Oleh :
KELOMPOK 4
1. MOH IMAM 21.2.01.075
2. LUTERHEIN ANDMORA 21.2.01.073
3. MUH APRIAN AZIS 21.2.01.076
4. MARCELO BULAMEI 21.2.01.074
5. MUH NAHDAN MUTAHAR HAILI 21.2.01.077
6. MUHAMMAD IRHAMSYAH 21.2.01.078
7. MUTALIB 21.2.01.079
Menyutujui
Ketua Prodi
Puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga Praktik
Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP) ini dapat berjalan baik dan tersusun
hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya
dalam penyusunan laporan ini, :
1. Daniel H. Ndahawali, S.Pi, M.Si selaku Direktur Politeknik Kealutan Dan Perikanan
Bitung.
2. Dr. Barokah, S.ST.P, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Utama dan Mohammad
Bintang Fikri,MT selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah membantu kami
dan membimbing penulis dalam menyusun laporan ini.
3. Warga Kelurahan batu Putih Bawah yang telah menerima kami dengan baik selama
praktik ini berlangsung
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak memiliki kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun semua pihak. Semoga
Laporan Praktik Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir bermanfaat bagi pembaca
dan penulis.
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
DAFTAR ISI........................................................................................................................................4
DAFTAR TABEL................................................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................6
PENDAHULUAN................................................................................................................................9
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................9
1.2 TUJUAN...............................................................................................................................9
1.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN.........................................................................10
BAB II................................................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................11
2.1 DEFINISI MASYARAKAT PESISIR...................................................................................11
2.2 PROFIL MESIN YANG ADA DI KAPAL............................................................................12
BAB III...............................................................................................................................................14
METODOLOGI................................................................................................................................14
3.1 WAKTU DAN TEMPAT........................................................................................................14
3.2 ALAT DAN BAHAN PRAKTIK............................................................................................14
3.2.1 ALAT.....................................................................................................................................14
3.2.2 BAHAN...........................................................................................................................14
3.3. ANALISIS DATA...................................................................................................................15
3.3.1 WAWANCARA....................................................................................................................15
3.3.2 OBSERVASI.........................................................................................................................15
BAB IV...............................................................................................................................................16
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................16
4.1 KEADAAN UMUM LOKASI.................................................................................................16
4.2 KEGIATAN PERIKANAN.....................................................................................................17
4.2.1 MENANGKAP DAN MENJUAL HASIL TANGKAP KEPADA PENGEPUL.............20
4.2.2 MEMBERSIHKAN PESISIR PANTAI..............................................................................21
4.3.2 PERAWATAN MESIN PURSE SEINE..............................................................................24
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................................26
5.1 KESIMPULAN........................................................................................................................26
5.2 SARAN...............................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................28
LAMPIRAN.......................................................................................................................................29
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Masyarakat pesisir merupakan kelompok yang tinggal di daerah pesisir dan sumber
kehidupan perekonomian bergantung secara pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir.
Di daerah pesisir masyarakatnya sangat memanfaatkan sumber daya laut sebagai mata
Golongan masyarakat pesisir yang dianggap paling memanfaatkan hasil laut dan potensi
(Kusnadi,2006 .26). Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya laut yang
sangat besar dan sangat berpotensi sebagai pendapatan besar bagi negara Indonesia jika
pendidikan dan diselenggarakan oleh Politeknik Kelautan Dan Perikanan Bitung untuk
memenuhi kurikulum yang berlaku dan juga untuk mengenalkan para taruna dan taruni
tentang bagaimana kehidupan saudara kita yang berada di daerah pesisir tentang bagaimana
kehidupan mereka sehari-hari dan bisa berbaur dengan masyarakat yang ada di pesisir.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktek ini adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan mengenai
masyarakat pesisir, tentang kegiatan perikanan yang dilakukan setiap harinya. Tidak lupa
dengan memberikan gambaran tentang beberapa permesinan kapal yang ada di kapal.
Adapun tujuan praktek yang dilakukan selain seperti yang dijelaskan di atas tadi sebagai
berikut :
Bawah
Batu Putih
4. Mengetahui tentang hal perawatan mesin yang ada di kapal sekitar Kelurahan
Batu Putih
hari dimulai pada hari selasa tanggal 23 agustus 2022 s/d minggu 29 agustus 2022. Praktek
Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir (PPKMP) diikuti oleh tiga kelompok Taruna
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung bertempat di Desa Batu Putih Bawah, Kecamatan
TINJAUAN PUSTAKA
laut dan sumber pencaharian utamanya adalah dari wilayah laut dan bertempat tinggal di
daerah pinggiran pantai sehingga sebagian besar dari mereka merupakan seorang nelayan.
tergantung pada musim ,terbatasnya modal usaha, kurangnya sarana penunjang, buruknya
mekanisme pasar dan sulit transfernya teknologi dan komunikasi yang mengakibatkan
pendapatan masyarakat pesisir menjadi tidak menentu (Faizal ,2002). Nelayan mengandung
makna orang yang hanya melakukan pekerjaan, seperti membuang jaring, mengangkut alat-
alat/perlengkapan ke dalam perahu/kapal, mengangkut ikan dari perahu/kapal dan ahli mesin,
Juru masak yang bekerja di atas kapal penangkap ikan dimasukkan sebagai nelayan. Dari
pengertian nelayan tersirat jelas bahwa nelayan dipandang tidak lebih sebagai kelompok kerja
yang tempat pekerjanya di air. Pesisir adalah wilayah daerah pantai yang mempunyai banyak
hal-hal yang berkaitan dengan wilayah laut, ini merupakan peluang besar bagi bangsa
Indonesia yang mempunyai wilayah laut yang sangat luas yang bisa menjadi sumber
perekonomian yang besar apabila daerah pesisir dimanfaatkan dengan baik serta menjaga
Dalam perstatistikan perikanan perairan umum, nelayan adalah orang yang secara aktif
melakukan operasi penangkapan ikan di perairan umum. Orang yang melakukan pekerjaan
seperti membuat jaring, mengangkut alat-alat penangkapan ikan ke dalam perahu atau kapal
motor, mengangkut ikan dari perahu atau kapal motor, tidak dikategorikan sebagai nelayan
(Departemen Kelautan dan Perikanan,2002) Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
nelayan buruh, nelayan juragan dan nelayan perorangan. Nelayan buruh adalah nelayan yang
bekerja dengan alat tangkap milik orang lain. Sebaliknya nelayan juragan adalah nelayan
yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh orang lain. Sedangkan nelayan
perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan tangkap sendiri, dan dalam
pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain (Subri, 2005). Empat Secara garis geografis
Indonesia memiliki dua pertiga luas lautan daripada luas daratan. Karena memiliki wilayah
laut yang luas, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk memajukan perekonomian
Kapal dalam operasionalnya memerlukan mesin penggerak. Mesin boat atau biasa di
kenal dengan mesin tempel adalah mesin penggerak pada alat transportasi air sejenis perahu
maupun kapal. Mesin penggerak ini didukung oleh transmisi, propeller, maupun jet air.
Berbagai jenis penggerak bisa digunakan baik mesin dua tak, empat tak, maupun
mesin diesel, sesuai dengan kebutuhan proporsional kapal. Seiring perkembangannya, mesin
dapat lebih variatif dan fleksibel. Belakangan ini juga dikembangkan mesin listrik untuk
Untuk mendapatkan performa kapal yang maksimal, perlu memilih mesin tempel yang
baik dan sesuai dengan kebutuhan kapal. Beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam
1. Pemilihan mesin yang utama adalah kesesuaian dengan kapal. Kesesuaian yang
dimaksud adalah sesuai proporsi kapal dan perahu beserta kegunaan dan fungsinya.
Biasanya, jenis dan ukuran yang jadi pertimbangan pertama dan utama dalam memilih
mesin boat. Kapal dengan kapasitas besar sebaiknya tidak dipasangkan dengan mesin
2. Torsi yang dihasilkan dari mesin tempel seperti pada poin di atas, daya sangat
berpengaruh pada performa kapal. Pemilihan mesin ini juga tak lepas dari perhitungan
gaya yang dikeluarkan mesin. Mengetahui sejauh mana mesin dapat menghasilkan
energi, akan sangat membantu memasangkan kapal dengan mesin tempel yang sesuai.
3. Konsumsi bahan bakar tak kalah penting lagi adalah kemampuan konsumsi bahan
bakar. Akan sangat disarankan untuk memilih mesin yang memiliki konsumsi bahan
bakar hemat. Tentunya akan sangat menguntungkan bila mesin yang hemat bahan
4. Sistem dan fitur mesin mengenali sistem dan fitur pada mesin juga sangat perlu dalam
pengoperasian kapal. Dengan sistem dan fitur pada mesin yang ada, pengemudi kapal
5. Pemeliharaan dan perawatan mesin dari sekian poin di atas, pemilihan mesin tempel
juga perlu memperhatikan perawatan mesin. Penting untuk memilih mesin yang lebih
METODOLOGI
dilaksanakan pada tanggal 23 bulan agustus sampai tanggal 28 bulan agustus 2022, sesuai
kalender akademik 2021/2022 yang bertempat di Desa Batu Putih Bawah, Kecamatan
pastinya dibutuhkan suatu yang bisa membantu dalam hal melakukan wawancara maupun
3.2.1 ALAT
1. Jurnal kegiatan
2. Alat tulis
3. Laptop
4. Handphone
5. Kapal
6. Perahu
7. Genset
9. Box ikan
3.2.2 BAHAN
1. Es balok
2. Solar
3. Bensin
4. Air tawar
perbandingan, persamaan dan perbedaan atas data yang telah siap untuk dipelajari, dan
membuat model data dengan maksud untuk menemukan informasi yang bermanfaat sehingga
3.3.1 WAWANCARA
Dalam wawancara ada beberapa pertanyaan yang diberikan kepada narasumber atau
pesisir dan juga yang berkaitan dengan mesin purse seine sebagai judul yang diberikan dosen
pembimbing.
3.3.2 OBSERVASI
langsung membantu nelayan dan juga melihat kegiatan yang dilakukan masyarakat pesisir
pantai.
BAB IV
Desa Batu Putih merupakan desa yang terletak di Kecamatan Likupang Timur
Kabupaten Minahasa Utara Sulawesi Utara. Desa Batu Putih juga terkenal dengan keindahan
pantainya, pasirnya yang hitam legam membuatnya semakin menarik, nama Batu Putih ini
diambil dari legenda Batu Putih Besar yang ada di tengah laut. Namun menghilang setelah
ledakan gunung Merapi. Selain itu tempat ini menjadi rumah bagi berbagai hewan langka
yang sejak zaman Belanda dikenal dengan kekayaan alam dan keanekaragaman flora dan
fauna endemik serta pemandangannya yang indah dan menarik. Tercatat penetapan oleh
Belanda 1818, kawasan ini merupakan rumah bagi satwa monyet hitam Sulawesi atau Yaki
(macaca nigra). Di desa terbagi atas Desa Batu Putih Bawah dan Desa Batu Putih Atas.
Desa Batu Putih juga terkenal dengan legenda Batu Putih Besar yang ada di tengah
Keunikan Batu Putih adalah menjadi tempat habitat bagi satwa endemik Sulawesi
Desa Batu Putih Bawah adalah wilayah yang bisa dikatakan sangat makmur dengan
hasil perikanannya, namun masyarakat Desa Batu Putih Bawah belum bisa memanfaatkan
hasil perikanan tersebut. Seperti mengolahnya langsung menjadi suatu olahan yang bisa
menjadi penghasilan bagi masyarakat Batu Putih Bawah dan bisa nantinya menjadikan
olahan tersebut menjadi bisnis besar yang bisa membantu ekonomi masyarakat pesisir pantai
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apa pun, yang digerakkan dengan
tenaga mekanik atau tenaga angin. Kapal juga diartikan sebagai kendaraan yang berdaya
dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung
yang tidak berpindah-pindah. Dilansir dari jurnal Alat dan Kapal Penangkap Ikan (2014)
Karya Junianto dan kawan-kawan, kapal perikanan merupakan kapal, perahu, atau alat apung
lainnya yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan dan mendukung operasi
penangkapan.
Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus digunakan untuk
mengawetkan.
Kapal pengangkut ikan dan pengolah ikan adalah kapal yang secara khsusus
Kapal latih perikanan adalah kapal khusus digunakan untuk praktek kelautan,
yang meliputi navigasi, penangkapan ikan, penanganan hasil ikan tangkapan, dan
lain-lain.
Kapal penelitian atau eksplorasi perikanan adalah kapal yang secara khusus
ikan, oceanografi, dan lain-lain. Kapal pendukung operasi penangkapan ikan dan
KM MERKURI adalah kapal yang dimiliki salah satu masyarakat Desa Batu Putih
yang biasa digunakan dalam proses penangkapan ikan di luar wilayah laut Desa Batu Putih.
Kapal ini sering melalukan penangkapan ikan di waktu malam, dan waktu penangkapan
sendiri dilakukan pada waktu sore sampai pagi hari seperti tabel berikut ini :
wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayan yang khas yang terkait dengan
Batu Putih Bawah Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai nelayan dan
Wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan
laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai untuk provinsi dan
sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah darat
Nelayan biasa melakukan proses penangkapan hasil laut dengan jaring dan
malam hari yang dimana kapal berangkat pada sore hari dan diwaktu malam kegiatan
penangkapan ikan dilakukan dengan jaring yang sudah disediakan oleh pemilik kapal
dengan bantuan mesin diesel yaitu mesin purse seine. Dimana mesin purse seine ini
dapat membantu dan meringankan kerja para kru kapal. Setelah melakukan kegiatan
penangkapan ikan kapal balik ke pesisir pantai pada waktu pagi hari, yang dimana
hasil tangkap tersebut sudah siap untuk dijual kepada para pengepul dan langsung
PENGHASILAN PENJUALAN
Merupakan bagian dari upaya warga untuk perduli terhadap kebersihan lingkungan
pesisir. Kegiatan ini melibatkan para relawan untuk melakukan kegiatan bersih pantai dengan
metode survey, biasanya dilakukan dalam periode yang bersamaan. Tujuan dari kegiatan
bersih pantai adalah meningkatkan dalam masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih
dan lestari serta meningkatkan kerja sama lintas sector dalam pengolahan sampah dari muara
dan pesisir. Selain itu, di harapkan kegiatan bersih pantai juga bisa mendukung peraturan
pemerintah Republik Indonesia nomor 83 tahun 2018 tentang penanganan sampah laut.
Adapun rencana pembersihan daerah pantai adalah berdasarkan pembersihan yang telah
dilakukan, sampah yang dominan di temukan di kawasan pesisir adalah sampah plastik
beka,handuk bekas,bahkan berbagai jenis pakaian yang di buang oleh masyarakat yang ada di
pesisir pantai. Sebagian besar plastik yang di temukan sudah dalam kondisi rapuh dan mudah
terurai menjadi butiran-butiran plastik yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan sampah plastik
tersebut sudah berada di kawasan pesisir cukup lama dan tidak bias terurai, meskipun
menjadi butiran-butiran kecil yang kita kenal dengan mikroplastik. Mikroplastik ini justru
pantai yang dibersihkan menjadi indah saat dipandang dan tidak mengganggu segala kegiatan
masyarakat. Pembersihan ini juga bukan semata-mata dilakukan untuk membersihkan pantai
Pembersihan pantai di Desa Batu Putih Bawah dilakukan setiap hari jumat dan
kegiatan tersebut dilakukan atas hasil musyawarah bersama Kepala Desa Batu Putih Bawah.
Kegiatan bersih-bersih bisa juga disebut dengan kerja bakti, karena kegiatan tersebut tidak
hanya membersihkan pantai namun juga sektor-sektor seperti gereja, masjid, dan tentunya
dihasilkan dengan membakar bahan bakar, menjadi pekerjaan yang berguna, yaitu
mengembangkan energi panas dan mengubahnya menjadi energi mekanik. Mesin yang
digunakan di kapal adalah mesin pembakaran internal (sejenis), di mana pembakaran bahan
bakar terjadi di dalam silinder mesin dan panas dihasilkan setelah proses pembakaran.
untuk tujuan penggerak laut dan pembangkit tenaga. Cara kerja mesin kelautan dapat
Bahan bakar diinjeksikan pada jumlah yang terkontrol pada tekanan tinggi
Campuran bahan bakar dan udara dikompresi di dalam silinder mesin dengan bantuan
piston, yang mengakibatkan ledakan campuran saat diberi tekanan akibat kompresi.
disuplai udara segar, yang membantu mendorong gas bekas dan juga menyediakan udara
Mesin purse seine merupakan mesin yang digunakan untuk membantu mengangkat
jaring dari air ke atas kapal setelah melakukan penjaringan ikan , mesin ini berfungsi sebagai
Tujuan mesin purse seine adalah untuk memudahkan segala hal dalam melakukan
penangkapan ikan yang khususnya menggunakan cara jaring melingkar dalam menjaring
ikan. Adapun perawatan-perawatan yang harus dilakukan dalam menjaga mesin tetap awet
Perawatan mesin star ini dilakukan setiap dua hari sekali yaitu dengan mengecas aki
untuk mencegah saat menyetart mesin purse seine tidak ada kendala, sehingga tidak
Perawatan bagian dalam mesin purse seine ini dilakukan bertujuan untuk menjaga
kestabilan bagian utama mesin purse seine yaitu piston. Perawatan ini dilakukan tiap dua
Bahan bakar yang digunakan pada mesin yaitu bahan bakar solar. Bahan bakar ini sendiri
dilakukan pembelian setiap satu minggu sekali dengan pengeluaran Rp. 200.000 untuk sekali
beli. Biasanya bahan bakar ini juga tidak sampai seminggu di pakai jika semalam melakukan
penangkapan ikan atau menurunkan jaring sebanyak tiga sampai empat kali dalam semalam.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Masyarakat pesisir adalah orang-orang yang berada di sekitar pantai dan profesi utama
mereka yaitu sebagai nelayan dan orang-orang yang ada di pesisir umumnya sudah tau
bagaimana keadaan laut baik dari pasang surutnya air laut maupun hal-hal lain yang berkaitan
dengan wilayah laut. Dari kegiatan Praktek Pengenalan Kehidupan Masyarakat Pesisir
(PPKMP) banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari bagaimana kehidupan saudara kita
yang ada di pesisir dan bagaimana mereka mencari nafkah dengan memanfaatkan wilayah
laut sebagai tempat mereka menghasilkan uang dengan hasil yang mereka dapat dan juga kita
dapat melihat bagaimana kesulitan mereka terutama bagi nelayan-nelayan kecil yang pergi
berlayar tanpa mengetahui bahwa bahaya yang akan mereka alami di laut nantinya. Dari
kegiatan yang kami lakukan dilapangan menunjukkan bagaimana mesin ketinting dengan
merek Honda sebagai mesin ketinting yang awet digunakan oleh para nelayan karena bisa
bertahan lama dan mesin ini juga cukup kuat, selain itu untuk mengatasi kerusakan yang
sering terjadi pada mesin yaitu karat. Masyarakat menggunakan bensin atau oli untuk
menghilangkan karat pada mesin dan juga mengecat mesin agar tidak cepat berkarat.
5.2 SARAN
Dibutuhkan pengetahuan lebih dari masyarakat nelayan tradisional agar dapat bekerja
Faisal 2002. “ buruknya mekanisme pasar dan sulit transfernya teknologi dan komunikasi
Departemen Kelautan dan Perikanan 2002. “ Klasifikasi nelayan” Subri 2005. “ Tentang
nelayan perorangan”
LAMPIRAN