Anda di halaman 1dari 100

Dinas Pendidikan Sumatera Selatan

SMK Negeri 2 Penukal


Jl. Lintas air itam gunung menang km 3 kec.penukal kab.Penukal Abab lemetang Ilir
Telp.082186148980

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


(SMK) PROGRAM REKAYASA PERANGKAT LUNAK
TAHUN AJARAN 2021/2022

SEKOLAH : SMK N 2 PENUKAL


BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
KOMEPETENSI KEAHLIAN : REKAYASA PERANGKAT LUNAK
(3 TAHUN)

2021/2022

LEMBAR PENGESAHAN
1
Setelah memperhatikan telaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) bersama unsur internal sekolah dan Pengawas Sekolah, serta
memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah, dengan ini Kurikulum SMK
Rekayasa Perangkat Lunak Darussalam Bidang Keahlian Rekayasa Perangkat
Lunak; Program Keahlian Komputer dan Infomatika; Kompetensi Keahlian ,
(AK), disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pembelajaran 2020/2021
Ditetapkan di : Air Itam
Tanggal : 12 Juli 2021
Kepala SMKN 2 Penukal

Mutrilgandi,SH.,M.Pd
NIP.19721212 2014081 1001

Mengetahui :
a.n Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumatera selatan
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan

Mondy
NIP.

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur dan terima kasih ke-Hadirat Tuhan Yang


Maha Kuasa, karena dengan pertolongan dan Hidayah-Nya akhirnya kami
dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMK N 2 Penukal pada Program
Keahlian Komputer dan Infomatika, Kompetensi Keahlian , Rekayasa
Perangkat Lunak (AK), sebagai salah satu program dan kompetensi keahlian
yang ada di sekolah kami.
SMK N 2 Penukal Tahun Pelajaran 2021/2022 menggunakan Kurikulum
2013 secara menyeluruh untuk kelas X,. Kurikulum SMK Negeri 2 Penukal
mengacu sepenuhnya pada ketentuan dan aturan Kurikulum 2013, juga
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Komputer Rekayasa
Perangkat Lunak.
Penyusunan kurikulum ini merupakan revisi kurikulum sebelumnya yang
dilakukan oleh pihak sekolah bersama komite sekolah, serta atas masukan dari
para stakeholder sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan di SMK Negeri 2 Penukal.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh
dari kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan
kurikulum ini secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Air Itam ,12 Juli 2021
Kepala Plh.SMKN 2 Penukal

Mutrilgandi,SH.,M.Pd
NIP.1971212 201408 1001

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
3
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Landasan 3
1. Landasan Filosofiis 4
2. Landasan Paedagogis 4
3. Landasan Yuridis
C. Pengertian 7
D. Tujuan Pengembangan K13 8
E. Prinsip Penyusunan K13
F. Prinsip Pengelolaan K13
G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global 14
I. ,is SWOT 15
BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan SMK
B. Visi SMK N 2 Penukal
C. Misi SMK N 2 Penukal 20
D. Tujuan Pendidikan SMK N 2 Penukal
E. Tujuan Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat
Lunak 21
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum 22
1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah 22
2. Struktur Kurikulum SMK 25
3. Penghitungan Jam Terstruktur 29
4. Penentuan Jam Prakerin
5. Alokasi Jam Mata Pelajaran Produktif
B. Muatan Kurikulum 30
C. Standar Kompetensi Lulusan 31
1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan 31
2. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
1. Standar Kompetensi 49
2. Kompetensi Dasar
1) SK & KD Pendidikan Agama Islam
2) SK & KD Pendidikan Kewarganegaraan
3) SK & KD Bahasa Indonesia
4) SK & KD Pendidikan Jasmani dan Rekayasa Perangkat
Lunak
5) SK & KD Seni Budaya
6) SK & KD Matematika
7) SK & KD Bahasa Inggris
8) SK & KD Ilmu Pengetahuan Alam
9) SK & KD Ilmu Pengetahuan Sosial
10) SK & KD KKPI
11) SK & KD Kewirausahaan
12) SK & KD Fisika
13) SK & KD Kimia

4
14) SK & KD Biologi
15) SK & KD Dasar Kompetensi Keahlian Rekayasa
Perangkat Lunak
16) SK & KD Kompetensi Keahlian Rekayasa
Perangkat Lunak

E. Muatan Lokal
F. Kegiatan Bimbingan dan Konseling

G. Pemilihan Peminatan
H. Kegiatan Pengembangan Diri
I. Pendidikan Kecakapan Hidup
J. Penilaian Hasil Belajar
K. Pengaturan Beban Belajar
L. Ketuntasan Belajar (Kriteria Ketuntasan Minimal)
M. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Pengertian Silabus
B.Prinsip Pengembangan Silabus
C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
D. Contoh Format Silabus
E. Pengertian RPP
F. Prinsip Pengembangan RPP
G. Komponen RPP
H. Langkah-langkah Pengembangan RPP
I. Contoh Format RPP
BAB V KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Ajaran 91
B. Waktu Belajar 92
C Libur Sekolah 93
IBAB VI PENUTUP 94
Saran 100

5
KURIKULUM SMK REKAYASA PERANGKAT LUNAK SMK N 2

Penukal

A. KEGIATAN PELAKSANAAN

Pengembangan Kurikulum SMK Rekayasa Perangkat Lunak SMK N2 Penukal

tahun Pelajaran 2021/2022

B. HASIL PENGEMBANGAN

N Komponen Kurikulum 2021/2022

1 Landasan kurikulum
2013.
Pengembangan dalam
implementasi
Kurikulum 2013
Disesuaikan ,is kondisi
riil sekolah
3.

2 Struktur Kurikulum - menggunakan


struktur kurikulum
2013
Mata Pelajaran
Simulasi digital mulai
Mata pelajaran dibagi
menjadi mata
pelajaran kelompok
Normatif, Adaptif,
Produktif dan Muatan
Lokal dengan total jam
selama 1 minggu
adalah 48 jam

Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar


untuk semua mata
pelajaran disesuaikan
dengan tuntutan
Kurikulum 2013
dengan minimal B
untuk semua domain
sikap, serta (B-)

6
pengetahuan, dan
keterampilan bagi
kelas X
KKM untuk setiap
mata pelajaran
mengacu ketentuan
Kurikulum 2013
dimana pada tiap
indikatornya nilai KKM
dipengaruhi oleh 3 hal,
yaitu intake siswa,
kompleksitas materi,
dan daya dukung yang
ada di sekolah.

Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan kelas


disesuaikan dengan
Permendikbud Nomor
66 Tahun 2013
tentang Standar
Penilaian
Melengkapi syarat
kenaikan kelas dan
kelulusan ujian
sekolah dan
penjurusan, dan
peminatan.
Kenaikan kelas bagi
kelas X , disesuaikan
dengan Standar
Penilaian.
6

RPP Semua RPP disusun


berdasarkan
pembelajaran
menggunakan
pendekatan saintifik
dengan menyajikan
pengetahuan yang
faktual, konseptual,
dan prosedural (kelas
X) Menyesuaikan
syarat standar
penyusunan RPP pada
kurikulum 2013

Kalender Pendidikan Minggu efektif untuk


pembelajaran

7
berkurang, tetapi jam
tiap minggu bertambah
Waktu belajar sesuai
spektrum kurikulum
2013

8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

9
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan K 13 yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Empat(4) dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan K 13 digunakan dalam
pelaksanaan kurikulum 2013. Sesuai dengan amanat Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional
Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen K13 sebagai
acuan untuk mewujudkan target kompetensi peserta didik yang menjadi
targetnya.
Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 2 Penukal disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan di dunia usaha/industri yang semakin maju, karena
lulusan SMK diharapkan langsung dapat terserap di dunia kerja. Tuntutan
tersebut merupakan tantangan bagi SMK untuk mencetak tamatan yang
kompenten sesuai dengan bidangnya masing-masing. Hal tersebut sejalan
dengan Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 2 Penukal yang mempersiapkan
peserta didik menjadi manusia produktif, terampil, mampu bekerja mandiri, dan
dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetensi yang dimilikinya. Untuk itu SMK Negeri 2 Penukal akan
terus mengembangkan metode pembelajaran dan kurikulumnya yang
dituangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Negeri 2
Penukal.
Memperhatikan kondisi riil SMK Negeri 2 Penukal yang berada di dekat
pusat pemerintahan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, maka
10
pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Juga kepercayaan masyarakat yang semakin baik terhadap SMK Negeri 2
Penukal, terbukti pada Tahun Pelajaran 2021/2022 SMK Negeri 2 Penukal
memiliki 3 rombongan belajar/kelas yang tergabung dalam 2 Kompetensi
Keahlian, yaitu Komputer Rekayasa Perangkat Lunak (KP) dan Komputer dan
Infomatika. Jumlah peserta didik terget 30 siswa 2021/2022 dengan berbagai
latar belakang kemampuan akademik, sosial, budaya dan ekonomi yang
sebagian besar termasuk dalam kelas menengah ke bawah, sehingga dituntut
pelayanan dan pembimbingan yang lebih serius. Untuk melaksanakan kegiatan
pelayanan terhadap peserta didik dan stakeholder lainnya, saat ini SMK Negeri
2 Penukal didukung oleh 19 Tenaga Pendidik dan 2 Tenaga Kependidikan dari
kesemua itu 1 orang status sebagai PNS dan 17 adalah tenaga Honor Komite
Tenaga Guru. Hal ini tentu saja juga merupakan tantangan dan beban
tersendiri bagi sekolah untuk mewujudkan pelayanan terbaik.
Pengembangan kurikulum SMK Negeri 2 Penukal tahun pelajaran
2021/2022 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMK Negeri 2 Penukal;
2) Beban belajar bagi peserta didik pada SMK Negeri 2 Penukal yang
didasarkan pada hasil ,is konteks, ,is keunggulan lokal serta potensi dan minat
peserta didik;
3) Kurikulum SMK Negeri 2 Penukal dikembangkan berdasarkan kurikulum
2013, pemanfaatan hasil ,is kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan
sarana-prasarana.
4) Kalender pendidikan SMK Negeri 2 Penukal disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2021/2022.
Kurikulum SMK Negeri 2 Penukal menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan
penyesuaian terhadap pemanfaatan ,is kondisi riil SMK Negeri 2 Penukal
dan ,is Kondisi Lingkungan Sekolah.

11
B. Landasan
Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 dan PP Nomor 32 Tahun
2013 tentang Standar nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur
kurikulum tingkat nasional maupun daerah . Perubahan PP Nomor 32 tahun
2013 telah ditegaskan bahwa kerangka dasar kurikulum yang digunakan
sebagai dasar penyusunan kurikulum 2013 meliputi landasan filosofis,
landasan sosiologis, landasan yuridis, dan landasan pedagogis.
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu
tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas
sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman.
Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung
perkembangan kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK
harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan
bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik
manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat
sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan
guna menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun
masa depan yang selalu mengalami perubah dan sesuai tuntutan zaman.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan
sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan
sosial budaya masyarakat.
2. Landasan Paedagogis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta
didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya
12
setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan
demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap
perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti
menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena
pembangunan ekonomi memerlukan kesadaransebagai warganegara yang
baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip
investasi SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan
dan pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang
tersebut. Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan
pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di
pasar global, sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang
diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan
efisien.
3. Landasan Yuridis
1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional” dan ayat (2) menyebutkan
bahwa “Kurikukum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”.
Pasal 38 Ayat 2 yang menyatakan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan
Provinsi untuk pendidikan menengah;
Pasal 51 Ayat 1 yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah/ madrasah.

13
2) Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
mengenai Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan
yang mencakup 8 standar, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan,
standar
proses, standar penilaian, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar tenaga kependidikan, dan standar pembiayaan.
Pasal 77M ayat 2 Peraturan Pemerintah tersebut menyatakan bahwa
“Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman
implementasi Kurikulum”;
3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
7) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2006 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006
8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan

14
9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
10) Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah :
Panduan Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008
tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 160 Tahun 2014 tentang Perberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum Tahun 2013.
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.
15) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi sumatera selatan
Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa;
16) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sumatera selatan
Nomor : 420/03004 Tentang Perubahan Keputusan Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi sumatera selatan Nomor 420/02584 Tentang
Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun pelajaran
2015/2016.
C. Pengertian
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada
dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
15
D. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum SMK Rekayasa Perangkat Lunak Darussalam disusun agar
sekolah memiliki pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan
pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMKN 2
Penukal Rekayasa Perangkat Lunak bertujuan untuk:
1) Menyusun kurikulum sekolah yang relevan dengan standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian
tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum dan evaluasi
penyelenggaraan kurikulum 2013.
3) Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan
program pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan
secara efektif dan berkelanjutan.
4) Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan
menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan
perangkat evaluasi program.
5) Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program.
6) Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua
peserta didik untuk lebih memahami dan memberikan dukungan
terhadap penyelenggaraan kurikulum 2013 pada tingkat satuan
pendidikan secara terarah agar lebih berhasil guna.
7) Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan
kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
E. Prinsip Penyusunan K 13
Dalam menyusun kurikulum 2013 perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1) Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan
akhlak mulia.
2) Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
16
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum
harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses
pembelajaran.
3) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia s Secara holistik yang memungkinnkan potensi
diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.
4) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
5) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasimasyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6) Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
17
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7) Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
8) Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa,
serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua
matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
9) Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar
bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa
lain.
10) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum
harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
18
11) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
12) Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13) Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
F. Prinsip Pengelolaan K13
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK sebagai perwujudan dari
kurikulum pendidikan menengah kejuruan dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi, mengacu pada standar isi dan standar
kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, K13 SMK
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik
memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
19
2) Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni
Kurikulum SMK Rekayasa Perangkat Lunak Darussalam dikembangkan
atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
harus dapat mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni
dengan tepat. Untuk memenuhi hal tersebut maka di SMK N 2 Penukal
Program Rekayasa Perangkat Lunak ditambahkan pendidikan berbasis
keunggulan lokal berupa seni dan budaya sunda, dan karya tulis sebagai
bekal dasar pengetahuan dan keterampilan di perguruan tinggi.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat
dan dunia
kerja. Oleh karena itu kurikulum SMK N 2 Penukal Program Rekayasa
Perangkat Lunak dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan
pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional yang diwujudkan dalam
berbagai kegiatan, baik intra maupun ekstrakurikuler antara lain PMR
dan Gugus Depan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan, serta
20
kerjasama dengan perguruan tinggi terdekat seperti Rumah saki Umum
Kabapaten PALI
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto
Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di SMK Rekayasa Perangkat Lunak Darussalam
dilaksanakan sebagai berikut :
1) Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini
peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis dan
menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan
Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT),
pengembangan diri baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun
kegiatan ekstrakurikuler.
2) Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
Belajar untuk memahami dan menghayati .
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.
Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
21
3) Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata
pelajaran dan BP/BK secara terjadwal. Setiap guru wali memiliki
maksimal 22 orang peserta didik sebagai peserta bimbingannya.
4) Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran
disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam
suasana peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip Ing Ngarsa
Sung Tulada, Ing madya mangun karsa, Tut Wuri handayani.
5) Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber
belajar dan teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar dan fasilitas internet.
6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah
untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh
peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
I. ,is SWOT
1) Kekuatan / Keunggulan Sekolah ( S= Strengith)
SMK Rekayasa Perangkat Lunak SMK N 2 Penukal adalah sekolah
kejuruan berbasis kompetensi yang didukung tenaga muda potensial dan
beretos kerja tinggi. Hal tersebut berpegaruh pada adanya semangat juang

22
serta kedisiplinan yang tinggi untuk melangkah maju demi mewujudkan sekolah
unggulan di Penukal Abab Lematang Ilir
Dilihat dari segi lingkungan belajar, SMK Rekayasa Perangkat Lunak SMK
N 2 terletak di kawasan pedesaan yang jauh dari keramaian. Kondisi
lingkungan sekitar yang sejuk serta sepi menjadikan suasana belajar mengajar
di kelas menjadi nyaman. Sehingga proses transfer ilmu dari pendidik kepada
peserta didik dapat dilakukan secara optimal.Untuk mengembangkan sekolah,
SMK Rekayasa Perangkat Lunak SMK N 2 mempunyai luas lahan yang
memadai. Dengan keadaan yang demikian, akan mudah bagi SMK Rekayasa
Perangkat Lunak SMK N 2 untuk membangun sarana untuk menunjang
kegiatan sekolah. Lahan yang rata serta kondisi tanah yang baik, sedikit
banyak membantu untuk mengembangkan sekolah.Sebagai satu-satunya SMK
yang bergerak di bidang Rekayasa Perangkat Lunak SMK N 2 Penukal,
memiliki berbagai prospek yang menjanjikan. Dengan munculnya isu bahwa
hanya lulusan dari SMK Rekayasa Perangkat Lunak saja yang dapat
melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dari bidang yang sama, menjadikan SMK N
2 Penukal Program Rekayasa Perangkat Lunak sebagai sasaran utama
peserta didik lulusan SMP yang ingin bekerja di bidang Rekayasa Perangkat
Lunak. Prospek yang menjanjikan saat selesai menamatkan semua beban
belajar sebagai asisten perawat, tenaga laboratorium dan lain-lain juga menjadi
daya jual yang mampu menarik berbagai kalangan untuk lebih mengenal SMK
N 2 Penukal Program Rekayasa Perangkat Lunak
2) Kelemahan / Kekurangan Sekolah ( W=Weakness)
Salah satu yang menghambat perkembangan SMK N 2 Penukal
Program Rekayasa Perangkat Lunak adalah letak sekolah yang jauh dari pusat
Pemerintah Daerah dan Dinas terkait lain, serta dari ruas jalan jln.limtas air
itam gunung menag km 3. Dengan keadaan yang demikian, akses menuju
sekolah bagi peserta didik khususnya sedikit menjadi masalah. Selain itu, untuk
mengurus berbagai keperluan, misalnya keperluan yang berhubungan dengan
instansi lain keadaan yang demikian tentunya akan menjadi masalah
tersendiri.Dalam Bidng Ketenagaan Pendidik dan Kependidikan sangat terbata
sekali yang memiliki keahlian khusus dalam Rekayasa Perangkat Lunak serta
dikitnya PNS.

23
Dari segi sarana dan prasarana, sekolah ini masih mempunyai
kekurangan terutama masalah sarana Ruang Perpustakaan,Peralatan Praktek
siswa, baik laboratorium praktik kejuruan, ataupun laboratorium umum serta
untuk akses intenet beleum memiliki Tawe wifi sekolah yang sangat dibutuhkan
pada pembelajaran kurikulum 2013.Dalam bidang kegiatan Olahraga belum
memiliki lapangan basket,polyball yang memenuhi standar.Untuk transpotasi ke
instansi atau dina SMK N2 Kab.PALI belum memiliki mobil Dinas
sekolah .Untuk Peralatan Praktek SMKN 2 belum memiliki secara lengkap
tingginya harga peralatan Rekayasa Perangkat Lunak dan banyaknya alat yang
dibutuhkan agar sesuai dengan perbandingan antara jumlah peserta didik
dengan sarana yang ada menjadi sebab utamanya. Untuk itu diperlukan
pembangunan fisik berupa bangunan serta penambahan alat dan bahan praktik
serta alat penunjang lainnya agar masalah ini segera dapat diatasi.
Memiliki tenaga pendidik dengan rata-rata umur yang rendah pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelemahan terbesarnya
adalah mindset sebagian pendidik yang belum tertata. Ada pendidik yang
belum tahu apa saja tugas pokok dan fungsi seorang guru sehingga berulang
kali melakukan tindakan yang sebenarnya tidak sesuai dengan tupoksinya. Ada
yang belum paham dengan etika yang harus seorang guru miliki, sehingga
menimbulkan tanggapan yang kurang baik dari beberapa peserta didik.
Masalah lain yang dihadapi sekolah ini adalah berkaitan dengan
keamanan. Belum adanya pagar dan gedung ruang kelas hanya memiliki
kantor saja semoga tahun 2019 akan di bangun Ruang belajar., serta belum
adanya petugas jaga menjadi alasannya. Dengan tidak adanya batas yang
jelas dengan lingkungan sekitar menyulitkan sekolah melakukan proses belajar
secara optimal .dalam mengawasi semua kegiatan peserta didik selama
di sekolah, sehingga apabila terjadi pelanggaran tata tertib, pihak sekolah
belum dapat memberikan sanksi yang tegas terhadap para pelaku
pelangagran. Padahal, keamanan merupakan aspek penting dari setiap
sekolah, karena akan berkaiatan langsung dengan seluruh komponen sekolah.
3) Peluang / kesempatan Sekolah ( O= Opportunity)
Tanpa mengesampingkan berbagai kelemahan yang ada di sekolah ini,
sekolah ini tergolong sekolah yang mempunyai tekad yang kuat untuk maju dan
berkembang. Kenyataan yang terjadi di lapangan pun mengindikasikan hal
24
tersebut. Hal ini didasarkan dari jumlah peminat / pendaftar dari sekolah sekitar
yang cukup tinggi serta kuatnya semangat dari segenap warga sekolah.
Selain itu, kesadaran peserta didik dan orang tua serta seluruh elemen
masyarakat sekitar juga mempunyai nilai lebih untuk mendukung sekolah
kemajuan sekolah. Karena tanpa bantuan serta dukungan dari masyarakat
sekitar mustahil sebuah institusi dapat berkembang menjadi institusi
unggulan.Yang terakhir sebagai acuan untuk menjadikan sekolah ini
berkembang adalah peluang untuk penambahan dan pembenahan sarana dan
prasarana cukup besar. Hal ini didorong dengan luasnya lahan yang masih
tersedia, serta melihat kondisi serta minat masyarakat yang cukup besar untuk
ikut mengembangkan sekolah ini.
4) Ancaman ( T= Threat).
Setiap institusi, baik institusi pendidikan maupun institusi yang lain
tentunya mempunyai halangan atau ancaman untuk maju.Adapun dengan SMK
N 2 Penukal, ada sedikit ancaman untuk memajukan sekolah ini terutama yang
berkaitan dengan keadaan geografis sekolah serta Tradisi masyarakat dan
juga yang berkaitan dengan cuaca yang tidak diimbangi dengan pembangunan
sarana untuk mengatasi maslah tersebut.
Keadaan geografis sekolah dapat menjadi sebuah keunggulan maupun
bisa menjadi ancaman jika tidak diimbangi pembagunan sarana yang
mendukung. Letak sekolah yang berada di lingkungan perkebunan warga
membuat kondisi tanah yang labil. Hal ini akan juga dipengaruhi kondisi cuaca.
Cuaca yang sering berubah sewaktu-waktu membuat kondisi sekolah menjadi
sulit untuk diprediksi. Apalagi pada saat musim penghujan. Letak sekolah yang
berada di lingkungan persawahan akan susah untuk dilalui jika terjadi hujan
karena tanah menjadi basah dan becek. Melihat kondisi yang demikian
tentunya diperlukan pembangunan sarana untuk mengatasi keadaan tersebut.
Ancaman lain yang berkaitan dengan kemajuan sekolah datang dari
masyarakat sekitar. Memang tidak bisa dipungkiri, masyarakat sekitar
mempunyai andil besar untuk kemajuan sekolah. Namun kondisi tersebut tidak
dipengaruhi kemampuan serta kesadaran warga akan pentingnya kondisi
peserta didik yang masuk ke sekolah. Masyarakat lokal terutama masyarakat
desa Gebugan ingin diutamakan untuk masuk sebagai peserta didik di sekolah.
Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi sekolah jika peserta didik - peserta
25
didik khususnya dari masyarakat sekitar menyalahgunakan kepercayaan yang
diberikan pihak sekolah.

BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan SMK


Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutdengan memiliki keseimbangan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-
hari.
Tujuan Umum Pendidikan
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi agar menjadi warga
negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif
dan efisien.
Tujuan Khusus Pendidikan
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha
dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilih.

26
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih
dalam berkompetisi, beradaptasi dilingkungan kerja dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang
diminatinya
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri/kelompok maupun melalui jenjang
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilih.
B. Visi SMK Negeri 2 Penukal
Manusia Cerdas ,Kreatif ,Inovatif,Beriman,Berakhlak mulia, profesional
sesuai kompetensi, terampil, dan mandiri dalam menyosong Era globalisasi
damn teknologi.

Misi
1. Membimbing siswa/i untuk menjadi tenaga kerja yang bertaqwa dan
professional, memberikan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan
yang berkualitas. mengorganisir kegiatan Rekayasa Perangkat Lunak di
masyarakat
2. Menyiapkan Tenaga Rekayasa Perangkat Lunak di Bidang
KomputerYang Profesional Pada Tingkat Menengah Sesuai Dengan
Kebutuhan Lapangan Kerja.
3. Melakukan Kerja Sama Dengan Lembaga atau Instansi Pemerintah
Maupun Swasta Secara Sektoral Maupun Lintas Sektoral.
4. Membekali Peserta Didik KomputerDengan Nilai Moral dan Intelektual.
5. Membekali peserta didik dengan pengetahuan Rekayasa Perangkat
Lunak dalam teknologi..
6. Menciptakan insan Rekayasa Perangkat Lunak yang frofesional di
bidangnya.
7. MengoptimalkandukunganPemerintah Pusat,Pemerintah Daerah, Orang
tua dan Pengusaha dalam penyelenggaraan pendidikan

Tujuan SMKN 2 Penukal


27
Menjadi sekolah yang berwawasan kebangsaan dengan guru yang
berkompeten dibidangnya dalam menyosong Era globalisasi industri 4.0
.
E. Tujuan Kompetensi Keahlian , Rekayasa Perangkat Lunak
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
2) Mengajarkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang
bertanggungjawab.
3) Melatih peserta didik agar dapat menerapkan pola hidup sehat,
memiliki wawasan, pengetahuan dan seni.
4) Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan
sikap agar kompeten dalam :
i. Pemeriksaan urin, faces dan cairan tubuh lainnya.
ii. Pemeriksaan hematologi, bakteriologi, parasitologi, dan non
patologis.
iii. Peng,aan data hasil pemeriksaan.
5) Melatih peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi dan
memngembangkan sikap professional dalam kompetensi keahlian ,
Rekayasa Perangkat Lunak.
6) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
untuk melanjutkan pendidikan.

28
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Kerangka Dasar Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Kelompok mata pelajaran estetika, dan
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan Rekayasa Perangkat
Lunak.
6. Kelompok Mata Pelajaran Rekayasa Perangkat Lunak dan Keahlian
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
Mata Pelajaran/ Komponen Terkait
1.Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pengembangan Diri, IPA, Seni
Budaya, IPS, Penjaskes, Matematika dan Kejuruan.
No.1
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
29
Mata Pelajaran/ Komponen Terkait
2.Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni
Budaya, Penjaskes, dan Pengembangan Diri.
3.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK
dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Kejuruan,
KKPI, dan Muatan Lokal.
4.Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya,
No.2
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
Mata Pelajaran/ Komponen Terkait
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan
harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun

30
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
KKPI, Kejuruan dan Muatan Lokal.
5.Jasmani, Olahraga dan Rekayasa Perangkat Lunak
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan Rekayasa Perangkat
Lunak pada SMK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Penjaskes, IPA, dan Muatan Lokal.
Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar
peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
2. Struktur Kurikulum SMK/MAK
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta
didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus
memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-
dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi,
dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta
memiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum
pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan
tersebut. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran Normatif Adaptif,
mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.
Mata pelajaran Normatif Adaptif terdiri atas Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa
Inggris, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
31
Kewirausahaan, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
(KKPI), Fisika, Kimia, dan Biologi. Mata pelajaran ini bertujuan untuk
membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia
kerja.
Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang
bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan
pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang
keahliannya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan
prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian
yang diselenggarakan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier
peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMK/MAK terutama
ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat
diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas
XII atau kelas XIII. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
PP Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan
pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang
32
keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program keahlian; (3) setiap
program keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri
atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian. Bidang keahlian pada
SMK/MAK meliputi: 1) Rekayasa Perangkat Lunak
2) Pariwisata 3) Farmasi
Pemilihan peminatan Bidang Keahlian dilakukan saat peserta didik
mendaftar pada SMK/MAK yang menyelenggarakan program studi
dimaksud.
Tabel 2 : Struktur Kurikulum dan beban belajar per minggu untuk SMK
Bidang Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Kompetensi Keahlian ,
Rekayasa Perangkat Lunak

STRUKTUR KURIKULUM SMK Negeri 2 Penukal berdasarkan DIREKTUR


JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN NOMOR: 07/D.D5/KK/2018 TENTANG STRUKTUR
KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)/ MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN (MAK)

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi


3.1. Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
3.1.1. Kompetensi Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak (3 Tahun)
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU

A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 352 Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108

33
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144 Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Fisika 108
3. Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian
1. Sistem Komputer 72
2. Komputer dan Jaringan Dasar 180
3. Pemrograman Dasar 108
4. Dasar Desain Grafis 108
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pemodelan Perangkat Lunak 144
2. Basis Data 280
3. Pemrograman Berorientasi Obyek 560
4. Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak 730
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524 Jumlah C 3.030
Total 5.016

K
X XI XII
MATA PELAJARAN
1 2

1 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3


2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 3

7 Seni Budaya 3 3
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Rekayasa 2 2 2 2
Kelompok C (Peminatan )
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Fisika 3 3
11 Kimia 3 3
12 Biologi 2 2
C2
13 Sistem Komputer 2 2
14 Komputer dan Jaringan Dasar 5 5
34
15 Pemrograman Dasar 3 3
16 Dasar Desain Grafis 3 3
C3
17 Pemodelan Perangkat Lunak - - 4 4
18 Basis Data - - 4 4 4 4
19 Pemrograman Berorientasi Objek - - 8 8 8 8
20 Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak - - 8 8 1 1
21 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
Jumlah jam 4 4 4 4 4 4
8
Keterangan :
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat
jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi
waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran Kompetensi Kejuruan.
Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.
a. Di dalam penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran dibagi ke dalam
tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif.
1. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan
secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Rekayasa Perangkat Lunak, dan Seni Budaya.
2. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi, Kewirausahaan, Fisika, Kimia, dan Biologi.
3. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan
Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah
mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan
kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam
blok waktu atau alternatif lain.
b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk
memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.

35
c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu
standar kompetensi atau penyelesaian beberapa kompetensi dasar dari
setiap mata pelajaran.
d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem
ganda.
e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik
di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen
dengan 36 jam pelajaran per minggu.
g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu
dalam satu tahun pelajaran.
h. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK tiga tahun, maksimum empat
tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.
i. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan
kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi
tidak boleh kurang dari 1044 jam.
3. Penghitungan Jam Terstruktur
Penghitungan jam terstruktur untuk kompetensi produktif dilakukan
melalui langkah-langkah berikut ;
1) Penentuan alokasi waktu pelajaran didasarkan hasil ,is kebutuhan
waktu pada pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka (TM)/teori,
praktik di sekolah (PS) dan praktik industri (PI). Kolom jam untuk pratik
di sekolah (PS) atau praktik di industri (PI) tidak harus selalu terisi jam,
tergantung pada tuntutan waktu kebutuhan penugasan kompetensi.
2) Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS, dan PI dengan ketentuan
konversi 1 – 2
4. Penentuan Jam Prakerin
Jumlah jam untuk praktik di Kesahartan (Prakekes) tergantung pada
ketentuan yang dipersyaratkan instansi Rekayasa Perangkat Lunak dan
seberapa erat hubungan sekolah dengan bidang Rekayasa Perangkat Lunak
Untuk menentukan jam Prakekes dapat dihitung dengan langkah-langkah
berikut ;
1) Menjumlahkan estimasi jam real untuk praktik di industri bagi setiap
kompetensi yang tertuang dalam silabus
36
2) Menghitung total jam praktik di industri untuk seluruh kompetensi
sehingga diperoleh jumlah angka tertentu.
3) Menghitung total kebutuhan waktu Prakerkes (dalam bulan)
4) Menghitung jumlah kebutuhan jam terstruktur untuk praktik di industri.
Jumlah jam akan diambilkan dari jumlah jam terstruktur mata pelajaran
Kompetensi Kejuruan.

5. Alokasi Jam Mata Pelajaran Produktif


Program produktif terdiri dari beberapa mata pelajaran yang
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)
dan Kompetensi Kejuruan (KK) dengan alokasi jam 260 jam untuk DKK dan
1316 jam untuk KK.

B. Muatan Kurikulum
Muatan K13 terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, muatan
kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan pendidikan.
1. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
Muatan kurikulum untuk SMK/MAK pada tingkat nasional yang dimuat
dalam KTSP mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah.
2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP terdiri
atas sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran
muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan.
Penetapan muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap
daerah, baik untuk provinsi maupun kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan
dengan peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal
yang berlaku untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan
peraturan bupati/walikota.
3. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
37
Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran
dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
\

C. Standar Kompetensi Lulusan


1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
dikembangkan berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan, yaitu
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya. Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
(SKL-SP) selengkapnya adalah sebagai berikut.
1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
2) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan
kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya.
3) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya.
4) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
5) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkup global.
6) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara
logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam pengambilan keputusan.
8) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
9) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.
10) Menunjukkan kemampuan meng,is dan memecahkan masalah
kompleks.
11) Menunjukkan kemampuan meng,is gejala alam dan sosial.
38
12) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
13) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
14) Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
15) Mengapresiasi karya seni dan budaya.
16) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.
17) Menjaga Rekayasa Perangkat Lunak dan keamanan diri, kebugaran
jasmani, serta kebersihan lingkungan.
18) Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
19) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
20) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap
orang lain.
21) Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis.
22) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
23) Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik
untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti
pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.
2. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
a) Pendidikan Agama Islam
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi
manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar
melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna.
3. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan
meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah.
4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan
hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam.
5. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan
periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia
39
b) Pendidikan Kewarganegaraan
1. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Meng,is sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional,
dan tindakan anti korupsi
3. Meng,is pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan,
penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar
negeri
4. Meng,is peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
5. Meng,is budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara,
keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai
dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8. Meng,is peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional,
regional, dan kerja sama global lainnya
9. Meng,is sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional,
dan mahkamah internasional
c) Bahasa Indonesia
Tingkat Semenjana
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik,
dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
40
Tingkat Madia
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik,
dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
Tingkat Unggul
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik,
dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
d) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Rekayasa Perangkat Lunak
1. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan
menggunakan peraturan

41
2. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya
3. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran
jasnani serta aktivitas lainnya
4. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam
aerobik, dan aktivitas lainnya
5. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air
dan keselamatan di air
6. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai
penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
e) Seni Budaya
Seni Rupa
1. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa
dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa
Seni Musik
1. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik
dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik
Seni Tari
1. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari
dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
Teater
1. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam
kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater
f) Matematika
1. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam
pemecahan masalah

42
2. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam
pemecahan masalah
3. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan
persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan
pernyataan berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan
masalah yang terkait dengan matriks
6. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas
trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah
7. Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan
penerapannya dalam pemecahan masalah
8. Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
9. Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang
dimensi dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah
10. Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
11. Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
12. Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
13. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
14. Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya
dalam pemecahan masalah
15. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
16. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
17. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam
memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide

43
18. Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi
produktif dan pengembangan diri
g) Bahasa Inggris
Novice Level
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
Elementary Level
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
pekerjaan
3. Membaca

44
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan pekerjaan
Intermediate Level
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan
keprofesian
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan keprofesian
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan keprofesian
h) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung
dan menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari
2. Mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan
lingkungan
3. Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam
45
4. Menerapkan IPA sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan
pengembangan diri
i) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Memahami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi
dengan lingkungan masyarakat sekitar
2. Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat
hingga terjadinya kebangkitan nasional
3. Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami
proses-proses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
4. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi
5. Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan
kemanusiaan
6. Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
j) Kewirausahaan
1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan
sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya
2. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungan masyarakatnya
3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif
dalam kehidupannya
4. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam
bidangnya
k) Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
1. Mampu mengoperasikan komputer PC
2. Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware
3. Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data,
keperluan sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan
dunia kerja
4. Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta
mengoperasikan web desi
l) Fisika
46
1. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran
besaran fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti, dan
obyektif
2. Meng,is gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika
benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
3. Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan
4. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal,
fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta
penerapannya dalam mesin kalor
5. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai
penyelesaian masalah
6. Memahami konsep getaran, gelombang, dan bunyi serta penerapannya
untuk pemecahan masalah
7. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam
berbagai masalah
8. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung
pencapaian kompetensi program keahliannya
9. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan
kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari
10. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan
program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi
m) Kimia
1. Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia
yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan
kekekalan energi
2. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan
elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya
3. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta
penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam,
dan pemisahan bahan (elektrolisis)
4. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi
benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

47
5. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat
dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta
menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi
kesejahteraan masyarakat
6. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi
7. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari,
dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam
mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
n) Biologi
1. Mengidentifikasi sel dan jaringan makhluk hidup
2. Mengidentifikasi morfologi dan anatomi struktur tumbuhan dan hewan
3. Mengidentifikasi metabolisme dan enzim
4. Mengidentifikasi mikroorganisme dan peranannya
5. Menerapkan konsep tumbuh kembang tumbuhan dan hewan
6. Mengidentifikasi proses reproduksi pada tumbuhan dan hewan
7. Mengolah limbah tumbuhan dan hewan
8. Mendeskripsikan komponen ekosistem serta peranan manusia dalam
menjaga keseimbangan
9. Mengidentifikasi hubungan antarkomponen dalam ekologi
10. Mengaplikasikan peran sistematika organisme dalam kehidupan
11. Menerapkan prinsip-prinsip genetika tanaman dan hewan
12. Mengidentifikasi pengembangan bioteknologi dan dampaknya
o) Dasar Kompetensi Keahlian , Rekayasa Perangkat Lunak
1. Menerapkan keselamatan, Rekayasa Perangkat Lunak kerja, dan
lingkungan hidup (K3LH)
2. Melaksanakan pekerjaan dalam lingkup pekerjaan yang berbeda
3. Menerapkan Keselamatan dan Rekayasa Perangkat Lunak Kerja (K3)
p) Kompetensi Keahlian , Rekayasa Perangkat Lunak
1. Memahami dasar-dasar Rekayasa Perangkat Lunak
2. Menggunakan sampel untuk uji Programer
3. Mengoperasikan peralatan Perangkat Lunak
4. Menerapkan prosedur standar keselamatan kerja
48
5. Melaksanakan penanganan bahan dan reagen laboratorium
6. Memelihara peralatan Perangkat Lunak
7. Menentukan pemeriksaan Komputer dan Perangkat lunak
8. Melakukan pemeriksaan Komputer dan Perangkat lunak
9. Melakukan pemeriksaan Komputer dan Perangkat lunak
10. Melakukan pemeriksaan sopower
11. Memahami pemeriksaan Sovwer
12. Memahami tentang transfusi Komputer dan Perangkat lunak
13. Meng,is data Komputer dan Perangkat lunak
14. Menerapkan kontrol kualitas prosedur Komputer dan Perangkat lunak
15. Melakukan promosi Rekayasa Perangkat Lunak
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
1. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai “pernyataan tentang
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik serta
tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata
pelajaran” (Center for Civ¬ics Education, 1997:2). Menurut definisi tersebut,
Standar Kompetensi mencakup dua hal, yaitu standar isi (content standards),
dan standar penampilan (performance standards). Standar Kompetensi yang
menyangkut isi berupa pernyataan tentang pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari mata
pelajaran tertentu seperti Kewarganegaraan, Matematika, Fisika, Biologi,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. Standar Kompetensi yang menyangkut
tingkat penampilan adalah pernyataan tentang kriteria untuk menentukan
tingkat penguasaan peserta didik terhadap Standar Isi. Dari uraian tersebut
dapat dikemukakan bahwa Standar Kompetensi memiliki dua penafsiran, yaitu:
1) pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui peserta didik
dan kemampuan melakukan sesuatu dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
2) spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori
pencapaian seperti lulus atau memiliki keahlian. Standar Kompetensi
merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program
pembelajaran yang terstruktur. Standar Kompetensi
juga merupakan fokus dari penilaian, sehingga proses pengembangan
kurikulum adalah fokus dari penilaian, meskipun kurikulum lebih banyak berisi
49
tentang dokumen pengetahuan, keterampilan dan sikap dari pada bukti-bukti
untuk menunjukkan bahwa peserta didik yang akan belajar telah memiliki
pengetahuan dan keterampilan awal. Dengan demikian Standar Kompetensi
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam: 1) melakukan suatu tugas
atau pekerjaan. 2) mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan. 3)
melakukan respon dan reaksi yang tepat bila ada penyimpangan dari
rancangan semula. 4) melaksanakan tugas dan pekerjaan dalam situasi dan
kondisi yang berbeda. Penyusunan Standar Kompetensi suatu jenjang atau
tingkat pendidikan merupakan usaha untuk membuat suatu sistem sekolah
menjadi otonom, mandiri, dan responsif terhadap keputusan kebijakan daerah
dan nasional. Kegiatan ini diharapkan mendorong munculnya standar pada
tingkat lokal dan nasional. Penentuan standar hendaknya dilakukan dengan
cermat dan hati-hati. Sebab, jika setiap sekolah atau setiap kelompok sekolah
mengembangkan standar sendiri tanpa memperhatikan standar nasional maka
pemerintah pusat akan kehilangan sistem untuk mengontrol mutu sekolah.
Akibatnya kualitas sekolah akan bervariasi, dan tidak dapat dibandingkan
kualitas antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Lebih jauh lagi
kualitas sekolah antar wilayah yang satu dengan wilayah yang lain tidak dapat
dibandingkan. Pada gilirannya, kualitas sekolah secara nasional tidak dapat
dibandingkan dengan kualitas sekolah dari negara lain. Pengembangan
Standar Kompetensi perlu dilakukan secara terbuka, seimbang, dan melibatkan
semua kelompok yang akan dikenai standar tersebut. Melibatkan semua
kelompok sangatlah penting agar kesepakatan yang telah dicapai dapat
dilaksanakan secara bertanggungjawab oleh pihak sekolah masing-masing. Di
samping itu, kajian Standar Kompetensi di negara-negara lain perlu juga
dilakukan sebagai bahan rujukan agar lulusan
kita tidak jauh ketinggalan dengan lulusan negara lain. Standar Kompetensi
yang telah ditetapkan berlaku secara nasional, namun cara mencapai standar
tersebut diserahkan pada kreasi masing-masing wilayah.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai
dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal
ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga
50
ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-
baiknya. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, ketrampilan,
sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan
tertentu. Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu
dideskripsikan secara eksplisit, sehingga dijadikan standart dalam pencapaian
tujuan kurikulum. Baik guru maupun peserta didik perlu memahami kompetensi
yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan
dalam merencanakan strategi dan indicator keberhasilan. Ada beberapa aspek
didalam kompetensi sebagai tujuan, antara lain: 1) Pengetahuan (knowlegde)
yaitu kemampuan dalam bidang kognitif; 2) Pemahaman (understanding) yaitu
kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu; 3) Kemahiran (skill); 4)
Nilai (value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik tentang
tugas yang dibebankan kepadanya; 5) Sikap (attitude) yaitu pandangan individu
terhadap sesuatu; 6) Minat (interest) yaitu kecenderungan individu untuk
melakukan suatu perbuatan. Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa
kompetensi sebagai tujuan dalam kurikulum yang bersifat kompleks artinya
kurikulum berdasarkan
kompetensi bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat peserta didik agar mereka dapat
melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan
demikian tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya
sekedar pemahaman akan materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
pemahaman dan penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak
dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga Kompetensi Dasar
adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh
peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas
pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan perincian atau penjabaran
lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun penempatan komponen
Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk
mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus
dicapainya.
1) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam
a) Latar Belakang
51
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran
agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama
dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh
melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan
Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi
yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan agama dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar menajdi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup
pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya
bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama
diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai,
disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini
mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang
persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: 1) lebih
menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan
materi; 2) mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
52
pendidikan yang tersedia; 3) memberikan kebebasan yang lebih luas kepada
pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
pendidikan. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh
kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang
tua sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan
Pendidikan Agama Islam.
b) Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SMK/MAK bertujuan untuk: 1)
menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT; 2) mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia yang
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta menjaga
harmoni secara personal dan sosial.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai
berikut. 1) Al Qur’an dan Hadits 2) Aqidah 3) Akhlak 4) Fiqih 5) Tarikh dan
peradaban Islam. Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT,
hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri
sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Al Qur’an
1. Memahami ayat-aya Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai
khalifah di bumi
1.1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-
Hajj: 5
1.2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56
dan Al-Hajj: 5
53
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung
dalam QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 & Al-Hajj:
5
2. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah
2.1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung
dalam QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
Aqidah
3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-
sifatNya
dalam Al Asma
3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10
sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
Akhlak
4. Membiasakan perilaku terpuji
4. 1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan
4. 2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan terhadap Allah,
diri sendiri dan sesama manusia
4. 3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan sehari-hari

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Fiqih
5. Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah
5. 1 Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, Al
Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
5. 2 Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum taklifi
dalam hukum Islam
5. 3 Menjelaskan pengertian dan hikmah ibadah
54
5. 4 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari
6. Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode
Makkah
6.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah
6.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW
periode Makkah
Al Qur’an
7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang demokrasi
7. 1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38
7. 2 Menyebutkan arti QS Ali Imran dan QS Asy Syura
7. 3 Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam
QS Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari
Aqidah
8. Meningkatkan keimanan kepada Malaikat
8. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat
8. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat
8. 3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat
dalam
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Akhlak
9. Membiasakan perilaku terpuji
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, bertamu,
menerima tamu, dan bepergian
9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias,
bertamu, menerima tamu, dan bepergian
9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, bertamu,
menerima tamu, dan bepergian dalam kehidupan sehari-hari
10. Menghindari perilaku tercela
10.1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya
10.2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan aniaya
10.3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya dalam kehidupan
sehari-hari
Fiqih
55
11. Memahami hukum Islam tentang infak, zakat, haji dan wakaf
11. 1 Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan infak,
zakat, haji dan wakaf
11. 2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan infak, zakat, haji dan
wakaf
11. 3 Membiasakan berinfak
Tarikh dan Peradaban Islam
12. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat
periode Madinah
12. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah
12. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW
periode Madinah
Al Qur’an
13. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan
13.1 Membaca QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
13.2 Menjelaskan arti QS Al Baqarah: 148 dan
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
QS Al-Fatir: 32
13.3 Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperi
terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
14. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah menyantuni kaum
dhuafa
14.1 Membaca QS Al Isra: 26 – 27 dan QS Al-Baqarah: 177
14.2 Menjelaskan arti QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177
14.3 Menampilkan perilaku menyantuni kaum du’afa seperti terkandung
dalam QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177
Aqidah
15. Meningkatkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah
15.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah
15.2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-
rasul Allah
15.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada
Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari
56
Akhlak
16. Membiasakan berperilaku terpuji
16.1 Menjelaskan pengertian taubat dan raja`
16.2 Menampilkan contoh perilaku taubat dan raja`
16.3 Membiasakan perilaku bertaubat dan raja` dalam kehidupan
sehari hari
Fiqih
17. Memahami hukum Islam tentang muamalah
17.1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
17.2 Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam Islam
17.3 Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam
kehidupan sehari-hari
Tarikh dan Peradaban Islam
18. Memahami perkembangan Islam pada abad pertengahan
18.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada abad pertengahan
18.2 Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam pada abad
pertengahan
Al Qur’an
19. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang perintah menjaga
kelestarian lingkungan hidup
19.1 Membaca QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash
Shad: 27
19.2 Menjelaskan arti QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan
QS Ash Shad: 27
19.3 Membiasakan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup
seperti terkandung dalam QS Ar-Rum 41 - 42, QS Al-A’raf 56 - 58,
dan QS Ash-Shad 27
Aqidah
20. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah
20.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap
Kitab-kitab Allah
20.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah
Akhlak
21. Membiasakan perilaku terpuji
57
21.1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya orang
lain
21.2 Menampilkan contoh perilaku menghargai karya orang lain
21.3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain dalam
kehidupan sehari-hari
22. Menghindari perilaku tercela
22.1 Menjelaskan pengertian dosa besar
22.2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar
22.3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-
hari
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Fiqih
23. Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah
23.1 Menjelaskan tata cara pengurusan jenazah
23.2 Memperagakan tata cara pengurusan jenazah
24. Memahami khutbah, tabligh, dan dakwah
24.1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah
24.2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah
24.3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah
Tarikh & Peradaban Islam
25. Memahami perkembangan Islam pada masa modern
25.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern
25.2 Menunjukkan contoh peristiwa perkembangan Islam masa modern
Al Qur’an
26. Memahami ayat–ayat Al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi
26.1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
26.2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-
Kahfi: 29
26.3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS
Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
27. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang etos kerja
27.1 Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
27.2 Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
58
27.3 Mebiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS Al-
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Aqidah
28. Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir
28.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan 1 keimanan
terhadap Hari Akhir
28.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir
29. Membiasakan perilaku terpuji
29.1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, amal shaleh
29.2 Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan amal shaleh
29.3 Membiasakan perilaku adil, ridla, dan amal shaleh dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
30. Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga
30.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam
30.2 Menjelaskan hikmah perkawinan
30.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan
di Indonesia
Tarikh & Peradaban Islam
31. Memahami perkembangan Islam di Indonesia
31.1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia
31.2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia
31.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia
Al Qur’an
32. Memahami ayat–ayat Al Qur’an tentang pengembangan IPTEK
32.1 Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164
32.2 Menjelaskan arti QS.Yunus 101 dan QS.Al-Baqarah 164
32.3 Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS
Yunus: 101 dan QS
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Al-Baqarah: 164
Aqidah
59
33. Meningkatkan keimanan kepada qadha’ dan qadar
33.1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha’ dan qadar
33.2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan qadar
Akhlak
34. Membiasakan perilaku terpuji
34.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan
34.2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan
34.3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan
sehari-hari
35. Menghindari perilaku tercela
35.1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah
35.2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah
35.3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah dalam
kehidupan sehari-hari
36. Memahami hukum Islam tentang waris
36.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris
36.2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di Indonesia
36.3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris di Indonesia
Tarikh dan Peradaban Islam
37. Memahami perkembangan Islam di dunia
37.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
37.2 Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia
37.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia
d) Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi
arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.

2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan


Kewarganegaraan
a) Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
60
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan
pada semangat kebangsaan -atau nasionalisme- yaitu pada tekad suatu
masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu
negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda
agama, ras, etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara
Republik Indonesia, 1998]. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap
prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk
memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan
sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik. Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
[Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945].
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai
dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami
berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu
diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta
konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik
Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia,
khususnya generasi muda sebagai generasi penerus. Indonesia harus
menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak warga
negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang demokratis di
61
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal,
dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan
prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran
bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945.
b) Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar
peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Berpikir secara kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta anti-korupsi. 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4) Berinteraksi
dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) Persatuan dan Kesatuan
bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan,
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan 2) Norma, hukum dan peraturan,
62
meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma
yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional 3) Hak asasi manusia
meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM 4) Kebutuhan warga negara
meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat,
Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan
warga negara 5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan
dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6) Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi 7)
Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila
sebagai ideologi terbuka 8) Globalisasi meliputi: Globalisasi di
lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak
globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
Kelas X, Semester 1 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya
negara
1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI
1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

63
2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan
nasional
2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional
2.2 Meng,is peranan lembaga-lembaga peradilan
2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku
2.4 Meng,is upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2.5 Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan
perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
3.1 Meng,is upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM
3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM di Indonesia
3.3 Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan internasional HAM
Kelas X, Semester 2 Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
4. Meng,is hubungan dasar negara dengan konstitusi
4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi
4.2 Meng,is substansi konstitusi negara
4.3 Meng,is kedudukan pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara
5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai
aspek kehidupan
5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di
Indonesia
5.2 Meng,is persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan negara
5.3 Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan
ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku
6. Meng,is sistem politik di Indonesia
6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur politik di Indonesia
6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara.
64
Selanjutnya Ketuntasan dalam bidang kompentensi mata pelajaran
beradasarkan Rencana Pembelajaran masing-masing mata pelajaran
Umum dan Keahlian khusus.Yang disesuai dengan kurikulum 2013
dengan mempedomanan keputusan UU dan Kempendikbud.
6.3 Menampilkan peran serta dalam sistem politik di Indonesia

Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar


Kelas XI, Semester 1
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar

1. Meng,is budaya politik di Indonesia


1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik
1.2 Meng,is tipe-tipe budaya politik yang berkembang
dalam masyarakat Indonesia
1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi
pengembangan budaya politik
1.4 Menampilkan peran serta budaya politik partisipan
2. Meng,is budaya demokrasi menuju masyarakat madani
2.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya
demokrasi
2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani
2.3 Meng,is pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak
orde lama, orde baru, dan reformasi
2.4 Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari
3. Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya
keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
3.2 Meng,is dampak penyelenggaraan pemerintahan yang
tidak transparan
3.3 Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
65
Kelas XI, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Meng,is hubungan internasional dan organisasi internasional
4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-
sarana hubungan internasional bagi suatu negara
4.2 Menjelaskan tahap perjanjian internasional
4.3 Meng,is fungsi Perwakilan Diplomatik
4.4 Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN,
AA, PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional
4.5 Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional
yang bermanfaat bagi Indonesia
5. Meng,is sistem hukum dan peradilan internasional
5.1 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan
internasional
5.2 Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa
internasional dan cara penyelesaian oleh Mahkamah
Internasional
5.3 Menghargai putusan Mahkamah Internasional

Kelas XII, Semester 1


Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi
terbuka
1.1 Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka
1.2 Meng,is Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma
pembangunan
1.3 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai
ideologi terbuka
2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
2.1 Meng,is sistem pemerintahan di berbagai negara
2.2 Meng,is pelaksanaan system pemerintahan Negara Indonesia
2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia
dg negara lain
66
Kelas XII, Semester 2 Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
3.1 Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran serta
perkembangan pers di Indonesia
3.2 Meng,is pers yang bebas dan bertanggung jawab sesuai kode
etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia
3.3 Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan
kebebasan media massa dalam masyarakat demokratis di
Indonesia
4. Mengevaluasi dampak globalisasi
4.1 Mendeskripsikan proses, aspek, dan dampak globalisasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4.2 Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan
Bangsa dan Negara Indonesia
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi
globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
4.4 Mempresentasikan tulisan tentang pengaruh globalisasi
terhadap Bangsa dan Negara Indonesia
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
: pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
a) Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata
pelajaran wajib. Melalui penguasaan kompetensi mata pelajaran bahasa
Indonesia, peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu agar mampu
berkomunikasi bahasa Indonesia secara baik dan benar. Pada era
global penggunaan bahasa secara baik dan benar merupakan syarat
mutlak di dunia kerja. Untuk menghadapi tantangan masa depan,
kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu syarat keberhasilan
67
bekerja. Karena itu pelajaran Bahasa Indonesia dirancang,
dikembangkan serta diarahkan untuk dapat mempersiapkan peserta
didik mampu berkomunikasi di dunia kerja secara efisien dan efektif.
Cakupan mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi peserta didik meliputi
pembentukan kompetensi berkomunikasi secara lisan dan tertulis pada
tingkat Semenjana, Madia, dan Unggul.
b) Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut. 1) Meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk mencapai tingkat kualifikasi unggul 2) Menerapkan kompetensi
berbahasa Indonesia secara baik dan benar pada mata pelajaran
lainnya 3) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efisien dan
efektif, baik lisan maupun tertulis 4) Meningkatkan kemampuan
memanfaatkan berbahasa Indonesia untuk bekerja.
: c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi aspek-aspek
sebagai berikut. 1) Berkomunikasi pada tingkat Semenjana 2)
Berkomunikasi pada tingkat Madia 3) Berkomunikasi pada tingkat
Unggul.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana
1.1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
yang lazim/baku dan yang tidak
1.2 Menyimak untuk memahami informasi lisan dalam konteks
bermasyarakat
1.3 Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam
konteks bermasyarakat
1.4 Memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks
1.5 Melafalkan kata dgn artikulasi yang tepat
1.6 Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat
1.7 Menggunakan kalimat yang baik, tepat, santun
1.8 Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar, dan
wajar
68
1.9 Menulis dengan memanfaatkan kategori/kelas kata
1.10 Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks
bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan
yang tepat
1.11 Menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan
situasi komunikasi
KURIKULUM SMK Negeri 2 PENUKAL
BIDANG KEAHLIA : TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
KOMEPETENSI KEAHLIAN : REKAYASA PERANGKAT LUNAK
(3 TAHUN)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.12 Membuat parafrasa dari teks tertulis
2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia
2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat
perintah dalam konteks bekerja
2.2 Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau
yang tidak dalam konteks bekerja
2.3 Memahami perintah kerja tertulis
2.4 Membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata,
ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja
2.5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pernyataan dalam
konteks bekerja
2.6 Membuat parafrasa lisan dlm bekerja
2.7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
2.8 Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dalam
konteks bekerja
2.9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja
2.10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja
2.11 Menyampaikan laporan atau presentasi lisan dalam konteks
bekerja

69
2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif,
ekspositoris, dan argumentatif
2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja
2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja
: Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Unggul
3.1 Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni
berbahasa dan teks ilmiah sederhana
3.2 Mengapresiasi secara lisan teks seni berbahasa dan teks
ilmiah sederhana
3.3 Menulis proposal untuk kegiatan ilmiah sederhana
3.4 Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat
3.5 Menulis laporan ilmiah sederhana
d) Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan
untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olah
Raga dan Rekayasa Perangkat Lunak
a) Latar Belakang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Rekayasa Perangkat Lunak
merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan,
bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat
dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga
dan Rekayasa Perangkat Lunak terpilih yang direncanakan secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan Rekayasa Perangkat
Lunak yang diajarkan di
70
sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan Rekayasa
Perangkat Lunak yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan
memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap
tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan Rekayasa Perangkat
Lunak, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi
manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami
berkembang searah dengan perkembangan zaman. Selama ini telah
terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang
hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah
membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan
kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan Rekayasa Perangkat Lunak
merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan
nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta
pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang
seimbang.
b) Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Rekayasa Perangkat Lunak
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1)
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

71
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik 3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
Rekayasa Perangkat Lunak 5) Mengembangkan sikap sportif, jujur,
disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis 6)
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan 7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan
olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai
pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran,
terampil, serta memiliki sikap yang positif.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan
Rekayasa Perangkat Lunak untuk meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya 2)
Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3)
Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya 5) Aktivitas air meliputi: permainan di air,
keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas
lainnya 6) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata,
pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7) Rekayasa Perangkat Lunak, meliputi penanaman budaya hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait
dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan
yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat,
mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang
tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek

72
Rekayasa Perangkat Lunak merupakan aspek tersendiri, dan
secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam
bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
1.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan dan olahraga beregu bola besar serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya
diri**)
1.2 Mempraktikkan keterampilan salah satu permainan
olahraga beregu bola kecil dengan menggunakan alat dan
peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri**)
1.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri**)
1.4 Mempraktikkan keterampilan salah satu cabang olahraga
bela diri serta nilai kejujuran, menghargai orang lain, kerja
keras dan percaya diri**)
2. Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan cara mengukurnya
sesuai dengan
2.1 Mempraktikkan latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan
dan kelentukan untuk kebugaran jasmani dalam bentuk
sederhana kebutuhan dan nilai nilai yang terkandung di
dalamnya serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya
diri
2.2 Mempraktikkan tes kebugaran jasmani serta nilai tanggung
jawab, disiplin, dan percaya diri.
2.3 Mempraktikkan perawatan tubuh agar tetap segar

73
3. Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai dan nilai
nilai yang terkandung di dalamnya
3.1 Mempraktikkan rangkaian senam lantai dengan
menggunakan bantuan serta nilai percaya diri, kerjasama,
tanggungjawab, menghargai teman
3.2 Mempraktikkan rangkaian senam lantai tanpa alat serta
nilai percaya diri, kerjasama dan tanggung jawab
4. Mempraktikkan aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi yang
baik dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
4.1. Mempraktikkan keterampilan gerak dasar langkah dan
lompat pada aktivitas ritmik tanpa alat serta nilai
kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan
4.2. Mempraktikkan keterampilan dasar ayunan lengan pada
aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi gerak yang
benar serta nilai disiplin, toleransi dan estetika
5. Mempraktikkan salah satu gaya renang dan loncat indah
sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya*)
5.1. Mempraktikkan keterampilan dasar salah satu gaya renang
serta nilai disiplin, keberanian, tanggung jawab, dan kerja
keras
5.2. Mempraktikkan keterampilan teknik dasar loncat indah dari
samping kolam dengan teknik serta nilai disiplin,
keberanian, tanggung jawab, dan kerja keras
6. Mempraktikkan perencanaan penjelajahan dan
6.1. Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar kegiatan
menjelajah pantai serta nilai penyelamatan aktivitas di
alam bebas dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya***)
tanggung jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong,
melaksanakan keputusan kelompok
6.2. Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan kegiatan
penjelajahan di pantai serta nilai tanggung jawab,
kerjasama, toleransi, tolong menolong, keputusan dalam
kelompok

74
6.3. Mempraktikkan keterampilan memilih makanan dan
minuman yang sehat
7. Menerapkan budaya hidup sehat
7.1. Meng,is bahaya penggunaan narkoba
7.2. Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba
Kelas X, Semester 2
8. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga
dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya
8.1. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan dan olahraga beregu bola dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya diri
**)
8.2. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan dan olahraga bola kecil dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, percaya diri**)
8.3. Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat, percaya diri **)
8.4. Mempraktikkan keterampilan olahraga bela diri serta nilai
kejujuran, toleransi, kerja keras dan percaya diri**)
9. Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan cara mengukurnya
sesuai dengan kebutuhan dan nilai nilai yang terkandung di
dalamnya
9.1 Mempraktikkan berbagai bentuk kebugaran jasmani sesuai
dengan kebutuhan serta nilai kejujuran, tanggungjawab,
disiplin, dan percaya diri
9.2 Mempraktikkan tes kebugaran dan interpretasi hasil tes
dalam menentukan derajat kebugaran serta nilai kejujuran,
semangat, tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
10. Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai dan nilai
nilai yang t erkandung di dalamnya
75
10.1 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai
dengan menggunakan alat serta nilai percaya diri,
kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman
10.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai tanpa
alat serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan
menghargai teman
11. Mempraktikkan aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi yang
baik dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
11.1 Mempraktikkan kombinasi keterampilan langkah kaki &
ayunan lengan pada aktivitas ritmik berirama tanpa alat
serta nilai disiplin, toleransi, keluwesan dan estetika
11.2 Mempraktikkan rangkaian senam irama tanpa alat dengan
koordinasi gerak serta nilai disiplin, toleransi, keluesan dan
estetika
12. Mempraktikkan keterampilan beberapa gaya renang dan
pertolongan kecelakaan di air dan nilai
12.1 Mempraktikkan kombinasi teknik renang gaya dada, gaya
bebas dan salah satu gaya lain serta nilai disiplin, kerja
keras keberanian dan tanggung jawabnilai yang
terkandung di dalamnya*)
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar pertolongan
kecelakaan di air dengan sistim Resusitasi Jantung dan
Paru (RJP) serta nilai disiplin, kerja keras keberanian dan
tanggung jawab
13. Mempraktikkan perencanaan penjelajahan dan penyelamatan
aktivitas di alam bebas dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya***)
13.1 Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar kegiatan
menjelajah gunung serta nilai tanggung jawab, kerjasama,
toleransi, tolong-menolong, dan melaksanakan keputusan
dalam kelompok
13.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan
penjelajahan di pegunungan serta nilai tanggung jawab,

76
kerjasama, toleransi, tolong menolong, dan melaksanakan
keputusan kelompok
13.3 Mempraktikkan keterampilan penjagaan lingkungan
yang sehat
14. Menerapkan budaya hidup sehat
14.1 Meng,is dampak seks bebas
14.2 Memahami cara menghindari seks bebas

Kelas XI, Semester 1


Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dengan teknik
dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya.
1.1 Mempraktikkan keterampilan teknik bermain salah satu permainan olahraga
bola besar secara sederhana serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
semangat dan percaya diri **)
1.2 Mempraktikkan keterampilan teknik bermain salah satu permainan olahraga
bola kecil secara sederhana serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, kerja
keras dan percaya diri**)
1.3 Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu nomor atletik dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran,
kerja keras dan percaya diri **)
1.4 Mempraktikkan keterampilan teknik penyerangan salah satu permainan
olahraga bela diri serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai orang lain, kerja
keras dan percaya diri**)
2. Mempraktikkan aktivitas pengembangan untuk meningkatkan kualitas
kebugaran jasmani dan cara pengukurannya dan nilai nilai yang terkandung di
dalamnya
2.1 Mempraktikkan berbagai bentuk latihan kelincahan, power dan daya tahan
untuk peningkatan kebugaran jasmani serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri
2.2 Mempraktikkan tes untuk kelincahan, power dan daya tahan dalam
kebugaran jasmani serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
77
3. Mempraktikkan keterampilan senam dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya
3.1 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam ketangkasan dengan
menggunakan alat serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab,
menghargai teman
3.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam ketangkasan tanpa
menggunakan alat serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab,
menghargai teman
4. Mempraktikkan aktivitas ritmik menggunakan alat dengan koordinasi dan
nilai nilai yang terkandung di
4.1 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi
gerak lanjutan serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan dan estetika
dalamnya
4.2 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik menggunakan alat serta nilai
disiplin, toleransi,kerja sama, keluesan dan estetika
5. Mempraktikkan salah satu gaya renang dan loncat indah dan nilai nilai yang
terkandung di dalamnya*)
5.1 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya renang untuk pertolongan
serta nilai disiplin, keberanian, kerja sama, dan kerja keras
5.2 Metakukan keterampilan loncat indah dari papan satu meter dengan teknik
serta nilai disiplin, keberanian dan kerja keras
6. Menerapkan budaya hidup sehat
6.1 Memahami bahaya HIV/AIDS
6.2 Memahami cara penularan HIV/AIDS
6.3 Memahami cara menghindari penularan HIV/AIDS Kelas XI, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
7. Mempraktikkan berbagai keterampilan dasar permainan olahraga dengan
teknik dan taktik, dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
7.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bola
besar serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras dan percaya diri **)
7.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bola
kecil serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras, toleransi dan percaya diri**)

78
7.3 Mempraktikkan teknik salah atletik dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, percaya diri**)
7.4 Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu permainan olahraga bela diri
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, percaya diri.**)
8. Meningkatkan kualitas kebugaran jasmani dan cara pengukurannya dan nilai
nilai yang terkandung di dalamnya
8.1 Mempraktikkan latihan sirkuit untuk peningkatan kebugaran jasmani serta
nilai tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri
8.2 Mempraktikkan peningkatan beban latihan sirkuit untuk meningkatkan
kebugaran jasmani serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
8.3 Mempraktikkan tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani serta nilai
tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
9. Mempraktikkan keterampilan senam ketangkasan dengan alat dan nilai nilai
yang terkandung di dalamnya
9.1 Mempraktikkan keterampilan senam ketangkasan dengan menggunakan
alat lanjutan serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai
teman
9.2 Mempraktikkan keterampilan senam ketangkasan tanpa menggunakan alat
lanjutan serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan menghargai
teman
10. Mempraktikkan aktivitas ritmik menggunakan alat dengan koordinasi yang
baik dan nilai yang terkandung di dalamnya
10.1 Mempraktikkan koombinasi gerak berirama menggunakan alat dengan
koordinasi serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan 10.2 Merangkai
aktivitas ritmik menggunakan alat serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan
keluwesan
11. Mempraktikkan dasar pertolongan kecelakaan di air dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya*)
11.1 Mempraktikkan keterampilan kombinasi gerakan renang serta nilai disiplin,
kerja sama serta keberanian 11.2 Mempraktikkan keterampilan dasar
pertolongan kecelakaan di air dengan sistim Kompetensi Dasar Resusitasi
Jantung dan Paru (RJP) serta nilai disiplin dan tanggungjawab
12. Mempraktikkan perencanaan dan keterampilan penjelajahan, dan
penyelamatan di alam bebas dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya***)
79
12.1 Mempraktikkan keterampilan merencanakan penjelajahan di perbukitan
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan penjelajahan di
perbukitan serta nilai disiplin, tanggungjawab dan keselamatan
13. Menerapkan budaya hidup sehat
13.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang untuk Rekayasa Perangkat
Lunak
13.2 Menerapkan pola hidup sehat

Kelas XII, Semester


Standar Kompetensi Dan kompotesi dasar

1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga dengan


peraturan yang sebenarnya dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya
1.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan olahraga bola besar lanjutan dengan peraturan
yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran,
toleransi, kerja keras dan percaya diri**)
1.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan olahraga bola kecil dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, toeleransi,
kerja keras dan percaya diri**)
1.3 Mempraktikkan teknik atletik dengan menggunakan
peraturan yang sesungguhnya serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat, percaya diri **)
1.4 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan olahraga bela diri secara berpasangan dengan
peraturan yang sebenarnya serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai lawan, kerja keras, percaya diri dan
menerima kekalahan**)
2. Mempraktikkan perancangan aktivitas pengembangan untuk
peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani
80
2.1 Merancang program latihan fisik untuk pemeliharaan
kebugaran jasmani serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri
2.2 Melaksanakan program latihan fisik sesuai dengan prinsip-
prinsip latihan yang benar serta nilai tanggungjawab,
disiplin, dan percaya diri
3. Mempraktikkan rangkaian gerak senam ketangkasan dengan
konsep yang benar dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
3.1 Mempraktikkan keterampilan gerakan kombinasi rangkaian
senam lantai serta nilai percaya diri, kerjasama,
tanggungjawab dan menghargai teman
3.2 Mempraktikkan keterampilan gerakan kombinasi rangkaian
senam ketangkasan serta nilai percaya diri, kerjasama,
tanggungjawab, dan menghargai teman
4. Mempraktikkan satu rangkaian gerak berirama berbentuk aktivitas
aerobik secara beregu dengan diiringi musik dan nilai nilai yang
yerkandung di dalamnya
4.1 Mempraktikkan keterampilan gerak berirama senam
aerobik serta nilai kerjasama, kedisiplinan, percaya diri,
keluwesan, dan estetika
4.2 Mempraktikkan keterampilan menyelaraskan antara gerak
dan irama dengan iringan musik serta nilai kerjasama,
disiplin, percaya diri, keluwesan, dan estetika
5. Mempraktikkan berbagai gaya renang lanjutan dan nilai nilai yang
terkandung di dalamnya*)
5.1 Mempraktikkan keterampilan renang gaya dada lanjutan
serta nilai disiplin, kerja keras dan keberanian
5.2 Mempraktikkan keterampilan renang gaya bebas lanjutan
serta nilai disiplin, kerja keras dan keberanian
5.3 Mempraktikkan keterampilan renang gaya punggung
lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras dan keberanian
5.4 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang
lanjutan lainnya serta nilai disiplin, kerja keras dan
keberanian Kelas XII, Semester 2
81
6. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga dengan
peraturan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
6.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan olahraga bola besar dengan peraturan yang
sebenarnya serta nilai kerjasama, kejujuran, menerima
kekalahan, kerja keras dan percaya diri**)
6.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan olahraga bola kecil dengan peraturan
sebenarya serta nilai kerjasama, , kejujuran, menerima
kekalahan kerja keras dan percaya diri**)
6.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan
peraturan yang sebenarnya serta nilai kerjasama,
kejujuran, menerima kekalahan,kerja keras dan percaya
diri**)
6.4 Mempraktikkan keterampilan bela diri secara berpasangan
dengan menggunakan peraturan yang sebenarnya serta
nilai kerjasama, kejujuran, menerima kekalahan kerja keras
dan percaya diri**)
7. Memelihara tingkat
7.1 Mempraktikkan program latihan fisik untuk kebugaran
jasmani yang telah dicapai dan nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya pemeliharaan kebugaran jasmani
7.2 Mempraktikkan membaca hasil tes bedasarkan tabel yang
cocok
8. Mengkombinasikan rangkaian gerakan senam lantai dan senam
ketangkasan dengan alat dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya
8.1 Mempraktikkan rangkaian gerakan senam lantai serta nilai
percaya dirim, tanggung jawab, kerja sama, dan percaya
kepada teman
8.2 Mempraktikkan rangkaian gerakan senam ketangkasan
dengan menggunakan alat serta nilai percaya diri,
tanggungjawab, kerja sama, dan percaya kepada teman

82
9. Mempraktikkan satu rangkaian gerak berirama secara beregu dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
9.1 Mempraktikkan rangkaian gerak senam aerobik dengan
iringan musik serta nilai kerjasama, disiplin, keluwesan dan
estetika
9.2 Mempraktikkan senam irama tradisional sesuai budaya
daerah secara berkelompok serta nilai kerjasama, disiplin,
percaya diri, keluwesan dan estetika
10. Mempraktikkan keterampilan penguasaan berbagai teknik gaya
renang dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya*)
10.1 M empraktikkan keterampilan berbagai gaya renang
untuk kepentingan bermain di air dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai disiplin, sportif, jujur, toleran, kerja
keras, dan keberanian
10.2 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang untuk
estafet sesuai dengan peraturan yang dimodifikasi serta
nilai disiplin, sportif, jujur, toleran, kerja keras, dan
keberanian
10.3 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang untuk
kepentingan pertolongan serta nilai disiplin, sportif, jujur,
toleran, kerja keras, dan keberanian
11. Mengevaluasi kegiatan luar kelas/sekolah dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya***)
11.1 Mengevaluasi kegiatan di sekitar sekolah serta nilai
percaya diri, kebesamaan, saling menghormati, toleransi,
etika, dan demokrasi
11.2 Mengevaluasi kegiatan di alam bebas serta nilai percaya
diri, kebesamaan, saling menghormati, toleransi, etika, dan
demokrasi
11.3 Mengevaluasi kegiatan kunjungan ke tempat-tempat
bersejarah serta nilai percaya diri, kebesamaan, saling
menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi

83
11.4 Mengevaluasi kegiatan karya wisata serta nilai percaya
diri, kebesamaan, saling menghormati, toleransi, etika, dan
demokrasi
12. Mempraktikkan budaya hidup sehat
12.1 Mempraktikkan pola hidup sehat
12.2 Menampilan perilaku hidup sehat
Keterangan
1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan
situasi dan kondisi sekolah
**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang
tersedia
***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam
semester 1 dan atau semester 2
2. Untuk pembinaan peserta didik yang berminat terhadap salah
satu atau beberapa cabang tertentu dapat dilakukan melalui
kegiatan ekstra kurikuler
KURIKULUM SMK Negeri 2 PENUKAL
BIDANG KEAHLIA : TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
KOMEPETENSI KEAHLIAN : REKAYASA PERANGKAT LUNAK (3
TAHUN)

d) Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi


arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam
merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Seni Budaya
a) Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran
karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata
pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi
84
terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada
dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan Seni
Budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak mampu
diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada pemberian
pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni”
dan “belajar tentang seni”. Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan
media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.
Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi
konsepsi (pengetahuan, pemahaman, ,is, evaluasi), apresiasi, dan kreasi
dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika,
dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap
beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara
beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta
didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak
dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta
kecerdasan adversitas (AQ), kreativitas (CQ), spiritual dan moral (SQ). Bidang
seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan
kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas
berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam
pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi.
Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan
teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.
b) Tujuan Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3) Mengekspresikan kreativitas melalui seni budaya
85
c) Ruang Lingkup Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1) Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni
berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4) Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu
bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas
yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran
lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih
bidang seni yang akan diikutinya.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya seni rupa
1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa
terapan
1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik
dalam karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara
2. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni rupa
2.1 Mendiskusikan karya seni rupa terapan yang memanfaatkan
berbagai teknik dan corak
2.2 Melaporkan pengamatan terhadap karya seni rupa terapan yang
memanfaatkan teknik dan corak di wilayah Nusantara
Seni Musik
1. Mengapresiasi karya seni music
1.1 Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik
1.2 Menunjukkan nilai-nilai musikal dari hasil pengalaman musikal yang
didapatkan melalui pertunjukan musik
2. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni musik
86
2.1 Memainkan music
2.2 Mendiskusikan persiapan pertunjukan musik yang diselenggarakan
di sekolah
2.3 Mendiskusikan suatu pertunjukan musik
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Seni Tari
1. Mengapresiasi karya seni tari
1.1 Mengidentifikasi jenis, peran, dan perkembangan tari
1.2 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni tari di
wilayah Nusantara
2. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni tari
2.1 Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke dalam tari kreasi dalam bentuk
tari tunggal atau berpasangan/kelompok
2.2 Mendiskusikan tari kreasi yang berbentuk tari tunggal atau
berpasangan/kelompok
Teater
1. Mengapresiasi karya seni teater
1.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur estetis pertunjukan teater
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap pesan moral (kearifan lokal)
pertunjukan teater
2. Mengekspresikan diri berkaitan dengan seni teater
2.1 Merancang persiapan pergelaran teater
2.2 Menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater
d) Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi
arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam
merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
6) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika
a) Latar Belakang Matematika

87
B. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
C. A. Pengertian Silabus
Silabus adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran dari
rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Silabus merupakan suatu rincian detail tentang rencana mengajar guru
yang disusun dalam kelompok tema atau mata pelajaran tertentu,
Komponen dari silabus antara lain Kompetensi Inti /Standar
Kompetensi (KI/SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator/Indikator
Pencapaian Kompetensi, Materi Pembelajaran, Alokasi waktu,
Penilaian, dan Sumber Belajar yang digunakan. [1]
155
D. B. Prinsip Pengembangan Silabus

Prinsip Pengembangan Silabus

Pengembangan Silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan


pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melakukannya. Oleh karena
itu, setiap satuan pendidikan di beri kebebasan dan keleluasaan dalam
mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing. Agar pengembangan silabus yang dilakukan oleh setiap satuan
pendidikan tetap berada dalam bingkai pengembangankurikulum nasional,
maka perlu memerhatikan .

Prinsip-prinsip pengembangan silabus, yang meliputi:

1. Ilmiah: Pengembangan silabus berbasis KTSP harus dilakukan dengan


prinsip ilmiah, yang mengandung arti bahwa keseluruhan materi dan

88
kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar, logis dan
dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan - Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta
didik.
3. Sistematis - Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten - Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajarr, sumber belajar dan sistem
penilaian.
5. Memadai - Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual - Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
bekajar, sumber belajar dan sistem penilaian memerhatikkan
perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir daalm kehidupan
nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel - Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang
terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh - Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
E. 155
F. C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Langkah-langkah pengembangan silabus (Trianto, 2010: 99):
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. ...
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. ...
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. ...
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. ...
5. Menentuan Jenis Penilaian. ...
6. Menentukan Alokasi Waktu. ...
7. Menentukan Sumber Belaja

89
Langkah-langkah Pengembangan Silabus

1.    Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran


sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan  memperhatikan hal-hal
berikut:

a.    urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan


materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

b.    keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata


pelajaran;

c.    keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata


pelajaran.

2.    Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian


kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

a.    potensi peserta didik;

b.    relevansi dengan karakteristik daerah,

c.    tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual


peserta didik;

d.    kebermanfaatan bagi peserta didik;

e.    struktur keilmuan;

f.     aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

g.    relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

h.    alokasi waktu.

3.    Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

90
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan,  dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar.  Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.  

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan


pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
b.    Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c.    Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.
b     Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung
dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa,
yaitu kegiatan siswa dan materi.

1.      Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh


perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata


pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian

 2.      Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan


indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam

91
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, meng,is, dan


menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.


a.    Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b.    Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c.    Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya di,is untuk
menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan siswa.
d.    Hasil penilaian di,is untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e.    Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,
maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi
yang dibutuhkan.

6.  Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada


jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan

92
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.  Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.

7.  Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan


kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi.( Sumber : Badan Standar Nasional
Pendidikan 2006)
Contoh Format Silabus
Indikator dalam silabus
Nomor
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Pengertian RPP
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Pertemuan
A. Kegiatan awal: -
Mengabsen siswa –
Menyampaikan judul –
Menyampaikan Tujuan (Pembelajaran)

93
1. Motivasi:
- Sebutkan beberapa bahan kima dan dosis berbahaya
- Sebutkan prinsip dan cara pertolongan pertama pada kecelakaan kerja
2. Prasyarat Eksperimen - Dalam melaksanakan kegiatan apakah sudah sesuai
prosedur - Agar tidak terjadi kecelakaan dalam bekerja
3. Prasyarat Pengetahuan - Sebutkan beberapa contoh bahan kimia berbahaya
bagi kesehatan kerja - Menyebutkan cara penanganan kecelakaan kerja
Guru meminta peserta didik menjawab beberapa pertanyaan umum
Guru menjelaskan bahaya bahan kimia 
B. Kegiatan inti:
Guru memberikan tugas pada siswa tentang tanda-tanda keracunan
bahan
 mengenai contoh bahan kimia berbahaya yang sering dipergunakan
sehari- hari Guru memberikan post test secara lisan
 kimia berbahaya Guru memberikan informasi kepada siswa tentang
situasi yang dapat
 Guru Menjelaskan bagaimana cara pertolongan pertama pada
kecelakaan
 menimbulkan bahaya kerja Guru bersama siswa membahas materi
pembelajaran
C. Kegiatan Akhir: -
1. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran –
2. Menutup pertemuan dengan memberikan salam –
3. Memberikan arahan untuk pertemuan selanjutnya
4. Pertemuan
Prinsip Pengembangan RPP
1. Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP Prinsip-prinsip penyusunan RPP
sebagai berikut. a. Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan
awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.
b. Partisipasi aktif peserta didik. c. Berpusat pada siswa untuk
mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,

94
inspirasi, inovasi dan kemandirian. d. Pengembangan budaya membaca
dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan. e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi. f. Penekanan pada keterkaitan dan
keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar. 9 g. Mengakomodasi pembelajaran
tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,
dan keragaman budaya. h. Penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi
Komponen RPP
Rencana Pelakasanan Pembelajaran atau RPP menurut Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD). Silabus merupakan acuan
penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran. Untuk menyusun RPP perlu diperhatikan komponen
penyusunannya yang terdiri atas;
(1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
(2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
(3) kelas/semester;
(4) materi pokok;
(5) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
(6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
(7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
95
(8) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
(9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai;
(10) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
(11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
(12) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
(13) penilaian hasil pembelajaran.
Terdapat dua (2) Permendikbud yang mengatur RPP, yaitu
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor 103
Tahun 2014.
Kedua Permendikbud ini memiliki perbedaan terkait dengan 11
rumusan format atau sistematika.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 hanya mencantumkan 13
komponen yang ada dalam RPP, tanpa mencantumkan rumusan
format atau sistematikanya. Permendikbud Nomor 103 2014
mencantumkan 13 komponen yang ada di RPP beserta rumusan
format atau sistematikanya. Sebenarnya format atau sistematika
penyusunan RPP tidak diikat dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 sehingga guru memiliki kebebasan untuk merumuskan
sistematikanya. Namun demikian, dalam konsep pengembangan
RPP, sistematika disarankan untuk mengacu pada Permendikbud
Nomor 103 Tahun 2014. Di dalam perjalanannya, sebagian guru
merasa terbebani dan menjadi kendala dengan rumusan format atau
sistematika yang ada. Untuk menjawab keresahan tersebut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan
Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Surat Edaran tersebut tidak
96
membatalkan rumusan atau sistematika RPP yang sudah ada
melainkan memberikan alternatif kepada guru untuk
menyederhanakan penyusunan RPP dengan memuat 3 komponen
inti yaitu; tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Dengan adanya Surat Edaran ini, guru memiliki
kebebasan untuk menggunakan format RPP yang sudah ada atau
menyusun sendiri RPP dengan mencatumkan komponen inti
tersebut. 164
Langkah-langkah Pengembangan RPP
Sebelum RPP disusun maka seorang guru melakukan tahapan
pembelajaran sebagai berikut.
(1) Mengkaji silabus yang dikembangkan oleh guru mengacu pada
komponen yang tercantum pada Panduan Pengembangan Silabus.
(2) Melakukan ,is KI, KD dalam rangka merumuskan IPK, materi
pembelajaran, skenario pembelajaran, dan rencana penilaian sesuai
dengan muatan KD. Untuk mata pelajaran Agama dan PPKn
merumuskan IPK dari pasangan KD pada KI-1, KD pada KI-2, KD
pada KI 3, dan KD pada KI 4, sedangkan mata pelajaran lain IPK dari
pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI 4.
(3) Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan. Penentuan ini
berdasarkan hasil ,is waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap
IPK dan disesuaikan dengan karakteristik siswa di satuan
pendidikan.
(4) Mempelajari materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks
pelajaran, buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan
lokal, materi kekinian, atau konteks pembelajaran dari lingkungan
sekitar. Materi pembelajaran ini kemudian dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.
(5) Menentukan Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran yang
sesuai.
(7) Menyiapkan media, alat, bahan yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
(8) Memastikan sumber belajar yang dijadikan referensi yang akan
digunakan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran .
97
(9) Mengembangkan penilaian proses dan hasil belajar meliputi
lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta pedoman penskoran.
Langkah-langkah tersebut merupakan rangkaian kegiatan sebelum
disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu halaman.
RPP satu halaman dapat dipahami menuliskan inti dari desain
pembelajaran yang dibuat sebelum tatap muka. Inti RPP yang
dimaksud adalah Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran dan
Asesmen atau Penilaian.
10 Komponen inti merupakan keharusan yang dilaksanakan guru dan
lainnya sebagai pelengkap.
Adapun format RPP yang digunakan sebagai berikut:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :
Kelas/Semester :
Tema/Subtema/Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Tujuan Pembelajaran
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
2. Inti
3. Penutup
C. Penilaian
1. Jenis/teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen
3. Pedoman Penskoran Catatan:
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kegiatan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan;
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik, memotivasi,
memberi apersepsi, menyampaikan tujuan dan acuan untuk mengikuti
proses pembelajaran.
Inti; disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD yang akan
dicapai, pada bagian ini berkaitan dengan penggunaan pendekatan,
98
strategi, model, metode dan sumber berajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, Menggambarkan proses
saintifik, aspek HOTS, terintegrasi PPK, Literasi, 4C.
Penutup; Memfasilitasi peserta merangkum pelajaran, melakukan
refleksi proses dan materi pelajaran dan melakukan tindak lanjut. .
Penilaian; sikap, pengetahuan dan ketrampilan, meliputi; teknik,
instrumen dan pedoman penskoran.

BAB V KALENDER PENDIDIKAN


A. Permulaan Tahun Ajaran 99
B. Waktu Belajar 100
C Libur Sekolah 102
IBAB VI PENUTUP 104

99
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning,
Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational
Objectives. New York. Longman. Bruner, J. (1996). The Culture of Education.
Cambridge, MA: Harvard University Press. 15 ________. 2017.Model
Implementasi Kecakapan Abad 21 dalam Pembelajaran. Jakarta: Dit.PSMA Ditjen.
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Ardiansyah, P. dkk. 2018. Modul
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Geografi SMA. Jakarta: Ditjen.
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Permendikbud Nomor 103 Tahun
2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Undang Undang RI. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

100

Anda mungkin juga menyukai