Anda di halaman 1dari 2

Pembagian Hukum-Hukum Islam

hukum Islam adalah sekumpulan aturan keagamaan, perintah-perintah Allah yang mengatur perilaku
kehidupan orang Islam dalam seluruh aspeknya, representasi pemikiran Islam, manifestasi pandangan
hidup Islam, dan intisari dari Islam itu sendiri.

•Tujuan Hukum Islam

Pembentukan hukum Islam memiliki tujuan untuk merealisasikan kemaslahatan manusia dengan
menjamin kebutuhan pokok (dharuriyyah), kebutuhan sekunder (hajjyyah), serta kebutuhan pelengkap
(tahsiniyyat). Dalam wacana umum, kebutuhan dharuriyyah disebut primer, kebutuhan hajjyyah disebut
sekunder, dan kebutuhan tahsiniyyah disebut tersier. Selain itu, hukum Islam bertujuan untuk
mewujudkan kemashlahatan dunia akhirat, menolak kemudharatan dan kemafsadatan serta
mewujudkan keadilan yang mutlak. Segala hukum Islam, baik hukum yang tercantum dalam nash
maupun hasil ijtihad, tetap mendasarkan pada tujuan yang luhur. Berikut adalah pembagian hukum-
hukum islam.

1. Wajib

Dikatakan wajib apabila mengerjakan kewajiban akan mendapatkan pahala. Apabila meninggalkan
kewajiban, akan mendapatkan siksa atau dosa. Kecuali bagi orang yang tidak mengetahui ilmu/aturan.
Salah satu contohnya adalah sholat.

2. Sunnah

Dikatakan sunnah apabila seseorang yang mengerjakan perintah akan mendapatkan pahala. Jika tidak
mengerjakannya pun tidak dosa atau tidak disiksa. Hanya saja, banyak orang yang menyarankan untuk
mengerjakan sunnah, karena sayang jika ada kesempatan mengumpulkan amal, tidak dimanfaatkan.
Contohnya adalah puasa senin dan kamis.

3. Haram

Dalam kehidupan sehari-hari, umat muslim memiliki banyak aturan yang menyangkut tentang ke-halal-
lan dan mana yang haram. Dikatakan haram apabila hal-hal yang dilarang tetap dilanggar, akan dicatat
sebagai dosa. Jika meninggalkan hal-hal yang haram, maka akan dicatat mendapatkan pahala.
Contohnya adalah meminum khamr.
4. Makruh

Dikatakan makruh apabila aturan yang dimakruhkan di tinggalkan, maka jauh lebih baik. sedangkan jika
yang dimakruhkan tetap dilakukan, maka kurang elok atau kurang baik. Baik itu kurang baik untuk diri
sendiri atau orang lain. Misalnya, merokok, bagi diri sendiri tidak baik untuk kesehatan. Bagi orang pun
juga kurang baik.

5. Mubah

Dikatakan mubah hal-hal yang dibolehkan dalam agama dibolehkan di kerjakan atau yang seharusnya di
tinggalkan tidak di kerjakan. perbuatannya tidak mengandung mudharat. Contohnya, makan, minum,
berpakaian, dan berburu. Mubah yang apabila dilakukan tidak ada mudharatnya, sementara perbuatan
tersebut pada dasarnya diharamkan. Misalnya, makan daging babi dalam keadaan darurat.

• Kelompok 3

•Agni

•Fitriyani

•Luki

•Nayla

•Raditya

•Rizki A

•Rehana

•Utari

•Widia

Anda mungkin juga menyukai