Anda di halaman 1dari 4

1. Perhitungan Persediaan Metode Rata – Rata PT.

Matahari
Tgl Pembeli Penjual Saldo
an an
Unit HP Total Unit HP Total Unit HP Saldo
Des 2014 4.000 114.900 459.600.000
Jan –Feb 8.500 131.850 12.500 126.426 1,580,325,000
15 1,120,725,000
10.000 126.426 1,264,260,000 2,500 126.426 316.065.000
Mar-Apr 9.500 134.500 1.277.750.000 12.000 132.818 1,593,815,000
15
9.000 132.818 1,195,362,000 3.000 132.818 398,454,000
Mei-Jun 11.500 152.500 1,753,750,000 14.500 148.428 2,152,204,000
15
10.700 148.428 1.588.179.600 3.800 148.428 564.026.400
Jul-Agust 9.100 141.000 1.283.100.000 12.900 143.188 1.847.126.400
15
1.100 143.188 1.446.198.800 2.800 143.188 400.926.400
Sept-Okt 9.200 134.600 1.238.320.000 12.000 136.604 1.639.246.400
15
9.900 136.604 1.352.379.600 2.100 136.604 286.868.400
Nov-Des 9.500 134.000 1.273.000.000 11.600 134.471 1.559.868.400
15
8.600 134.471 1.559.868.400 3.000 134.471 403.413.000

PT. Harapan Tekstil

Dalam pengelolaan kalkulasi biaya PT Matahari memiliki keunggalan PT Matahari


Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”) adalah perusahaan ritel
terkemuka di Indonesia yang menyediakan perlengkapan fashion, aksesori, kecantikan,
hingga peralatan rumah tangga dengan harga yang terjangkau. Matahari menghadirkan
produk-produk stylish berkualitas tinggi serta pengalaman berbelanja yang istimewa,
bekerja sama dengan pemasok local dan internasional yang terpercaya untuk
menawarkan beragam produk terkini dari merek eksklusif dan merek internasional.
Posisi Matahari sebagai department store pilihan di Indonesia didukung oleh jajaran
merek eksklusif yang diusungnya. Hanya dijual di geraigerai Perseroan, merek-merek
tersebut secara konsisten berada di antara merek-merek terbaik di Indonesia,
memenangkan sejumlah penghargaan terkait desain, kualitas dan nilai, sehingga
membuktikan pemahaman Matahari akan kesadaran pelanggannya terhadap nilai
sebuah produk.

2. Alokasi biaya merupakan pembiayaan yang memberikan manfaat bersama dan yang
terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan untuk menghasilkan lebih dari satu
produk atau jasa. Alokasi biaya membantu menentukan apakah departemen
tertentu menguntungkan atau tidak. Jika objek biaya tidak menguntungkan,
perusahaan dapat mengevaluasi kinerja anggota staf untuk menentukan apakah
penurunan produktivitas yang menjadi penyebab objek biaya tidak menguntungkan.

PT.Unilever : PT. Unilever Tbk mengalami keadaan yang cenderung naik turun
(fluktuatif) dari tahun2012-2019 karena belum efektifnya pada penggunan biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsungnya.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk : merupakan badan usaha yang bergerak
dibidang manufacturing industri mie instan dan makanan olahan terkemuka di
indonesia. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen mie instan di
Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan beberapa merek.
Banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran dan persaingan tingkat
produsen yang semakin tinggi, mengharuskan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan. Biaya pada
PT.Indofood masuk untuk biaya bahan baku, pekerja, overheat dan lain-lain.

Melihat dari pengolahan alokasi biaya lebih unggul PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, karena
prosesnya signifikan dan penuh perkembangan, sedangkan PT.Unilever pernah mengalami
jatuh bangkit atas kurang baiknya pengolahan alokasi biaya.

3. PT.Mayora : Anggaran Operasional yang masuk pada laporan laba rugi yakni, beban
pajak sebesar 163.880.847.280. Beban Penjualan sebesar 628.540.156.20, Beban
umum dan administrasi sebesar 152.751.257.516 yang tergolong pada beban usaha.
Beban bunga sebesar 92.208.577.295.
PT Nippon : Anggaran Operasional masuk ke Penyusutan / Amortisasi sebesar
13720,74. Pada Biaya (Pendapatan) Bunga - Net Operasi sebesar 431,74, dan pada
Pengeluaran (Pendapatan) Tak Biasa sebesar -89,53. Masuk untuk anggaran
Penjualan/Umum/Administrasi Beban, Total sebesar 354137,72.

4. Activity based management memfokuskan pada efektivitas bisnis, serta untuk


meningkatkan nilai yang diterima pelanggan dan memberikan laba bagi perusahaan.
Perusahaan dituntut untuk dapat mengidentifikasi aktivitas-aktivitas produksi yang
dilakukan dan perhitungan biaya produksi yang menentukan harga penjualan dari
produk perusahaan. Pengidentifikasian aktivitas dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu
aktivitas bernilai tambah (valuea dded activity) dan aktivitas tidak bernilai tambah
(non value added activity).

Perusahaan yang menerapkan Activity based management, yakni Moovby Indonesia


yang mana penerapan activity based management dapat membuat kinerja
perusahaan lebih efisien dengan mengurangi pemborosan yang terjadi dengan cara
mengeliminasi empat aktivitas tidak bernilai tambah, sehingga dapat meningkatkan
keuntungan pada perusahaan. Analisis setiap aktivitas operasional yang dilakukan
oleh perusahaan sehingga nilai efisiensi pada perusahaan sangat, terdapat empat
aktivitas tidak bernilai tambah yaitu, pengantaran kendaraan dan penjemputan yang
terlambat, kerusakan kendaraan, pemasangan gps tracker, biaya admin bank.

Dan berikutnya yakni PT Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI), PT Coca Cola memiliki
siklus produksi yang cukup panjang dalam menghasilkan setiap produk mereka. Hal
tersebut memungkinkan adanya aktivitas- aktivitas yang tidak bernilai tambah. Oleh
karena itu, perusahaan harus mengelola aktivitas produksinya secara efektif dan
efisien untuk menghasilkan produk yang bermutu bagi para konsumen dengan harga
yang sesuai bagi produk yang dihasilkannya. Selain itu, perusahaan juga perlu
mengevaluasi setiap kegiatan produksinya agar dapat melakukan efisiensi biaya
produksi untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai