PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jumlah perempuan yang meninggal akibat hamil serta bersalin pada tahun
kelahiran hidup. Angka tersebut 3-6 kali dari AKI Negara-negara maju
dan salah satunya disebabkan karena infeksi dengan proporsi 20-30%, dan
kasus ini 25-55% disebabkan oleh infeksi jalan lahir, yang disebabkan
2008 AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sebesar 228 per 100.000
1
terjadi pada masa nifas yaitu perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi
jumlah ibu nifas sebanyak 1500 orang dengan Angka Kematian Ibu (AKI)
sebanyak 120 orang ibu. Pada tahun 2012 jumlah ibu nifas sebanyak 3000
orang ibu dengan Angka Kematian Ibu (AKI) yang dilaporkan menjadi
160 orang atau 110,26 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian
Sulawesi Selatan).
hamil dan secara nomar masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40
hari (Sulistyono,2010).
lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. Asuhan masa nifas diperlukan dalam
periode ini karena masa kritis baik ibu maupun bayinya, diperkirakan
bahwa 60% kematian ibu terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian
khusus agar dapat melewati masa nifas dengan aman, sehat dan sejahtera
2
minum setiap kali menyusui dan menjaga kebutuhan hidrasi sedikitnya 3
liter setiap hari. Tablet besi masih tetap diminum untuk mencegah anemia,
Pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian yang serius,
karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan
sangat mempengaruhi susunan air susu ibu. Diet yang diberikan harus
menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan
pangan yang kurang dan adanya penyakit infeksi, kurang gizi sangat
3
Status gizi ibu nifas di pengaruhi terhadap resiko, diet, pengukuran
mempertahankan berat badan yang sehat, makan yang seimbang, diet kaya
nutrisi, tidak merokok dan olahraga teratur. Namun data survey dari
(Varney, H. 2007).
4
Kebutuhan protein ibu nifas sebesar 67 gr/hari, komsumsi protein
sangat penting dan harus cukup bagi ibu nifas untuk mengganti jaringan
berbagai mikroba yang datang dari luar tubuh. (Fatma Deri, 2009)
kekurangan zat gizi sehingga penyembuhan luka akan lebih lama sembuh
bahkan bisa timbul infeksi. Apalagi pada ibu nifas tentu sangat
kesembuhan luka dan proses laktasi. Jika nutrisi ibu nifas dapat terpenuhi
dengan baik maka luka jahitan perineum dapat sembuh dengan cepat dan
protein memberikan efek bagi kesehatan ibu dalam pemulihan masa nifas
pemeliharaan regenerasi kulit serta sel darah merah. Dan zat vitamin
sehari adalah 2800 kalori dan protein 64 gr. Kebutuhan gizi pada masa
5
proses kesembuhan luka-luka karena sehabis melahirkan dan untuk
memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu
makan untuk dua orang dapat pula mengakibatkan komplikasi antara lain
Jumlah zat besi di dalam tubuh hanya sedikit (3,5 g), tetapi
mempunyai peranan yang sangat besar. Peran penting zat besi didalam
Anemia dapat terjadi karena defesiensi zat besi, defisiensi zat besi
didalam tubuh dan hambatan dalam tingkat penyerapan zat besi didalam
daur ulang (turnover). Akan tetapi kehilangan darah yang cukup banyak,
6
seperti saat menstruasi, kecelakaan, persalinan, masa nifas dan donor
darah yang berlebihan dapat menghilangkan zat besi dari dalam tubuh.
mudah dan sederhana dan akan sangat berguna dalam pengukuran anemia
defisiensi zat besi (IDA), untuk ibu hamil 11 gr%, untuk ibu menyusui/
nifas 12 gr%, untuk wanita dewasa 13 gr% dan untuk laki-laki dewasa 13
normal sekitar 2000 Kkal, kebutuhan kalori ibu nifas ditambah 500 kalori
sehingga menjadi sekitar 2500 Kkal. Dan kebutuhan protein wanita normal
7
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record RSUD
Majene bahwa pasien rawat inap di ruang perawatan nifas pada tahun 2014
normal sebanyak 213 orang (42,51%) dan jumlah partus dengan tindakan
orang dengan jumlah partus normal sebanyak 310 orang (50,65%) dan
pemulihan masa nifas. Rata-rata jumlah ibu nifas yang dirawat di diruang
B. Rumusan Masalah.
8
Antara Status Gizi Dengan Pemulihan Masa Nifas Hari Ke II-III di Rumah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
Tahun 2016.
2. Tujuan Khusus.
D. Manfaat Penelitian.
1. Bagi Praktisi
3. Bagi Institusi.
9
4. Bagi Peneliti.
antara status gizi ibu nifas dengan tingkat pemulihan masa nifas, serta
perkuliahan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.
1. Pengertian
hamil dan lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Sarwono,2007).
11
b. Rasa sakit yang disebut after pains (meriang atau mules)
persalinan.
mengalami degenerasi.
kerutan) kembali.
12
dan menjadi retrofleksi karena ligamentum rotundum menjadi
buah-buahan.
wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan tidak
kesehatan bayinya.
dengan memakai sabun dan air setiap kali selesai BAK dan BAB
13
g. Keluarga Berencana (KB) : memberikan penjelasan pada ibu untuk
2008).
Ada beberapa hal yang harus kita awasi dalam masa nifas, yaitu :
tubuh.
bayinya.
e. Keadaan perineum.
episiotomy.
sfinter ani.
14
h. Apakah ada flour albus (Suherni, 2008).
1. Defenisi Gizi.
maka zat gizi itu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
(Karbohidrat, Lemak dan Protein), dan zat gizi sebagai pengatur reaksi
biokimia dalam tubuh atau zat gizi stimulansia yaitu vitamin (Moehji,
S, 2007).
15
2. Pengertian Status Gizi.
pangan dapat di peroleh melalui ingatan 24 jam. Maka gizi ibu yang
(Arisman, 2009).
16
suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih
atau tidak akan zat-zat gizi tersebut. Ibu yand dalam masa nifas harus
susu. Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori,
2010).
17
Tabel 2.1
Perbandingan Kebutuhan Zat Gizi Wanita Normal (Tidak Hamil),
Riboflavin 15 18 23
Ibu nifas atau menyusu harus makan makanan yang cukup bagi
bayinya, ibu menyusui memerlukan zat gizi lebih banyak dari pada ibu
gizi ibu, seperti table berikut ini. (Eva Ellya Sibagariang, 2010).
Tabel 2.2
Kebutuhan Makanan Ibu Nifas / Menyusui Dalam Sehari.
18
Ikan/ pengganti 2½ ptg 2 ptg 3 ptg
a. Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energy yang dibutuhkan lebih
banyak.
b. Berat Badan
Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk
c. Suhu Lingkungan.
d. Aktivitas.
19
e. Status kesehatan.
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energy tetap harus
diperhatikan.
g. Status Ekonomi.
makanan.
gizi ibu dengan pemulihan masa nifas dan gizi pada ibu nifas sangat
erat kaitannya dengan produksi air susu ibu yang sangat dibutuhkan
untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian air susu ibu berhasil
20
mempercepat pemulihan kandungan ibu.( Eva Ellya Sibagariang,
2010).
Manfaat zat gizi bagi ibu nifas, dimana zat protein memberikan
efek bagi kesehatan ibu dalam pemulihan masa nifas zat protein
regenerasi kulit dan sel darah merah. Dan zat vitamin membantu
ibu dalam sehari adalah 2800 kalori dan protein 64 gr. Kebutuhan gizi
menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan
21
6. Cara Penilaian Status Gizi.
menjadi dua yaitu, penilaian secara langsung dan penilaian secara tidak
langsung.
1) Pemeriksaan Biokimia.
specimen yang akan diuji, seperti darah, urin, dan tinja, dan
asupan zat gizi yang dapat dilihat pada jaringan epitel di mata,
3) Pemeriksaan Biofisik
22
4) Pengukuran Antropometri.
obesitas.
cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi ibu nifas.
23
diukur saat pengukuran. Tentukan besar lingkar lengan
C. Kerangka Konsep
masa nifas, dimana zat protein memberikan efek bagi kesehatan ibu
jaringan baru yang rusak dan pemeliharaan regenerasi kulit serta sel
Mobilisasi Dini
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
24
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian.
1. Status Gizi.
secara fisik (BB/TB, BB/U, TB/U) dan secara klinis (dapat dilihat pada
jaringan epitel di mata, kulit, rambut, mukosa mulut, dan organ yang
Briawan, 2013).
Kriteria Objektif :
ibu telah melahirkan dan mengalami pemulihan masa nifas yang terdiri
Kriteria Objektif
Kurang : Jika keadaan ibu tidak membaik dan TFU tidak sesuai
normal.
25
E. Hipotesis Penelitian.
Ada Hubungan Antara Status Gizi Ibu Nifas Dengan Pemulihan Masa
Tidak ada Hubungan Antara Status Gizi Ibu Nifas Dengan Pemulihan
26
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu penelitian
2. Lokasi penelitian
1. Populasi
diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang
sebanyak 56 orang.
2. Sampel
27
3. Teknik Pengambilan Sampel
dengan cara membagikan chek list yang sudah paten pada responden yang
data dan memilih data yang lengkap berdasarkan kriteria yang ditentukan.
1. Penyuntingan (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
3. Tabulasi (Tabulating)
28
bernomor pada kartu. Dari data-data yang telah ditabulasi dapat
for windows.
1) Analisa Univariant
29
F. Rencana Analisis Data
Setelah seluruh data yang diperoleh telah akurat, maka diadakan proses
1. Analisa Univariant.
frekuensi.
F
P= xK
N
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Populasi
K : Konstanta (100%).
(Notoatmodjo, 2005).
2. Analisis Bivariant.
N ( ad−bc ) ²
X2=
( a+c )( b +d ) ( a+b )( c+ d)
Keterangan :
30
bc : Jumlah subjek yang tidak mengalami perubahan tetap
(Budiman, 2006).
3. Interpretasi
G. Penyajian Data.
penelitian.
31
BAB IV
Rumah Sakit Umum Daerah Majene. Jenis penelitian ini adalah metode
hubungan antara status gizi dengan pemulihan masa nifas hari Ke II-III di
RSUD Majene.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang dirawat di RSUD
Majene periode Mei sampai Juni tahun 2016 sebanyak 56 orang, dengan
melalui hasil observasi langsung pada pasien ibu nifas di ruang perawatan
RSUD Majene.
B. Karakteristik Responden
32
30 tahun dan terdapat 11 (36,7%) responden kategori yang umur 31-45
tahun.
C. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Analisis objek dalam peneltian ini yaitu hubungan antara status gizi
dengan pemulihan masa nifas hari Ke II-III dapat dilihat pada tabel
berikut
Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi di Rumah Sakit
Umum Daerah Majene Tahun 2016
33
Berdasarkan tabel 4.3 Diatas menggambarkan bahwa dari 30
2. Analisis Bivariat
Tabel 4. 4
Hubungan Status Gizi Dengan Pemulihan Masa Nifas Hari Ke II-III
di Rumah Sakit Umum Daerah Majene Tahun 2016
Pemulihan Masa Nifas
N % N % n %
status gizi baik, yang terdiri dari 16 (53,3%) dengan pemulihan masa nifas
(46,7%) responden dengan status gizi kurang, yang terdiri dari 6 (20,0%)
34
dengan pemulihan masa nifas baik dan 8 (26,7%) dengan pemulihan masa
nifas kurang.
p = 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian ada hubungan antara status gizi dengan pemulihan masa
D. Pembahasan
hubungan status gizi dengan pemulihan masa nifas hari ke II-III di Rumah
(53,3%) responden dengan status gizi baik, yang terdiri dari 16 (53,3%)
dengan pemulihan masa nifas baik dan (0,0%) dengan pemulihan masa nifas
kurang. Dan terdapat 14 (46,7%) responden dengan status gizi kurang, yang
terdiri dari 6 (20,0%) dengan pemulihan masa nifas baik dan 8 (26,7%)
dengan pemulihan masa nifas kurang. Sehingga dalam penelitian ini terlihat
jelas bahwa mayoritas responden dengan status gizi baik dengan proses
35
pemulihan masa nifas baik, namun ada 6 (20,0%) responden dengan status
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemkakan oleh Dodik Briawan
perlu disadari bahwa tidak sedikit dari jumlah populasi ibu dengan pemulihan
persalinan, masa nifas dan donor darah yang berlebihan dapat menghilangkan
zat besi dari dalam tubuh. Hambatan penyerapan zat besi dapat terjadi karena
didalam tubuh.
Dari hasil analisis diatas jelas terlihat bahwa ada 6 (20,0%) responden
dengan status gizi kurang dengan proses pemulihan masa nifas yang baik. Hal
ini dipengaruhi oleh kebiasaan ibu menyusui bayinya, Menurut teori Atikah
ASI terperah keluar juga akan merangsang kontraksi rahim sehingga proses
pemulihan masa nifas hari ke II-III, diperoleh p value = 0,000 lebih kecil dari
36
demikian ada hubungan antara status gizi dengan pemulihan masa nifas hari
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hj. Luluk
gizi dengan pemulihan masa nifas dengan taraf signifikan p value 0,000. Dan
gizi dengan pemulihan masa nifas dengan taraf signifikan p value 0,001.
Hal ini sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Yayat
gizi dengan proses penyembuhan luka ibu nifas dengan taraf signifikan p
value sebesar 0,030. Dan penelitian yang dilakukan oleh Nurwahyuni (2010)
pantang terhadap makanan pada ibu nifas dengan proses penyembuhan luka
nasehat dari petugas kesehatan khususnya tentang nutrisi pada masa hamil
37
Menurut asumsi peneliti bahwa status gizi sangat mempengaruhi
pemulihan masa nifas, karena dengan gizi yang baik ibu nifas dapat merasa
lebih sehat dan kuat untuk mobilisasi dini dan dengan gizi yang baik ibu nifas
tidak mudah terkena infeksi. Selain itu juga ibu nifas dengan gizi yang baik
dan cukup kalori. Karena berguna untuk proses kesembuhan luka-luka karena
sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk
menyehatkan bayi. Namun perlu disadari bahwa tidak sedikit dari jumlah
kandungan, apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan atau pada
saat kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR). Jadi ibu
disarankan agar memperhatikan status gizinya sebelum hamil, saat hamil dan
masa nifas.
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 04 Mei s/d
04 Juni 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Majene untuk mencari hubungan
antara status gizi dengan pemulihan masa nifas hari ke II-III, maka setelah
B. Saran
1. Diharapkan ibu nifas yang status gizinya baik dan kurang tetap lebih
39
tentang gizi ibu nifas bagi setiap ibu nifas dan masyarakat mengenai
40