Anda di halaman 1dari 81

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK

A. KERANGKA DASAR KURIKULUM SMK

Struktur Kurikulum SMK Da’watul Khoir Kertosono Kurikulum 2013 Revisi untuk
jenjang kelas X, XI, dan XII. Tabel struktur kurikulum akan dirinci sebagai berikut :
1. Struktur Kurikulum 2013 Revisi 2016 (TBSM)
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : 2. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
3. Mulok (Bahasa Jawa) 2 2 2 2 2 2
4 Bimbingan Konseling 2 2 - - - -
Jumlah B 9 9 4 4 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 4 4 - - - -
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 4 - - - -
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 5 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 8 8 8 8
2. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor - - 8 8 4 4
3. Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor - - 8 8 7 7
4. Pengelolaan Bengkeng Sepeda Motor - - - - 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 50 50 50 50 50 50
B. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SMK DA’WATUL KHOIR KERTOSONO
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Tujuan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada tiga
dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. DIMENSI SIKAP LULUSAN SMK
RUMUSAN :
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
b. berkarakter, jujur, dan peduli
c. bertanggungjawab
d. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
e. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
2. DIMENSI PENGETAHUAN LULUSAN SMK
RUMUSAN :
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
a. ilmu pengetahuan
b. teknologi
c. seni
d. budaya, dan
e. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan
internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognif.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-
masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.
FAKTUAL:
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
KONSEPTUAL
Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan
struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional
PROSEDURAL
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan
pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
METAKOGNITIF
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya
dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan
kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional.
3. DIMENSI KETERAMPILAN LULUSAN SMK
RUMUSAN :
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
a. kreatif
b. produktif
c. kritis
d. mandiri
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain
4. TINGKAT KOMPETENSI KELAS X sd XII SMK
Sikap Spritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuanfaktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian pada bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Keterampilan
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
 efektif
 kreatif
 produktif
 kritis
 mandiri
 kolaboratif
 komunikatif, dan
 solutif.
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

C. PROFIL LULUSAN SMK DA’WATUL KHOIR KERTOSONO


Profil Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) adalah sebagai berikut dibawah
ini: (Naskah Akademik SKL dan SI PMK, BSNP, 2016:4)

1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;


2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.

a. Profil Lulusan Kompetensi keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor, SMK Da’watul
Khoir Kertosono.

 Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia islami yang produktif, mampu


bekerja mandiri dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
 Memberikan pembekalan agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam
berkompetensi, mampu beradaptasi dilingkungan kerja dan dapat
mengembangkan sikap propesional sesuai kompetensi yang dimilikinya.
 Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
entreuprener agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.
 Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten di bidang :
 Perawatan dan perbaikan motor (engine)
 Perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga/ transmisi.
 Perawatan dan perbaikan chasis dan suspensi.
 Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan.

D. BEBAN BELAJAR
1. Uraian Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan beban belajar pada satuan pendidikan SMK Da’watul Khoir
Kertosono terdiri dari:
a. Kegiatan tatap muka; pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan
tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
ditetapkan selama 45 menit.
b. Penugasan terstruktur; pada hakekatnya kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan peserta didik yang didesain
oleh guru untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau
kemampuan lainnya pada kegiatan tatapmuka.
Penugasan terstruktur termasuk; kegiatan perbaikan, pengayaan dan
percepatan, penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik serta
waktu yang ditetapkan perjam pembelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan selama 25 menit.
c. Kegiatan mandiri tidak terstruktur; pada hakekatnya kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi yang dilakukan peserta didik
yang didesain oleh guru untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi
mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
2. Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu
Jumlah jam pembelajaran perminggu di SMK Da’watul Khoir Kertosono adalah
50 jam pembelajaran tatap muka dengan beban belajar dalam satu tahun pelajaran
paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu. Beban belajar kegiatan
tatap muka keseluruhan adalah sebagaimana tertera pada Tabel berikut :
1 Jam Jumlah Jumlah jam
KELAS/ Minggu Waktu Tatap
pemb tatap Jam pemb. per-tahun
SEMESTE efektif muka per-
muka Per- (@ 60
R pertahun tahun
(menit) minggu menit)
X – XII 45 50 36 1368 jam 1026 jam
(1 – 6) pelajaran (standar-
(61560 minimum)
menit)

3. Beban Belajar Penugasan di SMK Da’watul Khoir Kertosono


Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri
dari:
a. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
dari mata pelajaran yang bersangkutan.
b. Beban belajar meliputi satu jam pembelajaran (45 menit) tatap muka, satu jam
(25 menit) penugasan terstruktur, dan satu jam (alokasi waktu ditentukan oleh
peserta didik) kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Berikut Tabel Beban Penugasan di SMK Da’watul Khoir Kertosono untuk Teknik
dan Bisnis Sepeda Motor.

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
JP 45' 40% TT TMTT JP 45' 40% TT TMTT JP 45' 40% TT TMTT
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 135 54 32,4 21,6 3 135 54 32,4 21,6 3 135 54 32,4 21,6
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4
3. Bahasa Indonesia 4 180 72 43,2 28,8 3 135 54 32,4 21,6 2 90 36 21,6 14,4
4. Matematika 4 180 72 43,2 28,8 4 180 72 43,2 28,8 4 180 72 43,2 28,8
5. Sejarah Indonesia 3 135 54 32,4 21,6
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 3 135 54 32,4 21,6 3 135 54 32,4 21,6 4 180 72 43,2 28,8
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 135 54 32,4 21,6
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4
3. Bahasa Jawa 2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4 2 90 36 21,6 14,4
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 135 54 32,4 21,6
2. Fisika 3 135 54 32,4 21,6
3. Kimia 3 135 54 32,4 21,6
C2. Dasar Program Keahlian
1. Gambar Teknik Otomotif 4 180 72 43,2 28,8
2. Teknologi Dasar Otomotif 4 180 72 43,2 28,8
3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 5 225 90 54 36
C3. Kompetensi Keahlian TKR
1. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan 8 360 144 86,4 57,6 9 405 162 97,2 64,8
2. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan 8 360 144 86,4 57,6 8 360 144 86,4 57,6
3. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 8 360 144 86,4 57,6 8 360 144 86,4 57,6
4. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 315 126 75,6 50,4 8 360 144 86,4 57,6
C3. Kompetensi Keahlian TBSM
1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 8 360 144 86,4 57,6 8 360 144 86,4 57,6
2. Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor 8 360 144 86,4 57,6 4 180 72 43,2 28,8
3. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor 8 360 144 86,4 57,6 7 315 126 75,6 50,4
4. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor 6 270 108 64,8 43,2
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 315 126 75,6 50,4 8 360 144 86,4 57,6

E. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER


1. Penguatan Karakter
Dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang UUSPN pasal 3
dijelaskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 1 UU tersebut juga
menjelaskan bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”
(Depdiknas, 2003:3).
Menurut Depdiknas (2010), pendidikan karakter adalah segala sesuatu
yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru
membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini meliputi keteladanan
bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi,
bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya. Berdasarkan grand
design yang dikembangkan Kemendiknas tersebut, secara psikologis dan sosial
kultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh
potensi individu manusia (kognitif, afektif, konaktif, dan psikomotorik) dalam
konteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan
berlangsung sepanjang hayat. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan
melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia
hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter
individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya
yang bersangkutan. Artinya, perkembangan karakter dapat dilakukan dalam suatu
proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial,
masyarakat, dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah
Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai
Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan kearah terbentuknya karakter bangsa para siswa merupakan tanggung
jawab semua guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun harus oleh guru. Dengan
demikian, kurang tepat jika dikatakan bahwa mendidik para siswa agar memiliki
karakter bangsa hanya ditimpahkan pada guru mata pelajaran tertentu.
Ada 3 cara mendidik karakter anak yaitu :
1) Ubah lingkungannya, melakukan pendidikan karakter dengan cara menata
peraturan serta konsekuensi di sekolah dan di rumah.
2) Berikan pengetahuan, memberikan pengetahuan bagaimana melakukan
perilaku yang diharapkan untuk muncul dalam kesehariannya serta
diaplikasikan.
3) Kondisikan emosinya, emosi manusia adalah kendali 88% dalam kehidupan
manusia. Jika mampu menyentuh emosinya dan memberikan informasi yang
tepat maka informasi tersebut akan menetap dalam hidupnya.
Karakter yang Perlu Ditumbuhkan dan Dibentuk Dalam Diri Anak
Andrianto (2011:20-22) menjelaskan bahwa pengembangan karakter pada
individu akan berhasil sesuai dengan yang diharapkan jika memperhatikan
karakter dasar yang dimiliki individu. Karakter dasar digunakan sebagai pijakan
dalam mengembangkan dan menbentuk karakter individu. Tanpa ada karakter
dasar, pendidikan karakter tidak akan memiliki tujuan yang pasti.
Indonesia Heritage Foundation (IHF), telah menyusun serangkaian nilai
yang selayaknya diajarkan kepada anak-anak, yang kemudian dirangkum menjadi
9 pilar karakter yaitu:
1. Karakter cinta Tuhan Yang Maha Esa dan segenap ciptaan-Nya
2. Kemandirian dan tanggung jawab
3. Kejujuran/amanah dan bijaksana
4. Hormat dan santun
5. Dermawan, suka menolong dan gotong royong
6. Percaya diri, kreatif, dan pekerja keras
7. Kepemimpinan dan keadilan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, kedamaian dan kesatuan.

Kegiatan penumbuhan karakter yang berjalan di SMK Da’watul Khoir


Kertosono antara lain melalui kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler, seperti:
1. Kegiatan Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas
2. Kegiatan ekstra kurikuler, seperti :
a. Pramuka
b. Majlis Taklim
c. Olah Raga (sepak bola, bola volley, bulu tangkis, basket, dll)
2. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup di SMK Da’watul Khoir Kertosono bertujuan
untuk memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual
dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26
ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan kecakapan hidup tersebut merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan
secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup diperoleh peserta didik SMK
Da’watul Khoir Kertosono melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan organisasi peserta didik.
Substansi Pendidikan Kecakapan Hidup
1. Kecakapan Sosial :
Diperoleh dari mata pelajaran Sejarah, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, dan Seni Budaya
2. Kecakapan Akademik
Diperoleh dari mata pelajaran matematika, science, dan Simulasi Digital
3. Kecakapan Vokasional
Diperoleh dari semua mata pelajaran produktif, Kewirausahaan dan beberapa
muatan lokal.
3. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal: diperoleh dari mata pelajaran Seni
Budaya, Bahasa Indonesia, Muatan Lokal, dan beberapa mata pelajaran Produktif.
Pendidikan Berbasis Keunggulan Global : diperoleh dari beberapa mata pelajaran
Bahasa Inggris dan Produktif.
4. Pendidikan Lingkungan Hidup
SMK Da’watul Khoir Kertosono sebagai sekolah yang berbasis Agribisnis
dan Teknologi, sangat wajar apabila dalam pelaksanaan pendidikan keseharian
berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup. Pendidikan lingkungan hidup bertujuan
untuk memberikan pengetahuan dan sikap kepedulian terhadap lingkungan.
Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan lingkungan hidup terintegrasi dalam mata pelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler, seperti pramuka, PMR, Pecinta Alam, UKS.
F. GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan
berpikirmenggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual,
digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi.
Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
b. Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan literasi sekolah agar
menjadi pembelajar sepanjang hayat.
c. Tujuan Khusus
- Menumbuhkembangkan budi pekerti.
- Membangun ekosistem literasi sekolah.
- Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
- Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan
- Menjaga keberlanjutan budaya literasi.
Sasaran Gerakan Literasi Sekolah
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik. Ini
dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah
sebaiknya memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi.
Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru
membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung.
Untuk menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan
untuk mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan untuk peningkatan
pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan keterlaksanaannya
Program GLS dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan
sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas sekolah
(ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana literasi), kesiapan warga
sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan
kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan). Untuk memastikan
keberlangsungannya dalam jangka panjang, GLS dilaksanakan dengan 3 tahap, yaitu :
1. Pembiasaan,
2. Pengembangan, dan
3. Pembelajaran
Tahapan Pelaksanaan GLS, yaitu :
Adapun tahapan pelaksanaan GLS di SMK Da’watul Khoir Kertosono yaitu:
1. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca
2. Melakukan penjadwalan di setiap hari KAMIS minggu Pertama (Kelas X),
KAMIS minggu Kedua (Kelas XI) dan KAMIS minggu Ketiga (Kelas XII). Ini
dilakukan karena mensiasati jumlah buku dan bahan bacaan yang masih kurang.
3. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan
4. Meningkatkan kemampuan literasi disemua mata pelajaran : menggunakan buku
pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.
G. PROGRAM MUATAN LOKAL

Muatan lokal untuk Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dan
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor adalah Bahasa Daerah. Diberikan pada peserta didik
tingkat X, XI, dan XII dengan durasi 2 jam pelajaran setiap minggunya.

KI/KD Muatan Lokal (Bahasa Jawa) KELAS X


KI KD
1. Menghayati dan 1.1. Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
mengamalkan ajaran agama daerah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
yang dianutnya untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan berbahasa daerah, serta untuk
melestarikandan mengembangkan budaya daerah
untuk didayagunakan sebagai upaya pembinaan
dan pengembangan kebudayaan Nasional.
1.2. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa daerah dan mengunakannya sesuai kaidah
dalam konteks kebhinekaan.
1.3. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa daerah dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan,
dan menganalisis informasi lisan dan tulis.
1.4. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa daerah dan menggunakannya sebagai
sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan
menyajikan informasi lisan dan tulis.
2. Menghayati dan 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab,
mengamalkan perilaku dan disiplin dalam menggunakan bahasa daerah
jujur, disiplin, untuk menunjukkan tahapan dan langkah kegiatan
tanggungjawab, peduli yang telah ditentukan.
(gotong royong, kerjasama, 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
toleran, damai), santun, jawab, dan proaktif menggunakan bahasa daerah
responsive dan pro-aktif dalam pelaporan hasil karya sastra dan nonsastra,
dan menunjukkan sikap wacana beraksara Jawa/carakan Madhurả, dengan
sebagai bagian dari solusi tema bahasa, sastra dan budaya daerah.
atas berbagai permasalahan 2.3. Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan
dalam berinteraksi secara disiplin dalam menggunakan bahasa daerah
efektif dengan lingkungan untuk menunjukkan tahapan dan langkah kegiatan
sosial dan alam serta dalam yang telah ditentukan.
menempatkan diri sebagai 2.4. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan
cerminan bangsa dalam santun dalam menggunakan bahasa daerah dalam
pergaulan dunia. konteks komunikasi lisan maupun tulis mengenai
konflik sosial, politik, ekonomi, dan kebijakan
publik.
3. Memahami, menerapkan, 3.1. Mengidentifikasi, memahami, dan
menganalisis pengetahuan menganalisis teks nonsastra (berita, artikel,
faktual, konseptual, laporan, dan lainnya) secara lisan dan tulis.
prosedural berdasarkan rasa 3.2. Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis
ingin tahu tentang ilmu unsur intrinsik maupun ekstrinsik teks sastra klasik
pengetahuan, teknologi, dan modern secara lisan dan tulis.
seni, budaya, dan 3.3. Memahami karakteristik bahasa lisan dalam
humaniora dengan kegiatan bermain peran, dialog, dan berdiskusi
wawasan kemanusiaan, sesuai dengan tatakrama.
kebangsaan, kenegaraan, 3.4. Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis
dan peradaban terkait penggunaan bahasa dalam teks sastra dan nonsastra
penyebab fenomena dan secara lisan dan tulis.
kejadian, serta menerapkan 3.5. Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis
pengetahuan prosedural teks beraksara Jawa/ carakan Madura sesuai
pada bidang kajian yang kaidah.
spesifik sesuai dengan 3.6. Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis
bakat dan minatnya untuk puisi tradisional atau modern sesuai dengan
memecahkan masalah karakteristik.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1. Menginterpretasi, menanggapi dan
menyaji dalam ranah mengekspresikan isi teks nonsastra secara lisan
konkrit dan ranah abstrak dan tulis.
terkait dengan 4.2. Menginterpretasi, menanggapi dan
pengembangan dari yang mengekspresikan teks sastra modern dan klasik
dipelajarinya di sekolah (wayang / topѐng ḍhâlâng) sesuai isi secara lisan
secara mandiri, dan mampu dan tulis.
menggunakan metoda 4.3. Bermain peran, berdialog, atau berdiskusi sesuai
sesuai isi keilmuan tatakrama.
4.4. Membandingkan penggunaan bahasa dalam teks
sastra dan non sastra secara lisan dan tulis
4.5. Menyusun paragraf menggunakan aksara Jawa/
carakan Madura sesuai kaidah
4.6. Membaca, mencipta, dan mempublikasikan puisi
tradisional atau modern

Penguatan kompetensi adalah sebuah langkah untuk melakukan proses penyesuaian


kompetensi antara yang ada di dalam kurikulum dengan yang dibutuhkan oleh Industri,
Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA). Langkah ini merupakan kolaborasi dan sinergi
dalam melakukan proses sinkronisasi KTSP. Sehingga KTSP tidak lagi berorientasi
kepada Supply Driven, tetapi berorientasi kepada Demand Driven.

Penguatan kompetensi bisa dilakukan melalui Magang Guru di Industri, Guru Tamu dari
Industri, Teaching Factory, Kelas Industri dan kegiatan yang sejenis.

H. PROGRAM PENGUATAN KOMPETENSI

a) KOMPETENSI MATA PELAJARAN


1. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional
(A)
2. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Kewilayahan (B)
3. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan
Kejuruan C1 (Dasar Bidang Keahlian)
4. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan
Kejuruan C2 (Dasar Program Keahlian)
5. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan
Kejuruan C3 (Kompetensi Keahlian)
1. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A)
1.1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk SMK Da’watul Khoir Kertosono


adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI INTI
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
d. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

1.2. Kompetensi Dasar


Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1) kelompok 1 : kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2 : kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3) kelompok 3 : kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4) kelompok 4 : kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Pengelompokkan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai
berikut: Kelas X, XI, dan XII SMK

KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian pada bidang kerja
yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

1. Muatan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti


1.1 Pendidikan Agama Islam
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menghayati nilai- nilai rukun Alquran dan Hadis
Pendidikan iman. - Ayat-ayat Alquran pilihan dan
Menengah - Meyakini kebenaran dan hadis terkait: Q.S. Al Anfal (8)
(Kelas X- berpegang teguh kepada : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) :
XII) Alquran, Hadis, dan Ijtihad 12; dan QS Al-Hujurat (49) :
sebagai pedoman hidup dan 10; Q.S. Al-Isra’(17) : 32, dan
hukum Islam. Q.S. An Nur (24) : 2, Q.S. Al-
- Berpakaian sesuai dengan Maidah (5) : 48; Q.S. Az-
ketentuan syariat Islam dalam Zumar (39) : dan Q.S. At-
kehidupan sehari- hari. Taubah (9) : 105, Q.S. Yunus
- Memahami dan menerapkan (10) : 40-41 dan Q.S. Al-
ketentuan syariat Islam dalam Maidah (5) : 32.
penyelenggaraan jenazah, - Bacaan ayat-ayat Alquran
khotbah, tabligh, dan dakwah di pilihan.
masyarakat. - Hafalan ayat-ayat Alquran
- Memahami manfaat dan pilihan.
menunjukkan perilaku sesuai - Kandungan ayat-ayat Alquran
dengan akhlakul karimah yang pilihan dan hadis terkait.
mencerminkan kesadaran - Perilaku yang mencerminkan
beriman. pemahaman terhadap ayat-
- Menganalisis dan memahami ayat Alquran pilihan dan hadis
makna Asmaul Husna, rukun terkait.
iman, surah dan ayat pilihan
serta hadis yang terkait. Aqidah
- Memahami dan menelaah - Iman kepada malaikat-
substansi dan strategi dakwah malaikat Allah SWT.
Rasulullah saw. di Mekah dan - Asmaul Husna: al- Kariim, al-
di Madinah dan perkembangan Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin,
Islam pada masa kejayaan dan al- Jaami’, al-Adl, dan al-
masa modern (1800-sekarang). Akhiir.
- Iman kepada kitab- kitab
Allah SWT.
- Iman kepada rasul- rasul Allah
SWT.
- Akhlak dan Budi Pekerti
- Berpakaian Islami
- Jujur dan perilaku yg
mencerminkan sifat jujur.
- Menelaah dan - Hormat dan patuh kepada
mempresentasikan prinsip- orangtua dan guru serta
prinsip, praktik ekonomi dalam perilaku yang mencerminkan
Islam. sifat hormat dan patuh.
- Membaca dan - Perilaku kontrol diri
mendemonstrasikan hapalan (mujahadah an nafs),
surah dan ayat pilihan sesuai prasangka baik (husnuzzhan),
dengan kaidah tajwid dan persaudaraan (ukhuwah).
makhrajul huruf dengan lancar. - Perilaku menghindari diri dari
- Meneladani dan menceritakan pergaulan bebas dan
tokoh- tokoh teladan dalam perbuatan zina.
semangat mencari ilmu. - Semangat menuntut ilmu,
- Menyajikan dalil tentang menerapkan dan
ketentuan dan pengelolaan menyampaikannya kepada
wakaf. sesama.
- Mendeskripsikan bahaya - Sikap luhur budi, kokoh
perilaku tindak kekerasan pendirian, pemberi rasa aman,
dalam kehidupan. tawakal dan perilaku adil.
- Sikap tangguh dan
menegakkan kebenaran.
Fiqih
- Kebenaran hukum Islam.
- Sumber hukum Islam.
- Taat kepada hukum Islam.
- Berpakaian sesuai dengan
ketentuan syariat Islam dalam
kehidupan sehari- hari.
- Ketentuan dan pengelolaan
wakaf.
- Ketentuan penyelenggaraan
jenazah.
- Ketentuan pelaksanaan
khotbah, tabligh dan dakwah
di masyarakat.
- Prinsip-prinsip dan praktik
ekonomi dalam Islam.
- Sejarah Peradaban Islam.
- Substansi dan strategi dakwah
Rasulullah saw. di Mekah dan
Madinah.
- Sikap tangguh dan semangat
menegakkan kebenaran.
- Sikap semangat ukhuwwah
Islamiyah.
- Perkembangan peradaban
Islam pada masa kejayaan dan
masa modern (1800-
sekarang).
- Sikap semangat
menumbuhkembang kan ilmu
pengetahuan dan kerja keras.
- Perilaku kreatif, inovatif, dan
produktif.
- Menghayati dan memahami Alquran dan Hadis
makna nilai-nilai keimanan dari - Ayat-ayat Alquran pilihan dan
rukun iman. hadis terkait.
- Menerapkan ketentuan syariat - Bacaan ayat-ayat Alquran
Islam dalam kehidupan sehari- pilihan: Q.S. Ali Imran (3):
hari. 190- 191, dan Q.S. Ali Imran
- Menunjukkan perilaku akhlakul (3): 159, Q.S. Luqman (31):
karimah yang mencerminkan 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah
kesadaran beriman kepada Hari (2): 83.
Akhir dan kepada Qadha dan - Hafalan ayat-ayat Alquran
Qadar Allah SWT. pilihan.
- Menganalisis surah dan ayat - Kandungan ayat-ayat Alquran
pilihan dan hadis terkait. pilihan dan hadis terkait.
- Perilaku yang mencerminkan
pemahaman terhadap ayat-
ayat Alquran pilihan dan hadis
terkait.
Aqidah
- Nilai-nilai iman kepada Hari
Akhir dan perilaku yang
mencerminkan iman kepada
Hari Akhir.
Nilai-nilai iman kepada Qadha
dan Qadar serta perilaku yang
mencerminkan iman kepada
Qadha dan Qadar.
- Memahami dan menyajikan Akhlak dan Budi Pekerti
hikmah dan manfaat saling - Jujur dan perilaku yang
menasihati dan berbuat baik mencerminkan sifat jujur.
(ihsan) dalam kehidupan. - Hormat dan patuh kepada
- Memahami ketentuan dan orangtua dan guru serta
memperagakan tata cara perilaku yang mencerminkan
pernikahan dalam Islam, hak sifat hormat dan patuh.
dan kedudukan wanita dalam - Hikmah dan manfaat saling
keluarga, pembagian waris menasehati dan berbuat baik
berdasarkan hukum Islam. (ihsan).
- Membaca dan - Perilaku kompetitif dalam
mendemonstrasikan surah dan kebaikan dan kerja keras.
ayat pilihan sesuai dengan - Sikap toleran, rukun dan
kaidah tajwid, makhrajul huruf, menghindarkan diri dari
dan dengan tartil dan lancar. tindak kekerasan.
- Menganalisis dan - Perilaku kreatif, inovatif, dan
mendeskripsikan strategi produktif.
dakwah dan perkembangan Fiqih
Islam di Indonesia, dan faktor- - Ketentuan syariat Islam dalam
faktor kemajuan dan melaksanakan pernikahan dan
kemunduran peradaban Islam di perawatan jenazah.
dunia. - Prinsip dan praktik ekonomi
Islam.
- Hak dan kedudukan wanita
dalam keluarga.
- Ketentuan syariat Islam dalam
melakukan pembagian harta
warisan.
- Khotbah, tabligh dan dakwah.
Sejarah Peradaban Islam
- Sikap semangat melakukan
penelitian di bidang ilmu
pengetahuan sebagai
implementasi dari pemahaman
dan perkembangan Islam di
dunia.
- Strategi dakwah dan
perkembangan Islam di
Indonesia.
- Faktor-faktor kemajuan dan
kemunduran peradaban Islam
di dunia.

2. Muatan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menganalisis, dan menyajikan - Dinamika kasus- kasus
Pendidikan kasus- kasus pelanggaran HAM pelanggaran HAM beserta
Menengah yang tidak sesuai dengan nilai- penanganannya secara adil.
(Kelas X- nilai Pancasila. - Nilai dan moral yang
XII) - Menyajikan bentuk dan terkandung dalam pasal-
kedaulatan negara berdasarkan pasal Undang-Undang Dasar
Undang-Undang Dasar Negara Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Tahun Tahun 1945.
1945. - Semangat mengatasi
- Menunjukkan sikap positif ancaman untuk membangun
terhadap NKRI dilihat dari integrasi nasional dalam
konteks geopolitik. bingkai Bhinneka Tunggal
- Berinteraksi dengan teman dan Ika.
orang lain berdasarkan prinsip - Dinamika kehidupan
saling menghormati, dan berbangsa dan bernegara
menghargai dalam sesuai konsep NKRI dan
keberagaman suku, agama, ras, geopolitik Indonesia
budaya dan gender. - Nilai ideal, instrumental, dan
- Mengamalkan dengan dasar: praksis sila-sila Pancasila.
kesadaran nilai, moral, norma, - Dinamika pelaksanaan
prinsip, spirit dan tanggung pasal- pasal yang mengatur
jawab keseluruhan entitas tentang keuangan negara dan
kehidupan yang berkeadaban. kekuasaan kehakiman.
- Menunjukkan sikap positif - Dinamika pengelolaan dan
terhadap nilai fundamental, penyalahgunaan wewenang
instrumental, dan praksis sila- oleh pejabat negara serta
sila Pancasila. penanganannya (Kolusi,
Menganalisis pengelolaan Korupsi, dan Nepotisme).
kekuasaan Negara sesuai
dengan Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
- Menganalisis strategi yang - Strategi yang diterapkan
diterapkan Indonesia dalam dalam memperkokoh
menyelesaikan ancaman persatuan dengan
dalam bingkai Bhinneka bingkai Bhinneka
Tunggal Ika. Tunggal Ika.
- Menganalisis
penyelenggaraan Negara - Dinamika
dalam konsep NKRI dan penyelenggaraan negara
konsep Negara federal dalam konsep NKRI
- Mengamalkan (dengan dan konsep Negara
dasar: kesadaran nilai, federal.
moral, norma, prinsip, spirit
dan tanggung jawab) makna
kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia yang
berkeadaban.

3. Muatan Bahasa Indonesia

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memiliki perilaku jujur, - Bentuk teks genre cerita (teks
Pendidikan tanggung jawab, peduli, anekdot, pantun, cerita ulang),
Menengah responsif dan santun dalam faktual (laporan hasil
(Kelas X-XII) menggunakan bahasa Indonesia observasi, eksposisi, prosedur
untuk menanggapi fenomena kompleks, eksplanasi
alam dan sosial. kompleks), dan tanggapan
- Mengenal konteks budaya dan (teks negosiasi dan reviu
konteks sosial, satuan film/drama).
kebahasaan, serta unsur - Struktur teks bergenre cerita
paralinguistik dalam penyajian (teks anekdot, pantun, cerita
teks. ulang), faktual (laporan hasil
- Memahami bentuk, struktur, dan observasi, prosedur kompleks,
kaidah teks dalam genre cerita, eksplanasi kompleks), dan
faktual, dan tanggapan. tanggapan (teks negosiasi dan
- Membandingkan dan reviu film/drama).
menganalisis teks dalam genre - Konteks budaya dan situasi
cerita, faktual, dan tanggapan. yang melatarbelakangi lahirnya
- Mengklasifikasi teks dalam sebuah teks.
genre cerita, faktual, dan - Satuan bahasa pembentuk teks:
tanggapan. bunyi bahasa, fonem, suku
- Memilih teks sesuai dengan kata, morf, kata, kelas kata,
genre untuk mengungkapkan diksi, frasa.
gagasan. - Penanda kebahasaan dalam
- Menemukan makna teks dalam teks.
genre faktual, tanggapan, dan - Paralinguistik (lafal,
cerita. kelantangan, intonasi, tempo,
- Menyajikan teks dalam genre gestur, dan mimik).
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis dan
menyuntingnya.
- Mengabstraksi teks dalam genre
factual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis.
Mengalihkan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis ke dalam
bentuk lain.
- Memiliki sikap jujur, disiplin, - Bentuk teks genre cerita (teks
dan peduli dalam menanggapi cerita sejarah, novel), faktual
fenomena alam dan sosial. (berita), dan tanggapan (teks
- Mengenal konteks budaya dan iklan, editorial/opini).
konteks sosial, satuan - Struktur dan fitur bahasa teks
kebahasaan, serta unsur genre cerita (teks anekdot,
paralinguistik dalam penyajian pantun, cerita ulang ), faktual
teks. ( laporan hasil observasi,
- Memahami bentuk, struktur, dan prosedur kompleks,
kaidah teks dalam genre cerita, eksplanasi kompleks), dan
faktual, dan tanggapan. tanggapan (teks negosiasi).
- Membandingkan dan - Konteks budaya dan
menganalisis teks dalam genre situasi yang
cerita, faktual, dan tanggapan. melatarbelakangi lahirnya
- Menemukan makna teks dalam sebuah teks.
genre faktual, tanggapan, dan - Satuan bahasa pembentuk
cerita. teks: klausa, kalimat inti,
- Mengklasifikasi teks dalam kalimat tunggal, kalimat
genre cerita, faktual, dan majemuk.
tanggapan. - Penanda kebahasaan
- Memilih teks dalam genre dalam teks.
faktual, tanggapan, dan cerita - Paralinguistik (lafal,
untuk mengungkapkan gagasan. kelantangan, intonasi,
- Menyajikan teks dalam genre tempo, gestur, dan
faktual, tanggapan, dan cerita mimik).
secara lisan dan tulis dan - Paralinguistik (lafal,
menyuntingnya. kelantangan, intonasi,
- Mengabstraksi teks dalam genre tempo, gestur, dan
faktual, tanggapan, dan cerita mimik).
secara lisan dan tulis.
- Mengalihkan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis ke dalam
bentuk lain.

4. Muatan Matematika SMK

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menunjukkan sikap logis, kritis, - Bilangan Real.
Pendidikan analitis, kreatif, cermat dan teliti, - Aljabar.
Menengah bertanggung jawab, responsif, - Geometri dan Transformasi.
(Kelas X-XII) dan tidak mudah menyerah - Dasar-dasar Trigonometri.
dalam memecahkan masalah. - Limit fungsi Aljabar.
- Memiliki rasa ingin tahu, - Matriks.
percaya diri, semangat belajar - Kombinatorika.
yang kontinu, pemikiran - Statistika dan Peluang.
reflektif, dan ketertarikan pada - Turunan Fungsi Aljabar.
matematika. - Program Linear.
- Memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematika, serta
sikap kritis yang terbentuk
melalui pengalaman belajar.
- Memiliki sikap terbuka, objektif,
dan menghargai karya teman
dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas dan
efektif.
- Menjelaskan pola dan
menggunakannya untuk
melakukan prediksi dan
kecenderungan jangka panjang;
menggunakannya untuk
memprediksi kecenderungan
(trend) atau memeriksa
kesahihan argumen.
- Mengutarakan dan menggali
sifat-sifat fungsi pangkat dan
logaritma, dengan memanfaatkan
hubungan saling inverse
keduanya.
- Mengenal dan menggunakan
sifat- sifat aljabar dalam
menyelesaikan masalah sistem
persamaan dan pertidaksamaan,
dibantu dengan teknik geometri,
dan memberikan tafsiran
geometrinya.
- Memahami dan menggunakan
konsep operasi aljabar fungsi
termasuk komposisi.
- Menggunakan sifat- sifat
transformasi untuk menyelidiki
kesebangunan dan kekongruenan
dan menggunakannya untuk
memahami perbandingan
trigonometri.
- Memanfaatkan pendekatan
koordinat dalam menyelesaikan
masalah geometri (dan juga
aljabar pada umumnya).
- Menggunakan konsep limit
untuk memahami kecenderungan
fungsi dan menghampiri fungsi.
- Menggunakan konsep turunan
untuk memahami kecenderungan
dalam laju perubahan serta
menggunakannya dalam
pemodelan.
- Memberi estimasi dengan
menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat aljabar dan
data statistik.
- Pemanfaatan rasio dan proporsi
dalam menyederhanakan
(scaling) masalah, mengestimasi
dan menghitung perubahan rasio
(turunan).
- Membandingkan dan menilai
keefektifan berbagai metoda
penyajian data.
- Memahami dan menggunakan
berbagai teknik menghitung,
dengan prinsip perkalian sebagai
prinsip perkalian sentral.
- Memahami konsep peluang yang
didasarkan frekuensi relatif;
memanfaatkan teknik
kombinatorika dalam
menentukan peluang.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah yang
efektif, mengevaluasi hasil, dan
melakukan perumuman.
- Menunjukkan sikap logis, kritis, - Bilangan Real.
analitis, kreatif, cermat dan teliti, - Aljabar.
bertanggung jawab, responsif, - Geometri Ruang.
dan tidak mudah menyerah - Bunga majemuk, Angsuran,
dalam memecahkan masalah. Anuitas.
- Memiliki rasa ingin tahu, - Pertumbuhan, dan Peluruhan.
percaya diri, semangat belajar - Matriks dan Vektor.
yang kontinu, pemikiran reflektif - Induksi matematika
dan ketertarikan pada - Integral.
matematika. - Logika.
- Memiliki rasa percaya pada daya
dan kegunaan matematika, serta
sikap kritis yang terbentuk
melalui pengalaman belajar.
- Memiliki sikap terbuka, objektif,
dan menghargai karya teman
dalam interaksi kelompok
maupun aktivitas sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas dan
efektif.
- Menggunakan pola untuk
menjelaskan kecenderungan
jangka panjang dan
menggunakannya dalam konteks
dunia nyata, dan
memanfaatkannya dalam
pemecahan masalah atau
berargumentasi.
- Memahami konsep matriks dan
operasinya dan menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
- Menganalisis sifat- sifat
sederhana dari bangun ruang
seperti diagonal ruang, diagonal
bidang, dan bidang diagonal.
- Menggunakan konsep integral
untuk memahami masalah
akumulasi dan menghampirinya,
dengan penerapan misalnya pada
masalah luas dan volume.
- Menggunakan hubungan turunan
dan integral.
- Memberi estimasi dengan
menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat aljabar,
visualisasi geometris dan data
statistic.
- Pemanfaatan rasio dan proporsi
untuk menyederhanakan
kompleksitas perhitungan, dan
mengestimasi.
- Mengevaluasi penyajian data
dengan cara membandingkan
penyajian data, statistik, dan data
aktual.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah yang
efektif, mengevaluasi hasil, dan
melakukan perumusan.

5. Muatan Sejarah Indonesia

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memahami nilai-nilai yang - Prinsip dasar ilmu sejarah.
Pendidikan terkandung dalam suatu - Zaman Kuno.
Menengah peristiwa sejarah. - Zaman Pertengahan.
(Kelas X) - Meneladani kepemimpinan - Zaman Pergerakan Daerah.
tokoh sejarah dalam kehidupan - Zaman Modern.
masa kini. - Tokoh sejarah.
- Membangun semangat
kebangsaan, persatuan, dan
kesatuan.
- Menganalisis peristiwa sejarah
berdasarkan hubungan sebab-
akibat.
- Menulis cerita sejarah.
- Mengamalkan keteladanan dari - Demokrasi Liberal.
tokoh sejarah dalam kehidupan - Demokrasi Terpimpin.
masa kini. - Orde Baru.
- Menunjukkan sikap peduli - Reformasi.
terhadap benda-benda - Indonesia dalam Konteks
peninggalan sejarah. pergaulan dunia.
- Mengevaluasi suatu peristiwa
sejarah berdasarkan kesahihan
sumber dan penafsiran
penulisnya.
- Melakukan penelitian sederhana
tentang suatu peristiwa sejarah.
- Menulis cerita sejarah.

6. Muatan Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Mengidentifikasi fungsi sosial, - Teks-teks: iklan, recount,
Pendidikan struktur teks dan unsur naratif, eksplanasi, report,
Menengah kebahasaan dari teks agak deskriptif, proverb, riddle,
(Kelas X-XII) panjang dalam kehidupan dan lagu, brosur, leaflet, banner,
kegiatan siswa sehari-hari. pamphlet, factual report,
- Komunikasi interpersonal, biografi, eksposisi hortatory,
transaksional, dan fungsional puisi, dalam wacana
tentang diri sendiri, keluarga, interpersonal, transaksional,
orang lain, dan objek kongkrit dan fungsional pada tataran
dan imajinatif, yang terdekat literasi informasional.
dengan kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari di rumah,
sekolah, dan masyarakat, serta
terkait dengan mata pelajaran
lain.
- Menyusun teks lisan dan tulis, - Struktur teks interpersonal,
agak panjang dengan transaksional, dan fungsional.
menggunakan struktur teks dan - Keterampilan mendengarkan,
unsur kebahasaan secara akurat berbicara, membaca, dan
dan berterima. menulis teks interpersonal,
- Menyunting teks tulis, agak transaksional, dan fungsional
panjang dengan menggunakan yang tercakup.
struktur teks dan unsur - Unsur-unsur kebahasaan.
kebahasaan. - Frasa kompleks.
- Menggunakan unsur kebahasaan - Modalitas: alternatif pembeda
secara akurat, berterima, dan lebih samar satu dengan yang
lancar secara spontan. lainnya.
- Mengidentifikasi fungsi sosial,
struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks, agak
panjang dalam kehidupan dan
kegiatan siswa sehari-hari.

1. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan


Kewilayahan (B)
7. Muatan Seni Budaya

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menunjukkan perilaku rasa ingin - Apresiasi dan kreasi karya
Pendidikan tahu, peduli lingkungan, kerjasama, seni rupa (seni rupa dua dan
Menengah jujur, percaya diri, dan mandiri tiga dimensi, kritik seni
(Kelas X) dalam berkarya seni budaya. rupa, dan pameran seni
- Memahami keberagaman dan nilai rupa).
estetis karya seni budaya. - Apresiasi dan kreasi karya
- Membandingkan masing- masing seni musik (gubahan lagu
karya seni dan nilai seni budaya dan musik, kritik musik, dan
untuk menemukenali/merasakan pertunjukan musik).
keunikan/keindahan serta nilai - Apresiasi dan kreasi karya
estetis. seni tari (penciptaan tari,
- Menerapkan dan memodifikasi kritik tari, dan pertunjukan
konsep, teknik, prosedur, bahan, tari).
media dalam proses berkarya seni - Apresiasi dan kreasi seni
budaya. teater (rancangan karya
- Menganalisis konsep, teknik, teater, kritik teater, dan
prosedur, bahan, media dalam pertunjukan teater).
proses berkarya seni budaya. - Apresiasi dan kreasi karya
- Menganalisis keberagaman dan seni rupa dua dan tiga
keunikan karya seni budaya. dimensi, kritik seni rupa dan
- Menyajikan hasil analisis dalam pameran seni rupa.
bentuk karya dan telaah seni - Apresiasi dan kreasi karya
budaya yang bernilai estetis. seni musik (musik kreasi,
- Menunjukkan perilaku rasa ingin kritik musik, dan
tahu, peduli lingkungan, kerjasama, pertunjukan musik).
jujur, percaya diri, dan mandiri - Apresiasi dan kreasi karya
dalam berkarya seni budaya. seni tari (Kreasi tari sesuai
- Menunjukkan keberagaman dan iringan, kritik tari dan
nilai estetis karya seni budaya. pertunjukan tari).
- Membandingkan masing- masing
karya dan nilai seni budaya untuk
menemukenali/merasakan
keunikan/nilai estetis.
- Mencipta karya seni budaya yang - Apresiasi dan kreasi karya
orisinal. seni teater (naskah teater,
- Mengevaluasi keberagaman dan kritik seni teater, dan
keunikan kreasi karya seni. pertunjukan seni teater).
- Menyajikan hasil evaluasi dalam
bentuk karya dan telaah seni budaya
original yang bernilai estetis.

8. Muatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menganalisis dan memperbaiki Aktivitas fisik olahraga
Pendidikan kesalahan variasi dan kombinasi permainan dan atletik
Menengah keterampilan gerak salah satu - Pemainan bola besar, sepak
(Kelas X-XI) permainan dan olahraga. bola, bola voli, bola basket.
- Menganalisis variasi, kombinasi - Permainan bola kecil, dan
dan memperbaiki kesalahan atletik: softball, bulutangkis,
keterampilan olahraga beladiri. tenis meja.
- Menganalisis konsep dan - Aktivitas fisik gerakan jalan
mempraktikkan latihan, pengukuran cepat, lari, lompat, dan
komponen kebugaran jasmani. lempar atau permainan
- Menganalisis dan mempraktikkan tradisional sejenis.
rangkaian keterampilan senam - Menguasai aktivitas fisik
lantai. beladiri: pencak silat, karate,
- Menganalisis dan mempraktikkan taekwondo atau beladiri
variasi dan kombinasi keterampilan tradisional sejenis.
rangkaian gerak ritmik. - Menguasai rangkaian
- Menganalisis dan memperbaiki Aktivitas fisik melalui:
kesalahan keterampilan tiga gaya latihan pengembangan
renang yang berbeda dan kekuatan, daya tahan,
penyelamatan aktivitas di air. kelentukan, kecepatan, dan
- Memiliki perilaku hidup sehat koordinasi.
dalam memilih makanan dan - Menguasai aktivitas fisik
minuman dan menghindari diri dari rangkaian : senam lantai dan
tindakan merugikan diri sendiri. senam alat.
- Mengamalkan perilaku sportif, - Menguasai rangkaian
bertanggung jawab, menghargai gerakan aktivitas fisik
perbedaan, toleransi, bekerja sama, ritmik: senam aerobik dan
disiplin, dan menerima kekalahan SKJ secara harmonis.
dengan sikap positif dan - Menguasai gerakan aktivitas
mengekspresikan kemenangan fisik di air: renang gaya
dengan wajar. bebas, gaya punggung, gaya
dada dan penyelamatan
dalam aktivitas air.

Kesehatan
- Makanan dan minuman
sehat, pencegahan dan
penanggulangan penyakit,
bahaya penggunaa
NARKOBA dan
psikotropika serta upaya
pencegahan dan
penanggulangan nya,
dampak seks bebas, cara
mencegah HIV dan AIDS
serta cara penanggulangan
nya.
- STDS (Sexually Transmitted
Disease), AIDS, Penyakit
Menular Seksual (PMS).
- Peraturan perundangan
berkaitan NARKOBA dan
psikotropika.

2.
3. Deskripsi Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi pada Dasar Bidang
Keahlian SMK (C-1).
1.1. Simulasi Digital (Simdig)
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memahami nilai-nilai keimanan Komunikasi dalam jaringan
Pendidikan dengan menyadari hubungan (daring/online)
Menengah keteraturan dan kompleksitas alam • Pengertian komunikasi
(Kelas X) dan jagad raya terhadap kebesaran dalam jaringan
Tuhan yang menciptakannya • Jenis komunikasi dalam
- Mendeskripsikan kebesaran Tuhan jaringan
yang menciptakan berbagai sumber • Tujuan komunikasi dalam
energi di alam jaringan
- Mengamalkan nilai-nilai keimanan • Fungsi komunikasi dalam
sesuai dengan ajaran agama dalam jaringan
kehidupan sehari-hari • Komponen pendukung
- Menunjukkan perilaku ilmiah komunikasi dalam jaringan
(memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; Penerapan komunikasi daring
bertanggung jawab; terbuka; kritis; (online)
kreatif; inovatif dan peduli • Persiapan komunikasi
lingkungan) dalam aktivitas sehari- daring
hari sebagai wujud implementasi • Pelaksanaan komunikasi
sikap dalam melakukan percobaan daring
dan berdiskusi • Tindak lanjut komunikasi
- Menghargai kerja individu dan daring
kelompok dalam aktivitas sehari- Kelas maya
hari sebagai wujud implementasi • Definisi kelas maya
melaksanakan percobaan dan • Jenis kelas maya
melaporkan hasil percobaan • Manfaat kelas maya
- Memahami komunikasi dalam • Fitur kelas maya
jaringan (daring-online) Pembelajaran melalui kelas
- Menyajikan hasil pemahaman maya
tentang komunikasi dalam jaringan • Pembuatan akun
(daring-online) • Pengaturan profil
- Menyajikan hasil penerapan • Bergabung dalam
komunikasi daring (online) grup/kelas/kelompok
- Memahami kelas maya. • Perpustakaan maya
- Menyajikan hasil pemahaman (library)
tentang kelas maya • Catatan (note)
- Menerapkan pembelajaran melalui • Tugas atau kuis
kelas maya • Kalender
- Menyajikan hasil penerapan • Search dan filter
pembelajaran melalui kelas maya • Materi belajar
- Memahami presentasi video • Jajak Pendapat (polling)
- Menyajikan hasil pemahaman • Evaluasi pembelajaran
tentang presentasi video Presentasi video
- Menerapkan presentasi video untuk • Definisi presentasi video
branding dan marketing • Fungsi presentasi video
- Menyajikan hasil penerapan • Jenis presentasi video
presentasi video untuk branding dan • Ciri khas presentasi video
marketing
- Memahami simulasi visual Presentasi video untuk
- Menyajikan hasil pemahaman branding dan marketing
tentang simulasi visual • Tahap praproduksi video
- Menerapkan fitur aplikasi pengolah untuk branding dan
simulasi visual tahap praproduksi marketing
- Menyajikan hasil penerapan fitur • Tahap produksi video
aplikasi pengolah simulasi visual untuk branding dan
tahap praproduksi marketing
- Menerapkan fitur aplikasi pengolah • Tahap pascaproduksi dan
simulasi visual tahap produksi tindak lanjut video untuk
- Menyajikan hasil penerapan fitur branding dan marketing
aplikasi pengolah simulasi visual
tahap produksi Simulasi visual
- Menerapkan fitur aplikasi pengolah • Definisi simulasi visual
simulasi visual tahap pascaproduksi • Jenis simulasi visual
- Menyajikan hasil penerapan fitur • Fungsi simulasi visual
aplikasi pengolah simulasi visual Aplikasi pengolah simulasi
tahap pascaproduksi visual tahap praproduksi
- Memahami buku digital • Konsep produk
- Menyajikan hasil pemahaman • Pencarian ide dan premis
tentang buku digital • Sinopsis
- Menerapkan format buku digital • Storyboard
- Menyajikan hasil penerapan format Aplikasi pengolah simulasi
buku digital visual tahap produksi
- Menerapkan publikasi buku digital • Instalasi aplikasi
- Menyajikan hasil penerapan • Character
publikasi buku digital • Environment
• Property dan effect
• Menganimasikan
Aplikasi pengolah simulasi
visual tahap pascaproduksi
• Editing
• Fixing dan mixing
• Kemasan
Buku Digital
• Definisi buku digital
• Jenis buku digital
• Fungsi dan tujuan buku
digital

Format buku digital


• Konversi format file
• Sampul (cover) buku
digital
• Daftar isi
• Gambar, suara dan video

Publikasi buku digital


• Jenis publikasi buku digital
• Proses publikasi buku
digital

Fisika pada SMK


Bidang Keahlian: 1. Teknologi dan Rekayasa
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Mengembangkan sikap ilmiah: rasa - Besaran pokok dan
Pendidikan ingin tahu, tekun, ulet, jujur, turunannya.
Menengah disiplin, tanggung jawab, dan - Kinematika dan Dinamika
(Kelas X) peduli melalui fisika. benda titik.
- Melakukan pengukuran besaran - Usaha, energi, dan daya.
fisika. - Sifat mekanik bahan.
- Menyusun dan menguji hipotesis - Bumi dan atmosfir.
sehubungan dengan fenomena - Impuls dan hukum
fisika. kekekalan momentum.
- Merancang penyelidikan/ - Fluida (Fluida statik dan
eksperimen secara teliti dan fluida dinamis).
mengikuti prosedur dengan benar - Suhu dan kalor.
dengan menggunakan beberapa - Gas ideal.
variabel, mengolah data, - Termodinamika.
menyajikan data dalam bentuk tabel - Getaran, gelombang, dan
dan grafik, dan menginterpretasikan bunyi.
data hasil pengamatan objek fisika. - Optik.
- Membuat simpulan dan laporan - Magnet dan
ilmiah secara lisan dan tulisan elektromagnetik.
dengan kaidah pelaporan yang baik - Kelistrikan.
dan benar. - Radioaktivitas.
- Memahami dan menganalisis
konsep, prinsip, hukum, dan teori
fisika serta saling keterkaitannya,
dan menerapkannya untuk dalam
bidang kerja yang spesifik.

1.2.
1.3. Kimia pada SMK
Bidang Keahlian: 1. Teknologi dan Rekayasa

Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Merumuskan masalah dan membuat - Materi dan perubahannya.
Pendidikan hipotesis. - Struktur atom, Sistem
Menengah - Membuat rancangan dan periodik dan Ikatan kimia.
(Kelas X) melakukan percobaan dengan - Bentuk molekul.
menggunakan beberapa variabel, - Larutan elektrolit dan
menggunakan alat-alat dan bahan, larutan non- elektrolit.
mencatat hasil pengamatan, - Reaksi oksidasi reduksi dan
mengolah dan menyajikan data bilangan oksidasi.
dalam bentuk tabel atau grafik, - Tatanama senyawa
menganalisis, menginterpretasi anorganik dan organik
data, dan membuat kesimpulan. sederhana.
- Membuat laporan tertulis dengan - Stoikiometri.
menggunakan kaidah penulisan - Hidrokarbon dan minyak
ilmiah dan tata bahasa yang benar bumi.
serta mempresentasikan laporan - Termokimia.
dengan menggunakan teknologi - Laju reaksi.
informasi. - Kesetimbangan kimia.
- Memahami dan menganalisis - Sifat larutan asam basa dan
konsep, prinsip, hukum, dan teori pH larutan.
kimia serta saling keterkaitannya - Hidrolisis.
dan menerapkannya untuk - Larutan penyangga.
menyelesaikan masalah dalam - Kelarutan dan hasil kali
kehidupan. kelarutan (Ksp).
- Mengembangkan sikap ilmiah: rasa - Sistem koloid.
ingin tahu, tekun, ulet, jujur, - Sifat koligatif larutan.
disiplin, tanggung jawab, dan peduli - Redoks dan Elektrokimia.
melalui ilmu kimia. - Senyawa karbon (halo
alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon,
asam alkanoat, dan alkil
alkanoat).
- Benzena dan turunannya.
- Makromolekul (polimer,
karbohidrat dan protein).
- Metode pemisahan dan
pengukuran.
- Penentuan kadar suatu
unsur/senyawa.
4. Deskripsi Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi pada Dasar Program
Keahlian SMK (C-2) Teknik Otomotif (TKR dan TBSM).
4.1. Gambar Teknik Otomotif
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami peralatan dan 4.1 Memilih peralatan dan kelengkapan
kelengkapan gambar teknik gambar teknik
3.2 Memahami garis-garis gambar teknik 4.2 Membedakan garis-garis gambar
sesuai bentuk dan fungsi garis teknik sesuai bentuk dan fungsi garis
3.3 Memahami huruf, angka dan etiket 4.3 Menyajikan huruf, angka dan etiket
gambar teknik gambar teknik
3.4 Memahami gambar konstruksi 4.4 Mengelompokkan gambar konstruksi
geometris berdasarkan bentuk geometris berdasarkan bentuk
konstruksi konstruksi
3.5 Menerapkan sketsa gambar benda 3D 4.5 Menyajikan sketsa gambar benda 3D
sesuai aturan proyeksi pictorial sesuai aturan proyeksi pictorial
3.6 Menerapkan sketsa gambar benda 2D 4.6 Menyajikan sketsa gambar benda 2D
sesuai aturan proyeksi orthogonal sesuai aturan proyeksi orthogonal
3.7 Menganalisis gambar potongan 4.7 Menyajikan jenis gambar potongan
berdasar jenis potongan berdasar jenis potongan
3.8 Menerapkan pembuatan ukuran 4.8 Menyajikan ukuran sesuai fungsi dan
sesuai fungsi dan pandangan utama pandangan utama gambar teknik
gambar teknik
3.9 Memahami pemberian ukuran 4.9 Menggunakan ukuran berantai, sejajar,
berantai, sejajar, kombinasi, berimpit, kombinasi, berimpit, koordinat dan
koordinat dan ukuran khusus ukuran khusus
3.10 Mengevaluasi hasil sketsa gambar 4.10 Menyajikan hasil evaluasi sketsa
benda 2D dan 3D standard proyeksi gambar benda 2D dan 3D standard
orthogonal proyeksi orthogonal

4.2. Teknologi Dasar Otomotif


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prinsip-prinsip 4.1 Mengidentifikasi potensi dan resiko
Keselamatan dan Kesehatan Kerja kecelakaan kerja
(K3)
3.2 Mengklasifikasi Alat Pemadam Api 4.2 Menerapkan penggunaan Alat
Ringan (APAR) Pemadam Api Ringan (APAR)
3.3 Memahami prinsip-prinsip 4.3 Menerapkan prinsip-prinsip
pengendalian kontaminasi pengendalian kontaminasi
3.4 Memahami proses mesin konversi 4.4 Mendemontrasikan mesin konversi
energi energy
3.5 Memahami klasifikasi engine 4.5 Mengidentifikasi model-model engine
3.6 Memahami cara kerja engine 2 dan 4 4.6 Menjelaskan cara kerja engine 2 dan 4
langkah langkah
3.7 Memahami proses dasar pembentukan 4.7 Melaksanakan proses dasar
logam pembentukan logam
3.8 Menerapkan cara penggunaan OMM 4.8 Menggunakan OMM (operation
(operation maintenance manual), maintenance manual), service manual
service manual dan part book sesuai dan part book sesuai peruntukannya
peruntukannya
3.9 Memahami dasar-dasar system 4.9 Menjelaskan dasar-dasar dan symbol
hidraulik pada system hidraulik
3.10 Memahami dasar-dasar system 4.10 Menjelaskan dasar-dasar dan symbol
pneumatic pada system pneumatic
3.11 Memahami rangkaian kelistrikan 4.11 Membuat rangkaian listrik sederhana
sederhana
3.12 Memahami dasar-dasar elektronika 4.12 Membuat rangkaian elektronika
sederhana sederhana
3.13 Memahami dasar-dasar kontrol 4.13 Membuat rangkaian kontrol sederhana
3.14 Memahami dasar-dasar sensor 4.14 Menguji sensor
3.15 Mengevaluasi kerja baterai 4.15 Merawat baterai

4.3. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengklasifikasi jenis-jenis hand tools 4.1 Menggunakan macam-macam hand
tools
3.2 Mengklasifikasi jenis-jenis power 4.2 Menggunakan macam-macam power
tools tools
3.3 Mengklasifikasi jenis-jenis special 4.3 Menggunakan macam-macam special
service tools service tools
3.4 Menerapkan workshop equipment 4.4 Menggunakan workshop equipment
3.5 Menerapkan alat ukur mekanik serta 4.5 Menggunakan alat-alat ukur mekanik
fungsinya
3.6 Menerapkan alat ukur elektrik serta 4.6 Menggunakan alal-alat ukur elektrik
fungsinya
3.7 Menerapkan alat ukur elektronik serta 4.7 Menggunakan alal-alat ukur elektronik
fungsinya
3.8 Menerapkan alat ukur hidrolik serta 4.8 Menggunakan alat-alat ukur hidrolik
fungsinya
3.9 Menerapkan alat ukur pneumatik 4.9 Menggunakan alat-alat ukur pneumatic
serta fungsinya
3.10 Menganalisis berbagai jenis jacking, 4.10 Merawat peralatan jacking, blocking
blocking dan lifting dan liffting sesuai operation manual
3.11 Menerapkan cara pengangkatan benda 4.11 Mendemonstrasikan pengangkatan
kerja benda kerja
3.12 Menganalisis berbagai bearing, seal, 4.12 Merawat berbagai bearing, seal, gasket
gasket dan hoses dan hoses
3.13 Memahami treaded, fasterner, sealant 4.13 Menggunakan treaded, fastener, sealant
dan adhesive dan adhesive
5.
6. Deskripsi Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi pada Kompetensi
Keahlian SMK (C-3) Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
6.1. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prinsip kerja mekanisme 4.1 Merawat secara berkala mekanisme
katup katup
3.2 Memahami prinsip kerja sistem 4.2 Merawat secara berkala pada sistem
pelumasan pelumasan
3.3 Memahami prinsip kerja sistem 4.3 Merawat secara berkala pada sistem
pendinginan pendinginan
3.4 Memahami prinsip kerja sistem 4.4 Merawat secara berkala pada sistem
pemasukan dan pembuangan pemasukan dan pembuangan
3.5 Memahami prinsip kerja 4.5 Merawat secara berkala pada sistem
sistem bahan bakar bensin karburator bahan bakar bensin karburator
3.6 Memahami prinsip kerja sistem injeksi 4.6 Merawat secara berkala pada sistem
bensin injeksi bensin
3.7 Memahami prinsip kerja sistem 4.7 Merawat secara berkala pada sistem
transmisi manual transmisi manual
3.8 Memahami prinsip kerja sistem 4.8 Merawat secara berkala pada sistem
transmisi otomatis transmisi otomatis
3.9 Menerapkan cara perawatan sistem 4.9 Merawat berkala sistem kopling manual
kopling manual
3.10 Menerapkan cara perawatan sistem 4.10 Merawat berkala sistem kopling
kopling otomatis otomatis
3.11 Menganalisis gangguan pada kepala 4.11 Memperbaiki kepala silinder dan
silinder dan kelengkapannya kelengkapannya
3.12 Menganalisis gangguan pada blok 4.12 Memperbaiki blok silinder dan
silinder dan kelengkapannya kelengkapannya
3.13 Menganalisis gangguan pada sistem 4.13 Memperbaiki sistem pelumasan
pelumasan
3.14 Menganalisis gangguan pada sistem 4.14 Memperbaiki sistem pendinginan
pendinginan
3.15 Menganalisis gangguan pada sistem 4.15 Memperbaiki sistem
pemasukan dan pembuangan pemasukan dan pembuangan
3.16 Menganalisis gangguan pada sistem 4.16 Memperbaiki sistem bahan bakar injeksi
bahan bakar injeksi
3.17 Menganalisis gangguan pada sistem 4.17 Memperbaiki sistem karburator
karburator
3.18 Mengevaluasi kerja sistem transmisi 4.18 Memperbaiki kinerja pada sistem
manual transmisi manual
3.19 Menganalisis gangguan pada sistem 4.19 Memperbaiki sistem transmisi otomatis
transmisi otomatis
3.20 Mengevaluasi kinerja sistem kopling 4.20 Memperbaiki kinerja sistem kopling
manual manual
3.21 Mengevaluasi kinerja sistem kopling 4.21 Memperbaiki kinerja sistem kopling
otomatis otomatis

6.2. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Sepeda Motor


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prinsip kerja sistem rem 4.1 Merawat berkala sistem rem hidrolik
hidrolik
3.2 Memahami prinsip kerja sistem rem 4.2 Merawat berkala sistem rem mekanik
mekanik
3.3 Memahami prinsip kerja sistem rem 4.3 Merawat berkala sistem rem ABS
ABS
3.4 Memahami jenis-jenis pelek 4.4 Merawat berkala pelek
3.5 Memahami jenis-jenis ban 4.5 Merawat berkala ban
3.6 Memahami prinsip kerja suspensi 4.6 Merawat berkala suspense
3.7 Memahami prinsip kerja sistem kemudi 4.7 Merawat berkala system kemudi
3.8 Memahami prinsip kerja rantai 4.8 Merawat berkala rantai penggerak roda
penggerak roda belakang belakang
3.9 Menjabarkan jenis-jenis rangka 4.9 Mengidentifikasikan jenis-jenis rangka
3.10 Menganalisis gangguan pada sistem 4.10 Memperbaiki sistem rem hidrolik
rem hidrolik
3.11 Menganalisis gangguan pada sistem 4.11 Memperbaiki sistem rem mekanik
rem mekanik
3.12 Menganalisis gangguan pada sistem 4.12 Memperbaiki sistem rem ABS
rem ABS
3.13 Menganalisis gangguan pada pelek 4.13 Memperbaiki pelek
3.14 Menganalisis gangguan pada ban 4.14 Memperbaiki ban
3.15 Menganalisis gangguan pada suspensi 4.15 Memperbaiki suspense
3.16 Menganalisis gangguan pada sistem 4.16 Memperbaiki system kemudi
kemudi
3.17 Menganalisis gangguan pada rantai 4.17 Memperbaiki rantai penggerak roda
penggerak roda belakang belakang
3.18 Menganalisis gangguan pada rangka 4.18 Memperbaiki jenis-jenis rangka

6.3. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami prinsip kerja sistem 4.1 Merawat berkala sistem penerangan
penerangan
3.2 Memahami prinsip kerja sistem 4.2 Merawat berkala system instrumen dan
instrumen dan sinyal sinyal
3.3 Memahami prinsip kerja sistem starter 4.3 Merawat berkala sistem starter
3.4 Memahami prinsip kerja sistem 4.4 Merawat berkala sistem pengapian
pengapian konvensional konvensional
3.5 Memahami prinsip kerja sistem 4.5 Merawat berkala sistem pengapian
pengapian elektronik elektronik
3.6 Memahami prinsip kerja sistem 4.6 Merawat berkala sistem pengisian
pengisian
3.7 Memahami prinsip kerja sistem 4.7 Merawat sistem pengamanan
pengamanan
3.8 Memahami prinsip kerja sensor sistem 4.8 Merawat sensor sistem kontrol
kontrol elektronik Injeksi elektronik Injeksi
3.9 Mengevaluasi kerja system 4.9 Memperbaiki kinerja sistem penerangan
penerangan
3.10 Menganalisis gangguan pada system 4.10 Memperbaiki sistem instrument
instrumen
3.11 Menganalisis gangguan system sinyal 4.11 Memperbaiki sistem sinyal
3.12 Menganalisis gangguan sistem starter 4.12 Memperbaiki sistem starter
3.13 Menganalisis gangguan sistem 4.13 Memperbaiki sistem pengisian
pengisian
3.14 Menganalisis gangguan sistem 4.14 Memperbaiki sistem pengapian
pengapian konvensional konvensional
3.15 Menganalisis gangguan sistem 4.15 Memperbaiki sistem pengapian
pengapian elektronik elektronik
3.16 Mengevaluasi indikator kode 4.16 Memperbaiki sistem injeksi dan reset
kerusakan sistem injeksi kode kerusakan
3.17 Mengevaluasi sistem pengaman 4.17 Memperbaiki perbaikan sistem
pengaman

6.4. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami struktur organisasi bengkel 4.1 Membuat struktur organisasi bengkel
otomotif otomotif
3.2 Mengidentifikasi faktor- faktor yang 4.2 Mendata faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan bengkel mempengaruhi keberhasilan bengkel
3.3 Mengklasifikasi jenis-jenis pelayanan 4.3 Menjelaskan jenis-jenis layanan bengkel
bengkel
3.4 Memahami Undang- Undangan 4.4 Mengimplementasikan Undang-
ketenagakerjaan Undangan ketenagakerjaan
3.5 Memahami tata laksana bengkel 4.5 Menentukan tata laksana bengkel
3.6 Memahami macam kecelakaan kerja 4.6 Mengatasi macam kecelakaan kerja
3.7 Memahami penanganan keadaan 4.7 Melakukan penanganan keadaan darurat
darurat
3.8 Mengidentifikasi penanganan limbah 4.8 Melakukan penanganan limbah bengkel
bengkel perawatan otomotif perawatan otomotif
3.9 Memahami perawatan berkala 4.9 Melaksanakan perawatan berkala
peralatan peralatan
3.10 Menerapkan alur kerja di bengkel 4.10 Melaksanakan alur kerja di bengkel
3.11 Memahami prinsip-prinsip teknisi 4.11 Menerapkan prinsip-prinsip teknisi
profesional professional
3.12 Memahami konsep kerja tim (team 4.12 Melaksanakan kerja tim (team work)
work)
3.13 Menerapkan metode pengontrol 4.13 Menggunakan metode pengontrol
kualitas kerja kualitas kerja
3.14 Menganalisis perencanaan kerja 4.14 Membuat perencanaan kerja
3.15 Mendiagnosis awal kerusakan pada 4.15 Menganalisis awal kerusakan pada
sistem kendaraan sistem kendaraan
3.16 Menganalisa laporan pencapaian kerja 4.16 Mengevaluasi laporan pencapaian kerja
3.17 Menerapkan penanganan komplain 4.17 Melakukan penanganan complain
3.18 Memahami pembinaan dan 4.18 Melaksanakan pembinaan dan
pengembangan SDM bengkel pengembangan SDM bengkel
6.5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami sikap dan perilaku 4.1 Memresentasikan sikap dan perilaku
wirausahawan wirausahawan
3.2 Menganalisis peluang usaha produk 4.2 Menentukan peluang usaha produk
barang/jasa barang/jasa
3.3 Memahami hak atas kekayaan 4.3 Memresentasikan hak atas kekayaan
intelektual intelektual
3.4 Menganalisis konsep desain/prototype 4.4 Membuat desain/prototype dan kemasan
dan kemasan produk barang/ jasa produk barang/jasa
3.5 Menganalisis proses kerja pembuatan 4.5 Membuat alur dan proses kerja
prototype produk barang/jasa pembuatan prototype produk
barang/jasa
3.6 Menganalisis lembar kerja/gambar 4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja
kerja untuk pembuatan prototype untuk pembuatan prototype produk
produk barang/jasa barang/jasa
3.7 Menganalisis biaya produksi prototype 4.7 Menghitung biaya produksi prototype
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan 4.8 Membuat prototype produk barang/jasa
prototype produk barang/jasa
3.9 Menentukan pengujian kesesuaian 4.9 Menguji prototype produk barang/jasa
fungsi prototype produk barang/jasa
3.10 Menganalisis perencanaan produksi 4.10 Membuat perencanaan produksi massal
massal
3.11 Menentukan indikator keberhasilan 4.11 Membuat indikator keberhasilan
tahapan produksi massal tahapan produksi missal
3.12 Menerapkan proses produksi massal 4.12 Melakukan produksi missal
3.13 Menerapkan metoda perakitan produk 4.13 Melakukan perakitan produk
barang/jasa barang/jasa
3.14 Menganalisis prosedur pengujian 4.14 Melakukan pengujian produk
kesesuaian fungsi produk barang/jasa barang/jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil 4.15 Melakukan pemeriksaan produk sesuai
produk dengan rancangan dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional
3.16 Memahami paparan deskriptif, 4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif,
naratif, argumentatif, atau persuasif argumentatif, atau persuasif tentang
tentang produk/jasa produk/jasa
3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat media promosi berdasarkan
segmentasi pasar
3.18 Menyeleksi strategi pemasaran 4.18 Melakukan pemasaran
3.19 Menilai perkembangan usaha 4.19 Membuat bagan perkembangan usaha
3.20 Menentukan standard laporan 4.20 Membuat laporan keuangan
keuangan

I. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI/EKSTRA KURIKULER


Ekstra Kurikuler adalah salah satu program pengembangan diri di SMK Da’watul
Khoir Kertosono, yang dilaksanakan di luar jam pelajaran untuk membantu
pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan potensi bakat dan minat.
Pengembangan diri ini dilaksanakan setiap hari sabtu (sesuai dengan bidang ekstra),
untuk tingkat X dilaksanakan pagi hari bertempat di sekolah maupun bekerjasama
dengan instansi pemerintah dan/atau swasta lain.
Ekstra kurikuler ini wajib diikuti oleh siswa-siswa tingkat X dan XI. Setiap siswa
kelas X diwajibkan mengikuti ekstrakurikuler pramuka dan memilih salah satu
kegiatan ekstra kurikuler lain dan hanya boleh pindah kegiatan satu kali dalam satu
semester.
5. DASAR :
a. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas:
Pasal 1 butir 6 tentang pendidik, pasal 3 tentang tujuan pendidikan, pasal 4
ayat (4) tentang penyelenggaraan pembelajaran, pasal 12 ayat (1b) tentang
pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat, dan kemampuan
b. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan:
Pasal 5 – 18 tentang Standar Isi satuan pendidikan dasar dan menengah.
c. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang memuat
pengembangan diri dalam struktur kurikulum, dibimbing oleh konselor, dan
guru / tenaga kependidikan yang disebut pembina.
d. Pembinaan kesiswaan meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler
( permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan pasal 3
ayat 1 )
e. Dasar standarisasi profesi konseling oleh Ditjen Dikti Tahun 2004 tentang arah
profesi konseling di sekolah dan luar sekolah.

6. PRINSIP KEGIATAN
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi,
bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan
dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang
disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat
peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
7. TUJUAN
Tujuan dilaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Da’watul Khoir Kertosono
adalah :
a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri.
b. Untuk penyalurkan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik
c. Meningkatkan ESQ peserta didik
d. Mendapatkan peserta didik berprestasi di bidang olah raga dan seni serta
kreatifitas
e. Promosi sekolah lewat peserta didik berprestasi non akademik.
8. KEGIATAN
Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan di SMK Da’watul Khoir Kertosono
meliputi :
Bidang Keberbakatan / Prestasi terdiri dari :
b. Majelis Taqlim (Sie Kerohanian Islam)
c. Futsal/Sepak Bola
d. Bela Diri
Bidang Krida :
b. Pramuka ( wajib untuk kelas X dan XI )
c. LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)
d. PMR (Palang Merah Remaja)
e. Kader Kesehatan Remaja (UKS)

9. WAKTU PELAKSANAAN DAN TEMPAT KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER
Jenis Kegiatan Hari
No Waktu Tempat
Ekstra
1 Pramuka (Wajib) Jumat SMK Da’watul Khoir
13.55 –15.15
Kertosono
4 Sepak Bola/Futsal Senin SMK Da’watul Khoir
15.30 –17.00
Kertosono
5 PMR Selasa 15.30 –17.00 SMK Da’watul Khoir
Kertosono
7 Majelis Taklim Selasa 15.30 –17.00 Masjid YPI Da’watul Khoir
J. PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau
orang dewasa. Bantuan tersebut berupa arahan, nasihat, saran, serta kritik membangun
agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
mandiri dengan memanfaatkan potensi individu dan sarana yang ada. Bimbingan
diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai
informasi tentang dirinya sendiri untuk menyesuaikan dan mengembangkan potensi
diri berdasarkan norma-norma yang berlaku, sehingga pengembangan diri
berlangsung secara optimal dan tidak terjadi pelanggaran terhadap norma-norma yang
berlaku.

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara
dua orang yaitu konselor dan konseli. Melalui hubungan itu dengan konselor dengan
kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya menyediakan situasi belajar
dansituasi pengembangan potensi diri secara optimal pada konseli. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan
keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang
dimilikinya, demi kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli
dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-
kebutuhan yang akan datang. Konseling merupakan suatu hubungan profesional
antara seorang konselor yang terlatih dengan konseli. Hubungan ini biasanya bersifat
individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua
orang dan dirancang untuk membantu konseli memahami dan memperjelas pandangan
terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna
bagi dirinya.

Dengan demikian, maka bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan masalah
yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
optimal. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli atau semua
peserta didik. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli
atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun
wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang
digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada
penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada
perseorangan (individual).

1. Program Bimbingan dan Konseling


Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat
ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut :

a. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasia-
kannya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan,
yaitu data atau keterangan yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini
guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin.
b. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan yang
diperlukan baginya.
c. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
konseling asas keterbukaan menjadi sasaran pelayanan/kegiatan bersifat terbuka dan
tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat terkait pada
terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang
menjadi sasaran pelayanan/kegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing
terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
d. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan
pelayanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong
konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang
diperuntukan baginya.
e. Asas kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan dan konseling, yakni: konseli sebagai sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya
mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli.
f. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan konseli dalam
kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi
masa lampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan
apa yang diperbuat sekarang.
g. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
pelayanan terhadap sasaran pelayanan konseli yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
h. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh
guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu.
Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
i. Asas Kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak
boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama,
hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku.
Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat
dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan
norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.
j. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-
kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan
konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam
penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam
penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
k. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli)
mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing
dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan
demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata
pelajaran/praktik dan lain-lain.
l. Asas Tutwuri Handayani, yaitu walaupun berbeda – beda konseli yang dihadapi
namun tujuan nya tetap satu yaitu terentaskannya masalah konseli oleh konseli dengan
dampingan dari konselor.
m. Asas Kebersamaan, yaitu dalam konseling harus dilakukan bersama – sama antara
konselee dengan konselor, hal ini untuk manjaga keharmonisan, saling percaya, dan
kebersamaan yang kuat, konselee tidak bisa hanya diberi pengarahan, kadang kala
konseli membutuhkan pendamping untuk menyelesaikan masalahnya. namun, bukan
berarti konselor yang menyelesaikan masalah konseli.
Fungsi Bimbingan Konseling bagi peserta didik adalah:

1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan
mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih
proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
Konselor dan personal di SMK Da’watul Khoir lainnya secara sinergi sebagai
teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program
bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan
disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat
(brain storming),home visit, dan sebagainya.
4. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama
dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan
konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli,
pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli
secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun mata pelajarandi SMK Da’watul
Khoir, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran
sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif. Penyesuaian diri ini penting bagi peserta didik karena ketika mereka
magang industri, praktik kerja lapangan, dan memasuki dunia kerja akan melakukan
penyesuaian diri. Jika mereka berhasil menyesuaikan diri, maka mudah diterima di
lingkungannya dan mereka akan betah dalam lingkungan itu.
8. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang
tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang
produktif dan normatif.
9. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseli.
10. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta
dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi
yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini
diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan)
sesuai dengan minat konseling.
Sedangkan manfaat Bimbingan Konseling adalah:

1. Bimbingan konseling akan membuat diri peserta didik merasa lebih baik, merasa
lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut
membantu kita untuk menerima setiap sisi yang ada di dalam diri kita.
2. Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat
tingkat stress dan depresi yang dialami peserta didik karena dibantu untuk
mencari sumber stress tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian
terbaik dari permasalahan yang belum terselesaikan itu.
3. Bimbingan konseling membantu peserta didik untuk dapat memahami dan
menerima diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang
efektif dengan orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri.
4. Perkembangan personal peserta didik akan meningkat secara positif
2. Selain tugas Pengelolaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan BK dilaksanakan dengan:

a. Tatap muka di kelas 1 jam/minggu


b. Rasio guru BK dan siswa adalah 1 : 50 dihitung ekuivalen dengan 24 jam
pelajaran tiap minggu. Kelebihan siswa asuh dihitung sebagai bonus kelebihan
jam mengajar guru BK.
c. Guru BK wajib hadir 6 hari kerja dalam 1 minggu, setara dengan 37,5 jam kerja
PNS.
rutin membimbing siswa dalam kelas binaannya, masing – masing guru BK
mendapatkan tugas tambahan lain yang mendukung kelancaran pelayanan BK secara
umum,
Program Layanan Konseling adalah berupa pengenalan diri oleh peserta didik beserta
peluang dan tantangan yang ditemukannya dalam lingkungan, sehingga peserta didik
mandiri mengambil keputusan penting perjalanan hidupnya (belajar, pribadi, sosial dan
karir) dalam rangka mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan bahagia serta
peduli kepada kemaslahatan umum, melalui pedidikan.
Fokus layanan bimbingan dan konseling adalah menumbuh-kembangkan kompetensi
kemandirian peserta didik sebagai nilai inti karakter. Program layanan bimbingan dan
konseling disusun berdasarkan hasil analisis needs assesmen kebutuhan dan
perkembangan peserta didik serta potensi lingkungan yang mendukung pelaksanaan
program bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan menggunakan teknik/ strategi secara
individual, kelompok, dan klasikal dengan menggunakan instrument dan media yang
relevan.
Layanan bimbingan dan konseling yang berorientasi pengembangan dan pemeliharaan
karakter, dan melayani seluruh peserta didik, dengan kerangka program kerja yang
meliputi layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dukungan
sistem dan kolaboratif. Rancangan program bimbingan dan konseling senantiasa
berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik dan upaya pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
3. Jenis Masalah dan Kegiatan Layanan Pendukung
Bimbingan di arahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan
dan mengambil keputusan. . Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan
bimbingan memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan
menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan
untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan
yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan
kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan.

Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi


juga di lingkungan keluarga, dunia usaha/industri (DUDI), lembaga-lembaga
pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun
bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan
(karir).

Bidang bimbingan konseling SMK Da’watul Khoir diantaranya:

a. Pengembangan Kehidupan Pribadi/Bimbingan Pribadi


Membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi diri
dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakter kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistis.
b. Pengembangan Kehidupan Sosial/ Bimbingan Sosial
Membantu peserta didik dalam memeahami dan menilai serta mengembangkan
kemmapuan hubungan social yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
dan warga lingkungan social yang lebih luas.

a. Pengembangan Kemampuan Belajar/Bimbingan Belajar


Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan be;ajar dalam rangka
mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.

b. Pengembangan Karir/Bimbingan Karir


Membantu peserta didik dalam memeahami dan menilai informasi serta memilih
dan mengambil keputusan karir.

Berikut tindakan terhadap siswa bermasalah di sekolah:


Seorang siswa yang melanggar tata tertib dapat ditindak oleh guru piket, wali kelas
atau petugas lain bahkan langsung oleh kepala sekolah, tindakan tersebut
diinformasikan kepada wali kelas yang bersangkutan. Guru pembimbing/BK berperan
dalam mengetahui sebab-sebab yang melatar belakangi sikap dan tindakan siswa yang
bermasalah. Dalam hal ini guru pembimbing membantu menangani masalah siswa
dengen meneliti latar belakang pelanggaran siswa melalui serangkaian wawancara dan
informasi dari sejumlah sumber data, setelah wali kelas merekomendasikannya.
Dengan demikian tindakan langsung terhadap siswa yang melanggar tata tertib tidak
melibatkan Guru Pembimbing atau Guru BK tetapi oleh Guru Pembina/guru lainnya.
Suatu contoh :

Bila ada siswa-siswi yang terlambat masuk ke sekolah atau kedapatan merokok di
sekolah, maka guru pembinalah atau guru lainnya yang memberi tindakan langsung
terhadap siswa tersebut (berupa hukuman fisik atau lainnya). Setelah siswa
memperoleh sanksi/hukuman, maka guru pembimbing akan membantu/menangani
masalah siswa tersebut, dengan serangkaian wawancara, meneliti secara mendalam
latar belakang/penyebab masalah tersebut, sehingga diharapkan menghasilkan
terpecahkannya masalah tersebut dan terhindarnya siswa dari masalah lainnya.

Layanan bimbingan ditujukan kepada seluruh siswa, menggunakan berbagai strategi


(pengembangan pribadi dan dukungan system), meliputi ragam dimensi (masalah,
setting, motode, dan lama waktu layanan). Jenis kegiatan layanan dan pendukung
dalam kegiatan pengembangan diri yaitu sebagai berikut:

Kegiatan Layanan

1. Orientasi : Membantu peserta didik memahami lingkungan baru,


terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari untuk menyesuaikan
diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan baru,
contoh : MOS, Pengenalan BK,dll.

2. Informasi : Membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai


informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan dan pendidikan lanjutan, contoh :
Informasi cara belajar, informasi cara bergaul, informasi PT.

3. Penempatan dan penyaluran : Membantu peserta didik memperoleh


penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang dan kegiatan ekstra kurikuler

4. Penguasaan Konten/Pembelajaran : Membantu peserta didik menguasai


konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam
kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat. Contoh : cara mengemukakan
pendapat, cara menghentikan kebiasaan buruk.

5. Konseling Perorangan : Membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah


pribadinya

6. Bimbingan Kelompok :Membantu peserta didik dalam mengembangkan


pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan dan pengambilan
keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Contoh :
cara mengatasi kesulitan komunikasi dengan orang tua dan sebagainya

7. Konseling Kelompok : Membantu peserta didik dalam pembahasan dan


pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok

8. Bimbingan Klasikal : Membantu siswa untuk kegiatan pengalaman terstruktur


yang disajikan secara sistematis dalam kegiatan tatap muka di kelas, misal: kriteria
kenaikan kelas dan pemilihan jurusan, sistem penerimaan mahasiswa di perguruan
tinggi, analisis potensi diri, dsb.
9. Konsultasi : Membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani
kondisi dan atau masalah peserta didik contoh : guru mata pelajaran tentang sikap
siswa dalam belajar

10. Mediasi : Membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan


memperbaiki hubungan antar mereka, contoh : masalah perkelahian siswa, masalah
hubungan siswa dan guru

11. Kolaborasi : Membantu siswa atau pihak lain dalam memperoleh wawasan,
pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau
masalah yang dialami siswa, misal: guru mata pelajaran ataupun orang tua tentang
sikap dan hasil belajar siswa, dsb.

Kegiatan Pendukung
1. Pemahaman Siswa
a. Aplikasi Instrumentasi
Kegiatan mengumpulkan data tentang peserta didik dan lingkungannya melalui
aplikasi berbagai instrumen baik tes maupun non tes, contoh : Psikotes, DCM,
sosiometri, dsb.

b. Himpunan dan Analisa Data


Kegiatan menghimpun serta mengolah menganalisa data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang dilaksanakan secara berkelanjutan sistematis,
komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia contoh : Buku pribadi, Prestasi belajar,
dsb.

B. Konferensi Kasus
Kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang
dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data-data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik yang bersifat terbatas dan
tertutup. Contoh : sering tidak masuk sekolah,menghadirkan guru, wali kelas, ortu,
pelatih olah raga,guru mata pelajaran, dsb.

C. Kunjungan rumah
Kegiatan memperoleh data peserta didik dan latar belakang orang tua/wali siswa
melalui pertemuan dengan orang tua/wali siswa dengan latar belakang suasana di
kediaman tempat tinggal siswa.

D. Alih tangan kasus / Referal


Kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai
keahlian dan kewenangannya.

E. Tampilan pustaka
Kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik
dalam pengembangan pribadi, kemempuan sosial, kegiatan belajar dan karir/jabatan

F. Pengembangan Jejaring (Network)


Menyangkut kegiatan konselor untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain
yang terkait dengan program bimbingan konseling dalam rangka pemberian layanan
kepada siswa, guru, orang tua, dokter, psikolog, motivator, perguruan tinggi, dsb.

G. Pengembangan Profesi
Kegiatan yang dilakukan oleh konselor dalam rangka meningkatkan
profesionalismenya dengan mengikuti kegiatan seminar, lokakarya, pelatihan,
pertemuan profesi, dan lain-lain, baik dilakukan secara mandiri ataupun kelembagaan.

4. Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling


Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah dilaksanakan dalam bentuk:

a. Kontak Langsung
a.1 Kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa
a.1.1 Semua kegiatan layanan memerlukan kontak langsung dengan siswa baik kontak
secara perorangan, kelompok maupun klasikal (Layanan Dasar).
a.1.2 Untuk kegiatan melalui kontak langsung dengan siswa disediakan waktu
tersendiri minimum satu jam seminggu perkelas sehinggan siswa tidak dirugikan
kegiatan belajarnya dengan guru mata pelajaran/giri praktek (Layanan Klasikal)
jam pelajaran itu digunakan untuk melaksanakan:
 Kegiatan aplikasi instrumentasi (pengisien angket, inventori, sosiometri,
testing, observasi, dsb)
 Layanan orientasi klasikal
 Layanan informasi klasikal
 Layanan pembelajaran klasikal
 Bimbingan kelompok
 Evaluasi klasikal kegiatan bimbingan dan konsleing minggu sebelumnya
serta perencanaan kegiatan minggu berikutnya.
b.1 Kegiatan layanan konseling perseorangan, bimbingan kelompok dan konseling
kelompok dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah dapat mencapai 50% dari
selutuh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
b. Tanpa Kontak langsung dengan siswa
Kegiatan tanpa kontak langsung dengan siswa dapat dilaksanakan pada jam-jam
pelajaran di sekolah yaitu :
- Pengolahan hasil aplikasi instrumentasi
- Pengolahan himpunan data (Hasil belajar, hasil tes psikologis, dll)
- Penyiapan alat/bahan bimbingan
- Konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus
- Pengelolaan administrasi bimbingan dan konseling termasuk di dalamnya
perencanaan dan laporan kegiatan.
c. Hak panggil
Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa selain terjadwal
pada jam pelajaran, guru pembimbing memiliki “Hak Panggil” terhadap siswa asuh
yang menjadi tanggung jawabnya yang dilaksanakan dengan tidak merugikan siswa
dalam mengikuti pelajaran.Untuk setiap pemanggilan disediakan blanko undangan
dan surat ijin masuk kelas yang ditanda tangani konselor.

5. Penilaian Program Bimbingan Konseling


1. Penilaian Hasil Layanan
a. Dilakukan untuk mengetahui apakah layanan tersebut efektif dan membawa
dampak positif terhadap siswa.
b. Ditujukan kepada siswa yang menjalani layanan, diorientasikan pada :
- Pengentasan masalah siswa

- Perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa.

c. Fokus penilaian diarahkan untuk mengembangkan :


- Pemahaman baru
- Perasaan positif

- Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan siswa.

d. Penilaian dilakukan melalui


- Format individual, kelompok/klasikal

- Media lisan dan atau tulisan

- Penggunaan panduan atau instrument baku dan atau disusun sendiri oleh guru
pembimbing/konselor.

e. Tahap-tahap Penilaian
- Penilaian segera (Laiseg), penilaian tahap awal yang dilakukan segera setelah
atau menjelang diakhirinya layanan
- Penilaian jangka pendek (Laijapen), penilaian lanjutan yang dilakukan setelah
satu atau lebih jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama
satu bulan
- Penilaian jangka panjang (Laijapang), penilaian lebih menyeluruh setelah
dilaksanakannya layanan dengan selang satu unit waktu tertentu, seperti satu semester.

6. Penilaian Proses
a. Penilaian dalam bimbingan dan konseling dilakukan juga terhadap
proses kegiatan dan pengelolaannya, yaitu terhadap :
- Layanan Bimbingan dan Konseling

- Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

- Mekanisme dan instrumentasi yang digunakan dalam layanan

- Pengelolaan dan administrasi layanan

b. Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas


kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh
K. MEKANISME PENILAIAN
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2016
Tanggal 06 Juni 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan maka Penilaian dilakukan
sebagai berikut :
1. Ketuntasan Belajar Minimum (KBM)
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) kriteria pencapaian ketuntasan minimal pada
satu atau dua kompetensi dasar. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator
kompetensi untuk mata pelajaran wajib (A & B) adalah 75%
KBM setiap mata pelajaran, ditentukan diawal tahun pembelajaran dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan
kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.
Tabel KBM SMK Da’watul Khoir Kertosono Kurikulum 2013 Revisi 2016
KKM
No Mata Pelajaran
X XI XII
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Matematika 75 75 75
5. Sejarah Indonesia 75 - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 75 75 76
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 75 - -
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
75 75 -
Kesehatan
3. Muatan Lokal : Bahasa Daerah 75 75 75
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 - -
2. Fisika 75 - -
3. Kimia 75 - -
4. Biologi 75 - -
C2. Dasar Program Keahlian 75 - -
C3. Kompetensi Keahlian - 75 75

2. Penilaian oleh Pendidik


Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan,
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
Siswa yang telah memenuhi KKM dapat melanjutkan kompetensi berikutnya,
yang belum tuntas diberikan Remedial, yang terlalu cepat diberikan pengayaan.
Pembelajaran ( berbasis kelas ) dapat dilanjutkan ke kompetensi berikutnya.
3. Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
1) Penilaian Harian (PH)
Kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi siswa secara berkala setelah
menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar. Penilaian harian lebih
kompleks dan tidak hanya sebagai ujian.
Sebelumnya dikenal dengan istilah UH (Ulangan Harian). Semacam kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa dan dijadikan
acuan sebagai prestasi belajar.
2) Penilaian Tengah Semester (PTS)
Penilaian tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 - 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
3) Penilaian Akhir Semester (PAS)
Penilaian Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
dibawah koordinasi sekolah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
4) Penilaian Akhir Tahun (PAT)
Penilaian Akhir Tahun adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dibawah
koordinasi sekolah di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan KD pada semester tersebut. PAT terdiri dari materi soal
pada semester ganjil (25%) dan semester genap (75%). Kenaikan kelas
ditentukan oleh PAT.
5) Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
Ujian Sekolah Berstandar Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan
adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau
psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur
dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah.
4. Penilaian oleh Pemerintah
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran
pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai
pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
5. Penilaian Hasil Belajar Kelompok Mata Pelajaran Penilaian hasil belajar
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
 Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik.
 Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif
peserta didik.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik materi yang dinilai,
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan
kesehatan dilakukan melalui:
• Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik, dan
• Ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. 
Secara umum prosedur penilaian yang dilakukan pendidik dan satuan pendidik terdiri
atas:
1. Persiapan / perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengelolaan dan tindak lanjut
4. Pelaporan.
L. PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
Praktek kerja industri dilaksanakan pada saat peserta didik ada di tingkat kelas
XI. Lama pelaksanaan 6 bulan sampai dengan 1 tahun dan dilaksanakan di DU/DI
yang sudah bekerjasama dengan SMK Da’watul Khoir Kertosono.
o Dasar Hukum Praktek Kerja Industri
UU RI no. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan :
Penyusunan Kurikulum SMK disusun dengan memperhatikan tuntutan dunia kerja
(untuk mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja), oleh itu pendidikan
SMK diselenggarakan dalam bentuk Pendidikan Sistem Ganda.

o Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)


Praktik Kerja Industri yang disingkat dengan “prakerin” merupakan bagian dari
program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik di Dunia
Kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistim pendidikan di SMK yaitu
Pendidikan Sistim Ganda (PSG). Program prakerin disusun bersama antara
sekolah dan dunia kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan
sebagai kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK.
Dengan prakerin peserta didik dapat menguasai sepenuhnya aspek-aspek
kompetensi yang dituntut kurikulum, dan di samping itu mengenal lebih dini
dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah menamatkan pendidikannya.
Program yang dilaksanakan di Industri/Perusahaan meliputi Praktik Keahlian
Produktif yang dilaksanakan di Industri dalam bentuk “on the Job Training”
berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa (pekerjaan yang
sesungguhnya) di Industri/ perusahaan sesuai dengan program studi keahliannya.
Jumlah Jam peserta prakerin siswa SMK Da’watul Khoir Kertosono adalah :
8 jam sehari X 6 hari @ 60 menit (= 50 jam/minggu) x 24 minggu (6 bulan)
o Tujuan Prakerin
 Pemenuhan kompetensi sesuai tuntutan kurikulum
Penguasaan kompetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan
oleh fasilitas pembelajaran yang tersedia. Jika ketersediaan fasilitas terbatas,
sekolah perlu merancang pembelajaran kompetensi di luar sekolah (Dunia
Kerja Mitra). Keterlaksanaan pembelajaran kompetensi tersebut bukan
diserahkan sepenuhnya ke Dunia Kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan
tentang apa yang seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik.
 Implementasi kompetensi ke dalam dunia kerja
Kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik, melalui latihan
dan praktik di sekolah perlu diimplementasikan secara nyata sehingga tumbuh
kesadaran bahwa apa yang sudah dimilikinya berguna bagi dirinya dan orang
lain. Dengan begitu peserta didik akan lebih percaya diri karena orang lain
dapat memahami apa yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima oleh
masyarakat.

 Penumbuhan etos kerja/Pengalaman kerja.


SMK sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan dapat menghantarkan
tamatannya ke dunia kerja perlu memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial
yang berlaku di Dunia Kerja. Pengalaman berinteraksi dengan lingkungan
Dunia Kerja dan terlibat langsung di dalamnya, diharapkan dapat membangun
sikap kerja dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja.
o Tempat Prakerin
Prakerin dilaksanakan di Dunia Usaha/Industri atau Perusahaan yang
sesuai dengan paket keahlian yang ada di SMK Da’watul Khoir Kertosono. Dunia
usaha / Industri yang ditempati prakerin adalah dunia industri yang telah menjalin
kerjasama atau telah menandatangani MOU dengan SMK Da’watul Khoir
Kertosono.
Tempat Prakerin Paket / Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
antara lain :
2.) Bengkel "AHASS PUTRA RINJANI KERTOSONO"
3.) Bengkel "AHASS BARON"
4.) Bengkel "AHASS BARONG"
5.) Bengkel "AHASS AGUNG MOTOR 2"
6.) Bengkel "MILI MOTOR PRAMBON"
o Ketentuan-ketentuan pelaksanaan Prakerin
1) Kewajiban Peserta
a. Mematuhi Peraturan yang berlaku ditempat Praktek/Industri
b. Berada di tempat Praktek/Industri 15 menit sebelum Praktek Kerja dimulai
c. Bertingkah laku sopan jujur dan bertanggung jawab, berinisiatif terhadap
tugas pekerjaan yang diberikan oleh industri
d. Berpakaian seragam sekolah atau seragam praktek sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di Industri
e. Bersikap ramah membiasakan diri mengucapkan salam, mohon ijin pada
waktu pulang/pergi atau akan meninggalkan tempat praktek
f. Selalu menjaga kerapian, kebersihan dan penampilan yang baik
g. Memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Institusi/Pembimbing di
Industri apabila berhalangan hadir dengan memberikan tembusan ke
sekolah
h. Mengisi daftar hadir setiap hari pada waktu datang dan pulang
i. Berkonsultasi dengan segera kepada guru pembimbing atau ketua
kelompok atau petugas yang ditunjuk apabila mendapat masalah/kesulitan
dalam Praktek Kerja Industri
j. Mematuhi peraturan mengenai penggunaan alat dan bahan untuk praktek
kerja
k. Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi
kerusakan atau salah mengambil alat/bahan
l. Membersihkan dan mengatur kembali ruang/peralatan praktik setelah
menggunakan sebelum meninggalkan tempat kerja
m. Menerima, mengisi dan menyerahkan kembali laporan kegiatan/jurnal
kegiatan harian
n. Mematuhi tata tertib yang ditentukan sekolah
o. Menjaga nama baik sekolah, industri dan Orang Tua
p. Memegang rahasia perusahaan
q. Membuat laporan pelaksanaan prakerin sesuai dengan ketentuan program
keahlian masing-masing
2) Hak Peserta Prakerin
Selama melaksanakan Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) peserta prakerin
berhak untuk :
a. Mendapat informasi secara rinci tentang Program Praktek Kerja di
Industri
b. Mendapatkan Industri tempat melaksanakan Praktik Kerja Industri yang
sesuai dengan program keahlian berdasarkan hasil seleksi yang tidak
dapat diganggu gugat
c. Mendapatkan bimbingan dan pembekalan berupa pengetahuan sikap dan
ketrampilan sesuai dengan yang disyaratkan di Industri
d. Mendapatkan buku panduan/jurnal kegiatan sebagai pedoman selama
melaksanakan Praktik kerja Industri
e. Mengikuti uji kompetensi /uji produktif
f. Mengikuti Praktek kerja Industri sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
g. Mendapatkan informasi tentang bidang pekerjaan yang akan dikerjakan
oleh peserta Prakerin di Industri
h. Mendapatkan penjelasan tentang peraturan tata tertib yang berlaku di
Industri
i. Mendapat paraf/tanda tangan Instruktur pada waktu laporan/jurnal
kegiatan sebagai bukti pemantauan dan kegiatan peserta Prakerin selama
berada di tempat Praktek Kerja Industri
3) Pelanggaran Bagi Peserta Prakerin
b. Selama Praktek kerja Industri peserta dilarang merokok, membawa,
memiliki, memakai dan mengedarkan Narkoba
c. Tidak memenuhi ketentuan kehadiran 90% sebagai syarat untuk kenaikan
kelas
d. Menerima tamu pribadi pada waktu Praktek kerja Industri
e. Berambut panjang melebihi krah baju, bagi peserta pria
f. Menggunakan pesawat telpon/HP dan fasilitas tamu perusahaan /tempat
praktek industri untuk kepentingan pribadi
g. Membuat kegaduhan selama di tempat praktik kerja Industri
h. Mengambil sesuatu yang bukan miliknya ( mencuri ) di tempat
praktik/Industri
i. Pindah tempat Praktek kerja Industri ke Industri lain tanpa seijin sekolah
berwenang
j. Khusus bagi peserta wanita dilarang :
– memakai rok mini
– Memakai sepatu olah raga dan sepatu bertumit tinggi
– Memakai perhiasan yang berlebihan dan menyolok
– Memakai tata rias yang kurang sesuai dengan situasi dan kondisi tempat
kerja
– Berpakaian yang membahayakan pelaksanaan praktek kerja
k. Selama melaksanakan Praktek kerja Industri, peserta Prakerin dilarang
menjalin hubungan diluar batas kewajaran dengan Instruktur, tamu atau
pihak lain
4) Sanksi-sanksi Terhadap Pelanggaran
Pelanggaran atas tata tertib tersebut akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. Pemanggilan Orang Tua peserta Prakerin
b. Peringatan keras secara lisan
c. Pengurangan nilai Praktik Kerja Industri
d. Ditarik dari Industri tempat praktik dan dikembalikan ke sekolah untuk
melaksanakan prakerin di Bisnis Center sekolah
e. Di – skors
f. Tidak dapat melanjutkan ke kelas berikutnya dan wajib mengikuti prakerin
tahun berikutnya
g. Dikeluarkan dari sekolah dan dikembalikan kepada orang tua/wali murid.
h. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur dikemudian
hari.

M. KENAIKAN KELAS
1. Kriteria Kenaikan Kelas
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan
bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang
kompetensi-kompetensi selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan / naik ke tingkat berikutnya, apabila :
- Kehadiran minimum 90% dalam setiap semester.
- Paling banyak 3 mata pelajaran yang sampai batas akhir tahun ajaran belum
mencapai Ketuntasan Belajar Minimal (KBM).
- Nilai pengembangan diri minimal Baik.
- Nilai sikap spiritual dan sosial minimal Baik.
- Predikat semua nilai mata pelajaran / standar kompetensi produktif kompeten
- Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang seluruh mata
pelajaran di tingkat tersebut.
2. Pelaksanaan Ulangan Harian
Waktu dan teknis pelaksanaan
 Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
 Peserta didik dapat mengikuti ulangan harian bila telah mengikuti
kegiatan pembelajaran pada Kompetensi Dasar (KD) yang diujikan dengan
syarat persentase kehadiran mengikuti kegiatan pembelajaran pada KD yang
diujikan minimal 85%,
 Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/ kompetensi program,
dan proses.
 Teknik dan Instrumen penilaian yang digunakan dalam pelaksanaan ulangan
harian meliputi 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.
 Alokasi waktu pelaksanaan ulangan harian ditentukan oleh masing-masing
guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat
kesukaran soal yang diujikan.
3. Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester
Waktu dan teknis pelaksanaan
 Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8
– 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
 Peserta didik berhak mengikuti ulangan tengah semester bila telah
mengikuti kegiatan pembelajaran minimal 85% dari jumlah kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan,
 Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan tengah semester dirancang oleh
masing- masing guru dalam bentuk uraian dan atau pilihan ganda dan harus
mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam penyusunan naskah soal,
 Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/ kompetensi program, dan
proses.
 Alokasi waktu pelaksanaan ulangan tengah semester ditentukan oleh masing-
masing guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan
tingkat kesukaran soal yang diujikan.

4. Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester


Waktu dan teknis pelaksanaan
 Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil,
 Cakupan ulangan akhir semester adalah indikator pada KD semester
yang bersangkutan,
 Pelaksanaan ulangan akhir semester dikoordinir oleh satuan pendidikan,
 Soal-soal yang diujikan pada ulangan akhir semester disusun secara bersama-
sama oleh guru mata pelajaran pada kelas yang paralel. Dengan demikian
soal-soal yang diujikan pada ulangan akhir semester berlaku untuk seluruh
mata pelajaran sejenis pada jenjang, kelas dan jurusan yang paralel,
 Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/ kompetensi program, dan
proses.
 Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan akhir semester ditentukan
oleh sekolah dengan memper-timbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal
dan tingkat kesukaran soal yang diujikan.
5. Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester Genap (Kenaikan Kelas)
Waktu dan teknis pelaksanaan
 Ulangan akhir semester genap (kenaikan kelas) dilaksanakan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap
atau pada akhir tahun pelajaran,
 Cakupan materi Ulangan akhir semester genap (Kenaikan Kelas)
mencakup seluruh indikator pada Kompetensi Dasar yang telah dipelajari
pada semester genap,
 Ulangan akhir semester genap (kenaikan kelas) dilaksanaan secara kolektif
oleh sekolah yang dikoordinir oleh satuan pendidikan,
 Soal-soal yang diujikan pada Ulangan akhir semester genap (kenaikan kelas)
disusun secara bersama-sama oleh guru mata pelajaran pada kelas yang
paralel. Dengan demikian soal-soal yang diujikan pada ulangan akhir semester
berlaku untuk seluruh mata pelajaran sejenis pada jenjang, kelas dan jurusan
yang paralel,
 Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/ kompetensi program, dan
proses.
 Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan umum semester genap
(kenaikan kelas) ditentukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan mata
pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat kesukaran soal yang diujikan.
6. Pelaporan Hasil Belajar Siswa
 Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta
didik dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang
berisi tentang skor disertai dengan deskripsi capaian kompetensi.
 Pelaporan hasil penilaian UPK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi
bekerja sama dengan mitra dunia usaha/industri dan/atau Lembaga Sertifikasi
Profesi dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat paket kompetensi
yang telah dicapai.
 Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri dalam bentuk sertifikat.
 Pelaporan hasil penilaian pada model pembelajaran teaching factory dilakukan
oleh satuan pendidikan dalam bentuk angka dan/atau keterangan yang
terintegrasi dengan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta surat
keterangan.
 Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk
Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).
 Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
ijazah.
7. Program Remedial dan Pengayaan
Program Remedial
Pembelajaran remedial wajib diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum
semester berakhir atau batas akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
 Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik.
 Pemberian bimbingan secara perorangan.
 Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas
atau latihan sesuai dengan kemampuannya.
 Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai ketuntasan belajar.
Program Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
 Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik diberi tugas pengayaan
untuk dikerjakan bersama pada dan/atau di luar jam-jam pelajaran sekolah
 Belajar mandiri, yaitu peserta didik diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan
sendiri/individual;
 Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui
peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk
memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara
mandiri sesuai dengan kemampuan masing-masing
Hasil Penilaian Remedial dan Pengayaan
Penilaian pembelajaran remedial dan pengayaan dapat dilakukan melalui:
 Nilai yang diperoleh pada pembelajaran remedial diolah menjadi nilai akhir.
 Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan
mengganti nilai KD yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial,
yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD.
 Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai mana
yang lebih optimal pada suatu KD antara nilai awal dan nilai indikator hasil
remedial
 Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio.

N. KELULUSAN
1. Kriteria Kelulusan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP nomor. 19 tahun 2005 pasal 72
ayat 1 adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar
dan menengah setelah :
- Menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran.
- Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
- Lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten
untuk mata pelajaran yang diujikan. Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti
ketentuan permendiknas dan SOP yang diterbitkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP)
Keempat persyaratan di atas merupakan urutan pra syarat, artinya kelulusan bukan
semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional, tetapi untuk bisa
mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka siswa dinyatakan lulus dari SMK Da’watul
Khoir Kertosono jika :
1. Menyelesaikan seluruh Program Pembelajaran yang dibuktikan dengan
memiliki nilai lengkap pada Rapor mulai Semester 1 sampai dengan 6.
2. Memperoleh nilai minimal BAIK pada Penilaian Akhir untuk seluruh mata
pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
a. Penilaian berpedoman pada rentang Nilai sebagai berikut:
i. 91 - 100 : Predikat Sangat Baik (A)
ii. 81 – 90 : Predikat Baik (B)
iii. 71 – 80 : Predikat Cukup (C)
iv. 0 – 70 : Predikat Kurang
b. Penilaian Akhir sebagaimana dimaksud di atas merupakan Nilai Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan perhitungan 30%
Pengetahuan dan 70% Ketrampilan.

3. Mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).


4. Lulus Ujian Sekolah dengan Nilai Sekolah (NS) minimal rata-rata nilai 70
(Tujuh Puluh) dan Nilai Rata-rata Rapor (NR) minimal pada setiap Mata
pelajaran 65 (Enam puluh lima).
a. Nilai Rata-rata Rapor (NR) adalah penjumlahan rata-rata nilai pengetahuan
semester 1-6 dan rata-rata nilai ketrampilan semester 1-6 setiap mata
pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum pada paket keahlian masing-
masing, dengan pembobotan yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan.
b. Nilai Ujian Sekolah (NUS) diperoleh dari penjumlahan Nilai Ujian
Sekolah (Pilihan Ganda dan/ uraian) dan Nilai Praktik atau Nilai
Ketrampilan (KI-4) dengan pembobotan 30% Nilai Ujian dan 70% Nilai
Praktik atau Nilai Ketrampilan.
c. Nilai Sekolah (NS) diperoleh dari pembobotan 70% nilai rata-rata Rapor
(NR) dan 30% Nilai Ujian Sekolah (NUS).
5. Mengikuti setiap Mata Pelajaran yang ditetapkan dalam Ujian Nasional.
6. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a. Gabungan terdiri atas 70% Nilai Ujian Praktik Kejuruan (UKK) dengan
30% Nilai Teori.
b. Nilai minimal pada Kompetensi Kejuruan adalah 70,0 (Tujuh puluh koma
nol).
7. Ketentuan Kelulusan siswa ditentukan dalam Rapat Pleno yang diselengarakan
oleh Panitia dihadiri oleh Dewan Guru serta Kepala Sekolah dan Minimal
seluruh guru kelas XII.

2. Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional Berbasis Komputer


Waktu dan teknis pelaksanaan
 Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan oleh SMK Da’watul Khoir Kertosono untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan dari SMK Da’watul Khoir Kertosono.
 Ujian sekolah terdiri dari Ujian Tulis dan Ujian Praktik.
 Ujian sekolah susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau
berhalangan dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
 Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional,
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan yang selanjutnya akan diatur tersendiri dalam
Prosedur Operasional Standar Ujian Sekolah SMK Da’watul Khoir
Kertosono.
 Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/ kompetensi program, dan
proses.
 Ujian Nasional dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik pada mata pelajaran tertentu yaitu Bahasa Indonesia, Matematika,
Bahasa Inggris dan Kejuruan dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan.
 Ujian Nasional mata pelajaran kejuruan atau disebut Ujian Kompetensi
Kejuruan terdiri atas Ujian Tulis Kejuruan (UTK) dan Ujian Praktik Kejuruan
(UPK).
 Ujian Nasional terdiri dari Ujian Nasional Utama dan Ujian Nasional Susulan.
 Ujian Nasional Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit
atau berhalangan dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
 Alokasi waktu, jadwal dan teknis pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian
Nasional akan diatur kemudian setelah diterbitkannya Permendikbud
tentang Ujian Nasional dan Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional yang
diterbitkan oleh BSNP.

3. Target Kelulusan yang Akan dicapai oleh SMK Da’watul Khoir Kertosono
Adapun target kelulusan SMK Da’watul Khoir Kertosono Tahun 2020/2021
adalah sebagai berikut :
- Nilai rata-rata UNBK adalah 6,0
- Tingkat Kelulusan Siswa 100%
- Meningkatnya nilai UNBK siswa tahun 2019/2020 sebesar 5%
4. Program Peningkatan Kualitas Lulusan
1) Meningkatkan iman dan takwa peserta didik, melalui kegiatan keagamaan
melalui kegiatan Istiqosah
2) Melaksanakan pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan dengan
sinkronisasi kurikulum dengan DUDI
3) Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran
4) Melaksanakan peningkatan Standart Ketuntasan Belajar Minimal
5) Melaksanakan pengembangan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan
6) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dengan mengikut
sertakan peserta didik dalam berbagai lomba akademik
7) Memantapkan terwujudnya masyarakat belajar yang mandiri, dengan
memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca sesuai dengan program
Literasi sekolah.
8) Memajukan dan mengembangkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler sebagai
lembaga yang memiliki kehandalan output dan outcomes
9) Pengadaan sarana prasarana Pusat Sumber Belajar
10) Pengajaran dan pembelajaran berbasis ICT (wifi)
11) Try-out diadakan beberapa kali
12) Pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi – P1 dan siswa ujian berbasis LSP
5. Program Pasca Ujian Nasional dan Antisipasi Siswa Belum Lulus Ujian
Akhir
a. Mengikutsertakan peserta didik pada kegiatan keagamaan yang diadakan
sekolah, supaya iman dan taqwanya terpelihara sehingga tidak mudah putus
asa
b. Mendaftarkan peserta didik yang belum lulus untuk mengikuti Ujian
Nasional Perbaikan

O. MUTASI PESERTA DIDIK


Mutasi peserta didik di SMK Da’watul Khoir Kertosono berpedoman pada Surat
Edaran Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur Nomor
420/5062/101.2/2017, tentang Mutasi (Perpindahan) Peserta didik tingkat
SMA/Sederajat.
- Mutasi peserta didik adalah proses perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke
sekolah lain dalam satu jenis, dan dalam satu tingkat. Meskipun ada juga peserta
didik yang pindah ke sekolah lain dengan jenis sekolah yang berlainan.
- Mutasi peserta didik dapat dilakukan apabila rasio kelas pada sekolah yang dituju
memenuhi rasio kelas maksimum.
- Pelaksanaan mutasi harus obyektif, transparan, akuntabel, adil dan tidak
diskriminatif.
- Dalam pelaksanaan mutasi peserta didik yang dijadikan kreteria seleksi adalah
hasil seleksi, nilai hasil belajar (raport) dan akrediasi sekolah.
- Dalam pelaksanaan perpindahan peserta didik, orang tua ataupun peserta didik
tidak dibebani biaya apapun.
- Segala tindakan pelanggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan akan dikenakan
sanksi hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
- Format otorisasi mutasi peserta didik diserahkan sepenuhnya kepada Cabang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat.
- Pelaksanaan proses mutasi peserta didik sekurang-kurangnya dapat dilakukan
setelah melaksanakan ujian akhir semester ganjil.
Berkenaan tersebut di atas, maka ada beberapa jenis mutasi peserta didik yaitu:
a. Mutasi antara Kota antara Propinsi
1) Mutasi Masuk dari SMK sederajat
a. Surat Keterangan Keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi (asli dan fotocopy 3 lbr) dan siswa
tersebut harus mempunyai NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Apabila
belum mempunyai NISN, maka pengajuan NIS dapat dilakukan oleh
sekolah tujuan/asal.
b. Raport asli (periksa pada lembar identitas, penilaian semester dengan
mengaju pada kalender pendidikan dan mutasi keluar)
Apabila mutasinya pada pertengahan semester, maka sekolah asal perlu :
- Melampirkan hasil ujian bulanan/sisipan/tengah semester yang
diketahui oleh kepala sekolah asal.
- Surat mutasi/Penugasan dari instansi terkait terhadap orang tua/wali
murid yang bersangkutan
- Kartu keluarga/Surat Keterangan domisili tempat tinggal kelurahan
terhadap siswa tesebut
c. Surat keterangan/Pernyataan Kesediaan Menerima dari sekolah tujuan
disertai dengan keterangan pagu (asli dan fotocopy 3 lbr)
d. Sekolah asal dan sekolah mempunyai tingkat akreditasi sekolah yang sama
atau lebih rendah dari sekolah asal
e. Tes penempatan yang dilakukan oleh sekolah tujuan boleh dilakukan
sesuai pertimbangan dan kebutuhan
f. Fotocpy NPSN, akreditasi dan ijin operasional sekolah asal
g. Operator Dapodik di sekolah asal, dan sekolah tujuan maupun di Cabang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat memastikan
untuk memindahkan data siswa tersebut ke sekolah tujuan dari aplikasi
Dapodik yang ada.
2) Mutasi Masuk dari Madrasah dan atau Pondok Pesantren
Dalam teknis pelaksanaan masing-masing daerah mempunyai kebijakan
sendiri untuk menerima siswa dari madrasah dan atau pondok pesantren, maka
perlu di lampirkan hal-hal sebagai berikut :
a. Formulir biodata siswa dapat diinput melalui aplikasi pendataan ujian
nasional kemudian di cetak lalu ditandatangani oleh orang tua/wali murid
dengan tanggal menyesuaikan.
b. Fotokopi urutan lembar raport perlu dibenahi dan orang tua/wali murid
sudah tanda tangan di tiap kolom yang ada, dan pas foto pada lembar
identitas raport.
c. Fotokopi Surat Keterangan Keluar/Pindah dari madrasah asal yang
diketahui oleh Kantor Kemenag setempat. Sedangkan yang dari pondok
pesantren (KMI/Muadalah) diperlukan Surat Keterangan Penyetaraan dan
legitimasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
RI.
d. Fotokopi Surat Keterangan Kesediaan Menerima dari sekolah penerima
yang diketahui oleh Kantor Instansi setempat dengan tanggal
menyesuaikan.
e. Fotokopi hasil tes penempatan/kelayakan dari sekolah penerima yang
dilakukan oleh tim penguji dan diketahui oleh Kepala Sekolah, dengan
tanggal menyesuiakan.
f. Fotokopi NPSN, akreditasi dan ijin operasional sekolah asal.
g. Operator EMIS (Education Management Information System) di seolah
asal dan sekolah tujuan maupun di Cabang Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur wilayah setempat memastikan untuk memindahkan data siswa
tersebut ke sekolah tujuan dari aplikasi EMIS yang ada.
3) Mutasi Keluar dari SMK
a. Surat Keterangan Keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh Cabang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat (asli dan
fotokopi 3 lbr) dan siswa tersebut harus mempunyai NISN. Apabila belum
mempunyai NISN, maka pengajuan NIS dapat dilakukan oleh sekolah
tujuan/asal.
b. Raport asli (periksa pada lembar identitas, penilaian semester dengan
mengaju pada kalender pendidikan dan mutasi keluar). Apabila mutasinya
pada pertengahan semester, maka sekolah asal perlu melampirkan hasil
ujian bulanan/sisipan/tengah semester yang diketahui oleh kepala sekolah
asal.
c. Surat keterangan/Pernyataan Kesediaan Menerima dari sekolah tujuan
disertai dengan keterangan pagu (asli dan fotocopy 3 lbr)
d. Sekolah asal dan sekolah mempunyai tingkat akreditasi sekolah yang sama
atau lebih rendah dari sekolah asal
e. Operator Dapodik di sekolah asal, dan sekolah tujuan maupun di Cabang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat memastikan
untuk memindahkan data siswa tersebut ke sekolah tujuan dari aplikasi
Dapodik yang ada

b. Mutasi antara Kota antara Negara


1) Mutasi Masuk Sekolah Indonesia di Luar Negeri
a) Surat Keterangan Keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh Atase
Pendidikan RI di negara setempat (asli dan fotocopy 3 lbr) dan siswa
tersebut harus mempunyai NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Apabila
belum mempunyai NISN, maka pengajuan NIS dapat dilakukan oleh
sekolah tujuan/asal.
b) Raport asli (periksa pada lembar identitas, penilaian semester dengan
mengaju pada kalender pendidikan dan mutasi keluar)
Apabila mutasinya pada pertengahan semester, maka sekolah asal perlu :
- Melampirkan hasil ujian bulanan/sisipan/tengah semester yang
diketahui oleh kepala sekolah asal.
- Surat mutasi/Penugasan dari instansi terkait terhadap orang tua/wali
murid yang bersangkutan
- Kartu keluarga/Surat Keterangan domisili tempat tinggal kelurahan
terhadap siswa tesebut
c) Surat keterangan/Pernyataan Kesediaan Menerima dari sekolah tujuan
disertai dengan keterangan pagu (asli dan fotocopy 3 lbr)
d) Sekolah asal dan sekolah mempunyai tingkat akreditasi sekolah yang sama
atau lebih rendah dari sekolah asal
e) Tes penempatan yang dilakukan oleh sekolah tujuan boleh dilakukan
sesuai pertimbangan dan kebutuhan
f) Operator Dapodik di sekolah asal, dan sekolah tujuan maupun di Cabang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat memastikan
untuk memindahkan data siswa tersebut ke sekolah tujuan dari aplikasi
Dapodik yang ada.
2) Mutasi Masuk Sekolah Internasional (baik di Dalam / Luar Negeri)
a) Surat Keterangan Keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh Pejabat
Kependidikan di Negara setempat (asli dan fotokopi 3 lbr)
b) Surat Keterangan/Pernyataan Kesediaan Menerima sebagai siswa titipan
dari sekolah tujuan disertai dengan Keterangan Pagu.
c) Surat Keterangan Hasil Tese Penempatan yang dilakukan oleh sekolah
tujuan
d) Mengajukan permohonan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
untuk mendapatkan : Persetujuan, Penilaian, Penyetaraan ijazah jenjang
sebelumnya dan NISN.
e) Raport/Lembar Hasil Belajar Siswa
f) Kartu Keluarga/Surat Keterangan domisili tempat tinggal kelurahan
terdapat siswa tersebut.
3) Mutasi Keluar Ke Sekolah Internasional (baik di Dalam / Luar Negeri)
a) Surat Keterangan Keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh Cabang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat.
b) Operator Dapodik di sekolah maupun di Cabang Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur wilayah setempat memastikan untuk menarik data
siswa tersebut dari aplikasi DAPODIK yang ada.
c. Mutasi Keluar
SMK Da’watul Khoir Kertosono, berupaya jangan sampai ada peserta didik yang
keluar tanpa adanya penyebab yang utama.
Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung program Pemerintah jangan sampai
ada anak yang tidak sekolah.
Untuk itu apabila ada masalah yang terjadi pada peserta didik, maka guru BK
akan melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Masalah Ekonomi
Guru BK berupaya mencari akar permasalahan apabila masalah ekonomi,
misalnya: tidak adanya uang untuk transport, atau kesulitan biaya untuk
praktek produktif, maka sekolah akan membantu mengatasi kesulitan kesulitan
tersebut. Dan bagi orang tua peserta didik diharapkan membuat pernyataan
tentang keadaan ekonomi dengan diketahui oleh RT dan RW setempat .
2. Masalah Pelanggaran Norma
Jika ada peserta didik yang melanggar Tata Tertib sekolah, misalnya: hamil,
maka sekolah melalui guru BK akan :
- Melakukan pembinaan bekerjasama dengan wali kelas, peserta didik dan
orang tua
- Sekolah menyampaikan supaya anak cepat dinikahkan

- Orang tua mengajukan permohonan menarik anaknya sebagai peserta didik


SMK Da’watul Khoir Kertosono
- Sekolah mengeluarkan surat keputusan mutasi keluar

- Apabila peserta didik mengundurkan diri, maka sekolah akan


mengeluarkan surat keputusan mutasi keluar
3. Masalah kesulitan belajar
Peserta didik SMK Da’watul Khoir Kertosono yang keluar dalam hal ini
karena salah memilih program keahlian atau kesulitan mengikuti pelajaran di
SMK Da’watul Khoir Kertosono, terutama yang dialami kelas X, maka
dilakukan pembinaan dilakukan pembinaan oleh guru BK dan apabila tetap
tidak memungkinkan maka peserta didik tersebut dapat mengikuti ulang
PPDB tahun berikutnya sesuai minat bakan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai