Artikel 125 (Tabligh Akbar)
Artikel 125 (Tabligh Akbar)
Abstrak
A. PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan kegiatan akademik yang dilakukan
dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh para mahasiswa dengan bimbingan
dosen pembimbing lapangan. KKN Tahun 2022 dilaksanakan dalam masa Transisi dari
pandemi ke endemi Covid 19. KKN di UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggunakan
metode pemberdayaan masyarakat yang dikenal dengan Sisdamas (Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat). Teknis pelaksanaannya dilakukan oleh mahasiswa secara
offline sesuai dengan situasi dan kondisi lokasi KKN 2022. KKN Reguler Sisdamas
adalah Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan secara luring di lokasi yang sudah
ditentukan berbasis pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan KKN Reguler Sisdamas
dikemas dengan memadukan antara proses belajar sosial bagi peserta KKN, pengabdian
kepada masyarakat, dan riset sosial melalui tahapan-tahapan siklus pemberdayaan.
Adapun kegiatan KKN yang penulis lakukan berada di sebuah desa yang terdapat
di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.Tepatnya berada di Desa Bojongsoang
RW 03. Kegiatan pelaksanaan KKN di awali dengan survey tempat lokasi yang akan
dijadikan tempat dilakukannya KKN ini. Kemudia menemui perangkat Desa
Bojongsoang untuk memberikan surat izin tugas kegiatan KKN pada lokasi yang telah
dipihih agar para pihak mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama
KKN di daerah tersebut. Adapun tahapan siklus alur KKN Reguler Sisdamas UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Kemerdakaan Indonesia adalah Rahmat dan nikmat Allah SWT atas perjuangan
dan pengorbanan harta,darah dan nyawa para pejuang dan seluruh rakyat Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia sebagai nikmat dari Allah swt harus disyukuri dengan
menyadari secara mendalam bahwa kemerdekaan ini adalah karunia yang sangat mulia
dari Allah Swt, yang merupakan amanah untuk dimanfaatkan dan digunakan untuk
meraih Kembali kedaulatan negara, kehormatan,keadilan,kesejahteraan dan kemuliaan
sebagai manusia dan hamba Allah.
Kemerdekaan merupakan salah satu karunia besar dari Allah swt kepada hamba-
Nya, merupakan Nimat utama sesuadah nimat keimanan. Sebagaimananimat-ni’mat
lainnya Allah swt memerintahkan kita untuk mensyukurinya. Sebab mensyukuri ni’mat
akan menghasilkan pelipatgandaan terhadap ni’matnya.
1. Pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh. Hakikatnya adalah merasa ridha atau
puas dengan sedikit sekalipun, karena itu bahasa menggunakan kata ini (syukur) untuk
kuda yang gemuk namun hanya membutuhkan sedikit rumput. Peribahasa juga
memperkenalkan ungkapan Asykar min barwaqah (Lebih bersyukur dari tumbuh
barwaqah). Barwaqah adalah sejenis tumbuhan yang tumbuh subur, walau dengan
awan mendung tanpa hujan.
2. Kepenuhan dan kelebatan. Pohon yang tumbuh subur dilukiskan dengan kalimat
syakarat asy-syajarat.
3. Sesuatu yang tumbuh di tangkai pohon (parasit).
4. Pernikahan, atau alat kelamin.
Hal Ini sesuai dengan permasalahan yang terjadi dari hasil observasi lapangan
kami di Desa bojongsoang RW 03 kurangnya antusias dan partisipasi dari masyarakat
terutama karang taruna dalam memaknai Kemerdekaan RI dengan rasa syukur kepada
Allah SWT yang telah memberikan anugerah kemanan atas agama dan negara kita dari
belenggu penjajahan yang menyengsarakan. Sebab, nikmat agung setelah iman adalah
aman. Kemerdakaan yang sebenarnya yaitu mensyukuri ni’mat sekarang yang telah allah
berikan Indonesia. Remaja pada zaman sekarang kurang mengetahui pengetahuan
mengenai kemerdekaan RI, pahlawan yang telah berjuang para remaja terutama di RW
03 ini kurang mengetahui nama-nama pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan
Indonesia ini.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
B. METODE PENGABDIAN
Refleksi
Bekerjasama Survei tempat
dengan Alam Jabar untuk mengidentifikasi dan membuat Fishbone diagram dan merumuskan program kerja
masalah,
Perencanan Partisipatif permasalahan masyarakat
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
masyarakat, dan masyarakat itu sendiri untuk mengumpulkan data dan mengetahui
keluhan dan permasalah apa yang ada atau sedang terjadi di masyarakat itu sendiri.
Melalui musyawarah ini Adapun permasalahan yang muncul dari lingkungan
masyarakat itu sendiri. Karena Lingkungan masyarakat di RW 03 Desa bojongsoang
culture budaya dan agama yang sama sama kuat maka permasalahan ini muncul yaitu
kurangnya sinkronisasi antara budaya dan agama dalam menyikapi kemerdekaan
tersebut. Peringatan Kemerdekaan yang dilakukan di daerah RW 03 Desa Bojongsoang
yaitu melakukan kegiatan acara seperti perlombaan 17 Agustusan, Upacara
Kemerdekaan, Arak-Arakan Kreasi budaya seni di RW 03.
Maka dari masalah yang timbul di masyarakat ini pemetaan sosial dan
pengorganisasian msyarakat yang kami lakukan untuk program yang kami buat secara
khusus bekerjasama dengan DKM setempat beserta RW, RT, Tokoh Masyarakat dan
masyrakat itu sendiri yang berada di RW 03 Desa Bojongsoang.
Siklus selanjutnya yang dilakukan yaitu sebuah perencanaan dan sinergi program,
siklus ini merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya yaitu pemetaan sosial, siklus ini
focus pada pelaksanaannya setelah terbentuknya pengorganisasian masyarakat. Pada
siklus ini kami dengan DKM dan Pejabat setempat melakukan perencanaan mengenai
masalah yang timbul di
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
masyarakat, dan kebutuhan masyarakat di RW 03. Program Program yang kami
rencanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
4. Pelakasanaan
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Tabligh Akbar & Tasyakur HUT RI ke-77 merupakan program kegiatan yang
diadakan oleh kelompok KKN 125 Sisdamas UIN SGD Bandung degan bertema kan “Pulih
Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” yang diisi oleh, ust. Dede Dendi, M. Sos. Selaku dosen di
UIN SGD Bandung. Mengangkat tema tentang rasa syukur kemerdekaan dan dengan sasaran
tujuannya yaitu masyarakat desa Bojongsoang. Kegiatan ini berlajalan dengan baik dengan
dihadiri para tokoh masyarakat diantaranya Kepala Desa Bojongsoang Bapak Acep Syahrul
Mulyaman, S.T,, Kepala Dusun 1 Desa Bojongsoang Kepala RW 03, Ketua RT 01-07,
karang taruna dan masyarakat lainnya.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Tujuan dan manfaat dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai wadah bagi
mahasiswa untuk mengembangan potensi yang dimiliki dan mengamalkannya dimasyarakat.
Kegiatan ini merupakan acara tasyakur HUT RI ke-77 sekaligus bentuk evaluasi dari bentuk
pengabdian mengajar anak-anak murid di RA Al-Manshur, MD Al-Manshur dan MD
Al-‘Ianah yang berada di RW 03. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Agustus
2022 pada pukul 19.30-22.00 WIB yang dilaksanakan di Masjid Al-Manshur RW 03 Desa
Bojongsoang.
Masyarakat sangat positif menyambut adanya kegiatan tablig akbar dan berharap
diadakan kembali. Tablig adalah bagian dari dakwah karena sifatnya hanya dalam bentuk
lisan dan tulisan (Sikumbang, A. T. 2012). Dalam ajaran agama Islam, dakwah merupakan
suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya yang berisi seruan kepada
keinsyafan, atau mengubah situasi menjadi lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi
maupun masyarakat (Alamsyah 2018) Kegiatan tablig akbar bertujuan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang agama dan meningkatkan iman dan taqwa masyarakat desa
Bojongsoang. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan adalah bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang diharapkan akan terus menjadi bentuk silaturahmi dari pihak UIN SGD
Bandung dan masyarakat desa Bojongsoang. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan
bisa mengubah mindset masyarakat yang semula belum mempunyai kesadaran untuk
memaknai kemerdekaan RI dengan rasa syukur menjadi lebih mensyukuri karunia yang
diberikan Allah SWT.
Kegiatan pengabdian telah berjalan dengan baik dan lancar. Pengajian Umum / Tabligh
Akbar dengan tajuk ”’TABLIGH AKBAR & TASYAKUR HUT RI KE 77” dengan tujuan
untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat terutama para remaja dilingkungan RW 03
Desa Bojongsoang agar selalu bersyukur atas kemerdakan RI yang telah diberikan oleh Allah
SWT. Dengan bertema kan “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” yang diisi oleh dosen
UIN SGD Bandung, ust. Dede Dendi, M. Sos. Selaku dosen UIN Sunan Gunung DJati
Bandung. Tabligh akbar sendiri diartikan sebagai
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan sesuatu (ceramah) kepada khalayak ramai
atau masyarakat luas.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13)
Yang kedua, mencintai negeri ini dengan memperhatikan berbagai kemaslahatan dan
kemudaratan bagi eksistensinya. Segala upaya yang memberikan manfaat bagi rakyat luas
kita dukung, sementara yang merugikan masyarakat banyak kita tolak.
Dukungan terhadap kemaslahatan publik bisa dimulai dari diri sendiri yang
berpatisipasi terhadap proses kemajuan di masyarakat, andil bergotong royong, atau patuh
terhadap peraturan yang berlaku. Sebaliknya, mencegah mudarat berarti menjauhkan bangsa
ini dari berbagai marabahaya, seperti bencana, korupsi, kriminalitas, dan lain sebagainya. Al-
Imam Hujjatul Islam Abu Hamid al-Ghazali dalam Ihyâ’ ‘Ulûmid Dîn mengatakan:
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
“Kekuasaan (negara) dan agama merupakan dua saudara kembar. Agama adalah
landasan, sedangkan kekuasaan adalah pemelihara. Sesuatu tanpa landasan akan roboh.
Sedangkan sesuatu tanpa pemelihara akan lenyap.”
Al-Ghazali dalam pernyataan itu seolah ingin menegaskan bahwa ada hubungan
simbiosis yang tak terpisahkan antara agama dan negara. Alih-alih bertentangan, keduanya
justru hadir dalam keadaan saling menopang. Negara membutuhkan nilai- nilai dasar yang
terkandung dalam agama, sementara agama memperlukan “rumah” yang mampu merawat
keberlangsungannya secara aman dan damai.
Indonesia adalah sebuah nikmat yang sangat penting. Kita bersyukur dasar negara kita
senafas dengan substansi ajaran Islam. Kemerdekaan memang belum diraih secara tuntas
dalam segala bidang. Namun, itulah tugas kita sebagai warga negara yang baik untuk tak
hanya mengeluhkan keadaan tapi juga harus turut serta memperbaikinya sebagai bagian dari
ekspresi hubbul wathan. Semoga Allah subhânahu wata‘âlâ senantiasa menjaga negara dan
agama kita dari malapetaka hingga bisa kita wariskan ke generasi-generasi berkutnya.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Sesuai dengan Al-Ghazali yang menegaskan bahwa ada hubungan simbiosis yang
tak terpisahkan antara agama dan negara. Alih-alih bertentangan, keduanya justru hadir
dalam keadaan saling menopang. Negara membutuhkan nilai-nilai dasar yang terkandung
dalam agama, sementara agama memperlukan “rumah” yang mampu merawat
keberlangsungannya secara aman dan damai. Momen Kemerdekaan RI harus diseimbangi
dengan nilai-nilai syukur kepada sang pencipta. Dalam praktik pengabdian ini KKN 125
Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung bersama masyarakat mengadakan kegiatan
Tabligh Akbar dan Tasyakur HUT RI dengan mengisi kemerdekaan selama ini dengan
meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan adalah
bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diharapkan akan terus menjadi bentuk
silaturahmi dari pihak UIN SGD Bandung dan masyarakat desa Bojongsoang. Dengan
adanya kegiatan tersebut, diharapkan bisa mengubah mindset masyarakat yang semula
belum
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
mempunyai kesadaran untuk memaknai kemerdekaan RI dengan rasa syukur menjadi lebih
mensyukuri karunia yang diberikan Allah SWT.
2. Saran
Sebagai warga negara, dalam rangka mewujudkan rasa syukur atas proklamasi
kemerdekaan dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai berikut.
4. Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka bela negara.
1. Allah SWT, yang selalu ada dalam setiap langkah, atas karunia, hidayah, akal,
pikiran, kekuatan, kesehatan dan segala kemudahan-Nya.
2. Kedua orang tua yang telah mendukung secara moril maupun materil terhadap
pelaksanaan KKN SISDAMAS 2022
3. Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. H. Mahmud M,Si., CSEE
5. Ibu Dr. Neneng Windayani S,Pd., M,Pd selaku Dosen pembimbing lapangan
7. Tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat Rw. 03 Desa Bojongsoang
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
8. Seluruh Jajaran guru, staff, dan siswa RA Al-Manshur DTA Al-Manshur, DTA Al-
Ianah
9. Teman-teman kelompok 125 KKN SISDAMAS 2022 UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
G. DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Handrix Chris, and Fatchiah E. Kertamuda. . 2016. “Syukur sebagai sebuah
pemaknaan.” Jurnal Ilmiah Psikologi 18, no. 2 109-118.
JUKNIS KKN UIN BANDUNG. 2022. PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA NYATA UIN SGD
BANDUNG TAHUN 2022. Bandung: LP2M UIN SGD BANDUNG.
Prayoga, Yudi. 2022. “Lampung nu.or.id.” NU ONLINE. 18 Agustus. Diakses September 18,
2022. https://lampung.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-mari-kita-isi-kemerdekaan-
dengan-rasa-syukur-7Ee9a.
Sagir, Akhmad. 2014. “Pertemuan sabar dan syukur dalam hati.” Jurnal Studia Insania 2, no.
1 19-31.
Sikumbang, A. T. . 2012. “ Persepsi Masyarakat Tentang Materi Ceramah Da‘I di Kota Medan
(Studi Pada Anggota Jamaah Majelis Taklim Al-Ittihad) .” Jurnal Analytica Islamica,
1(1) 144-147.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings