PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 1
BAGIAN-BAGIAN RANGKA
Bayi yang baru lahir mempunyai lebih dari 300 bagian tulang, tetapi kebanyakan adalah
tulang dewasa. Jumlah tulang pada manusia dewasa menjadi tinggal 206 tulang keras.
Tulang manusia dewasa terbentuk dari sel hidup yang dikelilingi oleh mineral dan zat lentur
yang disebut kolagen. Rangka manusia dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu
A. RANGKA KEPALA (TENGKORAK)
Rangka kepala dikenal dengan nama tengkorak. Rangka tulang kepala berbentuk bulat,
disusun oleh tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang ini bersatu membentuk
sendi tetapi tidak dapat digerakkan. Tulangnya keras yang berguna untuk melindungi otak.
Otak merupakan bagian tubuh manusia yang amat penting dan sangat lunak.
Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang pelindung otak dan tulang
tengkorak wajah. Nama-nama tulang pelindung otak yaitu meliputi; 1 tulang dahi, 1 tulang
belakang kepala, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, dan 2 tulang tapis.
B. RANGKA BADAN
Rangka badan tersusun mulai dari tulang
leher sampai tulang ekor. Tulang leher dibentuk
oleh tujuh (7) ruas tulang. Tulang leher
bersambungan dengan tulang punggung hingga
tulang ekor. Tulang punggung hingga tulang ekor
dibentuk oleh 26 ruas tulang. Jadi, jumlah ruas
tulang leher sampai tulang ekor adalah 33 ruas
tulang. Tiga puluh tiga tulang ini disebut juga
tulang belakang.
Pada bagian depan, tulang-tulang
rusuk melekat ke tulang dada. Tulang
rusuk terdiri atas 7 pasang tulang
rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk
palsu, dan 2 pasang tulang rusuk
melayang. Tulang dada terdiri atas tiga
bagian, yaitu tangkai atau hulu, badan,
dan taju pedang. Tulang rusuk dan
tulang dada membentuk tulang dada.
Di atas rongga dada terdapat rangka bahu.
Bahu dibentuk oleh tulang selangka dan
tulang belikat.
• KEKUATAN OTOT:
– TERGANTUNG DARI BANYAKNYA SERAT
– KEKUATAN MAKSIMUM, SERAT OTOT 0.3-0.4
N/mm² (1 KG=10 N) DARI CROSS SECTION
DAPAT MENGANGKAT BEBAN 3 – 4 KG
– WANITA DENGAN LATIHAN YANG SAMA
DENGAN PRIA DAPAT MENCAPAI KURANG
DARI 30% KEKUATAN PRIA
– KEKUATAN PALING BESAR PADA SAAT
PERMULAAN KONTRAKSI (RELAX)
A. CARA KERJA OTOT SINERGIS DAN ANTAGONIS
1. Otot Sinergis
Otot ini sering kali disebut dengan otot protagonis, yang ketika berkontraksi
menimbulkan gerak searah. Misalnya, yakni otot yang menyebabkan telapak tangan
dapat menengadah dan menelungkup. Otot ini melibatkan dua otot atau lebih yang
dapat bekerja sama dengan satu tujuan. Dengan demikian, otot tersebut
berkontraksi dan berelaksasi bersama-sama. Anda dapat menemui jenis otot ini pada
saat Anda menarik napas. Mengapa begitu, karena pada saat menarik nafas otot
antar tulang rusuk dapat mengembang dan berelaksasi secara bersama-sama.
2. Otot Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot
pertamaberkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik
atau terangkat. Sebaliknya,jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi
akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Dengan demikian, otot ini
bekerja ketika Anda meluruskan atau membengkokkan tangan, menggerakan tangan
mendekati dan menjauhi tubuh, menurunkan dan mengangkat tangan
B. MANUAL MATERIAL HANDLING
Manual material handling (MMH) adalah suatu kegiatan
transportasi yang dilakukan oleh satu pekerja atau lebih yang
melibatkan penggunaan enaga otot ( atau upaya ) dengan
melakukan kegiatan pengangkatan, penurunan, mendorong,
menarik, mengangkut, dan memindahkan barang.
Sebagian besar kecelakaan kerja dan near miss yang
menimpa manusia di tempat kerja disebabkan oleh faktor
perilaku dari manusia itu sendiri. Apa itu perilaku mengacu
pada tingkah laku, adat, sikap, social/lingkungan, emosi, nilai,
etika, kekuasaan, atau tindakan individu yang dapat diamati
oleh orang lain. Dengan kata lain, Peraturan Pemerintah UU
No. 1 Tahun 1970, tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Bekerja tanpa alat bantu ( manual handling )
adalah setiap aktifitas yang menggunakan tenaga
otot untuk mengangkat, memindahkan,
mendorong, atau menahan sesuatu obyek.
Cidera-cidera ini mempengaruhi otot2 dan
jaringan2 lembut, akan tetapi bisa juga berakibat
kepada piringan sendi dan susunan tulang
belakang jika terlalu di paksakan. Di beberapa
kasus, cidera tulang punggung adalah disebabkan
aktifitas berulang yang mengerahkan Tenaga
untuk mengangkat atau memindahkan benda.
Berat adalah salah satu faktor dalam menentukan
risiko dari cidera karena manual handling.
KENALI POTENSI BAHAYA SAAT
MANUAL HANDLING YANG AKAN DI
LAKUKAN
- tubuh membungkuk
- tangan menjangkau.
- Benda yang di angkat
- bekerja di tempat sempit, atau licin
- Hentakan dan tubuh memuntir
- Frequency dan waktu pengangkatan
- Ketinggian objek yang di angkat
- High heels dsb
8 Prinsip umum manual lifting
1. Berfikir dan Dekatkan tubuh ke benda yang akan diangkat
2. Majukan kaki sedikit ke depan sejajar benda
3. Renggangkan kaki dan bengkokkan lutut terdepan
membentuk 90o
4. Pertahankan tulang punggung lurus, maksimum 200
menyudut terhadap vertikal.
5. Angkat beban dengan tumpuan kekuatan pada kedua lutut/
paha.
6. Sebelum mengangkat, luruskan pandangan ke depan (
horison ), masukkan dagu, agar ujung atas tulang punggung
terkunci.
7. Rapatkan lengan ke tubuh, pertahankan berat beban sejajar
dengan pinggang
8. Pegang beban dengan telapak tangan.
JANGAN MEMUTARKAN PINGGANG
ERGONOMI
PERTEMUAN 2
KERANGKA DAN OTOT PART 2
Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan. Otot dapat berkontraksi yang kemudian akan
menggerakkan tulang sehingga menghasilkan gerak. Oleh sebab itu otot disebut sebagai alat
gerak aktif, sedangkan rangka disebut alat gerak pasif. Otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot
lurik/rangka, otot polos, dan otot jantung.
Ciri-ciri otot polos
- Letak menyusun alat-alat dalam misalnya dinding usus dan pembuluh dara
- Bentuk sel ujungnya meruncing, inti berjumlah satu di tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar (kontraksi tidak dikontrol oleh sistem saraf sadar)
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
Ciri-ciri otot rangka/lurik:
- Letak menyusun otot yang melekat pada tulang rangka
- Bentuk sel bulat memanjang, ada banyak inti terletak di tepi
- Kontrol saraf otot sadar (kontraksi dikontrol oleh sistem saraf sadar)
- Reaksi cepat
- Sifat kerja cepat lelah
Ciri-ciri otot jantung:
- Letak menyusun otot pada dinding jantung
- Bentuk sel bulat memanjang dengan ujung bercabang, ada banyak inti sel terletak di
tengah
- Kontrol saraf otot tak sadar
- Reaksi lambat
- Sifat kerja tidak cepat lelah
SAKIT/NYERI OTOT AKIBAT KERJA
Nyeri otot adalah nyeri yang timbul pada otot. Nyeri otot memiliki nama klinis
Mialgia. Karena semua bagian tubuh memiliki otot, kondisi cukup umum untuk
terjadi. Faktanya, semua orang pernah mengalami kondisi ini paling tidak satu kali
seumur hidup mereka.
Kondisi ini biasanya mengenai lebih dari satu otot pada satu waktu serta memiliki
tingkatan yang beragam, dari ringan hingga parah. Nyeri otot biasanya sembuh
dalam beberapa hari, meskipun beberapa kondisi baru bisa sembuh setelah beberapa
bulan. Kondisi ini dapat terjadi di semua bagian tubuh, namun beberapa bagian
dimana kondisi ini lebih umum terjadi adalah leher, punggung, kaki, dan tangan.
Referensi:
Bennett RM. “Fibromyalgia and chronic fatigue syndrome.” In: Goldman L, Schafer AI, eds.
Goldman’s Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011:chap 282.
Sebuah
DAMPAK PSIKOLOGIS DARI NYERI OTOT penyakit dapat muncul akibat
Gangguan Psikosomatis banyak faktor. Penyakit dapat muncul
Gangguan psikosomatik dapat sebagai akibat faktor lingkungan atau
diartikan sebagai reaksi jiwa pada sosial. Penyakit dapat muncul juga
fisik (soma). Menurut American akibat faktor genetik dan keturunan.
Psychosomatic Society (2005), Berbagai faktor tersebut akan
gangguan psikosomatik berasal dari berinteraksi dengan kompleks.
bahasa Yunani (Psyche= jiwa dan Faktor psikologis dapat sebagai
Soma= fisik), sehingga
pencetus munculnya gangguan fisik,
psikosomatik dapat diartikan
sebagai hubungan fisik dan jiwa.
misalnya gangguan tidur akibat
Ada hubungan yang sangat erat kecemasan, nyeri otot tengkuk akibat
antara faktor fisik, faktos stres atau diare dan nyeri ulu hati akibat
psikologis, dan sosial terhadap ketakutan.
perjalanan suatu penyakit.
CARA PENGUKURAN ELECTROMYOGRAPHY
Elektromiografi (EMG) adalah teknik untuk mengevaluasi dan rekaman aktivitas
listrik yang dihasilkan oleh otot rangka. EMG dilakukan menggunakan alat yang
disebut Electromyograph, untuk menghasilkan rekaman yang disebut
Elektromiogram. Sebuah. Electromyograph mendeteksi potensial listrik yang
dihasilkan oleh sel-sel otot ketika sel-sel ini elektrik atau neurologis diaktifkan.
Sinyal dapat dianalisis untuk mendeteksi kelainan medis, tingkat aktivasi, perintah
rekrutmen atau untuk menganalisa biomekanik gerakan manusia atau hewan.
1. Cara Menghitung Denyut Nadi
Memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja dengan baik
atau tidak. Ayo periksa apakah Anda memiliki denyut nadi normal atau tidak.
Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang dan
berkontraksi dalam satu menit sebagai respon terhadap detak jantung. Jumlah denyut nadi
sama dengan detak jantung. Ini karena kontraksi jantung menyebabkan peningkatan
tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Mengukur denyut nadi sama artinya dengan
mengukur denyut jantung.
Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa dikarenakan oleh penyakit jantung, mengonsumsi
obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung, tingkat kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang
aktif (hipotiroidisme). Dan denyut nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan darah di lengan atau
kaki, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan gagal jantung.
Nordic Body Map adalah sistem pengukuran keluhan sakit pada tubuh yang dikenal dengan musculoskeletal.
Sebuah sistem muskuloskeletal (sistem gerak) adalah sistem organ yang memberikan hewan (dan manusia)
kemampuan untuk bergerak menggunakan sistem otot dan rangka. Sistem muskuloskeletal menyediakan
bentuk, dukungan, stabilitas, dan gerakan tubuh\
Metode ‘Nordic Body Map” berbeda dengan ketiga metode yang telah dijelaskan . Metode ini, merupakan
metode yang digunakan untuk menilai tingkat keparahan atas terjadinya gangguan atau cedera pada otot –
otot skeletal.
Dalam aplikasinya, metode “ Nordic Body Map ” dengan menggunakan lembar kerja berupa peta tubuh
(body map ) merupakan cara yang sangat sederhana, mudah dipahami, murah dan memerlukan waktu yang
sanga t singkat (± 5 menit) per individu. Pengukuran gangguan otot skeletal dengan menggunakan kuesioner
“Nordic Body Map” sebaiknya digunakan untuk menilai tingkat keparahan gangguan otot skeletal individu
dalam kelompok kerja yang cukup banyak atau kelompok sample yang dapat merepresentasikan populasi
secara keseluruhan.
• PERAN OKSIGEN PADA KERJA OTOT:
100
JENIS 90
KELAMIN PRIA
80
70
60
WANITA
5
0
40
20 30 40 50 60 USIA