metode eksperimen juga memberikan Komposisi kimia plat baja diukur oleh lab
tingkat kepercayaan yang tinggi material PT. Pindad dapat dilihat pada
dibandingkan data yang hanya diperoleh tabel 1.
dari penggunaan metode analitik. Hasil
perhitungan dari metode analitik yang Tabel 1. Komposisi kimia plat baja
baik akan dapat digunakan dalam C Si Mn Cr Ni Mo
melakukan verifikasi hasil eksperimen
0,185 0,338 0,317 0,994 0,189 0,269
karena data yang didapatkan dalam
penelitian sebelumnya dapat digunakan Sumber: diolah peneliti, 2021
dalam membuat prediksi dan Uji ballistik dilakukan di lapangan
menurunkan kemungkinan kegagalan tembak 1000m PT. Pindad (Persero),
dalam eksperimen tingkat lanjut. Untuk Malang, Indonesia. Munisi kal. 12.7mm AP
mendapatkan data residual velocity yang ditembakkan pada jarak 100m dari
lebih solid dengan metode analitik, maka material sasaran. Kecepatan dari
digunakan dua model perhitungan yaitu proyektil sebelum (v1) dan setelah (v2)
Lambert-Zukas dan THOR sebagai bahan

Prediksi Residual Velocity pada Fenomena.. | Y. Permana , Y. Ruyat, Jupriyanto | 37


impact diukur dengan menggunakan
system high speed camera. (Gambar 1)

Armour Plate

Chronograph
Gambar 2. Posisi plat baja pada dudukan
Weapon
Barrel Sumber: diolah peneliti, 2021
High Speed Camera/ HSC digunakan dalam
uji terminal balistik untuk menentukan
Gambar 1. Ilustrasi uji Terminal ballistic impact velocity saat proyektil mengenai
plat baja dan residual impact setelah
Sumber: diolah peneliti, 2021
menembus sasaran. Hasil rekaman video
Senjata yang digunakan untuk dari High Speed Camera sesuai gambar 3
menembak munisi adalah SPR-2 Kal. perlu dilakukan Analisa ke dalam
12.7mm buatan Pindad, dengan software IX-Camera sehingga dapat
maksimum jarak efektif 2.000m. diketahui kecepatan dari proyektil munisi
Chronograph berfungsi sebagai pengukur tersebut.
kecepatan proyektil saat keluar laras
senjata di lintasan balistik menuju
sasaran. High Speed Camera yang
digunakan memiliki kemampuan maks.
500.000 frames per second dan sensor
resolusi maks. 2048x1526 pixel untuk
merekam perkenaan munisi pada
material sasaran. High Speed Camera
merupakan peralatan yang berfungsi
untuk merekam benda yang bergerak
sangat cepat sehingga dapat diputar
kembali dalam slow-motion. Dengan
peralatan ini akan sangat membantu
pemahaman fenomena study Ballistic
Terminal yang terjadi antara munisi dan
sasaran baja anti peluru, serta dapat Gambar 3. Analisa High speed camera
dijadikan data pembanding dalam Sumber: diolah peneliti, 2021
perhitungan analitik.
Hasil kecepatan yang diperoleh dari
Plat baja yang digunakan diletakkan ke Analisa High speed camera digunakan
dalam dudukan sesuai gambar 4.2 untuk untuk menentukan kehilangan energi
memastikan selama terjadi proses kinetik proyektil yang diakibatkan oleh
terminal ballistic dengan munisi dapat fenomena terminal ballistic. Prosentase
meminimalisi pergerakan yang kehilangan energi kinetik dari proyektil
mempengaruhi hasil pengukuran data. (rumus (1)) digunakan sebagai indikator

38 | Jurnal Teknologi Persenjataan | Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021


performa perlindungan balistik dari Model analitik Lambert-zukas digunakan
material sasaran. dengan asumsi bahwa tidak ada
𝑉22 −𝑉12 perubahan pada proyektil/ fragmen
% 𝑙𝑜𝑠𝑠 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 = (−100) [ ] (1)
𝑉12
setelah menembus material.
Model Analitik Residual Velocity pada model THOR
Studi literatur yang telah 𝑉𝑟.2 = 𝑉1 − 10𝑐 (ℎ𝐴)𝛼 (𝑚 )𝛽 (𝑠𝑒𝑐𝜃)𝛾 𝑉1𝜆 (5)
dilakukan menunjukan bahwa
pendekatan analitik dapat digunakan 𝑉𝑙.2 = 10𝐶1 (ℎ𝐴)𝛼1 (𝑚 )𝛽1 (𝑠𝑒𝑐𝜃)𝛾1 (6)
dalam mendapatkan data residual velocity
proyektil dan data batas kecepatan
maksimum dimana terjadi 50 persen Keterangan:
kemungkinan proyektil dapat melakukan Vr = Residual velocity (m/s)
penetrasi pada material sasaran yang
V1 = Impact velocity (m/s)
biasa disebut Ballistic Limit. (Deniz,2010)
Vl = Ballistic limit velocity (m/s)
Pendekatan analitik digunakan
dengan mempertimbangkan hukum h = Tebal plat baja (mm)
kekekalan energi dan momentum serta A = Luas area terdampak (mm3)
mengklasifikan kerusakan dari material
uji. (Woodward, 1977). Sebagian besar M = Berat proyektil (gr)
model pendekatannya adalah dengan Ø = Sudut impact
menyederhanakan asumsi. Asumsi
d = diameter proyektil (mm)
umumnya mengasumsikan pengaruh
lokal di mana proyektil hanya dipengaruhi t = tebal plat baja (mm)
oleh wilayah kecil dari target; dengan
mengabaikan pergerakan objek untuk
mengabaikan perubahan suhu, gesekan, Hasil dan Pembahasan
pemanasan kejut, dan perubahan sifat
material karena mekanisme ini. Satu hal Pada uji balistik, Proyektil munisi
penting untuk diketahui adalah bahwa kal. 12.7mm M2 AP memiliki kemampuan
model yang rumit tidak selalu perforasi pada material bisplate 400
menghasilkan jawaban yang lebih akurat. dengan variabel yang sudah ditentukan.
(Carlucci, 2018) Sudut impact munisi yang digunakan
Metode analitik yang digunakan adalah 0o, karena berpengaruh pada
dalam mengukur ballistic limit dan peningkatan nilai ketahanan ballistic limit
residual velocity adalah model Lambert- dari material sasaran jika digunakan pada
Zukas dan model THOR (Carlucci, 2018). sudut yang berbeda (Rajagopal & Naik,
Residual velocity pada model Lambert- 2014). Kecepatan proyektil saat impact
zukas dan setelah menembus material diukur
menggunakan High speed camera.
𝑉𝑟 = 0 0 ≤ 𝑉0 ≤ 𝑉𝐵𝐿 (2)
Berdasarkan hasil analisa dari eksperimen
𝑉𝑟.1 = 𝑎(𝑉12 − 𝑉𝑙.1
2 1/2
) 𝑉1 > 𝑉𝐵𝐿 (3) didapatkan kecepatan proyektil setelah
menembus material terjadi penurunan.
𝑙 0,15 𝑑3 𝑡
𝑉𝑙.1 = (𝑑) (4000)√ [ 𝑠𝑒𝑐 0,75 𝜃 + Tabel 2. Hasil kecepatan uji balistik
𝑚 𝑑
𝑡 𝑚 Kecepatan (m/s)
𝑒𝑥𝑝 (− 𝑑 𝑠𝑒𝑐 0,75𝜃) − 1] [ 𝑠 ] (4) V0 V1 V2
925 851,96 729,09

Prediksi Residual Velocity pada Fenomena.. | Y. Permana , Y. Ruyat, Jupriyanto | 39


Sumber: diolah peneliti, 2021
Kecepatan proyektil menurun 14,42% dari Tabel 4. Perbandingan residual velocity
semula 851,96 m/s menjadi 729,09 m/s.
Dengan hasil kecepatan impact dari Impact
proses Analisa eksperimen digunakan velocity Residual Velocity (m/s)
dalam perhitungan model analitik untuk (m/s)
mendapatkan hasil residual velocity. V1 Eksperimen Lambert- THOR
Metode analitik merupakan suatu zukas
V2 V2.1 V2.2
metode perhitungan yang terus
851,96 729,09 701,01 707,84
berkembang seiring dengan penambahan
Sumber: diolah peneliti, 2021
variabel yang digunakan dalam
Dengan melihat data dari tabel,
penelitian. Hasil perhitungan dari metode
hasil perhitungan model analitik tidak
ini dapat dijadikan acuan atau sebagai
berbeda jauh dengan eksperimen,
bahan evaluasi didalam melakukan
dimana pada Lambert-zukas prosentase
penelitian, namun karena keterbatasan
variablitasnya 4,01% sementara THOR
akurasi dari metode ini data yang
prosentasenya 3%. Hasil perbandingan
dihasilkan tidak dapat berlaku untuk
Residual velocity antar metode
semua kondisi (Rosenberg & Dekel, 2012).
menunjukkan bahwa prosentase
Dalam menggunakan metode analitik
variabilitas yang didapatkan cukup kecil
peneliti harus memahami batasan atau
terutama pada model THOR yaitu sebesar
input dasar yang digunakan dalam
3%. Hal ini membuat model analitik dalam
perhitungannya sehingga proses dalam
perhitungan Residual velocity cukup
mendapatkan datanya mendekati dengan
sesuai dalam memperkirakan hasil dalam
hasil yang diharapkan. Sebagai bahan
eksperimen. Hal ini sesuai dengan
evaluasi hasil data eksperimen, peneliti
penelitian terdahulu yang menyatakan
menggunakan dua model perhitungan
bahwa metode analitik dapat digunakan
untuk pembanding data yang paling
dalam data awal sebelum melakukan
mendekati data eksperimen.
Hasil pengujian eksperimen eksperimen, sehingga variabel yang
diperlukan dapat diminimalisir untuk
Terminal ballistic yaitu Impact velocity dan
mendapatkan data yang tidak tersedia
Residual velocity digunakan sebagai
materi input dalam metode analitik yaitu dalam model analitik (Deniz,2010). Selain
itu model analitik dapat digunakan
dengan model Lambert-Zukas dan Model
sebagai konfirmasi bahwa eksperimen
THOR. Selain data impact velocity dan
yang telah dilakukan mendapatkan data
residual velocity, input dasar yang
diperlukan adalah data dimesi proyektil yang sesuai
Selain data residual velocity,
dan dimensi plat baja yang digunakan.
perhitungan analitik juga digunakan
Tebal plat baja 0,8cm, Diameter proyektil
dalam memprediksi Velocity ballistic limit,
1,298 cm, Sudut Impact (rad)0, Panjang
yang dimana merupakan kecepatan
proyektil 5,867 cm, dan Berat proyektil
impact minimum agar proyektil tidak
45,9 gram. Konstanta yang digunakan
mampu menembus material sasaran.
pada perhitungan model THOR
Data ini diperlukan untuk memprediksi
Tabel 3. Konstanta untuk model THOR
kemampuan maksimum dari material baja
α β Ø g l dalam menahan energi kinetik dari
0,889 -0,945 0 1,262 0,019
proyektil. Hasil perhitungan dapat dilihat
Sumber: (Deniz,2010) pada tabel 5.

40 | Jurnal Teknologi Persenjataan | Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021


sasaran (Buchelly & Maranon, 2020).
Tabel 5. Ballistic limit Velocity Impact velocity yang besar akan
No Vl.1 (Lambert-zukas) Vl.2 (THOR) menghasilkan energi kinetik yang lebih
1 432,76 458,11 besar dan secara matematis akan
Sumber: diolah peneliti, 2021 menghasilkan angka residual velocity
Model perhitungan model analitik ini yang lebih besar sesuai referensi (Haque
kemudian dikembangkan untuk & Gillespie, 2013).
memprediksi residual velocity proyektil Tabel 6, menjelaskan bahwa
dengan variabel impact velocity. Data dengan model Lambert-zukas, residual
referensi pada tabel 4 dan tabel 5 velocity masih dapat dihitung hingga
merupakan acuan dalam perhitungan kecepatan 450m/s, sedangkan untuk
residual velocity dari model Lambert- model THOR sudah tidak bisa karena lebih
zukas dan THOR dengan variabel velocity kecil dari ballistic limitnya di 458,11 m/s
impact antara 400 sampai 850 m/s.
Pengggunan variabel ini
Impact Velocity vs Residual
digunakan untuk mengetahui Velocity
kemampuan munisi melakukan penetrasi 800
di berbagai kecepatan impact yang dapat Residual Velocity (m/s) 600
diasosiasikan dengan jarak jangkau
400
perkenaan.
Tabel 6. Prediksi residual velocity dengan 200
variabel impact velocity 0
0 200 400 600 800 1000
-200
V1 (m/s) V2.1 (m/s) V2.2 (m/s) Impact Velocity (m/s)
400 NP NP
Lambert-Zukas THOR
450 165,06 NP
500 231,73 357,33 Grafik 1. Impact velocity vs Residual
550 298,39 407,07 velocity
600 365,06 456,83 Sumber: diolah peneliti, 2021
650 431,73 506,62
700 498,39 556,41
750 565,06 606,23 % loss Energi Kinetik
800 631,73 656,05 Proyektil
851,96 701,01 707,84 120%
Residual Velocity (m/s)

*NP=no perforation 100%


Sumber: diolah peneliti, 2021 80%
60%
Dari tabel 6, terjadi penurunan kecepatan 40%
yang sudah didapatkan maka diketahui 20%
bahwa semakin tinggi impact velocity 0%
yang diterima oleh material bisplate 400, 0 200 400 600 800 1000
nilai penurunan kecepatannya juga Impact Velocity (m/s)
semakin besar. Hal ini juga didukung oleh
penelitian sebelumnya dimana pengaruh Lambert-Zukas THOR

impact velocity yang semakin besar Grafik 2. Impact velocity vs energi yang
memberikan efek terhadap penurunan diserap oleh material sasaran
kecepatan proyektil saat menembus

Prediksi Residual Velocity pada Fenomena.. | Y. Permana , Y. Ruyat, Jupriyanto | 41


Sumber: diolah peneliti, 2021 Buchelly, M., & Maranon, A. (2020).
Grafik 1 dan grafik 2 menampilkan data Spherical Cavity Expansion
bahwa semakin tinggi impact velocity Approach for the Study of Rigid-
proyektil munisi ke material sasaran akan Penetrator’s Impact Problems.
membuat residual velocity yang dihasilkan Applied Mechanics MDPI.
juga semakin tinggi. Selain itu jumlah Carlucci, D. E. (2018). Ballistics. New York:
energi yang diserap oleh material plat CNC Press.
baja akan semakin tinggi jika impact Deniz, T. (2010). Ballistic penetration of
velocity proyektil makin kecil. hardened steel plates. metu.
Retrieved from Metu.edu.
Kesimpulan Haque, B., & Gillespie, J. W. (2013). A New
Model perhitungan analitik dapat Penetration Equation for Ballistic
digunakan dalam prediksi hasil residual Limit Analysis. Journal of
velocity proyektil munisi, dimana tingkat Thermoplastic Composite Material.
akurasinya dibandingkan dengan data Mubashar, A., Uddin, E., Anwar, S., Arif,
eksperimen cukup baik. Sehingga tingkat N., Haq, S. W., & Chowdhury, M.
kepercayaan dari model analitik yang (2019). Ballistic response of 12.7
digunakan yaitu Lambert-zukas dan THOR mm armour piercing projectile
dapat diteruskan dalam penelitian against perforated armour
selanjutnya. Hasil variabilitas nilai residual developed from structural steel. J
velocity antara data eksperimen dan Materials: Design and Applications
model analitik berada di kisaran 3-4%, Vol. 233, pp. 1993-2005.
menunjukkan bahwa model analitik Rajagopal, A., & Naik, N. K. (2014).
cukup baik dalam memprediksi residual Oblique ballistic impact behavior
velocity proyektil munisi. Penelitian lebih of composites. International
lanjut dapat dilakukan, baik terkait Journal of Damage Mechanics.
penggunaan variabel proyektil yang Rosenberg, & Dekel. (2012). Terminal
berbeda, maupun penggunaan material ballistics. New York: Springer.
sasaran yang berbeda. Selain itu, Sikarwar, V. R., & Gupta, N. (2010).
pembuktian hasil perhitungan model Analytical modelling for ballistic
analitik yang dikonfirmasi dengan perforation of angle- ply and
eksperimen untuk memastikan nilai hybrid composite laminates.
ballistic limit yang dihasilkan juga menarik IMPLAST. Providence.
untuk dikaji lebih dalam. STANAG-4241. (2018). Buulet Impact
Munition Test Procedures. NATO-
North Atlantic Treaty
Daftar Pustaka Organization.
STANAG-4383. (2001). 12.7mm (.50)
Ammunition Packed As Linked
Basyir, A., Bura, R. O., & Lesmana, D. Belts. NATO.
(2019, Juli). Experimental Woodward. (1977). A Rational basis for
Consideration of Projectile Density the selection of armour materials.
and Hardness Effect on Its The journal of Australian Institue of
Penetration Ability in Alumina metals, 395-414.
Target. Journal of Defense
Acquisition and Technology, Vol. 1,
No. 1, pp. 9-15.

42 | Jurnal Teknologi Persenjataan | Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai