Klasifikasi Jenis Pasal Uu Ite Menggunakan: Labeled Latent Dirichlet Allocation
Klasifikasi Jenis Pasal Uu Ite Menggunakan: Labeled Latent Dirichlet Allocation
SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah
Sarjana Teknologi Informasi
PERNYATAAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi
S1 Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orangtua terkasih yakni Bapak
Wilson Pakpahan dan Mama Nila Tiurma Tambun yang telah memberikan penulis
dukungan baik dalam doa dan sehari-hari, dan senantiasa mengasihi dan menyayangi
penulis sampai saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan pendindikan sampai
jenjang sarjana. Penulis juga berterima kasih kepada Keluarga besar penulis yang selalu
memperhatikan dan menasehati penulis, juga kepada saudara penulis yaitu, bang Ivan,
kak Jessica, adik Vito dan adik Kael yang selalu memberikan dukungan dan hiburan
kepada penulis selama perkuliahan, dan juga kepada Opung penulis yang selalu
menjaga dan menyayangi penulis dalam proses perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Opim Salim Sitompul M.Sc., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Teknologi Informasi Bapak Romi
Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc, M.Sc, dan Ibu Sarah Purnamawati S.T, M.Sc.
4. Bapak Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing 1
penulis dan Bapak Dani Gunawan, S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing 2
penulis yang telah memberikan waktu, saran dan kritik kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Indra Aulia, S.TI, M.Kom, selaku Dosen pembanding 1 penulis, dan Ibu
Ade Sarah Huzaifah, S.Kom, M.Kom, selaku Dosen pembanding 2 penulis yang
telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen pengajar di Program Studi Teknologi Informasi yang senantiasa
memberi ilmu kepada penulis dari semester 1 sampai saat ini.
7. Staff dan pegawai Fasilkom-TI yang telah membantu penulis dalam proses
administrasi dan kemahasiswaan selama proses perkuliahan.
8. Kepada Tulang dan Nantulang penulis yang memberikan nasihat dalam proses
perkuliahan, dan adik Shalom yang selalu memberikan hiburan, dukungan,
semangat dan keceriaan kepada penulis.
9. Kepada Sahabat terkasih penulis, Emmanuella Anggi Siallagan, S.Kom, Yunita
S Marito Pane, S.Kom, yang membantu, mendukung dan mengajari penulis
dalam pengerjaan skripsi dari awal hingga akhir dan sahabat penulis Andini
Pratiwi, dan Sinta Anjelina yang senantiasa menjadi sahabat penulis dari awal,
dan selalu membantu, menghibur dan menolong dalam proses perkuliahan.
10. Kepada sahabat penulis Ocing yang senantiasa mendengarkan keluhan penulis
serta memberikan dukungan dan hiburan kepada penulis pada saat down.
11. Teman-teman Teknologi Informasi USU khususnya Angkatan 2016 Kom A
yang sudah menemani penulis dari awal perkuliahan, senantiasa memberikan
hiburan, dukungan dan semangat kepada penulis.
12. Kepada Keluarga dan teman penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
Kiranya Damai Sejahtera Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati dan
melindungi kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, semangat dan
waktu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
ABSTRAK
Kata kunci: UU ITE, Kasus Pelanggaran UU ITE, Klasifikasi, Labeled Latent Dirichlet
Allocation
ABSTRACT
Keywords: ITE Law, ITE Law Case, Classification, Labeled Latent Dirichlet
Allocation
DAFTAR ISI
Hal
PERSETUJUAN Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN ii
UCAPAN TERIMA KASIH iii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
2.3.1 Cleaning 8
2.3.4 Stemming 9
3.2.1 Dataset 21
3.2.2 Preprocessing 22
5.2 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
Lampiran 59
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
kejadian ini nantinya akan diproses dan dikaji agar merujuk kepada satu topik pasal UU
ITE.
Topik pasal UU ITE tersebut dapat diidentifikasi melalui pemodelan topik yang
merupakan perkembangan dari analisis teks yang bermanfaat dalam pemodelan data
tekstual dengan tujuan menemukan topik yang tersembunyi didalamnya. Salah satu
algoritma pemodelan topik adalah model probabilitas Labeled Latent Dirichlet
Allocation (LLDA). Labeled Latent Dirichlet Allocation (LLDA) merupakan model data
teks probabilistic yang dapat menjelaskan korelasi antara kata dan topik semantic yang
tersembunyi dalam dokumen.
Pada penelitian terdahulu, Romsaiyud (2017) mendeteksi cyberbullying secara
otomatis menggunakan pola clustering appeareance, lalu Alami (2015) menggunakan
Text Mining untuk mendeteksi dan memprediksi aktivitas kriminal di postingan
microblog menggunakan Latent Dirichlet Allocation. Lalu, Saputra et al. (2016)
melakukan penelitian berupa Pencarian Pasal Pada UU ITE Berdasarkan Kasus Cyber
Crime Dengan Metode Latent Semantic Indexing (LSI).
Penelitian yang dilakukan Widodo et al. (2016) menggunakan metode multi-label
berbasis domain specific ontology untuk mempelajari klasifikasi berita dan dokumen
lainnya, berdasarkan penelitian ini didapatkan akurasi kategori olahraga 93,85% dan
kategori teknologi 96,32%. Disamping itu, penelitian tersebut juga melakukan
pengukuran nilai f-measure dengan hasil masing-masing sebesar 74,74% untuk kategori
olahraga dan 78,96% untuk kategori teknologi, dan (Nanayakkara P & Ranathunga
2018) yang melakukan penelitian Clustering Sinhala Artikel Berita menggunakan
corpus berdasarkan Similarity Measures dengan akurasi 77%.
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Kusumaningrum et al. pada tahun 2016
yaitu mengklasifikasi Artikel Berita Indonesia menggunakan Latent Dirichlet
Allocation, lalu Syed (2017) yang melakukan penelitian untuk memeriksa Skor
Koherensi Topik dari teks lengkap atau abstrak Latent Dirichlet Allocation, dan (Bai,
Y., & Wang, J. 2015) yang melakukan penelitian klasifikasi berita menggunakan
Labeled Latent Dirichlet Allocation Classifier yang mendapatkan hasil bahwa LLDA-C
lebih unggul dibanding SVM dalam hal precision.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, maka penulis mengajukan penelitian
yang berjudul “Klasifikasi Jenis Pasal UU ITE Menggunakan Labeled Latent Dirichlet
Allocation”. Dengan tujuan, penggunaan metode tersebut dapat membantu dan
memberikan hasil yang maksimal dalam melakukan klasifikasi jenis pasal UU ITE
berdasarkan kronologi kejadian dari kasus pelanggaran UU ITE.
1.2 Rumusan Masalah
Kasus kriminal yang terjadi pada bidang informasi dan transaksi elektronik seperti,
penipuan online, pencemaran nama baik, pengancaman, dan berita palsu (hoax) pada
umumnya dikaji dan disimpulkan oleh saksi ahli secara langsung dengan cara membaca
kronologi kejadian kasus. Keterbatasan waktu, akses dan biaya yang dimiliki
masyarakat umum untuk berkomunikasi dengan saksi ahli menyebabkan masyarakat
tidak mengetahui suatu jenis pasal UU ITE terhadap kasus pelanggaran ITE, sehingga
untuk mempermudah dan membantu masyarakat maka diperlukannya suatu teknik yang
mampu melakukan klasifikasi pasal UU ITE terhadap kasus pada bidang informasi dan
transaksi elektronik secara komputerisasi.
1.3 Batasan Masalah
Saat melakukan penelitian penulis memberikan beberapa batasan masalah untuk
menghindari penyimpangan dan perluasan yang tidak perlu, penulis menentukan
batasan-batasan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kronologi kejadian dari kasus
pelanggaran UU ITE.
2. Data yang digunakan adalah data berbahasa Indonesia.
3. Pasal UU ITE yang akan diklasifikasi adalah:
a. Pasal 27 ayat 1, pelanggaran mengenai keasusilaan.
b. Pasal 27 ayat 3, pelanggaran mengenai pencemaran nama baik.
c. Pasal 27 ayat 4, pelanggaran mengenai pengancaman.
d. Pasal 28 ayat 1, pelanggaran mengenai berita bohong kepada konsumen.
e. Pasal 28 ayat 2, pelanggaran mengenai penyebaran informasi yang
menimbulkan kebencian masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
f. Pasal lainnya atau bukan UU ITE.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklasifikasi jenis pasal UU ITE berdasarkan
kronologi kejadian kasus dengan menggunakan metode Labeled Latent Dirichlet
Allocation (LLDA).
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan untuk memahami
permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan tentang jenis-
jenis pelanggaran UU ITE, Text Preprocessing, Labeled Latent Dirichlet Allocation
(LLDA).
2.1 UU ITE
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) atau UU No. 11
Tahun 2008 merupakan undang-undang yang mengatur tentang informasi dan transaksi
elektronik secara umum. Undang-undang ini memiliki yurisdiksi yang berlaku untuk
setiap orang yang melaksanakan proses hukum berdasarkan undang-undang ini baik
yang berada di dalam wilayah Indonesia atau di luar yurisdiksi Indonesia, yang
menyebabkan kerusakan kepetingan pada Indonesia (Kominfo, 2016). Isi Pasal 27
sampai pasal 30 UU ITE adalah sebagai berikut:
a. Pasal 27:
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar keasusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau
pengancaman.
b. Pasal 28:
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
2.2 Jenis – Jenis Pelanggaran UU ITE
Ketentuan Pidana yang terdapat dalam UU ITE membuktikan adanya pelanggaran
terhadap ketentuan tersebut yang dapat dikenai sanksi pidana. Jenis pelanggaran UU
ITE dapat diklasifikasikan menurut hubungannya dengan tindak pidana pada bidang
informasi dan transaksi elektronik (Supanto, 2016). Jenis – jenis pelanggaran UU ITE
tersebut dapat diIihat sebagai berikut:
1. Kelompok Pertama (Pasal 27 & Pasal 28)
Dengan sengaja dan tanpa hak untuk mendistribusikan dan / atau mentransmisikan
dan / atau membuat konten informasi elektronik dan / atau dokumen elektronik
melanggar kesopanan, konten perjudian, penghinaan dan/ atau pencemaran nama baik,
pemerasan dan / atau ancaman; menyebarkan berita palsu dan menyesatkan,
mengarahkan Kepada konsumen yang mengalami kerugian dalam transaksi elektronik,
menyebarkan informasi yang dimaksudkan untuk menyebabkan individu dan / atau
komunitas tertentu berdasarkan kebencian atau kebencian suku, agama, ras dan
antargolongan (SARA); pelanggaran tersebut termasuk ke dalam ancaman kekerasan
atau intimidasi terhadap individu.
2. Kelompok Kedua (Pasal 30)
Secara sengaja, tanpa hak atau melawan hukum mengakses computer dan / atau
sistem elektronik milik orang lain dengan cara apapun untuk memperoleh informasi
elektronik dan / atau dokumen elektronik; pelanggaran tersebut beararti melanggar,
merusak, melewati atau menghancurkan sistem keamanan.
untuk setiap dokumen (Bd) yang telah diketahui nilainya (R. Kusumaningrum, 2014).
LDA sebagai proses generative untuk proses pembuatan corpus adalah sebagai berikut:
1. Untuk setiap topik j ∈ {1, ..., K}:
• Menggambar distribusi di setiap kata-kata pada kosakata Φj∼Dirichlet (β).
2. Untuk setiap dokumen d ∈ {1, ..., D} dalam korpus:
• Gambar vektor proporsi topik:
θd ∼ Dirichlet (α).
• Untuk setiap kata Wd, n dalam dokumen d,
- Buatlah sebuah penugasan topik:
Zd, n ∼ Multinomial (θd);
- Gambar k ata Wd, n ∼Multinomial (ϕz,d,n).
Model LDA dapat digambarkan dalam sebuah diagram yang dapat digambarkan
sebagai berikut:
Keterangan:
K = Total jumlah topik
βk = Topik, distribusi pada kosa kata
D = Jumlah total dokumen
θd = Proporsi topik per dokumen
Nd = Jumlah total kata dalam dokumen
Zd,n = Penugasan topik per kata
Wd,n = Kata yang diamati
α, η = Parameter Dirichlet
M(d) = | λ(d)|
λ(d) = {k | Λ(𝑑𝑘) = 1},
(𝑑)
𝑙 (𝑑)
𝑖𝑗
= {1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 λ 𝑖 = 𝑗
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘
(term). Proses Gibbs Sampling untuk setiap dokumen (dm) dapat dilakukan sebagai
berikut:
a. Untuk setiap topik (k), 𝑘 𝜖 {1, … , 𝐾}:
Menghasilkan label indikator binary topik 𝐴(𝑑𝑚) ∈ {0, 1} ~ 𝐵𝑒𝑟(. |Φ𝑘)
b. Generate dimensi vektor yang lebih rendah untuk memproyeksikan parameter
vektor dari distribusi Dirichlet 𝛼(𝑑𝑚) = 𝐿(𝑑𝑚)𝑥 𝛼
c. Menghasilkan distribusi multinomial campuran 𝜃(𝑑𝑚) = (𝜃𝑙1, . . . , 𝜃𝑙𝑀𝑑𝑚)𝑇 ~ 𝐷𝑖𝑟(.
|𝛼(𝑑𝑚))
d. Untuk setiap iterasi sejumlah panjang kata dalam dokumen {1, ..., 𝑁𝑑}:
(𝑑) (𝑑)
Menghasilkan topik baru z𝑖 ∈ {𝜆1 , … , 𝜆𝑀𝑑 } ~ 𝑀𝑢𝑙𝑡(. |𝜃𝑧𝑖)
Menghasilkan list kata baru 𝑤𝑖 ∈ {1, … , 𝑉} ~ 𝑀𝑢𝑙𝑡(. |𝛽𝑧𝑖)
Persamaan Gibbs Sampling yang digunakan pada LLDA mengacu pada (Griffiths dan
Steyvers, 2004) dapat dilihat pada persamaan (2.2).
(𝑤𝑖) (𝑑)
𝑛−𝑖,𝑗 +𝜂𝑤𝑖 𝑛−𝑖,𝑗 + 𝛼𝑗
P(Zi = j | Z-i) = (⋅) х (𝑑) (2.2)
𝑛−𝑖,𝑗 +𝜂𝑇1 𝑛−𝑖,. + 𝛼𝑇1
Keterangan:
Zi = Proses kata ke topik
j = Topik
Z-i = ηwi yang mengacu pada jumlah kata wi dalam topik
(𝑤𝑖)
𝑛−𝑖,𝑗 = Jumlah kata yang tidak terdapat dalam proses saat ini
(⋅)
𝑛−𝑖,𝑗 = Jumlah dari semua perhitungan kata yang tidak ada dalam proses
∑𝑀
𝑑=1 𝑙𝑜𝑔 𝑝(𝑤𝑑 )
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑙𝑒𝑥𝑖𝑡𝑦(𝐷) = exp { − ∑𝑀
} (2.3)
𝑑=1 𝑁𝑑
Keterangan:
M = Jumlah dokumen dalam kumpulan data
Wd = Total jumlah kata
Nd = Jumlah kata dalam dokumen d
Pada saat nilai perplexity menurun dan berangsur-angsur menjadi stabil, maka
model pelatihan topik yang dihasilkan sudah benar. Proses pelatihan model tersebut
akan menghasilkan nilai probabilitas dari tiap-tiap kata dari masing-masing kategori.
Rumus untuk mencari nilai probabilitas (prob) tersebut dapat dilihat pada persamaan
(2.4).
N𝑘𝑣 +β
𝑃𝑟𝑜𝑏 = N (2.4)
𝑘 +𝐿𝑣 ∗𝛽
Keterangan:
Nkv = Banyaknya kata V yang ditetapkan untuk topik K
Nk = Jumlah Topik K
β = Nilai parameter beta
Lv = Jumlah total keseluruhan kata
2.7 Metode Evaluasi
Metode evaluasi merupakan perhitungan nilai evaluasi yang digunakan untuk
menilai seberapa baik hasil dari sistem yang dibuat dengan membandingan hasil dari
sistem dengan hasil sebenarnya. Metode evaluasi dari sistem yang dibuat dapat dilihat
dari recall, precision, f-score, akurasi dan lain-lain. Pada penelitian ini metode evaluasi
yang digunakan adalah recall, precision, f-score, dan akurasi. Hasil evaluasi dari sistem
pada setiap kategori dapat d itunjukkan pada tabel 2.1
TP
𝑃𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛 = TP+FP (2.6)
2(Recall х Precision)
𝐹 − 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 = (2.7)
Recall+ Precision
Keterangan:
TP = Dokumen berlabel benar yang terklasifikasi sebagai label benar oleh sistem
TN = Dokumen berlabel salah yang terklasifikasi sebagai label benar oleh sistem
FP = Dokumen berlabel benar namun terklasifikasi salah oleh sistem
FN = Dokumen berlabel salah namun terklasifikasi salah oleh sistem
2.8 Penelitian Terdahulu
Pada penelitian terdahulu, dengan menggunakan clustering appearance patterns
peneliti mendeteksi cyberbullying secara otomatis dan membuktikan bahwa metode
yang digunakan dapat mengklasifikasikan pesan kasar dari frekuensi kalimat dengan
menggunakan skor statistik dan sumber data partisi, dan mampu mengklasifikasi model
ke dalam delapan sub kategori yakni pendekatan kegiatan, komunikatif, desensitisasi,
pujian, isolasi, informasi pribadi, reframing, dan hubungan (Romsaiyud, 2017).
Alami (2015) melakukan penelitian untuk mendeteksi dan memprediksi aktivitas
kriminal di postingan microblog menggunakan Latent Dirichlet Allocation yang
menghasilkan sistem otomatis untuk mendeteksi profil mencurigakan di media social
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini akan menjelaskan tentang analisis dan perancangan penelitian seperti data yang
digunakan, pembuatan arsitektur umum, analisis kebutuhan perangkat lunak serta
penerapan algoritma Labeled Latent Dirichlet Allocation dalam mengklasifikasikan
kasus pelanggaran UU ITE.
3.1 Data Penelitian
Pada penelitian ini dataset yang digunakan terdiri dari data latih dan data uji. Data
yang digunakan merupakan dokumen kronologi kejadian kasus pelanggaran UU ITE
yang didapatkan dari direktori data putusan mahkamah agung yang terdapat pada
website https://putusan3.mahkamahagung.go.id/. Data tersebut akan diproses untuk
menghasilkan klasifikasi jenis pasal UU ITE dalam beberapa kategori seperti pasal 27
ayat 1, pasal 27 ayat 3, pasal 27 ayat 4, pasal 28 ayat 1, pasal 28 ayat 2 dan pasal
lainnya dengan mengunakan algoritma Labeled Latent Dirichlet Allocation. Jumlah
data latih dan data uji yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1
1 Pasal 27 Ayat 1 30 5 35
2 Pasal 27 Ayat 3 30 5 35
3 Pasal 27 Ayat 4 30 5 35
4 Pasal 28 Ayat 1 30 5 35
5 Pasal 28 Ayat 2 30 5 35
6 Pasal lainnya 30 5 35
Jumlah 180 30 210
3.2 Analisis Sistem
Untuk mengklasifikasi jenis pasal UU ITE pada kasus pelanggaran UU ITE
penulis mengajukan metode yang terdiri dari beberapa proses. Adapun proses yang
akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: dokumen kronologi kasus
pelanggaran UU ITE di input. Setelah melakukan proses input data maka langkah
selanjutnya yang akan dilakukan adalah proses preprocessing, proses tersebut terdiri
dari cleaning, case folding, stopword removal, dan stemming. Setelah proses
preprocessing dilakukan proses selanjutnya adalah pelatihan data menggunakan
labeled latent dirichlet allocation yang akan menghasilkan model dan nilai
probabilitas dari kata yang terdapat dari masing-masing kategori. Nilai tersebutlah
yang menjadi acuan pada proses pengklasifikasian dokumen kronologi kasus
pelanggaran UU ITE menjadi 6 kategori berdasarkan label yang didapat pada proses
pelatihan data. Arsitektur umum dari perancangan sistem yang digunakan pada
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
menjadi data latih (training) dan data uji (testing). Berikut adalah contoh dokumen
kronologi kejadian dari kasus pelanggaran UU ITE.
2) Case Folding
Pada proses ini dilakukan pengubahan semua huruf dalam dokumen menjadi huruf kecil
(lowercase) sehingga jenis huruf yang akan diproses seragam, dan huruf yang
mengalami perubahan hanya ‘a’ sampai ‘z’. Proses ini dilakukan karena tidak semua
dokumen teks konsisten dalam penggunaan huruf kapital. Berdasarkan dokumen teks
pada Gambar 3.2, hasil dari proses case folding dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel Hasil Proses Case Folding
Sebelum Case Folding Setelah Case Folding
Pada desember Nug mengirim pesan bro pada desember nug mengirim pesan broa
adcast pada media sosial Blackberry Mes dcast pada media sosial blackberry mess
senger BBM nug menyebarkan foto bugi enger bbm nug menyebarkan foto bugil d
l dari Yul ke semua contact BBMnya Nu ari yul ke semua contact bbmnya nug me
g menyebarkan materi pornografi ke ora nyebarkan materi pornografi ke orang or
ng orang dalam daftar contact BBM nya ang dalam daftar contact bbm nya nug m
Nug melakukan penyebaran foto bugil elakukan penyebaran foto bugil yul kepa
Yul kepada orang orang yang ada di dala da orang orang yang ada di dalam daftar
m daftar contact BBM nya contact bbm nya
3) Stopwords Removal
Proses stopwords removal dilakukan untuk penghapusan kata yang terdapat pada kamus
stopword dimana kata-kata tersebut tidak relevan atau memiliki arti dan kata yang
berjumlah banyak tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap isi dari sebuah kalimat dalam
dokumen, sehingga proses pemodelan yang dilakukan akan lebih cepat. Hasil dari
proses stopwords removal dapat dilihat di tabel 3.4.
Tabel 3.4 Tabel Hasil Proses Stopwords Removal
Sebelum Stopwords Removal Setelah Stopwords Removal
pada desember nug mengirim pesan bro desember nug mengirim pesan broadcast
adcast pada media sosial blackberry mes media sosial blackberry messenger bbm
senger bbm nug menyebarkan foto bugil nug menyebarkan foto bugil yul contact b
dari yul ke semua contact bbmnya nug bmnya nug menyebarkan materi pornogr
menyebarkan materi pornografi ke orang afi orang orang daftar contact bbm nya
4) Stemming
Stemming adalah pengubahan kata ke bentuk kata dasar atau penghapusan imbuhan.
Stemming disini menggunakan kamus daftar kata berimbuhan yang mempunyai kata
dasarnya dengan cara membandingkan kata-kata yang ada di dalam dokumen dengan
daftar kamus stem. Hasil proses stemming dapat dilihat di tabel 3.5.
Tabel 3.6 Tabel Hasil Proses Stemming
Sebelum Stemming Setelah Stemming
desember nug mengirim pesan broadcas desember nug kirim pesan broadcast med
t media sosial blackberry messenger bbm ia sosial blackberry messenger bbm nug s
nug menyebarkan foto bugil yul contact ebar foto bugil yul contact bbmnya nug s
bbmnya nug menyebarkan materi porno ebar materi pornografi orang orang dafta
grafi orang orang daftar contact bbm nya r contact bbm nya nug sebar foto bugil y
nug penyebaran foto bugil yul orang ora ul orang orang daftar contact bbm nya
ng daftar contact bbm nya
Keterangan :
1. Merupakan judul sistem
2. Merupakan gambar logo dari fasilkom-ti usu
3. Merupakan nama dari pembuat aplikasi
4. Button untuk menuju halaman Menu
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari analisis dan perancangan yang
disusun pada Bab 3 dan pengujian apakah hasil yang didapatkan sesuai dengan yang
diharapkan.
Untuk melakukan proses pelatihan pengguna mengklik button pilih file untuk
menginput file yang ingin dilatih. Jenis file yang diinputkan adalah file berekstensi .csv.
Tampilan dari input file pelatihan dapat dilihat pada gambar 4.4.
Pada tahapan ini pengujian sistem dilakukan untuk melihat kinerja hasil dari sistem
yang telah dibangun. Pengujian sistem terdiri dari proses pelatihan (training) dan
pengujian (testing) untuk mengetahui kemampuan sistem yang telah dibuat apakah
dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Sebelum dilakukannya proses pelatihan data (training) terlebih dahulu akan dilakukan
proses preprocessing yaitu cleaning, case folding, stopword removal, dan stemming.
Setelah itu akan dilakukan proses pelatihan data menggunakan algoritma labeled latent
Dirichlet allocation. Hasil dari proses LLDA berupa model data dan probabilitas term
dari dokumen dengan label topiknya masing-masing. Sebelum mendapatkan nilai
probabilitas kata dari tiap kategori dilakukan proses perhitungan perplexity terlebih
dahulu yang berguna sebagai ukuran seberapa baik distribusi probabilitas atau model
probabilitas yang dihasilkan. Proses perplexity dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan (2.3). Hasil dari proses perplexity dapat dilihat pada tabel 4.6.
2. Pasal 27 Ayat 3
Hasil probabilitas kata dari kategori Pasal 27 Ayat 3 dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Tabel Nilai Probabilitas Pasal 27 Ayat 3
Kata Nilai Probabilitas
hina 0.011750654159537546
tulis 0.011750654159537546
cemar 0.010890860681930868
kalimat 0.010460963943127528
orang 0.01031766503019308
…… …………………………
uang 0.007021790032700812
lapor 0.006591893293897472
3. Pasal 27 Ayat 4
Hasil probabilitas kata dari kategori Pasal 27 Ayat 1 dapat dilihat pada tabel
4.10.
Tabel 4.10 Tabel Nilai Probabilitas Pasal 27 Ayat 4
Kata Nilai Probabilitas
kirim 0.029654689868241005
uang 0.027910307747770098
foto 0.024421543506828288
ancam 0.01938221738102345
rupiah 0.018413116202984057
…… …………………………
pesan 0.013761430548394975
transfer 0.010660306778668919
4. Pasal 28 Ayat 1
Hasil probabilitas kata dari kategori Pasal 28 Ayat 1 dapat dilihat pada tabel
4.11.
Tabel 4.11 Tabel Nilai Probabilitas Pasal 28 Ayat 1
Kata Nilai Probabilitas
rp 0.03510208605041185
rekening 0.025113701115179396
uang 0.022735514225838336
transfer 0.018882851465105814
bank 0.010368942401264816
…… …………………………
pinjam 0.006230897213811369
beli 0.006230897213811369
5. Pasal 28 Ayat 2
Hasil probabilitas kata dari kategori Pasal 28 Ayat 2 dapat dilihat pada tabel
4.12.
Tabel 4.12 Tabel Nilai Probabilitas Pasal 28 Ayat 2
Kata Nilai Probabilitas
islam 0.02368879770979572
agama 0.021342276929678126
tulis 0.01899575614956053
komentar 0.013632280080720316
china 0.0070396740794375495
…… …………………………
umat 0.006257500486065018
hina 0.0059222832317625046
Gambar 4.9 Gambar Antarmuka Hasil Proses Pelatihan Data Lebih Sedikit (150 Data)
Berdasarkan gambar 4.9 proses pelatihan model menghasilkan akurasi sebesar 86,67%
dengan menggunakan 150 data dimana 0.2 dari total data latih (training) digunakan
sebagai data pengujian hasil pelatihan data (training). Hal ini menyebabkan banyaknya
data yang digunakan pada proses pelatihan (training) dapat mempengaruhi nilai akurasi
yang dihasilkan dari proses tersebut.
4.2.2 Pengujian Model
Setelah proses pembuatan model selesai, maka akan dilakukan selanjutnya adalah
pengujian model. Selain pengujian menggunakan 0,2 data dari data latih (training), juga
dilakukan pengujian dengan data uji (testing). Data uji (testing) tersebut disimpan di
dalam file txt, yang kemudian akan di akan diuji pada sistem yang dibuat. Sampel data
uji dan hasil dari pengujian sistem dapat dilihat pada tabel 4.14 dan data uji (testing)
dapat dilihat pada lampiran 1.
Tabel 4.14 Tabel Hasil Pengujian Data
Pengujian dilakukan dengan cara mengklasifikasi semua data uji kasus pelanggaran UU
ITE ke dalam enam kategori dengan total data uji adalah tiga puluh data kasus
pelanggaran UU ITE. Hasil pengujian sistem dapat dilihat pada tabel 4.19.
Akurasi 93,33%
Recall Precision F-Score
27 Ayat 1 80% 100% 88,89%
27 Ayat 3 80% 100% 88,89%
27 Ayat 4 100% 83% 90,71%
28 Ayat 1 100% 83% 90,71%
28 Ayat 2 100% 100% 100%
Bukan UU ITE 100% 100% 100%
Avg 93,33% 94,33% 93,20%
Dari tabel 4.23, hasil dari classification report adalah akurasi sebesar 93,33%,
recall sebesar 93,33%, precission sebesar 94,33% dan f-score sebesar 93,20%.
Pengujian model dengan menggunakan dataset yang lebih sedikit dapat mengklasifikasi
data sebanyak 26 data yang benar dan 4 data gagal diklasifikasi. Tingkat akurasi yang
diperoleh dari pengujian model dengan data yang lebih sedikit adalah sebesar 86,67%
dapat dilihat pada gambar 4.9. Berdasarkan hasil akurasi pada proses pengujian model
didapatkan hasil yaitu semakin banyak data latih (training) yang digunakan akan
meningkatkan akurasi sistem. Peningkatan akurasi ini disebabkan karena bertambahnya
model data yang dihasilkan sehingga mengurangi adanya kesamaan model kata dari tiap
kategori.
Berdasarkan hasil classification report, sistem dapat mengklasifikasi kasus
pelanggaran UU ITE dengan cukup baik. Hal ini disebabkan karena adanya kesamaan
model yang dihasilkan dengan nilai probabilitas yang sesuai dengan kategori (label)
sehingga pada saat klasifikasi menghasilkan probabilitas tertinggi terhadap pasal yang
salah. Dataset yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 210 data dari enam
kategori pasal UU ITE. Jumlah data yang kurang banyak menyebabkan adanya
kesamaan model yang dihasilkan pada saat proses pelatihan data, sehingga dapat terjadi
penjumlahan probabilitas yang salah pada proses klasifikasi dan menghasilkan output
yang salah. Oleh karena itu untuk menyelesaikan masalah ini dibutuhkan data yang
lebih banyak lagi untuk mengurangi adanya kesamaan kata terhadap model yang
dihasilkan. Sistem yang dibuat pada penelitian ini hanya dapat mendeteksi satu kategori
(label) dan terkadang kasus pelanggaran UU ITE tidak hanya terkena satu pasal saja
melainkan pasal berlapis. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan pelabelan data
secara multilabel sehingga dapat mengklasifikasi kasus pelanggaran UU ITE yang tidak
hanya terkena satu jenis pasal UU ITE.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya terhadap proses
klasifikasi jenis pasal UU ITE berdasarkan kronologi kejadian kasus pelanggarannya
serta saran-saran yang diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian sistem klasifikasi jenis pasal UU ITE menggunakan
Labeled-Latent Dirichlet Allocation, dapat diambil kesimpulan sebabagai berikut:
1. Algoritma Labeled Latent Dirichlet Allocation (LLDA) mampu melakukan
klasifikasi jenis pasal UU ITE berdasarkan kronologi kejadian kasus pelanggaran
UU ITE dengan cukup baik. Hasil akurasi yang didapat pada proses pelatihan
(training) dari sistem ini sebesar 94,44% dengan menggunakan dataset sebanyak
180 data yakni 30 data tiap kategori. Hasil akurasi yang didapat pada proses
pengujian (testing) adalah sebesar 93,33% dengan menggunakan dataset sebanyak
30 yakni 5 data tiap kategori.
2. Nilai perlexity mempengaruhi hasil akurasi dari pemodelan data, jika nilai
perlexity menurun dan berangsur-angsur stabil maka akurasi dari pemodelan data
akan semakin besar.
5.2 Saran
1. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan data yang lebih banyak dari
masing-masing kategori sehingga memperbanyak model data dan dapat
mengurangi adanya kesamaan kata pada tiap kategori.
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan sistem dapat melakukan klasifikasi lebih
banyak terhadap jenis pasal UU ITE dan dapat melakukan klasifikasi multi-label
terhadap kasus pelanggaran UU ITE yang terjerat pasal berlapis.
DAFTAR PUSTAKA
Alami, S., & Elbeqqali, O. (2015). Cybercrime profiling: Text mining techniques to
detect and predict criminal activities in microblog posts. 2015 10th International
Conference.
Anto, R. (2018). Kasus-Kasus Cyber Crime sebagai Dampak Perkembangan Teknologi
Komunikasi yang Meresahkan Masyarakat. Pusat Studi Perencanaan Dan
Pembangunan Masyarakat, July, 0–12.
Bai, Y., & Wang, J. (2015). News classifications with labeled LDA. IC3K 2015 -
Proceedings of the 7th International Joint Conference on Knowledge Discovery,
Knowledge Engineering and Knowledge Management, 1(Ic3k), 75–83.
Bian, W., & Tao, D. (2009). Dirichlet mixture allocation for multiclass document
collections modeling. Proceedings - IEEE International Conference on Data
Mining, ICDM, 711–715.
Guthals, A., & Larson, D. (2013). Topic Classification using Latent Dirichlet
Allocation. 2, 1–5.
Li, K., Xie, J., Sun, X., Ma, Y., & Bai, H. (2011). Multi-class text categorization based
on LDA and SVM. Procedia Engineering, 15, 1963–1967.
Li, X., Ma, Z., Peng, P., Guo, X., Huang, F., Wang, X., & Guo, J. (2018). Supervised
latent Dirichlet allocation with a mixture of sparse softmax. Neurocomputing, 312,
324–335.
Lin, Y., Jiang, J., & Lee, S. (2014). A Similarity Measure for Text Classification and
Clustering. 26(7), 1575–1590.
Najjichah, H., Syukur, A., & Subagyo, H. (2019). Pengaruh Text Preprocessing Dan
Kombinasinya. Jurnal Teknologi Informasi, 15(1), 1–11.
Nanayakkara, P., & Ranathunga, S. (2018). Clustering Sinhala News Articles Using
Corpus- Based Similarity Measures. 2018 Moratuwa Engineering Research
Conference (MERCon), 437–442.
Perplexity-Wikipedia. [online]. Tersedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Perplexity
(diakses 30 Januari 2021).
Ramage, D., Hall, D., Nallapati, R., & Manning, C. D. (2009). Labeled LDA: A
supervised topic model for credit attribution in multi-labeled corpora. EMNLP
2009 - Proceedings of the 2009 Conference on Empirical Methods in Natural
Language Processing: A Meeting of SIGDAT, a Special Interest Group of ACL,
Held in Conjunction with ACL-IJCNLP 2009, 248–256.
Romsaiyud, W., Na Nakornphanom, K., Prasertsilp, P., Nurarak, P., & Konglerd, P.
(2017). Automated cyberbullying detection using clustering appearance patterns.
2017 9th International Conference on Knowledge and Smart Technology:
Crunching Information of Everything, KST 2017, 242–247.
Saputra, P. Y., Yunianto, D. R., & Arissandy, S. S. (2016). Pencarian Pasal Pada UU
ITE Berdasarkan Kasus Cyber Crime Dengan Metode Latent Semantic Indexing
( LSI ). 126–130.
Setiawan, I., & Nursantika, D. (2017). Klasifikasi Artikel Berita Menggunakan Metode
Text Mining Dan Naive Bayes Classifier. Prosiding SENIATI, 1–6.
Berawal dari rasa penasaran terdakwa untuk melihat video-video anak yang sedang
berhubungan intim sesama jenis (GAY), kemudian terdakwa melakukan pencarian
melalui media sosial Facebook dan google dengan kata kunci VGK lalu muncul
nama Grup Facebook VGKShare, lalu terdakwa masuk kedalam Group Facebook
VGKShare tersebut, dalam VGKShare tersebut terdakwa melihat banyak video-video
anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (GAY) melalui group media sosial
tersebut terdakwa merasakan kepuasan tersendiri. Kemudian terdakwa masuk
bergabung dalam Grup Facebook VGKShare. Setelah terdakwa masuk masuk
bergabung selanjutnya ada yang menyebarkan Link dan promo untuk masuk grup
Whatsapp ANAK INDONESIA yang didalamnya juga banyak terdapat video dan
foto anak yang sedang melakukan hubungan intim sesama jenis (Gay). Setelah
terdakwa masuk dalam grup Whatsapp tersebut kemudian terdakwa sebagai member
aktif bertukar video dan foto anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (Gay)
dengan member lainnya. Dengan membayar Rp. 10.000.- sampai Rp. 50.000.- dengan
aktifnya terdakwa sebagai member yang sering mengirim/ mengunggah/ bertukar
video dan foto anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (Gay) di media
sosial Whatsapp VGKSale membuat group member lain sering meminta kepada
terdakwa video dan foto anak yang sedang berhubungan intim sesama jenis (Gay)
dengan memberikan keuntungan berupa uang ataupun pulsa Handphone. Atas dasar
adanya keuntungan berupa uang dan pulsa Handphone tersebut, pada bulan Juli 2017
terdakwa membuat akun Twitter sendiri dengan nama akun Twitter @VGKSale
menggunakan email hanya hiburan@mail.com. Terdakwa membuat Akun Twitter
dengan nama @VGKSale dengan menggunakan Handphone merk XIAOMI tipe
RedMI 3S warna Gold. Akun Twitter VGKSale tersebut sengaja terdakwa buat
sebagai tempat/wadah untuk memperjual belikan video dan foto anak yang sedang
berhubungan intim sesama jenis (GAY) kepada follower terdakwa, dimana pada
twitter VGKSale terdakwa mencantumkan nomor Handphone terdakwa Nomor :
0823-2412- 0864 tujuannya agar pembeli dapat dengan mudah menghubungi
terdakwa. Dari hasil postingan terdakwa di Twitter dengan nama Akun VGKSale ada
anggota yang berminat lalu membeli video melalui Chat Whatsapp terdakwa yang
Bahwa awalnya pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2019 sekitar pukul 12.00 wita
terdakwa mendapatkan video yang memiliki muatan kesusilaan atau video porno
berupa video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan menggunakan alat bantu
sex dari media sosial WhatsApp milik seorang bernama MAHNUN Alias ALEX,
selanjutnya pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019 sekitar jam 08.30 Wita bertempat di
Kantor IKADIN NTB, Jalan Bung Karno Kota Mataram terdakwa membuka dan
masuk ke media sosial WhatsApp dengan menggunakan akun WhatsApp milik
terdakwa dengan nama akun ARSHA melalui handphone merk OPPO A57 warna
silver dengan nomor IMEI 1 : 866348036986137 dan IMEI 2 : 866348036986129
menggunakan sim card XL dengan nomor 087865771270, kemudian terdakwa
dengan akun ARSHA mendistribusikan informasi elektronik dan/atau dokumen
elektronik dengan cara mengirimkan atau mengunggah video yang memiliki muatan
kesusilaan atau video porno tersebut dengan menambahkan kata-kata atau kalimat ke
Grup WhatsApp DPD IKADIN NTB, yaitu video seorang wanita telanjang yang
mempraktekkan menggunakan alat bantu sex dengan kata-kata atau kalimat promosi
alat bantu sederhana dengan cara kerja yg sangat mudah bagi pemesan 10 pertama
akan mendapat potongan harga hingga 30 persen hubungi pak alex dan lalu putrana
dapatkan segera persediaan terbatas. Bahwa postingan video disertai dengan tulisan
yang dikirim atau diunggah oleh terdakwa tersebut selanjutnya dapat diakses oleh
semua anggota yang berada dalam Grup WhatsApp DPD IKADIN NTB sehingga
semua anggota dalam kelompok atau group WhatsApp itu bisa mengetahuinya,
melihatnya serta memberikan komentar. Bahwa terdakwa mengetahui perbuatan
mengirim atau mengunggah postingan video disertai dengan tulisan yang memiliki
muatan kesusilaan tersebut kepada publik melalui Grup WhatsApp DPD IKADIN
NTB adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan budi bahasa, adab, sopan santun,
tingkah laku dan tata krama yang baik yang tersirat maupun diatur di masyarakat, dan
terdakwa tidak memiliki hak untuk melakukan perbuatan demikian. Bahwa Terdakwa
mengirimkan konten video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan
menggunakan alat bantu sex dan tulisan kata kata/kalimat promosi alat bantu
sederhana dengan cara kerja yg sangat mudah bagi pemesan 10 pertama akan
mendapat potongan harga hingga 30 persen hubungi Pak Alex dan Lalu Putrana
dapatkan segera persediaan terbatas yang ditujukan kepada saksi dan saksi LALU
PUTRANA, SH terjadi melalui group WhatsApp DPD IKADIN NTB, namun saksi
tidak ingat/tidak mengetahui pasti waktunya dikarenakan saksi tidak bergabung di
group WhatsApp DPD IKADIN NTB; - Bahwa saksi kenal dengan saksi LALU
PUTRANA, SH sejak sekitar bulan Mei 2019 dan saksi LALU PUTRANA, SH
merupakan pengacara/Advokat yang berkantor di DPD IKADIN NTB dan saksi tidak
memiliki hubungan keluarga dengannya; - Bahwa yang mengunggah/mengirimkan
konten video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan menggunakan alat bantu
sex dan tulisan kata-kata/kalimat tersebut yang ditujukan kepada saksi dan saksi
LALU PUTRANA, SH melalui group WhatsApp DPD IKADIN NTB adalah
Terdakwa AKHMAD SAUFI, SH Alias ARSHA; Bahwa Terdakwa mengunggah
video seorang wanita telanjang yang mempraktekkan menggunakan alat bantu sex
dan tulisan kata-kata/kalimat promosi alat bantu sederhana dengan cara kerja yg
sangat mudah bagi pemesan 10 pertama akan mendapat potongan harga hingga 30
persen hubungi pak alex dan lalu putrana dapatkan segera persediaan terbatas tersebut
terjadi pada hari Senin tanggal 29 Juli 2019 sekitar pukul 08.30 Wita melalui group
WhatsApp DPD IKADIN NTB yang bertempat di Kantor IKADIN NTB, Jalan Bung
Karno Kota Mataram- Bahwa group WhatsApp DPD IKADIN NTB dibentuk oleh
FANDI SANJAYA, SH pada tanggal 10 Juli 2017 dengan jumlah anggota 89 orang
dan yang menjadi Admin grup adalah FANDI SANJAYA, SH dan terdakwa masuk
menjadi anggota grup tersebut dimasukkan oleh Admin group; - Bahwa maksud
tulisan atau kata-kata/kalimat yang Terdakwa kirimkan di grup WhatsApp DPD
IKADIN NTB bahwa ALEK dan LALU PUTRANA, SH seolah-olah sebagai penjual
alat bantu sex sesuai yang ada dalam video tersebut;
Pada hari sabtu tanggal 20 september 2014 Aras Alias Andrew melalui akun media
sosial facebook miliknya dengan nama TIPE X dan ARAS RASTAFANIA
BERDARAH MERAH KUNING HIJAU mengunggah atau mengupload atau
menshare 2 (dua) buah foto telanjang korban bernama Seniwati yang merupakan
mantan kekasih terdakwa sendiri. Kejadian ini berawal pada saat terdakwa dan korban
menjalani hubungan pacaran dan pada saat itu terdakwa melamar korban Seniwati dan
diabaikan hingga kemudian terdakwa juga sudah memberitahu orang tuanya. Namun
belakangan, korban membatalkannya hingga terdakwa sakit hati. Lalu pada saat
terdakwa berada di depan Mall Ratu Indah Makassar sebagaimana disebutkan di atas,
terdakwa yang pada saat pacaran dengan korban Seniwati sempat meminta korban
untuk difoto telanjang dengan alasan untuk koleksi pribadi. Namun, karena sakit hati
terdakwa melalui media sosial facebook miliknya dengan nama profil TIPE X dan
ARAS RASTAFARA BERDARAH MERAH KUNING HIJAU lalu mengunggah
atau mengupload atau menshare 2 (dua) buah foto telanjang korban tersebut ke dalam
foto profilnya yakni foto telanjang korban dengan buah dada dan kemaluan korban
kelihatan dan yang kedua foto kemaluan korban. Sehingga, akibat perbuatan terdakwa
seluruh teman-teman dalam pertemanan di facebook mengetahui dan melihat foto
tersebut. Adapun foto-foto tersebut terdakwa upload mulai tanggal 20 September
2014 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2014. Namun, setiap terdakwa mengupload
foto apabila diblokir maka terdakwa kembali menguploadnya. Bahwa akibat
perbuatan tersebut. Korban maupun keluarganya merasa malu dan juga akibat
kejadian tersebut korban telah dikeluarkan dari kampusnya dan tidak dapat lagi
melanjutkan kuliahnya
Whatsapp (WA) milik saksi MARTA PUTRI 085273719938, dengan ancaman akan
menyebarkan foto-foto dan Video milik saksi MARTA PUTRI yang memperlihatkan
alat genital berupa adegan tanpa mengenakan pakaian alias telanjang dengan
memperlihatkan payudara dan juga kemaluan yang yang bermuatan asusila ke media
sosial bila saksi MARTA PUTRI tidak mau milik terdakwa, foto-foto dan video yang
bermuatan asusila milik saksi MARTA PUTRI tersebut terdakwa kirim ke akun
Facebook Messenger atas nama Anggi milik saksi NUZLI TRI ANGGI PRISKA yang
merupakan suami dari Saksi MARTA PUTRI, terdakwa mengirimkan foto-foto dan
video telanjang mlik Saksi MARTA PUTRI yang yang bermuatan asusila kepada
saksi NUZLI TRI ANGGI PRISKA dengan maksud agar Saksi NUZLI TRI ANGGI
PRISKA sebagai suami saksi MARTA PUTRI menceraikan Saksi MARTA PUTRI
dan Saksi MARTA PUTRI bisa kembali menjalin hubungan dengan terdakwa
omong kosong saja itu Bupati, koar-koar di mana-mana bodoh Bupati no akhlak.
secara umum status tersebut berarti bupati bodoh banyak omong kosong, berkoar-
koar di mana saja bupati bajingan. Kalimat tersebut dapat mencemari nama bupati
pada 29 januari 2014 adhan dambea membuat status pada media sosialnya. isi status
tersebut adalah Pukat harimau itu, bila Marten Taha jadi walikota maka proyek-
proyek masuk ke Gubernur. secara umum status tersebut menyatakan marten taha jika
jadi presiden maka akan jadi pukat harimau bagi warga karena dana proyek akan
masuk ke rekening gubernur. kalimat terdapat pencemaran Gubernur.
pada 4 februari 2013 Budiman mengomentari foto mantan Bupati Pangkep, almarhum
Syafruddin Nur. isi komentarnya adalah Sbg bupati yg selalu dikenang, tidak seperti
bupati sekarang bupati terbodoh di Indonesia. secara umum status tersebut berarti
Syafruddin Nur Sebagai bupati yg selalu dikenang , tidak seperti bupati sekarang yang
adalah Syamsuddin A Hamid adalah bupati terbodoh di Indonesia.
nur wenny chintiany mengirimkan pesan melalui media sosial facebook kepada
imelda wiguna. isi pesan tersebut adalah “ Uda bisa Anak ibuk periksa perawan ya
jangan-jangan uda dtidurin si ihsan oke Jangan-jangan ibu takut ya anak ibu gak laku
lagi gara-gara perawannya uda di ambil iksan Kasihan kali “. secara umum pesan
tersebut berarti mengatakan bahwa anak dari ibu imelda sudah tidak perawan dan
anaknya tidak laku.
Pasal 27 ayat 4
Kemudian sekitar bulan September 2018 sampai dengan bulan Oktober 2018
Terdakwa mulai mengancam secara tertulis melalui media sosial di HP dengan
maksud agar korban SRIANI tetap mau diajak berhubungan intim layaknya suami
istri. Selanjutnya dengan Foto-Foto telanjang korban SRIANI dan Terdakwa tersebut
Terdakwa mengancam korban SRIANI, baik melalui pesan singkat SMS, Pesan
WhatsApps (WA) dan melalui Facebook kepada Handphone (HP) milik korban
SRIANI dengan kata-kata Nek sampek ninggalno aku, foto karo rahasiamu tak
omongi bojomu karo neng facebook (kalau sampai meninggalkan saya, foto dan
rahasiamu saya beritahukan kepada suamimu dan saya sebar di facebook). Namun
oleh korban SRIANI tidak balas baik SMS, WA dan Facebook tersebut. Karena tidak
dibalas ancaman tertulis Terdakwa tersebut oleh korban SRIANI, lalu Terdakwa
selalu mengancam lagi korban SRIANI yang isinya mengancam akan mengirimkan
foto dan rahasianya kepada suaminya dan akan menyebarkannya di sosial media
facebook. Antara lain lagi ancaman Terdakwa yaitu : - Kurang lima belas menit lagi,
demi Allah aku akan Inbox Ayahe Dengan maksud apabila korban SRIANI dalam
tempo lima belas menit tidak menerima, merespon telepon Terdakwa maka Terdakwa
akan mengirimkan foto hubungan intim dengan yang bersangkutan ke inbox suami
saya. - Ayahe wis tak inbox saiki gak iso turu, sampai sesuk ayahe urung buka inbox
terpaksa tak upload nek wall mu koncomu SMP ben weruh kabeh Dengan maksud
apabila korban SRIANI tidak merespon permintaan Terdakwa, yang mana saat itu
Terdakwa meminta korban SRIANI untuk menerima teleponnya, maka foto
hubungan intim korban SRIANI dengan Terdakwa akan dikirimkan/diunggah di
dinding facebook milik korban SRIANI sehingga teman-teman SMP Korban
mengetahui. Maksud Terdakwa mengamcam tersebut agar korban SRIANI tidak
meninggalkan Terdakwa dan mau diajak berhubungan badan layaknya suami
istri.Sedangkan korban SRIANI sudah tidak mau melakukan karena mempunyai
suami.
Bermula pada han Senin tanggal 05 Agustus 2019 sekitar pukul 07.00 WIB terdakwa
AGUS RIYAN SYAHPUTRA Ais RYAN yang merupakan mantan pacar dan saksi
korban DITA PERMATA SARI menghubungi saksi korban melalui akun instagram
miliknya lalti meminta nomor Whatsapp milik saksi korban, setelah memperoleh
nomor Whatsapp saksi korban yaitu nornor 081260838962, lalu terdakwa memulai
percakapan Whatsapp dengan menggunakan 1 (satu) unit HP ADVAN S5E 4G warna
hitam putih dengan nornor 085275347204 dan nornor 081296531715 sedangkan
saksi korban DITA menggunakan 1 (satu) unit HP merk VIVO 1724, hingga
sampailah terdakwa bercerita hendak meminjam uang kepada saksi korban DITA,
akan tetapi saksi korban mengatakan Usaha tidak ada akan tetapi terdakwa terus
memaksa hingga akhirnya mengatakan kalau tidak transfer akan aku sebarkan foto
screenshot Video call telanjangmu waktu dulu masih pacaran, kemudian terdakwa
menghubungi saksi korban dengan melakukan video call lalu meminta kepada saksi
korban untuk membuka pakaian dan memperlihatkan payudaranya dengan
mengatakan nanti akan dihapus foto telanjang yang lama, selanjutnya saksi korban
mengatakan tapi jangan di screenshot lagi ya dan dijawab terdakwa iya karena takut
akan ancaman terdakwa akan disebarkannya foto Lama nya maka saksi korban
menuruti permintaan terdakwa. Setelah itu terdakwa mengirimkan nomor
rekeningnya ke nomor whatsapp saksi korban agar saksi korban mengirimkan uang
sebesar Rp. 1.000.000, lalu karena ketakutan dengan ancaman terdakwa, saksi korban
segera mengirimkan uang sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) sebanyak 2 (dua)
kali pengiriman masing-masing sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) dan Rp.
900.000 (sembilan ratus ribu rupiah) ke rekening BNI terdakwa an. AGUS RIYAN
SYAHPUTRA dengan nomor rekening 07454723331 melalui mesin ATM BRI yang
berada di Jalan K. H Zainul Arifin Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat dengan
ditemani saksi WAHYU PUSPITA SARI dan setelah mengirimkan uang tersebut
saksi korban mengirimkan bukti transfer ke nomor Whatsapp milik terdakwa
085275347204. Kemudian keesokan harinya pada tanggal 06 Agustus 2019 terdakwa
masih terus meminta uang sebesar Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) lalu saksi korban
mengatakan tidak mempunyai uang sebanyak itu selanjutnya terdakwa mengirimkan
pesan kepada saksi korban melalui Whatsapp dengan nomor 081296531715 dan
masih terus mengancam saksi korban dengan yang pada pokoknya mengatakan Kau
lihat aja apa yang terjadi akan ku kirimkan foto telanjangmu kepada kawan-
kawanmu, akan ada loh akun fake (palsu) yang pake mukamu semUa lalu terdakwa
mengirimkan pesan whatsapp ke saksi korban gambar story dan akun yang
dipalsukan terdakwa dengan perkataan yang mau lihat foto dita telanjang dm aku.
Kemudian atas ancaman tersebut saksi korban meminta waktu dan terdakwa untuk
mencari uang sebesar Rp. 3.000.000, akan tetapi terdakwa tetap mendesak untuk
segera dikirimkan sambil mengirimkan pesan whatsapp kepada saksi korban yang
mengatakan bahwa kepada temanmu SYAUQI HAFIZ sudah kukirim foto telanjang
mu serta membuat akun palsu dengan nama ditapsl7l6, dita permatasaariil6 dan
clitapsari 95 dengan menampilkan foto profil yaitu saksi korban bertehanjang dada
tanpa izin dan saksi korban DITA; Atas perbuatan terdakwa tersebut, saksi korhan
bercerita kepada temannya yaitu saksi Wahyu, saksi Elly dan saksi Syauqi Hafiz yang
mana saksi Syauqi Hafiz juga menceritakan kepada saksi korban bahwa saksi Syauqi
Hafiz melihat akun instagram ditapermata menggunakan profil saksi korban
bertelanjang dada sedang memegang payudaranya, melihat instastory status pada
akun instagram ditapsari 95 dengan kata-kata yang mau lihat foto dita telanjang dm
aku, memang akun fake Cuma ingin share foto bugilnya dita dan terdakwa
mengirimkan foto saksi korban bertelanjang dada ke pesan direct message instagram
milik saksi SYAUQI melalui akun instagram ditapsari95. Kemudian saksi korban
yang merasa malu akan perbuatan terdakwa, sehingga atas perbuatan terdakwa
tersebut, saksi korban merasa malu dan dirugikan yang melakukan pemerasan dan
pengancaman terhadap saksi korban DITA, lalLi saksi korban melaporkan hal
tersebut kepada pihak yang berwajib;
Bahwa Selanjutnya masih pada sekira akhir bulan Maret Tahun 2019 Terdakwa
meminta beberapa foto vulgar milik korban tanpa busana, kemudian korban saat itu
lalu mengirimkan beberapa foto vulgar tanpa busananya kepada terdakwa melalui
aplikasi media WhatsApp nomor handphone : 0821 2058 4974, dengan ancaman
apabila foto yang terdakwa minta tersebut tidak diberikan maka akun facebook yang
telah terdakwa kendalikan akan melakukan fitnah/berita bohong I pencemaran nama
baik kepada seluruh teman korban, Selanjutnya, sekira awal bulan April tahun 2019
terdakwa kemudian Melakukan penyebaran berita bohong / fitnah / pencemaran nama
baik sejumlah warga di Kab. Simeulue, serta mengirimkan sejumlah foto vulgar tanpa
busana milik korban SANTRI YUNI kepada beberapa teman korban melalui
messenger akun Facebook FITRI SARI dan Aplikasi WhatsApp, mengetahui hal
tersebut dan orang yang mendatangi rumah korban, selanjutnya korban meminta
terdakwa untuk menghentikan perbuatan tersebut, dan korban meminta kepada
terdakwa untuk mengembalikan password akun Facebook PITRI SARI yang telah
kuasai terdakwa, namun terdakwa kemudian meminta agar dikirimkan sejumlah uang
yaitu sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan korban, akan tetapi korban
tidak menyanggupi permintaan tersebut, sehingga Terdakwa kemudian kembali
mengancam korban apabila tidak menyanggupi permintaan tersebut maka terdakwa
akan kembali Melakukan penyebaran berita bohong / fitnah / pencemaran nama baik
sejumlah warga di Kab. Simeulue yang berteman dengan akun facebook FITRI SARI,
merasa dirugikan korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian
Resor Simeulue; Bahwa Terdakwa melalui whatsapp meminta uang kepada Saksi
sebesar rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) namun Saksi menjawab untuk makan
saja susah sehingga Terdakwa mengancam akan menyebarkan foto vulgar Saksi dan
memposting teman di facebook Saksi dengan kata-kata bohong dan oleh karena Saksi
tidak memiliki uang sehingga Saksi tidak memberikannya kepada Terdakwa; Bahwa
di bulan April 2019, Terdakwa menggunakan akun Facebook Saksi yang telah diubah
dengan nama Fitri Sari yang masih menggunakan photo Saksi yang kemudian
Terdakwa memposting photo vulgar Saksi namun hanya sebentar dan dihapus
dengan menyatakan kata bunuh ngana ski sekali kita pehati deng ngana ini kemudian
pada sekitar jam 20.13 wita tersangka mengirim pesan (WhatsApp) kepada saksi
korban berisikan kata-kata manyasal kita tidak bunuh pa ngana uti kemudian pada
sekitar jam 20.14 wita tersangka mengirim pesan (WhatsApp) lagi pada saksi korban
berisikan kata-kata Kita mo kase mati ngna uti karena gara-gara ngana semua ini jadi
. begini ;Bahwa benar akibat perbuatan tersebut saksi merasa terancam dan saksi
merasa dipermalukan karena keluarga saksi, teman kerja saksi dan teman-teman satu
kampung saksi mengetahui cerita itu dan ingin membunuh saksi kemudian
mencemarkan nama baik saksi kepada teman-teman puskesmas bahwa saksi pernah
tidur denganya dan pernah hamil denganya. Bahwa saksi menjelaskan bahwa benar
setelah terdakwa mengirim pesan tersebut kemudian memberitahukan hal itu kepada
teman-teman puskes saksi hingga teman-teman saksi di puskesmas mengetahuinya
dan membuat saksi sangat malu di tempat kerja saksi. Bahwa awalnya pesan
WhatsApp dan terdakwa berisikan kata-kata dengan menyatakan Kata bunuh ngana
ski sekali kita pehati deng ngana ini, yang artinya Kita (Terdakwa) mau bunuh Kamu
(Korban), karena sakit hati sekali dengan kamu (Korban) kemudian pada sekitar jam
20.13 wita tersangka mengirim pesan (WhatsApp) kepada saksi korban berisikan
kata-kata Manyasal kita tidak bunuh pa ngana uti kemudian pada sekitar jam 20.14
wita tersangka mengirim pesan (WhatsApp) lagi pada saksi korban berisikan kata-
kata Kita mo kase mati ngana uti karena gara-gara ngana semua ini jadi begini ;
Pasal 28 ayat 1
Pada bulan November 2019 Terdakwa membeli dan mengambil alih akun Instagram
milik sepupu Terdakwa yang bernama MUSRI dengan harga Rp.1.000.000,- (satu
juta rupiah) dengan jumlah followers kurang lebih 20.000 followers, lalu dengan
menggunakan 1 (satu) unit Handphone Oppo F7 model CPH1819 miliknya dengan
simcard 0852 9822 5798, terdakwa mengganti akun yang dibelinya tersebut dengan
nama pstore jakarta condet, lalu untuk meyakinkan konsumen yang akan menjadi
calon korbannya Terdakwa mengisi akun instagramnya dengan foto-foto beragam
handphone salah satunya foto handphone merek Samsung M20 warna biru serta foto
toko Pstore Condet yang Terdakwa ambil atau Terdakwa copy gambarnya dari akun
instagram Toko Pstore yang asli yaitu pstore jakarta lalu Terdakwa pindahkan ke
akun instagram pstore jakarta condet yang Terdakwa kelola tersebut, di samping itu
Terdakwa menambahkan followers akun instagramnya sebanyak 5.000 followers
dengan cara membeli seharga Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah),
sedangkan untuk melakukan transaksi dengan konsumen yang akan menjadi calon
korbannya, Terdakwa memasang nomor rekening Bank Mega Syariah yaitu nomor
2008200531 atas nama M. di akun instagramnya dan Terdakwa juga memasang
nomor Whatsapp 0878 3614 1147 yang terpasang di handphone miliknya di akun
instagramnya akan tetapi Terdakwa melepaskan sim card nomor 0878 3614 1147
tersebut dari handphone miliknya dengan tujuan agar nomor tersebut tidak bisa
dihubungi melalui telepon biasa guna mengelabui konsumen yang akan menjadi
calon korbannya; Selanjutnya pada tanggal 05 Maret 2020 saksi RAFLI MURSALI
mengirim pesan atau chat whatsapp ke nomor 0878 3614 1147 menanyakan apa benar
handphone Samsung M20 yang terpasang di akun instagram pstore jakartaa condet
tersebut harganya Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan free ongkir, lalu Terdakwa
jawab benar dan Terdakwa mengirim pesan whatsapp kepada saksi RAFLI
MURSALI berupa format cara order barang, setelah saksi RAFLI MURSALI
mengirim format order barang, lalu Terdakwa meminta kepada saksi RAFLI
MURSALI agar segera melakukan pembayaran ke rekening Bank Mega Syariah
yaitu nomor : 2008200531 atas nama M. HAFIFI, sehingga pada hari itu juga
bertempat di ATM Bank BNI Cabang Jatinegara Jakarta Timur saksi RAFLI
MURSALI mentransfer uang sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) sesuai
permintaan Terdakwa dan saksi RAFLI MURSALI mengirimkan bukti transfer
tersebut melalui chat whatsapp kepada Terdakwa, namun Terdakwa meminta biaya
asuransi sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada saksi RAFLI MURSALI
akan tetapi saksi RAFLI MURSALI menolak, lalu untuk meyakinkan saksi RAFLI
MURSALI, Terdakwa mengirim foto gambar KTP atas nama RAFINI selaku
karyawan Pstore dan juga YANI serta Terdakwa mengirim Voice Note melalui chat
whatsapp kepada saksi RAFLI MURSALI sehingga saksi RAFLI MURSALI percaya
dan saksi RAFLI MURSALI kembali mentransfer uang sebesar Rp.1.000.000,- (satu
juta rupiah) dari Bank BRI nomor rekening 095101010092507 atas nama RAFLI
MURSALI), setelah saksi RAFLI MURSALI mentransfer uang untuk kedua kalinya
tersebut, Terdakwa kembali meminta uang sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah)
kepada saksi RAFLI MURSALI untuk biaya bea cukai dan Terdakwa mengatakan
kepada saksi RAFLI MURSALI akan dikembalikan setelah waktu 10 menit, akan
tetapi saksi RAFLI MURSALI menolak dan saksi RIFKI MURSALI merasa dirinya
telah ditipu oleh Terdakwa sehingga saksi RIFKI MURSALI meminta agar uangnya
tersebut dikembalikan namun Terdakwa tidak mau mengembalikan uang saksi
RAFLI MURSALI dan Terdakwa memblokir nomor whatsapp saksi RAFLI
MURSALI Kejadiannya tanggal 05 Maret 2020, saksi melihat handphone merek
Samsung M20 warna biru di halaman Instagram pstore jakarta condet dengan harga
1 juta free ongkos kirim, lalu saksi mengirim chat whatsapp ke nomor yang terpasang
di akun tersebut menanyakan apa benar handphone Samsung M20 yang terpasang di
akun instagram pstore jakarta condet tersebut harganya 1 juta dan free ongkir dan
dibalas benar, lalu Terdakwa mengirim pesan whatsapp kepada saksi berupa format
cara order barang, setelah saksi mengirim pesan order barang, lalu Terdakwa
meminta kepada saksi agar segera melakukan pembayaran ke rekening Bank Mega
Syariah yaitu nomor : 2008200531 atas nama M. HAFIFI, lalu pada hari itu saksi
mentransfer uang sebesar 1 juta sesuai permintaan Terdakwa dan saksi lalu
mengirimkan bukti transfer tersebut melalui chat whatsapp kepada Terdakwa, lalu
Terdakwa meminta biaya asuransi sebesar 1 juta rupiah kepada saksi akan tetapi saksi
menolak, lalu Terdakwa mengirim foto gambar KTP atas nama RAFINI selaku
karyawan Pstore dan juga YANI serta Terdakwa mengirim Voice Note melalui chat
whatsapp kepada saksi sehingga saksi percaya dan saksi kembali mentransfer uang
sebesar 1 juta rupiah dari Bank BRI nomor rekening 095101010092507, setelah saksi
mentransfer uang untuk kedua kalinya tersebut, Terdakwa kembali meminta uang
sebesar 1 juta rupiah kepada saksi untuk biaya bea cukai, namun saksi menolak
permintaan Terdakwa tersebut, dan saksi merasa dirinya telah ditipu oleh Terdakwa
sehingga saksi meminta agar uangnya tersebut dikembalikan namun Terdakwa tidak
mau mengembalikan uang saksi
Bahwa Terdakwa NUR CAHAYA melalui akun Facebook miliknya dengan nama
akun NUR CAHAYA pada sekitar bulan Desember 2017 mengajak teman-teman
yang ada di akun facebook milik Terdakwa untuk ikut bergabung arisan Online
dengan prosedur/mekanisme para anggota arisan menyetor sejumlah uang kepada
Terdakwa dan nantinya akan mendapatkan keuntungan sebesar 50% (lima puluh
persen) s.d. 100%(seratus persen) dari jumlah uang yang disetorkannya dan
keuntungan tersebut didapat dikarenakan uang tersebut akan Terdakwa kelola di
Koperasi yang ada di Jakarta dan untuk para anggota arisan akan mendapatkan arisan
tersebut secara bergantian. Setelah mendapat banyak peserta arisan online termasuk
diantaranya Saksi MEIKA ROSITA Binti ILYAS, Saksi DESI MARLINA Als DESI
Binti KHAIRUL ANWAR, Saksi korban ARIYANTI .SE Als AY Binti SUNARTO)
yang ikut arisan online Terdakwa selanjutnya Terdakwa membuka arisan online
tersebut dari bulan maret 2018 sampai dengan bulan mei 2018, Saksi korban
ARIYANTI .SE Als AY Binti SUNARTO mengikuti arisan online karena tertarik
dengan keuntungan yang di status akun Facebook milik Terdakwa lalu ikut arisan
online Terdakwa NUR CAHAYA Binti ABDUL HAMID dan telah menyetorkan
uang dengan total Rp. 16.300.000,- dan Saksi korban ARIYANTI .SE Als AY Binti
SUNARTO baru mendapatkan arisan dengan total sebesar Rp. 7.200.000,- sehingga
Saksi korban ARIYANTI .SE Als AY Binti SUNARTO berusaha menagih kepada
Terdakwa uang arisan yang didapat sejumlah Rp. 9.100.000,- (sembilan juta seratus
ribu rupiah) tetapi belum dibayar Terdakwa kemudian Saksi ARIYANTI .SE Als AY
Binti SUNARTO melaporkan kepada pihak POLRESTA Jambi, setelah dilaporkan
Terdakwa NUR CAHAYA Binti ABDUL HAMID memberikan uang sejumlah Rp.
4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk membayar kekurangan dari arisan yang didapat
Saksi korban ARIYANTI .SE Als AY Binti SUNARTO. - Bahwa akibat perbuatan
Terdakwa NUR CAHAYA Binti ABDUL HAMID mengakibatkan Saksi korban
ARIYANTI .SE Als AY Binti SUNARTO mengalami kerugian Rp. 5.100.000,- (lima
juta seratus ribu rupiah). Bahwa Terdakwa menawari Saksi untuk ikut arisan melalui
media facebook dan bisa mengelola uang milik Saksi dan orang lain di Koperasi ;
Bahwa Saksi melihat Terdakwa menulis status di akun facebooknya yang isinya
bahwa dirinya mempunyai arisan online dengan apabila ikut arisan dengan Terdakwa
maka akan mendapatkan keuntungan sekitar 20% s.d. 100% dan karena menurut
Terdakwa bahwa tersebut dikelola di Koperasi di Jakarta, Saksi mulai tertarik, dan
arisan yang biasa atau manual saja dan tidak ada masalah; - Bahwa pada tanggal 9
Maret 2018 Terdakwa ada membuat grup di media sosial facebook pada messenger
dengan nama grup 300/8 hari sekali bayar dan sekaligus menawarkan arisan online
dengan menulis Open get 300 sekali bayar/8 hari No. 1 narik 8 hari setelah setor
dalam artian bahwa mulai pembayaran kepada nasabah 8 hari setelah dimulai dan
dengan sistem mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 50.000,- dengan modal sebesar
Rp. 300.000,- per Nomor secara berurutan; - Bahwa pada tanggal 22 April 2018
Terdakwa ada membuat grup di media sosial facebook pada messenger dengan nama
grup 500 Sekali bayar kloter 4 dan sekaligus menawarkan arisan online dengan
menulis 500 sekali bayar/10 hari No. 1 narik 12 sesudah setor 25 april dalam artian
bahwa Nasabah setor minimal Rp. 500.000,- dimulai tanggal 25 april 2018 dengan
akan mendapatkan keuntungan untuk Nomor 1 sebesar Rp. 300.000,- dan untuk
Nomor 2 dan seterusnya kelipatan Rp. 100.000,- dan kelipatan Rp. 300.000, - Perget
atau PerNomor dan giliran mendapatkan perNomor adalah 8 hari sekali secara
berurutan; Bahwa Saksi Tanggal 22 April 2018 masuk ke dalam Grup tersebut dan
langsung berminat karena melihat keuntungan dengan mengambil 2 Titik yaitu titik
Nomor 9 dan Nomor 10 dengan perincian - menyetor Rp . 500.000,- dan dapat giliran
Nomor 9 dan dijanjikan akan mendapatkan Rp. 1.700.000,- dan akan dibayar tanggal
29 Juli 2018; menyetor Rp . 500.000,- dan dapat giliran Nomor 10 dan dijanjikan
akan mendapatkan Rp. 2000.000,. Bahwa pada tanggal 02 mei 2018 Terdakwa ada
membuat grup di media sosial facebook pada messenger dengan nama grup 500
Sekali bayar kloter 5 dan sekaligus menawarkan arisan online dengan menulis 500
sekali bayar/10 hari No. 1 narik 12 sesudah setor 5 mei dalam artian bahwa Nasabah
setor minimal Rp. 500.000,- per titik dimulai tanggal 5 april 2018 dengan akan
mendapatkan keuntungan untuk Nomor 1 sebesar Rp. 300.000,- dan untuk Nomor 2
dan seterusnya kelipatan Rp. 100.000,- Per set atau Per Nomor dan Saksi giliran
mendapatkan Nomor 2 dan 10 yang mana untuk Nomor 2 Saksi mengambil 10 titik
(Rp. 500.000 x 10 titik ) dan Nomor urut 10 Saksi mengambil Saksi ambil 2 Titik (
Rp. 500.000 x 2 Titik) yaitu dengan mendapatkan giliran 8 hari sekali secara
berurutan, sehingga Tanggal 03 Mei 2018 masuk ke dalam Grup tersebut dan
langsung berminat karena melihat keuntungan dengan mengambil 2 Titik yaitu titik
Nomor 2 dan Nomor 10 dengan perincian : menyetor Rp . 5.000.000,- dan dapat
giliran Nomor 2 dan dijanjikan akan mendapatkan Rp. 9.000.000,- . menyetor Rp.
1000.000,- dan dapat giliran Nomor 10 dan dijanjikan akan mendapatkan Rp.
2000.000,- . Bahwa pada tanggal 03 Mei 2018 Terdakwa ada membuat grup di media
sosial facebook pada messenger dengan nama grup 200 Sekali bayar kloter 4 dan
sekaligus menawarkan arisan online dengan menulis Open arisan Online sekali bayar
200rb dalam artian bahwa Nasabah setor minimal Rp. 200.000,- per titik dengan akan
mendapatkan keuntungan dengan sistem genap ganjil untuk Nomor 1 sebesar Rp.
300.000,- dan untuk Nomor 2 (Genap) sebesar Rp. 350.000,- untuk Nomor 3 (ganjil)
sebesar Rp. 375.000,- dan seterusnya sesuai kelipatan Per set atau Per Nomor dan
Saksi giliran mendapatkan Nomor 2 dan 10 yang mana untuk Nomor 1 Saksi
mengambil 10 titik (Rp. 200.000 x 10 titik ) dan Nomor urut 2 Saksi mengambil Saksi
ambil 10 Titik ( Rp. 200.000 x 10 Titik) yaitu dengan mendapatkan giliran 7 hari
sekali secara berurutan, sehingga Tanggal 05 Mei 2018 masuk ke dalam Grup
tersebut dan langsung berminat karena melihat keuntungan dengan mengambil 2
Nomor yaitu Nomor 1 dan Nomor 2 dengan perincian : menyetor Rp. 2.000.000,- dan
dapat giliran Nomor 1 dan dijanjikan akan mendapatkan Rp. 3.000.000,- menyetor
Rp. 2.000.000,- dan dapat giliran Nomor 2 dan dijanjikan akan mendapatkan Rp.
3.500.000,- Bahwa pada tanggal 14 mei 2018 Terdakwa ada membuat grup di media
sosial facebook pada messenger dengan nama grup 500 1x Bayar Nomor 1 dan
sekaligus menawarkan arisan online dengan menulis 500 sekali bayar/15 hari No. 1
narik 15 hari sesudah setor 15 mei dalam artian bahwa Nasabah setor minimal Rp.
500.000,- per titik dengan akan mendapatkan keuntungan 100% untuk seluruhnya,
sehingga Tanggal 14 Mei 2018 masuk ke dalam Grup tersebut dan langsung berminat
karena melihat keuntungan dengan mengambil 10 Titik dengan menyetor Rp.
5.000.000,- dan dijanjikan akan mendapatkan keuntungan Rp. 10.000.000,- Bahwa
seluruhnya uang yang telah Saksi serahkan kepada Terdakwa sebesar Rp.
16.300.000,- (Enam belas juta tiga ratus ribu rupiah). Bahwa setiap nasabah yang
setor ada ditulis list atau ditulis pada urutan nama pada facebook yang nama Saksi
bernama AYY. Bahwa Pada awalnya Saksi tidak tahu apakah benar uang tersebut
dikelola di Koperasi jakarta namun setelah itu Saksi baru tahu ternyata Koperasi yang
dikatakannya Bohong atau Fiktif. Bahwa dari seluruh uang yang disetorkan oleh
Saksi, yang baru dikembalikan kepada Saksi sebagai arisan hanya dengan total Rp.
7.200.000,-. Bahwa setiap Saksi menyetorkan uang kepada Terdakwa pasti tercatat
pada rekening koran namun sebagian Saksi ada buatkan tanda terima berupa kuitansi.
bahwa akibat kejadian tersebut Saksi ada mengalami kerugian sebesar Rp.
9.100.000,- (dua belas juta rupiah). Bahwa setelah Saksi melaporkan kejadian
tersebut, Terdakwa ada mengembalikan sebesar Rp. 4.000.000,- sehingga sisa
sebesar Rp. 5.100.000,-. a. Pada tanggal 3 Mei 2018 Saksi melihat status pada media
sosial facebook dengan akun NUR CAHAYA dengan kata –kata PEN ARISAN
SEKALI BAYAR 200Rb/8 Hari Idm Free No 1 narik 7 hari sesudah setor setor mulai
tanggal 5 mei dan menjanjikan keuntungan sebesar 50%. b. Pada tanggal.24 april
2018 sdri. NUR CAHAYA menulis di Grup messenger 500 x Bayar dengan tulisan
500 sekali bayar/10 hari No. 1 narik 12 sesudah setor 25 april 18. c. Pada tanggal 14
Mei 2018 sdri. NUR CAHAYA membuat grup di messenger media sosial facebook
dengan nama 500 x Bayar lalu ada menulis penawaran ke semua anggota grup yang
isinya 500 Sekali bayar/15 hari No. 1 narik 15 hari sesudah setor 15 mei. d. Pada
tanggal.4 Mei 2018 sdri. NUR CAHAYA menulis di Grup messenger 500 x Bayar
dengan tulisan 500 sekali bayar/10 hari No. 1 narik 12 sesudah setor 5 Mei. Bahwa
sesuai dengan list yang ditulis oleh Terdakwa bahwa Saksi. ARIYANTI telah
menyetorkan uang kepada Terdakwa setiap adanya penawaran dengan beberapa titik;
Bahwa setiap nasabah yang setor ada ditulis list atau ditulis pada urutan nama pada
facebook yang nama Saksi bernama AYY; Bahwa pada awalnya Saksi tidak tahu
apakah benar uang tersebut dikelola di koperasi Jakarta, namun setelah itu Saksi baru
tahu ternyata Koperasi yang dikatakannya Bohong atau Fiktif. Bahwa kalau secara
pasti Saksi tidak tahu namun menurut keterangan Ariyanti hanya dapat 1 kali yaitu
sebesar Rp. 3.500.000,- (Tiga lima ratus ribu rupiah) sementara setelah itu tidak
pernah dapat.
namun terdakwa mengatakan kepada saksi korban tidak ada uang untuk mengurus
kepindahan tersebut, lalu terdakwa mengatakan kepada saksi korban ADEK BISA
BANTU ABANG lalu saksi korban menjawab BANTU APA ? terdakwa mengatakan
PINJAMKAN UANG dijawab saksi korban BERAPA ? terdakwa mengatakan LIMA
JUTA AJA saksi korban menjawab BOLEH ke mana DIKIRIM terdakwa
mengatakan KE REKENING KOMANDAN SAYA AJA ATAS NAMA
SYAFRIZAL DENGAN NOMOR REKENING 3987-01-007697-53-2 SIMPEDES
BANK BRI kemudian dijawab saksi korban IYA NANTI SAYA KIRIM, kemudian
pada hari Kamis tanggal 26 Oktober 2017 sekira pukul 15.00 WIB terdakwa
mendapat telepon dari saksi korban yang mengatakan uang telah dikirim sebesar
Rp.5.000.000 (lima juta rupiah), lalu terdakwa mengatakan kepada Sdr Safrizal
(saksi/napi rutan kelas IIb tapaktuan) yang sekamar dengan terdakwa untuk
mengambil uang yang dikirim saksi korban lalu kemudian Dr Safrizal menghubungi
istrinya yang bernama Sri Ramlani untuk mengambil uang tersebut, lalu sekitar pukul
20.00 WIB Dr Safrizal menerima uang yang diambil oleh Istrinya Sendiri Ramlan
dan Sdr Safrizal memberikan kepada terdakwa sebesar Rp.3.900.000 (tiga juta
sembilan ratus ribu rupiah) yang dikarenakan terdakwa ada utang dengan Sdr
Safrizal. lalu kemudian keesokan harinya terdakwa menghubungi kembali saksi
korban dan mengatakan bahwa pengurusan pindah terdakwa tidak berhasil karena
mengambil uang yang dikirim pacar terdakwa sebesar Rp 5.000.000; Bahwa saksi
menerima uang sebesar Rp 5.000.000 yang diberikan oleh istri saksi di Rutan
Tapaktuan; Bahwa tidak mengetahui bahwa uang yang dikirim pacar Marwanto
sebesar Rp 5.000.000 adalah hasil penipuan; Bahwa kemudian Terdakwa
mengatakan kepada saksi korban ADEK BISA BANTU ABANG lalu saksi korban
menjawab BANTU APA ? terdakwa mengatakan PINJAMKAN UANG dijawab
saksi korban BERAPA ? terdakwa mengatakan LIMA JUTA AJA saksi korban
menjawab BOLEH ke mana DIKIRIM terdakwa mengatakan KE REKENING
KOMANDAN SAYA AJA ATAS NAMA SYAFRIZAL DENGAN NOMOR
REKENING 3987-01-007697-53-2 SIMPEDES BANK BRI kemudian dijawab saksi
korban IYA NANTI SAYA KIRIM; Bahwa pada hari Kamis tanggal 26 Oktober
2017 sekira pukul 15.00 WIB terdakwa mendapat telepon dari saksi korban yang
mengatakan uang telah dikirim sebesar Rp.5.000.000 (lima juta rupiah), lalu
terdakwa mengatakan kepada Sdr Safrizal (saksi/napi rutan kelas IIb tapaktuan) yang
sekamar dengan terdakwa untuk mengambil uang yang dikirim saksi korban lalu
kemudian Dr Safrizal menghubungi istrinya yang bernama Sri Ramlani untuk
mengambil uang tersebut, Bahwa pada pukul 20.00 WIB Dr Safrizal menerima uang
yang diambil oleh Istrinya Sendiri Ramlan dan Sdr Safrizal memberikan kepada
terdakwa sebesar Rp.3.900.000 (tiga juta sembilan ratus ribu rupiah) yang
dikarenakan terdakwa ada utang dengan Sdr Safrizal ; Bahwa keesokan harinya
terdakwa menghubungi kembali saksi korban dan mengatakan bahwa pengurusan
pindah terdakwa tidak berhasil karena kurangnya uang sebesar Rp.10.000.000
(sepuluh juta rupiah), lalu terdakwa mengatakan kepada saksi korban UANG kemarin
GAK CUKUP, KURANG SEPULUH JUTA LAGI, ADEK BANTU ABANG
dahulu UANG SEPULUH JUTA NANTI GAJIAN ABANG GANTI lalu saksi
korban menjawab ADEK USAHAKAN dahulu ; Bahwa pada hari Selasa tanggal 31
Oktober 2017 sekira pukul 07.00 WIB terdakwa mendapat telepon dari saksi korban
bahwa uang sudah ada dan terdakwa mengarahkan untuk mentransfer ke rekening
abang kandung terdakwa yang bernama Sdr Romi (saksi) dengan mengatakan kepada
terdakwa KIRIM KE NOMOR KAWAN SAYA SAJA NANTI SAYA SMS KAN
NOMORNYA lalu terdakwa meminta nomor rekening sdr Romi dan mengirimnya
kepada saksi korban dengan nomor rekening 1344-01-006905-50-4 Britama Bank
BRI lalu tidak lama kemudian terdakwa mendapat kabar bahwa saksi korban telah
mengirim uang sebesar Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) Bahwa pada malam
harinya terdakwa kembali menelpon saksi korban untuk mengucapkan terima kasih
dan menyuruh saksi korban untuk merobek dan membuang Slip transfer bank , dan
setelah itu keesokan harinya terdakwa langsung menghapus facebook terdakwa atas
nama Roby TNI dan membuang kartu telepon terdakwa agar tidak pernah lagi
berhubungan melalui facebook dengan saksi korban, dan saksi korban mengalami
kerugian sebesar Rp.15.000.000 (lima belas juta rupiah); Terdakwa mengatakan
kepada saksi korban ADEK BISA BANTU ABANG lalu saksi korban menjawab
BANTU APA ? terdakwa mengatakan PINJAMKAN UANG dijawab saksi korban
BERAPA ? terdakwa mengatakan LIMA JUTA AJA saksi korban menjawab
BOLEH ke mana DIKIRIM terdakwa mengatakan KE REKENING KOMANDAN
SAYA AJA ATAS NAMA SYAFRIZAL DENGAN NOMOR REKENING 3987-
01-007697-53-2 SIMPEDES BANK BRI kemudian dijawab saksi korban IYA
NANTI SAYA KIRIM; Bahwa pada hari Kamis tanggal 26 Oktober 2017 sekira
pukul 15.00 WIB terdakwa mendapat telepon dari saksi korban yang mengatakan
uang telah dikirim sebesar Rp.5.000.000 (lima juta rupiah), lalu terdakwa
mengatakan kepada Sdr Safrizal (saksi/napi rutan kelas IIb tapaktuan) yang sekamar
dengan terdakwa untuk mengambil uang yang dikirim saksi korban lalu kemudian Dr
Safrizal menghubungi istrinya yang bernama Sri Ramlani untuk mengambil uang
tersebut, Bahwa pada pukul 20.00 WIB Dr Safrizal menerima uang yang diambil
oleh Istrinya Sendiri Ramlan dan Sdr Safrizal memberikan kepada terdakwa sebesar
Rp.3.900.000 (tiga juta sembilan ratus ribu rupiah) yang dikarenakan terdakwa ada
utang dengan Sdr Safrizal ; Bahwa keesokan harinya terdakwa menghubungi
kembali saksi korban dan mengatakan bahwa pengurusan pindah terdakwa tidak
berhasil karena kurangnya uang sebesar Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah), lalu
terdakwa mengatakan kepada saksi korban UANG kemarin GAK CUKUP,
KURANG SEPULUH JUTA LAGI, ADEK BANTU ABANG dahulu UANG
SEPULUH JUTA NANTI GAJIAN ABANG GANTI lalu saksi korban menjawab
ADEK USAHAKAN dahulu ; Bahwa pada hari Selasa tanggal 31 Oktober 2017
sekira pukul 07.00 WIB terdakwa mendapat telepon dari saksi korban bahwa uang
sudah ada dan terdakwa mengarahkan untuk mentransfer ke rekening abang kandung
terdakwa yang bernama Sdr Romi (saksi) dengan mengatakan kepada terdakwa
KIRIM KE NOMOR KAWAN SAYA SAJA NANTI SAYA SMS KAN
NOMORNYA lalu terdakwa meminta nomor rekening sdr Romi dan mengirimnya
kepada saksi korban dengan nomor rekening 1344-01-006905-50-4 Britama Bank
BRI lalu tidak lama kemudian terdakwa mendapat kabar bahwa saksi korban telah
mengirim uang sebesar Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) Bahwa pada malam
harinya terdakwa kembali menelpon saksi korban untuk mengucapkan terima kasih
dan menyuruh saksi korban untuk merobek dan membuang Slip transfer bank , dan
setelah itu keesokan harinya terdakwa langsung menghapus facebook terdakwa atas
nama Roby TNI dan membuang kartu telepon terdakwa agar tidak pernah lagi
berhubungan melalui facebook dengan saksi korban, dan saksi korban mengalami
kerugian sebesar Rp.15.000.000 (lima belas juta rupiah);
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan di atas, terdakwa memposting,
mengupload atau mengunggah di akun facebook (fb) terdakwa dengan akun fb
bernama ZUL atau ZULKIFLI, gambar Handphone Samsung J7 plus dengan tulisan
Ready, baru masuk J7 plus masih mulus, fullset, SPEK MANTAP lah harga 3,5 nego,
Minat langsung merapat di Jl Rajamoili depan kompleks Pergudangan Palu ,
kemudian saksi korban YANTO, S.Pd dengan akun fb bernama ANTO KUDDI yang
telah berteman di fb dengan terdakwa melihat postingan, Uploadan atau unggahan
terdakwa tersebut, karena saksi korban tertarik dengan Handphone Samsung J7 plus
yang diposting, di upload atau unggah terdakwa, lalu saksi korban meng inbox
melalui messenger terdakwa menyampaikan bahwa saksi korban memesan Hp Jenis
Samsung J7 plus tersebut, selanjutnya terdakwa melalui messengernya
menyampaikan kepada saksi korban bahwa barangnya No lecet, No minus, mulus ori
normal z jamin dunia akhirat dan barang siap dikirim, karena kata kata terdakwa
tersebut kemudian saksi korban berminat membelinya lalu terdakwa menyampaikan
kepada saksi korban agar mengirim uang harga pembelian Hp Samsung J7 plus
tersebut ke rekening BNI nomor 0356718903 atas nama terdakwa yaitu HASBI,
selanjutnya pada hari senin Tanggal 15 januari 2018 sekitar jam 16:16 wita saksi
korban mengirim uang ke nomor rekening yang diberikan terdakwa sebesar
Rp.3.015.000,00 (tiga juta lima belas ribu rupiah) melalui SMS aplikasi Mobile
Banking dari Hp saksi korban, setelah itu terdakwa menyampaikan kepada saksi
korban bahwa terdakwa secepatnya akan mengirim barang pesanan saksi korban Hp
Samsung J7 plus tersebut ke alamat tujuan yang dikirim saksi korban tempat tinggal
saksi korban, selanjutnya saksi korban meminta Resi pengiriman dari terdakwa,
karena uang sudah dikirim saksi korban namun terdakwa belum menerima nomor resi
dari terdakwa, kemudian saksi korban menginbox terdakwa melalui messenger
meminta nomor resi pengiriman barang pesanan saksi korban tersebut, namun tidak
dijawab oleh terdakwa malah terdakwa memblokir fb saksi korban dan nomor telepon
terdakwa 082197694582 yang biasa dipakai berhubungan dengan saksi korban tidak
aktif lagi. Bahwa kemudian karena barang yang dibeli saksi korban dari terdakwa
yaitu Hp Samsung J7 plus tidak pernah diterima oleh saksi korban akhirnya saksi
korban melaporkan kejadian tersebut kepihak yang berwajib dan pada tanggal 22
Januari 2018 sekitar jam 22:00 wita bertempat di Jalan Hangtuah Kota Palu provinsi
Sulawesi Tengah terdakwa diamankan oleh petugas Kepolisian untuk proses lebih
lanjut. Akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban mengalami kerugian sebesar
Rp.3.015.000,00 (tiga juta lima belas ribu rupiah) atau sejumlah itu. tersebut
Terdakwa mengaku bernama Sdr. ZULKIFLI dan Saksi Yanto sering up Load atau
unggahan gambar-gambar di facebook milik akun ZUL tersebut yang berisi
penawaran jual beli barang melalui ons Line berupa penjualan Laptop dan
Handphone yang beralamat di jalan Rajamoili Palu dengan nomor HP.
081356848813/082197694582/082197694580, selanjutnya Saksi Yanto tertarik
untuk membeli salah satu produk jualannya berupa Handphone jenis Samsung J7+,
setelah itu Saksi Yanto inbox melalui messenger ke akun ZUL tersebut untuk
memesan HP dan Terdakwa melalui pesan di messenger yang menyampaikan kepada
Saksi Yanto bahwa barang sudah dipaket dan siap dikirim melalui J&T dan Saksi
Yanto tinggal menunggu pengiriman uang pembayaran barang tersebut ke rekening
BNI nomor 0356718903 atas nama HASBI yakni Terdakwa, selanjutnya pada hari
Senin tanggal 15 Januari 2018 sekitar jam 16.16 Wita Saksi Yanto mengirim uang
sebesar Rp.3.015.000,-(tiga juta lima belas ribu rupiah) ke rekening milik Terdakwa
untuk pembayaran HP tersebut melalui SMS Aplikasi Mobile Banking di Handphone
milik Saksi Yanto kemudian pada hari Selasa tanggal 16 Januari 2018 Saksi Yanto
ke Kantor J&T Ampana untuk mengecek kiriman paket HP yang Saksi Yanto beli
dari Terdakwa, namun pada saat di kantor J&T tersebut dimintakan nomor Resi
pengiriman barang namun Saksi Yanto belum menerima nomor resi pengiriman dari
Terdakwa sehingga Saksi Yanto menginbox melalui messenger melalui akun ZUL
tersebut untuk meminta nomor resi pengiriman namun tidak dijawab dan Saksi Yanto
sudah diblokir serta nomor Handphone milik Terdakwa tidak aktif lagi, kemudian
Saksi Yanto berusaha mencari tahu Terdakwa dengan menggunakan beberapa akun
facebook untuk memesan barang yaitu menyuruh teman Saksi Yanto berpura-pura
untuk membeli barang kepada Terdakwa melalui akun facebook ZUL namun
Terdakwa curiga sehingga akun-akun facebook yang mencoba memesan barang
langsung diblokir, kemudian Saksi Yanto mencoba menghubungi nomor
082197694582 milik Terdakwa untuk menanyakan tentang barang yang Saksi Yanto
beli dan Saksi Yanto sempat bicara sehingga Terdakwa menyampaikan bahwa
Terdakwa sedang berada di Agen J&T kemudian Saksi Yanto menyuruh teman Saksi
Yanto atas nama Sdr. GUNAWAN untuk mengecek ke beberapa agen pengiriman
barang J&T untuk memastikan apakah Terdakwa ada di tempat tersebut selanjutnya
teman Saksi Yanto melihat seseorang laki-laki yang dicurigai sedang mengambil foto
di depan Agen Kesayangan Anda di jalan Sisingamangaraja dan ternyata lelaki
tersebut adalah orang yang menjual Handphone Online yang Saksi Yanto hubungi
melalui telepon yang berpura-pura berada di Agen pengiriman barang yang akan
mengirimkan barang pesanan Saksi Yanto namun menurutnya agen sudah tutup
sehingga barang tidak bisa dikirim kepada Saksi Yanto di Ampana dan akan dikirim
besok harinya kemudian pada hari Sabtu tanggal 20 Januari 2018 Saksi Yanto
menyuruh teman Saksi Yanto yang bern ama Sdr. GUNAWAN ke Agen untuk
mengecek dan mencari tahu laki-laki yang akan mengirim barang pesanan Saksi
Yanto tersebut akan tetapi Terdakwa tidak datang dan nomor HP nya tersebut tidak
bisa dihubungi lagi karena tidak aktif lagi dan pada tanggal 22 Januari 2018 Saksi
Yanto langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian karena Saksi
Yanto merasa telah ditipu dan dirugikan oleh Terdakwa yang mengaku bernama Sdr.
ZULKIFLI dengan menggunakan akun facebook atas nama ZUL tersebut; - Bahwa
kerugian yang Saksi Yanto alami sebesar Rp.3.015.000,-(tiga juta lima belas ribu
rupiah);Bahwa uang Saksi Yanto dikembalikan Terdakwa yaitu sebesar
Rp.1.500.000,-(satu juta lima ratus ribu rupiah) di kantor Polisi; - Bahwa sampai
sekarang ini Handphone jenis Samsung J7+ tersebut yang Saksi Yanto beli dari
Terdakwa belum ada ditangan Saksi Yanto; Terhadap keterangan saksi, Terdakwa
menyatakan benar dan tidak keberatan atas keterangan saksi;
Bahwa selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2018 sekira pukul 13.07 Wib
Terdakwa dengan menggunakan akun Facebook INTAN NUR AFIFAH memposting
ke Grup Facebook Info Loker Kawasan Cibitung, Cikarang, Bekasi dengan Kalimat
Yg Punya akun akulaku, kredivo, kartu kredit dan TRAVELOKA, ayo cairkan limit
nya lumayan tambahan uang untuk sehari hari dan tahun baru nanti. Proses Akulaku
kredivo dan kartu kredit Cuma 1 Jam loh. Traveloka 3 Jam setelah transaksi. Minat
Langsung w.a aja 087775122037 dengan ditambahkan oleh Terdakwa bukti transfer
milik orang lain yang Terdakwa ambil dari akun facebook milik AKULAKU terkait
dengan pencairan akun. Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Desember 2018 sekira
pukul 13.00 Wib Saksi SITI NUR HIDAYAH yang sedang berada di Kontrakan
Saksi yang beralamat di Jl Raya Bugel Salam Tegal Danas Kepulauan Rawa Banteng
RT 01/04 Sertajaya Kec Cikarang Timur Kab Bekasi membuka akun facebook Saksi
yang bernama SITI NUR HIDAYAH dan melihat sebuah akun bernama INDA NUR
AFIFAH yang membuat postingan Yg Punya akun akulaku, kredivo, kartu kredit dan
TRAVELOKA, ayo cairkan limit nya lumayan tambahan uang untuk sehari hari dan
tahun baru nanti. Proses Akulaku kredivo dan kartu kredit Cuma 1 Jam loh. Traveloka
3 Jam setelah transaksi. Minat Langsung w.a aja 087775122037. Dan mempercayai
terkait dengan proses pencairan akun AKULAKU setelah melihat postingan tersebut
dengan didukung adanya bukti – bukti transfer yang berhasil dilakukan, Selanjutnya
Saksi SITI NUR HIDAYAH menghubungi nomor 087775122037 yang tidak lain
merupakan nomor telepon Terdakwa melalui whatsapp untuk menanyakan pencairan
akun akulaku sebesar Rp 2.050.000,- (Dua Juta Lima Puluh Ribu Rupiah) Bahwa
setelah berkomunikasi dengan Terdakwa kemudian Saksi SITI NUR HIDAYAH
membuat akun AKULAKU dan oleh Terdakwa diinstruksikan harus membayar
Down Payment (DP) sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah), kemudian
Terdakwa mengarahkan Saksi untuk SITI NUR HIDAYAH untuk membuka akun
akulaku milik Saksi SITI NUR HIDAYAH dan memilih menu KTA (Kredit Tanpa
Agunan) sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) selanjutnya uang tersebut
masuk ke rekening milik Saksi SITI NUR HIDAYAH - Bahwa setelah berhasil uang
tersebut masuk sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) ke rekening milik
Saksi SITI NUR HIDAYAH kemudian uang tersebut diminta oleh Terdakwa untuk
dikirimkan sebagai uang dp ke rekening Bank BRI No 043801020879501 atas nama
ARMELIA DWI GUSTINA kemudian Saksi SITI NUR HIDAYAH pada tanggal 27
Desember 2018 sekira pukul 14.52 Wib mengirimkan uang tersebut ke rekening Bank
BRI No 043801020879501 selanjutnya setelah uang tersebut berhasil dikirim,
Terdakwa meyakinkan kepada Saksi SITI NUR HIDAYAH proses pencairan uang
sebesar Rp. 2.050.000,- (Dua Juta Lima Puluh Ribu Rupiah) akan segera cair, setelah
meyakinkan Saksi SITI NUR HIDAYAH kemudian Terdakwa menonaktifkan nomor
telepon Terdakwa dan mengganti nomor telepon tersebut Bahwa setelah Terdakwa
menerima notifikasi perihal uang sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu) yang
ditransfer dari Saksi SITI NURHADIYAH selanjutnya Terdakwa mentransfer uang
tersebut ke rek milik Terdakwa sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah)
Bahwa pada tanggal 28 Desember 2018 Saksi SITI NURHADIYAH tidak
mendapatkan konfirmasi dari AKULAKU terkait dengan proses pencairan dana
sebesar Rp. 2.050.000,- (Dua Juta Lima Puluh Ribu Rupiah) selanjutnya Saksi SITI
NURHADIYAH berusaha menghubungi Terdakwa namun nomor telepon Terdakwa
tidak dapat dihubungi. Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Desember 2018 sekira
pukul 13.00 wib bertempat di Kontrakan FAR Jl Raya Bugel Salam Tegal Danas
Kepulauan Rawa Benteng Kec Cikarang Timur Kab Bekasi melihat akun facebook
bernama INDA NUR AFIFAH membuat status pada tanggal 24 Desember 2018
sekira pukul 13.07 Wib yang berisi Yg Punya akun akulaku, kredivo, kartu kredit dan
TRAVELOKA, ayo cairkan limit nya lumayan tambahan uang untuk sehari hari dan
tahun baru nanti. Proses Akulaku kredivo dan kartu kredit Cuma 1 Jam loh. Traveloka
3 Jam setelah transaksi. Minat Langsung w.a aja 087775122037 di grup Facebook
Info Loker Kawasan Cibitung, Cikarang Bekasi; Bahwa selanjutnya Saksi
menghubungi melalui wa ke nomor 087775122037 yang langsung direspon oleh
Terdakwa dengan mengatakan akan membantu Saksi melalui whatsapp membuat
akun akulaku untuk mencairkan limit akun akulaku sebesar Rp. 2.050.000,- (Dua Juta
Lima Puluh Ribu Rupiah. Bahwa Terdakwa memberikan instruksi kepada Saksi
untuk membuka akun akulaku milik Saksi dan memilih menu KTA (Kredit Tanpa
Agunan) sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) dan uang tersebut masuk
ke rekening milik Saksi; Bahwa selanjutnya setelah uang sebesar Rp 500.000,- (Lima
Ratus Ribu Rupiah) masuk ke rekening Saksi, Terdakwa memerintahkan kepada
Saksi untuk membayar uang muka sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah)
ke rekening yang telah ditunjuk oleh Terdakwa yang tidak lain merupakan rekening
milik istri Terdakwa Bahwa selanjutnya Saksi mentransfer Rp 500.000,- ke rekening
yang telah diberikan dan Terdakwa meyakinkan kepada Saksi setelah membayar akan
dihubungi oleh pihak akulaku dan uang sebesar Rp. 2.050.000,- (Dua Juta Lima Puluh
Ribu) akan dicairkan. Namun hingga tanggal 28 Desember 2018 Saksi mencoba
menghubungi Terdakwa dan nomor Terdakwa tidak dapat dihubungi kembali serta
tidak ada konfirmasi dari pihak akulaku; Bahwa limit akun akulaku adalah seseorang
yang memiliki akun akulaku akan mendapatkan limit penggunaan akun tersebut
untuk membeli barang secara online melalui sistem akulaku dan limit tersebut hanya
dapat digunakan untuk transaksi online dan pinjaman onlin atau Kredit Tanpa
Agunan; Bahwa limit akun akulaku bisa dicairkan namun tidak seluruhnya bisa
diuangkan melainkan dalam bentuk pinjaman online atau dalam aplikasi berupa KTA
(Kredit Tanpa Agunan); Bahwa tidak perlu membayar DP untuk mencairkan limit
akun akulaku; Bahwa akulaku tidak pernah membuat iklan dalam bantuan pencairan
limit akun akulaku Bahwa pada tanggal 24 Desember 2018 sekira pukul 13.07 Wib
di akun facebook grup loker Cibitung, Cikarang, Bekasi berisi Yg Punya akun
akulaku, kredivo, kartu kredit dan TRAVELOKA, ayo cairkan limit nya lumayan
tambahan uang untuk sehari hari dan tahun baru nanti. Bahwa selanjutnya pada
tanggal 27 Desember 2018 Saksi SITI NUR HIDAYAH menghubungi Terdakwa
melalui whatsapp menanyakan perihal proses pencairan limit akun akulaku Bahwa
Terdakwa mengarahkan Saksi SITI NUR HIDAYAH untuk membuat akun Akulaku,
setelah membuat akun akulaku Saksi SITI NUR HIDAYAH menanyakan kembali
kepada Terdakwa mengenai prosedur selanjutnya dan Terdakwa mengarahkan untuk
membuka KTA (Kredit Tanpa Agunan) kemudian setelah itu Terdakwa memberitahu
kepada Saksi SITI NUR HIDAYAH terdapat limit sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus
Ribu Rupiah) yang akan langsung di transfer ke rekening Saksi SITI NUR
HIDAYAH Bahwa Saksi SITI NUR HIDAYAH menanyakan kepada Terdakwa
terkait dengan proses pencairan Rp. 2.050.000,- (Dua Juta Lima Puluh Ribu Rupiah)
kemudian Terdakwa menyatakan harus membayar DP terlebih dahulu maka akan
segera cair uang tersebut setelah DP dibayarkan Bahwa Terdakwa memberikan
nomor rekening Bank BRI 043801020879501 atas nama ARMELIA DWI GUSTINA
yang tidak lain merupakan istri Terdakwa dan kemudian Saksi SITI NUR HIDAYAH
mentransfer uang sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) ke rekening
tersebut. Bahwa Terdakwa menerangkan setelah menerima uang dan memberi tahu
Saksi SITI NUR HIDAYAH perihal proses pencairan Terdakwa mengganti nomor
Handphone Terdakwa. Bahwa Terdakwa menerangkan mendapatkan akun Facebook
INTAN NUR HAFIFAH dari teman Terdakwa bernama HERU, kemudian Terdakwa
awalnya meminta izin untuk menggunakan akun facebook tersebut untuk
umum status tersebut berarti bahwa bom di surabaya pengalihan isu untuk menutupi
pemerintahan. membuat nama islam tercoreng dengan mengorbankan rakyat.
Bahwa pada hari Kamis tanggal 02 Maret 2017 terdakwa ditangkap petugas Reskrim
karena terdakwa sebagai pemilik akun facebook dengan nama PUJI anugerah
LAKSONO https://www.facebook.com/pujianugrahlaksono membagikan postingan
foto/gambar dengan menggunakan media sosial Facebook adapun foto dan tulisan
tersebut berbunyi : assalamualaikum waraohmatullah hiwabarokatuh muhammad
saw jalang, Muhammad saw pelacur khatulistiwa, allah saw germo gang doli, islam
anjing. Diposting oleh terdakwa pada tanggal 14 September 2016. allah saw jalang
titik!!., jilbab = jilatan babi, kaba = kandang babi, Muhammad saw nabi apa sih kok
cabul. Diposting oleh terdakwa pada tanggal 18 September 2016. allah swt asu.,
Muhammad saw nabi apa sih kok cabul. Diposting oleh terdakwa pada tanggal 18
September 2016. ALHAMDULILLAH!!! Di Inggris Gereja hampir Punah, Muslim
semakin berkembang pesat allahu akbar. Diposting oleh terdakwa pada tanggal 6
Desember 2016 : Muhammad saw nabi apa babi sih, kok jalang gitu ya?, feeling aku
sih kuat mengatakan Muhammad saw hanya anak babi bukan nabi…hmmm, gak
nabinya gak umatnya sama2 cabul Muhammad saw jalang otomatis umatnya jalang,
ingin bakar masjid. Diposting oleh terdakwa pada tanggal 7 Desember 2016. Beredar
viral, Anonymous telah meretas percakapan whatsapp Tito Karnavian dengan Anton
Charliyan dalam upaya skenario sinetron petasan panci di bandung. Ini adalah
petasan khusus dari 9 naga melalui megawati. Sepertinya berkaitan erat dengan
rencana kunjungan Raja Arab Saudi yang hendak melakukan Investasi di Indonesia
yang berpotensi menggagalkan rencana Negara Komunis Cina untuk menguasai
Indonesia. Diposting oleh terdakwa pada tanggal 28 Februari 2017
Bukan UU ITE
Bahwa ia terdakwa Andri Ardiansyah pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2019 sekira
pukul 02.00 Wib atau setidaknya pada suatu waktu pada bulan Maret 2019 atau
setidak-tidaknya dalam tahun 2019, bertempat di Jalan Perjuangan Kel Sari Rejo Kec.
Medan Polonia Kota Medan, telah mengambil sesuatu barang yang sama sekali atau
sebagian termasuk kepunyaan orang
Selasa tanggal 14 Januari 2020 terdakwa Dedy Marihot Simanjuntak bertemu
temannya Martin Pardede (belum tertangkap) dan memberi uang sebesar Rp.10.000,-
untuk membeli ganja, lalu Martin Pardede membeli ganja kepada seseorang yang
tidak diketahui identitasnya sebanyak 1 paket seharga Rp.10.000 dan selanjutnya
Martin Pardede menyerahkan 1 buah gulungan kertas koran yang berisi ganja kepada
terdakwa. Lalu pada hari Rabu tanggal 15 Januari 2020 terdakwa pergi ke warung
marga Situmorang yang terletak di Jalan Patimura ujung Kelurahan Mekar Nauli
Kecamatan Siantar Marihat Kota Pematangsiantar dan petugas Kepolisian Polres
Pematangsiantar yaitu saksi Rado Saragih dan Ihsan Wahyudi Sinaga yang
sebelumnya mendapat informasi dari masyarakat pergi ke warung tersebut dan karena
curiga langsung menyuruh terdakwa mengeluarkan isi kantong celananya yaitu 1
buah gulungan kertas koran dan saat dibuka isinya adalah narkotika golongan I jenis
ganja dan 2 lembar kertas tiktak. Oleh karena tidak memiliki izin dari yang
berwenang membeli atau menerima Narkotika Golongan I maka terdakwa berikut
barang buktinya dibawa ke Mapolres Pematangsiantar untuk pemeriksaan lebih
lanjut; -Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika
No.LAB : 802/NNF/2020 tanggal 14 Februari 2020 disimpulkan bahwa barang bukti
berupa 1 bungkus kertas koran berisi daun dan biji kering dengan berat netto 0,45
gram diduga mengandung narkotika milik tersangka atas nama Dedy Marihot
Simanjuntak adalah benar ganja dan terdaftar dalam Golongan I (satu) Nomor Urut 8
Lampiran I Undangundang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang
Narkotika;- Berdasarkan Berita Acara Penimbangan dari Kantor Pegadaian Cabang
Pematangsiantar No : 87/10040.00/2020 tanggal 16 Januari 2020 bahwa 1 paket
narkotika diduga jenis ganja disita dari tersangka An.Dedy Marihot Simanjuntak
dengan berat bersih 0,45 Gram;
AMINSYAH sedang mencas HP dengan posisi di atas mesin pompa Namun dalam
hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan
akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami
perbaiki dari waktu kewaktu. Putusan Pidana No.3666/Pid.B/2015/PN.Mdn dalam
kantor SPBU Jl.SM.Raja Kel.Harjosari II Kec.Medan Amplas dimana saksi korban
bekerja dan beraktifitas sehari-hari diantaranya makan, tidur dan beristirahat di kantor
tersebut lalu saksi korban pergi ke mess untuk berganti pakaian setelah selesai
berganti pakaian saksi korban datang lagi ke kantor dan melihat Terdakwa sedang
mengambil HP saksi korban yang sedang di cas kemudian pergi meninggalkan kantor
lalu saksi korban berteriak bang tangkapkan orang itu HP ku dicuri kepada
HERMAN dan SOHIP lalu Terdakwa berhasil ditangkap dan membawa Terdakwa
beserta barang bukti ke kantor polisi untuk diproses selanjutnya. Akibat perbuatan
terdakwa maka saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp.900.000,- (sembilan
ratus ribu rupiah).
Bahwa Terdakwa PARULIAN NAPITUPULU Als LIAN bersama dengan temannya
yang bernama TONI (Daftar Pencarian Orang/DPO) pada hari Minggu tanggal 03
Februari 2019 sekitar pukul 08:30 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain
masih dalam bulan Februari dan di tahun 2019, bertempat di Jalan Berastagi Dalam
No. 2 II Medan Perjuangan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Medan, Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum, dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu dengan merusak,
membongkar, memecah atau memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu.
perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa
terjadinya tindak pidana pencurian tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 03
Februari 2019 sekitar pukul 08:30 WIB terdakwa PARULIAN NAPITUPULU Als
LIAN bersama temannya yang bernama TONI (DPO) mengendarai 1 (satu) unit
becak motor milik TONI (DPO), yang mana terdakwa dan TONI (DPO) bertujuan
untuk berkeliling mencari sepeda motor untuk dicuri, lalu saat melintas di Jalan
Berastagi Dalam No. 2 II Medan Perjuangan terdakwa dan TONI (DPO) melihat ada
1 (satu) unit sepeda motor YAMAHA JUPITER Z warna hijau BK 2677 AAK milik
korban a.n ANDI HALIM. Lalu TONI (DPO) langsung turun dari becak motor dan
menuju kearah sepeda motor YAMAHA JUPITER Z tersebut dan TONI (DPO)
menggunakan kunci T untuk merusak kunci kontak sepeda motor tersebut, setelah
kunci kontak tersebut berhasil dibuka.
Bahwa terdakwa RUDI HARTONO bersama dengan BIO (belum tertangkap) pada
hari Rabu tanggal 05 Mei 2019 sekira pukul 12.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu atau setidaknya dalam tahun 2019, bertempat di Jalan Jermal IV Gg.Setia
Kawan Kel Denai Kec.Medan Denai Kota Medan atau setidak-tidaknya pada suatu
tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan,
Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain,
dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih dengan bersekutu,dan untuk masuk ketempat melakukan