Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul, Jalan Arjuna Utara Nomor 9 Kebon Jeruk, Jakarta
Barat - 11510
*Korespondensi: heryphysio11@gmail.com
ABSTRAK
Untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kebugaran dan tingkat stres pada karyawan back
office RS. Omni Alam Sutera di masa pandemi covid-19. Metode Penelitian bersifat deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan jenis cross sectional study. Total sampel adalah 40 orang karyawan
(perempuan n=35 dan laki-laki n=15) dengan usia antara 23-54 tahun. Alat ukur yang digunakan
adalah IPAQ untuk mengukur aktivitas fisik, Cooper tes lari 12 menit untuk mengukur kebugaran dan
PSS untuk mengukur tingkat stres. Hasil Uji hipotesis dengan chi square pada α=0,05 menunjukkan
pada uji hipotesis I didapatkan nilai p=0,024 dengan OR(95%CI)=10,00(0,99-100,82) yang berarti
ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kebugaran, karyawan yang mempunyai aktivitas ringan
memiliki resiko kebugaran yang kurang sebesar 10 kali dibanding dengan dengan aktivitas sedang
dan berat. Uji hipotesis II didapatkan nilai p=0,015 dengan OR(95%CI)=0,18(0,04-0,75) yang
berarti ada hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat stres, karyawan yang mempunyai aktivitas
ringan memiliki resiko stres sedang sebesar 0,18 kali dibanding dengan aktivitas sedang dan berat.
Uji hipotesis III didapatkan nilai p=0,015 dengan OR(95%CI)=0,08 (0,009-0,87) yang berarti ada
hubungan antara kebugaran dengan tingkat stres, karyawan yang mempunyai kebugaran kurang
memiliki resiko stres sedang sebesar 0,08 kali dibanding dengan kebugaran baik. Kesimpulan yang
diadapat Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kebugaran dan tingkat stres
pada karyawan back office RS. Omni Alam Sutera di masa pandemi covid-19.
Kata Kunci: Aktivitas fisik, kebugaran, tingkat stres, karyawan back office, pandemi.
1
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
2
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
3
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
4
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
kategori berat badan normal dengan jumlah 4 orang (10%), kategori kebugaran
jumlah 18 orang (45%), kategori berat baik 1 orang (2,5%). Dengan rata-rata
badan kurang dengan jumlah 2 orang (Mean) dan nilai standar deviasi (SD)
(5%). Nilai IMT pada responden dari 19.34±4.77.
17.80 - 30.80, dengan rata-rata (Mean) dan
nilai standar deviasi (SD) 25.17±3.24. Tabel 4b. Hasil Pengukuran Tingkat Stres
Uji Hipotesis I
Hipotesis ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada hubungan aktivitas
fisik dengan kebugaran pada karyawan
back office RS. Omni Alam Sutera di masa
pandemi covid-19.
Diagram 4a. Hasil Pengukuran Kebugaran Tabel 5. Hasil Uji Chi Square Hubungan
Aktivitas Fisik dengan Kebugaran
Pada tabel dan diagram 4a hasil
pengukuran tingkat kebugaran responden,
menunjukkan bahwa kategori tingkat
kebugaran kurang dengan jumlah 35 orang
(87,5%), kategori kebugaran cukup dengan
5
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
6
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
biasanya memiliki berat badan normal. dibanding dengan aktivitas sedang dan
Sebaliknya, orang yang jarang berat.
beraktivitas biasanya memiliki berat Berdasarkan penelitian yang telah
badan lebih (overweight) hingga obesitas. dilakukan di RS. Omni Alam Sutera pada
Setiap orang selalu menginginkan berat responden dengan kategori nilai tingkat
badan ideal atau normal. Caranya untuk stres paling ringan adalah nilai 3 (ringan),
mempertahankan berat tubuh ideal adalah untuk nilai aktivitas fisiknya berat dan
dengan melakukan aktivitas fisik yang nilai IMT adalah 24,06 (normal) serta usia
cukup. 26 tahun. Pada responden kategori dengan
tingkat stres paling tinggi adalah nilai 20
Uji Hipotesis II (sedang) serta usia 35 tahun, untuk nilai
Hipotesis ini bertujuan untuk aktivitas fisiknya ringan dan nilai IMT
mengetahui apakah ada hubungan aktivitas adalah 24,39 (normal). Pada penelitian ini
fisik dengan tingkat stres pada karyawan responden dengan tingkat stres yang
back office RS. Omni Alam Sutera di masa ringan mempunyai aktivitas fisik olahraga
pandemi covid-19 yang berat atau lebih banyak. Sedangkan
untuk responden dengan tingkat stres yang
Tabel 6. Hasil Uji Chi Square Hubungan tinggi mempunyai aktivitas fisik yang
Aktivitas Fisik dengan Tingkat Stres rendah atau kurang.
Aktivitas fisik seperti olahraga
merupakan serangkaian gerak yang teratur
untuk memelihara gerak dan meningkatkan
kemampuan gerak. Melakukan aktivitas
fisik seperti olahraga secara teratur
adalah salah satu cara yang dilakukan
untuk mengurangi stres, karena aktivitas
fisik yang teratur dapat menurunkan
Berdasarkan data yang diperoleh, insiden dan keparahan gangguan mood
pada karyawan yang mempunyai aktivitas yang berhubungan dengan stres termasuk
ringan dengan stres ringan berjumlah 5 depresi dan ansietas. Sebab berhubungan
orang (12,5%) dan karyawan yang dengan adanya perubahan kimia dalam
mempunyai aktivitas ringan dengan stres otak setelah melakukan aktivitas fisik
sedang berjumlah 21 orang (52,5%). Pada seperti olahraga dapat meningkatkan
karyawan yang mempunyai aktivitas neurotransmitter terutama serotonin dan
sedang dengan stres ringan berjumlah 8 hormon dopamin serta sekresi endorphin.
orang (20%) dan karyawan yang Respon terhadap stres yang
mempunyai aktivitas sedang dengan stres diberikan setiap individu berbeda-beda.
sedang berjumlah 6 orang (15%). Hal ini disebabkan oleh berbagai factor
Pada tabel 6 didapatkan hasil yang seperti faktor kepribadian, karakteristik
menunjukkan nilai signifikansi sebesar stresor dan kemampuan adaptasi individu
0,015 nilai yang lebih kecil dari nilai α terhadap stres atau strategi koping
(p<0,05) menunjukkan Ho ditolak dan Ha terhadap stres yang dihadapi. Faktor
diterima sehingga dapat disimpulkan ada kepribadian sangat berpengaruh terhadap
hubungan aktivitas fisik dengan tingkat bagaimana seseorang mengolah stresor
stres pada karyawan back office RS. Omni sehingga menimbulkan dampak stres yang
Alam Sutera di masa pandemi covid-19. berbeda.
Dari nilai OR yang diperoleh sebesar Banyak dampak negatif yang dapat
0,179(0,04-0,75) sehingga dapat ditimbulkan oleh stres apabila tidak
disimpulkan bahwa karyawan yang ditangani dengan baik. Oleh karena itu,
mempunyai aktivitas ringan memiliki perlu strategi khusus untuk menanggulangi
resiko stres sedang sebesar 0,18 kali efek negatif terhadap stres, salah satunya
7
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
dengan rutin berolahraga. (Wahyudi dkk, tingkat stres paling tinggi adalah nilai 20
2015). (sedang) serta usia 35 tahun, untuk nilai
kebugaran fisiknya kurang dan nilai IMT
Uji Hipotesis III adalah 24,39 (normal). Pada penelitian ini
Hipotesis ini bertujuan untuk responden dengan tingkat stres yang
mengetahui apakah ada hubungan ringan mempunyai tingkat kebugaran fisik
kebugaran dengan tingkat stres pada yang sedang atau baik. Sedangkan untuk
karyawan back office RS. Omni Alam responden dengan tingkat stres yang tinggi
Sutera di masa pandemi covid-19. mempunyai tingkat kebugaran fisik yang
rendah atau kurang.
Tabel 7 Hasil Uji Chi Square Hubungan Menurut Andalasari (2018),
Kebugaran dengan Tingkat Stres olahraga yang baik akan dapat mengurangi
stress hal ini dikarenakan, olahraga dapat
merangsang feel good hormone yaitu
endorphin, hormone ini akan memberikan
rasa tenang, melepaskan ketegangan, dan
mengurangi rasa sakit. Endorphin yang
dihasilkan selama berolahraga akan
menggantikan hormone stress dan
membuat emosi lebih stabil. Dan
Berdasarkan data yang diperoleh, sebaliknya jika seseorang jarang
pada karyawan yang mempunyai melakukan kegiatan olahraga maka tingkat
kebugaran kurang dengan stres ringan sressnya akan meningkat hal ini sejalan
berjumlah 9 orang (22,5%) dan karyawan dengan meningkatnya hormone stress yaitu
yang mempunyai kebugaran kurang kortisol.
dengan stres sedang berjumlah 26 orang
(65%). Pada karyawan yang mempunyai Keterbatasan
kebugaran baik dengan stres ringan Penulis menyadari ada beberapa
berjumlah 4 orang (10%) dan karyawan kekurangan dan keterbatasan dalam
yang mempunyai kebugaran baik dengan penelitian ini, antara lain pada saat
stres sedang berjumlah 1 orang (2,5%). pengukuran VO2 max responden tidak
Pada table 7 didapatkan hasil yang diberikan warming-up terlebih dahulu
menunjukkan nilai signifikansi sebesar untuk mempersiapkan otot dan jantung
0,015 nilai yang lebih kecil dari nilai α menerima beban maksimal yang dapat
(p<0,05) menunjukkan Ho ditolak dan Ha mempengaruhi daya tahan kardiovaskular,
diterima sehingga dapat disimpulkan ada pengambilan data PSS dan IPAQ
hubungan kebugaran dengan tingkat stres kuesioner yang bersifat subjektif, sehingga
pada karyawan back office RS. Omni kebenaran data tergantung kepada
Alam Sutera di masa pandemi covid-19. kejujuran responden dalam mengisi
Dari nilai OR yang diperoleh sebesar kuesioner, pelaksanaan tes cooper lari 12
0,087(0,009-0,87) sehingga dapat menit tidak bisa dilakukan bersama-sama
disimpulkan bahwa karyawan yang pada responden karena menyesuaikan
mempunyai kebugaran kurang memiliki jadwal kerja dan kondisi pandemi covid-
resiko stres sedang sebesar 0,08 kali 19, pelaksanaan tes cooper lari 12 menit
dibanding dengan kebugaran baik. dilakukan di area RS dengan track 10
Berdasarkan penelitian yang telah meter sehingga tidak maksimal untuk
dilakukan di RS. Omni Alam Sutera pada mengatur kecepatan saat berlari.
responden dengan kategori nilai tingkat
stres paling sedikit adalah nilai 3 (ringan),
untuk nilai kebugaran fisiknya cukup dan
nilai IMT adalah 24,06 (normal) serta usia
26 tahun. Pada responden kategori dengan
8
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
9
Volume 3, Nomor 1 (Juni 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article
10