Tugas 4
اتِّساع الكون
َالس َماء
َّ ﴿و
َ :ويتباع د مص داقًا لقول ه تع اىل
َ َّ )) اكتش ف ((هاب ل،يف أواخ ر الس تينيات
أن الك و َن َيتَّس ع
ِ بَنينَاه ا بِأي ٍد وِإنَّا لَم
،] مما حرَّي ((أنيش تاين)) الذي وضع نظرية ثبوت الكون٤٧ :وس عُو َن﴾[سورة الذاريات ُ َ ْ َ َْ
ٍ ولو قرؤوا تفسري ابن،وجعله يزور ((هابل)) يف مرصده لريى هذا الكشف املذهل
لوجدوا أنَّه،زيد هلذه اآلية
ٍ يصل إىل
..طرف من هذا الكشف
Pada akhir dekade enam puluhan, Edwin Hubble menemukan bahwa alam semesta ini terus
memuai. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar
meluaskannya.” (QS. Aż-Żariyat [51]: 47)
Penemuan Hubble inilah yang membuat Einstein, peletak teori bahwa alam semesta dalam
keadaan konstan, bingung hingga mendorong dirinya untuk pergi mengunjungi Hubble di
observatoriumnya untuk membuktikan penemuannya yang mengagumkan. Seandainya
mereka membaca tafsir Ibnu Zaid terhadap ayat ini, mereka pasti akan menemukan bahwa
Ibnu Zaid ternyata telah sampai kepada bagian dari penemuan tersebut.
Perlu disinggung juga bahwa penggunaan bentuk ismu fa’il (active participle), yaitu kata
la’ūsi'ūn, berfungsi istimrār (untuk terus-menerus). Artinya, ayat ini bermakna,
“Sesungguhnya, Aku benar-benar telah, sedang, dan akan meluaskannya.” Jika Anda ingin
membuktikan fakta mengembangnya alam semesta ini, lihat dan cermatilah langit pada
malam yang gelap agar Anda bisa menyaksikan bintang-bintang yang luar biasa banyaknya
yang bertaburan di alam semesta ini.
Analisis:
َّ وه و،احلديث
فل و..أن للش مس والقم ر نظ ٌام دقي ق حمس وب من حيث احلرارة واحلجم والبع د ُ كش فه العلم
.. ول و ص غرت قليالً ابتع دت َعن األرض لَتَ َج َّم ْدنا،الش مس قليالً َأو اق رتبت ِم َن األرض الحرتقن ا
َّ تِ َكب ر
َُ
ِ
ب َ ول و، ل و ك رب قليالً َأو اق رتب لَغَ ِر ْقنَ ا من َم ِّد البَ ْح ر،وك ذلك ال َق َم ُر
َ ص غَُر قليالً أو ْابَت َع َد عن األرض لَ َذ َه
..البحر
ُ
ٍ
ٍ حسبان
دقيق؟؟ ُّ أال
يدل هذا على
Ayat ini bukan menunjukkan tentang tahun matahari (syamsiah, solar calendar) dan tahun
bulan (kamariah, lunar calendar) sebagaimana dipersepsikan oleh sebagian orang, melainkan
menjelaskan tentang kemukjizatan ilmiah luar biasa yang telah diungkapkan oleh ilmu
pengetahuan modern, yaitu bahwa matahari dan bulan memiliki sistem dan perhitungan yang
sangat cermat dan akurat, baik suhu panasnya, ukurannya, maupun jaraknya. Seandainya
ukuran matahari lebih besar sedikit atau letaknya lebih jauh sedikit dari bumi, kita semua
akan membeku.
Demikian halnya dengan bulan, seandainya ukuran bulan lebih besar sedikit atau letaknya
lebih dekat sedikit ke bumi, kita akan ditenggelamkan oleh pasangnya, yaitu lautan.
Sebaliknya, seandainya ukuran bulan lebih kecil sedikit atau letaknya lebih jauh sedikit dari
bumi, lautan akan hilang. Bukankah semua ini menunjukkan perhitungan yang sangat cermat
dan akurat?
“Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat
terbitnya matahari.” (QS. aṡ-Ṡaffāt [37]: 5)
Ayat ini tidak hanya menyinggung bumi dan siklus perputarannya, tetapi juga menyebut
langit. Dengan kata lain, jika bumi memiliki tempat terbit dan tenggelam matahari, langit pun
memiliki keduanya.
Baru-baru ini telah ditemukan dua bintang yang mengelilingi matahari dan memiliki jarak
terdekat dengan matahari, yaitu Alpha Centauri A dan Alpha Centauri B.
“Dan kalau Kami bukakan kepada mereka salah satu pintu langit, lalu mereka terus-
menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata, ‘Sesungguhnya, pandangan kamilah yang
dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang terkena sihir.” (QS. Al-Ḥijr [15]: 14-15)
Ayat ini berbicara tentang tiga poin utama kemukjizatan ilmiah Al-Qur’an yang harus
diperhatikan sebelum menjelajahi ruang angkasa.