Jawaban :
a. Cermin merupakan suatu bidang licin yang dapat memantulkan seluruh cahaya
yang jatuh padanya. Secara garis besar cermin dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung Sedangkan Lensa adalah benda
bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung.
Perbedaan antara cermin dan lensa dilihat dari segi sifatnya terhadap cahaya ataupun
bayangan. Yaitu cermin bersifat memantulkan cahaya (reflector), sedangkan lensa
bersifat membiaskan atau meneruskan cahaya (refactor).
Jawab :
Pada lensa atau cermin jarak focus adalah jarak titik focus dari titik tengah cermin.
Jarak antara titik focus dan titik tengah sama panjang dengan jarak antara titik focus
dan titik pusat kelengkungan. Sedangkan titik focus atau titik api adalah sebuah titik
terkumpulnya sinar - sinar pantul. Titik focus itu terletak diantara titik tengah dan titik
pusat kelengkungan cermin.
Pada lensa atau cermin titik focus adalah titik bayangan untuk benda pada
jarak tak terhingga pada sumbu utama. Artinya, titik fokus lensa bisa
ditemukan dengan menentukan titik dimana berkas-berkas cahaya dibentuk
menjadi bayangan yang tajam.Jarak fokus adalah jarak dari titik api ini ke
lensa atau cermin. Titik ini merupakan posisi terkumpulnya (atau
menyebarnya) berkas sinar yang datang menuju ke lensa atau cermin.
c. Kapan terjadi deviasi minimum dan bagaimana cara menetukan sudut deviasi
minimum pada prisma
Jawab : Berdasarkan hasil pembuktian deviasi minimum dapat terjadi pada saat sinar
datang Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada saat sudut
datang pertama sama dengan sudut bias kedua (i1 = r2 ). Besarnya sudut deviasi
minimum Oleh karena i1 = r2 maka i1 = r1 sehinga
β = r1 + r1 = 2 r1
r1 = β/2
Pada persamaan sebelumnya (pada pembahasan pembiasan dan sudut deviasi prisma)
diketahui bahwa:
σ = (i1 + r2) – β
maka deviasi minimum (δm) dapat dicari dengan persamaan:
δm = (i1 + r2) – β
Langkah #3, gambarkan sinar istimewa ke-2. Kalian bisa memilih dua
sinar istimewa yang tersisa. Sebagai contoh, kita pakai sinar istimewa
yang ketiga, yaitu sinar datang melewati pusat optik lensa (O) akan
diteruskan. Letakkan pangkal sinar datang di titik B.
Langkah #4, titik yang merupakan perpotongan antara sinar bias-1 dan
sinar bias-2 diberi nama B’. Titik ini merupakan bayangan dari titik B.
Kemudian garis tegak lurus sumbu utama ditarik dari titik B’ ke arah
sumbu utama. Titik ini diberi nama A’ yang merupakan bayangan dari
titik A sehingga A’B’merupakan bayangan dari garis AB.
titik B.
Langkah #3, gambarkan sinar istimewa ke-2. Pilih dua sinar istimewa
yang tersisa. Sebagai contoh, kita gunakan sinar istimewa yang kedua,
yaitu sinar datang menuju seolah menuju titik fokus belakang lensa (F ) 2