Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM


KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

Lembar persetujuan Proposal Program Unggulan Kuliah Kerja Nyata

(KKN)

A. Rencana Program
1. Judul : Stop stunting dengan gerakan masyarakat hidup sehat
2. Lokasi : di wilayah kerja puskesmas Alas
3. Perkiraan biaya : Rp. 1.545.000
4. Sumber dana : anggaran dana KKN 2018 poltekkes mataram
dan iuran mahasiswa

B. Pelaksanaan program
1. Penanggung jawab : Ni Ketut Sri Sulendri, SST, MPH
2. Ketua pelaksana : Ahmad Ahyar
3. Waktu pelaksana :

Mataram, 09 Januari 2018


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Koordinator Puskesmas

NIP. NIP.

Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan

Ni Ketut Sri Sulendri, SST, MPH


NIP.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

USULAN KEGIATAN UNGGULAN

“STOP STUNTING DENGAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

(GERMAS)”

A. Judul

Stop Stunting Dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

B. Latar Belakang

Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok

masyarakat. Pada hakekatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu

proses kurang asupan makanan ketika kebutuhan normal terhadap satu atau

beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

jumlah yang lebih besar daripada yang diperoleh (Manary dan Solomons,

2009)

Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek

hingga melampaui defisit -2 SD di bawah median panjang atau tinggi badan

(Manary dan Solomons, 2009). Stunting dapat di diagnosis melalui indeks

antropometri tinggi badan menurut umur yang mencerminkan pertumbuhan

linier yang dicapai pada pra dan pasca persalinan dengan indikasi kekurangan

gizi jangka panjang, akibat dari gizi yang tidak memadai atau kesehatan.

Stunting merupakan pertumbuhan linear yang gagal untuk mencapai potens

genetik sebagai akibat dari pola makan yang buruk dan penyakit infeksi

(ACC/SCN, 2000)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada

kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Ada bukti jelas

bahwaindividu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari

berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan

mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan

terganggu (Mann dan Truswell, 2002). Hal ini juga didukung oleh Jackson

dan Calder (2004) yang mengatakan bahwa stunting berhubungan dengan

gangguan fungsi kekebalan dan mengingkatkan risiko kematian.

Retardasi pertumbuhan atau stunting pada anak-anak di negara

berkembang terjadi terutama sebagai akibat dari kekurangan gizi kronis dan

penyakit infeksi yang mempengaruhi 30 persen dari anak-anak usia di bawah

lima tahun (UNSCN, 2004). Stunting berhubungan dengan perkembangan

yang buruk pada anak dan berakibat berkurangnya pengetahuan serta prestasi

sekolah dibandingkan dengan anak-anak yang normal. Stunting dapat

mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif, terganggunya proses

metabolisme dan terjadinya penurunan produktivitas (Branca dan D’Acapito,

2005).

Status gizi diartikan sebagai keadaan gizi seseorang yang diukur atau

dinilai pada satu waktu. Penilaian atau pengukuran terhadap status gizi dapat

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (Supariasa, Bakri & Fajar,

2001). Salah satu cara penilaian atau pengukuran status gizi adalah secara

antropometri yaitu penilaian status gizi berdasarkan berat badan, tinggi

badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Penilaian status

gizi ini bertujuan untuk menentukan klasifikasi status gizi. Menurut


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

Kemenkes 2010 bahwa standar antropometri penilaian status gizi anak,

pendek dan sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks

panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan munurut umur TB/U)

yang merupakan istilahnya adalah stunted (pendek) dan severely tunted

(sangat pendek).

Di dunia, lebih dari 2 juta kematian anak sekolah umur 6-12 tahun

berhubungan langsung dengan gizi buruk terutama akibat stunting dan

wasting, dan sekitar 1 juta kematian akibat kekurangan energi, protein,

vitamin A dan zinc. Satu dari tiga anak berusia 6-12 tahun atau sekitar 178

juta anak yang hidup di negara miskin dan berkembang mengalami

kekerdilan (stunting), 111,6 juta hidup di Asia dan 56,9 juta hidup di Afrika.

Sedangkan menurut data yang dikeluarkan oleh UNICEF, terdapat sekitar

195 juta anak yang hidup di negara miskin dan berkembang mengalami

stunting (Shashidar, 2009)

Di Asia, angka kejadian stunting tinggi yaitu sekitar 36 persen dengan

prevalensi kejadian tertinggi berada di kawasan Asia Selatan. Di Asia

Selatan, setengah dari jumlah total anak di bawah 5 tahun mengalami

stunting, dimana sekitar 61 juta dari total anak di bawah 5 tahun yang

mengalami stunting terjadi di India dan di negara Sub Sahar Afrika 35 persen

anak sekolah mengalami stunting (UNICEF, 2010).

Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data ini

berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan

Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang

mengalami stunting tinggi (UNICEF, 2007). Hasil Riskesdas 2010, secara


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

nasional prevalensi kependekan pada anak umur 6-12 tahun di Indonesia

adalah 35,6 persen yang terdiri dari 15,1 persen sangat pendek dan 20 persen

pendek, masih tidak jauh berbeda dengan pada anak balita. Prevalensi

kependekan pada kelompok umur 6-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun

masih tinggi yaitu masih di atas 30,0 persen, tertinggi pada umur 6-12 tahun

yaitu 35,6 persen dan terendah pada kelompok umur 16-18 tahun yaitu 31,2

persen (Riskesdas, 2010).

Di tahun 2013, dari hasil riset kesehatan daerah jumlah kasus stunting

di NTB mencapai 40 % . Data diambil secara sampel di sejumlah daerah di

NTB (Riskesdas, 2013).

Gizi buruk kronis (stunting) tidak hanya disebabkan oleh satu faktor

saja tetapi disebabkan oleh banyak faktor, dimana faktor-faktor tersebut

saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Ada tiga faktor utama

penyebab stunting yaitu asupan makanan tidak seimbang (berkaitan dengan

kandungan zat gizi dalam makanan yaitu karbohidrat, protein, lemak,

mineral, vitamin dan air) riwayat berat lahir badan rendah (BBLR) dan

riwayat penyakit (UNICEF, 2007)

Secara garis besar penyebab stunting dapat dikelompokkan ke dalam

tiga tingkatan yaitu tingkat masyarakat, rumah tangga (keluarga) dan

individu. Pada tingkat rumah tangga (keluarga), kualitas dan kuantitas

makanan yang tidak memadai; tingkat pendapatan; pola asuh makan anak

yang tidak memadai; pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai; sanitasi

dan air bersih yang tidak memadai menjadi faktor penyebab stunting, dimana
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

faktor-faktor ini terjadi akibat faktor pada tingkat masyarakat. (UNICEF,

2007).

Menurut Jenis kelamin, prevalensi kependekan pada anak laki-laki

lebih tinggi yaitu 36,5 persen daripada anak perempuan yaitu 34,5 persen.

Sedangkan menurut tempat tinggal, prevalensi anak kependekan di perkotaan

sebesar 29,3 persen lebih rendah daripada di pedesaan yaitu 41,5 persen

(Riskesdas 2010)

Dari latar belakang di atas sangat penting meberikan pengetahuan

tentang stunting pada masyarakat khususnya ibu hamil agar bisa menjaga

janin ataupun anaknya terhindar dari masalah stunting.

C. Rumusan Masalah

Apakah dengan dilaksanakannya program Stop stunting melalui

gerakan masyarakat hidup sehat (germas) dapat mengurangi angka kejadian

stunting di wilayah kerja puskesmas Alas.

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan dengan memberikan pendidikan kesehatan

dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan ibu

balita tentang stunting.

2. Tujuan Khusus

a. Masyarakat dan khususnya ibu hamil dan ibu balita dapat mengetahui

pengertian, gejala dan cara pencegahan stunting.


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

b. Mengidentifikas status gizi ibu hamil dan ibu balita melalui periksaan

BB, TB dan LILA.

c. Melakukan pemeriksaan kadar Hb dan golongan darah pada ibu hamil

dan ibu balita.

d. Mampu menerapkan teknologi tepat guna (TTG) berbasis pangan

lokal pada ibu hamil dan ibu balita

e. Mampu melakukan Konseling dan pemeriksaan TTV pada ibu hamil

E. Manfaat

1. Mengetahui keadaan masyarakat khsusnya ibu hamil dan ibu balita guna

menambah pengetahuan tentang stunting.

2. Memberikan informasi tentang kadar hemoglobin pada ibu hamil dan ibu

balita wilayah kerja puskesmas Alas.

3. Untuk mengetahui keadaan umum pada ibu hamil di wilayah kerja

puskesmas Alas.

F. Rencana Kegiatan

Kegiatan unggulan “Stop stunting dengan gerakan masyarakat hidup

sehat” akan dilaksanakan di Dusun Karang Tanian Desa Dalam wilayah kerja

puskesmas Alas pada hari Kamis 18 Januari 2108.

1. Pembiayaan

Rincian Anggaran Biaya

No Alat dan Bahan Jumlah Harga satauan Harga

1. Spanduk:

a. Posko 2x1 Rp. 30.000 Rp.60.000


b. Kgiatan meter/sepanduk
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

unggulan

2. ATK :
a. Bolpoin 1 kotak Rp.30.000/ktk Rp.50.000
b. Kertas HVS 4 Rim Rp.40.000/rim Rp. 160.000
c. Map Absen 6 lembar Rp.2.000/lembar Rp.16.000
d. Tinta Printer 5 botol Rp.35.000/botol Rp.175.000
(Hitam dan
Warna)
e. Amlop 2 Kotak Rp. Rp. 50.000
25.000/kotak
3. Fotocopy :
a. Fotocopy 100 lembar Rp.200/lembar Rp. 20.000
Leaflet
b. Fotocopy 9 program x 3 Rp.200/ lembar Rp. 5.000
Absen lembar
Kehadiran
Peserta
c. Fotocopy 10 lembar x 5 Rp.200/lembar Rp.10.000
Proposal rangkap
d. Fotocopy a. Hasil Lab Rp.200/lembar Rp.5.000
Dokumen 25 lembar
Puskesmas b. Profil Rp.200/lembar Rp. 8.000
Puskesmas
20 lembar x
2 rangkap
c. PWSKIA Rp.200/lembar Rp. 2.000
10 lembar
d. Data Rp.200/lembar Rp. 4.000
Rekapitula-
si 20 lembar
e. Fotocopy 11 lembar x 3 Rp.200/lembar Rp. 30.000
POA rangkap
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

4. Jilid Proposal 5 jilid Rp. 8000/ jilid Rp. 50.000


5. lanset 2 kotak Rp. 20.000 Rp.40.000

6. kapas 1 gulung Rp. 12.000 Rp. 12.000

7. Alkohol 70% 1 botol Rp. 12.500 Rp. 12.500

8. Plester 1 gulung Rp. 9.500 Rp. 9.500

9 Stik Glukosa 4 kotak Rp. 98.000/ Rp.392.000


darah kotak

10 Konsumsi 50 orang Rp. 8000/kotak Rp. 400.000

9. Teknologi Tepat
Guna:
Soya jagung
a. Jangung 2 kg Rp. 15.000/kg Rp. 30.000
b. Gula 1 kg Rp. 4.000/bgks Rp. 4.000

Total Rp.

1. 545.000,00

Terbilang : satu juta lima ratus empat puluh lima ribu rupiah
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

2. Pelaksanaan

Penanggung Jawab
1. Ni Ketut Sri Sulendri, SST, MPH
Pendidikan 2. Bayu atika dewi, SST

Ketua Pelaksana Ahmd ahyar


Anggota 1. Abdul gani

2. Hapsah

3. Nining fitrotin jumala

4. Ahmad ahyar

5. Asti fitriani

6. Abdul magfur

7. Sri wulandari

8. Baiq anisa solati safira

9. Saripa dahlia

10.Nanda maesara

11.Baiq orien herli saputri

12.Baiq mita ratnaningsih

13.Yulina asri iptihani

14.Neta oktaviani

15.L. Budhy satria.p

16.Silvia juniarsih

17.Ni ketut ayu sri ningsih


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

a. Peserta

Peserta dalam kegiatan ini adalah masyarakat khususnya ibu hamil dan

ibu balita yang berada di wilayah kerja puskesmas Alas.

b. Kegiatan

Dalam kegiatan ini dilakukan beberapa kegiatan yang ditampilakan

pada tabel berikut seperti :

No Jurusan Program
1 Kebidanan Penyuluahn tentang stuntung
2 Analis kesehatan Melakukan pemeriksaan Hb dan

golongan darah pada ibu hamil dan ibu

balita.
3 Gizi Konseling gizi ibu hamil atau demo TTG
4 Keperawatan Penyuluhan tentang tumbuh DDST KPSP

kembang anak balita.

c. Alur Kegiatan

1) Ibu hamil dan ibu balita datang dan langsung mendaftarkan diri

pada tempat pendaftaran


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
KKN X I LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS ALAS
Sekretariat : Jl. Praburangkasari Dasan Cermen

2) Ibu hamil yang sudah mendaftar kemudian mendapatkan

konseling dan pemeriksaan TTV

3) Selanjutnya ibu hamil diberi

4) kan penyuluhan tentang stunting

5) Pemeriksaan HB dan GDS.

6) Kemudian akan dilakukan demonstrasi TTG (soya jangung)

G. PENUTUP

Demikian poposal ini kami buat, untuk mendapatkan dukungan dari berbagai

pihak. Atas bantuan dan kerjasamanya dihaturkan terimakasih.

Mataram, 09 januari 2018

Mengetahui,

Ketua Pelaksana Penanggung Jawab Kegiatan

Ahmad ahyar Ni Ketut Sri Sulendri, SST, MPH


NIM. P07120115051 NIP.

Anda mungkin juga menyukai