Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DIRI

Keyakinan, pandangan atau


penilaian seseorang terhadap
dirinya sendiri.

Lydia Indira The Psychology of Self Concept – Kamel 1Ghana


SELF atau EGO
merupakan eksekutif kepribadian
untuk mengontrol perilaku dengan
mengikuti prinsip kenyataan atau
rasional.

Sigmund Freud
1856 - 1939

Lydia/2019 2
William James (1864-1929) dalam
bukunya Human Nature and the Social Order,
self terbagi dalam dua bagian, yaitu :
- Self sebagai obyek yang dapat diamati,
menggambarkan tentang “me” atau apa
yang dimilikinya; dan
- Self sebagai agen yang melakukan
pengamatan, menggambarkan tentang “I”
atau pelaku yang mengamati atau
merasakan.

“ Saya pintar”. Kata “saya” menunjukkan self sebagai


agen atau pelaku (I) dan “pintar” menunjukkan obyek
yang dimilikinya (me).

Lydia/2019 3
Saya
memiliki
rasa humor
Teman-teman Saya
menyukai saya menyukai
penampilan
saya

Saya tidak
terlalu pintar Saya
Mahasiswa
Sikap/Respon Orang tua & Lingk. Positif
Sikap/Respon Orang tua & Lingk. Negatif
- Diperhatikan
- Disayang - Diabaikan
- Dipuji - Dilecehkan
- Diperlakukan secara adil - Diperlakukan secara tidak adil

Konsep diri Positif Konsep diri Negatif


Lydia/2019 5
Kamu
pintar

Kamu
Cengeng

Respon-respon ini datang dari perasaan internal kita tentang siapa diri
kita. Perasaan ini dikembangkan sejak awal kehidupan, tetapi melalui
penyesuaian yang terus menerus sepanjang hidup.
Pengertian
“The individual’s belief about himself or herself, including the
person’s attributes and who and what the self is.”
(Roy Baumeister, 1999)
Keyakinan individu tentang dirinya sendiri, termasuk
atributnya, siapa dan apa dirinya

“…the totality of an individual’s thoughts and feelings having


reference to himself as an object.” (Rosenberg, 1979 )
Totalitas pikiran dan perasaan seseorang yang merujuk pada
dirinya sebagai obyek
Lydia/2019 7
Konsep diri adalah ide menyeluruh yang kita miliki tentang
siapa diri kita secara fisik, emosional, social, spiritual dan
aspek apapun yang dianggap menjadi bagian dari diri kita
(Neill, 2005)

Kita membentuk dan mengatur konsep diri kita saat kita


tumbuh, berdasarkan pengetahuan yang kita miliki tentang
diri kita sendiri

Lydia/2019 8
Hakikat Konsep Diri
Siapakah saya? Apakah saya?. Jawaban yang diberikan terhadap kedua
pertanyaan ini mengandung konsep diri saya sendiri, yang terdiri atas :

 Citra Diri (self-image).


Cth : saya seorang pelajar, saya seorang kakak, saya seorang petinju, saya
seorang pesilat, tinggi badan saya 170 cm, dsb.
 Penghargaan diri (self-esteem)  suatu penilaian, perkiraan, mengenai
kepantasan diri (self worth).
Cth : saya peramah, saya sangat pandai, dsb.

LYDIA/2012 9
Tanggapan Terhadap Diri

Cara menanggapi diri sendiri secara keseluruhan dapat dibagi tiga hal,
sebagai berikut :

1. Konsep diri yang disadari, yakni pandangan individu mengenai


kemampuannya, statusnya, dan perannya.
2. Aku sosial atau aku menurut orang lain, yaitu pandangan individu
mengenai cara orang lain memandang atau menilai dirinya
3. Aku ideal, yaitu harapan individu tentang dirinya atau akan menjadi apa
dirinya kelak. Jadi ,ideal merupakan aspirasi setiap individu.

LYDIA/2012 10
Konsep diri tidak dibawa sejak lahir tetapi tumbuh secara bertahap
sejalan dengan berkembangnya kemampuan persepsi individu.

Konsep diri manusia terbentuk melalui proses belajar sejak masa


pertumbuhan seseorang dari kecil hingga dewasa. Bayi yang baru
lahir tidak memiliki konsep diri karena mereka tidak dapat
membedakan antara dirinya dengan lingkungannya.
(Allport)

LYDIA/2012 11
Self concept lebih umum, penilaian tentang dirinya baik aspek kognitif,
maupun afektif
Self concept terdiri dari beberapa dimensi, gabungan dari beberapa aspek
(social, keyakinan, fisik, emosi)
Dipengaruhi oleh lingkungan, interaksi social berperan besar
Self concept berkembang pada masa kanak-kanak sampai dewasa awal, pada
saat itu self concept mudah berubah.
Masa berikutnya sulit berubah karena self concept sudah terbentuk
Self concept tidak selalu selaras dengan kenyataan. Jika sesuai “Kongruen”, jika
tidak sesuai “inkongruen”

Lydia/2019 12
Konsep-diri jarang semuanya positif atau negatif; seseorang mungkin memiliki
konsep diri positif dan negatif dalam domain yang berbeda (misalnya, seorang
suami yang menganggap dirinya sebagai ayah yang baik tetapi melihat diri fisiknya
sebagai tidak sehat atau seorang siswa yang menganggap diri mereka sebagai
hebat atlet yang berjuang secara akademis).

Konsep diri positif; memandang dirinya sebagai orang yang rajin, kompeten,
sabar dst
Konsep diri negative ; memandang dirinya sebagai orang bodoh, malas,
pengacau

Self concept attachment ; seseorang yg memakai laptop apple merasa seorang


profesional  sso mengidentifikasi terhadap suatu merk

Lydia/2019 13
Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri terbentuk dari dua komponen yaitu :

1. Komponen Kognitif. Yaitu pengetahuan individu tentang keadaan dirinya.


Misalnya : saya anak bungsu, saya selalu juara. Jadi, komponen kognitif akan menjelaskan
siapa saya yang akan memberi gambaran tentang diri saya. Gambaran diri (self-picture)
tersebut akan membentuk citra diri.
2. Komponen afektif. Penilaian individu terhadap diri. Penilaian tersebut akan membentuk
penerimaan terhadap diri (self-acceptable), serta penghargaan diri (self-esteem) individu.

Komponen kognitif merupakan data yang bersifat objektif, sedangkan komponen afektif
merupakan data yang bersifat subjektif

LYDIA/2012 14
Empat faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri
(William Brooks )

a) Self Appraisal-Viewing Self an Object.suatu pandangan yang menjadikan diri sendiri


sebagai objek dalam komunikasi, atau dengan kata lain, adalah kesan kita terhadap diri
kita sendiri.
b) Reaction and Response of others. Konsep diri dipengaruhi oleh reaksi dan respon orang
lain terhadap diri kita.
c) Roles You Play-Role Taking. Peran merupakan seperangkat patokan, yang membatasi
perilaku yang mesti dilakukan oleh individu yang menduduki suatu posisi.
d) Reference Group. Sikap yang menunjukkan rasa tidak senang atau tidak setuju terhadap
kehadiran seseorang, biasanya dijadikan sebagai bahan komunikasi dalam penilaian
kelompok terhadap prilaku seseorang. Semakin banyak kelompok rujukan yang
menganggap diri kita positif, semakin positif konsep diri kita.

LYDIA/2012 15
 Orang tua dan saudara merupakan figur yang paling
berperan dalam pembentukan konsep diri seseorang
 Teman sebaya merupakan figur kedua setelah orangtua
yang mempengaruhi pembentukan konsep diri
 Lingkungan sosial juga berperan dalam pembentukan
konsep diri seseorang

LYDIA/2012 16
Konsep Diri Negatif Dan Positif
Konsep diri negatif : Konsep diri positif :
• Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh • Memiliki pengetahuan menyeluruh mengenai
tentang dirinya, kurang memahami kelebihan dirinya, mencakup kelebihan dan kelemahan
dan kelemahan yang dimilikinya. dirinya
• Memiliki pandangan tentang dirinya yang terlalu • Menerima diri apa adanya, apabila
kaku (tidak dapat berubah). Menolak informasi mempunyai kelebihan tidak sombong dan
yang baru (terutama yang positif) tentang apabila mempunyai kelemahan tidak kecewa
dirinya,
• Lebih banyak melihat aspek-aspek • Memiliki kesadaran yang besar untuk
kekurangan/kelemahannya dalam dirinya mengubah atau mengurangi aspek dari
daripada aspek-aspek kelebihan/kekuatan yang dirinya yang dianggap merugikan
ia miliki.

17
Hurlock (1978:238), konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang
mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan good self esteem, good
self confidence·, dan kemampuan melihat diri secara realistik.
Sifat-sifat ini memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang
lain secara akurat dan mengarah pada penyesuaian diri yang baik.
Seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh
percaya diri dan selalu bersikap positip terhadap segala sesuatu.

LYDIA/2012 18
Hurlock (1978:238) konsep diri yang negatif akan muncul jika seseorang
mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang
percaya diri.
Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan
memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-
apa,tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki
daya tarik terhadap hidup.
Jadi konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya secara
menyeluruh. Konsep diri penting dalam mengarahkan interaksi seseorang dengan
lingkungannya dan mempengaruhi kembali pembentukan konsep diri orang
tersebut.

LYDIA/2012 19
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan
konsep diri :

a. Pola asuh orang tua


b. Kegagalan/Keberhasilan
c. Pendidikan
d. Status Sosial Ekonomi
e. Hubungan Keluarga
f. Kritik/feedback
g. Kelompok Rujukan(Reference Group)

LYDIA/2012 20
LATIHAN

Buatlah dua konsep tentang diri


(positif dan negatif) dan jelaskan
mengapa sdr. memandangnya seperti
itu?

Lydia/2019 21
PENYESUAIAN DIRI

“ Hidup manusia sejak lahir tidak lain adalah penyesuaian diri”.

Seseorang yang tidak bisa menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan


disebut sebagai “mal adjustment” (tidak punya kemampuan
menyesuaikan diri).

LYDIA/2012 22
Batasan Penyesuaian Diri
 Penyesuaian diri adalah “Suatu proses dinamik terus menerus yang bertujuan untuk mengubah
perilaku guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan”
 Penyesuaian diri memiliki arti yang luas,
- Penyesuaian diri yang Autoplastis yaitu mengubah diri sesuai dengan lingkungan
- Penyesuaian diri yang Aloplastis yaitu mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan) diri.

Penyesuaian diri ada yang “pasif”, kegiatan kita ditentukan oleh lingkungan,
ada yang “aktif”, kita mempengaruhi lingkungan

LYDIA/2012 23
Bentuk-Bentuk Penyesuaian Diri
1. Adaptive
Bentuk penyesuaian diri ini sering dikenal dengan istilah adaptasi. Penyesuaian ini lebih bersifat
badani yang artinya perubahan-perubahan dalam proses badani untuk menyesuaikan diri
terhadap keadaan lingkungan. Berkeringat ataupun berpakaian tebal merupakan bentuk
penyesuaian terhadap lingkungan.

2. Adjustive
Penyesuaian yang menyangkut kehidupan psikis adalah sebagai bentuk penyesuaian yang
adjustive. Penyesuaian ini merupakan penyesuaian diri tingkah laku terhadap aturan-aturan atau
norma-norma yang ada pada lingkungan tersebut. Dengan kata lain, penyesuaian terhadap
norma-norma. Contohnya, kita turut bersedih apabila ada kerabat yang meninggal dunia, Wajah
duka sebagai tanda dalam menyesuaikan diri terhadap suasana sedih tersebut.

LYDIA/2012 24
Aspek-aspek Penyesuaian Diri
1. Penyesuaian Pribadi
Merupakan kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri shg tercapai hubungan
yang harmonis antara dirinya dgn lingkungan sekitarnya. Mampu menyadari kelebihan dan
kekuranganya, mampu bertindak secara obyektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
Penyesuaian dikatakan berhasil jika tidak adanya rasa benci,kecewa dan adanya rasa
tanggung jawab. Tidak pernah mengeluh, cemas, khawatir atau kegoncangan dalam dirinya.

2. Penyesuaian Sosial.
Karena setiap individu hidup di masyarakat, maka dia harus mampu menyesuaikan diri
dengan aturan, hukum, dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan sosialnya.

LYDIA/2012 25

Anda mungkin juga menyukai