Anda di halaman 1dari 3

SYARIAT ISLAM

Nama : Fadhil Shidqi Dwinanda.


Nomor BP (NIM) : 1910532023.
Jurusan/Fakultas : Akuntansi/Ekonomi.
Hari, Jam : Selasa, 13:30 – 16:00.

Berasal dari kata syara' yang secara etimologi berarti "jalan yang dapat di lalui air",
maksudnya adalah jalan yang ditempuh manusia untuk menuju Allah.

Allah berfirman,

“Kemudian Aku jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama
itu), Maka ikutilah syariat itu…” (QS. Al-Jatsiyah: 18)

Makna ayat tersebut ialah, Allah SWT. telah memberikan peraturan dari urusan
agama dalam kehidupan manusia, yang mana manusia haruslah mengikuti ketetapan
(peraturan) dari Allah tersebut. Allah memberikan peraturan tersebut untuk mengatur seluruh
manusia agar dapat menjalankan kehidupan dalam kebenaran dan keridhoan Allah SWT.
Peraturan Allah tersebut ialah Syariat Islam.

Syariat Islam adalah agama Islam itu sendiri. Oleh karenanya sumber-sumber syariat
Islam adalah sumber-sumber agama Islam itu sendiri, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Al-
Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber satu-satunya ajaran Islam. Baik Al-Qur’an maupun
As-Sunnah berasal dari wahyu Allah SWT, sehingga ia sempurna dan terjaga kemurniaannya.

Jadi secara garis besar, Syariat Islam adalah hukum atau peraturan yang mengatur
seluruh sendi kehidupan umat Islam, baik di dunia maupun di akhirat yang bersumber dari
Allah SWT.
Secara umum, terdapat lima jenis hukum Islam yang mengatur tiap tiap perkara dan
perbuatan. Lima hukum Islam tersebut yaitu wajib/fardhu, sunnah, makruh, mubah, dan
haram.

1. Wajib (Fardhu)

Wajib atau fardhu merupakan status hukum yang harus dilakukan oleh mereka yang
memenuhi syarat-syarat wajibnya. Syarat wajib yang dimaksud adalah orang yang sudah
mukallaf, yaitu seorang muslim yang sudah dewasa dan berakal sehat.

Jika kita mengerjakan perkara yang wajib, maka akan mendapat pahala. Namun bila
ditinggalkan maka akan mendapat dosa. Beberapa contoh ibadah yang diwajibkan bagi umat
Islam adalah shalat 5 waktu dan puasa Ramadhan.

Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat hukum wajib, yaitu:

 Fardhu ‘ain : yaitu hal yang harus dilakukan oleh semua orang muslim yang sudah
memenuhi syarat tanpa terkecuali. Contohnya : puasa Ramadhan.
 Fardhu kifayah : yaitu hal yang harus dilakukan oleh muslim mukallaf, namun jika
sudah ada yang melakukannya, maka tidak menjadi wajib lagi bagi yang lain.
Contohnya adalah shalat jenazah.

2. Sunnah

Sunnah atau sunnat adalah perkara yang dianjurkan bagi umat Islam. Artinya, jika
dikerjakan maka akan mendapatkan pahala, namun jika tidak dikerjakan tidak apa-apa.

Sebagai muslim, kita sangat dinajurkan untuk mengerjakan amalan ibadah sunnah
yang jumlahnya sangat banyak sekali agar kita bisa mendapatkan pahala. Contoh amalan
sunnah yaitu sholat sunnah, puasa Senin Kamis dan lain-lain.

Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat hukum sunnah, yaitu :

 Sunnah mu’akad : yaitu perkara amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi
Muhammad SAW.
 Sunnah ghairu mu’akad : yaitu perkara amalan sunnah yang hanya dianjurkan saja.
3. Mubah

Mubah artinya adalah boleh. Mubah adalah suatu perkara atau hal yang boleh untuk
dikerjakan dan boleh juga untuk ditinggalkan. Dalam Islam, mubah merupakan sebuah
hukum dimana seorang muslim boleh mengerjakan suatu perkara, tanpa mendapat pahala dan
dosa. Hal ini lebih condong pada aktivitas dan kegiatan duniawi. Contoh perkara mubah
antara lain adalah makan, minum, dan lain-lain.

4. Makruh

Makruh adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan. Makruh adalah
suatu hal yang mana bila seseorang meninggalkan perkara atau hal itu hukumnya adalah lebih
baik dan akan mendapat pahala, dan bila seseorang mengerjakan suatu hal yang dihukumi
makruh maka dia tidak mendapat dosa atau tidak ada konsekuensinya. Artinya, makruh
adalah perbuatan yang sebaiknya dihindari meski jika dilakukan tidak mendapat dosa, namun
sebaiknya tidak dilakukan. Contoh perbuatan makruh adalah makan sambil berdiri atau
berkumur saat sedang berpuasa.

5. Haram

Haram adalah suatu hal yang dilarang dan tidak boleh dilakukan oleh umat Islam.
Haram adalah suatu perkara yang mana bila seseorang tidak mengerjakan suatu perkara yang
dilarang maka dia akan mendapatkan pahala, dan bila perkara yang dilarang itu dilakukan
atau dikerjakan maka dia akan mendapatkan dosa. Kita harus menjauhi hal-hal dan perbuatan
yang haram karena bisa mendekatkan kita dengan siksa api neraka. Beberapa contoh
perbuatan haram adalah perbuatan maksiat seperti zina, main judi, fitnah, makan dading babi,
mencuri dan lain-lain yang harus kita hindari.

● Kesimpulannya adalah Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW telah menurunkan
peraturan-peraturan dan hukuman-hukuman untuk umat manusia yang terkandung didalam
Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi yang berwujud perkataan, perbuatan, dan ketetapan, atau
pengesahan. Agama Islam mempunyai hukum yang mengatur segala perbuatan yang
dilakukan setiap umatnya. Dan seorang muslim perlu mempelajari dan mengamalkan hukum-
hukum Syariat Islam di segala aspek kehidupannya. Baik dalam aspek ibadah, muamalah
(interaksi sesama manusia) dan relasi sosial, serta berbagai aspek kehidupan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai