Anda di halaman 1dari 4

ANNISA YULINDRA

16129009
TEKNIK SOSIOMETRI
a. Pengertian Sosiometri
Kata “sociometry” berasal dari bahasa Latin “socius,” berarti sosial dan “metrum,” berarti
pengukuran, yang secara harfiah bermakna pengukuran sosial. Oleh karena itu, sosiometri
adalah sebuah cara mengukur derajat hubungan antar-orang/manusia.
Rumitati, 2016 : 1.1 Sosiometri adalah sebuah cara mengukur derajat hubungan antar
orang/manusia yang digunakan untuk penilaian perilaku dalam kelompok (grup) tertentu.
Sosiometri mengukur kualitas hubungan sosial seorang individu dengan individu lain.
Menurut Wiyono dan Sunarni (2009:23) disamping keempat teknik tersebut, salah satu
teknik nontes lain yang banyak digunakan adalah teknik sosiometri. Sosiometri digunakan
untuk mengungkapakan tingkat sosiometri siswa. Dengan kata lain, teknik sosiometri
merupakan teknik nontes yang digunakan untuk menelaah struktur hubungan sosial di antara
siswa di dalam kelas atau sekolah.
Sedangkan menurut Arifin (2009:170) sosiometri adalah suatu proseur untuk merangkum,
menyusun dan sampai batas tertentu dapat menguantifikasi pendapat-pendapat peseta didik
tentang penerimaan teman sebayanya serta hubungan diantara mereka. Seperti diketahui,
disekolah banyak peserta didik kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganya.
b. Ruang Lingkup Sosiometri
Rumiyati, 2016 : 1.5 – 1.7 Ruang lingkup Sosiometri mirip dengan ruang lingkup
pekerjaan riset pada umumnya yang terdiri dari tahapan berikut ini.
1. Penentuan Kriteria
Penentuan pilihan oleh individu selalu berdasarkan pada kriteria, bisa kriteria subyektif
(misalkan intuisi/feeling, kesukaan seseorang atau kesan pertama (first impression), maupun
kriteria obyektif atau dengan kesadaran, misalkan mengetahui bahwa seseorang memiliki
atau tidak memiliki keterampilan tertentu seperti yang dibutuhkan oleh grup. Riset sosiometri
adalah riset aksi (action research) dengan mengeksplorasi jaringan-jaringan sosio-emosi
(socio-emotional networks) dari hubungan hubungan menggunakan kriteria tertentu yang
spesifik, misalkan sebagai berikut.
a) Siapa dalam grup yang Anda inginkan untuk duduk di sebelahnya pada saat bekerja?
b) Siapa yang akan Anda hubungi untuk mendapatkan advis jika ada masalah pekerjaan?
c) Siapa dalam grup yang Anda pandang dapat menyelesaikan proyek yang tertunda?

2. Pembuatan Alat Ukur


Instrumen atau alat ukur sosiometri berupa daftar pertanyaan dalam bentuk
kuisioner/angket yang akan digunakan untuk mengetahui pemilihan sesorang termasuk
alasan-alasan dalam pilihannya. Moreno menamakan instrumen dalam kegiatan sosiometri
sebagai tes sosiometri (sosiometric test).
3. Pembuatan Sosiomatriks
Data sosiometri yang dikumpulkan menggunakan instrumen kuisioner/angket ditampilkan
dalam bentuk tabel atau matriks dari pilihanpilihan setiap orang. Tabel/matriks semacam itu
disebut Sosiomatriks.
4. Pembuatan Sosiogram
Selain sosiomatriks, data sosiometri juga disajikan dalam bentuk diagram atau gambar.
Ketika anggota sebuah grup diminta untuk memilih satu sama lain didasarkan pada kriteria
tertentu, setiap orang dalam grup dapat memilih dan menjelaskan mengapa dia memilih
pilihannya tersebut. Hubungan-hubungan ini kemudian dipetakan dalam suatu gambar atau
diagram. Gambar peta dari hubungan-hubungan tersebut disebut Sosiogram. Sosiogram ini
merupakan salah satu inovasi dari Moreno dalam sosiometri, sosiogram merupakan metode
sistematis untuk menggambarkan secara grafis individu-individu sebagai titik-titik (nodes)
dan menghubungkan mereka satu dengan lainnya dengan garis dan panah berarah.
5. Analisis Indeks
Moreno mengajukan tiga metode analisis data sosiometri, yaitu dengan sosiomatriks,
sosiogram, atau indeks. Analisis indeks merupakan metode untuk mengukur distribusi
maupun kecenderungan masalah hubungan-hubungan sosial dalam suatu kelompok. Indeks
sosiometri memiliki range tertentu untuk menentukan posisi individu dalam kelompok dan
untuk menggambarkan karakteristik kelompok. Aplikasi sosiometri memanfaatkan metode
range ini untuk mengarahkan orang dan grup memeriksa kembali (review) serta
mengembangkan jaringan hubungan psiko-sosial yang ada.
c. Pelaksanaan Sosiometri
Rumiyati, 2016 : 1.7 Secara garis besar kegiatan sosiometri dapat dibagi ke dalam tiga
tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengukuran, dan tahap pengolahan data. Misalkan akan
dilakukan pengukuran terhadap siswa untuk mengetahui hubungan sosial antar-siswa di
sebuah kelas tertentu, maka langkah-langkah umum yang harus dijalankan adalah sebagai
berikut.
a. Tahap Persiapan
1) Menentukan kelompok siswa yang akan diselidiki.
2) Memberikan informasi atau keterangan tentang tujuan penyelenggaraan sosiometri.
3) Mempersiapkan angket sosiometri.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Membagikan angket sosiometri dan siswa diminta mengisi angket yang sudah diterima.
2) Mengumpulkan angket yang sudah diisi dan memeriksa apakah angket sudah diisi
dengan benar dan lengkap.
c. Tahap Pengolahan
1) Memeriksa hasil isian angket.
2) Mengolah data sosiometri dengan cara menganalisa indeks, menyusun tabel tabulasi, dan
membuat sosiogram.
Ditinjau dari langkah pelaksanaannya, metode sosiometri dapat dilaksanakan melalui tiga
tahap, yaitu tahap memilih teman, pentabelan (tabulating), dan pembuatan peta
(diagramming). Bila ditinjau dari fungsinya, data sosiometri dapat dianalisis melalui beberapa
cara. Secara singkat Fernandes dalam Wiyono dan Sunarni (2009:24) membedakan menjadi
tiga, yaitu matrik pemilihan sosiometri (sosiometric choice matrices), sosiogram
(sosiograms), dan indek sosiometri (sosiometric indices).
Tahap pertama dilakukan dengan cara, masing-masing siswa diminta memilih dua atau
tiga orang teman dalam kelas yang paling cocok atau disenangi di dalam kelas. Pemilihan
dilakukan secara bebas dan rahasia, sehingga dapat mencerminkan keadaan sebenarnya. Dari
hasil pemihan tersebut, selanjutnya dibuat suatu tabel yang merupakan hasil rangkuman data
dari pemilihan yang dilakukan.
Sebagai contoh, diminta lima siswa untuk memilih dua teman yang paling disukai. Pilihan
pertama diberikan skor 2, dan pilihan kedua diberikan skor 1.
Dari hasil pemilihan, dapat digambarkan sebagai berikut:
Pemilih Yang Dipilih
A B C D E
A - 1 2 - -
B 1 - 2 - -
C - 1 - 2 -
D 1 2 - - -
E 2 1 - - -
Pilihan Pertama 2 (x 2) 3 (x 2) - - -
Pilihan Kedua 1 (x 1) 1 (x 1) 2 (x 1) 1 (x 1) -
Total Skor 5 7 2 1 0

Berdasarkan hasil matrik pilihan tersebut di atas, dapat digaris bawahi bahwa
diperoleh skor 5 untuk A, 7 untuk B, 2 untuk C, 1 untuk D, dan 0 untuk E. Dari hasil matrik
tersebut, selanjutnya dapat dibuat suatu hasil tabulasi dalam bentuk sosiogram. Ada tiga jenis
pilihan, yaitu: (a) pilihan satu jalur (one way choice), (b) pilihan dua jalur (muttually choice),
dan (c) tidak ada pilihan (no choice). Tiga jenis pilihan tersebut, dapat digambarkan dalam
bentuk garis, sebagai berikut:
Pemilih
A Yang dipilih
A
B
B

C C

D D

E E
 
Keterangan:
Pilihan pertama :
Pilihan kedua :

Berdasarkan bagan sosiogram tersebut, dapat diketahui bahwa B memperoleh pilihan


paling banyak. Untuk itu, dapat dianggap sebagai leader atau bintang (star). Sedangkan yang
tak ada pilihan, yakni E dianggap sebagai isolates. Bilamana pemilihan tersebut diterapkan
pada sejumlah siswa di dalam kelas, akan diperoleh data secara jelas tentang hubungan sosial
antar siswa dalam kelas. Tingkat kohesi (cohesion), integrasi (integrativeness) maupun
ekspansif (expansiveness) kelompok akan diketahui.
Melalui sosiogram, juga akan diketahui jumlah sub-sub kelompok yang ada dalam
kelas. Sekelompok siswa yang saling memilih menunjukkan kelompok-kelompok kecil dalam
kelas. Untuk itu, kegunaan sosiogram disamping untuk membantu sosialisasi siswa, juga
untuk pembentukan kelompok, pengarahan dinamika kelompok dan memberikan bimbingan
kepada siswa.
d. Kegunaan Teknik Sosiometri
Secara singkat Fernandes dalam Wiyono dan Sunarni (2009:26) mengemukakan empat
kegunaan teknik sosimetri, yaitu:
1. mengembangkan struktur sosial keompok siswa,
2. mengembangkan penyesuaian sosial siswa secara individual,
3. mempelajari efek praktik atau kegiatan sekolah pada siswa, dan
4. mempelajari kualitas kepemimpinan dalam berbagai informasi.

Anda mungkin juga menyukai