Anda di halaman 1dari 91

Dinas Pendidikan Sumatera Selatan

SMK Negeri 2 Penukal


Jl. Lintas air itam gunung menang km 3 kec.penukal kab.Penukal Abab lemetang Ilir
Telp.082186148980

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


(SMK) PROGRAM KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022

SEKOLAH : SMK N 2 Penukal


BIDANG KEAHLIAN : PEKERJA SOSIAL
PROGRAM KEAHLIAN : KEPERAWATAN
KOMEPETENSI KEAHLIAN : ASISTEN KEPERAWATAN

2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan telaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bersama
unsur internal sekolah dan Pengawas Sekolah, serta memperhatikan pertimbangan Komite
Sekolah, dengan ini Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam Bidang Keahlian Kesehatan;
Program Keahlian Keperawatan; Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan (AK), disahkan untuk
diberlakukan pada Tahun Pembelajaran 2021/ 2019.
Ditetapkan di : Air Itam
Tanggal : 29 April 2021
Ketua Komite Sekolah Kepala Plh.SMKN 2 Penukal

Mutrilgandi,SH
NIP.19721212 2014081 1001

Mengetahui :
a.n Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumatera selatan
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan

Dra.Erlina,M.M
NIP.196107061989032007

2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur dan terima kasih ke-Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena dengan pertolongan dan Hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan
Kurikulum SMK N 2 Penukal pada Program Keahlian Keperawatan, Kompetensi Keahlian Analis
Kesehatan (AK), sebagai salah satu program dan kompetensi keahlian yang ada di sekolah
kami.
SMK N 2 Penukal Tahun Pelajaran 2021/2022 menggunakan Kurikulum 2013 secara
menyeluruh untuk kelas X,. Kurikulum SMK Negeri 2 Penukal mengacu sepenuhnya pada
ketentuan dan aturan Kurikulum 2013, juga Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) Keperawatan Kesehatan.
Penyusunan kurikulum ini merupakan revisi kurikulum sebelumnya yang dilakukan oleh
pihak sekolah bersama komite sekolah, serta atas masukan dari para stakeholder sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Penukal.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara
realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Air Itam ,29 April 2021
Kepala Plh.SMKN 2 Penukal

Mutrilgandi,SH
NIP.1971212 201408 1001

3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Landasan 3
1. Landasan Filosofiis 4
2. Landasan Paedagogis 4
3. Landasan Yuridis 5
C. Pengertian 7
D. Tujuan Pengembangan K13 8
E. Prinsip Penyusunan K13 9
F. Prinsip Pengelolaan K13 11
G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum 13
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global 14
I. Analisis SWOT 15
BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan SMK 19
B. Visi SMK N 2 Penukal
C. Misi SMK N 2 Penukal 20
D. Tujuan Pendidikan SMK N 2 Penuakal 20
E. Tujuan Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan 21
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum 22
1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah 22
2. Struktur Kurikulum SMK/MAK 25
3. Penghitungan Jam Terstruktur 29
4. Penentuan Jam Prakerin 30
5. Alokasi Jam Mata Pelajaran Produktif 30
B. Muatan Kurikulum 30
C. Standar Kompetensi Lulusan 31
1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan 31
2. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 33
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 44
1. Standar Kompetensi 44
2. Kompetensi Dasar 46
1) SK & KD Pendidikan Agama Islam 47
2) SK & KD Pendidikan Kewarganegaraan 58
3) SK & KD Bahasa Indonesia 66
4) SK & KD Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 69
5) SK & KD Seni Budaya 85
6) SK & KD Matematika 89

4
7) SK & KD Bahasa Inggris 95
8) SK & KD Ilmu Pengetahuan Alam 98
9) SK & KD Ilmu Pengetahuan Sosial 100
10) SK & KD KKPI 104
11) SK & KD Kewirausahaan 106
12) SK & KD Fisika 108
13) SK & KD Kimia 113
14) SK & KD Biologi 118
15) SK & KD Dasar Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan 122
16) SK & KD Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan 123
E. Muatan Lokal 126
F. Kegiatan Bimbingan dan Konseling 131

G. Pemilihan Peminatan 138


H. Kegiatan Pengembangan Diri 139
I. Pendidikan Kecakapan Hidup 141
J. Penilaian Hasil Belajar 142
K. Pengaturan Beban Belajar 149
L. Ketuntasan Belajar (Kriteria Ketuntasan Minimal) 150
M. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 153
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Pengertian Silabus 155
B. Prinsip Pengembangan Silabus 155
C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 158
D. Contoh Format Silabus 162
E. Pengertian RPP 163
F. Prinsip Pengembangan RPP 163
G. Komponen RPP 164
H. Langkah-langkah Pengembangan RPP 166
I. Contoh Format RPP 171
BAB V KALENDER PENDIDIKAN
A. Permulaan Tahun Ajaran 174
B. Waktu Belajar 175
C. Libur Sekolah 175
BAB VI PENUTUP 179

5
KURIKULUM SMK KESEHATAN SMK N 2 Penukal

A. KEGIATAN PELAKSANAAN ANALISIS

Pengembangan Kurikulum SMK Kesehatan SMK N2 Penukal tahun Pelajaran


2021/2022

B. HASIL PENGEMBANGAN

N Komponen Kurikulum 2021/2022

1 Landasan kurikulum
2013.
Pengembangan dalam
implementasi Kurikulum
2013
Disesuaikan Analisis
kondisi riil sekolah
3.

2 Struktur Kurikulum - menggunakan struktur


kurikulum 2013
Mata Pelajaran Simulasi
digital mulai
Mata pelajaran dibagi
menjadi mata pelajaran
kelompok Normatif,
Adaptif, Produktif dan
Muatan Lokal dengan
total jam selama 1
minggu adalah 48 jam

Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar


untuk semua mata
pelajaran disesuaikan
dengan tuntutan
Kurikulum 2013 dengan
minimal B untuk semua
domain sikap, serta (B-)
pengetahuan, dan
keterampilan bagi kelas
X
KKM untuk setiap mata

6
pelajaran mengacu
ketentuan Kurikulum
2013 dimana pada tiap
indikatornya nilai KKM
dipengaruhi oleh 3 hal,
yaitu intake siswa,
kompleksitas materi,
dan daya dukung yang
ada di sekolah.

Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan kelas


disesuaikan dengan
Permendikbud Nomor
66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
Melengkapi syarat
kenaikan kelas dan
kelulusan ujian sekolah
dan penjurusan, dan
peminatan.
Kenaikan kelas bagi
kelas X , disesuaikan
dengan Standar
Penilaian.
6

RPP Semua RPP disusun


berdasarkan
pembelajaran
menggunakan
pendekatan saintifik
dengan menyajikan
pengetahuan yang
faktual, konseptual, dan
prosedural (kelas X)
Menyesuaikan syarat
standar penyusunan
RPP pada kurikulum
2013

Kalender Pendidikan Minggu efektif untuk


pembelajaran

7
berkurang, tetapi jam
tiap minggu bertambah
Waktu belajar sesuai
spektrum kurikulum
2013

8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar
memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi
pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi
manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah
dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

9
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan K 13 yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Empat(4) dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses,
Standar Isi, dan Standar Penilaian merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan K 13 digunakan dalam
pelaksanaan kurikulum 2013. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan setiap
satuan pendidikan wajib menyusun dokumen K13 sebagai acuan untuk
mewujudkan target kompetensi peserta didik yang menjadi targetnya.
Penyusunan Kurikulum SMK Negeri 2 Penukal disesuaikan dengan tuntutan
perkembangan di dunia usaha/industri yang semakin maju, karena lulusan SMK
diharapkan langsung dapat terserap di dunia kerja. Tuntutan tersebut merupakan
tantangan bagi SMK untuk mencetak tamatan yang kompenten sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan Visi, Misi dan Tujuan SMK
Negeri 2 Penukal yang mempersiapkan peserta didik menjadi manusia produktif,
terampil, mampu bekerja mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Untuk itu SMK
Negeri 2 Penukal akan terus mengembangkan metode pembelajaran dan
kurikulumnya yang dituangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK
SMK Negeri 2 Penukal.

10
Memperhatikan kondisi riil SMK Negeri 2 Penukal yang berada di dekat
pusat pemerintahan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, maka pengembangan
kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Juga kepercayaan
masyarakat yang semakin baik terhadap SMK Negeri 2 Penukal, terbukti pada
Tahun Pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 2 Penukal memiliki 1 rombongan
belajar/kelas yang tergabung dalam 2 Kompetensi Keahlian, yaitu Keperawatan
Kesehatan (KP) dan Pormasi. Jumlah peserta didik terget 30 siswa 2019/2020
dengan berbagai latar belakang kemampuan akademik, sosial, budaya dan
ekonomi yang sebagian besar termasuk dalam kelas menengah ke bawah,
sehingga dituntut pelayanan dan pembimbingan yang lebih serius. Untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap peserta didik dan stakeholder lainnya,
saat ini SMK Negeri 2 Penukal didukung oleh 19 Tenaga Pendidik dan 3 Tenaga
Kependidikan dari kesemua itu 1 orang status sebagai PNS dan 22 adalah tenaga
Honor Komite Tenaga Guru. Hal ini tentu saja juga merupakan tantangan dan
beban tersendiri bagi sekolah untuk mewujudkan pelayanan terbaik.
Pengembangan kurikulum SMK Negeri 2 Penukal tahun pelajaran
2019/2020 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMK Negeri 2 Penukal;
2) Beban belajar bagi peserta didik pada SMK Negeri 2 Penukal yang didasarkan
pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat
peserta didik;
3) Kurikulum SMK Negeri 2 Penukal dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013,
pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan
sarana-prasarana.
4) Kalender pendidikan SMK Negeri 2 Penukal disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2019/2020.
Kurikulum SMK Negeri 2 Penukal menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip

11
pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian
terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil SMK Negeri 2 Penukal dan Analisis
Kondisi Lingkungan Sekolah.

B. Landasan
Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 dan PP Nomor 32 Tahun 2013
tentang Standar nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur kurikulum tingkat
nasional maupun daerah . Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan
bahwa kerangka dasar kurikulum yang digunakan sebagai dasar penyusunan
kurikulum 2013 meliputi landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan yuridis,
dan landasan pedagogis.
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu
tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas
sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum
SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan
kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus
memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik
manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai
wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna
menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan
yang selalu mengalami perubah dan sesuai tuntutan zaman. Pendidikan kejuruan

12
perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi dan
kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai modal untuk
pengembangan dirinya di kemudian hari.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan
sosial budaya masyarakat.
2. Landasan Paedagogis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik
menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah
melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian,
pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar
kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia
semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan
kesadaransebagai warganegara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus
sebagai warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip
investasi SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan dan
pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut.
Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya
saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global,
sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam
melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.
3. Landasan Yuridis
1) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional” dan ayat (2) menyebutkan bahwa “Kurikukum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip

13
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik”.
Pasal 38 Ayat 2 yang menyatakan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan
menengah;
Pasal 51 Ayat 1 yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan
berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen
berbasis sekolah/ madrasah.
2) Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
mengenai Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan yang
mencakup 8 standar, yaitu standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
proses, standar penilaian, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar tenaga kependidikan, dan standar pembiayaan.
Pasal 77M ayat 2 Peraturan Pemerintah tersebut menyatakan bahwa
“Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman
implementasi Kurikulum”;
3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.

14
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
7) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2006 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006
8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
10) Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah :
Panduan Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 160 Tahun 2014 tentang Perberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum Tahun 2013.

15
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.
15) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9
Tahun 2012 Tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa;
16) Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor :
420/03004 Tentang Perubahan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/02584 Tentang Pedoman Penyusunan
Kalender Pendidikan Tahun pelajaran 2015/2016.
C. Pengertian
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
D. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam disusun agar sekolah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Oleh sebab itu pengembangan Kurikulum SMKN 2 Penukal Kesehatan bertujuan
untuk:
1) Menyusun kurikulum sekolah yang relevan dengan standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2) Menyediakan dokumen yang memuat tujuan, strategi pencapaian tujuan,
pengaturan waktu, pedoman umum dan evaluasi penyelenggaraan
kurikulum 2013.

16
3) Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam mengembangkan
program pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara
efektif dan berkelanjutan.
4) Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan
menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan
perangkat evaluasi program.
5) Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program.
6) Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua peserta
didik untuk lebih memahami dan memberikan dukungan terhadap
penyelenggaraan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan secara
terarah agar lebih berhasil guna.
7) Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum
2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan.
E. Prinsip Penyusunan K 13
Dalam menyusun kurikulum 2013 perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1) Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2) Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai
dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam
masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan
untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli
terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini

17
sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam
proses pembelajaran.
3) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia s Secara holistik yang memungkinnkan potensi diri (afektif,
kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.
4) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
5) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasimasyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6) Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini

18
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7) Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8) Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa,
serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut
mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
9) Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa,
yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.

19
11) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa
lain.
12) Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13) Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
F. Prinsip Pengelolaan K13
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK sebagai perwujudan dari
kurikulum pendidikan menengah kejuruan dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi, mengacu pada standar isi dan standar kompetensi
lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP.
Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, K13 SMK
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung-jawab. Untuk mendukung pencapaian

20
tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti
segala kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2) Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum SMK Kesehatan Darussalam dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum harus dapat
mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni dengan tepat. Untuk
memenuhi hal tersebut maka di SMK N 2 Penukal Program Kesehatan
ditambahkan pendidikan berbasis keunggulan lokal berupa seni dan budaya
sunda, dan karya tulis sebagai bekal dasar pengetahuan dan keterampilan
di perguruan tinggi.
4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjalin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakat dan
dunia
kerja. Oleh karena itu kurikulum SMK N 2 Penukal Program Kesehatan
dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan pribadi, keterampilan

21
berfikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan, baik intra maupun
ekstrakurikuler antara lain PMR dan Gugus Depan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan, serta kerjasama
dengan perguruan tinggi terdekat seperti Rumah saki Umum Kabapaten
PALI
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di SMK Kesehatan Darussalam dilaksanakan
sebagai berikut :
1) Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta

22
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,
dinamis dan
menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur
(PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri
baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakurikuler.
2) Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
Belajar untuk memahami dan menghayati .
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif.
Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.
Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
3) Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata
pelajaran dan BP/BK secara terjadwal. Setiap guru wali memiliki maksimal
22 orang peserta didik sebagai peserta bimbingannya.
4) Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran
disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana
peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka dan hangat, dengan prinsip Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing madya
mangun karsa, Tut Wuri handayani.
5) Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar
dan teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar dan fasilitas internet.
6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah
untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara
optimal.
H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,

23
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan
lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta
didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
I. Analisis SWOT
1) Kekuatan / Keunggulan Sekolah ( S= Strengith)
SMK Kesehatan SMK N 2 Penukal adalah sekolah kejuruan berbasis
kompetensi yang didukung tenaga muda potensial dan beretos kerja tinggi. Hal
tersebut berpegaruh pada adanya semangat juang serta kedisiplinan yang tinggi
untuk melangkah maju demi mewujudkan sekolah unggulan di Penukal Abab
Lematang Ilir
Dilihat dari segi lingkungan belajar, SMK Kesehatan SMK N 2 terletak di
kawasan pedesaan yang jauh dari keramaian. Kondisi lingkungan sekitar yang
sejuk serta sepi menjadikan suasana belajar mengajar di kelas menjadi nyaman.
Sehingga proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat dilakukan
secara optimal.Untuk mengembangkan sekolah, SMK Kesehatan SMK N 2
mempunyai luas lahan yang memadai. Dengan keadaan yang demikian, akan
mudah bagi SMK Kesehatan SMK N 2 untuk membangun sarana untuk
menunjang kegiatan sekolah. Lahan yang rata serta kondisi tanah yang baik,
sedikit banyak membantu untuk mengembangkan sekolah.Sebagai satu-satunya
SMK yang bergerak di bidang Kesehatan SMK N 2 Penukal, memiliki berbagai
prospek yang menjanjikan. Dengan munculnya isu bahwa hanya lulusan dari SMK
Kesehatan saja yang dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dari bidang yang

24
sama, menjadikan SMK N 2 Penukal Program Kesehatan sebagai sasaran utama
peserta didik lulusan SMP yang ingin bekerja di bidang Kesehatan. Prospek yang
menjanjikan saat selesai menamatkan semua beban belajar sebagai asisten
perawat, tenaga laboratorium dan lain-lain juga menjadi daya jual yang mampu
menarik berbagai kalangan untuk lebih mengenal SMK N 2 Penukal Program
Kesehatan
2) Kelemahan / Kekurangan Sekolah ( W=Weakness)
Salah satu yang menghambat perkembangan SMK N 2 Penukal Program
Kesehatan adalah letak sekolah yang jauh dari pusat Pemerintah Daerah dan
Dinas terkait lain, serta dari ruas jalan jln.limtas air itam gunung menag km 3.
Dengan keadaan yang demikian, akses menuju sekolah bagi peserta didik
khususnya sedikit menjadi masalah. Selain itu, untuk mengurus berbagai
keperluan, misalnya keperluan yang berhubungan dengan instansi lain keadaan
yang demikian tentunya akan menjadi masalah tersendiri.Dalam Bidng Ketenagaan
Pendidik dan Kependidikan sangat terbata sekali yang memiliki keahlian khusus
dalam kesehatan serta dikitnya PNS.
Dari segi sarana dan prasarana, sekolah ini masih mempunyai kekurangan
terutama masalah sarana Ruang Perpustakaan,Peralatan Praktek siswa, baik
laboratorium praktik kejuruan, ataupun laboratorium umum serta untuk akses
intenet beleum memiliki Tawe wifi sekolah yang sangat dibutuhkan pada
pembelajaran kurikulum 2013.Dalam bidang kegiatan Olahraga belum memiliki
lapangan basket,polyball yang memenuhi standar.Untuk transpotasi ke instansi
atau dina SMK N2 Kab.PALI belum memiliki mobil Dinas sekolah .Untuk Peralatan
Praktek SMKN 2 belum memiliki secara lengkap tingginya harga peralatan
kesehatan dan banyaknya alat yang dibutuhkan agar sesuai dengan perbandingan
antara jumlah peserta didik dengan sarana yang ada menjadi sebab utamanya.
Untuk itu diperlukan pembangunan fisik berupa bangunan serta penambahan alat
dan bahan praktik serta alat penunjang lainnya agar masalah ini segera dapat
diatasi.

25
Memiliki tenaga pendidik dengan rata-rata umur yang rendah pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelemahan terbesarnya adalah
mindset sebagian pendidik yang belum tertata. Ada pendidik yang belum tahu apa
saja tugas pokok dan fungsi seorang guru sehingga berulang kali melakukan
tindakan yang sebenarnya tidak sesuai dengan tupoksinya. Ada yang belum
paham dengan etika yang harus seorang guru miliki, sehingga menimbulkan
tanggapan yang kurang baik dari beberapa peserta didik.
Masalah lain yang dihadapi sekolah ini adalah berkaitan dengan keamanan.
Belum adanya pagar dan gedung ruang kelas hanya memiliki kantor saja semoga
tahun 2019 akan di bangun Ruang belajar., serta belum adanya petugas jaga
menjadi alasannya. Dengan tidak adanya batas yang jelas dengan lingkungan
sekitar menyulitkan sekolah melakukan proses belajar secara optimal .dalam
mengawasi semua kegiatan peserta didik selama
di sekolah, sehingga apabila terjadi pelanggaran tata tertib, pihak sekolah belum
dapat memberikan sanksi yang tegas terhadap para pelaku pelangagran. Padahal,
keamanan merupakan aspek penting dari setiap sekolah, karena akan berkaiatan
langsung dengan seluruh komponen sekolah.
3) Peluang / kesempatan Sekolah ( O= Opportunity)
Tanpa mengesampingkan berbagai kelemahan yang ada di sekolah ini,
sekolah ini tergolong sekolah yang mempunyai tekad yang kuat untuk maju dan
berkembang. Kenyataan yang terjadi di lapangan pun mengindikasikan hal
tersebut. Hal ini didasarkan dari jumlah peminat / pendaftar dari sekolah sekitar
yang cukup tinggi serta kuatnya semangat dari segenap warga sekolah.
Selain itu, kesadaran peserta didik dan orang tua serta seluruh elemen masyarakat
sekitar juga mempunyai nilai lebih untuk mendukung sekolah kemajuan sekolah.
Karena tanpa bantuan serta dukungan dari masyarakat sekitar mustahil sebuah
institusi dapat berkembang menjadi institusi unggulan.Yang terakhir sebagai acuan
untuk menjadikan sekolah ini berkembang adalah peluang untuk penambahan dan
pembenahan sarana dan prasarana cukup besar. Hal ini didorong dengan luasnya

26
lahan yang masih tersedia, serta melihat kondisi serta minat masyarakat yang
cukup besar untuk ikut mengembangkan sekolah ini.
4) Ancaman ( T= Threat).
Setiap institusi, baik institusi pendidikan maupun institusi yang lain tentunya
mempunyai halangan atau ancaman untuk maju.Adapun dengan SMK N 2
Penukal, ada sedikit ancaman untuk memajukan sekolah ini terutama yang
berkaitan dengan keadaan geografis sekolah serta Tradisi masyarakat dan juga
yang berkaitan dengan cuaca yang tidak diimbangi dengan pembangunan sarana
untuk mengatasi maslah tersebut.
Keadaan geografis sekolah dapat menjadi sebuah keunggulan maupun bisa
menjadi ancaman jika tidak diimbangi pembagunan sarana yang mendukung.
Letak sekolah yang berada di lingkungan perkebunan warga membuat kondisi
tanah yang labil. Hal ini akan juga dipengaruhi kondisi cuaca. Cuaca yang sering
berubah sewaktu-waktu membuat kondisi sekolah menjadi sulit untuk diprediksi.
Apalagi pada saat musim penghujan. Letak sekolah yang berada di lingkungan
persawahan akan susah untuk dilalui jika terjadi hujan karena tanah menjadi basah
dan becek. Melihat kondisi yang demikian tentunya diperlukan pembangunan
sarana untuk mengatasi keadaan tersebut.
Ancaman lain yang berkaitan dengan kemajuan sekolah datang dari
masyarakat sekitar. Memang tidak bisa dipungkiri, masyarakat sekitar mempunyai
andil besar untuk kemajuan sekolah. Namun kondisi tersebut tidak dipengaruhi
kemampuan serta kesadaran warga akan pentingnya kondisi peserta didik yang
masuk ke sekolah. Masyarakat lokal terutama masyarakat desa Gebugan ingin
diutamakan untuk masuk sebagai peserta didik di sekolah. Hal ini menjadi
ancaman tersendiri bagi sekolah jika peserta didik - peserta didik khususnya dari
masyarakat sekitar menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan pihak sekolah.

27
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan SMK


Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjutdengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Umum Pendidikan
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi agar menjadi warga
negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.
Tujuan Khusus Pendidikan
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi
dalam program keahlian yang dipilih.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya

28
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri/kelompok
maupun melalui jenjang
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilih.
B. Visi SMK Negeri 2 Penukal
Manusia Cerdas ,Kreatif ,Inovatif,Beriman,Berakhlak mulia, profesional
sesuai kompetensi, terampil, dan mandiri dalam menyosong Era globalisasi damn
teknologi.

Misi
1. Membimbing siswa/i untuk menjadi tenaga kerja yang bertaqwa dan
professional, memberikan pendidikan, pengetahuan dan keterampilan yang
berkualitas. mengorganisir kegiatan kesehatan di masyarakat
2. Menyiapkan Tenaga Kesehatan di Bidang Keperawatan Yang Profesional
Pada Tingkat Menengah Sesuai Dengan Kebutuhan Lapangan Kerja.
3. Melakukan Kerja Sama Dengan Lembaga atau Instansi Pemerintah Maupun
Swasta Secara Sektoral Maupun Lintas Sektoral.
4. Membekali Peserta Didik Keperawatan Dengan Nilai Moral dan Intelektual.
5. Membekali peserta didik dengan pengetahuan kesehatan dalam teknologi ..
6. Menciptakan insan kesehatan yang frofesional di bidangnya.
7. MengoptimalkandukunganPemerintah Pusat,Pemerintah Daerah, Orang
tua dan Pengusaha dalam penyelenggaraan pendidikan

Tujuan SMKN 2 Penukal


Menjadi sekolah yang berwawasan kebangsaan dengan guru yang
berkompeten dibidangnya dalam menyosong Era globalisasi.
.
E. Tujuan Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.

29
2) Mengajarkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang
bertanggungjawab.
3) Melatih peserta didik agar dapat menerapkan pola hidup sehat, memiliki
wawasan, pengetahuan dan seni.
4) Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
agar kompeten dalam :
i. Pemeriksaan urin, faces dan cairan tubuh lainnya.
ii. Pemeriksaan hematologi, bakteriologi, parasitologi, dan non
patologis.
iii. Penganalisaan data hasil pemeriksaan.
5) Melatih peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi dan
memngembangkan sikap professional dalam kompetensi keahlian analis
kesehatan.
6) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
untuk melanjutkan pendidikan.

30
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
1. Kerangka Dasar Kurikulum
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Kelompok mata pelajaran estetika, dan
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
6. Kelompok Mata Pelajaran Kesehatan dan Keahlian
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
Mata Pelajaran/ Komponen Terkait
1.Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pengembangan Diri, IPA, Seni
Budaya, IPS, Penjaskes, Matematika dan Kejuruan.

31
No.1
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
Mata Pelajaran/ Komponen Terkait
2.Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,
dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni
Budaya, Penjaskes, dan Pengembangan Diri.
3.Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK
dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Kejuruan, KKPI,
dan Muatan Lokal.
4.Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya,

32
No.2
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
Mata Pelajaran/ Komponen Terkait
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis.
KKPI, Kejuruan dan Muatan Lokal.
5.Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMK
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat
yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial
untuk mewabah.
Penjaskes, IPA, dan Muatan Lokal.
Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran
yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik
pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
2. Struktur Kurikulum SMK/MAK
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

33
program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta
mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki
stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu
berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki
kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan
dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum
SMK/MAK berisi mata pelajaran Normatif Adaptif, mata pelajaran Kejuruan,
Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.
Mata pelajaran Normatif Adaptif terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, IPA,
IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Kewirausahaan,
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI), Fisika, Kimia,
dan Biologi. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang
bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan
pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah, dan
prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan program keahlian
yang diselenggarakan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

34
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik.
Pengembangan diri bagi peserta didik SMK/MAK terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat
diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII
atau kelas XIII. Struktur kurikulum SMK/MAK disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
PP Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan
pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang
keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program keahlian; (3) setiap program
keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu)
atau lebih kompetensi keahlian. Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi:
1) Kesehatan
2) Pariwisata 3) Farmasi
Pemilihan peminatan Bidang Keahlian dilakukan saat peserta didik
mendaftar pada SMK/MAK yang menyelenggarakan program studi
dimaksud.
Tabel 2 : Struktur Kurikulum dan beban belajar per minggu untuk SMK
Bidang Keahlian Kesehatan, Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan

35
STRUKTUR KURIKULUM SMK Negeri 2 Penukal

BIDANG KEAHLIAN : PEKERJA SOSIAL


PROGRAM KEAHLIAN : ASISTEN KEPERAWATAN

KE
X XI X
MATA 1 2
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2
7 Seni Budaya 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3
Kelompok C (Peminatan )
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Fisika 2 2
11 Kimia 2 2
12 Biologi 2 2
13 Konsep Dasar keperawatan 3 3
14 Anatomi dan Fisiologi 4 4
15 Pelayanan Kesehatan Utama & Komunitas 3 3
16 Komunikasi Keperawatan 3 3
17 K3LH 2 2
18 Simulasi digital 3 3
19 Pengantar Ilmu Penyakit & Penunjang Medis - -
20 Keterampilan Kebutuhan Dasar Manusia - -
21 Administrasi Keperawatan - -
22 Kesehatan Reproduksi - -
23 Tumbuh Kembang Manusia - -
Jumlah jam 48

n Mata pelajaran Minggu epektif


o Sesmeter I
Juli Ag Se Okto Nove Des Jlh
ust pte emb

36
us mb ber mber er Jam
er efektif
/bulan
A.Normatif(Wajib)
1. Agama 2 5 3 3 5 2 8 Li
2. Pendidikan 2 5 3 3 5 2 8 b
Kewarganegaran ur
3. Bahasa 2 5 3 3 5 2 16 a
Indonesia 2 5 3 3 5 2 8 k
4. Sejarah Nasional 2 5 3 3 5 2 16 hi
5. Matematika 2 5 3 3 5 2 8 r
6. Bahasa Inggris
2 5 3 3 5 2 8 U
B.Adiktif (Wajib)
2 5 3 3 5 2 8 T
1.Pendidikan seni
2.Prakaya dan S
2 5 3 3 5 2 8
kewirausahaan
3.Pendidikan
Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
Kelompok C(Peminatan) 2 5 3 3 5 2 8
2 5 3 3 5 2 8
C1.Peminatan(Bidang
2 5 3 3 5 2 8
Keahlian)
1.Fisika
2.Kimia
3.Biologi

2 5 3 3 5 2 12

37
C2.Dasar Kopentensi 2 3 3 5 2 16
Keahlian 5
1, Konsep dan 2 3 3 5 2 12
Dasar 5

keperawatan
2 3 3 5 2 12
2. Anatomi dan
5
Fisiologi
2 3 3 5 2 8
3. Pelayanan 5
2 3 3 5 2 12
Kesehatan 5 ‘
Utama & 2 3 3 5 2 16
Komunitas 5
4. Komunikasi 2 3 3 5 2 12
5
Keperawatan
5. K3LH
6. Simulasi digital

Keterangan :
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam
pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat
jam pembelajaran praktIk di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi
waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran Kompetensi Kejuruan.
Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut.
a. Di dalam penyusunan kurikulum SMK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga
kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif.
1. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara
tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan
38
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan, dan Seni Budaya.
2. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris,
Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi, Kewirausahaan, Fisika, Kimia, dan Biologi.
3. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran
yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program
keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau
alternatif lain.
b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi
Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi
standar kompetensi kerja di dunia kerja.
c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar
kompetensi atau penyelesaian beberapa kompetensi dasar dari setiap mata
pelajaran.
d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem
ganda.
e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di
sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan
36 jam pelajaran per minggu.
g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu
dalam satu tahun pelajaran.
h. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK tiga tahun, maksimum empat
tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.

39
i. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan
kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi
tidak boleh kurang dari 1044 jam.
3. Penghitungan Jam Terstruktur
Penghitungan jam terstruktur untuk kompetensi produktif dilakukan melalui
langkah-langkah berikut ;
1) Penentuan alokasi waktu pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan
waktu pada pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka (TM)/teori, praktik
di sekolah (PS) dan praktik industri (PI). Kolom jam untuk pratik di sekolah
(PS) atau praktik di industri (PI) tidak harus selalu terisi jam, tergantung
pada tuntutan waktu kebutuhan penugasan kompetensi.
2) Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS, dan PI dengan ketentuan
konversi 1 – 2
4. Penentuan Jam Prakerin
Jumlah jam untuk praktik di Kesahartan (Prakekes) tergantung pada
ketentuan yang dipersyaratkan instansi kesehatan dan seberapa erat hubungan
sekolah dengan bidang kesehatan Untuk menentukan jam Prakekes dapat dihitung
dengan langkah-langkah berikut ;
1) Menjumlahkan estimasi jam real untuk praktik di industri bagi setiap
kompetensi yang tertuang dalam silabus
2) Menghitung total jam praktik di industri untuk seluruh kompetensi
sehingga diperoleh jumlah angka tertentu.
3) Menghitung total kebutuhan waktu Prakerkes (dalam bulan)
4) Menghitung jumlah kebutuhan jam terstruktur untuk praktik di industri.
Jumlah jam akan diambilkan dari jumlah jam terstruktur mata pelajaran
Kompetensi Kejuruan.
5. Alokasi Jam Mata Pelajaran Produktif

40
Program produktif terdiri dari beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi
Kejuruan (KK) dengan alokasi jam 250 jam untuk DKK dan 1316 jam untuk KK.

B. Muatan Kurikulum
Muatan K13 terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, muatan kurikulum
pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan pendidikan.
1. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
Muatan kurikulum untuk SMK/MAK pada tingkat nasional yang dimuat
dalam KTSP mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah.
2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP terdiri atas
sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran
muatan lokal yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan
muatan lokal didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik
untuk provinsi maupun kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan
peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku
untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan
bupati/walikota.
3. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran
dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang
ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
C. Standar Kompetensi Lulusan
1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

41
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan
berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan, yaitu meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Adapun Standar
Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah sebagai
berikut.
1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja.
2) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan
diri serta memperbaiki kekurangannya.
3) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya.
4) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
5) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkup global.
6) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif.
7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan.
8) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
9) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
10) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks.
11) Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial.
12) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

42
13) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
14) Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.
15) Mengapresiasi karya seni dan budaya.
16) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.
17) Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan.
18) Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
19) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
20) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain.
21) Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis.
22) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
23) Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi
sesuai dengan kejuruannya.
2. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
a) Pendidikan Agama Islam
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia
sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui
pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna.
3. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan
meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah.

43
4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan
hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam.
5. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode
Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia
b) Pendidikan Kewarganegaraan
1. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan
nasional, dan tindakan anti korupsi
3. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan,
penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar
negeri
4. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan
NKRI
5. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara,
keterbukaan dan keadilan di Indonesia
6. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional,
regional, dan kerja sama global lainnya
9. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional,
dan mahkamah internasional
c) Bahasa Indonesia
Tingkat Semenjana
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara

44
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Tingkat Madia
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel
yang berkaitan dengan pekerjaan
Tingkat Unggul
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan
informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
2. Berbicara

45
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis
berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah
sederhana
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel
yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
d) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
1. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan
menggunakan peraturan
2. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya
3. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani
serta aktivitas lainnya
4. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik,
dan aktivitas lainnya
5. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan
keselamatan di air
6. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit
dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
e) Seni Budaya
Seni Rupa

46
1. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam
kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa
Seni Musik
1. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya seni musik
dalam kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik
Seni Tari
1. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam
kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari
Teater
1. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam
kehidupan
2. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater
f) Matematika
1. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam
pemecahan masalah
2. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam
pemecahan masalah
3. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan
persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan
masalah yang terkait dengan matriks
6. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas
trigonometri dan penerapannya dalam pemecahan masalah

47
7. Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan
penerapannya dalam pemecahan masalah
8. Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
9. Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang
dimensi dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah
10. Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
11. Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
12. Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam
pemecahan masalah
13. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
14. Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya
dalam pemecahan masalah
15. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
16. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap
ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
17. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam
memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide
18. Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi
produktif dan pengembangan diri
g) Bahasa Inggris
Novice Level
1. Mendengarkan

48
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
Elementary Level
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Membaca

49
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
Intermediate Level
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan
dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional,
secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan
perintah yang berkaitan dengan keprofesian
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan
transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan
secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
h) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung dan
menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari
2. Mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan
lingkungan

50
3. Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan dan sumber daya alam
4. Menerapkan IPA sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan
pengembangan diri
i) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Memahami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi dengan
lingkungan masyarakat sekitar
2. Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat
hingga terjadinya kebangkitan nasional
3. Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami
proses-proses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
4. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi
5. Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan
kemanusiaan
6. Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.
j) Kewirausahaan
1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan
sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya
2. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan masyarakatnya
3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam
kehidupannya
4. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam
bidangnya
k) Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
1. Mampu mengoperasikan komputer PC

51
2. Mampu mengoperasikan sistem operasi soft ware
3. Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan
sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja
4. Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan
web desi
l) Fisika
1. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran
besaran fisika secara langsung, tidak langsung, secara cermat, teliti, dan
obyektif
2. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika
benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
3. Memahami sifat mekanik bahan serta menentukan kekuatan bahan
4. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida
dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta
penerapannya dalam mesin kalor
5. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai
penyelesaian masalah
6. Memahami konsep getaran, gelombang, dan bunyi serta penerapannya
untuk pemecahan masalah
7. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam
berbagai masalah
8. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung
pencapaian kompetensi program keahliannya
9. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan
kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari
10. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan
program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi
m) Kimia

52
1. Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang
terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan
energi
2. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan
elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya
3. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta
penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam,
dan pemisahan bahan (elektrolisis)
4. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi
benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
5. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat
dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta
menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi
kesejahteraan masyarakat
6. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi
7. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan
memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan
kompetensi di masing-masing bidang keahlian.
n) Biologi
1. Mengidentifikasi sel dan jaringan makhluk hidup
2. Mengidentifikasi morfologi dan anatomi struktur tumbuhan dan hewan
3. Mengidentifikasi metabolisme dan enzim
4. Mengidentifikasi mikroorganisme dan peranannya
5. Menerapkan konsep tumbuh kembang tumbuhan dan hewan
6. Mengidentifikasi proses reproduksi pada tumbuhan dan hewan
7. Mengolah limbah tumbuhan dan hewan

53
8. Mendeskripsikan komponen ekosistem serta peranan manusia dalam
menjaga keseimbangan
9. Mengidentifikasi hubungan antarkomponen dalam ekologi
10. Mengaplikasikan peran sistematika organisme dalam kehidupan
11. Menerapkan prinsip-prinsip genetika tanaman dan hewan
12. Mengidentifikasi pengembangan bioteknologi dan dampaknya
o) Dasar Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan
1. Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)
2. Melaksanakan pekerjaan dalam lingkup pekerjaan yang berbeda
3. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
p) Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan
1. Memahami dasar-dasar penyakit
2. Menggunakan sampel untuk uji laboratorium
3. Mengoperasikan peralatan laboratorium
4. Menerapkan prosedur standar keselamatan kerja
5. Melaksanakan penanganan bahan dan reagen laboratorium
6. Memelihara peralatan laboratorium
7. Menentukan pemeriksaan urin, faces, dan cairan tubuh lainnya
8. Melakukan pemeriksaan hematologi
9. Melakukan pemeriksaan bakteriologi
10. Melakukan pemeriksaan parasitologi
11. Memahami pemeriksaan non patologis
12. Memahami tentang transfusi darah dan bank darah
13. Menganalisis data hasil pemeriksaan
14. Menerapkan kontrol kualitas prosedur laboratorium
15. Melakukan promosi kesehatan
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
1. Standar Kompetensi

54
Standar Kompetensi dapat didefinisikan sebagai “pernyataan tentang
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik serta
tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata
pelajaran” (Center for Civ¬ics Education, 1997:2). Menurut definisi tersebut,
Standar Kompetensi mencakup dua hal, yaitu standar isi ( content standards), dan
standar penampilan (performance standards). Standar Kompetensi yang
menyangkut isi berupa pernyataan tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran tertentu
seperti Kewarganegaraan, Matematika, Fisika, Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris. Standar Kompetensi yang menyangkut tingkat penampilan adalah
pernyataan tentang kriteria untuk menentukan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap Standar Isi. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa Standar
Kompetensi memiliki dua penafsiran, yaitu: 1) pernyataan tujuan yang menjelaskan
apa yang harus diketahui peserta didik dan kemampuan melakukan sesuatu dalam
mempelajari suatu mata pelajaran. 2) spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang
berkaitan dengan kategori pencapaian seperti lulus atau memiliki keahlian. Standar
Kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan
program pembelajaran yang terstruktur. Standar Kompetensi
juga merupakan fokus dari penilaian, sehingga proses pengembangan kurikulum
adalah fokus dari penilaian, meskipun kurikulum lebih banyak berisi tentang
dokumen pengetahuan, keterampilan dan sikap dari pada bukti-bukti untuk
menunjukkan bahwa peserta didik yang akan belajar telah memiliki pengetahuan
dan keterampilan awal. Dengan demikian Standar Kompetensi diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam: 1) melakukan suatu tugas atau pekerjaan. 2)
mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan. 3) melakukan respon dan
reaksi yang tepat bila ada penyimpangan dari rancangan semula. 4) melaksanakan
tugas dan pekerjaan dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Penyusunan Standar
Kompetensi suatu jenjang atau tingkat pendidikan merupakan usaha untuk
membuat suatu sistem sekolah menjadi otonom, mandiri, dan responsif terhadap

55
keputusan kebijakan daerah dan nasional. Kegiatan ini diharapkan mendorong
munculnya standar pada tingkat lokal dan nasional. Penentuan standar hendaknya
dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Sebab, jika setiap sekolah atau setiap
kelompok sekolah mengembangkan standar sendiri tanpa memperhatikan standar
nasional maka pemerintah pusat akan kehilangan sistem untuk mengontrol mutu
sekolah. Akibatnya kualitas sekolah akan bervariasi, dan tidak dapat dibandingkan
kualitas antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Lebih jauh lagi
kualitas sekolah antar wilayah yang satu dengan wilayah yang lain tidak dapat
dibandingkan. Pada gilirannya, kualitas sekolah secara nasional tidak dapat
dibandingkan dengan kualitas sekolah dari negara lain. Pengembangan Standar
Kompetensi perlu dilakukan secara terbuka, seimbang, dan melibatkan semua
kelompok yang akan dikenai standar tersebut. Melibatkan semua kelompok
sangatlah penting agar kesepakatan yang telah dicapai dapat dilaksanakan secara
bertanggungjawab oleh pihak sekolah masing-masing. Di samping itu, kajian
Standar Kompetensi di negara-negara lain perlu juga dilakukan sebagai bahan
rujukan agar lulusan
kita tidak jauh ketinggalan dengan lulusan negara lain. Standar Kompetensi yang
telah ditetapkan berlaku secara nasional, namun cara mencapai standar tersebut
diserahkan pada kreasi masing-masing wilayah.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini
kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang
dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat
melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal
ini menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, ketrampilan, sikap dan
apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-
tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Dalam kurikulum
kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan secara eksplisit,

56
sehingga dijadikan standart dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik guru maupun
peserta didik perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan
indicator keberhasilan. Ada beberapa aspek didalam kompetensi sebagai tujuan,
antara lain: 1) Pengetahuan (knowlegde) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif;
2) Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap
individu; 3) Kemahiran (skill); 4) Nilai (value) yaitu norma-norma untuk
melaksanakan secara praktik tentang tugas yang dibebankan kepadanya; 5) Sikap
(attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu; 6) Minat ( interest) yaitu
kecenderungan individu untuk melakukan suatu perbuatan. Sesuai aspek diatas
maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan dalam kurikulum yang bersifat
kompleks artinya kurikulum berdasarkan
kompetensi bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman
kecakapan, nilai, sikap dan minat peserta didik agar mereka dapat melakukan
sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian tujuan
yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman
akan materi pelajaran, akan tetapi bagaimana pemahaman dan penguasaan materi
itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap
minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi
pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Juga
merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun
penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini
berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi
yang harus dicapainya.
1) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam
a) Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang

57
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan
Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta
peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral
sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi berbagai potensi
yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan
potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang
dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti
tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan
manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan
untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.
Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan
jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: 1) lebih

58
menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi; 2)
mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang
tersedia; 3) memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan
untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan. Pendidik diharapkan dapat
mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat
dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung
keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
b) Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SMK/MAK bertujuan untuk: 1)
menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; 2)
mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia yang produktif,
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta menjaga harmoni secara
personal dan sosial.
c) Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai
berikut. 1) Al Qur’an dan Hadits 2) Aqidah 3) Akhlak 4) Fiqih 5) Tarikh dan
peradaban Islam. Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT,
hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri
sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

59
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Al Qur’an
1. Memahami ayat-aya Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah
di bumi
1.1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj:
5
1.2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan
Al-Hajj: 5
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam
QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 & Al-Hajj: 5
2. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah
2.1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam
QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5
Aqidah
3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifatNya
dalam Al Asma
3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap 10
sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
Akhlak
4. Membiasakan perilaku terpuji
4. 1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan

60
4. 2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan terhadap Allah, diri
sendiri dan sesama manusia
4. 3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan sehari-hari

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Fiqih
5. Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah
5. 1 Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, Al Hadits,
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
5. 2 Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum taklifi dalam
hukum Islam
5. 3 Menjelaskan pengertian dan hikmah ibadah
5. 4 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari
Tarikh dan Peradaban Islam
6. Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode
Makkah
6.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekkah
6.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW
periode Makkah
Al Qur’an
7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang demokrasi
7. 1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38
7. 2 Menyebutkan arti QS Ali Imran dan QS Asy Syura
7. 3 Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti terkandung dalam QS
Ali Imran: dan QS Asy Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari
Aqidah
8. Meningkatkan keimanan kepada Malaikat
8. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat

61
8. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat
8. 3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat
dalam
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Akhlak
9. Membiasakan perilaku terpuji
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, bertamu,
menerima tamu, dan bepergian
9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias,
bertamu, menerima tamu, dan bepergian
9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima
tamu, dan bepergian dalam kehidupan sehari-hari
10. Menghindari perilaku tercela
10.1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya
10.2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan aniaya
10.3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya dalam kehidupan sehari-
hari
Fiqih
11. Memahami hukum Islam tentang infak, zakat, haji dan wakaf
11. 1 Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan infak, zakat,
haji dan wakaf
11. 2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan infak, zakat, haji dan wakaf
11. 3 Membiasakan berinfak
Tarikh dan Peradaban Islam
12. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode
Madinah
12. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah

62
12. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW
periode Madinah
Al Qur’an
13. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang kompetisi dalam kebaikan
13.1 Membaca QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
13.2 Menjelaskan arti QS Al Baqarah: 148 dan
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
QS Al-Fatir: 32
13.3 Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan seperi
terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
14. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah menyantuni kaum
dhuafa
14.1 Membaca QS Al Isra: 26 – 27 dan QS Al-Baqarah: 177
14.2 Menjelaskan arti QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177
14.3 Menampilkan perilaku menyantuni kaum du’afa seperti terkandung
dalam QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah: 177
Aqidah
15. Meningkatkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah
15.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah
15.2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul
Allah
15.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada
Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari
Akhlak
16. Membiasakan berperilaku terpuji
16.1 Menjelaskan pengertian taubat dan raja`
16.2 Menampilkan contoh perilaku taubat dan raja`

63
16.3 Membiasakan perilaku bertaubat dan raja` dalam kehidupan
sehari hari
Fiqih
17. Memahami hukum Islam tentang muamalah
17.1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
17.2 Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam Islam
17.3 Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam
kehidupan sehari-hari
Tarikh dan Peradaban Islam
18. Memahami perkembangan Islam pada abad pertengahan
18.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada abad pertengahan
18.2 Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam pada abad
pertengahan
Al Qur’an
19. Memahami ayat-ayat Al Qur’an tentang perintah menjaga kelestarian
lingkungan hidup
19.1 Membaca QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash
Shad: 27
19.2 Menjelaskan arti QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan QS
Ash Shad: 27
19.3 Membiasakan perilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup
seperti terkandung dalam QS Ar-Rum 41 - 42, QS Al-A’raf 56 - 58, dan
QS Ash-Shad 27
Aqidah
20. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah
20.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap
Kitab-kitab Allah
20.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah
Akhlak

64
21. Membiasakan perilaku terpuji
21.1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya orang
lain
21.2 Menampilkan contoh perilaku menghargai karya orang lain
21.3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain dalam
kehidupan sehari-hari
22. Menghindari perilaku tercela
22.1 Menjelaskan pengertian dosa besar
22.2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar
22.3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-hari
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Fiqih
23. Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah
23.1 Menjelaskan tata cara pengurusan jenazah
23.2 Memperagakan tata cara pengurusan jenazah
24. Memahami khutbah, tabligh, dan dakwah
24.1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah
24.2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah
24.3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah
Tarikh & Peradaban Islam
25. Memahami perkembangan Islam pada masa modern
25.1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern
25.2 Menunjukkan contoh peristiwa perkembangan Islam masa modern
Al Qur’an
26. Memahami ayat–ayat Al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi
26.1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
26.2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi:
29

65
26.3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung dalam QS Al-
Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS Al-Kahfi: 29
27. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang etos kerja
27.1 Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
27.2 Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10
27.3 Mebiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS Al-
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Aqidah
28. Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir
28.1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan 1 keimanan terhadap
Hari Akhir
28.2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir
29. Membiasakan perilaku terpuji
29.1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, amal shaleh
29.2 Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan amal shaleh
29.3 Membiasakan perilaku adil, ridla, dan amal shaleh dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
30. Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga
30.1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam
30.2 Menjelaskan hikmah perkawinan
30.3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan di
Indonesia
Tarikh & Peradaban Islam
31. Memahami perkembangan Islam di Indonesia
31.1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia
31.2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia
31.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia

66
Al Qur’an
32. Memahami ayat–ayat Al Qur’an tentang pengembangan IPTEK
32.1 Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164
32.2 Menjelaskan arti QS.Yunus 101 dan QS.Al-Baqarah 164
32.3 Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung dalam QS
Yunus: 101 dan QS
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Al-Baqarah: 164
Aqidah
33. Meningkatkan keimanan kepada qadha’ dan qadar
33.1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha’ dan qadar
33.2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan qadar
Akhlak
34. Membiasakan perilaku terpuji
34.1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan kerukunan
34.2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan kerukunan
34.3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan dalam kehidupan
sehari-hari
35. Menghindari perilaku tercela
35.1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah
35.2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah, dan fitnah
35.3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah dalam kehidupan
sehari-hari
36. Memahami hukum Islam tentang waris
36.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris
36.2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di Indonesia
36.3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris di Indonesia
Tarikh dan Peradaban Islam

67
37. Memahami perkembangan Islam di dunia
37.1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
37.2 Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia
37.3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia
d) Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses
dan Standar Penilaian.
2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan
a) Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan -atau nasionalisme- yaitu pada tekad suatu
masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara
yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras,
etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1998]. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan
semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman
yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara
historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan
bentuk Republik. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang

68
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945].
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan
penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa
yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang
mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan
semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada
seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai
generasi penerus. Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter
yang memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-
pemerintahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi
terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula
ditanamkan kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak azasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap
dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

69
b) Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Berpikir secara kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-
korupsi. 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. 4) Berinteraksi dengan bangsa-
bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c) Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) Persatuan dan Kesatuan bangsa,
meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai
bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan 2) Norma,
hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional 3) Hak asasi manusia meliputi: Hak
dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional
dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM 4)
Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga
negara 5) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan
dasar negara dengan konstitusi

70
6) Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi 7) Pancasila meliputi:
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka 8) Globalisasi
meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
Kelas X, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara
1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan
1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI
1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional
2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan peradilan nasional
2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan
2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku
2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2.5 Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia
3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan
perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM

71
3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM di Indonesia
3.3 Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan internasional HAM
Kelas X, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi
4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi
4.2 Menganalisis substansi konstitusi negara
4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara
5. Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek
kehidupan
5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di
Indonesia
5.2 Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan negara
5.3 Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan
ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku
6. Menganalisis sistem politik di Indonesia
6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur politik di Indonesia
6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara.
Selanjutnya Ketuntasan dalam bidang kompentensi mata pelajaran beradasarkan
Rencana Pembelajaran masing-masing mata pelajaran Umum dan Keahlian
khusus.Yang disesuai dengan kurikulum 2013 dengan mempedomanan keputusan
UU dan Kempendikbud.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


6.3 Menampilkan peran serta dalam sistem politik di Indonesia
Kelas XI, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menganalisis budaya politik di Indonesia

72
1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik
1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia
1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik
1.4 Menampilkan peran serta budaya politik partisipan
2. Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani
2.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi
2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani
2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde lama, orde baru,
dan reformasi
2.4 Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari
3. Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
3.2 Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
3.3 Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
Kelas XI, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional
4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan
internasional bagi suatu negara
4.2 Menjelaskan tahap perjanjian internasional
4.3 Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik
4.4 Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam
meningkatkan hubungan internasional
4.5 Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi
Indonesia
5. Menganalisis sistem hukum dan peradilan internasional
5.1 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan internasional
5.2 Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara
penyelesaian oleh Mahkamah Internasional
5.3 Menghargai putusan Mahkamah Internasional

Kelas XII, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
1.1 Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka
1.2 Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
1.3 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
2. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
2.1 Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara
2.2 Menganalisis pelaksanaan sistem

73
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
pemerintahan Negara Indonesia
2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia dg negara lain
Kelas XII, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
3.1 Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran serta perkembangan pers di
Indonesia
3.2 Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung jawab sesuai kode etik
jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia
3.3 Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media
massa dalam masyarakat demokratis di Indonesia
4. Mengevaluasi dampak globalisasi
4.1 Mendeskripsikan proses, aspek, dan dampak globalisasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
4.2 Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan Bangsa dan Negara
Indonesia
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap
Bangsa dan Negara Indonesia
4.4 Mempresentasikan tulisan tentang pengaruh globalisasi terhadap Bangsa dan
Negara Indonesia
d) Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator
: pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
a) Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata
pelajaran wajib. Melalui penguasaan kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia,
peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu agar mampu berkomunikasi
bahasa Indonesia secara baik dan benar. Pada era global penggunaan bahasa
secara baik dan benar merupakan syarat mutlak di dunia kerja. Untuk menghadapi
tantangan masa depan, kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu syarat
keberhasilan bekerja. Karena itu pelajaran Bahasa Indonesia dirancang,
dikembangkan serta diarahkan untuk dapat mempersiapkan peserta didik mampu
berkomunikasi di dunia kerja secara efisien dan efektif. Cakupan mata pelajaran
Bahasa Indonesia bagi peserta didik meliputi pembentukan kompetensi
berkomunikasi secara lisan dan tertulis pada tingkat Semenjana, Madia, dan
Unggul.
b) Tujuan Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut. 1) Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
mencapai tingkat kualifikasi unggul 2) Menerapkan kompetensi berbahasa
Indonesia secara baik dan benar pada mata pelajaran lainnya 3) Meningkatkan

74
kemampuan berkomunikasi secara efisien dan efektif, baik lisan maupun tertulis 4)
Meningkatkan kemampuan memanfaatkan berbahasa Indonesia untuk bekerja.
: c) Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi
aspek-aspek sebagai berikut. 1) Berkomunikasi pada tingkat Semenjana 2)
Berkomunikasi pada tingkat Madia 3) Berkomunikasi pada tingkat Unggul.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Semenjana
1.1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku
dan yang tidak
1.2 Menyimak untuk memahami informasi lisan dalam konteks bermasyarakat
1.3 Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam konteks
bermasyarakat
1.4 Memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks
1.5 Melafalkan kata dgn artikulasi yang tepat
1.6 Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat
1.7 Menggunakan kalimat yang baik, tepat, santun
1.8 Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar, bernalar, dan wajar
1.9 Menulis dengan memanfaatkan kategori/kelas kata
1.10 Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat dengan memilih
kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat
1.11 Menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan situasi komunikasi
: ANALIS KESEHATAN Halaman 68
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.12 Membuat parafrasa dari teks tertulis
2. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Madia
2.1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang tidak bersifat perintah dalam
konteks bekerja
2.2 Menyimak untuk memahami perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam
konteks bekerja
2.3 Memahami perintah kerja tertulis
2.4 Membaca untuk memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat
dalam konteks bekerja
2.5 Menggunakan secara lisan kalimat tanya/pernyataan dalam konteks bekerja
2.6 Membuat parafrasa lisan dlm bekerja
2.7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi
2.8 Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara dalam konteks bekerja
2.9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja
2.10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks bekerja
2.11 Menyampaikan laporan atau presentasi lisan dalam konteks bekerja
2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan
argumentatif

75
2.13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja
2.14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks bekerja
: Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
3. Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat Unggul
3.1 Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks ilmiah
sederhana
3.2 Mengapresiasi secara lisan teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana
3.3 Menulis proposal untuk kegiatan ilmiah sederhana
3.4 Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat
3.5 Menulis laporan ilmiah sederhana
d) Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olah Raga
dan Kesehatan
a) Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral,
aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas
jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan sebagai suatu
proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara
sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan memiliki
sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas
jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang
secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Selama ini telah
terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya
dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa
akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor,
serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk

76
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan
media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-
emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan
psikis yang seimbang.
b) Tujuan Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Mengembangkan
keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
olahraga yang terpilih
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik 3)
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar 4) Meletakkan landasan
karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan 5) Mengembangkan sikap sportif,
jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis 6)
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain
dan lingkungan 7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna,
pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
c) Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan untuk meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1) Permainan dan
olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan
lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak
bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri,
serta aktivitas lainnya 2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3)
Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya 4) Aktivitas
ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas
lainnya 5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan
bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya 6) Pendidikan luar kelas,
meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan
mendaki gunung
7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam

77
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara
implisit masuk ke dalam semua aspek. Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk
sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
1.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga
beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri**)
1.2 Mempraktikkan keterampilan salah satu permainan olahraga beregu bola kecil
dengan menggunakan alat dan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri**)
1.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya
diri**)
1.4 Mempraktikkan keterampilan salah satu cabang olahraga bela diri serta nilai
kejujuran, menghargai orang lain, kerja keras dan percaya diri**)
2. Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan cara mengukurnya sesuai
dengan
2.1 Mempraktikkan latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan untuk
kebugaran jasmani dalam bentuk sederhana
: ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
kebutuhan dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
2.2 Mempraktikkan tes kebugaran jasmani serta nilai tanggung jawab, disiplin, dan
percaya diri.
2.3 Mempraktikkan perawatan tubuh agar tetap segar
3. Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai dan nilai nilai yang
terkandung di dalamnya
3.1 Mempraktikkan rangkaian senam lantai dengan menggunakan bantuan serta
nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman
3.2 Mempraktikkan rangkaian senam lantai tanpa alat serta nilai percaya diri,
kerjasama dan tanggung jawab
4. Mempraktikkan aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi yang baik dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya

78
4.1. Mempraktikkan keterampilan gerak dasar langkah dan lompat pada aktivitas
ritmik tanpa alat serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan
4.2. Mempraktikkan keterampilan dasar ayunan lengan pada aktivitas ritmik tanpa
alat dengan koordinasi gerak yang benar serta nilai disiplin, toleransi dan estetika
5. Mempraktikkan salah satu gaya renang dan loncat indah sederhana dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya*)
5.1. Mempraktikkan keterampilan dasar salah satu gaya renang serta nilai disiplin,
keberanian, tanggung jawab, dan kerja keras
5.2. Mempraktikkan keterampilan teknik dasar loncat indah dari samping kolam
dengan teknik serta nilai disiplin, keberanian, tanggung jawab, dan kerja keras
6. Mempraktikkan perencanaan penjelajahan dan
6.1. Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar kegiatan menjelajah pantai serta
nilai
: ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
penyelamatan aktivitas di alam bebas dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya***)
tanggung jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong, melaksanakan keputusan
kelompok
6.2. Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan kegiatan penjelajahan di
pantai serta nilai tanggung jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong,
keputusan dalam kelompok
6.3. Mempraktikkan keterampilan memilih makanan dan minuman yang sehat
7. Menerapkan budaya hidup sehat
7.1. Menganalisis bahaya penggunaan narkoba
7.2. Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba Kelas X,
Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
8. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk
sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
8.1. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga
beregu bola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya diri **)

79
8.2. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga bola
kecil dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, percaya diri**)
8.3. Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya diri
**)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
8.4. Mempraktikkan keterampilan olahraga bela diri serta nilai kejujuran, toleransi,
kerja keras dan percaya diri**)
9. Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan cara mengukurnya sesuai
dengan kebutuhan dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
9.1 Mempraktikkan berbagai bentuk kebugaran jasmani sesuai dengan kebutuhan
serta nilai kejujuran, tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
9.2 Mempraktikkan tes kebugaran dan interpretasi hasil tes dalam menentukan
derajat kebugaran serta nilai kejujuran, semangat, tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri
10. Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai dan nilai nilai yang
terkandung di dalamnya
10.1 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai dengan menggunakan
alat serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman
10.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai tanpa alat serta nilai
percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman
11. Mempraktikkan aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi yang baik dan nilai
nilai yang terkandung di dalamnya
11.1 Mempraktikkan kombinasi keterampilan langkah kaki & ayunan lengan pada
aktivitas ritmik berirama tanpa alat serta nilai disiplin, toleransi, keluwesan dan
estetika
11.2 Mempraktikkan rangkaian senam irama tanpa alat dengan koordinasi gerak
serta nilai disiplin, toleransi, keluesan dan estetika
12. Mempraktikkan keterampilan beberapa gaya renang dan pertolongan
kecelakaan di air dan nilai
12.1 Mempraktikkan kombinasi teknik renang gaya dada, gaya bebas dan salah
satu gaya lain serta nilai disiplin, kerja keras keberanian dan tanggung jawab
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
nilai yang terkandung di dalamnya*)

80
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar pertolongan kecelakaan di air dengan
sistim Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) serta nilai disiplin, kerja keras
keberanian dan tanggung jawab
13. Mempraktikkan perencanaan penjelajahan dan penyelamatan aktivitas di alam
bebas dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya***)
13.1 Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar kegiatan menjelajah gunung serta
nilai tanggung jawab, kerjasama, toleransi, tolong-menolong, dan melaksanakan
keputusan dalam kelompok
13.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan penjelajahan di
pegunungan serta nilai tanggung jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong,
dan melaksanakan keputusan kelompok
13.3 Mempraktikkan keterampilan penjagaan lingkungan yang sehat
14. Menerapkan budaya hidup sehat
14.1 Menganalisis dampak seks bebas
14.2 Memahami cara menghindari seks bebas Kelas XI, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dengan teknik dan
nilai nilai yang terkandung di dalamnya.
1.1 Mempraktikkan keterampilan teknik bermain salah satu permainan olahraga
bola besar secara sederhana serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
semangat dan percaya diri **)
1.2 Mempraktikkan keterampilan teknik bermain salah satu permainan olahraga
bola kecil secara sederhana serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, kerja
keras dan
: ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
percaya diri**)
1.3 Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu nomor atletik dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja
keras dan percaya diri **)
1.4 Mempraktikkan keterampilan teknik penyerangan salah satu permainan
olahraga bela diri serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai orang lain, kerja
keras dan percaya diri**)
2. Mempraktikkan aktivitas pengembangan untuk meningkatkan kualitas kebugaran
jasmani dan cara pengukurannya dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya

81
2.1 Mempraktikkan berbagai bentuk latihan kelincahan, power dan daya tahan
untuk peningkatan kebugaran jasmani serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri
2.2 Mempraktikkan tes untuk kelincahan, power dan daya tahan dalam kebugaran
jasmani serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
3. Mempraktikkan keterampilan senam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
3.1 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam ketangkasan dengan
menggunakan alat serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai
teman
3.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam ketangkasan tanpa
menggunakan alat serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai
teman
4. Mempraktikkan aktivitas ritmik menggunakan alat dengan koordinasi dan nilai
nilai yang terkandung di
4.1 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi gerak
lanjutan serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan dan estetika
: ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
dalamnya
4.2 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik menggunakan alat serta nilai
disiplin, toleransi,kerja sama, keluesan dan estetika
5. Mempraktikkan salah satu gaya renang dan loncat indah dan nilai nilai yang
terkandung di dalamnya*)
5.1 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya renang untuk pertolongan serta
nilai disiplin, keberanian, kerja sama, dan kerja keras
5.2 Metakukan keterampilan loncat indah dari papan satu meter dengan teknik
serta nilai disiplin, keberanian dan kerja keras
6. Menerapkan budaya hidup sehat
6.1 Memahami bahaya HIV/AIDS
6.2 Memahami cara penularan HIV/AIDS
6.3 Memahami cara menghindari penularan HIV/AIDS Kelas XI, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
7. Mempraktikkan berbagai keterampilan dasar permainan olahraga dengan teknik
dan taktik, dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya

82
7.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bola
besar serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras dan percaya diri **)
7.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bola kecil
serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja keras, toleransi dan percaya diri**)
7.3 Mempraktikkan teknik salah atletik dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, percaya diri**)
7.4 Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu permainan olahraga bela diri
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
: ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
percaya diri.**)
8. Meningkatkan kualitas kebugaran jasmani dan cara pengukurannya dan nilai
nilai yang terkandung di dalamnya
8.1 Mempraktikkan latihan sirkuit untuk peningkatan kebugaran jasmani serta nilai
tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri
8.2 Mempraktikkan peningkatan beban latihan sirkuit untuk meningkatkan
kebugaran jasmani serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
8.3 Mempraktikkan tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani serta nilai
tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
9. Mempraktikkan keterampilan senam ketangkasan dengan alat dan nilai nilai
yang terkandung di dalamnya
9.1 Mempraktikkan keterampilan senam ketangkasan dengan menggunakan alat
lanjutan serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman
9.2 Mempraktikkan keterampilan senam ketangkasan tanpa menggunakan alat
lanjutan serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman
10. Mempraktikkan aktivitas ritmik menggunakan alat dengan koordinasi yang baik
dan nilai yang terkandung di dalamnya
10.1 Mempraktikkan koombinasi gerak berirama menggunakan alat dengan
koordinasi serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan 10.2 Merangkai
aktivitas ritmik menggunakan alat serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan
keluwesan
11. Mempraktikkan dasar pertolongan kecelakaan di air dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya*)
11.1 Mempraktikkan keterampilan kombinasi gerakan renang serta nilai disiplin,
kerja sama serta keberanian 11.2 Mempraktikkan keterampilan dasar pertolongan
kecelakaan di air dengan sistim

83
SMKN 2 : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) serta nilai disiplin dan
tanggungjawab
12. Mempraktikkan perencanaan dan keterampilan penjelajahan, dan
penyelamatan di alam bebas dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya***)
12.1 Mempraktikkan keterampilan merencanakan penjelajahan di perbukitan
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan penjelajahan di perbukitan
serta nilai disiplin, tanggungjawab dan keselamatan
13. Menerapkan budaya hidup sehat
13.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang untuk kesehatan
13.2 Menerapkan pola hidup sehat Kelas XII, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga dengan peraturan yang
sebenarnya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
1.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bola
besar lanjutan dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran,
toleransi, kerja keras dan percaya diri**)
1.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bola kecil
dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, toeleransi,
kerja keras dan percaya diri**)
1.3 Mempraktikkan teknik atletik dengan menggunakan peraturan yang
sesungguhnya serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya
diri **)
1.4 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bela diri
secara berpasangan dengan peraturan yang
: ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
sebenarnya serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai lawan, kerja keras,
percaya diri dan menerima kekalahan**)
2. Mempraktikkan perancangan aktivitas pengembangan untuk peningkatan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani
2.1 Merancang program latihan fisik untuk pemeliharaan kebugaran jasmani serta
nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri

84
2.2 Melaksanakan program latihan fisik sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang
benar serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
3. Mempraktikkan rangkaian gerak senam ketangkasan dengan konsep yang
benar dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
3.1 Mempraktikkan keterampilan gerakan kombinasi rangkaian senam lantai serta
nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman
3.2 Mempraktikkan keterampilan gerakan kombinasi rangkaian senam
ketangkasan serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, dan menghargai
teman
4. Mempraktikkan satu rangkaian gerak berirama berbentuk aktivitas aerobik
secara beregu dengan diiringi musik dan nilai nilai yang yerkandung di dalamnya
4.1 Mempraktikkan keterampilan gerak berirama senam aerobik serta nilai
kerjasama, kedisiplinan, percaya diri, keluwesan, dan estetika
4.2 Mempraktikkan keterampilan menyelaraskan antara gerak dan irama dengan
iringan musik serta nilai kerjasama, disiplin, percaya diri, keluwesan, dan estetika
5. Mempraktikkan berbagai gaya renang lanjutan dan nilai nilai yang terkandung di
dalamnya*)
5.1 Mempraktikkan keterampilan renang gaya dada lanjutan serta nilai disiplin,
kerja keras dan keberanian
5.2 Mempraktikkan keterampilan renang gaya
KURIKULUM SMK SMK N 2
BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
bebas lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras dan keberanian
5.3 Mempraktikkan keterampilan renang gaya punggung lanjutan serta nilai
disiplin, kerja keras dan keberanian
5.4 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang lanjutan lainnya serta nilai
disiplin, kerja keras dan keberanian Kelas XII, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
6. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga dengan peraturan dan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya
6.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bola
besar dengan peraturan yang sebenarnya serta nilai kerjasama, kejujuran,
menerima kekalahan, kerja keras dan percaya diri**)

85
6.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan olahraga bola kecil
dengan peraturan sebenarya serta nilai kerjasama, , kejujuran, menerima
kekalahan kerja keras dan percaya diri**)
6.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang
sebenarnya serta nilai kerjasama, kejujuran, menerima kekalahan,kerja keras dan
percaya diri**)
6.4 Mempraktikkan keterampilan bela diri secara berpasangan dengan
menggunakan peraturan yang sebenarnya serta nilai kerjasama, kejujuran,
menerima kekalahan kerja keras dan percaya diri**)
7. Memelihara tingkat
7.1 Mempraktikkan program latihan fisik untuk
KURIKULUM SMK KESEHATAN Negeri 2 Penukal
BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
kebugaran jasmani yang telah dicapai dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
pemeliharaan kebugaran jasmani
7.2 Mempraktikkan membaca hasil tes bedasarkan tabel yang cocok
8. Mengkombinasikan rangkaian gerakan senam lantai dan senam ketangkasan
dengan alat dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
8.1 Mempraktikkan rangkaian gerakan senam lantai serta nilai percaya dirim,
tanggung jawab, kerja sama, dan percaya kepada teman
8.2 Mempraktikkan rangkaian gerakan senam ketangkasan dengan menggunakan
alat serta nilai percaya diri, tanggungjawab, kerja sama, dan percaya kepada
teman
9. Mempraktikkan satu rangkaian gerak berirama secara beregu dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya
9.1 Mempraktikkan rangkaian gerak senam aerobik dengan iringan musik serta
nilai kerjasama, disiplin, keluwesan dan estetika
9.2 Mempraktikkan senam irama tradisional sesuai budaya daerah secara
berkelompok serta nilai kerjasama, disiplin, percaya diri, keluwesan dan estetika
10. Mempraktikkan keterampilan penguasaan berbagai teknik gaya renang dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya*)
10.1 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang untuk kepentingan
bermain di air dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai disiplin, sportif, jujur,
toleran, kerja keras, dan keberanian

86
10.2 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang untuk estafet sesuai
dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai disiplin, sportif, jujur, toleran, kerja
keras, dan keberanian
10.3 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang untuk kepentingan
pertolongan serta
KURIKULUM SMK N 2
BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
nilai disiplin, sportif, jujur, toleran, kerja keras, dan keberanian
11. Mengevaluasi kegiatan luar kelas/sekolah dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya***)
11.1 Mengevaluasi kegiatan di sekitar sekolah serta nilai percaya diri,
kebesamaan, saling menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi
11.2 Mengevaluasi kegiatan di alam bebas serta nilai percaya diri, kebesamaan,
saling menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi
11.3 Mengevaluasi kegiatan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah serta nilai
percaya diri, kebesamaan, saling menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi
11.4 Mengevaluasi kegiatan karya wisata serta nilai percaya diri, kebesamaan,
saling menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi
12. Mempraktikkan budaya hidup sehat
12.1 Mempraktikkan pola hidup sehat
12.2 Menampilan perilaku hidup sehat
Keterangan
1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah
**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia
***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1 dan atau
semester 2
2. Untuk pembinaan peserta didik yang berminat terhadap salah satu atau
beberapa cabang tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler
KURIKULUM SMK N2
BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
d) Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan

87
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Seni Budaya
a) Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena
budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni
Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan
seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan
pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan Seni Budaya diberikan di
sekolah karena keunikan perannya yang tak mampu diemban oleh mata pelajaran
lain. Keunikan tersebut terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk
kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar
dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”. Pendidikan Seni
Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual
bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif
dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan
berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam
kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi),
apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika,
logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan
seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap
beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud
KURIKULUM SMK N 2
BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup
secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta
didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak
dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta
kecerdasan adversitas (AQ), kreativitas (CQ), spiritual dan moral (SQ). Bidang seni
rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah
keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas berkesenian
harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian

88
pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh
melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam
konteks budaya masyarakat yang beragam.
b) Tujuan Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3) Mengekspresikan kreativitas melalui seni budaya
c) Ruang Lingkup Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
1) Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni
berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan
alat musik, apresiasi karya musik
3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4) Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.
KURIKULUM SMK N 2
BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu
bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang
tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari
satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang
akan diikutinya.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya seni rupa
1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan
1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara
2. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni rupa
2.1 Mendiskusikan karya seni rupa terapan yang memanfaatkan berbagai teknik
dan corak

89
2.2 Melaporkan pengamatan terhadap karya seni rupa terapan yang
memanfaatkan teknik dan corak di wilayah Nusantara
Seni Musik
1. Mengapresiasi karya seni music
1.1 Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik
1.2 Menunjukkan nilai-nilai musikal dari hasil pengalaman musikal yang didapatkan
melalui pertunjukan musik
2. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni musik
2.1 Memainkan music
2.2 Mendiskusikan persiapan pertunjukan musik yang diselenggarakan di sekolah
2.3 Mendiskusikan suatu pertunjukan musik
KURIKULUM SMK N 2
BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Seni Tari
1. Mengapresiasi karya seni tari
1.1 Mengidentifikasi jenis, peran, dan perkembangan tari
1.2 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni tari di wilayah
Nusantara
2. Mengekspresikan diri berkaitan dengan karya seni tari
2.1 Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke dalam tari kreasi dalam bentuk tari
tunggal atau berpasangan/kelompok
2.2 Mendiskusikan tari kreasi yang berbentuk tari tunggal atau
berpasangan/kelompok
Teater
1. Mengapresiasi karya seni teater
1.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur estetis pertunjukan teater
1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap pesan moral (kearifan lokal) pertunjukan
teater
2. Mengekspresikan diri berkaitan dengan seni teater
2.1 Merancang persiapan pergelaran teater
2.2 Menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater
d) Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah
dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan

90
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar
Penilaian.
KURIKULUM SMK N 2
BIDANG KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : ANALIS KESEHATAN
6) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika
a) Latar Belakang Matematika merupakan ilmu univ

91

Anda mungkin juga menyukai