Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI

BISNIS TOKO TASTE.LTD DI BANDAR LAMPUNG


DENGAN MENGGUNAKAN SOFT SYSTEMS
METHODOLOGY

SKRIPSI

STEPHANIE NANDA ELVANUS


17011155

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG 2020
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL.................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................vii

I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ............................................................................... 1
1.2 IdentifikasiMasalahdanPerumusanMasalah .................................. 6
1.2.1. IdentifikasiMasalah ........................................................... 6
1.2.2. RumusanMasalah .............................................................. 6
1.3 BatasanMasalah............................................................................ 6
1.4 TujuanPenelitian ........................................................................... 6
1.5 KontribusiPenelitian...................................................................... 7
1.6 SistematikaPenulisan .................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 TinjauanPustaka............................................................................ 9
2.1.1 ManajemenStrategi ........................................................... 9
2.1.1.1 DefinisiManajemen ................................................ 9
2.1.1.2 PengertianManajemenStrategi ............................. 10
2.1.1.3 PengertianStrategi................................................ 10
2.1.2 StrategiPemasaran........................................................... 11
2.1.2.1 PengertianStrategiPemasaran .............................. 11
2.1.2.2 PengertianPemasaran .......................................... 11
2.1.2.3 Jenis-jenisStrategiPemasaran ............................... 13
2.1.3 Cara BerfikirSistem (System Thinking) .............................. 16
2.2 PenelitianTerdahulu .................................................................... 19
2.3 KerangkaKonseptual ................................................................... 22
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 JenisPenelitian ............................................................................ 23
3.1.1 PenelitianKepustakaan .................................................... 23
3.1.2 PenelitianLapangan.......................................................... 23
3.2 DesainPenelitian ......................................................................... 23
3.3 TeknikPengumpulan Data ........................................................... 24
3.3.1 Observasi ......................................................................... 24
3.3.2 Wawancara ...................................................................... 24
3.3.3 Kuisoner .......................................................................... 26
3.3.4 Narasumber ..................................................................... 26
3.4 MetodeAnalisis ........................................................................... 27
3.4.1 Soft system Methodology (SSM)....................................... 27
3.4.2 Analitycal Hierarchy Process (AHP) .................................. 32
3.5 TahapanPenelitian ...................................................................... 35
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada era globalisasi saat ini persaingan berkembang sangat ketat. Baik

perkembangan teknologi dan bisnis, dalam persaingan bisnis yang sangat ketat saat

ini semakin bertambah banyaknya usaha baru yang bermunculan maka untuk para

pelaku bisnis yang telah memaksimalkan produknya dan barang yang akan di

tawarkan dapat bersaing saat ini. Perusahaan harus mampu mengerahkan upaya

untuk menciptakan keunggulan barang dalam jangka panjang, Salah satu keunggulan

kompetitif yang digunakan adalah dapat menempatkan produk atau jasa , disisi lain

perusahaan dapat memenangkan persaingan tersebut, dengan cara memanfaatkan

peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk menerapkan strategi yang tepat

dalam rangka untuk menguasai pangsa pasar. Perusahaan-perusahaan yang unggul

adalah mereka yang dengan cerdik dapat menyiasati berbagai perubahan yang terjadi

dalam lingkungan bisnisnya, serta dapat melakukan perubahan yang berarti dalam

upaya memuaskan konsumen.

Banyak cara yang dilakukan oleh pengusaha agar usahanya tetap berjalan mulai

dari segi pemasarannya yang unik, hingga promosi-promosi yang ditawarkan serta

perusahaan juga di tuntut untuk dapat lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam

memperkenalkan produk terbaik dari perusahaan. Semua yang dilakukan oleh

pengusaha/perusahaan harus direncanakan terlebih dahulu agar bisa berjalan lancar


serta efektif dan efisien.. Perusahaan/pengusaha pada pangsa pasar saat ini harus

memiliki sistem manajemen strategi yang baik agar dapat bersaing. Sistem

manajemen strategi yang baik di perlukan agar para pelanggan yang ada tidak

beralih kepada perusahaan lain yang memiliki strategi yang lebih baik.

Strategi Adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi bisnis

berskala besar, menggerakkan semua sumber daya perusahaan yang dapat

menguntungkan secara aktual dalam bisnis. John A.Byrne mendefinisikan strategi

sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan direncanakan,

penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-

faktor lingkungan, Persaingan antara distro memang tidak bisa di hindari dan

banyaknya distro yang bermunculan akan membuat persaiangan menjadi sangat ketat

dan lebih banyak piliha,sehingga diperlukan sistem manajemen strategi yang baik. Di

Bandar Lampung sendiri seperti yang kita ketahui sudah banyak sekali distro yang

bermunculan, seperti yang sudah ada otsky , the don’s house, oraqle, dan lain-lain

Gambar I Logo Taste.ltd


Objek pada penelitian diatas yaitu Usaha Toko Distro Taste.ltd di Bandar Lampung

yang berada di Jl. Imam Bonjol No.78 Lebak Budi Tanjung Karang Barat Bandar

Lampung. Pemilik usaha ini bernama Panji Marga. Panji menjalankan usaha ini

disamping iya menempuh pendidikanya yang sedang berkuliah di Universitas

Lampung jurusan Kedokteran. Usaha ini didirikan dari 20 Agusus 2018 yang awal

bisnisnya dilakukan secara online,m dan pada tahun 2018 mendapat perkembangan

yang pada akhirnya beliau membuka toko (offline store) tempat untuk usahanya agar

terus berjalan dan berkembsng.. Panji memulai usahanya dari sebuah hobi dan

kemudian sering mengkoleksi barang-barang s eperti tas, sepatu, baju dan lain-lain

jadi muncul lah sebuah ide bisnis untuk berjualan barang-barang tersebut.,Selain itu

beliau berkata untuk mempermudah kaum milenial lainnya untuk mendapatkan

barang-barang yang dibutuhkan. Toko Taste.ltd mengedepankan dan mengeluarkan

limites edition dari setiap barang-barang yang dijual namun tidak hanya sekedar

fashion tetapi ingin menjadi The Most Recommended Store for Apparels And

Sneakers.

Kualitas produk dan harga produk mempunyai peranan penting dalam

menentukan keputusan pembelian atas suatu produk. Taste.ltd memiliki berbagai

produk yang cukup banyak dan berkualitas. Untuk dapat bersaing dengan produk

lain, maka Taste.ltd harus mampu memberikan harga yang sesuai dengan kualitas

suatu barang yang dijual ..Hal ini bertujuan untuk menguasai pangsa pasar sehingga
konsumen dapat mengingat dan mengenal produk – produk yang ditawarkan oleh

Tatse.ltd tersebut.

Pada umumnya, Melalui bauran promosi inilah pihak perusahaan mampu

memperkenalkan Taste.ltd melalui strategi periklanan, promosi penjualan, publisitas,

penjualan personal dan penjualan langsung.

Tabel 1.1

DATA PENDAPATAN PERBULAN DISTRO TASTE.LTD DI BANDAR

LAMPUNG

NO TAHUN PENJUALAN PENDAPATAN PERKEMBANGAN

PERBULAN PERBULAN (%)

1 2019 JULI RP 26.622.00 -

2 AGUSTUS RP 35.023.500 31.55

3 SEPTEMBER RP 25.455.000 -27.32

4 OKTOBER RP 27.919.000 9.67

5 NOVEMBER RP 15.887.00 -43.09

6 DESEMBER RP 57.282.000 64.19

7 2020 JANUARI RP 23.750.000 -58.53

8 FEBUARI RP 22.560.000 -50.10

9 MARET RP 19.716.000 -12.60


10 APRIL RP 15.670.000 -20.52

11 MEI RP 14.052.000 -10.32

12 JUNI RP 17.282.000 22.98

RATA-RATA -7.84

Bersarkan data di atas bahwasannya dapat di ketahui pada bulan Juli 2019

sampai dengan Juni 2020 mengenai pendapatan Distro Taste,lltd Berfluktuasi

cenderung menurun dengan jumlah rata-rata pendapatan sebesar -7.84 %

Sehingga peneliti/penulisan mengambil judul “Analisis Pengambilan

Keputusan Strategi Bisnis Pada Distro Taste.ltd 5di Bandar Lampung Dengan

Menggunakan Soft System Methodology”

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian

Penelitian ini akan berfokus pada :

1. Pengambilan strategi bisnis pada toko Taste.ltd dalam meningkatkan

penjualan

2. Faktor-faktor apa sajakah dalam Strategi bisnis pada Toko Taste.ltd


1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini

adalah

1. Bagaimanakah pengambilan Strategi bisnis pada Toko Taste.ltd?

2. Faktor-faktor apa sajakah dalam pengambilan strategi bisnis pada Toko

Taste.ltd?

1.4Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan masalah yang di atas adapun tujuan dan kegunaan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.4.1 Tujuan Penelitian:

1. Untuk mendeskripsikan Strategi Bisnis yang dapat dilakukan pada

Toko Taste.ltd

2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor strategi bisnis pada Toko

Taste.ltd

1.4.2 Manfaat Penelitian

A. Bagi Perusahaan:

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi

Distro Taste.ltd dan diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu

dasar pertimbangan dalam menentukan langkah dan kebijakan

perusahaan, khususnya dalam peningkatan strategi yang tepat

B. Bagi Penulis
1. Merupkan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Manajemen

2. Sebagai sarana pengembangan dan Pengaplikasian Ilmu

Pengetahuan Teoritis yang telah di tempuh selama di bangku

perkuliahan

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini, maka sistematika penulisan di

bagi dalam 5 (lima) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Fokus dan Subfokus Penelitian

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian, Sistematika

Penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian

B. Hasil Penelitian yang Relevan

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Metode dan Prosedur Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Data dan Sumber Data


D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

E. Prosedur Analisis Data

F. Pemeriksaaan Keabsahan Data

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tentang Latar Penelitian

B. Temuan Penelitian

C. Pembahasan Hasil Penelitian (berdasarkan subfokus penelitian)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Observasi

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Catatan Lapangan Hasil Observasi

Lampiran 4. Catatan Lapangan Hasil Wawancara

Lampiran 5. Dokumen Pendukung

RIWAYAT HIDUP PENULIS


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1Manajemen Strategi

2.1.1.1Definisi Manajemen

Menurut Usman (2013) manajemen adalah serangkaian kegiatan yang

diarahkan langsung penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien

dalan rangka mencapai tujuan organisasi

Sedangkan menurut definisi sumarsan (2013) manajemen di artikan sebagai seni

dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pengguna

sumber daya untuk mencapai tujuan atau sasaran kinerja.

Menrut Abdulah (2014) Manajemen itu adalah keseluruhan aktivittas yang berkenaan

dengan melaksanakan perkerjaan organisasi melalui fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan organisasi

yang sudah di tetapkan dengan bantuan sumber daya organisasi (man, money,

material, mechine, and method) secara efesien dan efektif.

2.1.1.2 Pengertian Manajemen Strategi

Menurut Hubies dan Najib (2014): “Manajemen strategik adalah seperangkat

keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka

panjang”.
Menurut David (2011) Manajemen strategi merupakan seni serta pengetahuan dalam

merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan-keputusan lintas

fungsional dalam organisasi yang memungkinkan untuk mencapai tujuan

2.1.1.3 Pengertian Strategi

Rangkuti (2013) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang

komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan

yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya.

Sedangkan Menurut David (2011) Strategi adalah sarana bersama dengan

tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

georafis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan,

divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi

potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya

perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran

atau tujuan yang telah di tetapkan.

2.1.2 Strategi Bisnis

2.1.2.1 Pengertian Strategi Bisnis

Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

pengertian strategi bisnis yaitu :


Menurut Solihin (2012) strategi bisnis berbeda dengan strategi pada level

korporat. Strategi di level bisnis ini lebih memfokuskan untuk meningkatkan posisi

bersaing produk atau jasa perusahaan di dalamsegmen pasar tertentu.

Dari beberapa pengertian teori strategi bisnis yang diungkapkan oleh beberapa ahli,

bahwa strategi bisnis diterapkan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang

banyak dari produk dan jasa yang diproduksi.

Sedangkan Menurut Joewono (2012) mengatakan bahwa strategi bisnis adalah

strategi mencapai tujuan yang sering dianalogikan dengan strategi catur, yang dimana

sistematika berfikir, penyusunan rencana, kesigapan melangkah, keberanian

mengambil resiko dan gairah untuk memenangkan pertandingan merupakan beberapa

karakteristik permainan catur yang relevan dengan praktek pengelolaan bisnis.

2.1.2.2 Pengertian Bisnis

Bisnis merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan individu atau sekelompok

orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui sebuah penciptaan

barang dan jasa untuk memenuhi suatu kebutuhan masyarakat dan untuk

mendapatkan keuntungan melalui transaksi.

Ada beberapa definisi mengenai bisnis yang dikemukakan para ahli. Beberapa

definisi tersebut antara lain:

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan

utamanya adalah keuntungan.


Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) bisnis adalah usaha yang dijalankan yang

tujuan utamanya adalah keuntungan.

Menurut Madura (2010) Bisnis adalah suatu badan yang diciptakan untuk

menghasilkan produk barang dan jasa kepada pelanggan. Setiap bisnis mengadakan

transaksi dengan orang-orang. Orang-orang itu menanggung akibat karena bisnis

tersebut, mereka. Kerjasama lintas fungsional di dalam bisnis adalah dengan

menekankan kebutuhan para manajer dari area fungsional yang berbeda untuk

memaksimalkan laba dalam mencapai tujuan bersama

2.1.2.3 Jenis-jenis Strategi Bisnis

Jenis-jenis strategi bisnis dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu: strategi

integrasi, strategi intensif, strategi divertifikasi dan strategi devensif (Rangkuti,

2004).

1. Strategi Integrasi

Yang termasuk dalam strategi ini adalah integrasi ke depan (forward integration)

integrasi ke belakang (backward integration), dan integrasi horizontal (horizontal

integration). Di mana tujuan dari integrasi ke depan adalah memiliki atau

meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer. Strategi integrasi ke

belakang memilki tujuan untuk mencoba memiliki atau meningkatkan kendali

atas perusahaan pemasok. Strategi integrasi horizontal bertujuan untuk mencoba

memiliki dan meningkatkan kendali perusahaan pesaing.

2. Strategi Intensif
Disebut strategi Intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika

posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

Yang termasuk ke dalam kategori strategi ini adalah sebagai berikut:

a. Strategi Penetrasi Pasar (Marketing penetration strategy)

Strategi penetrasi pasar berusaha untuk mencari pangsa pasar yang lebih besar

untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran

yang lebih gencar.

b. Strategi Pengembangan Pasar (Market development strategy)

Strategi pengembangan terdiri dari upaya memperkenalkan produk atau jasa

yang ada ke wilayah geografis baru.

c. Strategi Pengembangan Produk (Product development strategy)

Strategi pengembangan produk adalah strategi yang berupaya untuk

meningkatkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau

jasa yang ada ataupun mengembangkan yang baru. Pengembangan produk

biasanya memerlukan biaya yang besar untuk penelitian dan pengembangan.

3. Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga jenis diversifikasi yaitu :

a. Strategi Diversifikasi Konsentrasi (consentric diversification strategy)

Strategi ini dilakukan dengan cara menambah produk dan jasa baru tetapi

masih saling berhubungan (terkait)

b. Strategi Difersifikasi Horizontal (horizontal diversification strategy)


Strategi ini dilakukan dengan cara menambah produk dan jasa baru yang tidak

terkait untuk pelanggan yang ada.

c. Strategi Diversifikasi Konglomerat (conglomerate diversification strategy)

Strategi ini dilakukan dengan cara menambah produk dan jasa baru yang tidak

terkait untuk para pelanggan baru.

4. Strategi Devensif

Strategi ini terdiri dari:

a. Rasionalissai Biaya (Rentrenchment)

Rasionalisasi biaya terjadi jika suatu organisasi melakukan restrukturisasi

melalui penghematan biaya dan asset untuk meningkatkan kembali penjualan

dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik

(turn around) atau reorganisasi (organization), rasionalisasi mungkin

mengharuskan penjualan lahan dan bangunan untuk menambah uang tunai

yang diperlukan, mengurangi lini produk, menutup bisnis marjinal, menutup

pabrik yang ketinggalan zaman, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah

karyawan, dan melaksanakan sistem pengendalian biaya.

b. Divestasi

Dalam strategi ini dilakukan dengan cara menjual suatu divisi atau bagian dari

organisasi. Disvestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang

selanjutnya akan digunakan untuk akuisisi atau investasi trategis lebih lanjut.

c. Likuidasi
Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap

sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan

dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan.

d. Join Venture Strategi

Strategi ini merupakan strategi yang populer, yakni di mana terjadi pada saat dua

atau lebih perusahaan membentuk suatu perusahaan temporer untuk tujuan

kapitulasi modal, strategi ini dapat dipertimbangkan dalam hal perusahaan

bertahan untuk tidak mau memikul beban-beban usahanya sendrian

2.1.3 Cara Berpikir Sistem (Systems Thinking)

Menurut Barusman (2017) Sistem telah berkembang menjadi semakin

kompleks, dinamis, saling terhubung, dan terotomatisasi. Dengan adanya systems

thinking, akan tersedia suatu filosofi holistic dengan kemampuan membuka struktur

sistem yang critical seperti batasan (boundaries), input, output, spatial orientation,

struktur proses, dan interaksi yang kompleks antara sistem dengan lingkungannya.

Pemahaman mengenai struktur sistem tersebut akan memudahkan system engineers

dalam mendesain serta menghasilkan sistem yang menekankan pada kapabilitas yang

tinggi bagi konsumennya (Parnell, 2008). Systems thinking dapat dianggap sebagai

sebuah disiplin ilmu, dengan berbagai pendekatan, metode, dan tools. Menurut

Rubenstein-Montano dkk. (2001), systems thinking diartikan sebagai suatu kerangka

konseptual untuk menyelesaikan problem dengan memandang problem secara utuh.

Jika diformulasikan, menurut Dorner dalam Ossimitz (2001):

Systems Thinking = Systemic, Complex Situation + Situation- Adequate Thinking


Systems Thinking merupakan suatu paradigma pandangan dunia yang

menggarisbawahi sebuah teori dan methodology dari subjek ilmiah tertentu. Systems

Thinking lebih cenderung mengajak untuk berpikir secara sintesis dan holistic.

Systems Thinking juga merupakan pandangan dunia dan sebuah proses yang dapat

digunakan baik untuk pengembangan dan pemahaman suatu sistem dan untuk

pendekatan yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Pertama, pemikiran

sistem adalah pandangan bahwa sistem dan situasi masalah tidak dapat diatasi dengan

mengurangi komponen dari sistem itu sendiri. Keunikan dan perilaku sistem hanya

hadir saat sistem digabungkan bukan terdiri dari komponen individual. Perilaku

sistem muncul sebagai hasil interaksi dan hubungan antar bagian. Sebagai tambahan,

Systems Thinking mengakui interaksi yang kuat antara komponen sistem, dan

perilaku yang muncul dan konsekuensi yang tidak diinginkan yang mungkin timbul

dari interaksi ini.

Kedua, Systems Thinking adalah sebuah proses metode pendekatan yang

berurut untuk memahami situasi masalah dan mengidentifikasi solusi untuk masalah

ini. Proses ini mencakup penilaian sistem di lingkungannya, mempertimbangkan

konteks eksternal (Senge 2006). Di tengah kompleksitas dan kebingungan dalam

menghadapi situasi masalah, Systems Thinking memajukan pemahaman bahwa solusi

dapat diperoleh melalui sistem pembelajaran (Checkland 1993 ; Senge 2006). Adapun

outcome dari Systems Thinking sangat bergantung pada pendefinisian sistem yang

diamati, karena Systems Thinking memeriksa hubungan antar berbagai bagian pada

sistem yang didefinisikan tersebut. Ketiga adalah Inquiry atau penyelidikan, yaitu
bagaimana membangun solusi berdasarkan penyelidikan sistemik. Systems Thinking

muncul dari keterlibatan banyak disiplin (multidisiplin) dalam system sehingga

terbentuk transdisiplin ( Jackson, 2003).

Inti dari Systems Thinking adalah bawah kompleksitas yang ada pada dunia nyata

dapat kita pahami dan sederhanakan jika kita melihat segala sesuatu secara

menyeluruh (Sherwood, 2002). Salah satu tantangan dalam Systems Thinking adalah

memahami sistem itu sendiri. Sistem adalah satu set dari dua atau lebih elemen yang

memenuhi tiga kondisi berikut.

1. Perilaku setiap elemen berpengaruh terhadap perilaku keseluruhan.

2. Perilaku elemen dan pengaruhnya terhadap keseluruhan saling bergantung

satu sama lain.

3. Elemen dari sebuah sistem sangat terhubung sehingga subkelompok

independennya tidak dapat terbentuk

2.2 Penelitian Terdahulu


No Nama Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Ali Sakti Analisis Strategi Hasil analisis hierarki proses,


Hamonangan Pengembangan Koperasi di maka didapatkan strategi
Nasution, dan Kota Medan Dengan Metode pengembangan koperasi di kota
Paidi Hidayat (2014) Analisis SWOT dan Medan yang utama adalah dengan
Analytical Hierarchy Process peningkatan produksi koperasi
(AHP) baik secara kuantitas maupun
kualitas agar anggota koperasi
selalu menggunakan koperasi
dalam kegiatan ekonominya
sehingga kegiatan koperasi dapat
terus berjalan dan
berkesinambungan.
Hasil analisis SWOT diperoleh
strategi pengembangan koperasi di
kota Medan, yaitu peningkatan
produksi, peningkatan SDM
koperasi, peranan pemerintah,
perbaikan manajemen koperasi,
kerjasama dengan badan usaha
lain, dan efisiensi harga produk
yang dihasilkan koperasi.
2 Iwan Setiawan, Strategi Pengembangan Hasil studi menunjukan,tingkat
Sumardjo, dan Arif Kemandirian Pelaku Muda kemandirian PMA tergolong
Satria Agribisnis lemah, terutama aspek
(2015) kualitas,kesiapan,faktor
personal,faktor penarik dan faktor
pendorong yang berpengaruh
signifikan,baik secara kuantitatif
maupun kualitatif.
3 EnengTitaTosidaHer StrategiPeningkatanDayaSain Hasilnyamenunjukkanbahwausaha
mawan gMelalui konsultasikomputermerupakanusa
ThaheerdanSufiatulM FrameworkRantaiNilaiUntuk ha yang memilikidukungan
aryana (2015) Kompetensi Usaha Jasa internal daneksternal yang baik,
Telematika Indonesia sehinggamenjadilebihmudahdalam
pengembangannya. Usaha
edukasibidangtelematikamasihme
mbutuhkanpenyetaraankompetensi
untukmemperkuatdukunganekstern
al. Penerbitan Software,
PemrogramanKomputer,
danTeknologiInformasilainnyame
milikipotensipasarsangatluas,
namunkemampuan internal
masihperluditingkatkan.
ReparasiKomputer, Portal Web,
Hosting, danDisainKhusus,
mulaimenunjukkankejenuhan yang
diakibatkansemakinbanyaknyapela
kubisnissertapersaingan yang
semakinketatnamundayadukungsu
mberdayamanusia yang
kurangmemadai.
4 M. Yusuf S. Model Pengambilan Hasilnya memiliki dua kriteria,
Keputusan Pemenuhan yaitu internal di eksternal, dengan
Barusman, Appin Tenaga Listrik di Provinsi tiga sub kriteria dalam kriteria
Lampung menggunakan Soft yang ada antara lain ketersediaan
Purisky Redaputri System Methodology anggaran, kesiapan sumber daya
manusia, dan teknik implementasi
(2018) untuk riteria antar, pertumbuhan
populasi, pertumbuhan ekonomi
dan intervensi politik untuk
kriteria eksternal. Selain itu,
beberapa alternatif pengambilan
keputusan adalah membangun
pembangkit listrik tambahan,
saluran transmisi, menyewa
pembangkit listrik tambahan dan
penghasil listrik independen (IPP)
dan daya pancing. Ada 30
kemungkinan model pengambilan
keputusan. Dan alternatif yang
menjadi prioritas yaitu
membangun saluran transmisi dan
membangun konstruksi
pembangkit listrik tambahan.
Perbandingan Peneliti terdahulu dan penelitian sekarang:

1. Ali Sakti Hamonangan Nasution, dan Paidi Hidayat. Alat analisis yang

digunakan Metode Analisis SWOT dan Analytical Hierarchy Process (AHP).

Periode pengamatan 2014. Objek penelitian dilakukan dikota Medan

2. Iwan Setiawan,Sumardjo, dan ArifSatria(2015)Mengunakan Metode analisis

Structure Eqaation Modelling (SEM) dan Soft System methodology (SSM).

Periode pengamatan 2015. Objek penelitian Pelaku Muda Agribisnis.

3. Eneng Tita Tosida, Hermawan Thaheer dan Sufiatul Maryana. Alat analisis

yang digunakan adalah Fuzzy Analitical Hierarchy Process, serta dilengkapi

analisis SWOT.Periode pengamatan 2015. Objek penelitian Usaha Jasa

Telematika Indonesia.

4. M. Yusuf S. Barusman, Appin Purisky Redaputri (2018)

Metodologi sistem lunak dengan menggunakan proses hirarki analitis, pengambilan

keputusan multi kriteria, metode penjumlahan tertimbang dan metode produk

tertimbang.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dalam pengambilan data yang berhubungan permasalahan
yang terdapat pada skripsi ini dengan cara :

3.1.1 Penelitian Kepustakaan


Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari, mengumpulkan data dan

informasi berbagai literatur dan tulisan ilmiah dari berbagai sumber yang dapat

dipergunakan sebagai landasan teori dalam penulisan skripsi ini.

3.1.2 Observasi Lapangan

Menurut Arikunto, Suharsimi (2002). Observasi adalah pengamatan secara

langsung terhadap suatu objek yang terdapat di lingkungan baik yang sedang

berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktifitas perhatian

terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan pengindraan. Tindakan yang

dilakukan dengan sengaja atau sadar dan sesuai urutan. Penelitian ini dilakukan

dengan megadakan tinjauan langsung ke Toko Taste.ltd

3.2 Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan, objek, prosedur dan waktu yang tersedia untuk

penelitian ini, maka desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

desain penelitian deskriptif (Habiburrahman, dkk, 2018;30) yaitu suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system

pemikiran, ataupun suatu kelas pariwisata pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara

fenomena yang di selidiki.

3.3 Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan

cara:

3.3.1 Deep Structure Interview (DSI)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan yang berkaitan dengan strategi bisnis kepada manajemen

perusahaan Toko Taste.ltd

3.3.2 Kuisioner

Pengumpulan data dengan kuisioner pada penelitian ini yaitu dengan hasil interview

pada manajemen Toko Taste.ltd

3.4.1 Narasumber

Penentuan narasumber di tetapkan berdasarkan keterlibatan narasumber dalam

pristiwa pemahaman narasumber tentang pristiwa yang terjadi sehingga informasi-

informasi yang di butuhkan sangat membantu peneliti. Adapun nrasumber dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4.2 Daftar Narasumber


No Nama Narasumber Organisasi

1 Panji M Supervisor/Headstore
2 Hafidh D Shopkeeper

3 Appin Purisky Redaputri S.MB.,M.M., Akademisi (Dosen)

4 Hanri Inventory

5 Santika Pesaing

3.5.1 Soft Systems Methodology (SSM)

Menurut Barusman (2017) Soft Systems Methodology adalah sebuah

metodologi, yang menetapkan prinsip-prinsip untuk penggunaan metode, yang

memungkinkan dilakukan dalam situasi permasalahan yang tidak terstruktur dimana

pemeliharaan hubungan setidaknya sama pentingnya dengan pencarian tujuan dan

menjawab pertanyaan tentang apa yang harus kita lakukan sama pentingnya dengan

menentukan bagaimana melakukannya (Jackson, 2003) .

Menurut Checkland dan Poulter (2006) terdapat 7 Tahapan dalam Soft Systems

Methodology, atau disebut juga SSM Classic.


Gambar 3.1 Soft Systems Methodology(Checkland et al, 2006)

Tahapan pada pendekatan SSM yang diperlihatkan pada Gambar 3.1 mencakup:

1. Mengidentifikasi permasalahan atau situasi yang tidak terstruktur, yaitu

menyatakan suatu problem yang membutuhkan analisis problem dan situasi, dengan

membiarkan anggapan-anggapan yang beredar tanpa membatasi dan langsung

menyimpulkan.

2. Meneliti situasi atau keadaan dan menyusun pernyataan permasalahan,

dilakukan menggunakan analisis unsur- unsurnya (dengan metode rich picture). Hal

ini dilakukan untuk menangkap struktur problem, proses yang terlibat dan

keterhubungan antara struktur dan proses. Menggambar Rich Picture berguna untuk

mengekspresikan secara grafis atau gambar, mengartikan dan berkomunikasi antara

hubungan yang kompleks antara entitas yang berbeda yang terkait dengan masalah

yang ada. Gambar ini didapatkan dari hasil analisa dokumen, wawancara dan

diskusi antar aktor yang terkait. Pada akhirnya, diharapkan Rich Picture dapat
memberikan gambaran yang menyeluruh atau holistik tentang situasi yang dihadapi

sesuai tahapan Soft Sytem Methodology (SSM).

3.Memilih perspektif dan definisikan sistem yang relevan,

dilakukan dengan menyatakan root definition, yaitu melakukan identifikasi elemen

situasi dan pihak yang terlibat dengan menggunakan CATWOE. Elemen analisis

dalam CATWOE mencakup:

a. Customers, menyatakan pihak yang terkena dampak/diuntungkan dari aktivitas

yang dilakukan.

b. Actors, menyatakan pihak yang terlibat dalam aktivitas.

c. Transformation process, menyatakan aktivitas yang bertujuan mengubah input

menjadi output.

d. Weltanschauung, merupakan cara pandang yang menyeluruh sehingga root

definition memiliki arti dalam konteksnya.

e. Owners, menyatakan pihak yang dapat menghentikan aktivitas.

f. Environmental constraints, merupakan batasan yang dapat mempengaruhi

situasi.

Root definition merupakan pernyataan singkat yang tidak ambigu, dengan

menspesifikasikan owners (O), transformation process (T) dari sistem yang ingin

dicapai oleh actors (A), pemilik world view/weltanschauung (W) yang menjadikan

transformasi sebagai proses yang berarti, customer (C), dan environmental

constraints (E) pada transformasi sistem, sesuai dengan batasan yang dipilih.
4. Mengembangkan model konseptual sistem sesuai dengan definisi, yang

dibangun dengan mendeskripsikan aktivitas-aktivitas yang harus ada untuk

menjalankan tasks yang dinyatakan dalam root definition.

5. Membandingkan model dengan dunia nyata, yaitu membandingkan konsep

konseptual dengan kenyataan. Dimana model konseptual dianggap sebagai bentuk

ideal yang memberikan inspirasi, bukan sebagai kritik atau ancaman.

6. Mendefinisikan perubahan yang akan diimplementasikan secara sistematis,

yaitu mendefinisikan dan menyeleksi pilihan-pilihan untuk mencapai kondisi ideal.

Jika diperlukan untuk mengubah sistem yang berjalan, maka perlu diidentifikasi

perubahan yang dapat dilakukan.

7. Mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi problem, yaitu mendesain

program tindakan, dimana outcome dari tahap ini berupa persetujuan mengenai

tindakan yang akan dilakukan. Tahap ini mencakup implementasi dari perubahan

yang diharapkan dan juga perubahan yang memang selayaknya dilakukan.

Manfaat Soft Systems Methodology

Manfaat penggunaan SSM menurut Delbridge (2008) adalah :

a. Meningkatkan pemahaman secara holistik pihak-pihak yang dieksplorasi

terhadap kasus yang dihadapi;

b. Penggunaan SSM membuat proses pembelajaran dapat dibagikan kepada semua

pihak yang terlibat;

c. Proses inovasi dalam penyelesaian masalah dapat dieksplorasi bersama-sama

sehingga melahirkan banyak alternatif solusi.


Soft Systems Methodology (SSM) saat ini bukan hanya SSM classic yang

pelaksanaanya terdiri dari tujuh tahapan sesuai teori yang disampaikan oleh

Checkland. Namun SSM sendiri merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk

menangani permasalahan yang tidak terstruktur, dan terus menerus berubah secara

dinamis dengan menggunakan berbagai macam alat analisa atau tools yang bisa

digunakan, sehingga bisa menemukan keseimbangan antar elemen.

3.5.2 Analitycal Hierarchy Process (AHP)

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh

Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi

faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993),

hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang

kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang

diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya kebawah hingga level

terakhir dari alternatif. Prinsrip kerja AHP adalah menyederhanakan suatu persoalan

kompleks dan tidak terstruktur, serta bersifat strategik dan dinamis melalui upaya

penataan rangkaian variabelnya dalam suatu hirarki (Eriyatno et al, 2007). Suatu

masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang

kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak

lebih terstruktur dan sistematis.

AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode

yang lain karena alasan- alasan sebagai berikut:


1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai

pada subkriteria yang paling dalam.

2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai

kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Kelebihan dan Kelemahan AHP

Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan

dalam system analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah :

1. Kesatuan (Unity)

AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model

yang fleksibel dan mudah dipahami.

2. Kompleksitas (Complexity)

AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan

pengintegrasian secara deduktif.

3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)

AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak

memerlukan hubungan linier.

4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)

AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem

ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.

5. Dalam metode AHP dilakukan Pengukuran (Measurement)

AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.


6. Konsistensi (Consistency)

AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk

menentukan prioritas.

7. Sintesis (Synthesis)

AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya

masing-masing alternatif.

8. Trade Off

AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang

mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.

9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)

AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil

penilaian yang berbeda.

10. Pengulangan Proses (Process Repetition)

AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan

mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:

1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi

seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga

model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik

sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

3. Tahapan AHP
Langkah-langkah sebagai berikut :

(Kadarsyah Suryadi dan Ali Ramdhani, 1998) : Mendefinisikan masalah dan

menentukan solusi yang diinginkan. Dalam tahap ini kita berusaha menentukan

masalah yang akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari

masalah yang ada kita coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah

tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut

nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya.

Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun

tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang berada di

bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai

alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria

mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkandengan subkriteria (jika

mungkin diperlukan).

Gambar 3.2 (Bagan Hirarki)


3.6 Tahapan Penelitian

Moleong mengemukakan bahwa pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu

sebagai berikut:

1. Tahap Sebelum Kelapangan

Tahap sebelum kelapangan meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian

paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi lapangan dan

permohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan

usulan penelitian.

1. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap pekerjaan lapangan meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan

dengan

Toko Taste.ltd. Data tersebut diperoleh dengan observasi dan wawancara.

2. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui observasi

maupun wawancara mendalam dengan manajemen Toko Taste.ltd. Kemudian

dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti

selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data sehingga data benar-benar valid

sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses

penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.

1. Tahap Penulisan Laporan


Tahap penulisan laporan meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua

rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah

itumelakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk

mendapatkanperbaikan saran-saran demi kesempurnaan proposal skripsi yang

kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis proposal skripsi

yang sempurna. Langkah terakhir melakukan pengurusan kelengkapan persyaratan

untuk ujian proposal skripsi.Adapun alur tahapan penelitian dengan alur flow chart

seperti digambarkan di bawah ini

Diagram Alur (Flow Chart)

Indikator
Kegiatan Cara
Capaian
Kondisi Perusahaan
Pengumpulan Data Interview Terkini

Faktor Keberhasilan
Strategi Bisnis
Analitycal Hierarchy
Analisis Data
Process (AHP)
Solusi Prioritas

Kesimpulan Deskripsi Kesimpulan


Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M 2014 Manajemen Dan Evalusasi Kinerja Karyawan Yogyakarta :
Penerbit Aswaja Pressindo
Arikunto, Suharsimi.(2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Barusman, M Yusuf (Ed). (2017). Soft System Methodology (ssm) Solusi Untuk
Kompleksitas Manajemen. Universita Bandar Lampung. Lampung.
Checkland, Poulter (2006). Soft System Methodology in Action, Chichester
David, Fred R. 2011, Strategic Management. Buku 1. Edisi 12 Jakarta
Habiburrahman, Iskandar, Dunan, Hendri, Haninun, (2019). Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (Model Strategi Pemberdayaan dan Pengembangan) Bandar
Lampung: Pustaka Media
Ismail, Solihin (2012). Manajemen Strategik. Jakarta : Gramedia
Jackson, M.C. (2003), System Thinking Creative Holism For Managers. University
Of Hulk
Joewono (2012) Pengertian Strategi Binis.dari http://livrary.
Binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S1-2016-00048%/20BAB%20II.pdf
Kasmir dan Jakfar (2012). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi. Jakarta : Kencana
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008).Dasar-dasarPemasaran.Jilid 1.Edisi
Kesembilan. Jakarta : PT. Indeks Gramedia.
Madura (2010). Pengertian bisnis. Diakses dari
http://libray.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BOL-S1-2016-
00048%20BAB%20II,pdf
Musa Hubeis dan Mukhamad Najib. Manejemen Strategik ( dalam Pengembangan
Daya Saing Organisasi). Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2014
Parnell, (2008) Competitive Strategy and Performance Measurement in The
Malaysian Context: An Exploratory Study. Management Decision, 46, 1, 5-31.
Rangkuti, (2004) Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama,Jakarta
Rangkuti Freddy (2013). Analisis Swot : Teknik Menambah Kasus Bisnis. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Sumarsan thomas (2013). Sistem Pengambilan Manajemen. Edisi 1. Indeks. Jakarta
Usman (2013). Manajemen Teori, Prakti, Dan Riset Pendidikan. Edisi Keempat.
Jakarta Timur: Bumi Aksara
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :
Alfabeta.
-------------2011. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai