Anda di halaman 1dari 6

1. Jelaskan ………..

a. perbedaan cermin dengan lensa


b. Garis normal dan titik pusat optik
c. perbedaan bayangan nyata dan maya
d. perbedaan tegak dan terbalik
e. pengertian jarak focus dan titik focus

Jawaban :
a. Cermin merupakan suatu bidang licin yang dapat memantulkan seluruh cahaya
yang jatuh padanya. Secara garis besar cermin dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung Sedangkan Lensa adalah benda
bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung.
Perbedaan antara cermin dan lensa dilihat dari segi sifatnya terhadap cahaya ataupun
bayangan. Yaitu cermin bersifat memantulkan cahaya (reflector), sedangkan lensa
bersifat membiaskan atau meneruskan cahaya (refactor).

a. garis normal dan titik pusat optik


Jawab :
 Garis normal adalah garis yang ditarik tegak lurus pada bidang pantul.
 Pada cermin cekung, garis normal adalah garis yang menghubungkan titik pusat
lengkung cermin M dengan titik jatuhnya sinar. Garis normal pada cermin
lengkung berubah-ubah, bergantung pada titik jatuh sinar. Misalnya, jika sinar
datang dari K mengenai cermin cekung di B, maka garis normalnya adalah garis
MB dan sudut datangnya adalah sudut KBM = ɑ. sesuai hukum pemantulan,
maka sudut pantulan adalah sudut MBC = ɑ dan sinar pantulan adalah sinar BC.
 Pada cermin cekung terdapat beberapa titik penting, yaitu titik fokus (F), titik
pusat kelengkungan (C), dan titik pusat optik (A). Pada cermin cekung, jarak
antara titik pusat optik 18 terhadap titik pusat kelengkungan dinamakan jari-jari
kelengkungan (R), dan nilainya positif

b. perbedaan bayangan nyata dan maya


Jawab :

Bayangan Maya Bayangan Nyata


a) Merupakan perpotongan dari sinar- a. Merupakan perpotongan dari
sinar pantul. perpanjangan sinar-sinar pantul
b) Dapat ditangkap oleh layar
b. Tidak dapat ditangkap oleh layar
c) Selalu terbalik
d) Kadang diperbesar (benda antara F c. Selalu tegak
dan C), kadang diperkecil (benda
lebih jauh dari C)

c. perbedaan tegak dan terbalik


Jawab :

d. pengertian jarak focus dan titik focus

Jawab :

Pada lensa atau cermin jarak focus adalah jarak titik focus dari titik tengah cermin.
Jarak antara titik focus dan titik tengah sama panjang dengan jarak antara titik focus
dan titik pusat kelengkungan. Sedangkan titik focus atau titik api adalah sebuah titik
terkumpulnya sinar - sinar pantul. Titik focus itu terletak diantara titik tengah dan titik
pusat kelengkungan cermin.

Pada lensa atau cermin titik focus adalah titik bayangan untuk benda pada
jarak tak terhingga pada sumbu utama. Artinya, titik fokus lensa bisa
ditemukan dengan menentukan titik dimana berkas-berkas cahaya dibentuk
menjadi bayangan yang tajam.Jarak fokus adalah jarak dari titik api ini ke
lensa atau cermin. Titik ini merupakan posisi terkumpulnya (atau
menyebarnya) berkas sinar yang datang menuju ke lensa atau cermin.

2. Bagaimana cara menentukan sudut puncak prisma!


Jawab :

b. Bagaimana cara menentukan sudut deviasi prisma!

c. Kapan terjadi deviasi minimum dan bagaimana cara menetukan sudut deviasi
minimum pada prisma
Jawab : Berdasarkan hasil pembuktian deviasi minimum dapat terjadi pada saat sinar
datang Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada saat sudut
datang pertama sama dengan sudut bias kedua (i1 = r2 ). Besarnya sudut deviasi
minimum Oleh karena i1 = r2 maka i1 = r1 sehinga 
β = r1 + r1 = 2 r1 
r1 = β/2
Pada persamaan sebelumnya (pada pembahasan pembiasan dan sudut deviasi prisma)
diketahui bahwa: 
σ =  (i1 + r2) – β
maka deviasi minimum (δm) dapat dicari dengan persamaan: 
δm =  (i1 + r2) – β

Nilai r2 = i1 dimasukan ke dalam persamaan δm =  (i1 + r2) – β maka menjadi:


δm =  (i1 + r2) – β
δm =  (i1 + i1) – β
δm =  2i1– β
i1 = (δm + β)/2
Berdasarkan hukum pembiasan Snellius maka akan berlaku pesamaan:
sin i1/ sin r1 = n2/n1
sin i1/ sin r1 = n1,2
atau 
n1,2 = sin i1/ sin r1
Persamaan r1 = β/2 dan persamaan i1 = (δm + β)/2 disubstitusikan ke
persamaaan n1,2 = sin i1/ sin r1 maka diperoleh:
n1,2 = sin i1/ sin r1
n1,2 = (sin (δm + β)/2)/ sin (β/2)
Jika β kecil maka sin (β/2) = β/2 sehingga:
 (δm + β)/2 = n1,2 (β/2)
δm + β= n1,2 β
δm = n1,2 β – β
δm = (n1,2 – 1)β
Keterangan:
δm = sudut deviasi minimum
n1,2 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
β = sudut pembias prisma

3. Bagaimana proses terbentuknya bayangan pada lensa tebal!


Untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada lensa
cembung, kita cukup menggunakan dua dari tiga sinar istimewa lensa
cembung. Langkah-langkah yang dapat kalian gunakan untuk
menentukan bayangan pada lensa cembung adalah sebagai berikut.

Langkah #1, gambarkan lensa cembung lengkap dengan bagian-


bagiannya, serta sebuah garis, misalkan garis AB. Garis AB digambar
untuk melambangkan tinggi benda. Adapun garis AB tidak usah terlalu
tinggi atau menyesuaikan dengan ukuran lensa. Kemudian letakkan garis
tersebut di depan lensa cembung, misalnya di ruang II (di antara titik
fokus dan pusat kelengkungan lensa).
Langkah #2, gambarkan sinar istimewa ke-1. Terserah kalian mau
memilih yang mana. Sebagai contoh, kita gunakan sinar istimewa yang
pertama, yaitu sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik
fokus belakang lensa (F ). Letakkan pangkal sinar datang di titik B.
2

Langkah #3, gambarkan sinar istimewa ke-2. Kalian bisa memilih dua
sinar istimewa yang tersisa. Sebagai contoh, kita pakai sinar istimewa
yang ketiga, yaitu sinar datang melewati pusat optik lensa (O) akan
diteruskan. Letakkan pangkal sinar datang di titik B.
Langkah #4, titik yang merupakan perpotongan antara sinar bias-1 dan
sinar bias-2 diberi nama B’. Titik ini merupakan bayangan dari titik B.
Kemudian garis tegak lurus sumbu utama ditarik dari titik B’ ke arah
sumbu utama. Titik ini diberi nama A’ yang merupakan bayangan dari
titik A sehingga A’B’merupakan bayangan dari garis AB.

Sampai di sini, kita sudah berhasil menggambarkan bayangan garis AB.


Dari gambar di atas, kita dapat menentukan sifat bayangan yaitu nyata
(karena hasil perpotongan langsung sinar bias), terbalik dan diperbesar.
Satu hal yang perlu kalian ketahui, bila benda berada di ruang I lensa
cembung yaitu di antara titik O dan F , maka bayangan benda akan
2

berada di depan lensa dan terbentuk dari perpotongan perpanjangan


sinar bias sehingga bayangan bersifat maya.
4. Bagiamana proses terbentuknya bayangan dengan lensa tipis!

Melukis Pembentukan Bayangan Lensa Cekung


Untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada lensa
cekung, kita cukup menggunakan dua dari tiga sinar istimewa di atas.
Langkah-langkah yang dapat kalian tempuh untuk menentukan
bayangan pada lensa cekung adalah sebagai berikut.

Langkah #1, gambarkan lensa cekung lengkap dengan bagian-bagiannya,


serta sebuah garis, misalkan garis AB. Garis AB digambar untuk
melambangkan tinggi benda. Adapun garis AB tidak perlu terlalu tinggi
atau menyesuaikan saja dengan ukuran lensa. Kemudian letakkan garis
tersebut di depan lensa cekung, misalnya di ruang II (di antara titik fokus
dan pusat kelengkungan lensa).
Langkah #2, gambarkan sinar istimewa ke-1. Kalian bebas mau pilih yang
mana. Sebagai contoh, kita akan menggunakan sinar istimewa yang
pertama, yaitu sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah
berasal dari titik fokus depan lensa (F ). Letakkan pangkal sinar datang di
1

titik B.
Langkah #3, gambarkan sinar istimewa ke-2. Pilih dua sinar istimewa
yang tersisa. Sebagai contoh, kita gunakan sinar istimewa yang kedua,
yaitu sinar datang menuju seolah menuju titik fokus belakang lensa (F ) 2

dibiaskan sejajar sumbu utama. Letakkan pangkal sinar datang di titik B.


Langkah #4, tarik garis perpanjangan sinar bias kedua dalam bentuk
garis putus-putus. Titik yang merupakan perpotongan perpanjangan
sinar bias-1 dan sinar bias-2 diberi nama B’. Titik ini merupakan
bayangan dari titik B. Kemudian garis tegak lurus sumbu utama ditarik
dari titik B’ ke arah sumbu utama. Titik ini diberi nama A’ yang
merupakan bayangan dari titik A sehingga A’B’ merupakan bayangan
dari garis AB.

Sampai di sini, kita sudah berhasil menggambarkan bayangan garis AB.


Dari gambar di atas, kita dapat menentukan sifat bayangan yaitu maya
(karena hasil perpotongan perpanjangan sinar bias), tegak dan
diperkecil. Ketiga sifat bayangan inilah yang selalu dihasilkan oleh lensa
cembung tidak peduli apakah posisi benda jauh atau dekat terhadap
lensa. Letak bayangan juga selalu sama, yaitu di antara titik pusat optik
(O) dan titik fokus depan lensa (F ).
1

Anda mungkin juga menyukai