Anda di halaman 1dari 19

BAB 16

STUDI KASUS:CHILE & POLANDIA


Privatisasi: Apa, Kapan, dan Untuk Siapa?

by Kelompok 10,
Ekonomi Pembangunan 2
ANGGOTA KELOMPOK

Martha Flora V Jia Laras Asti Bella Venia A Meisya


B1011201168 B1011201168 B1011201170 B1011201174
STUDI KASUS: CHILE & POLANDIA
Privatisasi: Apa, Kapan, dan Untuk Siapa?
Pada akhir 1980-an, banyak yang berpendapat bahwa kepemilikan publik terlalu berlebihan
di negara-negara berkembang. Pengusaha domestik dan investor asing senantiasa menjadi
pembeli utama atas sebagian besar saham yang dijual. Akan tetapi, beberapa negara melakukan
privatisasi sebagian besar BUMN kepada karyawannya sendiri. Sebagian dari pola tren ini
mencerminkan kekuatan pasar langsung dalam dinamika perekonomian dunia, keputusan
kebijakan publik dalam menanggapi kegagalan pasar, dan keinginan untuk mencari konsesus
politik, terutama dalam hal privatisasi.
Undang-undang privatisasi pertama kali dibuat di Asia dan Amerika Latin sebelum menyebar
dengan cepat di negara perekonomian transisional. Kami akan meninjau gagasan dasar privatisasi
dengan mengaca pada pengalaman Chile dan Polandia, negara yang amat berbeda satu sama
lain namun pendapatan per kapita dan peringkat indeks pembangunan manusianya hampir sama:
GNI Chile tahun 2000 adalah sebesar $4600, sedangkan Polandia $4200. Kedua negara ini
dikenal sebagai negara yang melakukan privatisasi secara menyeluruh dan menunjukkan dua jenis
privatisasi yang diharapkan terjadi pada negara-negara transist dan berkembang. Pengalaman
Chile dan Polandia juga memperlihatkan kompleksitas proses privatisasi dan masalah
pembangunan yang ditimbulkannya.
STUDI KASUS: CHILE & POLANDIA
Privatisasi: Apa, Kapan, dan Untuk Siapa?
CHILE
Program privatisasi di Chile merupakan salah satu yang berpengaruh luas di antara negara-
negara berkembang. Chile telah berubah dari perekonomian yang amat dipengaruhi pemerintah
pada awal 1970-an menjadi salah satu perekonomian paling terbuka dan berorientasi pasar di
Amerika Latin. Banyak bank yang telah diprivatisasi di tahun-tahun sebelumnya dinasionalisasi
kembali saat krisis keuangan tahun 1982 terjadi. Dalam proses privatisasinya sendiri, subsidi
ditawarkan pada sektor swasta melalui penjualan aset-aset yang nilainya hanya setengah dari
nilai rilnya.
Perusahaan-perusahaan perikanan negara diprivatisasi pada era 1970-an, tetapi peran
pemerintah yang luas masih ada, meliputi pengembangan pasar ekspor, bantuan teknis, dan
undang-undang pelestarian lingkungan. Pertanian menjadi sektor di mana ekspor komoditi
nontradisional meraup porsi yang besar, terutama buah-buahan. Pada sektor ini, pemerintah
memainkan peranan aktif dalam membantu sektor komoditi ekspor yang potensial, menyediakan
infrastruktur, mengembangkan pasar, mendukung riset, dan menyediakan layanan tambahan agar
menambah produktivitas.
STUDI KASUS: CHILE & POLANDIA
Privatisasi: Apa, Kapan, dan Untuk Siapa?
CHILE
Privatisasi di Chile berlangsung dalam beberapa tahap. Pada tahun 1974 dan 1975,
sebagian dari 360 perusahaan yang telah dinasionalisasi pada periode 1970-an dikembalikan
kepada pemilik sebelumnya; sisanya diprivatisasi kembali pada tahun 1978. Dari 110 perusahaan
yang didivestasikan pada tahun 1975-1983, sebagian besar merupakan BUMN yang didirikan
pada awal 1970-an. Banyak perusahaan lainnya merupakan perusahaan swasta lama yang
sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah.
Dari tahun 1978-1981, Privatisasi yayasan sosial dimulai; pemerintah secara resmi
melanjutkan pelayanan sosial hanya untuk kalangan termiskin saja dan berfokus pada subsidi
permintaan daripada penawaran. Pada tahun 1981, perusahaan publik mencakup porsi 24 persen
dari GDP, turn dari 39 persen pada tahun 1973. Privatisasi sejak pertengahan 1980-an dilakukan
melalui lelang publik, negosiasi, dana pensiun dan penjualan, "kapitalisme populis” (bagi investor
kecil), dan “kapitalisme tenaga kerja" (bagi karyawan). Penjualan kepada investor kecil dan
karyawan mencakup sekitar 20 persen dari total privatisasi., Bahkan BUMN yang tidak menjadi
sasaran privatisasi pun diminta untuk menata ulang organisasi internalnya.
STUDI KASUS: CHILE & POLANDIA
Privatisasi: Apa, Kapan, dan Untuk Siapa?
POLANDIA
Privatisasi ala Polandia mulai dilakukan sejak musim panas 1990. Langkah pertama dalam
privatisasi perusahaan negara, yang disebut “komersialisasi”, sering kali mengharuskan persetujuan
kementerian, pihak manajemen, dan para karyawan perusahaan itu sendini untuk membentuk
saham gabungan perusahaan agar dapat dijual. Sahamnya sendiri dinilai secara individu, dan para
karyawan diizinkan untuk membelinya hingga 20% kepemilikan pada separuh harga. Pada
perusahaan padat-modal, pembatasan subsidi berdasarkan upah tahun sebelumnya dapat
ditetapkan, sehingga kurang dari 20% saham dapat dibeli.

Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakmerataan subsidi pada segelintir karyawan yang
beruntung. Strategi lain yang melingkupi prosedur administratif, biasanya ditujukan bagi
perusahaan kecil, adalah "privatisasi melalui likuidasi." Prosedur ini mengizinkan pembelian
perusahaan secara besar-besaran sehingga pihak manajemen dan karyawan dapat memiliki porsi
saham yang besar. Proses ini diawali saat pimpinan perusahaan dan dewan pekera (semacam
badan perwakilan karyawan) membuat "analisis keuangan praprivatisasi".
STUDI KASUS: CHILE & POLANDIA
Privatisasi: Apa, Kapan, dan Untuk Siapa?
POLANDIA
Akan tetapi, sebagian dari 250 perusahaan yang mewakili sekitar 10% angkatan kerja
yang "dikomersialisasi" pada pertengahan 1992, hanya 10% saja yang benar-benar
diprivatisasi. Dan hanya 175 perusahaan yang diprivatisasi secara swadaya pada
pertengahan 1992, di mana pemerintah pada waktu itu menganggap bahwa privatisasi
berskala besar akan berdampak pada pembenahan sekitar ratusan perusahaan yang
meliputi 10% angkatan kerja industri. Rencana penangguhan privatisasi ini berlanjut hingga
1997.
Pemerintah Polandia berniat untuk menjual 513 perusahaan manufaktur kecil, konstruksi,
dan perusahaan dagang kepada umum. Dengan harga $7 per kupon, masyarakat Polandia
dapat membeli perusahaan-perusahaan ini melalui perusahaan investasi terdaftar di bursa
efek Warsawa. Tugas privatisasi di Eropa Timur dianggap sebagai langkah yang berani, dan
negara-negara di sana memang kurang memiliki sumber daya yang memadai. Pada awal
1990-an, kementerian privatisasi Polandia hanya memiliki 200 pegawai, bandingkan
dengan jumlah 3500 pegawai di Treuhandstalt, kementerian privatisasi di bekas Jerman
Timur.
STUDI KASUS: CHILE & POLANDIA
Privatisasi: Apa, Kapan, dan Untuk Siapa?
Pengalaman sejarah di Chile dan Polandia mengimplikasikan bahwa privatisasi tidak dapat dianggap
sebagai strategi pembangunan yang berdiri sendiri, melainkan sebagai suatu strategi umum yang
terintegrasi dalam pengembangan pasar. Hasil dari privatisasi tidak akan muncul begitu saja. Peranan
negara dalam perekonomian sama sekali tidak dihilangkan tetapi diatur sedemikian rupa. Lembaga
pendukung di dalam pasar harus senantiasa tumbuh dan berkembang. Keseimbangan yang cocok
memang tidak mudah ditemukan. Sulit untuk menjelaskan bagaimana kepemilikan negara atas suatu
bentuk usaha harus dilakukan.
Privatisasi relatif lebih mudah dilakukan saat kepemilikan negara terjadi akibat ketidaksengajaan,
alih-alih akibat kebijakan sistematis atau akibat pemilihan tertentu atas suatu industri untuk memainkan
peran khusus dalam proses pembangunan. Contoh nyatanya yaitu Bangladesh, di mana kepemilikan
negara terjadi akibat pabrik-pabrik yang dimiliki orang-orang Pakistan (yang mengungsi akibat perang
sipil) ditelantarkan. Privatisasi juga cenderung lebih mudah dilakukan saat pendirian BUMN merupakan
hasil dari nasionalisasi, terutama yang baru dinasionalisasi, seperti dalam kasus privatisasi ulang yang
dilakukan Chile pada era 1970-an; saat kondisi pasar sudah berkembang baik; dan saat kaum pekerja
dan penduduk berpandangan bahwa mereka memiliki andil positif dalam privatisasi. Seluruh faktor-
faktor ini mencerminkan apa yang terjadi di Chile. Privatisasi paling sulit dilakukan di negara-negara
bekas komunis, terutama yang jauh dari negara-negara Uni Eropa yang memang tidak memiliki faktor-
faktor penunjang tersebut.
Kondisi Pembangunan Ekonomi Chile & Polandia Terkini
Chile
Di bidang perekonomian, Chile adalah salah satu negara yang makmur dengan
perekonomian stabil di wilayah Amerika Selatan. Chile memiliki Pendapatan Domestik
Bruto atau PDB sebesar US$452,1 miliar dengan Pendapatan Perkapita sebesar
US$24.600,-. Pertumbuhan PDB Riil Chile dilaporkan sebesar 5.6 % pada 2022-06.
Rekor ini turun dibanding sebelumnya yaitu 7.1 % untuk 2022-03. Data Pertumbuhan PDB
Riil Chile diperbarui triwulanan, dengan rata-rata 5.1 % dari 1987-03 sampai 2022-06,
dengan 142 observasi. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 18.2 % pada 2021-06
dan rekor terendah sebesar -14.2 % pada 2020-06. Data Pertumbuhan PDB Riil Chile
tetap berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh CEIC.
Industri terkemuka Chile adalah sektor jasa, yang berkontribusi 53,1% dari PDB.
Sektor industri berkontribusi sebesar 41,8% terhadap PDB dan sektor pertanian
berkontribusi sebesar 5,1%. Produk industri terkemuka meliputi: tembaga, pengolahan
ikan, besi dan baja, mineral lainnya, produk kayu, semen, dan tekstil.
Kondisi Pembangunan Ekonomi Chile & Polandia Terkini
Chile
Sektor jasa di Chile telah tumbuh dengan cepat dan konsisten dalam beberapa
dekade terakhir, diperkuat oleh perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi,
akses ke pendidikan dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan spesialis di antara
tenaga kerja. Kebijakan luar negeri Chile telah mengakui pentingnya sektor tersier atau
sektor jasa bagi perekonomian, meningkatkan liberalisasi internasionalnya dan mengarah
pada penandatanganan beberapa perjanjian area perdagangan bebas. Ekspor layanan
Chile terutama terdiri dari layanan maritim dan aeronautika, pariwisata, ritel (department
store, supermarket, dan pusat perbelanjaan), layanan teknik dan konstruksi, informatika,
kesehatan dan pendidikan. Chile menempati peringkat pertama di antara negara-negara
Amerika Latin (dan No. 32 di seluruh dunia) dalam Indeks Daya Saing Bakat Global
(GTCI) 2019 Adecco.
Kondisi Pembangunan Ekonomi Chile & Polandia Terkini
Chile
Skor kebebasan ekonomi Chile adalah 74,4, menjadikan ekonominya yang paling bebas ke-
20 dalam Indeks 2022. Chile berada di peringkat ke-2 di antara 32 negara di kawasan Amerika,
dan skor keseluruhannya di atas rata-rata regional dan dunia. Pertumbuhan ekonomi Chile
berubah secara substansial negatif pada tahun 2020 tetapi pulih pada tahun 2021. Tingkat
pertumbuhan tahunan gabungan lima tahun hanya 0,4%. Tren lima tahun kebebasan ekonomi
yang menurun secara bertahap terus berlanjut. Dengan skor tertekan oleh kerugian dalam
kesehatan fiskal dan kebebasan perdagangan, Chile telah mencatat kerugian keseluruhan 2,1 poin
dari kebebasan ekonomi sejak 2017 dan telah jatuh ke bagian bawah kategori "Sebagian Besar
Bebas". Supremasi hukum tetap kuat, tetapi kebebasan buruh menunjukkan kelemahan.
Pertumbuhan ekonomi di Chile diproyeksikan melambat tajam menjadi sekitar 1,4% pada 2022
dan 0,1% pada 2023. Inflasi yang meningkat, kondisi keuangan yang lebih ketat, dan penarikan
langkah-langkah fiskal yang luar biasa akan membatasi konsumsi rumah tangga. Kondisi
keuangan yang lebih ketat dan ketidakpastian seputar konstitusi baru kemungkinan akan
mengurangi investasi perusahaan. Inflasi utama akan moderat pada tahun 2023, tetapi akan
tetap tinggi karena dampak pada harga energi dari embargo minyak UE terhadap Rusia.
Kondisi Pembangunan Ekonomi Chile & Polandia Terkini
Chile
Chile telah mencapai pemulihan yang mengesankan dari krisis COVID-19, tetapi
pandemi telah menghambat kemajuan masa lalu dalam mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan sosial. Chile membutuhkan reformasi struktural untuk meningkatkan
produktivitas, perlindungan sosial, dan penerimaan pajak, sambil mengatasi tantangan
jangka pendek seperti inflasi yang tinggi. Setelah melampaui tingkat pra-pandemi
sebesar 8% pada tahun 2021, didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat, aktivitas
ekonomi mengalami kontraksi pada kuartal pertama tahun 2022. Penjualan ritel dan
sentimen ekonomi menurun pada bulan-bulan pertama tahun 2022, dengan jasa
berkontribusi positif terhadap aktivitas, seperti perekonomian dibuka kembali. Pasar
tenaga kerja telah pulih meskipun tingkat pekerjaan dan partisipasi tetap di bawah
tingkat pra-pandemi.
Kondisi Pembangunan Ekonomi Chile & Polandia Terkini
Chile
Survei Ekonomi OECD terbaru di Chile menyambut kemajuan reformasi yang signifikan termasuk
pensiun dasar universal dan rencana untuk sistem pajak yang lebih adil yang dapat menghasilkan
pendapatan yang lebih tinggi. Langkah-langkah untuk mendorong produktivitas yang lebih tinggi,
meningkatkan daya saing, membuat lebih banyak orang Chile menjadi pekerjaan berkualitas dan
untuk meningkatkan cakupan perlindungan sosial juga harus menjadi prioritas, kata Survei.
Kelembagaan Chile yang solid dan pengelolaan keuangan publik yang bijaksana memungkinkan
respons fiskal yang kuat terhadap pandemi dan pemulihan yang kuat. Ekonomi Chile tumbuh
sebesar 11,9% pada tahun 2021, jauh melampaui OECD dan rekan-rekan regional. Survei
memproyeksikan pertumbuhan melambat menjadi 1,9% pada tahun 2022 karena pertumbuhan
global melambat dan inflasi, yang sekarang berada pada level tertinggi 30 tahun, membatasi
daya beli. Berkat respon kebijakan moneter yang cepat, inflasi akan kembali ke sasaran pada awal
2024.
Prospek pertumbuhan jangka panjang Chile akan bergantung pada kemampuannya untuk
mengatasi hambatan pertumbuhan struktural termasuk persaingan yang lemah dan investasi yang
rendah dalam penelitian dan pengembangan untuk mempromosikan inovasi. Ada juga ruang untuk
mendiversifikasi ekspor Chile, masih didominasi oleh industri pertambangan, dan untuk
meningkatkan fasilitasi perdagangan dan efisiensi prosedur perbatasan.
Kondisi Pembangunan Ekonomi Chile & Polandia Terkini
polandia
Ekonomi Polandia dianggap sebagai salah satu ekonomi yang tangguh dari negara-negara pasca-
komunis dan merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia, yaitu memiliki pasar
domestik yang kuat, utang swasta rendah, tingkat pengangguran yang rendah. Polandia juga satu-
satunya Ekonomi Eropa yang terhindar dari Resesi tahun 2008.
Kekuatan ekonomi Polandia tak terlepas dari kemampuan pemerintah negara dalam menangani
berbagai krisis yang pernah menerpa dan pebisnisnya pun mampu dengan cepat beradaptasi. Saat ini,
misalnya industri berbasis digital dan startup tumbuh dengan pesat. Pemerintah Polandia juga merespon
kebutuhan dunia usaha dengan baik. Berbagai kebijakan dibuat terutama terkait dengan kemudahan
investasi. Tak hanya itu insentif perpajakan disebar untuk sektor-sektor tertentu yang menjanjikan
penyerapan tenaga kerja, berteknologi tinggi, dan berbasis research and development (R&D). Industri
berskala kecil dan menengah juga menjadi sumber kekuatan negara Eropa tengah itu dengan
peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi prioritas. Terlebih dengan jumlah penduduk
yang sebagian besarnya merupakan usia produktif, dengan berbagai langkah tersebut kini Polandia
menjadi negara di Benua Biru yang masih menjanjikan pertumbuhan.
Kondisi Pembangunan Ekonomi Chile & Polandia Terkini
polandia
Prospek positif yang disampaikan oleh lembaga riset tidak terlepas dari pencapaian pertumbuhan
ekonomi Polandia dari tahun ke tahun yang menunjukkan perbaikan. Menurut OECD data
pertumbuhan PDB Polandia dilaporkan sebesar 4,7% pada tahun 2022-06, angka ini turun dibanding
sebelumnya yaitu 9,2% untuk 2022-03. Menurut OECD dan Bank Dunia pencapaian ekonomi
Polandia patut diperhitungkan. Bank Dunia menyebutkan ekonomi Polandia masih akan tumbuh
diatas rata-rata ekonomi negara karena tingkat pengangguran yang rendah dan pertumbuhan upah
yang kuat sehingga masih mendorong konsumsi masyarakat dan masuknya investasi.
Menurut David Dabkowski, dengan jumlah penduduk yang besar dan pasar Eropa yang terkoneksi
Polandia bisa menjadi pintu masuk bagi pemilik modal untuk negara-negara lainnya di benua
tersebut.
Country manager foreign expantion department polis investment and trade agency Anna
lagondzinkska, menambahkan banyak hal yang membuat Polandia dapat menjadi salah satu negara
tujuan investasi diantaranya pertumbuhan perekonomian yang cenderung stabil, industri teknologi
tumbuh sangat pesat, dan kualitas SDM yang tak perlu diragukan lagi.
Kebijakan Pembangunan Negara Chile & Polandia
yang Dapat Dipetik oleh Indonesia
polandia
Kebijakan investasi yang dibuat negara Polandia serta mitra dagang yang dapat
dicontoh dalam pembangunan Indonesia karena pada dasarnya investasi kebutuhan
penting dalam pengelolaan pertumbuhan ekonomi. Mitra dagang yang dilakukan
oleh Polandia memberikan dampak positif dalam kebijakan investasi yang telah
dirancangkan oleh negara tersebut. Penguatan SDM serta ekspor juga dapat dicontoh
untuk negara Indonesia, hal tersebut telah menjadikan negara Polandia sebagai
negara dengan pasar yang cukup besar dan memiliki daya beli yang tinggi bagi
negara-negara lain.
Kebijakan Pembangunan Negara Chile & Polandia
yang Dapat Dipetik oleh Indonesia
CHILE
Dalam meningkatkan produktivitas sumberdaya manusia serta daya saing, negara Chile
memberikan pensiun dasar universal dan rencana untuk sistem pajak yang lebih adil serta
dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat dicontoh bagi negara
Indonesia dalam melakukan peningkatan produktivitas serta kualitas sumber daya manusia
yang ada di Indonesia. Dimana kita ketahui bahwa di negara Indonesia masih terbilang rendah
dalam produktivitas sumberdaya nya yang disebabkan oleh korupsi, lambatnya pelayanan di
instansi, dan infrastruktur di Indonesia yang masih minim. Hal tersebut dapat berdampak pada
pembangunan negara Indonesia.
Di Chile juga melakukan diversifikasi ekspor yang dapat memperbesar perolehan
pendapatan nasional dari neraca perdagangannya, dimana dapat dilakukan dengan
peningkatan nilai tambah produk ekspor. Diversifikasi ekspor juga dapat dicontoh oleh negara
Indonesia dengan melakukan sebaran produksi dalam berbagai sektor contohnya seperti
peningkatan komoditas ekspor dari industri pangan Indonesia sehingga dapat dilakukan
diversifikasi ekspor.
KESIMPULAN
Kebijakan investasi yang dibuat negara polandia serta mitra dagang yang dapat
dicontoh dalam pembangunan Indonesia karena pada dasarnya investasi cukup berperan
penting dalam pengelolaan pertumbuhan ekonomi. Mitra dagang yg dilakukan oleh
Polandia memberikan dampak positif dalam kebijakan investasi yang telah dirancangkan
oleh negara tersebut. Penguatan SDM serta ekspor juga dapat dicontoh untuk negara
Indonesia, hal tersebut telah menjadikan negara Polandia sebagai negara dengan pasar
yang cukup besar dan memiliki daya beli yang tinggi bagi negara-negara lain.
Polandia merupakan satu diantaranya negara perekenomian terbesar di Uni Eropa
dengan tingkat pengangguran yang rendah, berteknologi tinggi dan memiliki upah yang
tinggi.Pada negara Chile memberikan pensiun dasar universal dan rencana untuk sistem
pajak yang lebih adil serta dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, Chile juga
melakukan diversifikasi ekspor yang dapat memperbesar perolehan pendapatan nasional
dari neraca perdagangannya, dimana dapat dilakukan dengan peningkatan nilai tambah
produk ekspor.
T K
A !!!
H N S

Anda mungkin juga menyukai