SMK Negeri 2 Bone merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri yang ada di Bone
yang beralamat di Jl. Sungai Musi, Kelurahan Panyula, kecamatan Tanete Riattang Timur, Kota Watampone.
SMK Negeri 2 Bone didirikan sejak tahun 2007 melalui SK pendirian oleh Bupati Bone. Adanya perhatian
pemerintah daerah menyebabkan fasilitas sekolah baik lahan, bangunan, dan sarana prasarana lainnya
tercukupi sesuai standar layanan minimal pendidikan Fasilitas sekolah merupakan potensi yang perlu
dioptimalkan untuk melayani peserta didik dalam pembelajaran.
Lokasi SMK Negeri 2 Bone dekat dengan pusat kota, terletak di tepi jalan menuju Pallette. Sebuah
kawasan tempat rekreasi yang cukup terkenal. Hal ini juga merupakan potensi letak sekolah yang strategis.
Mudah dijangkau oleh kendaraan umum dan terlihat dari jalan raya. Promosi yang efektif asal tampilan sekolah
di bagian depan bisa menarik perhatian pengguna lalu lintas. SMK Negeri 2 Bone berdiri di atas sebidang tanah
dengan luas 1,6 hektar, di Jalan Sungai Musi Kelurahan Panyula. SMK Negeri 2 Bone berlokasi 3 km kearah
timur laut kota Watampone
SMK Negeri 2 Bone pada awalnya hanya membina 1 program keahlian, yaitu Teknologi informasi yang
kemudian mencaji cikal bakal TKJ. Tahun kedua membuka program keahlian Multimedia dan Teknik sepeda
motor. Pada tahun ke empat membuka program keahlian Teknik Ketenagalistrikan. Tahun ke delapan membuka
2 program keahlian yaitu Akuntansi dan Teknik Bangunan. Terakhir pada tahun 2013 dibuka program keahlian
Teknik Kendaraan Ringan. Beberapa upaya sekolah untuk Pengembangan Sekolah:
a. Tahun 2016 ditetapkan sebagai sekolah model.
b. Tahun 2022 terpilih sebagai SMK Pusat Keunggulan tahap II sehingga mulai tahun 2022/2023 SMK
Negeri 2 Bone melaksanakan Kurikulum SMK PK yaitu kuriulum merdeka.
Berdasarkan keputusan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 26/D/O/2022 Tentang Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Pelaksana Program Sekolah
Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan Tahun 2022 Tahap II SMK Negeri 2 Bone ditetapkan sebagai sekolah
yang menjalankan Program SMK PK SMK PK Kerjasama luar negeri pada program keahlian Teknik Intalasi
Tenaga Listrik.
Kondisi nyata SMK Negeri 2 Bone
Untuk mencapai bobot diatas standar minimal nasional, kita perlu melihat kondisi yang ada di SMK Negeri 2
Bone dengan lokasi yang tidak terlalu luas bila dibandingkan dengan jumlah peserta didik yang ada. Kebutuhan
ruang pembelajaran dan ruang praktek yang belum semuanya ideal Lokasi yang berada di jalan kabupaten
merupakan keunggulan tersendiri karena mudah diaksesdari berbagai arah. Input Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan berupa peserta didik dengan animo yang tinggi merupakan potensi yang baik karena rata-rata
memiliki nilai yang cukup baik dengan berbagai kecakapan di luar bidang akademik. Keberadaan pendidik dan
tenaga kependidikan yang sudah memadai merupakan potensi yang menguntungkan juga.
Sekolah yang baik dalam pembelajarannya berpola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, interaktif
(interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya), pembelajaran secara jejaring,
belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim), berbasis multimedia, penguatan pola pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines), dan penguatan pola pembelajaran kritis. Didukung dengan sarana dan
prasarana yang ideal (ketersediaan ruang pembelajaran, ruang praktek dan area terbuka) merupakan
pendukung utama terciptanya proses pembelajaran yang baik. Sebagai sekolah menengah kejuruan harus bisa
menyalurkan tamatan sesuai dengan kompetensi keahliannya dengan menjalin jejaring dengan DUDIKA yang
relevan.
Sudah banyak guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 10 tahun bersertifikat pendidik dan
terus ditingkatkan kompetensinya. Sekolah belum memiliki pustakawan dan laboran dan terus mengupayakan
yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Sekolah memiliki tenaga tata adminstrasi sekolah dan terus
ditingkatkan kompetensinya dan mutu pelayanan terhadap pendidik dan peserta didik. Mengantisipasi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang pensiun, SMK Negeri 2 Bone menyiapkan tenaga-tenaga pendidik dan
tenagakependidikan honorer yang kompeten dan menerima mutasi dari sekolah lain yang sesuai standar
pendidik dan tenaga kependidikan.
Tabel 1.1 Tenaga Pendidik
STATUS KEPEGAWAIAN
GURU JUMLAH
PNS PPPK GTT
Guru Mata Pelajaran
Guru umum 14 13 5 32
Guru Kejuruan:
1. Desain Pemodelan dan Informasi bangunan 1 2 3
2. Teknik Otomotif 3 2 2 7
3. Teknik Ketenagalistrikan 2 3 2 7
4. Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi 1 1 2
5. Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 1 3
6. Desain Komunikasi visual 1 3 1 5
Lahan dan ruang kelas terus diupayakan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam standar. Memiliki
ruang Laboratorium dan Bengkel yang terpisah, namun terus diupayakan agar isi dan fasilitasnya sesuai standar.
Melengkapi kebutuhan laboratorium, bengkel dan studio di Program Keahlian terus diupayakan.
2. Karakteristik Budaya
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft skills pada pembelajaran
sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran. Perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang
ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-
based learning), discovery learning. pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry
learning serta metodeantara lain ceramah, tanya jawab, diskusi observasi, peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran Penilaian meliputi aspek pengetahuan
melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record),
penilaian antar-teman, dan penilaian din serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan
portofolio.
Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat dipungkiri
bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki jumlah
peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat terhadap program yang ditawarkan SMK
Negeri 2 Bone ikut mempengaruhi pengembangan kurikulum operasional sekolah
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki berjumlah 128 orang (Guru 63 orang dan Tenaga
Kependidikan 9 orang), dan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang
disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK
Ngeri 2 Bone cukup lengkap.
meliputi ruang belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai, dan
didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang TU. Perpustakaan,
Ruang Laboratorium Komputer dan lain-lain:
Evaluasi kinerja pelayanan pendidikan SMK Negeri 2 Bone bersandar pada hasil raport mutu terakhir yaitu
tahun 2021, dengan nilai akhir 53,26 dengan predikat kurang baik.
Berangkat dari paparan nilai rapor sekolah tahun 2021 maka jabaran analisis SWOT diuraikan sebagai
berikut. Kekuatan dan Peluang yang dimiliki antara lain:
1. Kompetensi dasar / Capaian Pembelajaran seluruh mata pelajaran kejuruan telah mengadopsi
kebutuhan kompetensi yang ada di Dunia Kerja,
2. Naskah kerjasama yang meliputi pelaksanaan PKL. guru tamu, rekrutmen tenaga kerja sudah terwujud
dengan hampir seluruh institusi pasangan/Dunia Kerja yang dimiliki,
3. Pelaksanaan job matching sekaligus rekrutmen yang dilakukan secara berkala oleh BKK
menggambarkan betapa kepercayaan Dunia Kerja cukup besar, terbukti sering dilaksanakannya
rekruitmen di SMK Negeri 2 Bone.
4. Program penelusuran tamatan yang dilaksanakan oleh BKK cukup optimal.
5. Dukungan penuh dari sekolah dan pemerintah kepada peserta didik dan alumni yang ingin
berwirausaha dengan cara memberikan pelatihan berwirausaha dan dukungan modal.
Namun demikian ada Kelemahan dan Ancaman yang dimiliki, antara lain:
1. Adanya kebijakan Dunia Kerja yang membatasi tenaga kerja berdasar strata pendidikan dan jender.
2. Alumni yang memiliki minat rendah untuk bekerja di luar daerahnya karena tidak memperoleh dukungan
dari orang tua,
3. Adanya lulusan yang memiliki karakter yang belum sesuai tuntutan dunia usaha/industri,
4. Ketidakpercayaan beberapa Dunia Kerja tentang kemampuan adaptasi lulusan SMK untuk langsung
terjun di Dunia Kerja.
Konsentrasi keahlian
SMK Negeri 2 Bone memiliki tujuh (7) Konsentrasi Keahlian yaitu
1. Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB)
2. Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
3. Teknik Sepeda Motor (TSM)
4. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
5. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
6. Akuntansi (AK)
7. Desain Komunikasi Visual (DKV)
Ke-tujuh konsentasi keahlian tersebut ada dalam bidang keahlian dan program keahlian yang beragam,
berdasarkan SK mendikbud 024/H/KR/2022, tentang konsentrasi keahlian SMK/MAK.
Seluruh penyusunan kurikulumnya dirumuskan bersama dengan Dunia Kerja secara kolaboratif, bermakna,
mendalam, dan memperhatikan perkembangan teknologi terkini, karena nantinya akan menjadi rujukan semua
guru, guru tamu dari industri, dan top manajemen dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 2 Bone adalah pembelajaran berbasis kompetensi
Pembelajaran yang membangun performa peserta didik mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan. Pendekatan pembelajaran ini menganut pembelajaran
tuntas (mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan
(skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar secara tuntas, dikembangkan
prinsip pembelajaran sebagai berikut:
1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual yang memberikan
pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis projek, pembelajaran
berbasis produksi, pembelajaran berbasis penyelesaian masalah, pembelajaran berbasis kerja, dan
lain-lain yang sesuai diterapkan di SMK;
2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap individu dan
dilaksanakan dengan sistem modular.
3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja secara tim
dengan penguatan kompetensi diri bertanggung jawab dengan tugas-tugas dan memahami posisi dan
fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar menguasai kompetensi secara individu
tetapi perlu belajar dalam kelompok
Dari hasil analis konteks maka penyempumaan kurikulum operasional ini diarahkan pada peningkatan hal-hal
sebagai berikut:
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif
2. Penguatan karakter peserta didik dengan menjadikan nilai-nilai pada Profil Pelajar Pancasila sebagai
prinsip utama dasar pengembangan,
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk meningkatan pelayanan dalam proses pembelajaran
4. Penguatan kerjasama dengan Dunia Kerja melalui sharing sumber daya
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama,
6. Pembelajaran Interaktif (interaktif guru-peserta didik masyarakat /komunitas lingkungan alam,
sumber/media lainnya).
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja
yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet).
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains) berkembang sesuai potensinya, dan
9. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik agar SMK
Negeri 2 Bone selalu terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak sejauh itu menguntungkan dan
meningkatkan kualitas lulusan. Contohnya di Program Keahlian Desain Komunikasi Visual, Dunia Kerja
menyampaikan agar kompetensi peserta didik ditambah dengan penguasaan ilmu tentang dunia
percetakan dan periklanan.
10. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline) agar peserta didik luwes dalam menerapkan
kompetensi yang dimiliki di tengah masyarakat;
Program Keahlian Desaian Pemodelan dan informasi Bangunan merupakan program Keahlian yang
Mempelajari, menyiapkan peserta didik untuk menguasai keahlian 1) Melakukan pekerjaan sebagai Drafter Juru
Gambar dalam pekerjaan perencanaan bangunan, 2) Melakukan pekerjaan sebagai Drafter Juna Gambar dalam
pekerjaan pelaksanaan bangunan, 3) Melakukan pekerjaan jasa penggambaran bangunan secara mandiri /
berwirausaha di Studio Gambar Adapun ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan program kompetensi keahlian
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan
kompetensi yang meliputi:
Terwujudnya peserta didik yang berkarakter, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, siap kerja.
D. MISI
E. TUJUAN SEKOLAH
1. Tujuan pendidikan di SMK adalah membentuk lulusan yang siap memasuki dunia kerja, dipekerjakan,
atau sebagai wiraswasta. Untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan percepatan dan peningkatan
kompetensi siswa.
2. Menyiapkan peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni budaya dan karakter bangsa
agar mampu mengembangkan diri sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing.
3. Menyiapkan peserta didik yang memiliki daya kompetitif dan adaptif di lingkungan kerja maupun
berwirausaha,
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi keahlian melalui sertifikasi yang bertaraf nasional maupun
internasional,
5. Menyiapkan tamatan yang siap bekerja dan berwirausaha dengan daya kompetitif dan memiliki
keunggulan