Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
berdasarkan demokrasi ekonomi. Hal ini antara ditandai dengan peran aktif
perbankan syariah yang selama ini ada belum secara spesifik, sehingga perlu
berkembang sangat pesat, baik dilihat dari jumlah pembukaan kantor baru,
jenis usaha bank dan volume kegiatan bank yang dilakukan. Pemberlakuan
UU ini memicu lahirnya bank syariah yang baru baik status bank umum
1
2
Tabel 1.1.
Jaringan Lembaga Perbankan Syariah (Tahun 2009-2015*)
Jumlah Bank/Tahun
Indikator
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*)
BUS 6 11 11 11 11 12 12
UUS 25 23 24 24 23 22 22
BPRS 138 150 155 158 163 163 161
Jaringan kantor 1.223 1.763 2.101 2.663 2.990 2.910 2.881
Sumber: Statistik Perbankan Syariah, Juni 2015 (Otoritas Jasa Keuangan,
2015)
*)
per Juni 2015
dampak positifnya adalah memotivasi agar bank saling berpacu menjadi yang
akan membawa kerugian yang besar bagi bank, bahkan dapat mengakibatkan
bank syariah tentu berbeda dengan bank konvensional. Hal ini didasari oleh
dasar dalam ekonomi Islam, yakni tidak hanya terfokus pada tujuan komersil
going concern.
dana, yaitu kemampuan bank syariah memberikan bagi hasil yang optimal
menemukan bahwa pada pengukuran kinerja bank BUMN yang listing di BEI
dari rasio ROA (Return On Asset), Asset Quality, DGR (Deposite Growth
Rate), CCR (Core Capital Ratio), SRQ by Out Interest, menunjukan nilai
Equity), LGR (loan growth rate), liquidity, CAR (capital adequacy ratio)
Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Bank BUMN yang Listing di BEI Tahun
kinerja bank secara lebih tepat, obyektif dan konsisten. Rasio-rasio EAGLES
yang digunakan adalah ROA, ROE, Asset Quality, DGR, LGR, Liquidity, CAR,
CCR SRQ by out interest dan SRQ by personalia. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja keuangan bank BUMN ditinjau dari rasio ROA (Return On
Asset), Asset Quality, DGR (Deposite Growth Rate), CCR (Core Capital
bank BUMN ditinjau dari aspek, ROE (Return On Equity), LGR (loan growth
bank syariah harus bersaing dengan bank konvensional yang dominan dan
harus dibarengi dengan manajemen yang baik untuk bisa bertahan di industri
perbankan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk bisa terus hidup
adalah kinerja (kondisi keuangan) bank. Oleh karena itu, peneliti tertarik
2011 – 2014.”
B. Rumusan Masalah
keuangan pada bank syariah di Indonesia Periode 2011 – 2014 yang diukur
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
7
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
E. Batasan Masalah
8
yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi
2. Metode EAGLES
(Return On Asset) dan ROE (Return On Equity). Aspek Asset Quality atau
didasarkan pada Deposit Growth Rate (DGR) dan Loan Growth Rate
Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Core Capital Ratio (CCR). Aspek
3. Objek penelitian ini adalah bank-bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek