Struktur Kurikulum SMK Da’watul Khoir Kertosono Kurikulum 2013 Revisi untuk
jenjang kelas X, XI, dan XII. Tabel struktur kurikulum akan dirinci sebagai berikut :
1. Struktur Kurikulum 2013 Revisi 2016 (TBSM)
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : 2. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
3. Mulok (Bahasa Jawa) 2 2 2 2 2 2
4 Bimbingan Konseling 2 2 - - - -
Jumlah B 9 9 4 4 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 4 4 - - - -
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 5 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 8 8 8 8
2. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor - - 8 8 4 4
3. Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor - - 8 8 7 7
4. Pengelolaan Bengkeng Sepeda Motor - - - - 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 50 50 50 50 50 50
B. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SMK DA’WATUL KHOIR KERTOSONO
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Tujuan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. DIMENSI SIKAP LULUSAN SMK
RUMUSAN :
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
b. berkarakter, jujur, dan peduli
c. bertanggungjawab
d. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
e. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
2. DIMENSI PENGETAHUAN LULUSAN SMK
RUMUSAN :
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
a. ilmu pengetahuan
b. teknologi
c. seni
d. budaya, dan
e. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan
internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognif.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-
masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.
FAKTUAL:
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
KONSEPTUAL
Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan
struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional
PROSEDURAL
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan
pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
METAKOGNITIF
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya
dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan
kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional.
3. DIMENSI KETERAMPILAN LULUSAN SMK
RUMUSAN :
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
a. kreatif
b. produktif
c. kritis
d. mandiri
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain
4. TINGKAT KOMPETENSI KELAS X sd XII SMK
Sikap Spritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuanfaktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian pada bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Keterampilan
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
efektif
kreatif
produktif
kritis
mandiri
kolaboratif
komunikatif, dan
solutif.
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
a. Profil Lulusan Kompetensi keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor, SMK Da’watul
Khoir Kertosono.
D. BEBAN BELAJAR
1. Uraian Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan beban belajar pada satuan pendidikan SMK Da’watul Khoir
Kertosono terdiri dari:
a. Kegiatan tatap muka; pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan
tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
ditetapkan selama 45 menit.
b. Penugasan terstruktur; pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan peserta didik yang didesain
oleh guru untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau
kemampuan lainnya pada kegiatan tatapmuka.
Penugasan terstruktur termasuk; kegiatan perbaikan, pengayaan dan
percepatan, penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik serta
waktu yang ditetapkan perjam pembelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan selama 25 menit.
c. Kegiatan mandiri tidak terstruktur; pada hakekatnya kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi yang dilakukan peserta didik
yang didesain oleh guru untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi
mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
2. Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu
Jumlah jam pembelajaran perminggu di SMK Da’watul Khoir Kertosono adalah
50 jam pembelajaran tatap muka dengan beban belajar dalam satu tahun pelajaran
paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu. Beban belajar kegiatan
tatap muka keseluruhan adalah sebagaimana tertera pada Tabel berikut :
1 Jam Jumlah Jumlah jam
KELAS/ Minggu Waktu Tatap
pemb tatap Jam pemb. per-tahun
SEMESTE efektif muka per-
muka Per- (@ 60
R pertahun tahun
(menit) minggu menit)
X – XII 45 50 36 1368 jam 1026 jam
(1 – 6) pelajaran (standar-
(61560 minimum)
menit)
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
JP 45' 40% TT TMTT JP 45' 40% TT TMTT JP 45' 40% TT TMTT
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 135 54 32,4 21,6 3 135 54 32,4 21,6 3 135 54 32,4 21,6
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4
3. Bahasa Indonesia 4 180 72 43,2 28,8 3 135 54 32,4 21,6 2 90 36 21,6 14,4
4. Matematika 4 180 72 43,2 28,8 4 180 72 43,2 28,8 4 180 72 43,2 28,8
5. Sejarah Indonesia 3 135 54 32,4 21,6
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 135 54 32,4 21,6 3 135 54 32,4 21,6 4 180 72 43,2 28,8
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 135 54 32,4 21,6
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4
3. Bahasa Jawa 2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 135 54 32,4 21,6
2. Fisika 3 135 54 32,4 21,6
3. Kimia 3 135 54 32,4 21,6
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 4 180 72 43,2 28,8
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 180 72 43,2 28,8
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 225 90 54 36
C3. Kompetensi Keahlian TKR
1. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan 8 360 144 86,4 57,6 9 405 162 97,2 64,8
2. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan 8 360 144 86,4 57,6 8 360 144 86,4 57,6
3. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 8 360 144 86,4 57,6 8 360 144 86,4 57,6
4. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 315 126 75,6 50,4 8 360 144 86,4 57,6
C3. Kompetensi Keahlian TBSM
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 8 360 144 86,4 57,6 8 360 144 86,4 57,6
2. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor 8 360 144 86,4 57,6 4 180 72 43,2 28,8
3. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor 8 360 144 86,4 57,6 7 315 126 75,6 50,4
4. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor 6 270 108 64,8 43,2
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 315 126 75,6 50,4 8 360 144 86,4 57,6
Muatan lokal untuk Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dan
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor adalah Bahasa Daerah. Diberikan pada peserta didik
tingkat X, XI, dan XII dengan durasi 2 jam pelajaran setiap minggunya.
Penguatan kompetensi bisa dilakukan melalui Magang Guru di Industri, Guru Tamu dari
Industri, Teaching Factory, Kelas Industri dan kegiatan yang sejenis.
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian pada bidang kerja
yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memiliki perilaku jujur, - Bentuk teks genre cerita (teks
Pendidikan tanggung jawab, peduli, anekdot, pantun, cerita ulang),
Menengah responsif dan santun dalam faktual (laporan hasil
(Kelas X-XII) menggunakan bahasa Indonesia observasi, eksposisi, prosedur
untuk menanggapi fenomena kompleks, eksplanasi
alam dan sosial. kompleks), dan tanggapan
- Mengenal konteks budaya dan (teks negosiasi dan reviu
konteks sosial, satuan film/drama).
kebahasaan, serta unsur - Struktur teks bergenre cerita
paralinguistik dalam penyajian (teks anekdot, pantun, cerita
teks. ulang), faktual (laporan hasil
- Memahami bentuk, struktur, dan observasi, prosedur kompleks,
kaidah teks dalam genre cerita, eksplanasi kompleks), dan
faktual, dan tanggapan. tanggapan (teks negosiasi dan
- Membandingkan dan reviu film/drama).
menganalisis teks dalam genre - Konteks budaya dan situasi
cerita, faktual, dan tanggapan. yang melatarbelakangi lahirnya
- Mengklasifikasi teks dalam sebuah teks.
genre cerita, faktual, dan - Satuan bahasa pembentuk teks:
tanggapan. bunyi bahasa, fonem, suku
- Memilih teks sesuai dengan kata, morf, kata, kelas kata,
genre untuk mengungkapkan diksi, frasa.
gagasan. - Penanda kebahasaan dalam
- Menemukan makna teks dalam teks.
genre faktual, tanggapan, dan - Paralinguistik (lafal,
cerita. kelantangan, intonasi, tempo,
- Menyajikan teks dalam genre gestur, dan mimik).
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis dan
menyuntingnya.
- Mengabstraksi teks dalam genre
factual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis.
Mengalihkan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis ke dalam
bentuk lain.
- Memiliki sikap jujur, disiplin, - Bentuk teks genre cerita (teks
dan peduli dalam menanggapi cerita sejarah, novel), faktual
fenomena alam dan sosial. (berita), dan tanggapan (teks
- Mengenal konteks budaya dan iklan, editorial/opini).
konteks sosial, satuan - Struktur dan fitur bahasa teks
kebahasaan, serta unsur genre cerita (teks anekdot,
paralinguistik dalam penyajian pantun, cerita ulang ), faktual
teks. ( laporan hasil observasi,
- Memahami bentuk, struktur, dan prosedur kompleks,
kaidah teks dalam genre cerita, eksplanasi kompleks), dan
faktual, dan tanggapan. tanggapan (teks negosiasi).
- Membandingkan dan - Konteks budaya dan
menganalisis teks dalam genre situasi yang
cerita, faktual, dan tanggapan. melatarbelakangi lahirnya
- Menemukan makna teks dalam sebuah teks.
genre faktual, tanggapan, dan - Satuan bahasa pembentuk
cerita. teks: klausa, kalimat inti,
- Mengklasifikasi teks dalam kalimat tunggal, kalimat
genre cerita, faktual, dan majemuk.
tanggapan. - Penanda kebahasaan
- Memilih teks dalam genre dalam teks.
faktual, tanggapan, dan cerita - Paralinguistik (lafal,
untuk mengungkapkan gagasan. kelantangan, intonasi,
- Menyajikan teks dalam genre tempo, gestur, dan
faktual, tanggapan, dan cerita mimik).
secara lisan dan tulis dan - Paralinguistik (lafal,
menyuntingnya. kelantangan, intonasi,
- Mengabstraksi teks dalam genre tempo, gestur, dan
faktual, tanggapan, dan cerita mimik).
secara lisan dan tulis.
- Mengalihkan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis ke dalam
bentuk lain.
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menunjukkan sikap logis, kritis, - Bilangan Real.
Pendidikan analitis, kreatif, cermat dan teliti, - Aljabar.
Menengah bertanggung jawab, responsif, - Geometri dan Transformasi.
(Kelas X-XII) dan tidak mudah menyerah - Dasar-dasar Trigonometri.
dalam memecahkan masalah. - Limit fungsi Aljabar.
- Memiliki rasa ingin tahu, - Matriks.
percaya diri, semangat belajar - Kombinatorika.
yang kontinu, pemikiran - Statistika dan Peluang.
reflektif, dan ketertarikan pada - Turunan Fungsi Aljabar.
matematika. - Program Linear.
- Memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematika, serta
sikap kritis yang terbentuk
melalui pengalaman belajar.
- Memiliki sikap terbuka, objektif,
dan menghargai karya teman
dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas dan
efektif.
- Menjelaskan pola dan
menggunakannya untuk
melakukan prediksi dan
kecenderungan jangka panjang;
menggunakannya untuk
memprediksi kecenderungan
(trend) atau memeriksa
kesahihan argumen.
- Mengutarakan dan menggali
sifat-sifat fungsi pangkat dan
logaritma, dengan memanfaatkan
hubungan saling inverse
keduanya.
- Mengenal dan menggunakan
sifat- sifat aljabar dalam
menyelesaikan masalah sistem
persamaan dan pertidaksamaan,
dibantu dengan teknik geometri,
dan memberikan tafsiran
geometrinya.
- Memahami dan menggunakan
konsep operasi aljabar fungsi
termasuk komposisi.
- Menggunakan sifat- sifat
transformasi untuk menyelidiki
kesebangunan dan kekongruenan
dan menggunakannya untuk
memahami perbandingan
trigonometri.
- Memanfaatkan pendekatan
koordinat dalam menyelesaikan
masalah geometri (dan juga
aljabar pada umumnya).
- Menggunakan konsep limit
untuk memahami kecenderungan
fungsi dan menghampiri fungsi.
- Menggunakan konsep turunan
untuk memahami kecenderungan
dalam laju perubahan serta
menggunakannya dalam
pemodelan.
- Memberi estimasi dengan
menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat aljabar dan
data statistik.
- Pemanfaatan rasio dan proporsi
dalam menyederhanakan
(scaling) masalah, mengestimasi
dan menghitung perubahan rasio
(turunan).
- Membandingkan dan menilai
keefektifan berbagai metoda
penyajian data.
- Memahami dan menggunakan
berbagai teknik menghitung,
dengan prinsip perkalian sebagai
prinsip perkalian sentral.
- Memahami konsep peluang yang
didasarkan frekuensi relatif;
memanfaatkan teknik
kombinatorika dalam
menentukan peluang.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah yang
efektif, mengevaluasi hasil, dan
melakukan perumuman.
- Menunjukkan sikap logis, kritis, - Bilangan Real.
analitis, kreatif, cermat dan teliti, - Aljabar.
bertanggung jawab, responsif, - Geometri Ruang.
dan tidak mudah menyerah - Bunga majemuk, Angsuran,
dalam memecahkan masalah. Anuitas.
- Memiliki rasa ingin tahu, - Pertumbuhan, dan Peluruhan.
percaya diri, semangat belajar - Matriks dan Vektor.
yang kontinu, pemikiran reflektif - Induksi matematika
dan ketertarikan pada - Integral.
matematika. - Logika.
- Memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematika, serta
sikap kritis yang terbentuk
melalui pengalaman belajar.
- Memiliki sikap terbuka, objektif,
dan menghargai karya teman
dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas dan
efektif.
- Menggunakan pola untuk
menjelaskan kecenderungan
jangka panjang dan
menggunakannya dalam konteks
dunia nyata, dan
memanfaatkannya dalam
pemecahan masalah atau
berargumentasi.
- Memahami konsep matriks dan
operasinya dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
- Menganalisis sifat- sifat
sederhana dari bangun ruang
seperti diagonal ruang, diagonal
bidang, dan bidang diagonal.
- Menggunakan konsep integral
untuk memahami masalah
akumulasi dan menghampirinya,
dengan penerapan misalnya pada
masalah luas dan volume.
- Menggunakan hubungan turunan
dan integral.
- Memberi estimasi dengan
menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat aljabar,
visualisasi geometris dan data
statistic.
- Pemanfaatan rasio dan proporsi
untuk menyederhanakan
kompleksitas perhitungan, dan
mengestimasi.
- Mengevaluasi penyajian data
dengan cara membandingkan
penyajian data, statistik, dan data
aktual.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah yang
efektif, mengevaluasi hasil, dan
melakukan perumusan.
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memahami nilai-nilai yang - Prinsip dasar ilmu sejarah.
Pendidikan terkandung dalam suatu - Zaman Kuno.
Menengah peristiwa sejarah. - Zaman Pertengahan.
(Kelas X) - Meneladani kepemimpinan - Zaman Pergerakan Daerah.
tokoh sejarah dalam kehidupan - Zaman Modern.
masa kini. - Tokoh sejarah.
- Membangun semangat
kebangsaan, persatuan, dan
kesatuan.
- Menganalisis peristiwa sejarah
berdasarkan hubungan sebab-
akibat.
- Menulis cerita sejarah.
- Mengamalkan keteladanan dari - Demokrasi Liberal.
tokoh sejarah dalam kehidupan - Demokrasi Terpimpin.
masa kini. - Orde Baru.
- Menunjukkan sikap peduli - Reformasi.
terhadap benda-benda - Indonesia dalam Konteks
peninggalan sejarah. pergaulan dunia.
- Mengevaluasi suatu peristiwa
sejarah berdasarkan kesahihan
sumber dan penafsiran
penulisnya.
- Melakukan penelitian sederhana
tentang suatu peristiwa sejarah.
- Menulis cerita sejarah.
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Mengidentifikasi fungsi sosial, - Teks-teks: iklan, recount,
Pendidikan struktur teks dan unsur naratif, eksplanasi, report,
Menengah kebahasaan dari teks agak deskriptif, proverb, riddle,
(Kelas X-XII) panjang dalam kehidupan dan lagu, brosur, leaflet, banner,
kegiatan siswa sehari-hari. pamphlet, factual report,
- Komunikasi interpersonal, biografi, eksposisi hortatory,
transaksional, dan fungsional puisi, dalam wacana
tentang diri sendiri, keluarga, interpersonal, transaksional,
orang lain, dan objek kongkrit dan fungsional pada tataran
dan imajinatif, yang terdekat literasi informasional.
dengan kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari di rumah,
sekolah, dan masyarakat, serta
terkait dengan mata pelajaran
lain.
- Menyusun teks lisan dan tulis, - Struktur teks interpersonal,
agak panjang dengan transaksional, dan fungsional.
menggunakan struktur teks dan - Keterampilan mendengarkan,
unsur kebahasaan secara akurat berbicara, membaca, dan
dan berterima. menulis teks interpersonal,
- Menyunting teks tulis, agak transaksional, dan fungsional
panjang dengan menggunakan yang tercakup.
struktur teks dan unsur - Unsur-unsur kebahasaan.
kebahasaan. - Frasa kompleks.
- Menggunakan unsur kebahasaan - Modalitas: alternatif pembeda
secara akurat, berterima, dan lebih samar satu dengan yang
lancar secara spontan. lainnya.
- Mengidentifikasi fungsi sosial,
struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks, agak
panjang dalam kehidupan dan
kegiatan siswa sehari-hari.
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menunjukkan perilaku rasa ingin - Apresiasi dan kreasi karya
Pendidikan tahu, peduli lingkungan, kerjasama, seni rupa (seni rupa dua dan
Menengah jujur, percaya diri, dan mandiri tiga dimensi, kritik seni
(Kelas X) dalam berkarya seni budaya. rupa, dan pameran seni
- Memahami keberagaman dan nilai rupa).
estetis karya seni budaya. - Apresiasi dan kreasi karya
- Membandingkan masing- masing seni musik (gubahan lagu
karya seni dan nilai seni budaya dan musik, kritik musik, dan
untuk menemukenali/merasakan pertunjukan musik).
keunikan/keindahan serta nilai - Apresiasi dan kreasi karya
estetis. seni tari (penciptaan tari,
- Menerapkan dan memodifikasi kritik tari, dan pertunjukan
konsep, teknik, prosedur, bahan, tari).
media dalam proses berkarya seni - Apresiasi dan kreasi seni
budaya. teater (rancangan karya
- Menganalisis konsep, teknik, teater, kritik teater, dan
prosedur, bahan, media dalam pertunjukan teater).
proses berkarya seni budaya. - Apresiasi dan kreasi karya
- Menganalisis keberagaman dan seni rupa dua dan tiga
keunikan karya seni budaya. dimensi, kritik seni rupa dan
- Menyajikan hasil analisis dalam pameran seni rupa.
bentuk karya dan telaah seni - Apresiasi dan kreasi karya
budaya yang bernilai estetis. seni musik (musik kreasi,
- Menunjukkan perilaku rasa ingin kritik musik, dan
tahu, peduli lingkungan, kerjasama, pertunjukan musik).
jujur, percaya diri, dan mandiri - Apresiasi dan kreasi karya
dalam berkarya seni budaya. seni tari (Kreasi tari sesuai
- Menunjukkan keberagaman dan iringan, kritik tari dan
nilai estetis karya seni budaya. pertunjukan tari).
- Membandingkan masing- masing
karya dan nilai seni budaya untuk
menemukenali/merasakan
keunikan/nilai estetis.
- Mencipta karya seni budaya yang - Apresiasi dan kreasi karya
orisinal. seni teater (naskah teater,
- Mengevaluasi keberagaman dan kritik seni teater, dan
keunikan kreasi karya seni. pertunjukan seni teater).
- Menyajikan hasil evaluasi dalam
bentuk karya dan telaah seni budaya
original yang bernilai estetis.
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menganalisis dan memperbaiki Aktivitas fisik olahraga
Pendidikan kesalahan variasi dan kombinasi permainan dan atletik
Menengah keterampilan gerak salah satu - Pemainan bola besar, sepak
(Kelas X-XI) permainan dan olahraga. bola, bola voli, bola basket.
- Menganalisis variasi, kombinasi - Permainan bola kecil, dan
dan memperbaiki kesalahan atletik: softball, bulutangkis,
keterampilan olahraga beladiri. tenis meja.
- Menganalisis konsep dan - Aktivitas fisik gerakan jalan
mempraktikkan latihan, pengukuran cepat, lari, lompat, dan
komponen kebugaran jasmani. lempar atau permainan
- Menganalisis dan mempraktikkan tradisional sejenis.
rangkaian keterampilan senam - Menguasai aktivitas fisik
lantai. beladiri: pencak silat, karate,
- Menganalisis dan mempraktikkan taekwondo atau beladiri
variasi dan kombinasi keterampilan tradisional sejenis.
rangkaian gerak ritmik. - Menguasai rangkaian
- Menganalisis dan memperbaiki Aktivitas fisik melalui:
kesalahan keterampilan tiga gaya latihan pengembangan
renang yang berbeda dan kekuatan, daya tahan,
penyelamatan aktivitas di air. kelentukan, kecepatan, dan
- Memiliki perilaku hidup sehat koordinasi.
dalam memilih makanan dan - Menguasai aktivitas fisik
minuman dan menghindari diri dari rangkaian : senam lantai dan
tindakan merugikan diri sendiri. senam alat.
- Mengamalkan perilaku sportif, - Menguasai rangkaian
bertanggung jawab, menghargai gerakan aktivitas fisik
perbedaan, toleransi, bekerja sama, ritmik: senam aerobik dan
disiplin, dan menerima kekalahan SKJ secara harmonis.
dengan sikap positif dan - Menguasai gerakan aktivitas
mengekspresikan kemenangan fisik di air: renang gaya
dengan wajar. bebas, gaya punggung, gaya
dada dan penyelamatan
dalam aktivitas air.
Kesehatan
- Makanan dan minuman
sehat, pencegahan dan
penanggulangan penyakit,
bahaya penggunaa
NARKOBA dan
psikotropika serta upaya
pencegahan dan
penanggulangan nya,
dampak seks bebas, cara
mencegah HIV dan AIDS
serta cara penanggulangan
nya.
- STDS (Sexually Transmitted
Disease), AIDS, Penyakit
Menular Seksual (PMS).
- Peraturan perundangan
berkaitan NARKOBA dan
psikotropika.
2.
3. Deskripsi Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi pada Dasar Bidang
Keahlian SMK (C-1).
1.1. Simulasi Digital (Simdig)
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memahami nilai-nilai keimanan Komunikasi dalam jaringan
Pendidikan dengan menyadari hubungan (daring/online)
Menengah keteraturan dan kompleksitas alam • Pengertian komunikasi
(Kelas X) dan jagad raya terhadap kebesaran dalam jaringan
Tuhan yang menciptakannya • Jenis komunikasi dalam
- Mendeskripsikan kebesaran Tuhan jaringan
yang menciptakan berbagai sumber • Tujuan komunikasi dalam
energi di alam jaringan
- Mengamalkan nilai-nilai keimanan • Fungsi komunikasi dalam
sesuai dengan ajaran agama dalam jaringan
kehidupan sehari-hari • Komponen pendukung
- Menunjukkan perilaku ilmiah komunikasi dalam jaringan
(memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; Penerapan komunikasi daring
bertanggung jawab; terbuka; kritis; (online)
kreatif; inovatif dan peduli • Persiapan komunikasi
lingkungan) dalam aktivitas sehari- daring
hari sebagai wujud implementasi • Pelaksanaan komunikasi
sikap dalam melakukan percobaan daring
dan berdiskusi • Tindak lanjut komunikasi
- Menghargai kerja individu dan daring
kelompok dalam aktivitas sehari- Kelas maya
hari sebagai wujud implementasi • Definisi kelas maya
melaksanakan percobaan dan • Jenis kelas maya
melaporkan hasil percobaan • Manfaat kelas maya
- Memahami komunikasi dalam • Fitur kelas maya
jaringan (daring-online) Pembelajaran melalui kelas
- Menyajikan hasil pemahaman maya
tentang komunikasi dalam jaringan • Pembuatan akun
(daring-online) • Pengaturan profil
- Menyajikan hasil penerapan • Bergabung dalam
komunikasi daring (online) grup/kelas/kelompok
- Memahami kelas maya. • Perpustakaan maya
- Menyajikan hasil pemahaman (library)
tentang kelas maya • Catatan (note)
- Menerapkan pembelajaran melalui • Tugas atau kuis
kelas maya • Kalender
- Menyajikan hasil penerapan • Search dan filter
pembelajaran melalui kelas maya • Materi belajar
- Memahami presentasi video • Jajak Pendapat (polling)
- Menyajikan hasil pemahaman • Evaluasi pembelajaran
tentang presentasi video Presentasi video
- Menerapkan presentasi video untuk • Definisi presentasi video
branding dan marketing • Fungsi presentasi video
- Menyajikan hasil penerapan • Jenis presentasi video
presentasi video untuk branding dan • Ciri khas presentasi video
marketing
- Memahami simulasi visual Presentasi video untuk
- Menyajikan hasil pemahaman branding dan marketing
tentang simulasi visual • Tahap praproduksi video
- Menerapkan fitur aplikasi pengolah untuk branding dan
simulasi visual tahap praproduksi marketing
- Menyajikan hasil penerapan fitur • Tahap produksi video
aplikasi pengolah simulasi visual untuk branding dan
tahap praproduksi marketing
- Menerapkan fitur aplikasi pengolah • Tahap pascaproduksi dan
simulasi visual tahap produksi tindak lanjut video untuk
- Menyajikan hasil penerapan fitur branding dan marketing
aplikasi pengolah simulasi visual
tahap produksi Simulasi visual
- Menerapkan fitur aplikasi pengolah • Definisi simulasi visual
simulasi visual tahap pascaproduksi • Jenis simulasi visual
- Menyajikan hasil penerapan fitur • Fungsi simulasi visual
aplikasi pengolah simulasi visual Aplikasi pengolah simulasi
tahap pascaproduksi visual tahap praproduksi
- Memahami buku digital • Konsep produk
- Menyajikan hasil pemahaman • Pencarian ide dan premis
tentang buku digital • Sinopsis
- Menerapkan format buku digital • Storyboard
- Menyajikan hasil penerapan format Aplikasi pengolah simulasi
buku digital visual tahap produksi
- Menerapkan publikasi buku digital • Instalasi aplikasi
- Menyajikan hasil penerapan • Character
publikasi buku digital • Environment
• Property dan effect
• Menganimasikan
Aplikasi pengolah simulasi
visual tahap pascaproduksi
• Editing
• Fixing dan mixing
• Kemasan
Buku Digital
• Definisi buku digital
• Jenis buku digital
• Fungsi dan tujuan buku
digital
1.2.
1.3. Kimia pada SMK
Bidang Keahlian: 1. Teknologi dan Rekayasa
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Merumuskan masalah dan membuat - Materi dan perubahannya.
Pendidikan hipotesis. - Struktur atom, Sistem
Menengah - Membuat rancangan dan periodik dan Ikatan kimia.
(Kelas X) melakukan percobaan dengan - Bentuk molekul.
menggunakan beberapa variabel, - Larutan elektrolit dan
menggunakan alat-alat dan bahan, larutan non- elektrolit.
mencatat hasil pengamatan, - Reaksi oksidasi reduksi dan
mengolah dan menyajikan data bilangan oksidasi.
dalam bentuk tabel atau grafik, - Tatanama senyawa
menganalisis, menginterpretasi anorganik dan organik
data, dan membuat kesimpulan. sederhana.
- Membuat laporan tertulis dengan - Stoikiometri.
menggunakan kaidah penulisan - Hidrokarbon dan minyak
ilmiah dan tata bahasa yang benar bumi.
serta mempresentasikan laporan - Termokimia.
dengan menggunakan teknologi - Laju reaksi.
informasi. - Kesetimbangan kimia.
- Memahami dan menganalisis - Sifat larutan asam basa dan
konsep, prinsip, hukum, dan teori pH larutan.
kimia serta saling keterkaitannya - Hidrolisis.
dan menerapkannya untuk - Larutan penyangga.
menyelesaikan masalah dalam - Kelarutan dan hasil kali
kehidupan. kelarutan (Ksp).
- Mengembangkan sikap ilmiah: rasa - Sistem koloid.
ingin tahu, tekun, ulet, jujur, - Sifat koligatif larutan.
disiplin, tanggung jawab, dan peduli - Redoks dan Elektrokimia.
melalui ilmu kimia. - Senyawa karbon (halo
alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil
alkanoat).
- Benzena dan turunannya.
- Makromolekul (polimer,
karbohidrat dan protein).
- Metode pemisahan dan
pengukuran.
- Penentuan kadar suatu
unsur/senyawa.
4. Deskripsi Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi pada Dasar Program
Keahlian SMK (C-2) Teknik Otomotif (TKR dan TBSM).
4.1. Gambar Teknik Otomotif
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami peralatan dan 4.1 Memilih peralatan dan kelengkapan
kelengkapan gambar teknik gambar teknik
3.2 Memahami garis-garis gambar teknik 4.2 Membedakan garis-garis gambar
sesuai bentuk dan fungsi garis teknik sesuai bentuk dan fungsi garis
3.3 Memahami huruf, angka dan etiket 4.3 Menyajikan huruf, angka dan etiket
gambar teknik gambar teknik
3.4 Memahami gambar konstruksi 4.4 Mengelompokkan gambar konstruksi
geometris berdasarkan bentuk geometris berdasarkan bentuk
konstruksi konstruksi
3.5 Menerapkan sketsa gambar benda 3D 4.5 Menyajikan sketsa gambar benda 3D
sesuai aturan proyeksi pictorial sesuai aturan proyeksi pictorial
3.6 Menerapkan sketsa gambar benda 2D 4.6 Menyajikan sketsa gambar benda 2D
sesuai aturan proyeksi orthogonal sesuai aturan proyeksi orthogonal
3.7 Menganalisis gambar potongan 4.7 Menyajikan jenis gambar potongan
berdasar jenis potongan berdasar jenis potongan
3.8 Menerapkan pembuatan ukuran 4.8 Menyajikan ukuran sesuai fungsi dan
sesuai fungsi dan pandangan utama pandangan utama gambar teknik
gambar teknik
3.9 Memahami pemberian ukuran 4.9 Menggunakan ukuran berantai, sejajar,
berantai, sejajar, kombinasi, berimpit, kombinasi, berimpit, koordinat dan
koordinat dan ukuran khusus ukuran khusus
3.10 Mengevaluasi hasil sketsa gambar 4.10 Menyajikan hasil evaluasi sketsa
benda 2D dan 3D standard proyeksi gambar benda 2D dan 3D standard
orthogonal proyeksi orthogonal
6. PRINSIP KEGIATAN
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi,
bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan
dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang
disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat
peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
7. TUJUAN
Tujuan dilaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Da’watul Khoir Kertosono
adalah :
a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri.
b. Untuk penyalurkan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik
c. Meningkatkan ESQ peserta didik
d. Mendapatkan peserta didik berprestasi di bidang olah raga dan seni serta
kreatifitas
e. Promosi sekolah lewat peserta didik berprestasi non akademik.
8. KEGIATAN
Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan di SMK Da’watul Khoir Kertosono
meliputi :
Bidang Keberbakatan / Prestasi terdiri dari :
b. Majelis Taqlim (Sie Kerohanian Islam)
c. Futsal/Sepak Bola
d. Bela Diri
Bidang Krida :
b. Pramuka ( wajib untuk kelas X dan XI )
c. LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)
d. PMR (Palang Merah Remaja)
e. Kader Kesehatan Remaja (UKS)
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara
dua orang yaitu konselor dan konseli. Melalui hubungan itu dengan konselor dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya menyediakan situasi belajar
dansituasi pengembangan potensi diri secara optimal pada konseli. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan
keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang
dimilikinya, demi kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli
dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-
kebutuhan yang akan datang. Konseling merupakan suatu hubungan profesional
antara seorang konselor yang terlatih dengan konseli. Hubungan ini biasanya bersifat
individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua
orang dan dirancang untuk membantu konseli memahami dan memperjelas pandangan
terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna
bagi dirinya.
Dengan demikian, maka bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah
yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
optimal. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli atau semua
peserta didik. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli
atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun
wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang
digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada
penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada
perseorangan (individual).
a. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasia-
kannya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan,
yaitu data atau keterangan yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini
guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
b. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang
diperlukan baginya.
c. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
konseling asas keterbukaan menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan
tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat terkait pada
terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang
menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing
terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
d. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong
konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang
diperuntukan baginya.
e. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli sebagai sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya
mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
f. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli dalam
kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi
masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan
apa yang diperbuat sekarang.
g. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
pelayanan terhadap sasaran pelayanan konseli yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
h. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh
guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu.
Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
i. Asas Kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak
boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama,
hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat
dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan
norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
j. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-
kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan
konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam
penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam
penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
k. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli)
mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing
dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan
demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata
pelajaran/praktik dan lain-lain.
l. Asas Tutwuri Handayani, yaitu walaupun berbeda – beda konseli yang dihadapi
namun tujuan nya tetap satu yaitu terentaskannya masalah konseli oleh konseli dengan
dampingan dari konselor.
m. Asas Kebersamaan, yaitu dalam konseling harus dilakukan bersama – sama antara
konselee dengan konselor, hal ini untuk manjaga keharmonisan, saling percaya, dan
kebersamaan yang kuat, konselee tidak bisa hanya diberi pengarahan, kadang kala
konseli membutuhkan pendamping untuk menyelesaikan masalahnya. namun, bukan
berarti konselor yang menyelesaikan masalah konseli.
Fungsi Bimbingan Konseling bagi peserta didik adalah:
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan
mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
Konselor dan personal di SMK Da’watul Khoir lainnya secara sinergi sebagai
teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program
bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan
disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat
(brain storming),home visit, dan sebagainya.
4. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama
dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli
secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun mata pelajarandi SMK Da’watul
Khoir, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran
sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif. Penyesuaian diri ini penting bagi peserta didik karena ketika mereka
magang industri, praktik kerja lapangan, dan memasuki dunia kerja akan melakukan
penyesuaian diri. Jika mereka berhasil menyesuaikan diri, maka mudah diterima di
lingkungannya dan mereka akan betah dalam lingkungan itu.
8. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang
tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang
produktif dan normatif.
9. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseli.
10. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta
dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi
yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini
diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan)
sesuai dengan minat konseling.
Sedangkan manfaat Bimbingan Konseling adalah:
1. Bimbingan konseling akan membuat diri peserta didik merasa lebih baik, merasa
lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut
membantu kita untuk menerima setiap sisi yang ada di dalam diri kita.
2. Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat
tingkat stress dan depresi yang dialami peserta didik karena dibantu untuk
mencari sumber stress tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian
terbaik dari permasalahan yang belum terselesaikan itu.
3. Bimbingan konseling membantu peserta didik untuk dapat memahami dan
menerima diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang
efektif dengan orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri.
4. Perkembangan personal peserta didik akan meningkat secara positif
2. Selain tugas Pengelolaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan BK dilaksanakan dengan:
Bila ada siswa-siswi yang terlambat masuk ke sekolah atau kedapatan merokok di
sekolah, maka guru pembinalah atau guru lainnya yang memberi tindakan langsung
terhadap siswa tersebut (berupa hukuman fisik atau lainnya). Setelah siswa
memperoleh sanksi/hukuman, maka guru pembimbing akan membantu/menangani
masalah siswa tersebut, dengan serangkaian wawancara, meneliti secara mendalam
latar belakang/penyebab masalah tersebut, sehingga diharapkan menghasilkan
terpecahkannya masalah tersebut dan terhindarnya siswa dari masalah lainnya.
Kegiatan Layanan
11. Kolaborasi : Membantu siswa atau pihak lain dalam memperoleh wawasan,
pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau
masalah yang dialami siswa, misal: guru mata pelajaran ataupun orang tua tentang
sikap dan hasil belajar siswa, dsb.
Kegiatan Pendukung
1. Pemahaman Siswa
a. Aplikasi Instrumentasi
Kegiatan mengumpulkan data tentang peserta didik dan lingkungannya melalui
aplikasi berbagai instrumen baik tes maupun non tes, contoh : Psikotes, DCM,
sosiometri, dsb.
B. Konferensi Kasus
Kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang
dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data-data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik yang bersifat terbatas dan
tertutup. Contoh : sering tidak masuk sekolah,menghadirkan guru, wali kelas, ortu,
pelatih olah raga,guru mata pelajaran, dsb.
C. Kunjungan rumah
Kegiatan memperoleh data peserta didik dan latar belakang orang tua/wali siswa
melalui pertemuan dengan orang tua/wali siswa dengan latar belakang suasana di
kediaman tempat tinggal siswa.
E. Tampilan pustaka
Kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik
dalam pengembangan pribadi, kemempuan sosial, kegiatan belajar dan karir/jabatan
G. Pengembangan Profesi
Kegiatan yang dilakukan oleh konselor dalam rangka meningkatkan
profesionalismenya dengan mengikuti kegiatan seminar, lokakarya, pelatihan,
pertemuan profesi, dan lain-lain, baik dilakukan secara mandiri ataupun kelembagaan.
a. Kontak Langsung
a.1 Kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa
a.1.1 Semua kegiatan layanan memerlukan kontak langsung dengan siswa baik kontak
secara perorangan, kelompok maupun klasikal (Layanan Dasar).
a.1.2 Untuk kegiatan melalui kontak langsung dengan siswa disediakan waktu
tersendiri minimum satu jam seminggu perkelas sehinggan siswa tidak dirugikan
kegiatan belajarnya dengan guru mata pelajaran/giri praktek (Layanan Klasikal)
jam pelajaran itu digunakan untuk melaksanakan:
Kegiatan aplikasi instrumentasi (pengisien angket, inventori, sosiometri,
testing, observasi, dsb)
Layanan orientasi klasikal
Layanan informasi klasikal
Layanan pembelajaran klasikal
Bimbingan kelompok
Evaluasi klasikal kegiatan bimbingan dan konsleing minggu sebelumnya
serta perencanaan kegiatan minggu berikutnya.
b.1 Kegiatan layanan konseling perseorangan, bimbingan kelompok dan konseling
kelompok dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah dapat mencapai 50% dari
selutuh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
b. Tanpa Kontak langsung dengan siswa
Kegiatan tanpa kontak langsung dengan siswa dapat dilaksanakan pada jam-jam
pelajaran di sekolah yaitu :
- Pengolahan hasil aplikasi instrumentasi
- Pengolahan himpunan data (Hasil belajar, hasil tes psikologis, dll)
- Penyiapan alat/bahan bimbingan
- Konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus
- Pengelolaan administrasi bimbingan dan konseling termasuk di dalamnya
perencanaan dan laporan kegiatan.
c. Hak panggil
Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa selain terjadwal
pada jam pelajaran, guru pembimbing memiliki “Hak Panggil” terhadap siswa asuh
yang menjadi tanggung jawabnya yang dilaksanakan dengan tidak merugikan siswa
dalam mengikuti pelajaran.Untuk setiap pemanggilan disediakan blanko undangan
dan surat ijin masuk kelas yang ditanda tangani konselor.
- Penggunaan panduan atau instrument baku dan atau disusun sendiri oleh guru
pembimbing/konselor.
e. Tahap-tahap Penilaian
- Penilaian segera (Laiseg), penilaian tahap awal yang dilakukan segera setelah
atau menjelang diakhirinya layanan
- Penilaian jangka pendek (Laijapen), penilaian lanjutan yang dilakukan setelah
satu atau lebih jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama
satu bulan
- Penilaian jangka panjang (Laijapang), penilaian lebih menyeluruh setelah
dilaksanakannya layanan dengan selang satu unit waktu tertentu, seperti satu semester.
6. Penilaian Proses
a. Penilaian dalam bimbingan dan konseling dilakukan juga terhadap
proses kegiatan dan pengelolaannya, yaitu terhadap :
- Layanan Bimbingan dan Konseling
M. KENAIKAN KELAS
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan
bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang
kompetensi-kompetensi selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan / naik ke tingkat berikutnya, apabila :
- Kehadiran minimum 90% dalam setiap semester.
- Paling banyak 3 mata pelajaran yang sampai batas akhir tahun ajaran belum
mencapai Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).
- Nilai pengembangan diri minimal Baik.
- Nilai sikap spiritual dan sosial minimal Baik.
- Predikat semua nilai mata pelajaran / standar kompetensi produktif kompeten
- Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang seluruh mata
pelajaran di tingkat tersebut.
2. Pelaksanaan Ulangan Harian
Waktu dan teknis pelaksanaan
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
Peserta didik dapat mengikuti ulangan harian bila telah mengikuti
kegiatan pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) yang diujikan dengan
syarat persentase kehadiran mengikuti kegiatan pembelajaran pada KD yang
diujikan minimal 85%,
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/ kompetensi program,
dan proses.
Teknik dan Instrumen penilaian yang digunakan dalam pelaksanaan ulangan
harian meliputi 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Alokasi waktu pelaksanaan ulangan harian ditentukan oleh masing-masing
guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat
kesukaran soal yang diujikan.
3. Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester
Waktu dan teknis pelaksanaan
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8
– 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Peserta didik berhak mengikuti ulangan tengah semester bila telah
mengikuti kegiatan pembelajaran minimal 85% dari jumlah kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan,
Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan tengah semester dirancang oleh
masing- masing guru dalam bentuk uraian dan atau pilihan ganda dan harus
mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam penyusunan naskah soal,
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/ kompetensi program, dan
proses.
Alokasi waktu pelaksanaan ulangan tengah semester ditentukan oleh masing-
masing guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan
tingkat kesukaran soal yang diujikan.
N. KELULUSAN
1. Kriteria Kelulusan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP nomor. 19 tahun 2005 pasal 72
ayat 1 adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar
dan menengah setelah :
- Menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran.
- Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
- Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten
untuk mata pelajaran yang diujikan. Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti
ketentuan permendiknas dan SOP yang diterbitkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP)
Keempat persyaratan di atas merupakan urutan pra syarat, artinya kelulusan bukan
semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional, tetapi untuk bisa
mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka siswa dinyatakan lulus dari SMK Da’watul
Khoir Kertosono jika :
1. Menyelesaikan seluruh Program Pembelajaran yang dibuktikan dengan
memiliki nilai lengkap pada Rapor mulai Semester 1 sampai dengan 6.
2. Memperoleh nilai minimal BAIK pada Penilaian Akhir untuk seluruh mata
pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
a. Penilaian berpedoman pada rentang Nilai sebagai berikut:
i. 91 - 100 : Predikat Sangat Baik (A)
ii. 81 – 90 : Predikat Baik (B)
iii. 71 – 80 : Predikat Cukup (C)
iv. 0 – 70 : Predikat Kurang
b. Penilaian Akhir sebagaimana dimaksud di atas merupakan Nilai Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan perhitungan 30%
Pengetahuan dan 70% Ketrampilan.
3. Target Kelulusan yang Akan dicapai oleh SMK Da’watul Khoir Kertosono
Adapun target kelulusan SMK Da’watul Khoir Kertosono Tahun 2020/2021
adalah sebagai berikut :
- Nilai rata-rata UNBK adalah 6,0
- Tingkat Kelulusan Siswa 100%
- Meningkatnya nilai UNBK siswa tahun 2019/2020 sebesar 5%
4. Program Peningkatan Kualitas Lulusan
1) Meningkatkan iman dan takwa peserta didik, melalui kegiatan keagamaan
melalui kegiatan Istiqosah
2) Melaksanakan pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan dengan
sinkronisasi kurikulum dengan DUDI
3) Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran
4) Melaksanakan peningkatan Standart Ketuntasan Belajar Minimal
5) Melaksanakan pengembangan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan
6) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dengan mengikut
sertakan peserta didik dalam berbagai lomba akademik
7) Memantapkan terwujudnya masyarakat belajar yang mandiri, dengan
memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca sesuai dengan program
Literasi sekolah.
8) Memajukan dan mengembangkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler sebagai
lembaga yang memiliki kehandalan output dan outcomes
9) Pengadaan sarana prasarana Pusat Sumber Belajar
10) Pengajaran dan pembelajaran berbasis ICT (wifi)
11) Try-out diadakan beberapa kali
12) Pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi – P1 dan siswa ujian berbasis LSP
5. Program Pasca Ujian Nasional dan Antisipasi Siswa Belum Lulus Ujian
Akhir
a. Mengikutsertakan peserta didik pada kegiatan keagamaan yang diadakan
sekolah, supaya iman dan taqwanya terpelihara sehingga tidak mudah putus
asa
b. Mendaftarkan peserta didik yang belum lulus untuk mengikuti Ujian
Nasional Perbaikan