Anda di halaman 1dari 11

Melalui Tabligh Akbar KKN 125 Bersama Masyarakat

Desa Bojongsoang Me-Maknai Kemerdekaan Dengan


Rasa Syukur
Dinda Nur Mutiara1, Evi Ayu Lestari2 Hasni Khoirun Nissa3 Muhammad Faishal
Candrayana4
1
Jurusan Sastra Inggris. Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung. e-mail: dindanmutiara@gmail.com
2
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. e-mail: eviayulstrrr27@gmail.com
3
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung. e-mail: hasnikhoirunnisa95@gmail.com
4
Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung. e-mail: mfaishal2901@gmail.com

Abstrak

Pada zaman sekarang arti kemerdekaan di lingkungan masyarakat telah


banyak terjadi perubahan, terutama setelah melewati masa pandemi Covid-19
ini rasa kemerdekaan di masyarakat Indonesia perlahan hilang terutama di
kalangan remaja. Kemerdekaan Indonesia dikalangan masyarakat hanyalah
sekedar acara 17-san hiburan, padahal kemerdekaan Indonesia bukan hanya
sekedar hiburan begitu saja. Dengan ini penulis bersama dengan kelompok KKN
125 UIN SGD Bandung mengadakan acara Tabligh Akbar & Tasyakur HUT RI
ke 77 dengan bertema kan “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Penelitian
ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya
rasa syukur atas anugerah kemerdekaan yang telah berhasil diperjuangkan para
pahlawan bangsa 77 tahun silam. Metodelogi pengabdian yang digunakan
adalah metodelogi sisdamas (sistem pemberdayaan masyarakat), dengan
menggunakan empat siklus yaitu Refleksi Sosial Perencanan Partisipatif
Pelaksanan Kegiatan Evaluasi Program. Hasil Penelitian menunjukan bahwa
kegiatan Tabligh Akbar berjalan dengan baik dan dapat menjadi pengingat
masyarakat untuk mengisi kemerdekaan dengan rasa syukur.

Kata Kunci: Syukur, Kemerdekaan, Tabligh Akbar


Abstract
Nowadays, the meaning of independence in society has changed a lot,
especially after going through the Covid-19 pandemic, the sense of
independence in Indonesian society is slowly disappearing, especially among
teenagers. Indonesian independence among the people is just an entertainment
event, even though Indonesian independence is not just entertainment. Hereby
the author together with the KKN 125 UIN SGD Bandung group held a
Tabligh Akbar &
Tasyakur event for the 77th Indonesian Independence Day with the theme
"Recover Faster, Rise Stronger". This study aims to provide education to the
public about the importance of gratitude for the gift of independence that has
been successfully fought for by the nation's heroes 77 years ago. The service
methodology used is the sisdamas methodology (community empowerment
system), using four cycles, namely Social Reflection on Participatory Planning
and Implementation of Program Evaluation Activities. The results showed that
the Tablighi Akbar activities went well and could be a reminder for the
community to fill independence with gratitude.

Keywords: Gratitude, Independence, Tabligh Akbar

A. PENDAHULUAN

Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan kegiatan akademik yang dilakukan
dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh para mahasiswa dengan bimbingan
dosen pembimbing lapangan. KKN Tahun 2022 dilaksanakan dalam masa Transisi dari
pandemi ke endemi Covid 19. KKN di UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggunakan
metode pemberdayaan masyarakat yang dikenal dengan Sisdamas (Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat). Teknis pelaksanaannya dilakukan oleh mahasiswa secara
offline sesuai dengan situasi dan kondisi lokasi KKN 2022. KKN Reguler Sisdamas
adalah Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan secara luring di lokasi yang sudah
ditentukan berbasis pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan KKN Reguler Sisdamas
dikemas dengan memadukan antara proses belajar sosial bagi peserta KKN, pengabdian
kepada masyarakat, dan riset sosial melalui tahapan-tahapan siklus pemberdayaan.

Adapun kegiatan KKN yang penulis lakukan berada di sebuah desa yang terdapat
di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.Tepatnya berada di Desa Bojongsoang
RW 03. Kegiatan pelaksanaan KKN di awali dengan survey tempat lokasi yang akan
dijadikan tempat dilakukannya KKN ini. Kemudia menemui perangkat Desa
Bojongsoang untuk memberikan surat izin tugas kegiatan KKN pada lokasi yang telah
dipihih agar para pihak mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama
KKN di daerah tersebut. Adapun tahapan siklus alur KKN Reguler Sisdamas UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.

Pada zaman sekarang, arti kemerdekaan di lingkungan masyarakat telah banyak


terjadi perubahan, terutama setelah melewati masa pandemi Covid-19 ini rasa
kemerdekaan di masyarakat Indonesia perlahan hilang terutama di kalangan remaja.
Kemerdekaan Indonesia dikalangan masyarakat hanyalah sekedar acara 17-san hiburan
dan setelah itu hilang, padahal kemerdekaan Indonesia bukan hanya sekedar hiburan
begitu saja. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata kemerdekaan adalah
keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas,lepas,tidak terjajah lagi, dan sebagainya).

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Kemerdakaan Indonesia adalah Rahmat dan nikmat Allah SWT atas perjuangan
dan pengorbanan harta,darah dan nyawa para pejuang dan seluruh rakyat Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia sebagai nikmat dari Allah swt harus disyukuri dengan
menyadari secara mendalam bahwa kemerdekaan ini adalah karunia yang sangat mulia
dari Allah Swt, yang merupakan amanah untuk dimanfaatkan dan digunakan untuk
meraih Kembali kedaulatan negara, kehormatan,keadilan,kesejahteraan dan kemuliaan
sebagai manusia dan hamba Allah.

Kemerdekaan merupakan salah satu karunia besar dari Allah swt kepada hamba-
Nya, merupakan Nimat utama sesuadah nimat keimanan. Sebagaimananimat-ni’mat
lainnya Allah swt memerintahkan kita untuk mensyukurinya. Sebab mensyukuri ni’mat
akan menghasilkan pelipatgandaan terhadap ni’matnya.

Dalam Al-Quran kata "syukur" dengan berbagai bentuknya ditemukan sebanyak


enam puluh empat kali (Sagir 2014) Ahmad Ibnu Faris dalam bukunya
Maqayis Al-Lughah menyebutkan empat arti dasar dari kata tersebut yaitu,

1. Pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh. Hakikatnya adalah merasa ridha atau
puas dengan sedikit sekalipun, karena itu bahasa menggunakan kata ini (syukur) untuk
kuda yang gemuk namun hanya membutuhkan sedikit rumput. Peribahasa juga
memperkenalkan ungkapan Asykar min barwaqah (Lebih bersyukur dari tumbuh
barwaqah). Barwaqah adalah sejenis tumbuhan yang tumbuh subur, walau dengan
awan mendung tanpa hujan.
2. Kepenuhan dan kelebatan. Pohon yang tumbuh subur dilukiskan dengan kalimat
syakarat asy-syajarat.
3. Sesuatu yang tumbuh di tangkai pohon (parasit).
4. Pernikahan, atau alat kelamin.

Hal Ini sesuai dengan permasalahan yang terjadi dari hasil observasi lapangan
kami di Desa bojongsoang RW 03 kurangnya antusias dan partisipasi dari masyarakat
terutama karang taruna dalam memaknai Kemerdekaan RI dengan rasa syukur kepada
Allah SWT yang telah memberikan anugerah kemanan atas agama dan negara kita dari
belenggu penjajahan yang menyengsarakan. Sebab, nikmat agung setelah iman adalah
aman. Kemerdakaan yang sebenarnya yaitu mensyukuri ni’mat sekarang yang telah allah
berikan Indonesia. Remaja pada zaman sekarang kurang mengetahui pengetahuan
mengenai kemerdekaan RI, pahlawan yang telah berjuang para remaja terutama di RW
03 ini kurang mengetahui nama-nama pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan
Indonesia ini.

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
B. METODE PENGABDIAN

Metode pengabdian yang dilakukan berpacu kepada Petunjuk Teknis KKN- DR


(JUKNIS KKN UIN BANDUNG 2022) yang dikeluarkan oleh LPPM UIN SGD
Bandung. Pada masa Pandemi Virus Covid-19, metodelogi Pengabdian yang digunakan
dalam Program Kerja Mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata
(KKN-DR) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung adalah metode
Pemberdayaan Masyarakat atau yang lebih dikenal dengan Sisdamas (Sistem
Pemberdayaan Masyarakat). Kegiatan KKN ini dilakukan mahasiswa secara offline
(Langsung) menggunakan protokol kesehatan yang ketat, dengan cara 3M (memakai
masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). Pelaksanaan KKN-DR Sisdamas
kelompok 125 ini dilaksanakan di RW 03 Desa Bojongsoang Kec. Bojongsoang Kab.
Bandung. Pelaksanaan KKN ini dilaksanakan selama 30 hari dari mulai tanggal 25 Juli
2022 – 25 Agustus 2022. Metodelogi Pengabdian KKN-DR Sisdamas secara kelompok
ini terbagi kedalam 4 tahapan siklus, sebagaimana terdapat pada gambar alur
metodelogi pengabdian berikut:

Refleksi
Bekerjasama Survei tempat
dengan Alam Jabar untuk mengidentifikasi dan membuat Fishbone diagram dan merumuskan program kerja
masalah,
Perencanan Partisipatif permasalahan masyarakat

Mengajar Etika Pendidikan menggunakan model ContextualTeaching Learning


Pelaksana nKegiatan

Gambar 1 Alur Metodologi Pengabdian


Wawancara
Evaluasi

Kegiatan pelaksanaan KKN yang berlokasi di Desa Bojongsoang RW 03. Di


awali dengan survey tempat lokasi yang akan dijadikan tempat dilakukannya KKN ini.
Kemudia menemui perangkat Desa Bojongsoang untuk memberikan surat izin tugas
kegiatan KKN pada lokasi yang telah dipilih agar para pihak mengetahui bahwa
kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama KKN di daerah tersebut. Adapun tahapan
siklus alur KKN Reguler Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

1. Sosialisasi awal, Rempug Warga ( Soswal & RW )

Pelaksanaan kegiatan kami Diwali dengan melakukan sosialisasi awal dan


melakukan rempug warga yaitu dengan melakukan observasi langsung dan turun ke
lingkungan masyrakat di daerah RW 03 Desa bojongsoang, kami mengumpulkan para
tokoh mulai dari RW, RT, DKM, Karang Taruna, Tokoh

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
masyarakat, dan masyarakat itu sendiri untuk mengumpulkan data dan mengetahui
keluhan dan permasalah apa yang ada atau sedang terjadi di masyarakat itu sendiri.
Melalui musyawarah ini Adapun permasalahan yang muncul dari lingkungan
masyarakat itu sendiri. Karena Lingkungan masyarakat di RW 03 Desa bojongsoang
culture budaya dan agama yang sama sama kuat maka permasalahan ini muncul yaitu
kurangnya sinkronisasi antara budaya dan agama dalam menyikapi kemerdekaan
tersebut. Peringatan Kemerdekaan yang dilakukan di daerah RW 03 Desa Bojongsoang
yaitu melakukan kegiatan acara seperti perlombaan 17 Agustusan, Upacara
Kemerdekaan, Arak-Arakan Kreasi budaya seni di RW 03.

2. Pemetaan Sosial dan Pengorganisasian Masyarakat

Adapun tahap selanjutnya yaitu melakukan pemetaan sosial yaitu proses


penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan
informasi mengenai masyarakat termasuk didalamnya profil dan masalah masyarakat
itu sendiri. Setelah melakukan sosialisasi di masyarakat RW 03 maka dapat muncul
masalah di masyarakat itu sendiri. Permasalahan yang KKN 125 angkat yaitu masalah
kurangnya antusias dan partisipasi dari masyarakat terutama karang taruna dalam
memaknai Kemerdekaan RI dengan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan anugerah kemanan atas agama dan negara kita dari belenggu penjajahan
yang menyengsarakan. Sebab, nikmat agung setelah iman adalah aman.

Tahap ini yaitu melakukan pemetaan Sosial, timbulnya masalah Sosial di


masyarakat ini ada halnya bersinergi dengan lingkungan ke agamaan maka pemusatan
yang kami lakukan pada Program ini yaitu dengan lingkungan DKM di RW 03 desa
Bojongsoang, satu jalannya antara masalah yang timbul di masyarakat ini, Program
yang KKN 125 akan lakukan, dan tugas peran DKM dilingkungan masyarakat ini maka
akan muncul Pengorganisasian Masyarakat yang terbentuk di Lingkungan Masyarakat
RW 03.

Maka dari masalah yang timbul di masyarakat ini pemetaan sosial dan
pengorganisasian msyarakat yang kami lakukan untuk program yang kami buat secara
khusus bekerjasama dengan DKM setempat beserta RW, RT, Tokoh Masyarakat dan
masyrakat itu sendiri yang berada di RW 03 Desa Bojongsoang.

3. Perencanaan dan Sinergi Program

Siklus selanjutnya yang dilakukan yaitu sebuah perencanaan dan sinergi program,
siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya yaitu pemetaan sosial, siklus ini
focus pada pelaksanaannya setelah terbentuknya pengorganisasian masyarakat. Pada
siklus ini kami dengan DKM dan Pejabat setempat melakukan perencanaan mengenai
masalah yang timbul di

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
masyarakat, dan kebutuhan masyarakat di RW 03. Program Program yang kami
rencanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Dalam pengembangannya maka kami Kelompok KKN 125 beserta pejabat


setempat terutama DKM memutuskan untuk melakukan program lanjutan dari masalah
yang muncul di masyarakat RW 03 Desa Bojongsoang yaitu dengan melakukan
program diadakannya Tabligh Akbar dengan tajuk ”TABLIGH AKBAR &
TASYAKUR HUT RI KE 77”. Untuk memberikan edukasi keagamaan kepada
masyarakat mengenai Rasa Bersyukur atas Kemerdekaan.

4. Pelakasanaan

Pada Proses terahir yaitu melaksanakaan program kegiatan yang telah


direncanakan bersama dengan pejabat setempat terutama DKM di wilayah RW 03 Desa
Bojongsoang yaitu pelaksanaan kegiataan Tabligh Akbar. Kegiatan Tabligh Akbar dan
Taysakur HUT RI ke 77 ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2022 di Masjid Al-
Manshur Desa Bojongsoang. Sasaran kegiatan adalah masyarakat Desa Bojongsoang
Kec. Bojongsoang Kab. Bandung.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

Tabligh Akbar & Tasyakur

Kegiatan Tabligh Akbar & Tasyakur HUT RI ke-77 merupakan program kegiatan yang
diadakan oleh kelompok KKN 125 Sisdamas UIN SGD Bandung degan bertema kan “Pulih
Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” yang diisi oleh, ust. Dede Dendi, M. Sos. Selaku dosen di
UIN SGD Bandung. Mengangkat tema tentang rasa syukur kemerdekaan dan dengan sasaran
tujuannya yaitu masyarakat desa Bojongsoang. Kegiatan ini berlajalan dengan baik dengan
dihadiri para tokoh masyarakat diantaranya Kepala Desa Bojongsoang Bapak Acep Syahrul
Mulyaman, S.T,, Kepala Dusun 1 Desa Bojongsoang Kepala RW 03, Ketua RT 01-07,
karang taruna dan masyarakat lainnya.

Gambar 2 Kegiatan Tabligh Akbar dan Tasyakur HUT RI ke-77

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Tujuan dan manfaat dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai wadah bagi
mahasiswa untuk mengembangan potensi yang dimiliki dan mengamalkannya dimasyarakat.
Kegiatan ini merupakan acara tasyakur HUT RI ke-77 sekaligus bentuk evaluasi dari bentuk
pengabdian mengajar anak-anak murid di RA Al-Manshur, MD Al-Manshur dan MD
Al-‘Ianah yang berada di RW 03. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Agustus
2022 pada pukul 19.30-22.00 WIB yang dilaksanakan di Masjid Al-Manshur RW 03 Desa
Bojongsoang.

Gambar 3 Kegiatan Tabligh Akbar & Tasyakur HUT RI ke-77

Masyarakat sangat positif menyambut adanya kegiatan tablig akbar dan berharap
diadakan kembali. Tablig adalah bagian dari dakwah karena sifatnya hanya dalam bentuk
lisan dan tulisan (Sikumbang, A. T. 2012). Dalam ajaran agama Islam, dakwah merupakan
suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya yang berisi seruan kepada
keinsyafan, atau mengubah situasi menjadi lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi
maupun masyarakat (Alamsyah 2018) Kegiatan tablig akbar bertujuan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang agama dan meningkatkan iman dan taqwa masyarakat desa
Bojongsoang. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan adalah bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang diharapkan akan terus menjadi bentuk silaturahmi dari pihak UIN SGD
Bandung dan masyarakat desa Bojongsoang. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan
bisa mengubah mindset masyarakat yang semula belum mempunyai kesadaran untuk
memaknai kemerdekaan RI dengan rasa syukur menjadi lebih mensyukuri karunia yang
diberikan Allah SWT.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian telah berjalan dengan baik dan lancar. Pengajian Umum / Tabligh
Akbar dengan tajuk ”’TABLIGH AKBAR & TASYAKUR HUT RI KE 77” dengan tujuan
untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama para remaja dilingkungan RW 03
Desa Bojongsoang agar selalu bersyukur atas kemerdakan RI yang telah diberikan oleh Allah
SWT. Dengan bertema kan “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” yang diisi oleh dosen
UIN SGD Bandung, ust. Dede Dendi, M. Sos. Selaku dosen UIN Sunan Gunung DJati
Bandung. Tabligh akbar sendiri diartikan sebagai

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan sesuatu (ceramah) kepada khalayak ramai
atau masyarakat luas.

Dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan bukan hanya dibutuhkan semangat


dan optimisme saja, tetapi rasa syukur kepada sang pencipta yang telah memberikan
kebebasan dari para penjajah. (Emmons, R. A., & McCullough, M. E. 2003) menjelaskan
konsep syukur sebagai bentuk perasaan takjub, berterimakasih dan menghargai atas manfaat
yang diperolehnya. Perasaan tersebut bisa diarahkan pada orang lain maupun pada diri
sendiri. Konsep syukur dalam hal ini bisa saja memiliki penekanan maupun konstruk yang
berbeda ketika dihadapkan dengan konteks budaya, agama maupun filosofi yang berbeda
pula (Haryanto, Handrix Chris, and Fatchiah E. Kertamuda. 2016). Hal tersebut dapat
diartikan bahwa konstruk konsep syukur yang terbentuk dalam individu tidak dapat
dilepaskan dari proses pembelajaran yang mengarahkan pada satu nilai sangat erat dengan
nilai budaya, agama maupun filosofi yang ada di sekitarnya. Kondisi proses pembelajaran
nilai-nilai seperti halnya tersebut sering dipahami sebagai bentuk proses sosialisasi dan
enkulturasi. Berikut beberapa cara mensyukuri kemerdekaan: (Prayoga 2022)

Pertama, mengisi kemerdekaan selama ini dengan meningkatkan ketakwaan kepada


Allah. Menjalankan syariat secara tenang adalah anugerah yang besar di tengah sebagian
saudara-saudara kita di belahan dunia lain berjuang mencari kedamaian. Umat Islam
Indonesia harus mensyukurinya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada sang khaliq dan
berbuat baik kepada sesama. Perlombaan yang paling bagus di momen ini adalah perlombaan
menuju paling menjadi pribadi paling takwa karena di situlah kemuliaan dapat diraih.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13)

Yang kedua, mencintai negeri ini dengan memperhatikan berbagai kemaslahatan dan
kemudaratan bagi eksistensinya. Segala upaya yang memberikan manfaat bagi rakyat luas
kita dukung, sementara yang merugikan masyarakat banyak kita tolak.

Dukungan terhadap kemaslahatan publik bisa dimulai dari diri sendiri yang
berpatisipasi terhadap proses kemajuan di masyarakat, andil bergotong royong, atau patuh
terhadap peraturan yang berlaku. Sebaliknya, mencegah mudarat berarti menjauhkan bangsa
ini dari berbagai marabahaya, seperti bencana, korupsi, kriminalitas, dan lain sebagainya. Al-
Imam Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali dalam Ihyâ’ ‘Ulûmid Dîn mengatakan:

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
“Kekuasaan (negara) dan agama merupakan dua saudara kembar. Agama adalah
landasan, sedangkan kekuasaan adalah pemelihara. Sesuatu tanpa landasan akan roboh.
Sedangkan sesuatu tanpa pemelihara akan lenyap.”

Al-Ghazali dalam pernyataan itu seolah ingin menegaskan bahwa ada hubungan
simbiosis yang tak terpisahkan antara agama dan negara. Alih-alih bertentangan, keduanya
justru hadir dalam keadaan saling menopang. Negara membutuhkan nilai- nilai dasar yang
terkandung dalam agama, sementara agama memperlukan “rumah” yang mampu merawat
keberlangsungannya secara aman dan damai.

Indonesia adalah sebuah nikmat yang sangat penting. Kita bersyukur dasar negara kita
senafas dengan substansi ajaran Islam. Kemerdekaan memang belum diraih secara tuntas
dalam segala bidang. Namun, itulah tugas kita sebagai warga negara yang baik untuk tak
hanya mengeluhkan keadaan tapi juga harus turut serta memperbaikinya sebagai bagian dari
ekspresi hubbul wathan. Semoga Allah subhânahu wata‘âlâ senantiasa menjaga negara dan
agama kita dari malapetaka hingga bisa kita wariskan ke generasi-generasi berkutnya.

Terdapat berbagai serangkaian kegiatan pada saat pengabdian berlangsung yaitu


Tabligh Akbar & Tasyakur HUT RI ke 77 dengan bertema kan “Pulih Lebih Cepat, Bangkit
Lebih Kuat” yang diisi oleh dosen UIN SGD Bandung, ust. Dede Dendi, M. Sos. Yang
sasarannya adalah warga RW 03 yang terdiri dari para tokoh, Karang Taruna dan
Masyarakat. Lalu diadakannya perlombaan festival anak sholeh (FAS) yang diantaranya
lomba pidato, lomba puisi, lomba adzan, lomba cerdas cermat, lomba fashion show diadakan
dan ranking satu yang sasarannya adalah Murid Raudhatul Athfal (RA) Madrasah Diniyah
(MD) di RW 03 Desa Bojongsoang.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Sesuai dengan Al-Ghazali yang menegaskan bahwa ada hubungan simbiosis yang
tak terpisahkan antara agama dan negara. Alih-alih bertentangan, keduanya justru hadir
dalam keadaan saling menopang. Negara membutuhkan nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam agama, sementara agama memperlukan “rumah” yang mampu merawat
keberlangsungannya secara aman dan damai. Momen Kemerdekaan RI harus diseimbangi
dengan nilai-nilai syukur kepada sang pencipta. Dalam praktik pengabdian ini KKN 125
Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung bersama masyarakat mengadakan kegiatan
Tabligh Akbar dan Tasyakur HUT RI dengan mengisi kemerdekaan selama ini dengan
meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan adalah
bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diharapkan akan terus menjadi bentuk
silaturahmi dari pihak UIN SGD Bandung dan masyarakat desa Bojongsoang. Dengan
adanya kegiatan tersebut, diharapkan bisa mengubah mindset masyarakat yang semula
belum

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
mempunyai kesadaran untuk memaknai kemerdekaan RI dengan rasa syukur menjadi lebih
mensyukuri karunia yang diberikan Allah SWT.

2. Saran

Sebagai warga negara, dalam rangka mewujudkan rasa syukur atas proklamasi
kemerdekaan dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai berikut.

1. Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan mengisi kemerdekaan sesuai


dengan kemampuan, keahlian, dan keterampilan masing-masing.

2. Menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pejuang bangsa dengan


cara meneruskan amanat cita-cita perjuangan bangsa.

3. Memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan jalan


meningkatkan sikap toleran dan kerja sama antarwarga masyarakat.

4. Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka bela negara.

Untuk merdeka itu tidak mudah, tidak gampang, ditambah lagi


mempertahankannya. Bersyukurlah kita berada pada zona waktu dimana tombak tidak
perlu digunakan lagi untuk mempertahankan kemerdekaan ini. Sekian materi
Membangun Rasa Syukur Atas Kemerdekaan.

F. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menguccapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT, yang selalu ada dalam setiap langkah, atas karunia, hidayah, akal,
pikiran, kekuatan, kesehatan dan segala kemudahan-Nya.

2. Kedua orang tua yang telah mendukung secara moril maupun materil terhadap
pelaksanaan KKN SISDAMAS 2022

3. Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. H. Mahmud M,Si., CSEE

4. LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung

5. Ibu Dr. Neneng Windayani S,Pd., M,Pd selaku Dosen pembimbing lapangan

6. Seluruh perangkat Desa Bojongsoang

7. Tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat Rw. 03 Desa Bojongsoang

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
8. Seluruh Jajaran guru, staff, dan siswa RA Al-Manshur DTA Al-Manshur, DTA Al-
Ianah

9. Teman-teman kelompok 125 KKN SISDAMAS 2022 UIN Sunan Gunung Djati
Bandung

G. DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah. 2018. “Efektivitas Dakwah Melalui Majalah.” Jurnalisa, 4(1) 106-120.

Emmons, R. A., & McCullough, M. E. . 2003. “Counting blessings versus burdens: An


experimental investigation of gratitude and subjective well-being in daily life. .”
Journal of Personality and Social Psychology 84 377-389. .

Haryanto, Handrix Chris, and Fatchiah E. Kertamuda. . 2016. “Syukur sebagai sebuah
pemaknaan.” Jurnal Ilmiah Psikologi 18, no. 2 109-118.

JUKNIS KKN UIN BANDUNG. 2022. PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA NYATA UIN SGD
BANDUNG TAHUN 2022. Bandung: LP2M UIN SGD BANDUNG.

Prayoga, Yudi. 2022. “Lampung nu.or.id.” NU ONLINE. 18 Agustus. Diakses September 18,
2022. https://lampung.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-kita-isi-kemerdekaan-
dengan-rasa-syukur-7Ee9a.

Sagir, Akhmad. 2014. “Pertemuan sabar dan syukur dalam hati.” Jurnal Studia Insania 2, no.
1 19-31.

Sikumbang, A. T. . 2012. “ Persepsi Masyarakat Tentang Materi Ceramah Da‘I di Kota Medan
(Studi Pada Anggota Jamaah Majelis Taklim Al-Ittihad) .” Jurnal Analytica Islamica,
1(1) 144-147.

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings

Anda mungkin juga menyukai