Mengetahui
Dekan,
Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan kasih karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian
ini dengan judul “Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Perawat
Selama Pandemi COVID-19 Di RSUD Prof. Dr. W Z Johannes Kupang” dengan
baik. Pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dan membimbing dalam penulisan proposal ini. Ucapan
terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Prof. Ir. Fredik L. Benu, M.Si., Ph.D selaku Rektor Universitas Nusa
Cendana.
2. dr. S. M. J. Koamesah, MMR., MMPK selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Nusa Cendana beserta staf yang telah membantu
memfasilitasi dalam pembuatan proposal ini.
3. dr. Ika F. Buntoro, M.Sc selaku dosen pembimbing 1 yang selalu
meluangkan waktu untuk sabar memberikan bimbingan, arahan, dan
nasehat kepada penulis selama proses pembuatan proposal ini.
4. dr. Efrisa M. Br. Damanik, M.Biomed, SpPA selaku dosen pembimbing
2 yang telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini terkait dengan
struktur penulisan proposal dan atas saran serta masukan yang telah
diberikan.
5. dr. Sidarta Sagita, MARS. selaku penguji yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan masukan dan perbaikan dalam proposal ini.
6. Kedua orang tua, adik dan juga keluarga yang selalu mendukung dan
memberikan motivasi bagi penulis dalam menyusun proposal ini.
iii
Kupang, 1 Mei 2020
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
2.2.2 Fungsi Tidur ...............................................................................................15
2.2.3 Fisiologi Tidur............................................................................................15
2.2.4 Kebutuhan Tidur ........................................................................................17
2.2.5 Kualitas Tidur............................................................................................17
2.2.6 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur ...............................................17
2.2.7 Penilaian Kualitas Tidur .............................................................................19
2.3 Hubungan Stres Dengan Kualitas Tidur ....................................................19
2.4 Kerangka Teori...........................................................................................21
2.5 Hipotesis Penelitian...................................................................................21
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 22
3.1 Kerangka Konsep .......................................................................................22
3.2 Identifikasi Variabel ...................................................................................23
3.3 Definisi Operasional...................................................................................23
3.4 Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................24
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................24
3.6 Sampel dan Besar Sampel ..........................................................................24
3.6.1 Populasi ......................................................................................................24
3.6.2 Sampel ........................................................................................................25
3.7 Kriteria Inklusi dan Eksklusi......................................................................25
3.7.1 Kriteria Inklusi ...........................................................................................25
3.7.2 Kriteria Eksklusi.........................................................................................25
3.8 Alur Penelitian dan Cara Kerja ..................................................................26
3.8.1 Alur Penelitian ...........................................................................................26
3.8.2 Cara Kerja ..................................................................................................27
3.9 Analisis Data ..............................................................................................27
3.9.1 Identifikasi Data .........................................................................................27
3.9.2 Jenis Pengolahan Data................................................................................28
3.10 Jadwal Kegiatan .........................................................................................29
3.11 Rencana Anggaran .....................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 30
LAMPIRAN ......................................................................................................... 33
Lampiran 1. Naskah Penjelasan dan Informasi Penelitian Kepada Subyek
Penelitian.............................................................................................................. 33
vi
Lampiran 2. Informed Consent .......................................................................... 35
Lampiran 3. Kuisioner Penelitian ..................................................................... 37
Lampiran 4. Validasi Kuesioner ........................................................................ 42
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR SKEMA
ix
1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Stres
2.1.1 Pengertian Stres
Stres merupakan respon tubuh terhadap sesuatu hal yang terjadi di luar
tubuh. Stres juga dapat diartikan sebagai gangguan homeostasis yang menyebabkan
perubahan keseimbangan fisiologi tubuh yang dihasilkan dari rangsangan terhadap
fisik maupun psikologis.(1) Pada umumnya, terdapat tiga teori yang mendasari
penjelasan stres yang terjadi pada manusia, yaitu teori stimulus, teori respon, dan
teori transaksional. Stres dikatakan sebagai stimulus apabila terdapat rangsangan
yang yang mengganggu atau membahayakan tubuh. Stres dikatakan sebagai respon
apabila tubuh bereaksi terhadap sumber stres (stressor). Stres dikatakan
transaksional saat adanya pengevaluasian dari sumber stres yang terjadi. Oleh
karena itu, stres dapat terjadi pada siapa saja dan kapan pun.(1)
Stres merupakan respon seseorang yang terpapar oleh tekanan yang tidak
selaras dengan pengetahuan dan kemampuannya, sehingga orang tersebut
tertantang untuk mengatasi tuntutan dan tekanan tersebut. Seseorang yang terkena
stres umumnya sering merasa sakit, kurang termotivasi dan kurang produktif dalam
melakukan kegiatan.(14)
a) Faktor Internal
Penyebab ini berasal dari dalam diri sendiri seperti gangguan kesehatan,
misalnya : demam, penyakit infeksi, trauma fisik, malnutrisi, dan kelelahan.
Penyebab internal juga dapat berupa perasaan rendah diri akibat konflik
maupun frustasi dalam hidup.(14)
b) Faktor Eksternal
Penyebab ini berasal dari luar diriseseorang seperti perubahan dari
lingkungan, peran sosial, pekerjaan, hubungan interpersonal, maupun
proses pembelajaran, sertavkeadaan finansial seseorang yang dapat
menyebabkan keadaan tertekan baik secara fisik, emosional, psikologis.(14)
Beberapa stressor yang dapat menyebabkan stres pada perawat, yaitu :
1 Faktor usia
Perawat yang berumur <45 tahun biasanya cenderung untuk mengalami
stres dibandingkan dengan perawat yang berumur>45 tahun dikarenakan
pengetahuan dan pengalaman kerja yang dimilikinya.(15)
2 Jenis Kelamin
Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan mempunyai kecenderungan
mengalami stres yang besar, dimana terkait dengan sistem hormonal
perempuan yang lebih sering mengalami perubahan dibandingkan laki-laki.
Perempuan lebih mudah mengalami rasa bersalah, cemas, peningkatan atau
penurunan nafsu makan, sedih, sensitif, marah, serta mudah menangis. Hal
ini dikarenakan oleh hormon estrogen yang juga berpengaruh terhadap
emosi. Perempuan lebih mengedepankan emosional ketika menghadapi
suatu masalah.(15)
3 Lamanya bekerja
8
Seseorang dengan lama jam kerja yang relatif lama cenderung untuk
mengalami stres dari pada seseorang dengan jam kerja yang relatif sedikit.(5)
4 Kondisi kesehatan
Seseorang yang memiliki masalah kesehatan dan sedang menderita
penyakit tertentu dapat dengan mudah mengalami stres terhadap dirinya
sendiri.(5,6)
5 Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu sarana untuk mengembangkan kecerdasan
emosional seseorang, dimana pada saat melalui pendidikan, individu mulai
dikenalkan bengan berbagai macam emosi dan bagaimana mengolah emosi
tersebut. Perbedaan latar belakang pendidikan menyebabkan perbedaan cara
berpikir dan menangani masalah. Maka semakin rendah tingkat pendidikan
seseorang maka semakin tinggi hormon stres yang dimilikinya.(15)
6 Kepribadian
Kepribadian dasar menentukan karakteristik seseorang dalam berbagai
situasi dalam hidupnya. Penelitian longitudional block menunjukkan
konsistensi kepribadian cukup tinggi berhubungan dengan stres, khususnya
tipe kepribadian A atau B. Dua komponen utama kepribadian A adalah
ketidaksabaran dan ketidakramahan. Tipe mempunyai derajat ambisi yang
tinggi, dorongan yang kuat untuk mencapai hasil dan penghargaan,
kompetitif serta agresif, mempunyai kompulsif untuk bekerja berlebihan.
Sedangkan tipe B digambarkan sebagai individu yang lebih santai,
mempunyai perasaan tertekan, bekerja dengan lamban, bicara dengan
teratur dan santai, sabar dan memiliki daya saing rendah. Oleh karena itu,
orang dengan tipe kepribadian A lebih cenderung untuk mengalami stres.(15)
7 Beban kerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara
beban kerja dengan kelelahan dan stres kerja, dimana semakin besar beban
kerja seseorang, semakin besar pula kemungkinan seseorang mengalami
kelelahan dan stres kerja.(5,6)
9
Perangsangan dalam waktu panjang pada korteks adrenal oleh ACTH tidak
hanya meningkatkan aktivitas sekresinya, tetapi juga menyebabkan hipertrofi dan
proliferasi sel-sel adrenokortikal, khususnya pada zona fascikulata dan retikularis,
11
tempat kortisol dan androgen disekresikan. Dari sekresi ACTH oleh perangsangan
CRF akan dihasilkan kortisol oleh korteks adrenal, sehingga akan terjadi glikolisis.
Glukosa yang dihasilkan dari glikolisis inilah yang digunakan sebagai energi untuk
kebutuhan stres yang lebih besar. Proses ini akan berlangsung terus sampai ada
mekanisme yang segera mengatasi stresor yang muncul. Jika terlalu lama maka
cadangan glukosa akan habis, sehingga timbullah tanda-tanda sakit. Selain itu akan
terjadi perubahan ukuran organ-organ limfoid dan perubahan jumlah sel darah putih
dalam darah sehingga meningkatkan risiko menderita penyakit tertentu.(9)
konsentrasi seseorang apabila menghadapi suatu masalah. Stres jenis ini akan
meningkatkan hormon adrenalin sehingga seseorang akan lebih bersemangat.
Distress atau stres negatif adalah suatu keadaan stres yang merugikan tubuh. Stres
jenis ini disebabkan oleh hal-hal buruk yang mengganggu seorang individu, seperti
tekanan yang berlebih namun tubuh tidak mampu melakukan kompensasi terhadap
tekanan tersebut. Distress dapat menyebabkan mual, tekanan darah tinggi, gugup,
bahkan mengganggu secara fisik.(14)
a. Stres normal
Stres yang terjadi secara alamiah dalam diri seseorang. Stres ini
terjadi dalam situasi kelelahan setelah mengerjakan tugas, rasa takut,
jantung berdetak lebih kencang dan lain-lain.
b. Stres ringan
Stres jenis ini berlangsung dalam beberapa menit atau jam.
Penyebabnya seperti kemacetan, dimarahi oleh dosen, dikritik, lupa dan
lain-lain. Pada stres ringan mulai timbul gejala. Apabila stres ringan
dibiarkan maka akan menyebabkan gangguan kesehatan.
c. Stres sedang
Stres terjadi dalam jangka jam hingga beberapa hari. Stressor pada
tingkat stres ini dapat berupa perselisihan dengan teman maupun pasangan.
Pada orang yang mengalami stres sedang akan mudah tersinggung, mudah
marah, tidak sabaran, sulit beristirahat, mudah lelah dan cemas.
d. Stres berat
Stres yang berlangsung dalam jangka beberapa minggu, penyebab
dapat berupa perselisihan yang berlanjut, kesulitan finansial dan merasa
kekurangan dalam hal fisik. Seseorang yang merasa stres berat akan merasa
tertekan, tidak dapat merasakan hal positif, merasa mudah putus asa, merasa
hidup ini tidak berharga dan merasa hidup itu tidak bermanfaat. Apabila
stres terus berlanjut maka seseorang akan mulai kehilangan energi.
e. Stres sangat berat
Merupakan stres kronis yang terjadi dalam waktu beberapa bulan
hingga waktu yang tak dapat ditentukan. Apabila berada pada tingkat stres
sangat berat seseorang akan merasa tidak ada guna untuk hidup dan orang
tersebut akan berada pada fase depresi berat.
14
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tidur merupakan proses aktif
penurunan respon tubuh terhadap rangsangan luar yang menyebabkan perubahan
fisiologis yang teratur, berulang, dan reversible, bertujuan untuk memulihkan
kebugaran dan keseimbangan homeostasis tubuh.
15
Siklus bangun-tidur terdiri dari 8 jam nocturnal sleep dan 16 jam waktu
terjaga yang dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu homeostasis tidur dan circadian rhythm.
Homeostasis adalah suatu proses dimana tubuh berusaha mempertahankan kondisi
internal agar tetap stabil. Ketika kita bangun, homeostasis tidur berakumulasi dan
akan mencapai titik maksimumnya pada malam hari, dimana kebanyakan individu
akan tertidur pada saat ini. Sementara itu, circadian rhythm merupakan suatu
perubahan di tubuh yang bersifat siklik seperti fluktuasi temperatur tubuh dan
hormon. Circadian rhythm berlangsung selama 24 jam yang diatur oleh jam
biologis otak manusia. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan luar dan jadwal
kerja.(3)
Terdapat dua jenis tidur, yaitu tidur gelombang-lambat dan tidur paradoksal.
Tidur gelombang-lambat terjadi dalam empat tahap. Pada permulaan tidur, kita
akan berpindah dari tidur ringan stadium 1 menjadi tidur dalam stadium 4 dalam
waktu 30-45 menit. Pada akhir tiap-tiap siklus tidur gelombang-lambat terdapat
episode tidur paradoks selama 10 hingga 15 menit. Setelah episode paradoks
tersebut, stadium-stadium tidur gelombang-lambat kembali berulang. Kita secara
bergantian mengalami kedua jenis pola tidur ini sepanjang malam.(3)
17
1. Usia
Kebutuhan tidur seseorang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan
perkembangan seseorang, dimana semakin perubahan dan gangguan
tidur semakin meningkat seiring bertambahnya usia seseorang. Jumlah
tidur dan interval tidur akan berubah seiring bertambahnya usia.
18
2. Penyakit
Orang yang sedang sakit umumnya membutuhkan waktu tidur yang
lebih banyak untuk memulihkan kesehatannya. Hal ini dikarenakan
tidur memiliki efek untuk mengembalikan homeostsis tubuh. Namun
ada beberapa penyakit tertentu yang mengganggu waktu tidur
seseorang, seperti Diabetes Melitus yang membuat penderitanya
mengalami nokturia atau berkemih di malam hari sehingga mereka
harus terbangun untuk pergi ke toilet.
3. Stres
Stres dapat menciptakan keadaan tertekan yang sering
menimbulkan keadaan untuk sulit memulai tidur serta
mempertahankannya. Namun pada beberapa invidu, stres justru
membuat individu tersebut cenderung untuk lebih banyak tidur. Baik
stres emosional maupun psikologis, dapat menyebabkan masalah untuk
tertidur dan mempertahankan tidur tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi kualitas tidur dari segi
kenyamanan dan frekuensi rangsangan dari luar tubuh seperti
kebisingan. Semakin nyaman dan semakin" sedikit rangsangan dari
luar, seseorang akan memiliki kualitas tidur yang lebih baik.
5. Asupan Makanan
Makanan yang mengandung zat L-Triptofan seperti keju, susu,
daging, dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang untuk lebih mudah
tidur, sedangkan minuman yang mengandung kafein dan alkohol dapat
mengganggu proses tidur mengakibatkan seseorang lebih mudah
terjaga.
6. Motivasi
Dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur dapat
mempengaruhi proses tidur. Hal ini juga berlaku untuk keinginan
mempertahankan kesadaran atau menahan diri untuk tidak tidur dapat
menimbulkan gangguan proses tidur.
19
BAB 3
METODE PENELITIAN
- Usia
- Penyakit tertentu
- Lingkungan
- Asupan makanan
- motivasi
Variabel Perancu
Keterangan :
3. Skor 27-
40 : Stres
Berat.(18)
Kualitas Kepuasan Kuosioner 1. Skor <5: Nominal
Tidur seseorang PSQI Kualitas
terhadap (Pittsburgh tidur baik
tidurnya, yang Sleep Quality 2. Skor ≥5:
mencakup aspek Indeks) (17,18) Kualitas
kualitas dan tidur
kuantitas tidur buruk(17)
yang dinilai dan
disimpulkan. (17)
3.6.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling
dengan menggunakan teknik simple random sampling, dengan rumus sebagai
berikut.(20)
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2
60
𝑛=
1 + 60(0,05)2
3. Mengisi kuesioner dengan data yang tidak lengkap dan tidak relavan
(menjawab tidak sesuai pertanyaan)
Izin Penelitian
Penentuan Populasi
Pengisian kuesioner
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan semua data yang telah
diperoleh, melakukan analisis data menggunakan program SPSS, dan
menulis laporan penelitian.
a) Analisis Univariat
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan
frekuensi masing-masing variabel tunggal dalam penelitian ini,
yaitu variabel bebas berupa tingkat stres dan variabel terikat berupa
kualitas tidur. (20)
b) Analisis Bivariat
Analisis ini bertujuan untuk menganalisis dua variabel
penelitian dan digunakan untuk mengetahui hubungan yang
signifikan antara dua variabel tersebut. Data akan diolah
menggunakan uji statistik Chi-square dengan variabel independen
berupa skala ordinal dan variabel dependen berupa skala
nominal.(20)
29
Waktu Pelaksanaan
No. Uraian / Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep
Penyusunan
1
proposal
2 Seminar proposal
Persiapan
3
penelitian
4 Pengumpulan data
5 Pengolahan data
6 Seminar hasil
7 Persiapan ujian
8 Ujian skripsi
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
12. Triwijayanti, R., Romiko, & Dewi, S. S. (2020). Hubungan Masalah Tidur
Dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit. In Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan (Vol. 11).
13. Hasanah, L., Rahayuwati, L., & Yudianto, K. (2018). Sumber Stres Kerja
Perawat di Rumah Sakit. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia,
3(3).
14. Pusphita, F. C. (2017). Hubungan Stres Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa Tingkat Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Universitas Lampung.
LAMPIRAN
Kepada Yth.
Subjek Penelitian
di
Tempat
Cendana. Saat ini saya akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan
RSUD Prof. Dr. W Z Johannes Kupang Tahun 2020”. Untuk itu, saya sangat
sebagai subjek penelitian dalam penelitian ini. Melalui penelitian ini, peneliti
berharap dapat mengetahui adakah hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur.
membantu peneliti untuk memperoleh tujuan dari penelitian ini yang nantinya dapat
kualitas tidur serta mengetahui tingkat stres diri sendiri dan peranannya dalam
penelitian.
mengucapkan limpah terima kasih. Semoga kerja sama teman-teman dan adik-adik
Hormat saya,
1708010017
35
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : …………………………………………
Umur : …………………………….……………
Menyatakan bahwa saya setuju untuk ikut dalam penelitian ini. Saya tahu
bahwa keikutsertaan saya ini bersifat sukarela tanpa paksaan, sehingga saya bisa
menolak ikut atau mengundurkan diri dari penelitian ini. Saya berhak bertanya atau
meminta penjelasan pada peneliti bila masih ada hal yang ingin saya ketahui tentang
penelitian ini. Saya juga mengerti bahwa semua biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan penelitian ini ditanggung oleh peneliti. Saya percaya bahwa
keamanan dan kerahasiaan data penelitian ini akan terjamin dan saya dengan ini
menyetujui semua data yang dihasilkan pada penelitian ini untuk disajikan dalam
bentuk lisan maupun tulisan. Bila terjadi perbedaan pendapat di kemudian hari,
Tgl/Bln/Thn
Nama
Telp : 081238845380
37
Kuesioner
Nama Responden :
Umur :
Jenis Kelamin :
Petunjuk Pengisian :
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pertanyaan yang mungkin sesuai dengan
2 : Kadang-kadang
3 : Cukup sering
memberi tanda (√) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman
Bapak/Ibu/Saudara. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah
0 1 2 3 4
pernah)
Selama sebulan
terakhir, seberapa
1. sering anda kecewa
karena terjadi
sesuatu yang tidak
terduga
Selama sebulan
terakhir, seberapa
sering anda merasa
2.
tidak mampu
mengontrol hal-hal
penting dalam
kehidupan anda
Selama sebulan
terakhir, seberapa
3.
sering seberapa
sering anda merasa
gugup dan tertekan
Selama sebulan
terakhir, seberapa
sering anda merasa
4. yakin terhadap
kemampuan diri
sendiri untuk
mengatasi masalah
pribadi
Selama sebulan
terakhir, seberapa
sering anda merasa
5.
segala sesuatu yang
terjadi sesuai
dengan harapan
anda
Selama sebulan
terakhir, seberapa
6.
sering anda merasa
tidak mampu
menyelesaikan hal-
39
Keterangan :
Kuesioner
Petunjuk :
1. Selama sebulan terakhir, pada pukul berapa anda biasanya tidur di malam
hari?...........
2. Selama sebulan terakhir, berapa lama (dalam menit) anda membutuhkan
waktu untuk dapat tertidur di malam hari? ...........
3. Pada pukul berapa anda biasa bangun di pagi hari? ...........
4. Berapa jam anda dapat tertidur nyenyak dimalam hari? (Ini mungkin berbeda
dengan waktu yang anda habiskan di atas tempat tidur)...........
g. Merasa sangat
kepanasan
h. Mimpi buruk
i. Merasa nyeri
j. Alasan lain,
jelaskan :…
6. Seberapa sering anda
mengonsumsi obat untuk
membantu agar anda dapat
tertidur (resep/bebas)?
7. Seberapa sering anda tidak
dapat menahan kantuk
ketika bekerja , makan atau
aktivitas lainnya?
8. Seberapa sering anda
merasa berat untuk teta
bersemangat/antusias
dalam mengerjakan sesuatu
Total
Baik Baik Buruk Buruk
Sekali Sekali
9. Selama sebulan
terakhir,bagaimana anda
menilai kualitas tidur anda?
Keterangan:
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.721 11
43
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.748 19