Disusun oleh
Oleh :
Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka
saya dapat menyelesaikan laporan kuliah lapangan yang berjudul “STRATEGI DINAS
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PENGEMBANGAN
INDUSTRI KREATIF UMKM DI PROVINSI DIY UNTUK MENEMBUS PASAR
EKSPOR”.
Penulisan laporan kuliah lapangan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
kuliah lapangan. Laporan kuliah lapangan ini berisi tentang strategi pengembangan
industri kreatif umkm di provinsi DIY untuk menembus pasar ekspor. Laporan kuliah
lapangan ini saya lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan
kondisi eksisting industry kreatif UMKM di Yogyakarta. Pembahasan yang
menjelaskan penjabaran dari permasalahan industry kreatif UMKM dan strateginya,
penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari laporan kuliah
lapangan saya. Laporan kuliah lapangan ini juga saya lengkapi dengan daftar pustaka
yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.
Saya menyadari bahwa laporan kuliah lapangan ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan laporan kuliah lapangan
ini akan saya terima. Semoga laporan kuliah lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.
Nia Sarinastiti
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
2.3 Pelaku UMKM tidak terlalu paham dalam pengurusan dokumen dan perizinan
ekspor ...........................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................12
iv
4.2 Saran ....................................................................................................................12
LAMPIRAN ..................................................................................................................14
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Persentase UMKM Berdasarkan Jenis Usaha Tahun 2020 ......... 3
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tabel 1.1
Jumlah UMKM di Provinsi DIY Tahun 2016-2020
Tahun Satuan
No Sub Elemen
2016 2017 2018 2019 2020
1. Profil UMKM
Usaha Mikro
Jumlah Tenaga Kerja
Laki-laki 50.150,00 51.053,00 53.018,00 53.539,00 53.539,00 Orang
Perempuan 85.135,00 86.667,00 90.004,00 90.888,00 90.888,00 Orang
Tenaga Borongan 15.053,00 15.324,00 15.914,00 16.070,00 16.070,00 Orang
Usaha Kecil
Jumlah Tenaga Kerja
Laki-laki 71.506,00 72.793,00 75.596,00 76.338,00 76.338,00 Orang
Perempuan 89.483,00 91.094,00 94.601,00 95.530,00 95.530,00 Orang
Tenaga Borongan 17.897,00 18.219,00 18.920,00 19.106,00 19.106,00 Orang
Usaha Menengah
Jumlah Tenaga Kerja
Laki-laki 72.062,00 73.359,00 76.183,00 77.931,00 77.931,00 Orang
Perempuan 90.077,00 91.698,00 95.228,00 95.163,00 95.163,00 Orang
Tenaga Borongan 18.015,00 18.339,00 19.045,00 19.232,00 19.232,00 Orang
2. Jumlah UMKM berdasarkan Jenis Usaha 226211,000 235313,000 246083,000 248499,000 248499,000 Unit
Aneka Usaha 49.050,00 51.810,00 53.805,00 54.333,00 54.333,00 Unit
Perdagangan 64.580,00 65.873,00 70.120,00 70.808,00 70.808,00 Unit
Industri Pertanian 61.631,00 61.168,00 63.523,00 64.147,00 64.147,00 Unit
Industri Non Pertanian 50.950,00 56.462,00 58.635,00 59.211,00 59.211,00 Unit
3. Jumlah UMKM berdasarkan Skala Usaha 238619,000 248217,000 259581,000 262130,000 262130,000 Unit
Usaha Mikro 130.525,00 135.799,00 141.991,00 143.385,00 143.385,00 Unit
Usaha Kecil 59.655,00 62.042,00 64.896,00 65.533,00 65.533,00 Unit
Usaha Menengah 36.031,00 37.472,00 39.196,00 39.581,00 39.581,00 Unit
Sangat Sementara
2
Dari data diatas jumlah UMKM provinsi DIY sebesar 248.499, diantaranya
sekitar 28,49% mengisi sektor perdagangan. provinsi DIY juga memiliki sekitar
70.808 industri kecil dan menengah yang menopang sektor perdagangan. Dan
pada urutan kedua adalah sektor pertanian sekitar 25,81% atau 64.147 UMKM.
23,83% 21,87%
25,81% 28,49%
3
Tabel 1.2
Jumlah Omzet UMKM Tahun 2016-2020
No Skala Usaha Tahun Jumlah Omzet Satuan
1. Mikro 2016 7.800.000,00 Rp.Juta
2017 8.100.000,00 Rp.Juta
2018 8.505.000,00 Rp.Juta
2019 8.589.000,00 Rp.Juta
2020 8.589.000,00 Rp.Juta
2. Kecil 2016 28.600.000,00 Rp.Juta
2017 29.500.000,00 Rp.Juta
2018 30.975.000,00 Rp.Juta
2019 31.279.000,00 Rp.Juta
2020 31.279.000,00 Rp.Juta
3. Menengah 2016 108.000.000,00 Rp.Juta
2017 109.000.000,00 Rp.Juta
2018 114.450.000,00 Rp.Juta
2019 115.574.000,00 Rp.Juta
2020 115.574.000,00 Rp.Juta
Sangat Sementara
Sumber: (Dinas Koperasi dan UMKM DIY)
4
DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF UMKM DI
PROVINSI DIY UNTUK MENEMBUS PASAR EKSPOR”.
5
BAB II
PERMASALAHAN INDUSTRI KREATIF UMKM DI
PROVINSI DIY
6
Rendro Prasetyo, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli
Pertama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta juga menyebut
pasar bebas ASEAN bisa menjadi peluang bagi negara yang siap. Oleh karena
itu, terus melakukan pemberdayaan kepada IKM yang sudah ada bisa diberikan
bantuan agar lebih berkembang, misal pelatihan dan pendampingan serta
perlindungan, seperti permasalahan legal yang masih kurang diperhatikan,
HAKI, hak paten, merek, dan lain sebagainya. (Agung, 2019)
2.2. Keterbatasan Modal
Belum optimalnya permodalan merupakan faktor utama yang
diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha dan ketersediaan bahan
baku yang melimpah namun pada penyerapannya tidak maksimal. Agar menjadi
kompetitif, persoalan dasar UMKM perlu segera diselesaikan. Kesulitan akses
pembiayaan UMKM kepada lembaga keuangan harus segera dicari solusi.
Pembiayaan harus dibuka lebar dan dipercepat proses financing-nya. Peran
Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB), program pinjaman lunak, dan
program corporate social responsibility (CSR) korporasi di daerah perlu
diselaraskan dalam satu bingkai paket regulasi.
Pembiayaan UMKM perbankan memang belum optimal. Kondisi ini
dipersulit dengan tingkat bankable yang masih rendah. Salah satu kendala kredit
perbankan belum optimal adalah adanya keterbatasan agunan. Banyaknya aset
UMKM yang belum bersertifikat dan kurang jelas kepemilikannya
mempengaruhi keyakinan perbankan dalam memberikan kredit. Untuk itu,
pembentukan Tim Penguatan UMKM lintas lembaga di DIY diyakini mampu
mengakselerasi masalah permodalan dan mempermudah akses keuangan
UMKM agar lebih bankable. (Aditya, 2017)
7
2.3. Pelaku UMKM tidak terlalu paham dalam pengurusan dokumen dan
Perizinan Ekspor
Banyak eksportir atau pelaku UMKM melakukan semua proses hulu ke
hilir produknya secara sendiri dan tak sedikit pula yang masih belum paham
betul pengurusan dokumen dan perizinan ekspor. Maka harus adanya sosialisasi
cara pengurusan dokumen dan perizinan. Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mencatat belum semua pelaku usaha kecil
mikro di kota tersebut mengantongi izin usaha mikro. Padahal izin tersebut saat
ini bisa diakses secara mudah melalui aplikasi perizinan berusaha terintegrasi
secara elektronik (online single submission /OSS).
“Mengacu pada data tahun 2016, jumlah IUM baru sekitar seperempat
dari total usaha kecil mikro (UKM) yang ada di Yogyakarta atau sekitar 6.000
izin usaha mikro (IUM)” kata Kepala Bidang Usaha Kecil Mikro Dinas
Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Rihari
Wulandari di Yogyakarta, Rabu. (Rusqiyati, 2019). Menurut Rihari, masih
banyak pelaku usaha kecil mikro yang belum mengetahui cara atau tahapan
untuk memperoleh izin usaha mikro sehingga sosialisasi kepada pelaku usaha.
8
BAB III
SOLUSI PERMASALAHAN
9
Pemerintah DI Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Propinsi DI Yogyakarta UPT Balai Bisnis, saat ini berencana
mengembangkan penggunaan co-branding Jogja Mark untuk produk industri
kreatif di DI Yogyakarta. (Asri, 2018) Produk dari DI Yogyakarta akan dilabeli
Jogja Mark untuk menjamin perlindungan dan daya saing, meningkatkan
loyalitas dan kepercayaan konsumen, serta perlindungan hukum dan mencegah
praktik persaingan tidak sehat. Penggunaan co-branding berbasis Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan salah satu upaya melindungi aspek
kekayaan intelektual produk UMKM DI Yogyakarta.
10
(UMY, 2016)
11
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). From
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21762/H.%20BAB%
20IV.pdf?sequence=8&isAllowed=y
Aditya, I. (2017, Desember 22). Mengistimewakan UMKM di DIY. Retrieved Agustus
22, 2020 from krjogja.com:
https://www.krjogja.com/angkringan/opini/mengistimewakan-umkm-di-diy/
Agung. (2019, September 18). DIY Miliki Potensi Besar Kembangkan Industri Kreatif.
Retrieved Agustus 20, 2020 from UNIVERSITAS GADJAH MADA:
https://ugm.ac.id/id/berita/18459-diy-miliki-potensi-besar-kembangkan-
industri-kreatif
Asri, D. P. (2018). PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF UMKM ASAL
YOGYAKARTA. From
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/KOSMIK/article/view/3448/2160
Dinas Koperasi dan UMKM DIY. (n.d.). From dataku:
http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar?id_skpd=18
Pradana, C. A., Tjahjanulin Domai, & Suwondo. (n.d.). PERAN DINAS
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. Jurnal Administrasi Publik
(JAP), Vol . 2, No. 1, Hal. 95-101.
Rusqiyati, E. A. (2019, November 20). Belum semua pelaku UKM di Yogyakarta miliki
izin usaha mikro. Retrieved Agustus 22, 2020 from ANTARAYOGYA:
https://jogja.antaranews.com/berita/402423/belum-semua-pelaku-ukm-di-
yogyakarta-miliki-izin-usaha-mikro
Sudaryanto, Ragimun, & Rahma Rina Wijayanti. (n.d.). Strategi Pemberdayaan
UMKM Menghadapi Pasar Bebas Asean. From
https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/strategi%20pemberdayaan%20
umkm.pdf
13
LAMPIRAN
14
Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja UMKM DIY
Tahun Satuan Pengentri
Sub Elemen 2016 2017 2018 2019 2020
Penyerapan Tenaga Kerja UMKM 509380,000 637187,000 661717,000 668214,000 668214,000 Orang -
Aneka Usaha 152.813,00 191.156,00 145.578,00 147.008,00 147.008,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Laki-laki 64.231,00 81.898,00 43.673,00 44.102,00 44.102,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Perempuan 88.582,00 109.259,00 101.905,00 102.905,00 102.905,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Perdagangan 203.752,00 254.875,00 185.281,00 187.100,00 187.100,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Laki-laki 85.642,00 109.197,00 55.584,00 56.130,00 56.130,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Perempuan 118.110,00 145.678,00 129.697,00 130.970,00 130.970,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Industri Pertanian 86.595,00 108.322,00 172.046,00 173.735,00 173.735,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Laki-laki 36.398,00 46.409,00 51.614,00 52.120,00 52.120,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Perempuan 50.197,00 61.913,00 120.432,00 121.614,00 121.614,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Industri Non Pertanian 66.220,00 82.834,00 158.812,00 160.371,00 160.371,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Laki-laki 27.834,00 35.489,00 47.644,00 48.111,00 48.111,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Perempuan 38.386,00 47.345,00 111.168,00 112.259,00 112.259,00 Orang Dinas Koperasi dan UKM DIY
Jumlah UKM Anggota Koperasi 71585,000 74449,000 77315,000 78074,000 78074,000 Unit -
Aneka Usaha 14.317,00 14.890,00 15.462,00 15.614,00 15.614,00 Unit Dinas Koperasi dan UKM DIY
Perdagangan 28.634,00 29.780,00 30.927,00 31.231,00 31.231,00 Unit Dinas Koperasi dan UKM DIY
Industri Pertanian 17.896,00 18.612,00 19.329,00 19.518,00 19.518,00 Unit Dinas Koperasi dan UKM DIY
Industri Non Pertanian 10.738,00 11.167,00 11.597,00 11.711,00 11.711,00 Unit Dinas Koperasi dan UKM DIY
Sangat Sementara
15