Anda di halaman 1dari 39

i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................v
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................ vi
LATAR BELAKANG ................................................................................ viii
BAB I .............................................................................................................1
GAMBARAN UNIT BISNIS ........................................................................1
1.1. DATA LENGKAP PERUSAHAAN ..................................................1
Nama Perusahaan..................................................................................... 1
Model Bisnis yang Diterapkan ................................................................. 1
1.2. VISI DAN MISI ..................................................................................1
Visi .......................................................................................................... 1
Misi .......................................................................................................... 2
1.3.STRUKTUR ORGANISASI ................................................................2
1.4. DESKRIPSI BISNIS YANG DITAWARKAN ..................................3
BAB II ............................................................................................................6
ASPEK PERENCANAAN ............................................................................6
2.1. ANALISIS PASAR .............................................................................6
2.2. ANALISIS SWOT ..............................................................................6
2.3. STRATEGI BISNIS ............................................................................8
2.4. STRATEGI PEMASARAN ................................................................9
BAB III .........................................................................................................12
ASPEK FINANSIAL ...................................................................................12
3.1. PERMODALAN ...............................................................................12
3.2. BIAYA OPERASIONAL .................................................................12
3.3. KEUNTUNGAN ...............................................................................13
3.4. ANALISIS TITIK IMPAS ................................................................15
3.5. ANALISIS KELAYAKAN USAHA ................................................15
BAB IV ........................................................................................................19
ASPEK KESESUAIAN SYARIAH ............................................................19
4.1. PERMODALAN ...............................................................................19
4.2. TRANSAKSI BISNIS DAN LAYANAN JASA ..............................21

ii
PENUTUP ....................................................................................................27
LAMPIRAN .................................................................................................28
Lampiran Lembar Pengesahan .................................................................28

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Biaya Tetap (Fixed Cost) ......................................................................13


Tabel 3. 2 Biaya Variabel (Variable Cost) .............................................................13
Tabel 3. 3 Ketentuan dari Usaha atau Platform .....................................................14
Tabel 3. 4 Estimasi Proceeds .................................................................................15
Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan PV ............................................................................16
Tabel 3. 6 Hasil Perhitungan PV2 ..........................................................................17
Tabel 3. 7 Hasil Perhitungan ƩPv ..........................................................................17
Tabel 3. 8 Hasil Penilaian Analisis Kelayakan Usaha ...........................................18

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi...............................................................................2


Gambar 4. 1 Skema Akad Musyarakah 19
Gambar 4. 2 Skema Akad Mudharabah .................................................................20

v
RINGKASAN EKSEKUTIF

Indonesian MicroFinance (IMF) merupakan platform digital yang hadir di


segmen Crowdfunding Syariah. Di dalam platform ini tersedia akad-akad investasi
syariah yang menunjang bagi UMKM, bisnis/start-up, dan investor dengan fitur
pendukung yang memberikan sajian berita edukasi dan layanan platform untuk para
penggunanya. Menu investor dan menu perusahaan tentunya dalam platform ini
menyajikan data finansial baik dari pihak investor maupun UMKM. Platform
digital Crowdfunding IMF ini dapat diakses melalui website dan platform yang ada
di Google Play Store maupun App Store, sehingga memudahkan perusahaan untuk
menginput data dan sebagai analisis finansial bagi investor yang akan
menginvestasikan dananya. Strategi bisnis yang kami terapkan, pada tahun pertama
memulai kami fokus pada strategi membangun platform terlebih dahulu dengan
membuat versi BETA testing yaitu masa percobaan sekaligus mengenalkan produk
kepada segmen pasar dan target pasar kami dengan cara bekerja sama dengan
beberapa channel yakni, investor dan UMKM, FoSSEI, IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi
Islam), MES (Masyarakat Ekonomi Syariah). Di tahun kedua, kami fokuskan
perluasan mitra perusahaan bisnis dan menerapkan metode 5A (aware, appeal, ask,
act, advocacy) terhadap investor agar lebih merata diseluruh wilayah Indonesia
melalui regional-regional dan pemanfaatan jejaring sosial.
Platform IMF menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah di dunia bisnis
sehingga mampu mencapai ekosistem keuangan terutama keuangan syariah yang
berkelanjutan dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Dengan
menggunakan platform ini, di harapkan pengguna mampu memaksimalkan
keuntungan dari media yang kita tawarkan. Banyaknya pengguna smartphone di
Indonesia, menjadi pasar yang besar bagi platform IMF ditambah dengan Indonesia
merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Target pasar
platform IMF ini adalah perusahaan yang sudah maupun belum terbentuk tetapi
memiliki proyeksi yang jelas dan berbadan PT, untuk didanai oleh investor sebagai
urun dana. Modal membutuhkan dana sebesar Rp.91.084.000,-, didapatkan dari
modal pribadi dan investor, akadnya yaitu dengan akad mudharabah antara pihak
kami dan investor, dan musyarakah antara kami selaku pendiri perusahaan.
Prediksi pendapatan pertahun sebesar Rp.123.500.000,-, yaitu dari transaksi Pasar

vi
Sekunder, penarikan tunai dan biaya administrasi. Sementara BEP (Break Even
Point) yang didapat adalah Rp.76.031.050,-. Untuk kelayakan usaha PP (Payback
Period), akan di dapat dalam jangka waktu 3 bulan 15 hari, untuk NPV (Net Present
Value) akan di dapat sebesar Rp.3.951.799,00, Sementara IRR (Inter Rate Return),
menghasilkan 14,08%. Berdasarkan data tersebut IMF memiliki prospek yang
cukup besar serta menjadi model baru Keuangan Syariah di Indonesia.

vii
LATAR BELAKANG

Investasi terhadap bisnis UMKM mungkin tidak sepopuler investasi emas,


properti, reksadana ataupun saham. Padahal investasi ini cukup menjanjikan,
apalagi jika melihat potensi bisnis UMKM yang cukup besar, bukan hal yang
mustahil untuk menjadikan UMKM sebagai salah satu sarana berinvestasi karena
memang bisnis ini cukup menjanjikan melihat pasarnya yang sangat besar.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat
penting sebagai penggerak perekonomian nasional. Berdasarkan data dari
Kementerian Koperasi & UMKM tahun 2021, kontribusi UMKM terhadap PDB
sebesar 61,07% atau senilai Rp.8.573,89 Triliun dan menyerap 97% atau 117 Juta
tenaga kerja. UMKM juga berkontribusi sebesar 14% terhadap ekspor non-migas,
diharapkan 2021 ini bisa meningkat menjadi 15,2%.

Dengan demikian, berinvestasi pada UMKM selain mendapatkan


keuntungan dari hasil usaha, juga memberikan dampak sosial yang nyata bagi
pengembangan UMKM secara langsung, baik terhadap peningkatan revenue dari
UMKM itu sendiri, maupun secara nasional terhadap pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi nasional. Meskipun secara nominal kontribusi dari setiap investor kecil,
namun apabila investasi tersebut dilakukan oleh banyak orang maka akan menjadi
kekuatan ekonomi yang besar.

Meskipun investor menyadari social value dalam berinvestasi pada UMKM,


namun sebagian besar investor masih memiliki concern dalam berinvestasi secara
langsung pada sektor riil seperti UMKM, pola kemitraan antara UMKM sebagai
pelaku bisnis dengan investor selaku pemilik dana secara tradisional bukan
merupakan hal baru. Pada umumnya, investor hanya melakukan pendanaan atas
dasar kepercayaan semata atau karena faktor kedekatan dengan pemilik usaha,
dengan tanpa mempertimbangkan aspek bisnis, aspek legal, aspek keuangan, dsb.
Tidak jarang, investor mengalami penipuan dan fraud sehingga mengalami
kerugian investasi. Oleh karena itu, untuk melakukan investasi langsung terhadap
UMKM, maka perlu pendekatan dan metode yang berbeda, sehingga dapat
meminimalisir risiko bagi investor. Berbeda dengan pendekatan investasi
tradisional, kini telah hadir Securities Crowdfunding (SCF) Syariah untu

viii
membantu investor dalam memberikan pendanaan kepada UMKM secara lebih
formal dan legal, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sehingga lebih memberikan perlindungan investasi bagi para investor
dibandingkan dengan pola tradisional tadi.

Seiring dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi digital terutama


pada sektor jasa keuangan (Financial Technology), dan digitalisasi UMKM kini
mendanai UMKM dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan digital yaitu
melalui Securities Crowdfunding (SCF) Syariah atau Layanan Urun Dana.
Securities crowdfunding (SCF) merupakan penawaran efek atau surat berharga oleh
UMKM Penerbit sebagai pihak yang memerlukan pendanaan secara langsung
kepada investor melalui Layanan Urun Dana berbasis teknologi informasi yang
bersifat terbuka dan dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dengan
memanfaatkan layanan digital, kini investor dapat menilai, memilih dan
berinvestasi secara langsung untuk mendanai UMKM dengan membeli instrumen
berupa surat berharga syariah baik saham syariah maupun sukuk yang ditawarkan
oleh UMKM secara online pada website maupun aplikasi penyelenggara SCF
Syariah.

Penyelenggaraan SCF Syariah ini pada dasarnya merupakan kegiatan jasa


keuangan di Sektor Pasar Modal, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No. 57/POJK.04/2020 Tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun
Dana Berbasis Teknologi Informasi (Securities Crowdfunding). POJK tersebut
merupakan perluasan dari POJK No. 37/POJK.04/2018 sebelumnya mengenai
Equity Crowdfunding (ECF). Apabila Sebelumnya pada Equity Crowdfunding
(ECF) hanya terbatas pada saham, maka Securities Crowdfunding (SCF) diperluas
dengan mencakup surat berharga lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
pilihan instrumen investasi yang lebih beragam. Dengan demikian, pada sektor
Pasar Modal terdapat dua jenis penyelenggara Pasar Modal yaitu (1) Bursa Efek
Indonesia (BEI), diperuntukkan bagi usaha skala kecil, menengah, besar dan
korporasi; dan (2) Securities Crowdfunding (SCF) yang diperuntukan bagi usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Keberadaan SCF Syariah ini dapat menjadi
sebuah solusi bagi para investor untuk dapat melakukan investasi secara langsung
pada bisnis UMKM .

ix
BAB I

GAMBARAN UNIT BISNIS

1.1. DATA LENGKAP PERUSAHAAN

A. Nama Perusahaan

Perusahaan platform digital yang fokus pada bisnis fintech, kami beri nama
“IMF (Indonesian MicroFinance)”. Nama “IMF (Indonesian
MicroFinance)” ini sesuai dengan tujuan perusahaan yakni,
mentransformasikan dan mengintegrasikan sistem Crowdfunding Syariah
dengan mempertemukan technology, finance, humanity, dan marketing
menuju era 6.0 yaitu entrepreneurial marketing.

B. Model Bisnis yang Diterapkan

Adapun model bisnis yang kami terapkan yaitu :

• B2B (Business to Business)

Transaksi bisnis yang terjadi antara satu perusahaan ke perusahaan


lain. Lazimnya kita mengetahui proses penjualan barang dan jasa dari
perusahaan ke konsumen, B2B dapat terjadi karena perusahaan
membutuhkan barang atau jasa dari perusahaan lain. Jadi, sebelum
memasarkan produknya kepada konsumen akhir, perusahaan biasanya
menjalin kerjasama dengan perusahaan lain guna memenuhi kebutuhan
produksinya atau bisa juga untuk mengenalkan produknya pada
masyarakat.

1.2. VISI DAN MISI

C. Visi

Menjadi platform digital microfinance nomor 1 di Indonesia dalam


membangun ekosistem Keuangan Syariah yang sustainable guna
mendongkrak pemulihan ekonomi nasional menuju era entrepreneurial
marketing 6.0.

1
D. Misi

• penggabungan technology, finance, humanity, dan marketing


menjadi sebuah operational microfintech syariah di masa depan.

• Memajukan Perekonomian Indonesia dengan membantu


pengembangan usaha-usaha yang produktif, halal, dan
menguntungkan bagi umat dan bangsa.

• Membantu pelaku usaha untuk mendapatkan permodalan yang


sesuai dengan syariat Islam.

• Membantu pemodal (Shahibul Maal) untuk dapat berinvestasi


secara optimal, aman, dan menguntungkan, penuh keberkahan
syariah.

1.3. STRUKTUR ORGANISASI


President Comissioner
&
Comisioner

Sharia Supervisory

President Director

Director Director

Biro – biro : Komite – komite :


1. Project Manager 1. Pengendalian
2. Manager IT Internal
2. SDI
3. Pembiayaan
4. remediasi

Portofolio Investor Adminis


Management Legal, Risk
Relation -tration
Division Management
and and
and
Corporate Operatio
Compliance
Affair -nal
Division
Division Division

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

2
1.4. DESKRIPSI BISNIS YANG DITAWARKAN

IMF (Indonesian MicroFinance) merupakan platform digital


Crowdfunding metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang
dilakukan oleh pemilik usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya.
Dengan kata lain, Securities Crowdfunding adalah bentuk skema pembiayaan
alternatif untuk penggalangan dana (raising fund) melalui pasar modal. Skema
ini dinilai memudahkan bisnis atau seseorang dalam memperoleh pendanaan
dari pasar modal. Dalam skema Securities Crowdfunding, dana yang dihimpun
juga memperoleh lindung nilai (hedge) dalam jangka waktu tertentu.

Ada tiga pihak yang terlibat dalam Securities Crowdfunding yaitu bisnis
atau pelaku usaha (UMKM) yang membutuhkan pendanaan (penerbit), platform
online penyelenggara, dan pemilik modal (investor). Lewat Securities
Crowdfunding, investor bisa membeli dan mendapatkan kepemilikan melalui
saham, saham syariah, surat bukti kepemilikan utang (obligasi), atau surat tanda
kepemilikan bersama (sukuk). Saham dari usaha tersebut diperoleh sesuai
dengan persentase terhadap nilai besaran kontribusinya. Dikutip dari laman
sikapiuangmu.ojk.go.id, dengan Securities Crowdfunding, investor dan pihak
yang membutuhkan dana dapat dengan mudah dipertemukan melalui suatu
platform (sistem aplikasi berbasis teknologi informasi) secara online.

Investor akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen atau bagi


hasil dari keuntungan usaha tersebut yang dibagikan secara periodik. Pada
dasarnya Securities Crowdfunding adalah hampir sama dengan investasi di
pasar modal yaitu ada penerbit (perusahaan yang menawarkan saham
perusahaannya), penyelenggara layanan urun dana, dan pemodal (investor).
Perbedaannya terletak pada mekanisme penawaran saham, obligasi, dan sukuk
dengan sistem SCF adalah dilakukan oleh penerbit untuk menjual saham secara
langsung kepada pemodal melalui sistem elektronik (online). Kemudian yang
diberikan kucuran dana atau selanjutnya disebut penerbit adalah perusahaan
rintisan (start-up) maupun UMKM dengan jumlah modal tidak lebih dari Rp 30
miliar dan bukan merupakan perusahaan terbuka.

Berikut adalah gambaran dari mekanisme IMF (Indonesian

3
MicroFinance) ini yang akan dijabarkan dalam beberapa fitur :

1. Menu Bar

• Home

• Beranda

Fitur ini berisikan tentang berita edukasi UMKM maupun Investor


untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan berbagai hal tentang
syariah seperti; akad di dalam platform, edukasi UMKM atau
investor, kesadaran dalam hal bertransaksi secara syariah, dll.

• Daftar Investasi

Fitur ini berisi daftar bisnis atau UMKM yang membutuhkan dana,
selajutnya ada tipe akad-akad investasi seperti saham syariah,
sukuk-mudharabah, sukuk-wakalah, sukuk-ijarah, sukuk-
mudharabah musyarakah, dan sukuk-musyarakah. Selanjutnya
kategorisasi jenis usaha; bisnis retail, bisnis properti, bisnis fashion
dan bisnis kuliner. kemudian setelah pilih UMKM untuk dijadikan
investasi didalamnya tentang prospektus bisnis, return, laporan
keuangan yaitu laporan laba rugi, neraca, arus kas, perubahan modal,
catatan atas laporan keuangan

2. Menu Investor

• Klasifikasi Resiko Investor

Fitur ini berisi untuk menentukan tingkat resiko investor dalam


berinvestasi.

• Portofolio

Fitur ini berisi sekumpulan investasi yang dimiliki investor


Bentuknya akad-akad yang telah disepakati di dalam platform

• Dompet

Fitur ini berisi jumlah saldo investor sebelum sebelum digunakan

4
untuk berinvestasi kesuatu bisnis.

• Bisnis Saya

Fitur ini beriskan bisnis yang sudah dijadikan berinvestasi

3. Menu Perusahaan

• Profil Perusahaan

Fitur ini berisi input data perusahaan; nama perusahaan, gambar,


jumlah saham yang ditawarkan, harga pelembar saham, laporan
keuangan dan prosektus.

• Investor Perusahaan

Fitur ini nama dan jumlah investor yang menanamkan modal di


perusahaan beserta nilai investasinya.

4. Fitur Pendukung

• Tentang Kami

• Pesyaratan Investor dan Perusahaan/UMKM/Start-Up

• Bantuan

• Kebijakan Privasi

• Ketentuan dan Cara

5
BAB II

ASPEK PERENCANAAN

2.1. ANALISIS PASAR

1. Segmentasi

Terdapat 3 segmentasi, yaitu :

• Demografi, yakni investor dan bisnis yang tersebar di seluruh


Indonesia.

• Geografi, yakni terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia.

• Psikografi, yakni era digitalisasi saat ini menuntut semua orang untuk
beradaptasi dengan teknologi, sehingga kami menawarkan platform
digital untuk meningkatkan ekosistem Keuangan Syariah microfintech
dengan pemanfaatan teknologi menuju era 6.0.

2. Targeting

Target pasar Platform ini adalah perusahaan yang sudah terbentuk maupun
belum terbentuk tetapi memiliki proyeksi yang jelas, untuk didanai oleh
investor sebagai urun dananya.

3. Positioning

• Platform ini merupakan portal digital Securities Crowdfunding di


Indonesia dengan tujuan membangun halal value chain.

• Platform ini merupakan salah satu portal digital broker/arranger yang


mempersiapkan masa depan microfintech menuju era 6.0.

2.2. ANALISIS SWOT

1. Strengths (Kekuatan)

a. Pemulihan ekonomi melalui UMKM.

b. Mengutamakan keamanan baik dari UMKM maupun BMT.

c. Menerapkan sistem pembiayaan sesuai syariat Islam (menggunakan

6
akad-akad dalam bermuamalah).

d. Memiliki daya saing terhadap pembiayaan konvensional (Pinjaman


online).

e. Meningkatkan sektor industi halal maupun halal value chain di


Indonesia.

2. Weaknesses (Kelemahan)

a. Keterbatasan dalam pengalaman dan penerapan teknologi pembuatan


Platform.

b. Butuh lebih banyak sosialisasi ke UMKM dan Investor/Masyarakat.

c. Membutuhkan waktu untuk membangun brand.

d. Tidak bisa menjangkau seluruh lapisan UMKM/Perusahaan/start-up.

e. Resiko yang ditanggung oleh investor.

3. Opportunities (Kesempatan)

a. Banyaknya UMKM yang membutuhkan dana tapi memiliki prospek


berpotensial.

b. Adanya fatwa MUI tentang riba yang secara tidak langsung


mempengaruhi pola pikir UMKM untuk menghindari praktek ribawi.

c. Memiliki payung hukum dari Otoritas Jasa Keuangan tentang


penyelengaraan Securities Crowdfunding.

d. UMKM/Perusahaan yang masih private memiliki kesempatan


menghimpun dana dari investor .

4. Threats (Ancaman)

a. Potensi munculnya saingan platform baru yang serupa.

b. Platform konvensional lebih mudah dari pada platform Securities


Crowdfunding Syariah.

c. Adanya anggapan bahwa lembaga syariah tidak jauh dengan lembaga

7
konvensional.

d. Dominasi pasar pembiayaan konvensional lebih banyak pilihan dari


pada pembiayaan syariah dan dana pembiayaannya lebih besar daripada
lembaga syariah.

e. Kesan sulit dan rumit dalam pembiayaan di lembaga syariah karena


terdapat beberapa akad-akad atau istilah bahasa arab yang belum dikenal
secara luas oleh masyarakat atau UMKM.

2.3. STRATEGI BISNIS

Dalam membangun bisnis platform online ini, kami menggunakan strategi


bisnis yang akan dibagi dalam beberapa tahap :

1. Tahun Pertama Memulai Bisnis 2022-2023

Pada tahap ini, kami fokus pada strategi membangun platform


terlebih dahulu dengan membuat versi BETA testing yaitu masa percobaan
sekaligus mengenalkan produk kepada segmen pasar dan target pasar kami
dengan cara bekerja sama dengan beberapa channel yakni, Investor
sebagai peran utama pihak yang mempunyai dana, dan UMKM sebagai
pihak yang membutuhkan dana. FoSSEI sebagai komunitas yang
menghimpun kelompok studi ekonomi syariah di Indonesia agar platform
ini dapat dikenal oleh kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa ekonomi
syariah. Kemudian bekerja sama dengan IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia) yang nantinya dapat membantu mengenalkan produk ini
kepada kalangan-kalangan yang berkecimpung di bidang Ekonomi
Syariah seperti dosen sebagai tenaga pendidik dengan promosi tanpa biaya
melalui kegiatan-kegiatan webinarnya. Selain itu, kami akan bekerja sama
dengan MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) sebagai organisasi nirlaba
yang bertujuan mempercepat penerapan ekonomi dan keuangan syariah ini
dengan promosi tanpa biaya lewat kegiatan-kegiatan MES.

Pada tahun pertama juga, kami fokus dalam menghimpun modal


sebagai modal utama dalam menjalankan bisnis ini. Yang mana, modal
usaha bersumber dari dana pribadi dan dana dari investor sekaligus fokus

8
terhadap legalitas platform ke OJK dan Lembaga Kliring Penjamin efek.

2. Tahun Kedua 2023-2025 Memulai Bisnis dan Seterusnya

Pada tahap ini strategi bisnis yang kami lakukan berfokus pada
perluasan mitra Perusahaan Bisnis dan menerapkan metode 5A (aware,
appeal, ask, act, advocacy) terhadap investor agar lebih merata diseluruh
wilayah Indonesia melalui regional-regional dan pemanfaatan jejaring
sosial. Hal ini kami lakukan sebagai upaya mempertahankan kredibilitas
dan eksistensi platform IMF (Indonesian Microfinance) ini. Kami akan
melakukan perubahan-perubahan yang memang diperlukan sebagai
adaptasi dari segi tampilan dan fitur agar lebih dekat dengan user.

Pada tahap ini juga, kami melakukan evaluasi dan proyeksi dari
bisnis yang sudah berjalan lewat hasil riset yang kami lakukan.

2.4. STRATEGI PEMASARAN

Berikut ini adalah uraian marketing mix sebagai strategi pemasaran yang di-
platform-kan dalam bisnis yang kami bangun :

1. Product

Platform Securities Crowdfunding ini mengusung digitalisasi dalam


pembiayaan menggunakan sistem syariah menuju masa depan era 6.0
Entrepreneural Marketing dalam ekosistem keuangan syariah.

2. Price

Platform menggunakan akad-akad atau transaksi sesuai dengan syariah


salah satunya saham syariah, sukuk perusahaan sebagai arranger atau
perantara dalam pembiayaan.

3. Place

Terintegrasi sistem teknologi seperti Website dan Platform yang ada di


Google Play Store maupun App Store .

4. Promotion

9
Berikut adalah upaya promosi yang kami lakukan :

a. Cooperation

Yaitu dengan bekerjasama dengan Lembaga Filantropi, organisasi


maupun perusahaan yang berkecimpung di dunia Ekonomi Syariah, dan
lembaga pemerintah seperti KEMENKOPUKM.

b. Pemasaran media sosial

Pemasaran media sosial melalui akun pribadi para pendiri, influencer


dan anggota organisasi perusahaan ini dilakukan sebagai upaya promosi
tanpa biaya, dan mampu menyasar banyak target sehingga strategi ini
layak diterapkan oleh bisnis kami. Media sosial yang kami gunakan
yaitu Platform social networking seperti Facebook, Instagram, dan
sejenisnya.

c. App Store Optimization

Proses untuk meningkatkan visibilitas platform kami di App Store dan


Google Play Store. Ini penting bagi perjalanan penggunaannya karena
walaupun promosi membawa banyak pengguna potensial ke App Store,
platform ini masih perlu ditampilkan dengan baik agar pengguna
melakukan instalasi.

5. People

Kriteria SDM yang kami rekrut yaitu orang-orang yang ahli di bidang IT
atau lulusan IT untuk kemajuan pengembangan system platform serta SDM
yang berkompeten di bidang Ekonomi Syariah khususnya Keuangan
Syariah untuk pengembangan masa depan microfintech dan fokus terhadap
kaum milenial.

6. Process

Platform ini dapat diunduh oleh konsumen melalui Google Play Store
ataupun App Store khusus wilayah Indonesia dengan mudah via smartphone
dan bisa mengakses melalui website berbentuk platform digital. Setelah

10
mengunduh platform ini, user akan diarahkan untuk melakukan sign in
terlebih dahulu hanya dengan menggunakan nomor telepon ataupun akun
Facebook, ada 2 sistem pendaftaran untuk menentukan sebagai Investor
atau UMKM/Start-up.

7. Physical Evidence

Platform ini dibuat sesuai kebutuhan user, dimulai dari kontennya,


pengoperasiannya serta tampilan dan fitur-fitur didalamnya.

11
BAB III

ASPEK FINANSIAL

3.1. PERMODALAN

Modal Awal = Total biaya tetap + Total biaya variabel

= Rp 66.684.000 + Rp. 24.400.000

= Rp 91.084.000,-

Modal awal pada saat pembuatan Platform tebak gambar sebesar Rp.
91.084.000,- dimana modal tersebut didapatkan dari modal pribadi sebesar Rp.
11.084.000,- dan modal dari investor sebesar Rp. 80.000.000,-.

Kriteria Investor :

1) Seorang Muslim

2) Minimal modal sebesar Rp. 1.000.000,-

3) Loyal terhadap perusahaan

4) Memiliki tanggung jawab

5) Menandatangani diatas materai

6) Berusia minimal 20 tahun

7) Memiliki komitmen kepada perusahaan

3.2. BIAYA OPERASIONAL

Biaya Tetap ( Fixed Cost )

Jenis Biaya Jumlah

Biaya Platform dan Pengembangan Rp. 45.000.000

Biaya Peralatan (Laptop) Rp. 4.000.000

Website Rp. 1.110.000

12
Biaya Legalitas Perusahaan Rp. 4.000.000

Biaya Sewa Kantor Rp. 10.000.000

Biaya Google Play Store Rp. 363.000

Biaya App Store Rp. 1.436.000

Biaya Afiliasi Rp. 775.000

Total Rp. 66.684.000

Tabel 3. 1 Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya Variabel ( Variable Cost )

Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp)

Biaya Marketing Rp. 4.000.000

Biaya Upah Karyawan Rp. 20.000.000

Biaya utilitas Rp. 400.000

Total Rp. 24.400.000

Tabel 3. 2 Biaya Variabel (Variable Cost)

3.3. KEUNTUNGAN

Deskripsi Ketentuan dari Usaha atau Platform

No. Jenis Ketentuan Tarif/Nominal

1 Administrasi Jasa Rp3.000

2 Penarikan Tunai Rp5.000

3 Minimal Setor Rp100.000

4 Minimal Investasi Rp1.000.000

13
5 Pembelian di Pasar Sekunder 0,15%

6 Penjualan di Pasar Sekunder 0,20%

Tabel 3. 3 Ketentuan dari Usaha atau Platform

Deskripsi Proyeksi Keuntungan Transaksi

• 50 transaki/hari = 50 transaksi x Rp3.000 = Rp.150.000

• 50 transaki/hari x 30 hari = (50 transaksi x Rp3.000) x 30 hari =


Rp.4.500.000

• 50 transaki/hari x 30 hari x 12 Bulan = ((50 transaksi x Rp3.000) x 30 hari)


x 12 bulan = Rp.54.000.000

Deskripsi Keuntungan Penarikan

• 1.500 penarikan/tahun = Rp.7.500.000

Deskripsi Pasar Sekunder

• 9000 transaki/smst = Rp.9.000.000.000 x 0,15% = Rp.13.000.000 x 2 =


Rp.26.000.000

• 9000 penjualan/smst = Rp.9.000.000.000 x 0,20% = Rp.18.000.000 x 2 =


Rp.36.000.000

• Total= Rp 62.000.000

Total Pendapatan/tahun = Rp.123.500.000

Deskripsi Permodalan 1 Perusahaan

• Rp.1.000.000.000 x 18 perusahaan = Rp.18.000.000.000

Berdasarkan tabel-tabel diatas, maka jumlah pendapatan yang


diperoleh per harinya yaitu :

• Total pendapatan per tahun = jumlah pendapatan per tahun dari

14
transaksi per tahun + jumlah penarikan tunai + Jumlah transaksi di pasar
sekunder.

• Total pendapatan per tahun = Rp.54.000.000 + Rp.7.500.000 + Rp


62.000.000 = Rp.123.500.000

• Keuntungan = Rp.123.500.000 – Rp. 91.084.000 = Rp. 32.416.000

• Nisbah Pendiri Perusahaan 60%

Rp. 32.416.000 x 60% = Rp. 19.449.600

• Nisbah Bank Syariah 40%

Rp. 32.416.000 x 40% = Rp. 12.966.400

3.4. ANALISIS TITIK IMPAS

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 66.684.000


𝐵𝐸𝑃 = = = 76.031.050
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 24.400.00
1 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1 198.475.200

Berdasarkan perhitungan tersebut, BEP yang didapat adalah Rp.


76.031.050, sehingga dalam satu tahun pengoprasian platform IMF harus
menghasilkan Rp. 76.031.050 agar terjadi BEP.

3.5. ANALISIS KELAYAKAN USAHA

𝐼0 : Rp. 80.000.000

Tingkat Return : 12%

Estimasi proceeds :

Bulan 1 Rp. 16.539.600


Bulan 2 Rp. 24.575.500
Bulan 3 Rp. 26.693.600
Bulan 4 Rp. 25.691.800
Bulan 5 Rp. 25.140.300
Tabel 3. 4 Estimasi Proceeds

15
Payback Period (PP)

𝐼0 = Rp. 80.000.000

Proceeds bulan 1 = Rp. 80.000.000 – Rp. 16. 539.600

Sisa Modal = Rp. 63.460.400

Proceeds bulan 2 = Rp. 63.460.400 – Rp. 24.575.500

Sisa Modal = Rp. 38.884.900

Proceeds bulan 3 = Rp. 38.884.900 – Rp. 26.693.600

Sisa Modal = Rp. 12.191.300

𝑠𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
Maka, 𝑃𝑃 = 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑒𝑑𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 4 x 30 hari

𝑅𝑝12.191.300
= 𝑅𝑝25.691.800 x 30 hari

= 15 hari

Kesimpulan : PP = 3 bulan 15 hari

Net Present Value (NPV)

𝑃𝑉 = 𝐹𝑉(𝐼 + 𝑟)−𝑛

PV dari proceeds bulan 1 Rp. 14.767.500

PV dari proceeds bulan 2 Rp. 19.591.438

PV dari proceeds bulan 3 Rp. 18.999.977

PV dari proceeds bulan 4 Rp. 16.327.603

PV dari proceeds bulan 5 Rp. 14.265.281

Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan PV

∑ PV = Rp.14.767.500 + Rp.19.591.438 + Rp.18.999.977 + Rp.16.327.603 +

Rp.14.265.281

16
= Rp. 83.951.799

NPV = ∑ PV - 𝐼0

= Rp. 83.951.799 – Rp. 80.000.000

= Rp. 3.951.799 → NPV >0 atau NPV (+)

Internal Rate Return (IRR)

𝑃𝑉2 = 𝐹𝑉(𝐼 + 𝑟2)−𝑛

Misalkan 𝑟2 = 20%

PV dari proceeds bulan 1 Rp. 13.783.000

PV dari proceeds bulan 2 Rp. 17.066.319

PV dari proceeds bulan 3 Rp. 15.447.685

PV dari proceeds bulan 4 Rp. 12.389.949

PV dari proceeds bulan 5 Rp. 10.103.322

Tabel 3. 6 Hasil Perhitungan PV2

Nilai ∑ Pv

𝑟1 12% Rp. 83.951.799

𝑟2 20% Rp. 68.790.275

Selisih 8% Rp. 15.161.524

Tabel 3. 7 Hasil Perhitungan ƩPv

(Ʃ𝑃𝑉1 − I0)
𝐼𝑅𝑅 = 𝑟1 + [(Ʃ𝑃𝑉1 − Ʃ𝑃𝑉2) x 𝑟1 - 𝑟2 ]
83.951.799 − 80.000.000
= 12% + [83.951.799 − 68.790.275 x 8%]
3.951.799
= 12% + [15.161.524 x 8%]

= 14,08

17
Hasil Penilaian
No Internal Hasil Standar Kesimpulan

1. PP 3 bulan 15 hari <n Layak

2. NPV Rp. 3.951.799 >0 atau (+) Layak

3. IRR 14,08% >r Layak

Tabel 3. 8 Hasil Penilaian Analisis Kelayakan Usaha

Berdasarkan hasil analisis kelayakan dalam aspek keuangan, opsi investasi


yang ditawarkan layak untuk dipertimbangkan.

18
BAB IV

ASPEK KESESUAIAN SYARIAH

4.1. PERMODALAN

Modal dalam membangun bisnis ini bersumber dari dana pribadi yaitu kami
sendiri selaku pendiri dalam perusahaan serta bersumber dari dana investor.
Adapun akad yang digunakan yaitu :

1. Akad Musyarakah

Akad ini digunakan pada permodalan diantara tiga pendiri perusahaan yang
melakukan kerjasama. Yang mana, masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan ketentuan dibagi berdasarkan kesepakatan
sedangkan bagi hasil atas usaha diberikan sesuai kontribusi dana. Selain itu,
masing-masing pihak memiliki hak untuk ikut mengelola bisnis yang
sedang dibiayai. Berikut ini adalah skema akad musyarakah yang diterapkan
dalam bisnis ini :

CEO I CEO II CEO III


I

Memberi modal dan mengelola proyek


Indonesian Microfinance

Keuntungan

Bagi hasil keuntungan sesuai porsi


kontribusi

Gambar 4. 1 Skema Akad Musyarakah

2. Akad Mudharabah

19
Akad yang terdapat pada permodalan antara pihak pendiri/pengelola
perusahaan dengan pihak investor yang memberikan dananya untuk
membiayai aktivitas bisnis platform IMF ini. Keuntungan usaha yang
dilakukan oleh pendiri sekaligus pengelola perusahaan akan dibagi hasil
dengan pihak penyedia dana yaitu investor dengan rasio 60 : 40. Yakni, 60%
untuk pengelola perusahaan dan 40% untuk penyedia modal (investor).
Rasio ini adalah rasio yang akan kami tawarkan kepada investor pada awal
kontrak. Berikut ini adalah skema dari akad mudharabah :

Perjanjian
Mudharib Bagi Hasil Shahibul
(Pendiri Maal
Perusahaan) (Investor)

Usaha

Nisbah 60% Nisbah 40%


Pembagian
Keuntungan

Pengembalian
Modal Pokok
MODAL

Gambar 4. 2 Skema Akad Mudharabah

20
4.2. TRANSAKSI BISNIS DAN LAYANAN JASA

• Akad

❖ Investasi Saham

Akad yang digunakan dalam penerbitan saham ialah akad syirkah


(kemitraan) musahamah. Syirkah musahamah merupakan salah satu
bentuk pengembangan dari syirkah (kemitraan) ‘inan.

Syirkah ‘inan yang berbentuk syirkah musahamah, mempunyai beberapa


karakter yang lebih spesifik, khususnya pada kesepakatan dari para
mitra/pemegang saham tentang tidak adanya pembatalan akad syirkah
oleh salah satu mitra kecuali terdapat pembubaran usaha. Apabila akan
dilakukan pengalihan modal pada syirkah musahamah ini, maka
pengalihan modal tersebut dilakukan dalam bentuk jual beli saham.

Tahapan pelaksanaan akad syirkah musahamah melalui penyelenggara


Securities Crowdfunding (SCF) Syariah adalah sebagai berikut:

1) Penerbitan saham oleh penerbit melalui penyelenggara SCF.

2) Penerbit saham melalui aplikasi milik SCF, melakukan penawaran


atas saham kepada calon investor.

3) Investor yang tertarik dengan penawaran penerbit, memberikan


kuasa (wakalah) dan dana kepada penyelenggara SCF sebagai wakil
dari investor untuk melakukan akad syirkah musahamah dengan
penerbit.

4) Penyelenggara SCF sebagai wakil dari investor berakad syirkah


musahamah dengan penerbit.

5) Penerbit secara berkala memberikan laporan keuntungan dan


pembagian dividen kepada investor secara periodik.

21
❖ Investasi Sukuk

- Sukuk musyarakah merupakan sukuk dimana pemegang sukuk dan


penerbit sukuk melakukan akad kerja sama (kemitraan) untuk suatu
proyek usaha tertentu di mana setiap pihak memberikan kontribusi
dana/modal usaha (ra's al-mal) dengan ketentuan bahwa keuntungan
dibagi sesuai nisbah yang disepakati atau secara proporsional sesuai
besaran modal, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak secara
proporsional.

1) Sukuk musyarakah diterbitkan oleh penerbit melalui penyelenggara


SCF.

2) Penyelenggara SCF melakukan penawaran atas sukuk musyarakah


tersebut kepada calon investor atau calon pemegang sukuk.

3) Apabila calon investor setuju, calon investor akan memberikan


wakalah (kuasa) dan dana kepada penyelenggara SCF untuk menjadi
wakilnya dalam bertandatangan akad musyarakah dengan penerbit
sukuk.

4) Penyelenggara sebagai wakil dari investor melakukan akad


musyarakah dan menyerahkan modal dari investor kepada penerbit
sukuk sebagai mitra aktif dalam proyek usaha yang menjadi objek
musyarakah.

5) Penerbit sukuk melaksanakan proyek usaha yang menjadi objek


sukuk musyarakah.

6) Penerbit sukuk melakukan pelaporan, pembagian imbal hasil atas


keuntungan yang muncul dari proyek usaha dan pengembalian
modal ke penyelenggara SCF.

7) Setelah proyek yang menjadi dasar penerbitan sukuk musyarakah


selesai, penyelenggara SCF melakukan bagi hasil dan pengembalian
modal kepada investor.

- Sukuk mudharabah ini menggunakan akad mudharabah. Akad

22
mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara pemilik modal
(shahibul maal) yang menyediakan seluruh modal dengan pengelola
(mudharib) dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai nisbah
yang disepakati dalam akad.

1) Penerbit melalui penyelenggara SCF syariah menerbitkan sukuk


mudharabah.

2) Penyelenggara SCF melakukan penawaran atas sukuk mudharabah


kepada calon investor.

3) Setelah mendapatkan investor, investor memberikan wakalah (kuasa)


kepada penyelenggara SCF untuk menjadi wakilnya dalam
bertandatangan akad mudharabah dengan penerbit.

4) Penyelenggara sebagai wakil dari investor melakukan akad


mudharabah dan menyerahkan modal dari investor kepada pihak yang
bertindak sebagai pengelola usaha (mudharib) dalam proyek yang
menjadi objek mudharabah.

5) Mudharib atau pengelola usaha melakukan pekerjaan yang menjadi


tanggung jawabnya.

6) Ketika proyek selesai, penerbit sebagai mudharib melakukan pelaporan,


perhitungan dan realisasi bagi hasil kepada pemodal atau investor,
sekaligus mengembalikan modal.

7) Penyelenggara SCF meneruskan laporan bagi hasil dan pengembalian


modal kepada investor.

- Sukuk Musyarakah Mutanaqishah (MMQ) adalah sukuk dengan akad


musyarakah atau syirkah yang kepemilikan aset (barang) atau modal salah
satu pihak (syarik/mitra) berkurang disebabkan pembelian secara bertahap
oleh pihak lainnya.

1) Penerbit menerbitkan sukuk musyarakah mutanaqishah melalui SCF


syariah.

23
2) Penyelenggara SCF syariah melakukan penawaran sukuk kepada calon
investor.

3) Investor memberikan wakalah (kuasa) kepada penyelenggara SCF


syariah dan dana musyarakah untuk penyertaan modal dalam proyek
yang dilaksanakan oleh penerbit sukuk.

4) Penyelenggara SCF syariah sebagai wakil investor melakukan akad


MMQ dengan penerbit sukuk, serta melakukan penyerahan modal

5) Penerbit sukuk melaksanakan proyek dengan pihak ketiga sebagai


pemberi pekerjaan (bowheer).

6) Penerbit sukuk melakukan pelaporan, pembagian imbal hasil atas


keuntungan yang muncul dari proyek usaha dan pembelian porsi modal
ke penyelenggara SCF.

7) Penerbit sukuk melalui SCF sebagai wakil membeli porsi kepemilikan


modal investor secara bertahap hingga seluruh porsi kepemilikan modal
investor dialihkan seluruhnya kepada penerbit sukuk.

- Sukuk MMQ refinancing adalah sukuk dengan akad MMQ atas aset yang
telah dimiliki oleh penerbit sukuk.

1) Penerbit menerbitkan sukuk MMQ refinancing

2) Penyelenggara SCF Syariah melakukan penawaran kepada calon


investor.

3) Investor memberikan wakalah (kuasa) kepada penyelenggara SCF


Syariah dan dana musyarakah untuk pembelian sebagian porsi
kepemilikan modal atas aset yang menjadi objek MMQ refinancing,
milik penerbit sukuk.

4) SCF syariah sebagai wakil investor melakukan akad MMQ refinancing


dengan penerbit sukuk dengan cara membeli sebagian porsi kepemilikan
modal atas aset milik penerbit sukuk yang menjadi objek sukuk.

5) Penerbit sukuk menyewakan aset sukuk MMQ kepada pihak ketiga

24
sebagai pemberi proyek (bowheer).

6) Pemegang dan penerbit sukuk berbagi hasil dari keuntungan sewa atas
aset kepada pihak ketiga.

7) Penerbit sukuk membeli porsi kepemilikan pemegang sukuk atas aset


secara bertahap hingga seluruh porsi kepemilikan pemegang sukuk telah
dibeli seluruhnya oleh penerbit sukuk.

- Sukuk Musyarakah Muntahiyah Bittamlik (MMBT) adalah sukuk dengan


akad musyarakah atau syirkah yang kepemilikan porsi modal pemegang
sukuk dialihkan kepada penerbit sukuk secara sekaligus pada saat masa akad
sukuk musyarakah berakhir, dengan akad jual beli atau hibah.

1) Penerbit menerbitkan sukuk Musyarakah Muntahiyah Bittamlik


melalui SCF Syariah.

2) Penyelenggara SCF Syariah melakukan penawaran sukuk kepada calon


investor.

3) Investor memberikan wakalah (kuasa) kepada penyelenggara SCF


Syariah dan dana musyarakah untuk penyertaan modal dalam proyek
yang dilaksanakan oleh penerbit sukuk.

4) SCF Syariah sebagai wakil investor melakukan akad MMQ dengan


penerbit sukuk.

5) Penerbit sukuk melaksanakan proyek dengan pihak ketiga sebagai


pemberi pekerjaan (bowheer).

6) Pemegang dan penerbit sukuk berbagi hasil dari keuntungan yang


dihasilkan oleh proyek, selama proyek berlangsung.

7) Setelah jangka waktu akad musyarakah berakhir, penerbit sukuk


melalui SCF sebagai wakil membeli porsi kepemilikan modal
pemegang sukuk sekaligus secara keseluruhan.

- Akad Wakalah bil Ujra merupakan akad yang terjadi saat salah satu pihak
memberikan kuasa kepada pihak lain untuk melakukan tindakan yang

25
diperlukan atas nama pemberi wakalah atau kuasa (muwakkil). Berdasarkan
akad tersebut, penerima kuasa (wakil) akan menerima ujrah atau imbalan.

• Kesesuaian Syariah

Akad syirkah, mudharabah, musyarakah dan akad wakalah dalam literatur


fiqih berbentuk kemitraan dan perjanjian atas kepercayaan (uqud al-amanah)
yang menuntut tingkat kejujuran yang tinggi dan menjunjung keadilan.
Karenanya, masing-masing pihak harus menjaga kejujuran untuk kepentingan
bersama dan setiap usaha dari masing-masing pihak untuk melakukan
kecurangan dan ketidakadilan dalam pembagian pendapatan betul-betul akan
merusak ajaran Islam.

26
PENUTUP

Platform IMF (Indonesian MicroFinance) akan berupaya dalam


mengoptimalkan kemudahan akses dan juga meningkatkan literasi Keuangan
Syariah bagi para penggunanya. Semoga dengan adanya platform IMF ini, dapat
membuat para penggunanya melek finansial khususnya Keuangan Syariah di era
digitalisasi ini sehingga dapat memberikan kontribusi atas kemajuan Ekonomi
Syariah di Indonesia. Selain itu, kami juga berharap platform ini dapat menjadi
media pembelajaran yang menarik tentang keuangan syariah bagi kalangan remaja
untuk menciptakan melek finansial sejak dini.

27
LAMPIRAN

Lampiran Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Shariah Business Plan Temu
Ilmiah Regional Jawa Barat 2022.

1. Judul : IMF (Indonesian MicroFinance).com

2. Perguruan Tinggi : Universitas Siliwangi

3. Ketua Kelompok

a) Nama Lengkap : Muhammad Chandra Lubby

b) NIM : 191002046

c) Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah/S1

d) Alamat Rumah : Jl. KH Hasyim Asyari No. 111, Rt 03, Rw 08,

Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota

Pekalongan, Jawa Tengah

e) No HP & E-mail : 085755579472 & chandralubby01@gmail.com

4. Anggota Kelompok

Anggota 1

a) Nama Lengkap : Ganis Abdul Malik

b) NIM : 191002052

c) Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah/S1

d) Alamat Rumah : Perum Graha Winaya D6 RT 014 RW 004 Singaparna

Kab. Tasikmalaya

28
e) No HP & E-mail : 087828118838 & ganismalik@gmail.com

Anggota 2

a) Nama Lengkap : Halida Firzany Kamellia

b) NIM : 201002140

c) Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah/S1

d) Alamat Rumah : Jalan Purwakarta 124 Blok 4 Perum Kotabaru Kec.

Cibeureum, Kota Tasikmalaya

e) No HP & E-mail : 082216011798 & halidafrzn@gmail.com

Tasikmalaya, 3 Juni 2022


Menyetujui,
Ketua Kelompok

(Muhammad Chandra Lubby)


NIM. 191002046

29

Anda mungkin juga menyukai