Anda di halaman 1dari 16

Satuan Acara

Penyuluhan
Tindakan Preventif Stunting
Melalui Amplifikasi Pengetahuan
Masyarakat

By
SITI SARAH NURFANISA RUSHMANA
(P20624520039)
Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)
Topik penyuluhan : Pencegahan Stunting
Deskripsi Materi Penyuluhan : Pada penyuluhan kali ini membahas
tentang pencegahan stunting pada anak, dimana khususnya orang tua
yang mempunyai anak dan umumnya masyarakat bisa mengetahui apa
itu stunting, lalu apa yang menyebabkan stunting, dampak dari
stunting itu sendiri, cara mencegah stunting, dan zat gizi mikro yang
berperan untuk menghindari stunting.

Waktu Pertemuan : 1 jam/60 menit


Sasaran : Masyarakat
Metoda : Ceramah, diskusi, dan tanya jawasb
Hari/ Tanggal : Hari weekend/ November 2022
Tempat : Aula Desa Kertamandala
1. TUJUAN
1. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat


mengetahui dan memahami bagaimana mencegah stunting.

2. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan


keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
1)Defenisi Stunting
2)Penyebab stunting
3)Dampak stuntig
4)Cara mencegah stunting
Zat Gizi Mikro yang Berperan untuk Menghindari Stunting (Pendek)
2. POKOK BAHASAN :
Pencegahan Stunting

3. SUB POKOK BAHASAN :


1. Defenisi Stunting
2. Penyebab stunting
3. Dampak stuntig
4. Cara mencegah stunting
5. Zat Gizi Mikro yang Berperan untuk
Menghindari Stunting (Pendek)
4. KEGIATAN
PENYULUHAN
LAMPIRAN
MATERI
PENYULUHAN
A. Definisi Stunting

Stunting merupakan istilah untuk penyebutan anak


yang tumbuh tidak sesuai dengan ukuran yang
semestinya (bayi pendek).
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan
berdasarkan umur rendah, atau keadaan dimana
tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak –
anak lain seusianya (MCN, 2009).
B. Penyebab Stunting

Terdapat tiga faktor utama


penyebab stunting yaitu sebagai
berikut :
·Asupan makanan tidak seimbang
(berkaitan dengan kandungan zat
gizi dalam makanan yaitu
karbohidrat, protein,lemak, mineral,
vitamin, dan air).
·Riwayat berat badan lahir rendah
(BBLR),
·Riwayat penyakit.
Lancet “Maternal and Child Nutrition” Series tahun 2004 memuat satu konsep model
faktor-faktor yang menyebabkan kekurangan gizi, kecacatan atau disability dan kematian.
Dalam diagram tersebut terlihat bahwa kekurangan gizi kronis atau pendek lebih
dipengaruhi oleh faktor gangguan pertumbuhan pada masa janin, kekurangan asupan
zat gizi mikro dan kekurangan asupan energy dan protein.
Sementara itu gizi kurang akut yang sering disebut gizi kurang atau kurus lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor tidak cukupnya asupan gizi terutama kalori dan protein dan
infeksi penyakit.
Tidak optimalnya pemberian Air Susu Ibu merupakan salah satu penyebabnya tingginya
infeksi pada bayi yang mengakibatkan kekurangan gizi akut dan kematian.
Kekurangan gizi mikro disamping menyebabkan kekurangan gizi kronis juga
menyebabkan disability, yang meningkatkan risiko kematian
Faktor-faktor kemiskinan, sosial budaya dan politik, meningkatnya infeksi penyakit,
ketahanan pangan dan tidak optimalnya cakupan dan kualitas pelayanan merupakan
merupakan faktor yang secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri
berpengaruh pada keadaan gizi ibu hamil, kekurangan gizi mikro, asupan energy yang
rendah dan tidak optimalnya pemberian Air Susu Ibu.
c. Dampak Stunting
Stunting dapat mengakibatkan penurunan intelegensia
(IQ), sehingga prestasi belajar menjadi rendah dan tidak
dapat melanjutkan sekolah. Bila mencari pekerjaan,
peluang gagal tes wawancara pekerjaan menjadi besar
dan tidak mendapat pekerjaan yang baik, yang berakibat
penghasilan rendah (economic productivity hypothesis)
dan tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan.
Stunting yang terjadi pada masa anak merupakan
faktor risiko meningkatnya angka kematian, kemampuan
kognitif, dan perkembangan motorik yang rendah serta
fungsi-fungsi tubuh yang tidak seimbang (Allen &
Gillespie, 2001).
D. Cara Mencegah Stunting
1.MENCEGAH STUNTING PADA BALITA

Kejadian balita stunting dapat diputus mata


rantainya sejak janin dalam kandungan dengan cara
melakukan pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu
hamil.Selain itu setiap bayi baru lahir hanya
mendapat ASI saja sampai umur 6 bulan (eksklusif)
dan setelah umur 6 bulan diberi makanan
pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan
kualitasnya. Ibu nifas selain mendapat makanan
cukup gizi, juga diberi suplementasi zat gizi berupa
kapsul vitamin A.
2. PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN STUNTING PADA BAYI

a.Penanggulangan stunting pada pertumbuhan bayi


Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
pertama kehidupan, yaitu:
· Pada ibu hamil
· Pada saat bayi lahir
· Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
· Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah
tangga.
b. Pencegahan stunting pada pertumbuhan bayi
· Kebutuhan gizi masa hamil
· Kebutuhan Gizi Ibu saat Menyusui
· Kebutuhan Gizi Bayi 0 – 12 bulan
· Kebutuhan Gizi Anak 1 – 2 tahun
E. Zat Gizi Mikro yang
Berperan untuk
Menghindari Stunting 1. KALSIUM
(Pendek) 2. YODIUM
3. ZINK
4. ZAT BESI
5. ASAM FOLAT
THANK YOU :))

Anda mungkin juga menyukai