TUJUAN
Prosedur pengadaan lahan untuk pengembangan bisnis property sesuai dengan standard
yang ditetapkan dengan memperhatikan keamanan dan kehati-hatian.
RUANG LINGKUP
Prosedur pengadaan lahan mulai dari survey sampai kepada keputusan pengadaan lahan
dilanjutkan atau tidak.
DEFINISI
1. PPAT = Pejabat Pembuat Akta Tanah
2. Letter C = Buku register pertanahan yang ada di desa atau kampung atas kepemilikan
tanah di lokasi tersebut secara turun temurun.
3. Girik = Tanah milik adat, yang konversi haknya ke negara belum didaftarkan melalui
kantor pertanahan.
4. Sertifikat HGB = Sertifikat Hak Guna Bangunan.
5. BPN = Badan Pertanahan Nasional.
POLICY
1. Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) adalah hak milik atas nama badan hukum dan
tempat waktu kepemilikannya dibatasi, bisa diperpanjang secara otomatis.
a. HGB akan memudahkan proses perizinan maupun pemecahan sertifikat.
b. Untuk perubahan status dari sertifikat HGB ke Hak Milik (HM) bisa dilakukan bila
sertifikat tersebut sudah atas nama pribadi.
c. Pemecahan sertifikat tidak harus dilakukan secara bersamaan, bisa sesuai
kebutuhan.
2. Apabila starus tanah adalah Tanah kas desa, yaitu tanah milik desa tidak bisa diperjual
belikan tetapi bisa untuk ditukar guling dengan tanah lainnya. Tidak direkomendasikan.
3. Apabila tanah negara, yaitu tanah milik negara. Tidak direkomdasikan.
DOKUMEN TERKAIT
Sertifikat Tanah
PENANGGUNG JAWAB
Business Development
PELAKSANA URAIAN PROSEDUR DOKUMEN
Surveyor 1 Melakukan survey untuk memastikan bahwa tanah yang
akan dibeli tidak bermasalah, kehati – hatian menjadi
prioritas utama.
Proses selesai
END
LAMPIRAN / FORMULIR