Anda di halaman 1dari 30

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN

A. STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK


BIDANG  KEAHLIAN           :    TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM  KEAHLIAN       :    TEKNIK MESIN
KOMPETENSI KEAHLIAN   :    TEKNIK PENGELASAN
MATA PELAJARAN KELAS
X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 – – – –
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 – – – –
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 – –

3. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
Jumlah A dan B 26 26 19 19 18 18
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1.  Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 – – – –
2. Fisika 3 3 – – – –
3. Kimia 3 3 – – – –
C2.  Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Mesin 4 4 – – – –
2. Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 5 5 – – – –
3. Dasar Perancangan Teknik Mesin 4 4 – – – –
C3.  Kompetensi Keahlian
1. Teknik Pengelasan Oksi-Asetelin (OAW) – – 8 8 – –
2. Teknik Pengelasan Busur Manual (SMAW) – – 8 8 8 8
3. Teknik Pengelasan Gas Metal (MIG/MAG) – – 8 8 8 8
4. Teknik Pengelasan Gas Tungsten (TIG) – – – – 9 9
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan – – 7 7 8 8
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 31 31 32 32
Total 48 48 50 50 50 50

BAB I

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Pengembangan Kurikulum 2013
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan
yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang
diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a.    Kondisi Nyata
SMK Negeri 2 Banyumas berdiri sejak 2 Desember 2003 berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Banyumas Tentang Penetapan Pendirian / Pembukaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Neeri 2
Banyumas Kabupaten Banyumas. Tahun Pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 2 Banyumas Memiliki
tiga kompetensi keahlian yaitu : Teknik Pengelasan, Teknik Pengelasan dan Teknik Bodi Otomotif.
Pada Tahun 2017 seluruhnya memperoleh Status Akrediatsi A.
SMK Negeri 2 Banyumas adalah satuan pendidikan  yang melaksanakan fungsi dan memberikan
layanan pendidikan serta menyelenggarakan pendidikan jalur formal jenjang menengah yang
memerlukan adanya suatu program yang jelas dan dipahami oleh semua pihak baik pihak internal
maupun eksternal sekolah. Atas dasar itulah  SMK Negeri 2 Banyumas memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat
melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik,  potensi, dan kebutuhan peserta
didik.
Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMK Negeri 2 Banyumas akan menjadi sekolah yang
memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan sekolah, sehingga
terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan
berbagai keunggulan-keunggulan lokal.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Negeri 2 Banyumas masih harus terus berbenah dan
mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SMK Negeri 2
Banyumas adalah sebagai berikut:
1.         Standar Kompetensi Lulusan
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Banyumas berdasarkan Rapor Mutu Sekolah Tahun 2018 untuk
Standar Kompetensi Lulusan Memenuhi Standar Nasional Pendidikan seperti pada tabel berikut ini:
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 7 *****
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi
1.1. 7 *****
sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
1.1.1. 7 *****
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
1.1.2. 7 *****
berkarakter
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
1.1.3. 7 *****
disiplin
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
1.1.4. 6.99 *****
santun
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
1.1.5. 7 *****
jujur
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
1.1.6. 7 *****
peduli
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
1.1.7. 7 *****
percaya diri
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
1.1.8. 7 *****
bertanggungjawab
Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang
1.1.9. 7 *****
hayat
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 7 *****
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi
1.2. 7 *****
pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural,
1.2.1. 7 *****
konseptual, metakognitif
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi
1.3. 7 *****
keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
1.3.1. 7 *****
kreatif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
1.3.2. 6.99 *****
produktif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
1.3.3. 7 *****
kritis
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
1.3.4. 7 *****
mandiri
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
1.3.5. 7 *****
kolaboratif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
1.3.6. 6.99 *****
komunikatif
2.         Standar Isi
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Banyumas berdasarkan Rapor Mutu Sekolah Tahun 2018 untuk
Standar Isi Memenuhi Standar Nasional Pendidikan seperti pada tabel berikut ini::
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
2 Standar Isi 6.42 ****
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan 6.44 ****
kompetensi lulusan
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 6.4 ****
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi 6.76 *****
pengetahuan
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi 6.7 *****
keterampilan
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 6.18 ****
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi 6.18 ****
pembelajaran
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 6.99 *****
dikembangkan sesuai prosedur
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam 7 *****
pengembangan kurikulum
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 7 *****
2.2.3. Melewati tahapan operasional pengembangan 7 *****
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan 6.98 *****
pendidikan yang dikembangkan
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai 5.83 ****
ketentuan
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran 6.99 *****
sesuai struktur kurikulum yang berlaku
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk 4.27 ***
pendalaman materi
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada 5.08 ****
muatan lokal
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri 7 *****
siswa
3.         Standar Proses
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Banyumas berdasarkan Rapor Mutu Sekolah Tahun 2018 untuk
Standar Proses Memenuhi Standar Nasional Pendidikan seperti pada tabel berikut ini:
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
3 Standar Proses 5.28 *****
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran 6.99 *****
sesuai ketentuan
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah 7 *****
dikembangkan
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 7 *****
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap 6.99 *****
dan sistematis
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan 7 *****
pengawas sekolah
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan 6.93 *****
tepat
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan 6.46 ****
jumlah siswa sesuai ketentuan
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai 6.96 *****
pembelajaran
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 6.96 *****
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan 6.96 *****
ilmiah
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.97 *****
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.98 *****
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban 6.95 *****
yang kebenarannya multi dimensi;
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada 6.96 *****
keterampilan aplikatif
3.2.9. Mengutamakan  pemberdayaan siswa sebagai 6.98 *****
pembelajar sepanjang hayat
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah 6.98 *****
guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja
adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar 6.97 *****
belakang budaya siswa.
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai 6.95 *****
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
karakteristik siswa
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam 6.97 *****
meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 6.96 *****
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 6.97 *****
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan 6.96 *****
dalam proses pembelajaran
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara 6.99 *****
komprehensif
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 7 *****
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 6.93 *****
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran 6.92 *****
kepada guru
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 6.93 *****
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses 7 *****
pembelajaran
4.         Standar Penilaian Pendidikan
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Banyumas berdasarkan Rapor Mutu Sekolah Tahun 2018 untuk
Standar Penilaian Pendidikan Memenuhi Standar Nasional Pendidikan seperti pada tabel berikut ini:
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
4 Standar Penilaian Pendidikan 6.9 *****
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6.87 *****
4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan 6.74 *****
keterampilan
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan 7 *****
ranah
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 6.96 *****
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang 6.99 *****
obyektif dan akuntabel
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 6.92 *****
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 6.86 *****
4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 7 *****
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara 6.73 *****
periodik
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 6.94 *****
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek 6.93 *****
sikap
4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek 6.93 *****
pengetahuan
4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek 6.95 *****
keterampilan
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 6.88 *****
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan 6.84 *****
penyelenggara sesuai prosedur
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai 7 *****
prosedur
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan 6.8 *****
pertimbangan yang sesuai
5.         Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Banyumas berdasarkan Rapor Mutu Sekolah Standar Nasional
Pendidikan Tahun 2018 untuk Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menuju SNP 4 seperti
pada tabel berikut ini:
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4 ***
5.1. Ketersediaan  dan kompetensi guru sesuai 3.17 **
ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 2.62 **
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar 0 *
seimbang
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran 0 *
5.1.4. Bersertifikat pendidik 5.68 ****
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik 6.05 ****
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik *
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik 5.51 ****
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik 0 *
5.2. Ketersediaan  dan kompetensi kepala sekolah 6.8 *****
sesuai ketentuan
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7 *****
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan 7 *****
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang 7 *****
ditetapkan
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara 7 *****
5.2.5. Bersertifikat pendidik 7 *****
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah 7 *****
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik 5.25 ****
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik 6.12 ****
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik 4.08 ***
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik 4.66 ***
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik 5.25 ****
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga 1.86 *
administrasi sesuai ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi 0 *
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi 0 *
berkualifikasi minimal SMK/sederajat
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi *
bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan 7 *****
Administrasi
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan 3.34 **
Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik *
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik *
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik *
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik *
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai 0 *
ketentuan
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 0 *
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium 0 *
berkualifikasi sesuai
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium *
bersertifikat
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 0 *
berpengalaman sesuai
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran 0 *
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran *
berpendidikan sesuai ketentuan
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 0 *
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan *
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
sesuai ketentuan
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik *
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik *
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik *
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik *
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan 3.15 **
sesuai ketentuan
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 7 *****
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan 7 *****
berkualifikasi sesuai
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan *
bersertifikat
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan 7 *****
berpengalaman sesuai
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 0 *
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan 0 *
sesuai ketentuan
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik *
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi *
minimal baik
5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik *
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik *
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik *
5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi *
minimal baik
6.         Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Banyumas berdasarkan Rapor Mutu Sekolah Standar Nasional
Pendidikan Tahun 2018 untuk Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Menuju SNP 3 seperti pada
tabel berikut ini:
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3.11 **
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 3.16 **
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang *
sesuai dan memadai
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 0 *
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan 7 *****
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah 0 *
siswa
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi 6.12 ****
persyaratan
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan 5.35 ****
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 2.24 **
pembelajaran yang lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 5.41 ****
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar 0 *
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar 3.5 **
6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai 0 *
standar
6.2.5. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar 0 *
6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar 0 *
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar 0 *
6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai 2.8 **
standar
6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar 0 *
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 5.5 ****
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai 0 *
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai 2.45 **
6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai 7 *****
6.2.14. Kondisi laboratorium biologi layak pakai *
6.2.15. Kondisi laboratorium fisika layak pakai *
6.2.16. Kondisi laboratorium kimia layak pakai 0 *
6.2.17. Kondisi laboratorium komputer layak pakai 0 *
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa layak pakai 0 *
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 3.66 **
pendukung yang lengkap dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar 3.5 **
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar 3.5 **
6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar 3.5 **
6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar 3.5 **
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 5.07 ****
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar 3.5 **
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar *
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar 4.37 ***
6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar 7 *****
6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai 0 *
standar
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 7 *****
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 6.99 *****
6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa 6.89 *****
kerja
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai 0 *
6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai 1.4 *
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 1.4 *
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai 3.5 **
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 2.33 **
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai *
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7 *****
6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak pakai 1.4 *
6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai 0 *
6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak 0 *
pakai
7.         Standar Pengelolaan Pendidikan
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Banyumas berdasarkan Rapor Mutu Sekolah Standar Nasional
Pendidikan Tahun 2018 untuk Standar Pengelolaan Pendidikan Memenuhi SNP seperti pada tabel
berikut ini:
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 6.48 ****
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6.95 *****
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas 6.94 *****
sesuai ketentuan
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang 6.97 *****
lingkup sesuai ketentuan
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah 6.94 *****
dalam perencanaan pengelolaan sekolah
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai 6.88 *****
ketentuan
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah 6.47 ****
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
lengkap
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan 6.86 *****
kesiswaan
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga 7 *****
kependidikan
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 7 *****
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran 6.99 *****
serta masyarakat serta lembaga lain yang
relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum 6.98 *****
dan kegiatan pembelajaran
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam 2.29 **
melaksanakan tugas kepemimpinan
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik *
7.3.2. Berjiwa kepemimpinan 7 *****
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 0 *
7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik 6.76 *****
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 0 *
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 0 *
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi 7 *****
manajemen
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai 7 *****
ketentuan
8.         Standar Biaya Operasi
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Banyumas berdasarkan Rapor Mutu Sekolah Standar Nasional
Pendidikan Tahun 2018 untuk Standar Biaya Operasi Memenuhi SNP seperti pada tabel berikut ini:
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
8 Standar Pembiayaan 5.88 ****
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 6.99 *****
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu 7 *****
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang 7 *****
ekonomi yang jelas
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu 7 *****
siswa kurang mampu
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6.23 ****
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil 6.23 ****
sesuai ketentuan
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan 4.4 ***
baik
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari 0 *
APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 6.97 *****
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh 6.23 ****
pemangku kepentingan
b.    Kondisi Ideal
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 2 Banyumas adalah terpenuhinya 8
(delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan
hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai.
1.    Standar Kompetensi Lulusan
Standar kompetensi lulusan pendidikan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan. Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran
atau kelompok mata pelajaran, termasuk kompetensi membaca dan menulis. Kompetensi
lulusan mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan. Standar kompetensi lulusan di SMK Negeri 2 Banyumasdiarahkan untuk
meletakkan dasar beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur,           memiliki sikap
mental yang kuat untuk mengembangkan dirinya secara berkelanjutan, menguasai ilmu
pengetahuan teknologi dan seni serta memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan
pembangunan, memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja atau berwirausaha danberkontribusi dalam pengembangan industri
Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global.
2.    Standar Isi
Standar isi pendidikan adalah mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka
dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
kalender pendidikan/akademik.
a.   Kelompok Mata Pelajaran dan Kedalaman Isi
Standar isi pendidikan mengatur kerangka dasar kurikulum, beban belajar, kalender
akademik, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Standar isi mencakup lingkup dan
kedalaman materi pembelajaran untuk memenuhi standar kompetensi lulusan. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 2 Banyumas terdiri dari: kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; kelompok mata
pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
Setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan secara holistik sehingga pembelajaran
masing-masing kelompok mata pelajaran ikut mewarnai pemahaman dan penghayatan
peserta didik. Semua kelompok mata pelajaran sama pentingnya dalam menentukan
kelulusan peserta didik. Pelaksanaan semua kelompok mata pelajaran disesuaikan
dengan perkembangan fisik dan psikis peserta didik.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia di SMK Negeri 2
Banyumas dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
di SMK Negeri 2 Banyumasdimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi di SMK Negeri 2 Banyumas dimaksudkan
untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitifitas,
kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan di SMK Negeri 2
Banyumas dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas
dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan budi pekerti/kepribadian di SMK
Negeri 2 Banyumasdiamalkan sehari-hari oleh peserta didik di dalam dan di luar sekolah,
dengan contoh pengalaman yang diberikan oleh setiap pendidik dalam interaksi sosialnya
di dalam dan di luar sekolah, dengan contoh pengalaman yang diberikan oleh setiap
pendidik dalam interaksi sosialnya di dalam dan di luar sekolah, serta dikembangkan
menjadi bagian dari budaya sekolah. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan budi
pekerti/kepribadian di SMK Negeri 2 Banyumas dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan kewarganegaraan, agama, akhlak mulia, budi pekerti, bahasa, seni dan budaya,
dan pendidikan jasmani. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi di SMK
Negeri 2 Banyumas dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika,
ilmu pengetahuan alam keterampilan/kejujuran, dan/atau teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. Kelompok mata pelajaran estetika di SMK
Negeri 2 Banyumas dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan
budaya, dan muatan lokal yang relevan. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan
kesehatan di SMK Negeri 2 Banyumas dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
pendidikan jasmani, olah raga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam,, dan
muatan lokal yang relevan.
b.    Beban Belajar
Beban belajar SMK Negeri 2 Banyumas diperhitungkan dengan menggunakan jam
pembelajaran per minggu per semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur,
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur sesuai dengan kebutuhan dan ciri khas masing-
masing.
c.    Kurikulum Kecakapan Hidup
Kurikulum untuk SMK Negeri 2 Banyumasdapat memasukkan pendidikan kecakapan
hidup. Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat
merupakan bagian dari pendidikan kelompok kewarganegaraan, keimanan dan ketakwaan,
pendidikan akhlak mulia dan kepribadian, pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pendidikan estetika, atau pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan. Pendidikan
kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari sekolah melalui tugas pembiasaan
atau terintegrasi di dalam seluruh kelompok mata pelajaran.
d.    Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum untuk SMK Negeri 2 Banyumasdapat memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat merupakan bagian dari
pendidikan kelompok keimanan dan ketakwaan, pendidikan akhlak mulia dan kepribadian,
pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan estetika, atau pendidikan jasmani,
olah raga dan kesehatan. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta
didik melalui kegiatan ko kurikuler, dan penguatan pada ekstra kurikuler.
e.   Kalender Pendidikan
Waktu pembelajaran yang dituangkan dalam kalender pendidikan atau kalender akademik
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
hari libur. Untuk setiap satuan pendidikan harus mengacu pada peraturan menteri.
3.   Standar Proses
Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Dalam proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, memotivasi, menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologinya. Dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan.
Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran, dan
pengawasan yang baik. Perencanaan harus didukung oleh sekurang-kurangnya dokumen
kurikulum, silabus untuk setiap mata pelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan harus memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas dan beban
mengajar maksimal per pendidik, rasio maksimal buku teks pelajaran per peserta didik,
dan rasio maksimal jumlah peserta didik per pendidik.
Penilaian proses pembelajaran di SMK Negeri 2 Banyumas untuk kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi harus menggunakan berbagai teknik penilaian,
termasuk ulangan dan atau penugasan, sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai dalam satu tahun. Penilaian proses pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran
selain ilmu pengetahuan dan teknologi harus mencakup observasi dan evaluasi harian
secara individual terhadap peserta didik, serta observasi dan evaluasi akhir secara
individual yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu semester. Penilaian
proses pembelajaran harus mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan efektif.
Pengawasan mencakup pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan
langkah tindak lanjut yang diperlukan.
  4.  Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan pra jabatan dan
kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan. Pendidik harus memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku. Kompetensi adalah tingkat kemampuan minimal
yang harus dimiliki dan dipenuhi seorang pendidik untuk dapat berperan sebagai agen
pembelajaran. Kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran di SMK Negeri 2
Banyumas meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial sesuai Standar Nasional Pendidikan, yang dibuktikan
dengan sertifikat profesi pendidik, yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi kepribadian mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi
profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan/atau sertifikat keahlian tetapi memiliki keahlian
khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah melewati uji
kelayakan dan kesetaraan. Kualifikasi akademik pendidikan minimum untuk pendidik SMK
Negeri 2 Banyumasa dalah S1.
Tenaga kependidikan di SMK Negeri 2 Banyumas sekurang-kurangnya terdiri atas kepala
sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga
kebersihan sekolah. Persyaratan untuk menjadi kepala SMK Negeri 2 Banyumas meliputi:
berstatus guru SMK, memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku; memiliki pengalaman
mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SMK; dan memiliki kemampuan
kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang pendidikan.
5.   Standar Prasarana dan Sarana
Standar prasarana dan sarana pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang
berkaitan dengan persyaratan minimal tentang lahan, ruang kelas, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi, perabot, alat dan media pendidikan, buku, dan sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
Standar prasarana pendidikan mencakup persyaratan minimal dan wajib dimiliki oleh
setiap satuan pendidikan lahan, ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang pendidik, ruang
tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit
produksi, ruang kantin, instalasi dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Standar sarana pendidikan
mencakup persyaratan minimal tentang perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Lahan satuan pendidikan meliputi sekurang-kurangnya lahan untuk bangunan sekolah,
lahan praktek, lahan untuk sarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan
satuan pendidikan suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat. Standar
letak lahan satuan pendidikan sejenis dan sejenjang serta letak lahan satuan pendidikan di
dalam klaster satuan pendidikan yang menjadi pengumpan masukan peserta didik.
Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan jarak tempuh maksimal yang
harus dilalui oleh peserta didik untuk menjangkau satuan pendidikan tersebut. Standar
letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan
kesehatan lingkungan. Standar rasio luas ruang kelas per peserta didik dirumuskan
dengan mengacu pada standar sarana dan prasarana yang telah ditetapkan oleh BSNP.
Standar kualitas bangunan minimal di SMK Negeri 2 Banyumas adalah kelas B. Standar
keragaman buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah minal judul buku di perpustakaan
satuan pendidikan. Standar jumlah buku tekspelajaran untuk masing-masing mata
pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan per peserta didik. Standar sumber belajar
lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio jumlah.
6.    Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan menjadi tanggung jawab
kepala satuan pendidikan. Pengelolaan sekolah di SMK Negeri 2 Banyumas menuju
penerapan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas dalam perencanaan program,
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan pembelajara, pendayagunaan
tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, penilaian kemajuan
hasil belajar, dan pengawasan.
SMK Negeri 2 Banyumas dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang sebagai penanggung
jawab pengelolaan pendidikan. Keputusan akademis pada satuan pendidikan ditetapkan
oleh rapat dewan pendidik/guru dilaksanakan atas dasar prinsip musyawarah mufakat
yang berorientasi pada mutu, dan apabila keputusan dengan prinsip musyawarah mufakat
tidak tercapai, pengambilan keputusan ditetapkan atas dasar suara terbanyak. SMK Negeri
2 Banyumas senantiasa melibatkan komite sekolah. Komite sekolah kurang-kurangnya
beranggotakan masyarakat yang mewakili orang tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat,
praktisi pendidikan, dan pendidik, yang memiliki wawasan, kepedulian, komitmen terhadap
peningkatan mutu pendidikan.
SMK Negeri 2 Banyumas memiliki pedoman atau aturan yang sekurang-kurangnya
mengatur tentang; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus; kalender
pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan dan mingguan;
struktur organisasi satuan pendidikan; peraturan akademik; pembagian tugas diantara
tenaga pendidik dan kependidikan dan peserta didik; serta penggunaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana; kode etik hubungan antara sesama warga di antara lingkungan
satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat.
SMK Negeri 2 Banyumas dikelola atas dasar Rencana Pengembangan Sekolah dan
Rencana Kerja Tahunan meskipun masih sangat jauh dari sempurna. Selama ini rencana
kerja tahunan merupakan penjabaran rinci dari RPS yang merupakan rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan yang melipuri masa 4 (empat) tahun. Rencana kerja meliputi
sekurang-kurangnya jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ekstrakurikuler dan hari
libur; mata pelajaran yang ditawarkan pada semester gasal, semester genap, penugasan
pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan lainnya; buku teks pelajaran yang dipakai pada
masing-masing mata pelajaran; jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pelajaran, pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis
pakai; program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi
sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta dan penyelenggara program, jadwal rapat
Dewan pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan orang tua/wali murid, dan
rapat satuan pendidikan dengan komite sekolah; rencana anggaran pendapatan dan
belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahun; jadwal penyusunan laporan
akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun terakhir. Rencana kerja juga
harus disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite
Sekolah.
Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan berpedoman kepada rencana kerja tahunan
dan rencana jangka panjang dan menengah. Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan
dilaksanakan secara mandiri, efisien, mendapat persetujuan dari rapat dewan pendidik dan
komite sekolah. Pelaksanaan kegiatan yang perlu atau mendesak tapi tidak diprogramkan
di dalam rencana kerja tahunan dilaksanakan secara ad-hoc dan pelaksanaan kegiatan
tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari rapat dewan pendidik dan
komite sekolah.
Pengawasan di SMK Negeri 2 Banyumasmeliputi pemantauan supervisi, evaluasi,
pelaporan, pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan dilakukan
secara teratur dan berkesinambungan oleh kepala sekolah dan komite sekolah atau pihak
lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan. Pemantauan dilakukan
untuk menilai efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas satuan pendidikan.
Supervisi dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik
satuan pendidikan dan kepala sekolah. Supervisi meliputi supervisi manajerial dan
akademik. Supervisi mengacu pada standar yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional. Pelaporan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, kepala
sekolah, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan. Laporan oleh pendidik SMK Negeri
2 Banyumasbditujukan kepada sekolah dan orang tua/wali peserta didik, berisi hasil
evaluasi dan penilaian dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Laporan
oleh tenaga kependidikan ditujukan kepada kepala sekolah, berisi pelaksanaan teknis dari
tugas masing-masing dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Laporan
kepala sekolah SMK Negeri 2 Banyumas ditujukan kepada komite sekolah atau bentuk lain
dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan, dan Dinas Pendidikan Kota,
berisi hasil evaluasi dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Setiap pihak
yang menerima laporan wajib menindaklanjuti laporan tersebut untuk meningkatkan mutu
dan layanan pendidikan, termasuk memberikan sanksi atas pelanggaran yang
ditemukannya.
8.    Standar Penilaian
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian prestasi belajar peserta didik. Penilaian
hasil belajar peserta didik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri No. 20
Tahun 2007.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok
mata pelajaran dan kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui pengamatan
terhadap perubahan prilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afektif dan kepribadian
peserta didik; serta ujian, ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif
peserta didik. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi diukur melalui ujian, ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik materi yang dinilai. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran
estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilai hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan dilakukan
melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
psikomotorik dan afeksi peserta didik, dan ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk
mengukur aspek kognitif peserta didik. SMK Negeri 2 Banyumas melakukan penilaian
akhir pada untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik dari penilaian
akhir mempertimbangkan hasil penilaian akhir satuan pendidikan. Penilaian akhir
mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik sejak awal hingga akhir masa studi. Ujian
sekolah dilakukan untuk semua mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tidak diujikan secara nasional untuk menentukan kelulusan peserta didik.
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan penilaian bersifat nasional atas
pencapaian standar kompetensi lulusan oleh peserta didik hasilnya dapat dibandingkan
baik antar satuan pendidikan, antar daerah, maupun antar waktu. BSNP
menyelenggarakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang diikuti peserta didik untuk
mengukur kompetensi peserta didik dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi, dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional pendidikan oleh peserta
didik, satuan pendidikan, dan/atau program pendidikan, rata-rata tahunan hasil Ujian
Sekolah Berstandar Nasional yang diperoleh dalam program pendidikan dan/atau satuan
pendidikan dipertimbangkan dalam akreditasi satuan pendidikan dan/atau program
pendidikan; salah satu dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; bahan
pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik dari program pendidikan
dan/atau satuan pendidikan; dan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Penilaian kompetensi peserta didik pada Ujian Sekolah
Berstandar Nasional dilakukan dengan mengacu pada prinsip-prinsip penilaian
8.    Standar Biaya Operasi
Standar pembiayaan mengatur komponen dan besarnya biaya operasional satuan
pendidikan. Pembiayaan di SMK Negeri 2 Banyumas mencakup biaya investasi, biaya
operasi dan biaya personal satuan pendidikan.
Biaya investasi di SMK Negeri 2 Banyumas mencakup pembiayaan penyediaan sarana
prasarana, pengembangan SDM. Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari
dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional satuan
pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional
pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasional satuan pendidikan
meliputi: gaji tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan
atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung seperti
daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
Biaya operasional dalam bentuk donatur di SMK Negeri 2 Banyumas meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler secara teratur dan berkelanjutan.
c.         Potensi dan Karakteristik
Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMK Negeri 2 Banyumas diantaranya   adalah :
1.     Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang minimal S-1, dengan latar belakang
sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, memiliki komitmen untuk terus memajukan dan
mengembangkan potensi yang dimilikinya
2.     Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat rendah
3.     Kurangnya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja
B.       Dasar Hukum Yang Relevan
Landasan Hukum yang relevan untuk Kurikulum 2013 adalah :
–     Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
–     PP No. 19 Tahun 2005 yang direvisi dengan PP No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
–     Permendiknas No. 22, 23 dan 24 Tahun 2006 (Kurikulum 2013);
–     Permendiknas No. 6 Tahun 2007 (Kurikulum 2013);
–     Kepmendikbud No.130/D/Kep/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Menengah;
–     Permendikbud 34 Tahun 2018 tentang SKL Kurikulum 2013;
–     Permendikbud 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Kurikulum 2013;
–     Permendikbud 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Kurikulum 2013;
–     Permendikbud 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Kurikulum 2013;
–     Permendikbud 70 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013;
–     Permendikbud No 61, 62, 63, 64 Tahun 2014;
–     Permendikbud 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
–     Permendikbud 103, 104, 111 tahun 2014;
–     Perdirjen 464, tentang Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan
Kompetensi Keahlian (C3);
–     Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 tahun 2012 tentang Bahasa, sastra dan Aksara Jawa;
–     Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 tahun 2013 tentang petunjuk Pelaksanaan Perda No. 9
tahun 2012;
–     Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tanggal 23 Juli 2013 tentang
Implementasi Mulok Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs,
SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah;
C.       Visi Satuan Pendidikan
Mewujudkan Tamatan SMK Negeri 2 Banyumas yang mandiri serta menghasilkan tamatan yang
berorientasi pada kebutuhan dunia kerja.
D.      Misi Satuan Pendidikan
a.       Menghasilkan tamatan yang profesional dan dapat bekerja  secara mandiri atau diserap di dunia
kerja
b.      Membekali tamatan yang memiliki keahlian yang sesuai dengan program keahlian dan dilandasi
moralitas yang kuat ( Kuat dalam Imtaq dan trampil dalam Imtek )
c.       Mengubah peserta didik dari ststus beban menjadi produktif
d.      Mengembangkan potensi tamatan yang trampil dalam bidangnya serta mencintai lingkungannya
E.       Tujun Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi
menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.    Tujuan Umum Pendidikan Menengah Kejuruan adalah :
a.       meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b.      mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab;
c.       mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan
menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; dan
d.      mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan
secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya
alam dengan efektif dan efisien.
2.      Tujuan Khusus Pendidikan Menengah Kejuruan adalah sebagai berikut:
a.       menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi
lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi
dalam program keahlian yang dipilihnya;
b.      menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya;
c.       membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan
yang lebih tinggi; dan
d.      membekali peserta didik dengan kompetensikompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang
dipilih.
3.      Tujuan Satuan Pendidikan adalah sebagai berikut:
1.         Menghasilkan tamatan yang profesional dan dapat bekerja secara mandiri atau diserap di dunia
kerja
2.         Menghasilkan tamatan yang unggul dan kompetitif di dunia kerja
3.         Menghasilkan tamatan yang memiliki kemandirian dan profesional
4.         Menghasilkan tamatan yang yang menjunjung tinggi kedisiplinan dan nilai kebersamaan serta
bertanggungjawab
5.         Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan berbasis komptensi (CBT) melalui pola dan
sistem yang menyenangkan
6.         Menghasilkan tamatan yang peduli terhadap lingkungan
F.        Standar Kompetensi Lulusan
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan kejuruan di atas diperlukan standar kompetensi lulusan
SMK/MAK yang dijabarkan dari profil lulusan sebagai berikut:
1.       beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur;
2.       memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan dirinya secara berkelanjutan;
3.       menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta memiliki keterampilan sesuai dengan
kebutuhan pembangunan;
4.       memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja atau
berwirausaha; dan
5.       berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global.
Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 3 (tiga) Tahun
No Area Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga)
Kompetensi Tahun
A.1. Keimanan dan
A.1.1 memiliki pemahaman, penghayatan, dan
Ketakwaan kesadaran dalam mengamalkan ajaran agama
kepada Tuhan yang dianut
Yang A.1.2 memiliki pemahaman, penghayatan, dan
Maha
kesadaran dalam berperilaku yang
Esa menggambarkan akhlak mulia
A.1.3 memiliki pemahaman, penghayatan, dan
kesadaran dalam hidup berdasarkan nilai kasih
dan sayang
No Area Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga)
Kompetensi Tahun
A.2. Kebangsaan A.2.1 meyakini Pancasila sebagai dasar Negara
dan Cinta Kesatuan Republik Indonesia
Tanah Air A.2.2 memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa
bangga, dan semangat berkorban untuk tanah
air, bangsa, dan negara
A.2.3 menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang demokratis dan warga masyarakat
global
A.2.4 bekerjasama dalam keberagaman suku, agama,
ras, antargolongan, jender, dan bahasa dengan
menjunjung hak asasi dan martabat manusia
A.2.5 memiliki pemahaman, penghayatan, dan
kesadaran untuk patuh terhadap hukum dan
norma sosial
A.2.6 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran
untuk menjaga dan melestarikan lingkungan
alam, kepedulian sosial dalam konteks
pembangunan berkelanjutan
A.3. Karakter A.3.1 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran
Pribadi untuk bersikap dan berperilaku jujur
dan Sosial A.3.2 memiliki kemandirian dan bertanggungjawab
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
A.3.3 memiliki kemampuan berinteraksi dan bekerja
dalam kelompok secara santun, efektif, dan
produktif dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya
A.3.4 memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
situasi dan lingkungan kerja secara efektif
A.3.5 memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan
keahliannya secara berkelanjutan
A.3.6 memiliki etos kerja yang baik dalam menjalankan
tugas keahliannya
A.4. Kesehatan A.4.1 memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku
Jasmani dan hidup bersih dan sehat untuk diri dan
Rohani lingkungan kerja
A.4.2 memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan
rohani dalam menjalankan tugas keahliannya
A.4.3 menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi
tekanan pekerjaan, dapat bekerja produktif, dan
bermanfaat bagi lingkungan kerja
A.5. Literasi A.5.1 memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
keahliannya
A.5.2 memiliki kemampuan menggunakan Bahasa
Inggris dan bahasa asing lainnya untuk
menunjang pelaksanaaan tugas sesuai
keahliannya
A.5.3 memiliki pemahaman matematika dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.4 memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains
dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.5 memiliki pemahaman konsep dan prinsip
pengetahuan sosial dalam melaksanakan tugas
sesuai keahliannya
A.5.6 memiliki kemampuan menggunakan teknologi
No Area Standar Kompetensi Lulusan – 3 (tiga)
Kompetensi Tahun
dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.7 memiliki kemampuan mengekspresikan dan
mencipta karya seni budaya lokal dan nasional
A.6. Kreativitas A.6.1 memiliki kemampuan untuk mencari dan
menghasilkan gagasan, cara kerja, layanan,
dan produk karya inovatif sesuai keahliannya
A.6.2 memiliki kemampuan bekerjasama
menyelesaikan masalah dalam melaksanakan
tugas sesuai keahliannya secara kreatif
A.7. Estetika A.7.1 memiliki kemampuan mengapresiasi,
mengkritisi, dan menerapkan aspek estetika
dalam menciptakan layanan dan/atau produk
sesuai keahliannya

A.8. KemampuanA.8.1 memiliki kemampuan dasar dalam bidang


Teknis keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja
A.8.2 memiliki kemampuan spesifik dalam program
keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja dan menerapkan kemampuannya
sesuai prosedur/kaidah dibawah pengawasan
A.8.3 memiliki pengalaman dalam menerapkan
keahlian spesifik yang relevan dengan dunia
kerja
A.8.4 memiliki kemampuan menjalankan tugas
keahliannya dengan menerapkan prinsip
keselamatan, kesehatan, dan keamanan
lingkungan
A.9. Kewirausahaan
A.9.1 memiliki kemampuan mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang usaha dengan
mendayagunakan pengetahuan dan
keterampilan dalam keahlian tertentu
A.9.2 memiliki kemampuan memperhitungkan dan
mengambil resiko dalam mengembangkan dan
mengelola usaha
A.9.3 memiliki keinginan kuat dan kemampuan
mengelola usaha dengan mendayagunakan
pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian
tertentu
G.      Profil Lulusan Program Keahlian Teknik Pengelasan
Tujuan Paket Keahlian Teknik Pengelasan adalah membekali peserta didik dengan
ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :
1.         Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
2.         Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab
3.         Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan
seni
4.         Menddik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam Bidang Studi Keahlian Teknologi
dan Rekayasa Program Keahlian Teknik Elektronika Paket Keahlian Teknik Pengelasan, agar dapat
bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
5.         Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi, dan mengembangkan sikap
profesional sesuai dengan Paket Keahlian Teknik Pengelasan
6.         Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang
berminat untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi.
H.      Deskripsi KKNI Level 2 Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan
a. Istilah dan Difinisi
1.      Skema Sertifikasi KKNI Level II
Skema sertifikasi KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan merupakan
skema sertifikasi Kualifikasi yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi BNSP
bersama Direktorat Pembinaan SMK. Skema mengacu pada Keputusan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor : Kep. 342/Men/X/2007 tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor lndustri Pengolahan Sub Sektor
lndustri Barang Dari Logam Bidang Jasa lndustri Pengelasan Sub Bidang Pengelasan
SMAW dan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor : Kep. 105
/MenN/2008 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
lndustri Pengolahan Sub Sektor lndustri Barang Dari Logam Bidang Jasa lndustri
Pengelasan Sub Bidang Pengelasan NON SMAW. Skema sertifikasi ini digunakan untuk
memastikan kompetensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dan sebagai acuan bagi
LSP dan asesor kompetensi dalam pelaksaan sertifikasi kompetensi Keahlian Teknik
Pengelasan.
2.      Ruang Lingkup Skema Sertifikasi
2.1.  Ruang Lingkup : Teknik Pengelasan
2.2. Lingkup penggunaan sertifikat : pada perusahaan, instansi, lembaga, atau organisasi yang
memiliki divisi atau berkaitan dengan teknik Pengelasan
3.      Tujuan Sertifikasi
3.1.  Memastikan kompetensi kerja KKNI Level II Teknik Pengelasan ,
3.2.  Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP dan asesor kompetensi.
4.      Acuan Normatif
Acuan-acuan yang digunakan dalam menyusun skema sertifikasi ini meliputi:
4.1.      Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan .
4.2.      Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
4.3.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2004 tentang Sadan Nasional
Sertifikasi Profesi.
4.4.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional
4.5.      Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahu 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia
4.6.      lnstruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya
Manusia Indonesia.
4.7.      Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2016 tentang
Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional.
4.8.      Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 3 tahun 2016 tentang
Tatacara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
4.9.      Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor Kep.
342/Men/X/2007tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor
lndustri Pengolahan Sub Sektor lndustri Sarang Dari Logam Sidang Jasa lndustri
Pengelasan Sub Sidang Pengelasan SMAW
4.10.    Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor : Kep. 105 /Men/V/2008
tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor lndustri
Pengolahan Sub Sektor lndustri Sarang Dari Logam Sidang Jasa lndustri Pengelasan Sub
Sidang Pengelasan NON SMAW
4.11.    Peraturan Sadan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/SNSP/111/2014 tentang Penilaian
Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi
4.12.    Peraturan Sadan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 2/SNSP/Vlll/2017 tentang Pedoman
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi
4.13.    Peraturan Sadan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor: 1/SNSP/11/2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Sertifikasi Profesi bagi Lulusan SMK
4.14.    Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.130/D/KEP/KR/20
17 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan
5.      Kemasan I Paket Kompetensi
5.1   Deskripsi
Jenis kemasan ini adalah kemasan KKNI yang merupakan kualifikasi  kompetensi teknis
lulusan SMK. Kualifikasi ini merefleksikan peran individu dalam melaksanakan satu tugas
spesifik, dengan menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan , serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan
langsung atasannya. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual
bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian yang tersedia terhadap
masalah yang lazim timbul. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab membimbing orang lain.
5.2  Sikap Kerja
Secara umum sikap kerja yang diharapkan :
5.2.1.   Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5.2.2.   Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
5.2.3.   Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
5.2.4.   Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya.
5.2.5.   Menghargai keanekaragaman  budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapaUtemuan original orang lain.
5.2.6.   Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
5.3    Peran Kerja
Kualifikasi ini merupakan jalur untuk bekerja pada kompetensi keahlian Teknik
Pengelasan, dalam melaksanakan pekerjaan, bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri
dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
5.4    Aturan Pengemasan.
Didalam pemaketan yang ditetapkan untuk level II Kompetensi Keahlian Teknik
Pengelasan adalah sebagai berikut :
5.4.1         Jenis Kemasan  : KKNI
5.4.2         Nama Skema     : KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan.
                   5.4.3         Aturan Pengemasan :
Untuk mendapatkan KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik pengelasan ,
kompetensi yang harus dicapai dengan total 22 ( dua puluh dua) unit kompetensi yang
terdiri dari:
a.         8 ( delapan) Unit Kompetensi Inti
b.        14 ( empat belas) Unit Kompetensi pilihan/khusus
5.5     Rincian Unit Kompetensi
Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
KODE UNIT  JUDUL UNIT KOMPETENSI
NO
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
Mengidentifikasi prinsip-prinsip Keselamatan
1. JIP.SM01.002.01
dan Kesehatan Kerja (K3)
2. JIP.SM01.003.01 Melakukan pekeriaan secara tim
3. JIP.SM02.001.01 Menqukur denqan alat ukur mekanik dasar
Membaca sketsa dan/atau qambar keria
4. JIP.SM02.002.01
sederhana
Menaaunakan  peralatan tanqan dan mesin-
5. JIP.SM02.003.01
mesin rinaan
6. JIP.SM02.004.01 Melaksanakan pemotonqan secara mekanik
7. JIP.SM02.005.01 Melaksanakan pemotonqan denqan qas
8. JIP.SM02.007.01 Membaca qambar teknik dan simbol las
KOMPETENSI PILIHAN I KHUSUS
Melaksanakan rutinitas (dasar) pengelasan
9. JIP.SM02.008.01
dengan proses las busur manual
Mengelas pelat posisi di bawah tangan/ flat
10. JIP.SM02.009.01
dengan proses las busur manual
Mengelas pelat posisi mendatar/ horizontal
11. JIP.SM02.010 .01
dengan proses las busur manual
Mengelas pelat posisi tegak/ vertikal dengan
12. JIP.SM02.011 .01
proses las busur manual.
JIP.GM02.001 .0 Melaksanakan Rutinitas {dasar) Pengelasan
13.
1 denqan Proses Las GMAW
Mengelas Pelat Posisi di Bawah
14. JIP.GM02.002.01
Tangan( 1F, 1G) dengan Proses Las GMAW
Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan
15. JIP.GT02 .001.01
denqan Proses Las GTAW
Mengelas Pelat Posisi di Bawah Tangan(1F,
16. JIP.GT02.002.01
1G) denqan Proses Las GTAW
Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan
17. JIP.OA02.001.01
dengan Proses Las OAW
Mengelas Pelat Posisi di Bawah Tangan(1F,
18. JIP.OA02 .002.01
1G) dengan Proses Las OAW
19. JIP.SM03.001.01 Membuat laooran
20. JIP.SM03.002.01 Melakukan perhitunqan dasar teknik
21. JIP.SM03.004.01 Menqoperasikan Komputer
Mengenal karakteristik dan penaaunaan
22. JIP.SM03.006.01
bahan
5              

5.6     Pencapaian  Kompetensi
Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik Pengelasan dapat dicapai melalui
pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga ) tahun. Klaster yang digunakan adalah sebagai
berikut :
5.6.1 Dasar Teknik Pengelasan
N KODE UNIT JUDUL UNIT
O
1. JIP.SM01.002.01 Mengidentifikasi prinsip-prinsip Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
2. JIP.SM01.003.01 Melakukan pekerjaan secara tim
3. JIP.SM02.001 .01 Mengukur dengan alat ukur mekanik dasar
4. JIP.SM02.002.01 Membaca sketsa dan/atau gambar kerja
sederhana
5. JIP.SM02.003.01 Menggunakan peralatan tangan dan mesin-
mesin ringan
6. JIP.SM02.004.01 Melaksanakan pemotongan secara mekanik
7. JIP.SM02.005.01 Melaksanakan pemotongan dengan gas
8. JIP.SM02.007.01 Membaca gambar teknik dan simbol las
9. JIP.SM02.008.01 Melaksanakan rutinitas (dasar) pengelasan
dengan proses las busur manual
 5.6.2 Teknik Pengelasan Lanjut 1
N
KODE UNIT JUDUL UNIT
O
1. JIP.SM01.002.01 Mengidentifikasi prinsip-prinsip Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
2. JIP.SM03.004.01 Membuat Laporan
3. JIP.SM03.002.01 Melakukan perhitungan dasar teknik
4. JIP.OA02.001.01 Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan
dengan Proses Las OAW
5. JIP.GM02.001.01 Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan
dengan Proses Las GMAW
6. JIP.OA02.002.01 Mengelas Pelat Posisidi Bawah Tangan(1F,
1G) dengan Proses Las OAW
7. JIP.SM02.009.01 Mengelas pelat posisi di bawah tangan/ flat
dengan proses las busur manual
8. JIP.SM02.010.01 Mengelas pelat posisi mendatar/ horizontal
dengan proses las busur Manual

 5.6.3      Teknik Pengelasan Lanjut 2


N KODE UNIT JUDUL UNIT
O
1. JIP.SM01.002.01 Mengidentifikasi prinsip-prinsip Keselamatan
dan Kesehatan Kerja K3
2. JIP.SM03.004.01
3. JIP.SM03 .006.01 Mengenal karakteristik dan penggunaan
bahan
4. JIP.GT02.001 .01 Melaksanakan Rutinitas (dasar) Pengelasan
dengan Proses Las GTAW
5. JIP.OA02.002.01 Mengelas Pelat Posisi di Bawah Tangan(1F,
1G) dengan Proses Las OAW
6. JIP.GM02.002.01 Mengelas Pelat Posisi di Bawah Tangan( 1F,
1G) dengan Proses Las GMAW
7. JIP.GT02 .002.01 Mengelas Pelat Posisi di Bawah Tangan(1F,
1G) dengan Proses Las GTAW
8. JIP.SM02.011.01 Mengelas pelat posisi tegak/ vertikal dengan
proses las busur manual.
     
6.       Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi
6.1       Peserta didik pada bidang keahlian Teknik Pengelasan yang telah menyelesaikan seluruh
mata pelajaran
6.2       Telah memiliki sertifikat atau surat keterangan telah melaksanakan Praktek Kerja lndustri
6.3       Memiliki nilai rapot pada kompetensi terkait
7.      Hak Pemohon Sertifikasi Dan Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.1              Hak Pemohon
7.1.1      Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikas i sesuai dengan skema
sertifikasi
7.1.2      Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi
7.1.3      Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan,
permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak
dilanggar, serta mempertimbangkan aturan yang bersifat nasional.
7.1.4      Memperoleh jaminan  kerahasiaan terhadap proses sertifikasi
7.1.5      Memperoleh hak banding terhadap keputusan Sertifikasi
7.1.6      Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten
7.1.7      Menggunakan sertifikat yang diperoleh untuk promosi diri sebagai tenaga pada
bidang  Teknik Pengelasan.
7.2       Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1      Melaksanakan keprofesian di kompetensi keahlian Teknik Pengelasan
7.2.2      Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh-sungguh dan konsekuen
7.2.3      Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan
7.2.4  Menjamin terpeliharanya kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi
7.2.5      Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar
dan dapat dipertanggung jawabkan
7.2.6      Membayar biaya sertifikasi
8. Biava  Sertifikasi
8.1 Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah , partisipasi masyarakat atau sumber
dana lainnya.
8.2 Biaya uji terdiri dari biaya pendaftaran peserta, penerbitan sertifikat , honor asesor,
penggandaan materi, biaya akomodasi dan transpor asesor yang diperhitung kan sesuai
kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen.
9. Proses Sertifikasi
9.1 Proses Pendaftaran
9.1.1    Pemohon memahami proses asesmen Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian
Teknik Pengelasan yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan
proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat
9.1.2    Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) yang dilengkapi dengan
bukti :
9.1.2.1 Kopi Kartu Pelajar
9.1.2.2 Bukti dari persyaratan klausul 6
9.1.2.3 Pas foto terbaru 4×6 sebanyak 2 lembar
9.1.3    Peserta mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti bukti
pendukung.
9.1.4    Peserta menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan
setiap informasiyang diperlukan untuk penilaian.
9.1.5    LSP menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa peserta sertifikasi memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
9.2 Proses Asesmen
9.2.1    Asesmen Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik Pengelasan
direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan
skema sertifikasi telah dilakukan secara obyekt if dan sistematis dengan bukti
terdokumentasi untuk memastikan kompetensi
9.2.2    Pelaksanan Asesmen Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik Pengelasan
dapat dilakukan sekaligus atau dengan cara dicicil sesuai klaster sertifikasi.
9.2.3    LSP menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen .
9.2.4    Asesor melakukan verifikasi persyaratan skema menggunakan perangkat asesmen dan
mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan
dikumpulkan.
9.2.5    Asesor menjelaskan, membahas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses
asesmen dengan Peserta Sertifikasi.
9.2.6    Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung
yang disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL-02, untuk memastikan
bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan.
9.2.7 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan
Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasi kan untuk
mengikuti proses uji kompetensi.
9.3 Proses Uji Kompetensi
9.3.1 Uji kompetensi Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik Pengelasan untuk
menilai kompetensi dapat dilakukan dengan menggunakan metoda praktik, tertulis, lisan
yang andal dan objektif serta konsisten. Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin
setiap hasil uji dapat dibandingkan satu sama lain, baik dalam hal muatan dan tingkat
kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau ketidaklulusan.
9.3.2 Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan melalui
verifikasi LSP
9.3.3 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Skema KKNI Level II pada
kompetensi keahlian Teknik Pengelasan diverifikasi dan dikalibrasi.
9.3.4 Proses Uji kompetensi dapat dilakukan sekaligus atau dengan cara dicicil per klaster
sertifikasi.
9.3.5 Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasi kan
“Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasi kan “Belum
Kompeten”.
9.3.6 Asesor melaporkan dan menyampaikan rekomendasi hasil uji kompetensi kepada LSP
9.3.7 Bukti yang dikumpulkan melalui uji kompetensi dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti
tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah
memenuhi aturan bukti VATM
9.4 Keputusan  Sertifikasi
9.4.1         LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses uji kompetensi
mencukupi untuk:
a. mengambil keputusan sertifikasi ;
b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding.
9.4.2 Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP berdasarkan
rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor melalui proses uji kompetensi.
Personil pelaksanaan uji kompetensi tidak ikut serta dalam membuat keputusan sertifikasi .
9.4.3 Personil LSP yang membuat keputusan sertifikas i harus memiliki pengetahuan yang
cukup dan pengalaman dalam proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan
sertifikasi telah dipenuhi.
9.4.4 LSP melakukan rapat teknis untuk memverifikas i berkas sertifikasi dan menetapkan
status kompeten yang dibuat dalam berita acara, untuk proses penerbitan sertifikat
kompetensi.
9.4.5 LSP menerbitkan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak menerima
sertifikat dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang ditandatangani dan disahkan oleh
personil yang ditunjuk LSP dengan masa berlaku sertifikat 3 (tiga) tahun.
9.4.6 Sertifikat KKNI level II diserahkan setelah seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi.
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1.   LSP akan melakukan pembekuan apabila seorang pemegang sertifikat:
a. Melanggar ketentuan pemegang sertifikat
b. Melanggar ketentuan disiplin peserta didik
c. Menyalahgunakan kewenangan yang telah diberikan
d. Mencemarkan nama baik LSP
9.5.2.   LSP akan melakukan pencabutan sertifikat apabila terjad i penyalahgunaan sertifikat dan
pelanggaran telah diberikan peringatan tetapi tidak diindahkan
9.6 Pemeliharaan Sertifikat
LSP tidak melakukan pemeliharaan terhadap sertifikat kompetensi.
9.7 Proses Sertifikasi Ulang
LSP tidak melakukan proses sertifikasi ulang
9.8 Penggunaan Sertifikat
Pemegang sertifikat KKNI Level II pada Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan harus
menandatangani persetujuan untuk  :

9.8.1  Memenuhi ketentuan skema sertifikasi yanag relevan

9.8.2         Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang
diberikan

9.8.3         Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP SMK dan tidak 
memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut 9.8.4 LSP SMK
dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah

9.8.5         Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi


yang memuat acuan LSP SMK setelah dibekukan atau dicabut sertifikatnya serta
mengembalikan sertifikat kepada LSP SMK yang menerbitkannya

9.9 Banding

9.9.1         LSP menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat


keputusan terhadap banding.

9.9.2         LSP menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara
konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.

9.9.3         Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa


diminta.

9.9.4         LSP memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses
penanganan banding.
9        Pemilik skema
Organisasi yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan skema
sertifikasi.
      Catatan    :    Organisasi tersebut adalah lembaga sertifikasi profesi itu, lembaga pemerintah, atau lainnya.

10    Sertifikat
Dokumen yang diterbitkan oleh SMK/MAK, Lembaga Sertifikasi Profesi, Dunia Kerja dan
Lembaga Negara/Kementerian/Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah sebagai
penyelenggara Uji Sertfikasi Kompetensi yang menunjukkan bahwa orang yang tercantum
namanya telah memenuhi persyaratan sertifikasi.
11    Kompetensi
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
      Catatan    :    untuk Pedoman ini yang dimaksudkan dengan kompetensi adalah kompetensi kerja, dan merujuk
pada batasan/definisi yang digunakan dalam UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
12    Kualifikasi
Penguasaan capaian pembelajaran yang menyatakan kedudukannya dalam Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
      Catatan    :    menggunakan batasan dalam Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI).


13    Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
      Catatan    :    menggunakan batasan dalam Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan

Kerja Nasional dan Peraturan Presiden RI No.8 Tahun 2012 tentang KKNI.
14    Asesmen
Proses menilai seseorang tentang pemenuhan persyaratan yang ditetapkan dalam skema
sertifikasi.
15    Uji sertifikasi kompetensi
Tatacara yang merupakan bagian dari asesmen untuk mengukur kompetensi peserta
sertifikasi menggunakan satu atau beberapa cara seperti tertulis, lisan, praktik, dan
pengamatan sebagaimana ditetapkan dalam skema sertifikasi.
16    Penguji kompetensi atau asesor kompetensi
Orang yang mempunyai kompetensi dan mendapatkan penugasan resmi untuk melakukan
dan memberikan penilaian dalam uji kompetensi yang memerlukan pertimbangan atau
pembenaran secara profesional.
17    Penyelia uji kompetensi
Orang yang diberikan kewenangan oleh lembaga sertifikasi profesi untuk melakukan
administrasi dan atau mengawasi pelaksanaan uji kompetensi, tetapi tidak melakukan
proses penilaian terhadap kompetensi peserta sertifikasi.
18    Personil
Individu, internal atau eksternal, dari lembaga sertifikasi profesi itu sendiri, lembaga
pemerintah, atau lainnya yang melaksanakan kegiatan sertifikasi untuk peserta didik/asesi.
19    Pemohon sertifikasi
Orang yang telah mendaftar untuk diterima mengikuti proses sertifikasi.
20    Peserta sertifikasi
Pemohon sertifikasi yang telah memenuhi persyaratan dan telah diterima mengikuti proses
sertifikasi.
21    Ketidakberpihakan
Perwujudan atau bentuk dari objektivitas.
      Catatan1  :    Objektivitas berarti bahwa benturan/konflik kepentingan tidak terjadi, atau dapat diselesaikan, agar

tidak menyebabkan pengaruh yang merugikan terhadap kegiatan sertifikasi.


      Catatan 2:     Istilah lain yang bermanfaat dalam menjelaskan unsur ketidakberpihakan adalah: kemandirian,

bebas dari benturan kepentingan, bebas dari bias, lack of prejudice, kenetralan, keadilan,
keterbukaan berpikir, even handedness, detachment, keseimbangan.
22    Keadilan
Penyediaan kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan bagi tiap peserta sertifikasi
dalam proses sertifikasi.
23    Validitas
Bukti bahwa asesmen telah dilakukan menggunakan ukuran-ukuran yang ditetapkan
dalam skema sertifikasi.
24    Keandalan
Indikator sejauh mana nilai hasil uji kompetensi konsisten untuk uji kompetensi yang
dilakukan pada waktu dan tempat berbeda, metode uji yang berbeda, dan asesor
kompetensi yang berbeda.
25    Banding
Permintaan oleh pemohon sertifikasi, peserta sertifikasi, atau pemegang sertifikat untuk
peninjauan kembali atas keputusan yang telah dibuat oleh lembaga sertifikasi profesi
terkait dengan status sertifikasi yang mereka harapkan.
26    Keluhan
Pernyataan ketidakpuasan, selain banding, oleh individu atau organisasi terhadap
Lembaga Sertifikasi Profesi berkaitan dengan hal-hal yang diharapkan dari kegiatan
Lembaga Sertifikasi Profesi, atau pemegang sertifikat.
27    Pemangku kepentingan
Individu, kelompok atau organisasi yang dipengaruhi oleh kinerja pemegang sertifikat atau
Lembaga Sertifikasi Profesi.
      Contoh     :    pemegang sertifikat, pengguna layanan dari pemegang sertifikat, pimpinan dari pemegang

sertifikat, konsumen, pemerintah.


      Pemangku kepentingan juga seringkali disebut sebagai para pihak yang berkepentingan atau disebut lebih singkat

sebagai para pihak.


28    Penilikan atau surveilance
Pemantauan berkala, selama periode sertifikasi, terhadap pemegang sertifikat untuk
memastikan kepatuhannya terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman,
standar atau skema sertifikasi.
29    Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
Lembaga pendidikan formal pada jenjang menengah, yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan. Waktu penyelenggaraan pendidikan dapat dilaksanakan selama durasi 3 (tiga)
tahun atau 4 (empat) tahun, dengan bidang kejuruan sesuai dengan bidang kerja atau
profesi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
30    Bidang keahlian SMK/MAK
Adalah Bidang Keahlian yang ada pada lingkup Spektrum Kurikulum SMK/MAK sebanyak
9 (sembilan) bidang keahlian.
31    Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan jabaran dari SKL yaitu kualitas yang harus dimiliki mereka
yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, berupa gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor)
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills.
32    Kompetensi Dasar
Adalah rincian kompetensi setiap mata pelajaran yang diturunkan dari Kompetensi Inti.
Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
b.  Pola UjiKompetensi di Program Keahlian Teknik Pengelasan
Sertifikasi Kompetensi di SMK Negeri 2 Banyumas adalah proses pemberian
sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi,
mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, standar internasional
dan/atau standar khusus atau kesatuan (kumpulan) dari kompetensi dasar SMK untuk para
peserta didiknya. Berdasarkan pola penyelenggaraannya, sertifikasi kompetensi di SMK
Negeri 2 Banyumas Program Keahlian Teknik Pengelasan adalah sebagai berikut:
SMK Negeri 2 Banyumas Program Keahlian Teknik Pengelasan  sebagai
penyelenggara sertifikasi kompetensi secara mandiri, harus mampu melaksakan sertifikasi
kompetensi secara sistemik, objektif dan kredibel sesuai dengan kompetensi keahlian-nya.
Sekolah dapat membentuk satuan tugas atau panitia pelaksana sertifikasi kompetensi
yang pada umumnya diberi nama Panitia Teknis Uji Kompetensi Keahlian (PTUKK).
PTUKK dibentuk dan ditetapkan oleh pimpinan sekolah, terdiri dan/atau karyawan dengan
jumlah minimal 5 (lima) personil yang mampu berfungsi sebagai pengarah, pimpinan,
pelaksana, dan tenaga administrasi.
Rincian kegiatan PTUKK SMK Negeri 2 Banyumas Teknik Pengelasan dalam
penyelenggaraan sertifikasi kompetensi secara mandiri dapat dijabarkan dalam alur proses
sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai