Bias Gender Sebagai Prediktor Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Bias Gender Sebagai Prediktor Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Bias Gender Sebagai Prediktor Kekerasan
Dalam Rumah Tangga
Anugriaty Indah Asmarany
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
JURNAL PSIKOLOGI 1
ASMARANY
2 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
gender dari pelaku dan gender dari sendiri biasanya adalah orang terde‐
korban untuk melihat bias gender katnya, kekerasan dalam rumah tangga
didalam kekerasan. Pada bias gender ini sangat mengganggu dan mempunyai
ditemukan yang paling banyak sebagai dampak jangka pendek dan jangka
pelaku adalah laki‐laki dan sebagai panjang yang buruk, sehingga sangat
korban adalah perempuan (Worthen & menarik untuk dikaji lebih dalam.
Sullivan, 2005). Disamping itu, dari beberapa studi
Adanya perbedaan perlakuan tentang kekerasan dalam rumah tangga
antara perempuan dan laki‐laki mempe‐ dan gender untuk perkembangan
ngaruhi kehidupan perempuan dan laki‐ permasalahan tingkah laku berfokus
laki baik secara langsung maupun tidak pada tingkah laku masing‐masing indi‐
langsung di masyarakat. Menurut teori vidu, hal ini mungkin karena memiliki
bias gender kedudukan yang terpenting konsekuensi sosial yang negatif
bagi perempuan dalam keluarga adalah (Godbout, Lussier dan Sabourin, 2006).
sebagai istri dan ibu yang mengatur Teori mengenai gender didominasi
jalannya rumah tangga serta memelihara adanya tradisi kekerasan yang
anak. Untuk menjalankan tugas sebagai dilakukan oleh laki‐laki. Asumsi tentang
istri dan ibu diharapkan perempuan bias gender secara implisit mengatakan
dapat memasak, menjahit, memelihara bahwa pelaku kekerasan kebanyakan
rumah serta melahirkan. Sebaliknya, adalah laki‐laki (Worthen & Sullivan,
menurut ideologi ini kedudukan laki‐ 2005). Kekerasan yang berbasis bias
laki yang terpenting dalam suatu gender mengatakan bahwa laki‐laki
keluarga adalah sebagai seorang suami mempunyai peluang lebih besar dalam
yang bertanggung jawab sebagai pencari melakukan kekerasan terhadap perem‐
nafkah utama dalam keluarga. Karena puan. Hal ini terlihat pada beberapa
tugasnya sebagai pencari nafkah sering penelitian yang mengungkap bahwa
seorang suami tidak peduli dan tidak laki‐laki harus lebih tinggi statusnya
mau tahu dengan urusan rumah tangga, dibandingkan status seorang perempuan
sebab dia merasa sudah memberi uang yang merupakan pasangannya (Umber‐
untuk jalannya roda rumah tangga son, Anderson, Glick, & Shapiro, 1998).
(Anderson, 2002). Oleh karena itu, banyak sumber
Dalam kajian ini, penekanan yang berperan sebagai prediktor terjadinya
lebih mendalam ditekankan kepada kekerasan dalam rumah tangga. Selain
kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini faktor bias gender dan faktor budaya
dikarenakan kekerasan dalam rumah patriarki, variabel seperti attachment,
tangga sering dialami oleh istri, anak‐ variabel self esteem, variabel law
anak dan pembantu rumah tangga, yang enforcement dan faktor kepribadian
paling memprihatinkan yaitu pelakunya seperti kepribadian borderline dan kepri‐
JURNAL PSIKOLOGI 3
ASMARANY
badian anti sosial dianggap sebagai Pertama karena tidak ada dukungan
determinan dari terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan kedua karena
dalam rumah tangga (Ybarra, Wilkens terbatasnya dukungan kepada perem‐
dan Lieberman, 2007) . puan. Serta menemukan pelaku keke‐
Kekerasan dalam rumah tangga rasan laki‐laki dan korban perempuan
yang dilakukan suami lebih banyak dua kali lebih banyak terjadi dibanding‐
terjadi dibandingkan kekerasan yang kan pelakunya perempuan dan korban‐
dilakukan istri. Pada pasangan suami nya laki‐laki yang berhubungan dengan
istri, sebagai korban adalah perempuan bias gender itu sendiri (Atkinson,
(istri) dan pelakunya adalah laki‐laki Greenstein, & Lang, 2005).
(suami) lebih sering terjadi dibanding‐ Bias gender itu berkorelasi dengan
kan korbannya laki‐laki dan pelakunya kekerasan dalam rumah tangga. Dari
perempuan, hal ini terjadi karena ada beberapa kajian literatur, istilah bias
efek dari laki‐laki sebagai pelaku gender merujuk pada pandangan ten‐
kekerasan mempunyai pengaruh yang tang maskulinisme dan feminimisme
besar dan memegang peranan penting bahwa laki‐laki dan perempuan memi‐
dalam rumah tangga sehingga yang liki perbedaan mengenai diri atau
menjadi korban lebih banyak perem‐ identitas mereka masing‐masing. Teori
puan (Chrysos, Taft, King, & King, 2005). individualis mengatakan bahwa perila‐
Hal tersebut dapat dilihat pada peneli‐ ku agresi dan kekerasan dipelajari dari
tian yang menguji kekerasan dalam karakteristik maskulin seorang laki‐laki.
rumah tangga pada pasangan hetero‐ Dengan melakukan kekerasan dalam
seksual yang menyertakan sebagai rumah tangga laki‐laki merasa
tersangkanya yaitu pelakunya laki‐laki menunjukan jati dirinya sebagai laki‐laki
dan korbannya perempuan. Lelaki sejati (Stark & Flitcraft, 1996).
sebagai tersangka biasanya melakukan Hal tersebut dapat dilihat dalam
kekerasan terhadap perempuan dengan penelitian selama lebih dari dua dasa‐
menggunakan tangan dan kakinya. warsa mengemukakan mengenai bias
Tersangka biasanya dalam keadaan gender yang konsisten berkorelasi
mabuk atau menggunakan obat‐obatan dengan kekerasan dalam rumah tangga.
saat melakukan kekerasan (Esqueda & Dari beberapa kajian literatur, istilah
Harisson, 2005; Ho, 2003). bias gender merujuk pada keadaan di
Penelitian sebelumnya juga menje‐ mana individu yang lahir secara biologis
laskan kekerasan dalam rumah tangga, sebagai laki‐laki atau perempuan,
yang disebabkan oleh adanya bias memperoleh pencirian sosial sebagai
gender. Ada yang berpendapat tentang laki‐laki atau perempuan, melalui
teori bias gender yang mendasari terja‐ berbagai atribut maskulinitas atau
dinya kekerasan dalam rumah tangga. feminitas, yang sering didukung oleh
4 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
JURNAL PSIKOLOGI 5
ASMARANY
6 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
bahwa wanita memang ditekan, tidak (ke surga ikut, ke neraka terbawa). Hal
hanya berbeda dengan pria namun juga itu mengakibatkan kekerasan dalam
berbeda tingkatan, di mana secara aktif rumah tangga yang diakibatkan bias
dikekang, diposisikan lebih rendah, gender dianggap sebagai urusan domes‐
dibentuk dan dimanfaatkan serta dile‐ tik (Taylor & Sorenson, 2005).
cehkan oleh pria. Justifikasi tersebut Beberapa ahli lain juga menyatakan
memang dapat dimaklumi betapa bahwa bias gender yang merupakan
memang kenyataan menunjukkan salah satu prediktor penting yang
bahwa pria sebagai suami memang mempengaruhi terjadinya kekerasan
berposisi sebagai aggressor utama dalam dalam rumah tangga. Dari beberapa
kekerasaan dalam rumah tangga review jurnal yang dilakukan, ada
(Lengermann & Bratley dalam Kerbo, beberapa bukti tentang keterkaitan
2000). antara bias gender yang berkorelasi
Bentuk kekerasan dalam rumah dengan kekerasan dalam rumah tangga,
tangga tidak hanya kekerasan fisik, sebagai contoh dari beberapa studi
tetapi juga kekerasan seksual dan mental primer yang dimasukkan dalam
seperti caci maki, penghinaan dan terror beberapa kelompok, yaitu : Kelompok
mental berupa ancaman bunuh diri oleh pertama, Chrysos, Taft, King & King
pelaku jika korban meninggalkan atau (2005); Kernsmith (2005); Griffith, Negy
melaporkan kejadian, juga ancaman & Chadee (2006); Lafontaine & Lussier
dibunuh. Akibatnya, korban kekerasan (2005); Arias & Corso (2005); Johnson
dalam rumah tangga tidak hanya (2005); Denning, Conwell, King & Cox
mengalami luka fisik tetapi juga luka (2000); Godbout, Lussier & Sabourin
mental (Anderson, 2005; Caetano, (2006); Schumaener & Leonard (2005);
Schafer, & Cunradi, 2001). Esqueda & Harrison (2005); Kalichman,
Kekerasan dalam rumah tangga Simbayi, Kaufman, Cain, Cherry, Jooste
berbasis gender terhadap perempuan & Mathiti (2005); Weston, Temple &
karena yang terjadi adalah memper‐ Marshall (2005) menyatakan bahwa bias
lakukan perempuan sebagai cara untuk gender berkorelasi dengan kekerasan
mencapai tujuan akhir dan tidak dalam rumah tangga yang dialami oleh
memperdulikan kebutuhan khususnya istri. Kelompok Kedua, Schiff & Mckay
sebagai perempuan (Hague & Wilson, (2003); Ybarra, Wilkens & Lieberman
2000). Kekerasan dalam rumah tangga, (2007); Dulmus & Hilarski (2006);
misalnya karena adanya pemahaman Williams (2002); Cercone, Beach & Arias
bias gender yang keliru, di mana (2005); Nabors, Dietz & Jasinski (2006);
seorang istri harus tunduk kepada Forbes, Jobe, White, Bloesch & Curtis
suami, seperti dicerminkan oleh salah (2005); Chapin, Alas& Coleman (2005);
satu pepatah swarga nunut neraka katut Bell & Naugle (2007); Bhanot & Senn
(2007); Wayne, Riordan & Thomas
JURNAL PSIKOLOGI 7
ASMARANY
(2001); Prospero & Gupta (2007); Witte, disebut dengan artifak (Hunter and
Schroeder & Lohr (2006); Seelau & Schmidt, 1990; Rosenthal, R., &Dimatteo,
Seelau (2005); Worthen & Sullivan (2005) M.R, 2001). Selanjutnya, menurut Hunter
yang mengatakan bahwa bias gender dan Schmidt (1990), dalam penelitian
berkorelasi dengan kekerasan dalam meta‐analisis, akumulasi hasil penelitian
rumah tangga yang dialami oleh anak‐ merupakan suatu proses yang dapat
anak. Kelompok ketiga, Babcock, dilakukan dengan :
Canadi, Senior & Eckhardt (2005) 1. Menghitung statistik deskriptif yang
mengatakan bahwa bias gender berko‐ diinginkan untuk setiap studi kemu‐
relasi dengan kekerasan dalam rumah dian menghitung reratanya.
tangga yang dialami oleh pembantu
2. Menghitung varians statistik dari
rumah tangga perempuan. Namun,
studi tersebut.
walaupun beberapa ahli tersebut
meneliti untuk subjek yang berbeda‐ 3. Mengkoreksi varians yang ada,
beda, hasil penelitiannya menunjukkan karena ada kemungkinan adanya
besarnya koefisien korelasi, bahkan juga sampling errors.
terlihat dari arti signifikansi korelasi 4. Mengoreksi rerata dan standar
kedua variabel tersebut. Oleh karena itu, deviasi dari penelitian.
diperlukan metode kuantitatif berupa
5. Membandingkan standar deviasi dan
studi meta‐analisis untuk mengintegra‐
rerata yang sudah dikoreksi untuk
sikan beberapa hasil studi tersebut.
menilai berbagai variasi yang ada.
Merujuk pada beberapa hasil
Pada studi meta‐analisis yang
penelitian di atas, dapat disimpulkan
dilakukan ini beranjak dari studi‐studi
pada sebuah hipotesis mayor bahwa bias
primer yang berbentuk studi korelasi
gender berkorelasi dengan terjadinya
yang merupakan deskripsi dari korelasi
kekerasan dalam rumah tangga yang
aktual antara variabel bebas, yaitu segala
dialami istri, anak‐anak dan pembantu
macam bentuk bias gender (gender bias)
rumah tangga.
dan variabel tergantung, yaitu perilaku
kekerasan yang dilakukan dalam rumah
M e t o d e
tangga (domestic violence). Walaupun
Studi Meta‐Analisis menurut Hunter dan Schmidt (1990) ada
sebelas artifak, namun pada studi meta‐
Meta‐analisis digunakan sebagai analisis korelasi ini, ada dua artifak yang
dasar untuk menerima atau menolak dikoreksi. Hal ini dikarenakan
hipotesis yang diajukan (Hunter dan keterbatasan data yang ada. Adapun
Schmidt, 1990). Hal ini dikarenakan artifak yang dikaji adalah:
untuk mengoreksi adanya kesalahan
1. Merubah persamaan aljabar dari
penelitian yang disebabkan oleh
nilai F menjadi nilai t, d dan r
manusia atau peneliti itu sendiri, yang
8 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
JURNAL PSIKOLOGI 9
ASMARANY
10 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Tabel 1
Karakteristik Studi Primer
Karakteristik
No N Subjek Peneliti Tahun rxy rxx ryy
1 298 Suami dan istri Chrysos, E.S, Taft, C.T, King, L.A, King, 2005 0,09 0,64 0,80
D.W
2 138 Suami Esqueda, C.W, Harrison, L.A 2005 0,37 0,85 0,79
3 150 Istri Esqueda, C.W, Harrison, L.A 2005 0,36 0,91 0,88
4 307 Anak remaja Witte, T.H, Schroeder, D.A, Lohr, J.M 2006 0,13 0,66 0,83
5 127 Anak remaja Witte, T.H, Schroeder, D.A, Lohr, J.M 2006 0,75 0,72 0,90
6 180 Anak remaja Witte, T.H, Schroeder, D.A, Lohr, J.M 2006 0,66 0,84 0,96
7 192 Anak remaja Seelau, S.M, Seelau, E,P 2005 0,20 0,97 0,92
8 128 Suami dan istri Henderson, A.J.Z, Bartholomew, K, 2005 0,23 0,83 0,81
Trinke, S.J, Kwong, M.J
9 4296 Suami dan istri Atkinson, M.P, Greenstein, T.N, Lang, 2005 0,01 0,66 ‐
M.M
10 128 Anak remaja Worthen, J.B, Sullivan, P.V 2005 0,20 0,69 0,72
11 7253 Suami dan istri Taylor, L, Pittman, J.F 2005 0,06 0,97 0,94
12 279 Suami dan istri Johnson, M.P 2005 0,37 0,86 ‐
13 415 Suami Kalichman, S.C, Simbayi, L.C, Kaufman, 2005 0,02 0,63 0,70
M, Cain, D, Cherry, C, Jooste, S, Mathiti,
V
14 127 Istri Kalichman, S.C, Simbayi, L.C, Kaufman, 2005 ‐0,14 ‐ 0,65
M, Cain, D, Cherry, C, Jooste, S, Mathiti,
V
15 120 Pembantu Babcock, J.C, Canady, B.E, Senior, A, 2005 0,22 0,95 0,91
rumah tangga Eckhardt, C.I
16 114 Suami dan istri Kernsmith, P 2006 ‐0,33 0,90 0,96
17 141 Suami dan istri Denning, D.G, Conwell, Y, King, D, Cox, 2000 0,26 ‐ 0,75
C
18 632 Suami dan istri Godbout, N, Lussier, Y, Sabourin, S 2006 0,47 0,87 0,92
19 1585 Suami dan istri Arias, I, Corso, P 2005 0,02 0,89 0,91
4
20 316 Istri Lafontaine, M.F, Lussier, Y 2005 0,27 0.76 0,79
21 316 Istri Lafontaine, M.F, Lussier, Y 2005 0,11 0,71 0,86
22 316 Istri Lafontaine, M.F, Lussier, Y 2005 0,23 0,71 0,74
23 316 Istri Lafontaine, M.F, Lussier, Y 2005 0,14 0,78 0,88
24 445 Istri Weston, R, Temple, J.R, Marshall, L.L 2005 0,33 0,98 0,72
25 445 Istri Weston, R, Temple, J.R, Marshall, L.L 2005 0,27 0,90 0,89
26 445 Istri Weston, R, Temple, J.R, Marshall, L.L 2005 0,28 ‐ 0,67
27 445 Istri Weston, R, Temple, J.R, Marshall, L.L 2005 0,53 ‐ 0,83
28 445 Istri Weston, R, Temple, J.R, Marshall, L.L 2005 0,44 ‐ 0,70
29 445 Istri Weston, R, Temple, J.R, Marshall, L.L 2005 0,35 ‐ 0,72
30 114 Suami dan istri Kernsmith, p 2005 ‐0,08 0,89 0,98
JURNAL PSIKOLOGI 11
ASMARANY
Karakteristik
No N Subjek Peneliti Tahun rxy rxx ryy
31 3946 Suami dan istri Street, A.E, Grades, J.L, Stafford, J, Kelly, 2007 0,37 0,81 0,84
K
32 125 Anak‐anak Schiff, M, McKay, M.M 2003 0,27 0,96 0,89
33 62 Anak‐anak Ybarra, G.J, Wilkens, S.L, Lieberman, A.F 2007 0,66 0,79 0,79
34 30 Anak‐anak Dulmus, C.N, Hilarski, C 2006 0,55 ‐ 0,50
35 125 Suami dan istri Kernsmith, P 2005 ‐0,31 ‐ 0,84
36 125 Suami dan istri Kernsmith, P 2005 0,18 ‐ 0,74
37 125 Suami dan istri Kernsmith, P 2005 0,18 ‐ 0,70
38 124 Anak remaja Williams, S.S 2002 0,35 0,83 0,86
39 124 Anak remaja Williams, S.S 2002 0,02 0,80 ‐
40 450 Anak remaja Cercone, J.J, Beach, S.R.H, Arias, I 2005 0,29 0,86 0,88
41 1938 Anak remaja Nabors, E.L, Dietz, T.L, Jasinski, J.L 2006 0,06 0,49 0,68
42 1938 Anak remaja Nabors, E.L, Dietz, T.L, Jasinski, J.L 2006 0,04 0,50 0,89
43 484 Suami dan istri Griffith, S.A.M, Negy, C, Chadee, D 2006 0,06 ‐ 0,74
44 428 Anak remaja Forbes, G.B, Jobe, R.L, White, K.B, 2005 0,29 0,83 ‐
Bloesch, E, Curtis, L.E.A
45 387 Anak remaja Chapin, J, Alas, S, Coleman, G 2005 ‐0,14 0,64 0,78
46 49 Anak remaja Bell, K.M, Naugle, A.E 2007 0,01 0,88 0,79
47 155 Anak remaja Bell, K.M, Naugle, A.E 2007 ‐0,29 0,89 0,78
48 49 Anak remaja Bell, K.M, Naugle, A.E 2007 ‐0,10 0,60 0,80
49 155 Anak remaja Bell, K.M, Naugle, A.E 2007 ‐0,31 0,80 ‐
50 100 Anak remaja Bhanot, S, Senn, C.Y 2007 ‐0,59 0,75 0,89
51 100 Anak remaja Bhanot, S, Senn, C.Y 2007 ‐0,50 0,85 0,82
52 200 Anak remaja Prospero, M, Gupta, S.V 2007 0,21 0,68 0,89
53 411 Anak remaja Wayne, J.H, Riordan, C.M, Thomas, K.M 2001 ‐0,01 0,65 0,79
54 411 Anak remaja Wayne, J.H, Riordan, C.M, Thomas, K.M 2001 0,03 ‐ 0,77
55 411 Anak remaja Wayne, J.H, Riordan, C.M, Thomas, K.M 2001 0,10 ‐ 0,70
56 634 Istri Schumaener, J.A, Leonard, K.E 2005 0,79 0,86 0,92
57 634 Istri Schumaener, J.A, Leonard, K.E 2005 0,57 0,89 0,93
58 634 Istri Schumaener, J.A, Leonard, K.E 2005 0,50 0,90 0,94
59 634 Istri Schumaener, J.A, Leonard, K.E 2005 0,40 0,92 0,95
60 634 Istri Schumaener, J.A, Leonard, K.E 2005 0,34 0,93 ‐
61 634 Istri Schumaener, J.A, Leonard, K.E 2005 0,43 0,94 ‐
62 2240 Istri Gage, A.J, Hutchinson, P.L 2006 0,07 ‐ 0,77
12 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Tabel 2
Rangkuman Hasil Koreksi Kesalahan Sampling
Hasil Perhitungan
N 53423
Jumlah Studi 62
Estimasi korelasi populasi 0,129
Varian Korelasi Populasi Terbobot 0,035
Estimasi Varian Korelasi Populasi Setelah Dikoreksi 0,034
Interval Kepercayaan ‐ 0,237 < r < 0,495
Variansi yang disebabkan oleh kesalahan sampling 2,58%
Faktor Lain yang belum terspesifikasi 97,42%
Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis tersebut adalah kecil. Prosentase faktor
yang menyatakan bahwa adanya lain yang belum terspesifikasi ditemu‐
korelasi antara bias gender dengan kan pada analisis hubungan bias gender
kekerasan dalam rumah tangga, ditinjau dengan kekerasan dalam rumah tangga,
dari tabel hasil perhitungan diterima. sebesar 97,42%.
Pada rangkuman bias gender, estimasi
korelasi populasi sebesar 0,129. c. Koreksi Kesalahan Pengukuran
Analisis selanjutnya, didapatkan Pada tahap ini, prosedur koreksi
hasil bahwa dari berbagai variansi yang tetap menggunakan tahap‐tahap pengu‐
disebabkan oleh kesalahan sampling, kuran yang merujuk pada Hunter dan
hasil perhitungan menunjukkan variansi Schmidt (1990). Adapun rangkuman
2,58%. Prosentase yang kecil menun‐ hasil koreksi kesalahan pengukuran
jukkan kemungkinan adanya kesalahan dapat ditelaah pada tabel 3 berikut ini :
dalam pengambilan sampel pada studi
Tabel 3
Rangkuman Koreksi Kesalahan Pengukuran
Hasil Perhitungan
N 53423
Jumlah Studi 62
Rerata gabungan dari rxx dan ryy 0,808
Estimasi korelasi populasi setelah dikoreksi 0,159
Varians korelasi yang sebenarnya 0,052
Interval Kepercayaan ‐ 0,272 < ρ < 0,59
Prosentase Dampak Variasi kesalahan pengukuran 0,0041%
Prosentase Faktor Lain yang Belum Terspesifikasi 99,9%
JURNAL PSIKOLOGI 13
ASMARANY
14 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
2,58%. Persentase yang kecil ini menun‐ rumah tangga. Dengan kata lain bias
jukkan kemungkinan bias kesalahan gender dapat menjadi salah satu
karena kekeliruan dalam pengambilan prediktor timbulnya kekerasan dalam
sampel adalah kecil. rumah tangga. Bila dilihat lebih jauh,
dari studi‐studi primer yang digunakan
b. Kesalahan dalam Pengukuran untuk studi metaanalis ini menunjukkan
koefisien korelasi yang tidak tinggi,
Nilai varians kesalahan pengukuran
sehingga mempengaruhi hasil dari studi
baik pada pengukuran variabel indepen‐
ini. Namun, arah hubungan atau kore‐
den maupun variabel dependen adalah
lasi antara variabel bebas dan tergan‐
sebesar 0,0000014 dan nilai varians pada
tung mendukung arah dengan berbagai
populasi adalah sebesar 0,034. Apabila
studi primer dan kajian teoritis. Berarti
varians kesalahan pengukuran diban‐
dapat dikatakan bahwa ada korelasi
dingkan dengan varians populasi maka
antara bias gender dengan kekerasan
persentase variansi yang disebabkan
dalam rumah tangga.
kesalahan pengukuran adalah kecil yaitu
0,0041%, lebih kecil daripada dampak Hasil studi metanalisis ini memper‐
kesalahan pengambilan sampel. Persen‐ kuat landasan teori yang dipakai dalam
tase yang kecil ini menunjukkan studi meta‐analisis ini. Teori mengenai
kemungkinan bias kesalahan karena gender didominasi adanya tradisi
kekeliruan dalam pengukuran adalah kekerasan yang dilakukan oleh laki‐laki.
sangat kecil. Asumsi tentang bias gender secara
implisit mengatakan bahwa pelaku
kekerasan kebanyakan adalah laki‐laki
Diskusi (Worthen & Sullivan, 2005). Kekerasan
Studi meta‐analisis ini dipandang yang berbasis bias gender mengatakan
perlu dilakukan, selain untuk memberi‐ bahwa laki‐laki mempunyai peluang
kan petunjuk yang spesifik untuk lebih besar dalam melakukan kekerasan
penelitian berikutnya (Sugiyanto, 2006) terhadap perempuan. Hal ini terlihat
juga untuk melatih para peneliti lainnya pada beberapa penelitian yang
bersikap kritis dengan hasil penelitian mengungkap bahwa laki‐laki harus lebih
yang ada, karena ada kemungkinan hasil tinggi statusnya dibandingkan status
penelitiannya tidak bisa dipercaya seorang perempuan yang merupakan
sepenuhnya. Hal ini karena adanya pasangannya (Umberson, Anderson,
artifak atau kemungkinan kesalahan Glick, & Shapiro, 1998; Street, Grades
yang dilakukan peneliti. Dari hasil dan Stafford, 2007).
koreksi terhadap sampling dan Kekerasan dalam rumah tangga ter‐
pengukuran pada studi‐studi primer jadi, karena masih adanya pemahaman
dapat disimpulkan bahwa bias gender yang keliru mengenai bias gender, di
berkorelasi dengan kekerasan dalam
JURNAL PSIKOLOGI 15
ASMARANY
16 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
and processes of change. Violence and veterans. Journal Violence and Victims,
Victims, 20, 235‐250. 20, 549‐559.
*Bell, K. M., & Naugle, A. E. (2007). *Denning, D. G., Conwell, Y., King, D., &
Effects of social desirability on Cox, C. (2000). Method choice, intent,
students’ self reporting of partner and gender in completed suicide.
abuse perpetration and victimiza‐ Suicide & Life Threatening, 30, 282‐288.
tion. Violence and Victims, 22, 243‐256. Dobash, R. P., & Dobash, R. E. (2004).
*Bhanot, S., & Senn, C. Y. (2007). Women’s violence to men in intimate
Attitudes towards violence against relationships. The British Journal of
women in men of south asian Criminology, 44, 324‐346.
ancestry: are acculturation and gen‐ *Dulmus, C. N., & Hilarsky, C. (2006).
der role attitudes important factors. Significance of gender and age in
Journal of Family Violence, 22, 25‐31. african American children’s response
Caetano, R., Schafer, J., & Cunradi, C. B. to parental victimization. Health &
(2001). Alcohol related intimate Social Work, 31, 181‐188.
partner violence among white, black, *Esqueda, C. W., & Harisson, L. A.
and Hispanic couples in the United (2005). The influence of gender role
States. Journal Alcohol Research and stereotypes, the woman’s race, and
Health, 25, 58‐65. level of provocation and resistance
Carr, J. L. (2007). Campus violence white on domestic violence culpability
paper. Journal of American College attributions. Journal Sex Roles, 53,
Health, 55, 304‐316. 821‐834.
*Cercone, J. J., Beach, S. R. H., & Arias, I. Farmer, A., & Tiefenthaler, J. (2003).
(2005). Gender symmetry in dating Explaining the recent decline in
intimate partner violence: does domestic violence. Journal Contem‐
similar behavior imply similar porary Economic Policy, 21, 158‐171.
constructs?. Violence and Victims, 20, *Forbes, G. B., Jobe, R. L., White, K. B.,
207‐218. Bloesch, E., & Curtis, L. E. A. (2005).
*Chapin, J., Alas, S. D. L., & Coleman, G. Perceptions of dating violence follo‐
(2005). Optimistic bias among wing a sexual or nonsexual betrayal
potential perpetrators and victims of of trust: effects of gender, sexism,
youth violence. Adolescence, 40, 750‐ acceptance of rape myths, and
760. vengeance motivation. Sex Roles, 52,
*Chrysos, E. S., Taft, C. T., King, L. A., & 165‐173.
King, D. W. (2005). Gender, partner *Gage, A. J., & Hutchinson, P. L. (2006).
violence, and perceived family func‐ Power, control, and intimate partner
tioning among a sample of Vietnam sexual violence in Haiti. Archives of
Sexual Behavior, 35, 11‐24.
JURNAL PSIKOLOGI 17
ASMARANY
*Godbout, N., Lussier, Y., & Sabourin, S. Hunter, J. E. & Schmidt. (1990). Methods
(2006). Early abuse experiences and of Meta‐Analysis: Corecting Error
subsequent gender differences in and Bias in Research Findings.
couple adjustment. Violence and Newbuy Park: Sage Publications,
Victims, 21, 744‐760. Inc.
*Griffith, S. A. M., Negy, C., & Chadee, *Johnson, M. P. (2005). Domestic
D. (2006). Trinidadian and US violence: It’s not about gender or is
citizens’ attitudes toward domestic it?. Journal of Marriage and Family, 67,
violence and their willingness to 1126‐1130.
intervene. Journal of Cross Cultural *Kalichman, S. C., Simbayi, L. C.,
Psychology, 37, 761‐779. Kaufman, M., Cain, D., Cherry, C.,
Hague, G., & Wilson, C. (2000). The Jooste, S., & Mathiti, V. (2005).
silenced pain: domestic violence Gender attitudes, sexual violence,
1945‐1970. Journal of Gender Studies, 9, and HIV/AIDS risks among men and
157‐169 women in cape town, south Africa.
Hannawa, A. F., Spitzberg, B. H., The Journal of Sex Research, 42, 299‐
Wiering, L., & Teranishi, C. (2006). If 305.
I can’t have you, no one can: *Kernsmith, P. (2006). Gender diffe‐
development of a relational rences in the impact of family of
entitlement and proprietariness scale origin violence on perpetrators of
(reps). Journal Violence and Victims, domestic violence. Journal of Family
21, 539‐556. Violence, 21, 163‐171.
*Henderson, A. J. Z., Bartholomew, K., *Kernsmith, P. (2005). Exerting power or
Trinke, S. J., & Kwong, M. J. (2005). striking back: a gendered compa‐
When loving means hurting: an rison of motivations for domesic
explorating of attachment and violence perpetration. Violence and
intimate abuse in a community Victims, 20, 173‐185.
sample. Journal of Family Violence, 20, *Kernsmith, P. (2005). Treating perpetra‐
219‐229. tors of domestic violence: gender
Heslin, K. C., Robinson, P. L., Baker, R. differences in the applicability of the
S., & Gelberg, L. (2007). Community theory of planned behavior. Sex
characteristics and violence against Roles, 52, 757‐770.
homeless women in Los Angeles *Lafontaine, M. F., & Lussier, Y. (2005).
country. Journal of Health care for the Does anger towards the partner
Poor and Underserved, 18, 203‐218. mediate and moderate the link
Ho, T. N. (2003). The influence of suspect between romantic attachment and
gender in domestic violence arrests. intimate violence?. Journal of Family
American Journal of Criminal Justice, Violence, 20, 349‐361.
27, 183‐193.
18 JURNAL PSIKOLOGI
BIAS GENDER SEBAGAI PREDIKTOR KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
Lawoko, S. (2006). Factors associated *Seelau, S. M., & Seelau, E. P. (2005).
with attitudes toward intimate Gender role stereotypes and
partner violence: a study of women perceptions of heterosexual, gay and
in Zambia. Journal Violence and lesbian domestic violence. Journal of
Victims, 21, 645‐656. Family Violence, 20, 363‐370.
Murphy, C. M., Stosny, S., & Morrel, T. Sugiyanto. (2007). Meta‐analisis. Bahan
M. (2005). Change in self esteem and Perkuliahan Metode Kuantitatif,
physical aggression during Yogyakarta: Universitas Gadjah
treatment for partner violent men. Mada.
Journal of Family Violence, 20, 201‐210. Stark, E. & Flitcraft, A. (1996). Women at
*Nabors, E. L., Dietz, T. L., & Jasinski, J. risk: domestic violence and women”s
L. (2006). Domestic violence beliefs health. California sage publication.
and perceptions among college *Street, A. E., Gradus, J. L., & Stafford, J.
students. Violence and Victims, 21, (2007). Gender differences in
779‐795. experiences of sexual harassment:
*Prospero, M., & Gupta, S. V. (2007). data from a male dominated
Gender differences in the relation‐ environment. Journal of Consulting
ship between intimate partner vio‐ and Clinical Psychology, 25, 464‐ 474.
lence victimization and the percep‐ *Taylor, L., & Pittman, J. F. (2005). Sex of
tion of dating situations among spouse abuse offender and
college students. Violence and Victims, directionality of abuse as predictors
22, 489‐502. of personal distress, interpersonal
Rosenthal, R., Dimatteo, M.R. (2001). functioning, and perceptions of
Meta‐analysis: Recent Developments family climate. Journal of Family
in Quantitaive Methods for Violence, 20, 329‐339.
Literature Reviews. Annual Review Umberson, D., Anderson, K., Glick, J., &
of Psyhology. Shapiro, A. (1998). Domestic violen‐
*Schiff, M., & Mckay, M. M. (2003). ce, personal control, and gender.
Urban youth disruptive behavioral Journal of Marriage and the Family, 60,
difficulties: exploring association 442‐452.
with parenting and gender. Family *Wayne, J. H., Riordan, C. M., &
Process, 42, 517‐529. Thomas, K. M. (2001). Is all sexual
*Schumaener, J. A., & Leonard, K. E. harassment viewed the same? mock
(2005). Husbands and wives’ marital juror decision in same and cross
adjustment, verbal aggression, and gender cases. Journal of Applied
physical aggression as longitudinal Psychology, 86, 179‐193.
predictors of physical aggression in *Weston, R., Temple, J. R., & Marshall, L.
early marriage. Journal of Consulting L. (2005). Gender symmetry and
and Clinical Psychology, 30, 28‐37.
JURNAL PSIKOLOGI 19
ASMARANY
asymmetry in violent relationships: *Worthen, J. B., & Sullivan, P. V. (2005).
patterns of mutuality among racially Gender bias in attributions of
diverse women. Sex Roles, 53, 553‐571 responsibility for abuse. Journal of
*Williams, S. S. (2002). Gender, the Family Violence, 20, 305‐311.
perception of aggression, and the *Ybarra, G. J., Wilkens, S. L., & Lieber‐
overestimation of gender bias. Sex man, A. F. (2007). The influence of
Roles, 46, 177‐189. domestic violence on preschooler
*Witte, T. H., Schroeder, D.A., & Lohr, behavior and functioning. Journal of
J.M. (2006). Blame for intimate Family Violence, 22, 33‐42.
partner violence: an attributional Yoshihama, M. (2002). Breaking the web
analysis. Journal of Social and Clinical of abuse and silence: voices of
Psychology, 25, 647‐667. battered women in japan. Journal
Social Work, 47, 389‐399.
Keterangan:
* Jurnal yang digunakan untuk meta analisis
20 JURNAL PSIKOLOGI