1. Biosintesis karbohidrat
a. Produksi monosakarida lewat fotosintesis. Dalam tumbuhan yang berkl
berklorofil,
monosakarida diproduksi lewat fotosintesis, suatu proses biologi yang mengubah
energi elektromaknitik menjadi energi kimiawi. Dalam tumbuhan hijau, fotosintesis
terdiri dari dua golongan reaksi.
eaksi. Satu golongan terdiri dari reaksi cahaya yang
sesungguhnya
uhnya mengubah energi elektromaknitik
elektromaknitik menjadi potensi kimiawi. Golongan
lain terdiri dari reaksi enzimatik yang menggunakan energi dari reaksi cahaya untuk
mengfiksasi karbon dioksida menjadi gula. Reaksi terakhir ini sering
ing disebut reaksi
gelap. Hasil dari kedua reaksi tersebut dapat disimpulkan menjadi
menjadi reaksi sederhana
sebagai berikut:
Gambar 3—2.
2. Jalur biosintesis sukrosa (Tyler et al., 1988)
2. Biosintesis lipid
Bertahun-tahun, sintesis lemak dan minyak lemak oleh organisme hidup dipercaya
dipengaruhi secara sederhana oleh reaksi balik yang bertanggungjawab pada
peruraiannya. Utamanya, hal ini termasuk hidrolisis ester gliserol-asam lemak
(gliserida) oleh enzim lipase dan dilkuti penyingkiran dua unit atom karbon sebagai
asetil-KoA dari rantai asam lemak oleh -oksidasi. Studi biosintesis menunjukkan
bahwa pembentukan lipid ini menggunakan jalur kimia yang berbeda.
Biosintesms asam lemak berjalan dengan sederet reaksi melibatkan dua
komplek enzim plus ATP, NADPH2, Mn++, dan karbon dioksida.
Pertama asetat bereaksi dengan KoA dan asetil-K0A yang terbentuk diubah
oleh reaksi dengan karbon dioksida menjadi malonil-KoA. Ini selanjutnya bereaksi
dengan asetil-KoA membentuk zantara dengan 5 unit karbon, yang mengalami reduksi
dan eliminasi karbon dioksida membentuk butiril-KoA. Senyawa malonil-K0A bereksi
lagi dengan senyawa ini membentuk zantara dengan 7-atom karbon, yang direduksi
menjadi kaproil KoA. Pengulangan reaksi ini akan membentuk asam lemak (fatty acids)
yang mempunyai atom karbon genap dalam rantainya (Gambar 3 — 3). Jadi bagian
malonil-KoA, senyawa dengan 3 atom karbon, ternyata merupakan pemasok satuan 2
atom karbon dalam biosintesis asam lemak.
Jalur biosintesis asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids), rantai cabang,
jumlah atom karbon gasal dalam asam lemak, dan lain-lain modifikasi belum
ditegakkan secara rinci.
Bagian molekul (moiety) gliserol yang digunakan dalam biosintesis lipid
diturunkan utamanya dari isomer-L dan -gliserofosfat (L- -GP). Reaksi-reaksi yang
terlibat dalam pembentukan tipe trigliserida dirangkum dalam Gambar 3-4. L- -GP
mungkin diturunkan baik dari gliserol bebas maupun zantara glikolisis,
dihidroasetonfosfat bereaksi berturut-turut dengan 2 molekul asetil-KoA membentuk
pertama asam L- -lisofosfatidat dan kemudian asam L- -fosfatidat. Senyawa yang
akhir ini diubah menjadi , -digliserida, yang akan baik kembali kedaur asam fosfatidat
atau bereaksi dengan asil-KoA dan asam lemak untuk membentuk trigliserida.
Mengenai biosintesis asam lemak yang penting dalam farmasi belum
diketahum secara rinci. Misalnya ester alkohol tinggi pada malam mungkin terbentuk
dari unit asam lemak yang lebih pendek dalam biosintesis yang analog dengan asam
lemak. Senyawa hidrokarbon dari lemak terbentuk dari reduksi sekualena atau
metabolit yang setara.
esensial yang harus terdapat dalam diet manusia maupun hewan. Zantara pusat
adalah asam sikimat,, suatu asam yang ditemukan dalam tanaman Illicium sp.
beberapa tahun sebelum perannya dalam metabolisme ditemukan. Asam ini juga
terbentuk
rbentuk dalam mutan tertentu dari Escherichia coil.. Adapun contoh reaksi yang
terjadi dalam biosintesis asam polifenolat tercantum dalam Gambar 3 — 7. Dalam
biosintesis L-triptofan dari asam 4-
4 hidroksibenzoat juga terjadi zantara asam korismat.
1. Metode konvensional
Adanya kenyataan mengenai
engenai ras kimia (chemical races) atau chemodemes
chemode .,
yaitu adanya perbedaan kandungan kimia dalam tumbuhan
tumbu antar satu spesies yang
memiliki
iki fenotipe sama, namun secara geneti berbeda; seperti keidentikan bentuk luar
tetapi berbeda dalam kandungan kimianya. Ekspresi genetik ini dinyatakan dalam
metabolisme sekunder
ekunder golongan senyawa tertentu.
a. Pemilihan bibit unggul perlu ditakukan. Bibit unggul dapat terjadi secara
alami, namun yang sering dikerjakan adalah hibridisasi dan mutasi serta pemuliaan
tumbuhan dengan penyerbukan silang atau metode lain yang sejenis.
b. Budidaya tanaman merupakan upaya untuk meningkatkan produksi metabolit
sekunder, serta memperoleh bahan dasar obat yang seragam.
2. Metode bioteknologi
Metode ini dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain:
a. Pembentukan tanaman transgenik, yaitu dengan memindahkan materi
genetik dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Dalam praktek sangat terbatas
dilakukan, mungkin masih terbatas pada penelitian. Di sini juga mencakup teknik DNA
rekombinan.
b. Penerapan teknik kultur jarinqan tanaman , baik dalam propagasi klonal,
embriogenesis somatik, kultur suspensi set dan kultur organ (akar berambut), serta sel
amobil dalam produksi metabolit sekunder dsb. Di samping itu juga dapat dilakukan
biotransformasi dengan kultur sel, hal ini juga dapat dilakukan dengan sistem sel
amobil.