Anda di halaman 1dari 180

KURIKULUM

SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO


Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Perhotelan
dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

Tahun Pelajaran 2021-2022

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO
Jl. Raya Ngelom 86 Telp/Fax. (031) 7875230

i
ii

Taman – Sidoarjo
LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah,


maka dengan ini Kurikulum :

Sekolah : SMK YPM 2 TAMAN


Kabupaten/ Kota : SIDOARJO
Bidang Keahlian : PARIWISATA
Program Keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

ditetapkan untuk diberlakukan mulai tahun pelajaran 2021/2022.

Sidoarjo, 13 September 2021


Menetapkan
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

Dr. H. Moh. Isa Madjid, M.M Drs. Nurmusolin, M.Si

Mengesahkan,
a.n Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Dr. Kurniawan Hary P, ST., MM


Pembina Tingkat I
Nip. 19710807 199703 1 005

i
KATA PENGANTAR

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan kata
lain, kurikulum merupakan salah satu alat untuk menyiapkan peserta didik agar
berkecakapan hidup sesuai dengan kondisi kehidupannya saat ini dan masa depan.
Masa depan merupakan rentang waktu bagi peserta didik yang belajar pada masa
kini dan untuk hidup berkelanjutan (sustainable) dengan segala tantangan abad
ke-21. Kurikulum sebagai jantung pendidikan memiliki posisi strategis mulai dari
ide, desain, dokumen, dan implementasinya. Pendidikan itu sendiri merupakan
investasi esensial jangka panjang.
Perumusan pendidikan yang bervisi masa depan menjadi suatu keniscayaan
walaupun tidak mudah untuk didskripsikan. Terdapat berbagai prediksi tentang
kehidupan masa depan. Visi masa depan berkaitan dengan prediksi cerdas tentang
masa kini dan trend yang mungkin akan terjadi dalam kehidupan abad ke-21.
Salah satu esensi yang dapat dijadikan pertimbangan dalam merencanakan
kurikulum adalah pencapaian kompetensi berpikir tingkat tinggi (high order
thinking skills) untuk menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis, inovatif,
kreatif, demi kehidupan kebersamaan manusia dengan damai dan harmonis (to
live together in peace and harmony). Dengan berpikir tingkat tinggi maka
penciptaan kesempatan kerja di masa depan akan lebih terbuka dan lebih terakses
dari segala keahlian masyarakat yang pada giliranya akan membangun peradaban
kemanusiaan yang sejahtera. Selain itu pengembangan kurikulum juga harus tetap
mempertimbangkan dasar-dasar dan aspek akademik tentang kurikulum (ide,
desain, dokumen, dan implementasi). Dalam aspek akademik kurikulum, peserta
didik merupakan subjek pembelajar. Ini harus menjadi dasar rujukan utama dalam
pengembangan kurikulum. Peserta didik, selain sebagai individu yang memiliki
potensi dan bakat, ia juga merupakan bagian integral dari masyarakat Indonesia.
Kurikulum 2013 secara berkesinambungan mempertimbangkan berbagai hal
dan masukan dari berbagai unsur masyarakat sebagai satu kesatuan intensitas
bangsa yang menginginkan peningkatan kualitas peserta didik di masa depan.

ii
Kurikulum 2013 pada saat ini lebih bersifat evaluasi formatif dengan melakukan
perbaikan pada dokumen KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran
dan penilaian hasil belajar, serta buku teks pelajaran. Perbaikan kurikulum
berlandaskan pada kebijakan Landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 160 tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.

iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Hukum 4
1.3 Tujuan 6
1.4 Pengembangan Kurikulum 7
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN 9
2.1 Visi Satuan Pendidikan 9
2.2 Misi Satuan Pendidikan 9
2.3 Tujuan Satuan Pendidikan 10
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK 12
3.1 Kerangka Dasar Kurikulum SMK 12
3.2 Standar Kompetensi lulusan SMK 111
3.3 Profil lulusan SMK 102
3.4 Beban belajar di SMK 102
3.5 Penguatan pendidikan karakter 111
3.6 Gerakan literasi sekolah 128
3.7 Program muatan local 132
3.8 Program penguatan kompetensi 133
3.9 Kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler) 135
3.10 Pelaksanaan bimbingan konseling 140
3.11 Mekanisme penilaian 147
3.12 Kriteria ketuntasan belajar 151
3.13 Praktek kerja lapangan (PKL) 153
3.14 Kenaikan kelas 157
3.15 Kelulusan 158
3.16 Mutasi peserta didik 159

iv
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 160
BAB V SUPERVISI PEMBELAJARAN 161
BAB VI PENUTUP 171
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-undang nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah dan
dilanjutkan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah dengan memberikan peluang
yang cukup luas pada daerah untuk menentukan kebijakan-kebijakan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing termasuk penyelenggaraan
pendidikan, pengelolahan pendidikan berubah dari pengelolahan Sentralistik
menjadi Desentralistik. Implikasi dari kebijakan tersebut berkelompok pada
Desentralisasi Kurikulum, sebagaimana diketahui bahwa kurikulum merupakan
substansi pendidikan yang sangat penting.
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan khususnya tujuan pendidikan
sekolah dan umumnya tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan sekolah
tentunya disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum K13 harus mengacu pada Standart Nasional
Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan standar
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut,
yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,

1
2

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (15 – 64 tahun) lebih banyak dari usia tidak
produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas).
Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-
2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang
dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia
produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya
manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai
isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan
di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat
dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan
perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO).
Berdasarkan hasil evaluasi pemetaan mutu pendidikan yang telah dilakukan,
maka diperoleh beberapa keadaan nyata tentang keadaan sekolah tentang
kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk perbaikan.
1. Kekuatan ( strength ) yang dimiliki oleh SMK YPM 2 Taman Sidoarjo
adalah:
a. Personalia sebagian besar merupakan tenaga muda yang sangat mungkin
untuk diajak berubah.
b. Dukungan dari dunia usaha dan dunia industri yang selama ini telah
didapat.
c. Kapasitas sekolah yang mampu menampung jumlah siswa yang lebih
besar.
d. Komitmen seluruh jajaran sekolah untuk selalu belajar dan memperbaiki
diri.
3

e. Kebesaran nama YPM.


2. Kelemahan ( weakness ) yang dihadapi :
a. Kekurangan dukungan dana, sarana dan prasarana serta lahan
pengembangan praktek.
b. Perubahan perilaku, periakal dan perirasa untuk menyesuaikan diri
dengan cara kerja dan suasana kerja yang sangat berbeda memerlukan
waktu yang panjang.
3. Peluang ( opportunity ) yang bisa diraih adalah:
a. Adanya penduduk usia 16 s / d 18 tahun yang masih belum terserap di
sekolah SLTA.
b. Tambahan dukungan dari dunia usaha dan dunia industri yang masih
mungkin didapat.
c. Kemungkinan untuk membuat progran unggulan.
d. Memungkinkan untuk program SMK + 1 go internasional.
4. Tantangan ( thread ) yang mungkin dihadapi adalah:
a. Banyaknya sekolah kejuruan di Sidoarjo.
b. Mengatasi hambatan / kelemahan yang ada.
c. Menciptakan lulusan yang dapat menguasai tehnologi rekayasa dan
ekonomi kreratif untuk mengisi peluang di dunia usaha dan dunia
industri.
d. Memperluas jangkauan Unit Produksi dan pembentukan jiwa
interpreneurship.
Kondisi ideal sesuai Permendikbud No. 34/2018 lampiran VI tentang Sarpras
SMK/MAK. Untuk mewujudkan kondisi ideal dalam pembelajaran, perlu
diperhatikan PP. RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(sekarang telah diganti dengan PP. No. 32 tahun 2013). Dan peraturan-peraturan
Menteri Pendidikan Nasional yang menjabarkan PP. No. 19 tersebut /PP. No. 32
tahun 2013 antara lain;
a. Permendiknas no. 67/68/69/70 tahun 2013 tentang Standar Isi.
b. Permendiknas no. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses.
c. Permendiknas no. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
d. Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
4

e. Permendiknas no. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.


f. Permendiknas no. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru.
g. Permendiknas no. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana.
h. Permendiknas no. 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan.

Kondisi kelas bisa dikatakan ideal apabila tampilan dan kegiatan yang ada
di dalamnya bisa memenuhi standar sebagaimana yang terumuskan dalam PP dan
Permendiknas tersebut, setidaknya mendekati dalam implementasi peraturan-
peraturan tersebut. Ada delapan standar yang harus di penuhi suatu kelas/sekolah
untuk mencapai kondisi ideal sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Guru memiliki peran yang dominan dan strategis dalam menciptakan kondisi ideal
tersebut, setidaknya guru memiliki 7/8 x 100 = 87,5% (7 dari 8 standar).
Guru berperan ikut mengatur, memanfaatkan dan mengendalikan
pemenuhan standar no. 1 s.d 7. Untuk standar ke 8 (Standar Biaya) lazimnya
diatur oleh pimpinan bersama Komite Sekolah dan Dinas terkait. Proses
pembelajaran sangat membutuhkan keterlibatan murid dengan mengerahkan
degala potensinya (kecerdasan penglihatan dan pendengaran) untuk bisa fokus
memperhatikan petunjuk guru.

1.2 Dasar Hukum


Dasar hukum penyusunan kurikulum yaitu:
1. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI.
4. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
5. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
6. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
sebagai ekstra Kurikuler Wajib.
5

7. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentang implementasi Mulok


Kurikulum 2013.
8. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
9. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
sebagai dasar pengembangan GLS.
10. Pemendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
11. Permendikbud No. 34 Tahun 2018 Tentang SNP.
12. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/ KK/2018 tanggal 7 Juni
2018. tentang Spektrum Keahlian.
13. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK).
14. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1),
Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).
15. Pergub Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa
Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
16. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Tahun. 2018
17. Pedoman PKL Peserta didik SMK, Direktorat PSMK tahun 2018.
18. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 01/KB/2020; Nomor 516 Tahun 2020; Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020; Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021
dan tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corono Virus Disease
2019 (Covid – 19).
6

19. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 02 Tahun


2020 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi dalam Masa
Pandemi Corona Virus Disease (Covid – 19).
20. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor
03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/8242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2109 (Covid-19).

1.3 Tujuan
Mengacu pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan
Nasional bab II pasal 3 menyatakan dengan jelas bahwa Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
pendidikan menengah kejuruan adalah:
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
b. mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab.
c. mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
d. mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
7

lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.
Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan
Nasional menyatakan bahwa tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah
sebagai berikut :
a. menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.
b. menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
c. membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
d. membekali peserta didik dengan kompetensi yang sesuai dengan program
keahlian yang dipilih.
e. Menurut peraturan pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang merupakan perubahan dari peraturan pemerintah No. 32
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 2 menyatakan
bahwa tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut:
a. meningkatkan kecerdasan.
b. meningkatkan pengetahuan.
c. meningkatkan kepribadian.
d. meningkatkan ahklak mulia.
e. meningkatkan keterampilan untuk hidup mandiri.
f. mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

1.4 Pengembangan Kurikulum


Dalam proses pengembangan kurikulum, suatu hal lain yang tidak dapat
diabaikan adalah pentingnya memahami prinsip-prinsip dan pendekatan yang
digunakan, untuk lebih jelasnya prinsip yang digunakan sebagai berikut:
1. Relevansi
8

Relevansi artinya kedekatan hubungan dengan apa yang terjadi. Apabila


dikaitkan dengan pendidikan, berarti perlunya kesesuaian antara (program)
pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat (the needs of society).
Pendidikan dikatakan relevan bila hasil yang diperoleh akan berguna bagi
kehidupan seseorang.
Relevansi ini memiliki arti bahwa dalam pengembangan kurikulum,
termasuk alam menentukan bahan pengajaran, hendaknya disesuaikan dengan
kehidupan nyata anak didik.
2. Efektivitas
Prinsip Efektifitas yang dimaksudkan adalah sejauh mana perencanaan
kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Dalam
proses pendidikan, efektifitasnya dapat dilihat dari dua sisi, yakni:
a. Efektivitas mengajar pendidik berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar
mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
b. Efektivitas belajar anak didik, berkaitandengan sejauh mana tujuan-tujuan
pelajaran yang diinginkan telah tercapai melalui kegiatan belajar mengajar
yang telah dilaksanakan.
3. Efesiensi
Prinsip efesiensi sering kali dikonotasikan dengan prinsip ekonomi, yang
berbunyi: dengan modal atau biaya, tenaga dan waktu yang sekecil-kecilnya akan
dicapai hasil yang memuaskan. Efesiensi proses belajar mengajar akan tercipta,
apabila usaha, biaya, waktu dan tenaga yang digunakan untuk menyelesaikan
program pengajaran tersebutsangat optimal dan hasilnya bisa seoptimal mungkin,
tentunya dengan pertimbangan yang rasional dan wajar.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

2.1 Visi Satuan Pendidikan


VISI Sekolah SMK YPM 2 Taman adalah “Menjadi lembaga pendidikan
dan sosial yang islami, harmonis, profesional dan prestasi Nasional berdasarkan
tujuan Pendidikan serta berwirausaha “.
Pengertian dan penjabaran visi adalah :

1. Seluruh jajaran SMK YPM 2 Sidoarjo bertekad untuk menjadikan sekolah


ini sebagai tempat atau lahan pengabdian dimana kepentingan yang
dilayani lebih diutamakan daripada kepentingan sendiri.
2. Seluruh civitas sekolah dapat menjiwai dan menerapkan nilai dan norma
islam dalam seluruh proses penyelenggaraan kegiatan sekolah yang dapat
dari perilaku, periakal dan perirasa dalam menjalankan kegiatan sekolah
maupun dalam menjalankan kegiatan sehari - hari.
3. Seluruh proses menejemen dituntun oleh kaidah dan norma dan nilai yang
islami.
4. Berihtiyar usaha untuk selalu meningkatkan kualitas sekolah dengan
menggunakan logika, ilmu dan tehnis namun pada akhirnya harus
disandarkan kepada Allah karena menyadari sifat kehambaan dan
ketidakberdayaannya
5. Seluruh jajaran SKM YPM 2 bisa melakukan kegiatan berwirausaha

2.2 Misi Satuan Pendidikan


MISI SMK YPM 2 Taman adalah :

1. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan dan pengembangan Imtaq


2. Mempersiapkan peserta didik memasuki jenjang pendidikan tinggi
3. Mempersiapkan peserta didik memiliki Life Skills untuk menghadapi
masyarakat global
4. Mempersiapkan peserta didik yang berkarakter Bangsa

9
10

5. Menyiapkan peserta didik untuk berwirausaha

2.3 Tujuan Satuan Pendidikan


Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan
Nasional menyatakan bahwa tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah
sebagai berikut:
a. menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program
keahlian yang dipilihnya. menyiapkan peserta didik agar mampu
memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di
lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminatinya. membekali peserta didik dengan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di
kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
b. membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilih.
Menurut peraturan pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang merupakan perubahan dari peraturan pemerintah No.
32 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 2 menyatakan
bahwa tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut:
meningkatkan kecerdasan, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan
kepribadian, meningkatkan ahklak mulia, meningkatkan keterampilan untuk hidup
mandiri. mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Tujuan satuan Pendidikan adalah:
a. Menyiapkan siswa agar memiliki kepribadian yang bermoral dan beretika
sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan memiliki keahlian yang
handal dibidangnya.
b. Menyiapkan siswa agar mampu menguasai dan mengikuti perkembangan
teknologi
11

c. Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan produktif untuk
mengisisi lowongan kerja yang ada dan mampu menciptakan lapangan
kerja
d. Memberikan peluang masa depan yang lebih baik.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK

3.1 Kerangka Dasar Kurikulum SMK


Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran selama tiga tahun mulai
kelas X sampai dengan kelas XII. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum, penyusunan
struktur kurikulum didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Kompetensi Mata Pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP.

12
13

STRUKTUR KURIKULUM K13 REVISI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN / MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

BIDANG KEAHLIAN : PARIWISATA


PROGRAM STUDI KEAHLIAN : PERHOTELAN DAN JASA PARIWISATA
KOMPETENSI KEAHLIAN : PERHOTELAN

Tabel 3: Struktur Kurikulum K13 revisi

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A . Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
Jumlah  19 19 15 15  15 15
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 2 2 2 2 - -
Kesehatan
 Jumlah B 5 5 2 2 - -
C Muatan Peminatan Kejuruan

C1- Dasar Bidang Keahlian

1 Simulasi dan Komunikasi digital 3 3 - - - -

2 IPA Terapan 3 3 - - - -

3 Kepariwisataan 3 3 - - - -
C2 - Dasar Program Keahlian
14

1 Komunikasi Industri Pariwisata 3 3 - - - -


2 Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja 3 3
3 Administrasi Umum 3 3 - - - -
4 Bahasa Asing ( Mandarin ) 4 4 - - - -
C3 – Kompetensi Keahlian
1 Industri Perhotelan - - 4 4 - -
2 Front Office 5 5 7 7
3 House Keeping - - 5 5 6 6
4 Laundry - - 5 5 6 6
5 Food and Beverage 5 5 6 6
6 Produk kreatif dan kewirausahaan 7 7 8 8
  JUMLAH C 22 22 33 33 33 33
TOTAL 48 48 48 48 48 48
15

STRUKTUR KURIKULUM SMK


BIDANG KEAHLIAN : PARIWISATA
: AKOMODASI
PROGRAM STUDI KEAHLIAN PERHOTELAN
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A.Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan budi
pekerti
A.Al –Quran 6 6 2 2 2 2
B.Aqidah Akhlaq 1 1 1 1
C.Fiqih 2 2 2 2
D.Aswaja 1 1 1 1
E.KPI 1 1 1 1 1 1
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 3 3 2 2 2 2
4 Matematika 4 4 3 3 3 3
5 Sejarah Indonesia 2 2
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 21 21  17 17  18 18
B. Muatan kewilayahan
1 Seni Budaya 2 2 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga 2 2 2 2
& Kesehatan
 Jumlah B 4 4 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1- Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi 2 2 - - - -
Digital
2 IPA Terapan 2 2 - -

3 Kepariwisataan 2 2 - - - -
16

C2 - Dasar Program Keahlian


1 Komunikasi Industri Pariwisata 3 3 - - - -
Sanitasi Hygiene dan 2 2 - - - -
2
Keselamatan Kerja
3 Administrasi Umum 2 2 - - - -
4 Bahasa Asing Pilihan 2 2 - - - -
C3 - Kompetensi Keahlian
1 Industri Perhotelan - - 3 3 - -
2 Front Office 6 6 7 7
3 House Keeping - - 5 5 5 5
4 Laundry - - 4 4 5 5
5 Food and Beverage 6 6 3 3 5 5
Produk Kreatif dan 4 4 6 6
6
Kewirausahaan
  Jumlah C 21 21 26 26 28 28
D- Muatan Lokal 2 2
TOTAL 46 46 46 46 46 46

A. Muatan KTSP, terdiri dari:


a) Kompetensi Mata Pelajaran
1. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Muatan Nasional (A)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Muatan Nasional
(A) adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar dasar yang
berlaku secara nasional.
Berikut ini akan diberikan deskripsi kompetensi inti dan
kompetensi dasar untuk semua mata pelajaran Muatan
Nasional:
17

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH
KEJURUAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (A)

Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
18

Tabel 5: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAI


KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya. perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
19

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Membaca al-Qur’an dengan 2.1 Menunjukkan perilaku kontrol diri


meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an- nafs), prasangka
(mujahadah an-nafs), baik (husnuzzan), dan persaudaraan
prasangka baik (husnuzzan), (ukhuwah) sebagai implementasi
dan persaudaraan (ukhuwah) perintah QS al-Anfal (8):72, QS al-
adalah perintah agama Hujurat (49): 10 dan 12 serta Hadis
terkait
1.2 Meyakini bahwa pergaulan 2.2 Menghindarkan diri dari pergaulan
bebas dan zina adalah dilarang bebas dan perbuatan zina sebagai
agama pengamalan QS al-Isra’ (17): 32,
dan QS an-Nur (24): 2, serta Hadis
terkait
1.3 Meyakini bahwa Allah Maha 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi;
Mulia, Maha Memberi Rasa kokoh pendirian, pemberi rasa
Aman, Maha Memelihara, aman, tawakal dan adil sebagai
Maha Sempurna Kekuatan- implementasi pemahaman al-
Nya, Maha Penghimpun, Maha Asmau al-Husna: Al- Karim, Al-
Adil, dan Maha Akhir Mu’min, Al-Wakil, Al- Matin, Al-
Jami’, Al-‘Adl, dan Al-Akhir
1.4 Meyakini keberadaan malaikat- 2.4 Menunjukkan sikap disiplin, jujur
malaikat Allah swt dan bertanggung jawab, sebagai
implementasi beriman kepada
malaikat- malaikat Allah swt
1.5 Terbiasa berpakaian sesuai 2.5 Menunjukkan perilaku berpakaian
dengan syariat islam sesuai dengan syariat Islam
1.6 Meyakini bahwa jujur adalah 2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam
ajaran pokok agama kehidupan sehari- hari

1.7 Meyakini bahwa menuntut 2.7 Memiliki sikap semangat keilmuan


ilmu adalah perintah Allah dan sebagai implementasi pemahaman
Rasul- Nya QS at-Taubah (9): 122 dan Hadis
terkait
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis dan 2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas dan
20

ijtihad sebagai sumber hukum taat beribadah sebagai implementasi


Islam pemahaman terhadap kedudukan al-
Qur’an, Hadis, dan ijtihad sebagai
sumber hukum Islam
21

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.9 Meyakini bahwa haji, zakat 2.9 Menunjukkan kepedulian sosial
dan wakaf adalah perintah sebagai hikmah dari perintah haji,
Allah dapat memberi zakat, dan wakaf
kemaslahatan bagi individu
dan masyarakat
1.10 Meyakini kebenaran dakwah 2.10 Bersikap tangguh dan rela
Nabi Muhammad saw di berkorban menegakkan kebenaran
Makkah sebagai ’ibrah dari sejarah strategi
dakwah Nabi di Makkah
1.11 Meyakini kebenaran 2.11 Menunjukkan sikap semangat
dakwah Nabi Muhammad ukhuwah dan kerukunan sebagai
saw di Madinah ibrah dari sejarah strategi dakwah
Nabi di Madinah
1.12 Terbiasa membaca al-Qur’an 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung
dengan meyakini bahwa taat jawab, kompetitif dalam kebaikan
pada aturan, kompetisi dalam dan kerja keras sebagai
kebaikan, dan etos kerja implementasi dari pemahaman QS
sebagai perintah agama al Maidah (5): 48; QS an-Nisa (4):
59; dan QS at-Taubah (9): 105
serta Hadis yang terkait
1.13 Meyakini bahwa agama 2.13 Bersikap toleran, rukun, dan
mengajarkan toleransi, menghindarkan diri dari tindak
kerukunan, dan kekerasan sebagai implementasi
menghindarkan diri dari pemahaman QS Yunus (10): 40-
tindak kekerasan 41 dan QS al-Maidah (5): 32, serta
Hadis terkait
1.14 Meyakini adanya kitab- kitab 2.14 Peduli kepada orang lain dengan
suci Allah swt saling menasihati sebagai
cerminan beriman kepada kitab-
kitab Allah swt
1.15 Meyakini adanya rasul- rasul 2.15 Menunjukkan perilaku saling
Allah swt menolong sebagai cerminan
beriman kepada rasul-rasul Allah
22

swt
1.16 Meyakini bahwa Islam 2.16 Menunjukkan sikap syaja’ah
mengharus-kan umatnya (berani membela kebenaran)
untuk memiliki sifat syaja’ah dalam mewujudkan kejujuran
(berani membela kebenaran)
dalam mewujudkan kejujuran
1.17 Meyakini bahwa hormat dan 2.17 Menunjukkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan patuh kepada orangtua dan guru
guru sebagai kewajiban sebagai implementasi pemahaman
agama QS al-Isra’ (17): 23 dan Hadis
terkait
23

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.18 Menerapkan 2.18 Menunjukkan sikap tanggung


penyelenggaraan jenazah jawab dan kerja sama dalam
sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan perawatan
syariat Islam jenazah di masyarakat
1.19 Menerapkan ketentuan 2.19 Menjaga kebersamaan dengan
khutbah, tablig, dan dakwah orang lain dengan saling
di masyarakat sesuai dengan menasihati melalui khutbah,
syariat Islam tablig, dan dakwah
1.20 Menerapkan prinsip 2.20 Bekerjasama dalam menegakkan
ekonomi dan muamalah prinsip-prinsip dan praktik
sesuai dengan ketentuan ekonomi sesuai syariat Islam
syariat Islam
1.21 Mengakui bahwa nilai- nilai 2.21 Bersikap rukun dan kompetitif
Islam dapat mendorong dalam kebaikan sebagai
kemajuan perkembangan implementasi nilai- nilai
Islam pada masa kejayaan perkembangan peradaban Islam
pada masa kejayaan
1.22 Mempertahankan keyakinan 2.22 Bersikap rukun dan kompetitif
yang benar sesuai ajaran dalam kebaikan sebagai
Islam dalam sejarah implementasi nilai- nilai
peradaban Islam pada masa sejarah peradaban Islam pada
modern masa modern
1.23 Terbiasa membaca al- 2.23 Bersikap kritis dan demokratis
Qur’an sebagai pengamalan sesuai dengan pesan QS Ali
dengan meyakini bahwa Imran (3): 190- 191 dan 159,
agama mengajarkan kepada serta Hadis terkait
umatnya untuk berpikir kritis
dan bersikap demokratis
1.24 Meyakini bahwa agama 2.24 Berbuat baik kepada sesama
mewajibkan umatnya untuk manusia sesuai dengan perintah
beribadah dan bersyukur QS Luqman (31): 13-14 dan QS
kepada Allah serta berbuat al- Baqarah (2): 83, serta Hadis
baik kepada sesama manusia terkait
24
25

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.25 Meyakini terjadinya hari akhir 2.25 Berperilaku jujur, bertanggung


jawab, dan adil sesuai dengan
keimanan kepada hari akhir
1.26 Meyakini adanya qadha dan 2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan
qadar Allah swt tawakal sebagai implementasi
beriman kepada qadha dan qadar
Allah swt
1.27 Meyakini bahwa agama 2.27 Berperilaku kerja keras, dan
mewajibkan umatnya untuk bertanggung jawab dalam
bekerja keras dan bertanggung kehidupan sehari-hari
jawab dalam kehidupan sehari-
hari
1.28 Meyakini kebenaran ketentuan 2.28 Menunjukkan sikap bersatu dan
pelaksanaan pernikahan kebersamaan dalam lingkungan
berdasarkan syariat Islam masyarakat sebagai implementasi
ketentuan pernikahan dalam Islam
1.29 Meyakini kebenaran ketentuan 2.29 Peduli kepada orang lain sebagai
waris berdasarkan syariat Islam cerminan pelaksanaan ketentuan
waris dalam Islam

1.30 Meyakini kebenaran ketentuan 2.30 Bersikap moderat dan santun dalam
dakwah berdasarkan syariat berdakwah dan mengembangkan
Islam dalam memajukan ajaran Islam
perkembangan Islam di
Indonesia
1.31 Meyakini kebenaran bahwa 2.31 Menjunjung tinggi kerukunan dan
dakwah dengan cara damai, kedamaian dalam kehidupan sehari-
Islam diterima oleh masyarakat hari
di Indonesia
1.32 Meyakini bahwa islam adalah 2.32 Menjunjung tinggi nilai-nilai Islam
rahmatan lil- ‘alamin yang rahmatanlil-alamin sebagai pemicu
dapat memajukan peradaban kemajuan peradaban Islam di masa
dunia mendatang
26

1.33 Meyakini bahwa kemunduran 2.33 Mewaspadai secara bijaksana


umat Islam di dunia, sebagai terhadap penyimpangan ajaran
bukti penyimpangan dari ajaran Islam yang berkembang di
Islam yang benar masyarakat
27

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik,
menganalisis dan mengevaluasi dengan menggunakan alat
tentang pengetahuan faktual, informasi dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan bidang menyelesaikan masalah
dan lingkup kajian Pendidikan sederhana sesuai dengan lingkup
Agama Islam dan Budi Pekerti pada kajian Pendidikan Agama Islam
tingkat teknis, spesifik, detail dan dan Budi Pekerti.
kompleks berkenaan dengan ilmu Menunjukkan keterampilan
pengetahuan, teknologi, seni, menalar, mengolah, dan menyaji
budaya, dan humaniora dalam secara efektif, kreatif, produktif,
konteks pengembangan potensi diri kritis, mandiri, kolaboratif,
sebagai bagian dari keluarga, komunikatif dan solutif dalam
sekolah, dunia kerja, warga ranah abstrak, terkait dengan
masyarakat nasional, regional dan pengembangan dari yang
internasional. dipelajarinya di sekolah.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam
ranah kongkrit terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah.
28

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH


KEJURUAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (A)

Jam pelajaran : 212 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.

Tabel 6: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PPKN


KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku


ajaran agama yang dianutnya jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif,
dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
29

dunia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghayati hakikat bangsa dan 2.1 Responsif terhadap hakikat bangsa
Negara sebagai anugerah Tuhan dan Negara
Yang Maha Esa
1.2 Mensyukuri fungsi dan peran 2.2 Proaktif melaksanakan fungsi dan
Pancasila dalam kehidupan peran Pancasila dalam kehidupan
bangsa dan negara Indonesia bangsa dan negara Indonesia
1.3 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila 2.3 Menunjukkan sikap peduli terhadap
dalam praktik penyelenggaraan penerapan nilai-nilai Pancasila
pemerintahan Negara sebagai dalam kehidupan berbangsa dan
salah satu bentuk pengabdian bernegara
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mengamalkan ketentuan Undang- 2.4 Peduli terhadap penerapan
Undang Dasar Negara Republik ketentuan Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 yang Negara Republik Indonesia Tahun
mengatur tentang wilayah, warga 1945 yang mengatur tentang
Negara, penduduk, agama dan wilayah, warga Negara,
kepercayaan serta pertahanan dan penduduk, agama dan
keamanan sebagai wujud rasa kepercayaan serta pertahanan dan
syukur kepada Tuhan Yang Maha keamanan
Esa
1.5 Menghayati sistem politik 2.5 Responsif terhadap sistem politik
Indonesia sebagai wujud rasa Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa
1.6 Menghayati nilai-nilai terkait 2.6 Peduli terhadap fungsi dan
fungsi dan kewenangan lembaga- kewenangan lembaga- lembaga
lembaga negara menurut Undang- negara menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik Undang Dasar Negara
Indonesia Tahun 1945 sebagai Republik Indonesia Tahun
bentuk sikap beriman dan 1945
bertaqwa kepada Tuhan Yang
30

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


Maha Esa
1.7 Melaksanakan budaya politik 2.7 Peduli terhadap budaya politik
Indonesia sebagai wujud rasa Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa
1.8 Menghayati hubungan pemerintah 2.8 Peduli terhadap hubungan
pusat dan daerah menurut pemerintah pusat dan daerah yang
Undang-Undang Dasar Negara harmonis di daerah setempat
Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
1.9 Mensyukuri nilai-nilai yang 2.9 Menunjukkan sikap kerja sama
membentuk komitmen integrasi dalam rangka mewujudkan
nasional dalam bingkai Bhinneka komitmen integrasi nasional
Tunggal Ika sebagai wujud syukur dalam bingkai Bhinneka Tunggal
kepada Tuhan yang Maha Esa Ika
1.10 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.10 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai- nilai yang negara dan upaya penyelesaiannya
membentuk kesadaran atas di bidang ideologi, politik,
ancaman terhadap negara dan ekonomi, sosial, budaya,
upaya penyelesaiannya dalam pertahanan, dan keamanan dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.11 Menghayati wawasan nusantara 2.11 Bertanggung-jawab
dalam konteks Negara Kesatuan mengembangkan kesadaran akan
Republik Indonesia sebagai pentingnya wawasan nusantara
anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia
1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif Pancasila manusia berdasarkan perspektif
sebagai anugerah Tuhan yang Pancasila dalam kehidupan
Maha Esa berbangsa dan bernegara
1.13 Mengsyukuri sistem 2.13 Proaktif terhadap sistem
pemerintahan di Indonesia sebagai pemerintahan di Indonesia
31

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.14 Mengamalkan nilai-nilai ke- 2.14 Peduli dalam berdemokrasi
Tuhanan dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang- Undang
Pancasila sesuai Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Tahun 1945
1.15 Mengahayati nilai-nilai dalam 2.15 Disiplin terhadap aturan sistem
sistem hukum dan peradilan hukum dan peradilan sesuai
Indonesia sesuai dengan Undang- dengan Undang- Undang Dasar
Undang Dasar Negara Republik Negara Republik Indonesia Tahun
Indonesia Tahun 1945 sebagai 1945
rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.16 Mengamalkan nilai-nilai dalam 2.16 Proaktif terhadap sistem
sistem perlindungan tenaga kerja perlindungan tenaga kerja di
di Indonesia berlandaskan Indonesia
Ketuhanan Yang Maha Esa
1.17 Menghayati nilai-nilai dalam 2.17 Disiplin terhadap aturan sistem
sistem hukum dan peradilan hukum dan peradilan
Internasional sebagai rasa syukur Internasional
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.18 Mensyukuri peran Indonesia 2.18 Toleran dan cinta damai sebagai
dalam mewujudkan perdamaian refleksi peran Indonesia dalam
dunia sebagai anugerah Tuhan perdamaian dunia dalam hidup
Yang Maha Esa bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.19 Responsif terhadap ancaman
Maha Esa atas nilai-nilai yang negara dan strategi mengatasinya
membentuk kesadaran akan berdasarkan asas Bhinneka
ancaman terhadap negara strategi Tunggal Ika
mengatasinya berdasarkan asas
Bhinneka Tunggal Ika
1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang 2.20 Proaktif dalam menerapkan nilai-
32

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


Maha Esa atas nilai-nilai persatuan nilai persatuan dan kesatuan
dan kesatuan bangsa dalam bangsa dalam Negara Kesatuan
Negara Kesatuan Republik Republik Indonesia
Indonesia
1.21 Menghayati perbedaan sebagai 2.21 Proaktif menghindari
anugerah Tuhan yang Maha Esa pelanggaran hak dan
dalam rangka menghindari pengingkaran kewajiban warga
pelanggaran hak dan pengingkaran negara dalam kehidupan
kewajiban warga negara dalam berbangsa dan bernegara
kehidupan berbangsa dan
bernegara
1.22 Mengamalkan perilaku orang 2.22 Berperilaku jujur dalam praktik
beriman kepada Tuhan Yang perlindungan dan penegakan
Maha Esa dalam praktik hukum di tengah masyarakat
pelindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian
1.23 Melaksanakan pemerintahan 2.23 Berperilaku jujur dalam
sesuai karakteristik good pelaksanaan pemerintahan sesuai
governance dengan berlandaskan karakteristik good governance
nilai-nilai ketuhanan Yang Maha
Esa
1.24 Menghayati kemajuan Ilmu 2.24 Bertanggung-jawab dalam
pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh kemajuan
sebagai anugerah Tuhanan Yang ilmu pengetahuan dan teknologi
Maha Esa dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
1.25 Mensyukuri persatuan dan 2.25 Proaktif dalam mengembangkan
kesatuan bangsa sebagai upaya persatuan dan kesatuan bangsa
dalam menjaga dan sebagai upaya dalam menjaga dan
mempertahankan Negara Kesatuan mempertahanakan Negara
Republik Indonesia sebagai Kesatuan Republik Indonesia
bentuk pengabdian
33

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.26 Menghayati peranan pers di 2.26 Bertanggung-jawab dalam
Indonesia dengan berlandaskan menyikapi peranan pers di
nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Indonesia
Esa
1.27 Mengamalkan etos kerja 2.27 Peduli terhadap etos kerja
masyarakat Indonesia dengan masyarakat Indonesia
berlandaskan nilai-nilai ketuhanan
Yang Maha Esa
34

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik


menganalisis, dan mengevaluasi tentang dengan menggunakan alat, informasi,
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedur kerja yang lazim
prosedural, dan metakognitif sesuai dilakukan serta memecahkan masalah
dengan bidang dan lingkup kajian sesuai dengan bidang kajian
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan pada tingkat teknis, Kewarganegaraan.
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
Menampilkan kinerja di bawah
dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
bimbingan dengan mutu dan kuantitas
seni, budaya, dan humaniora dalam
yang terukur sesuai dengan standar
konteks pengembangan potensi diri
kompetensi kerja.
sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
Menunjukkan keterampilan menalar,
dunia kerja, warga masyarakat nasional,
mengolah, dan menyaji secara efektif,
regional, dan internasional.
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.
35

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis hakikat bangsa dan 4.1 Menyaji hasil analisis hakikat
Negara bangsa dan negara
3.2 Menganalisis fungsi dan peran 4.2 Menyaji hasil analisis fungsi dan
Pancasila dalam kehidupan bangsa dan peran Pancasila dalam kehidupan
negara Indonesia bangsa dan negara Indonesia

3.3 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.3 Menyaji hasil analisis nilai- nilai
dalam kerangka praktik Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara penyelenggaraan pemerintahan
Negara
3.4 Menganalisis ketentuan Undang- 4.4 Menyaji hasil analisis tentang
Undang Dasar Negara Republik ketentuan Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 yang mengatur Negara Republik Indonesia Tahun 1945
tentang wilayah negara, warga negara yang mengatur tentang wilayah negara,
dan penduduk, agama dan kepercayaan, warga negara dan penduduk, agama dan
serta pertahanan dan keamanan kepercayaan, serta pertahanan dan
keamanan
3.5 Menganalisis sistem politik di 4.5 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia sistem politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang
kewenangan lembaga-lembaga Negara fungsi dan kewenangan lembaga-
menurut Undang- Undang Dasar lembaga Negara menurut Undang-
Negara Republik Indonesia Tahun Undang Dasar Negara Republik
1945 Indonesia Tahun 1945
3.7 Menganalisis budaya politik di 4.7 Menyaji hasil analisis tentang
Indonesia budaya politik di Indonesia
3.8 Menganalisis hubungan 4.8 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintah pusat dan daerah menurut hubungan pemerintah pusat dan
Undang-Undang Dasar Negara pemerintah daerah setempat menurut
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
36

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.9 Menganalisis faktor-faktor 4.9 enyaji hasil analisis tentang faktor-


pembentuk integrasi nasional dalam faktor pembentuk integrasi nasional
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.10 Menganalisis ancaman terhadap 4.10 Menyaji hasil analisis tentang


negara dan upaya penyelesaiannya di ancaman terhadap negara dan upaya
bidang ideologi, politik, ekonomi, penyelesaiannya di bidang Ideologi,
sosial, budaya, pertahanan, dan politik,
keamanan dalam bingkai Bhinneka ekonomi, sosial, budaya, pertahanan,
Tunggal Ika dan keamanan dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika
3.11 Menelaah pentingnya Wawasan 4.11 Mempresentasikan hasil telaah
Nusantara dalam konteks Negara terkait pentingnya Wawasan
Kesatuan Republik Indonesia Nusantara dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia
3.12 Menganalisis pelanggaran hak 4.12 Menyaji hasil analisis
asasi manusia dalam perspektif pelanggaran hak asasi manusia dalam
Pancasila dalam kehidupan berbangsa perspektif Pancasila dalam kehidupan
dan bernegara berbangsa dan bernegara
3.13 Menganalisis sistem 4.13 Menyaji hasil analisis tentang
pemerintahan di Indonesia sistem pemerintahan di Indonesia

3.14 Menganalisis sistem dan 4.14 Menyaji hasil analisis tentang


dinamika demokrasi Pancasila sesuai sistem dan dinamika demokrasi
dengan Undang-Undang Dasar Negara Pancasila sesuai dengan Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
3.15 Menganalis sistem hukum dan 4.15 Menyaji hasil analisis tentang
peradilan di Indonesia sesuai dengan sistem hukum dan peradilan di
Undang- Undang Dasar Negara Indonesia sesuai dengan Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
37

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.16 Menganalisis sistem 4.16 Menyaji hasil analisis tentang


perlindungan tenaga kerja di Indonesia sistem perlindungan tenaga kerja di
Indonesia

3.17 Menganalisis system hukum dan 4.17 Menyaji hasil analisis tentang
peradilan internasional system hukum dan peradilan
internasional

3.18 Mengevaluasi dinamika peran 4.18 4.18 Menyaji hasil evaluasi


Indonesia dalam perdamaian dunia tentang peran Indonesia dalam
sesuai Undang-Undang Dasar Negara perdamaian dunia sesuai Undang-
Republik Indonesia Tahun 1945 Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
3.19 Menganalisis kasus-kasus 4.19 Melakukan penelitian sederhana
ancaman terhadap Ideologi, politik, tentang potensi ancaman terhadap
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, Ideologi, politik, ekonomi, sosial,
dan keamanan dan strategi budaya, pertahanan, dan keamanan
mengatasinya dalam bingkai Bhinneka dan strategi mengatasinya dalam
Tunggal Ika bingkai BhinnekaTunggal Ika
3.20 Menganalisis faktor pendorong 4.20 Menyaji hasil analisis tentang
dan penghambat persatuan dan faktor- faktor pendorong dan
kesatuan bangsa dalam Negara penghambat persatuan dan kesatuan
Kesatuan Republik Indonesia bangsa dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.21 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.21 Menyaji hasil analisis tentang
terkait dengan kasus-kasus nilai-nilai Pancasila terkait dengan
pelanggaran hak dan pengingkaran kasus-kasus pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara dalam pengingkaran kewajiban warga negara
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
3.22 Mengevaluasi praktik 4.22 Mendemonstrasikan praktik
perlindungan dan penegakan hukum perlindungan dan penegakan hukum
untuk menjamin keadilan dan untuk menjamin keadilan dan
kedamaian kedamaian
38

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.23 Menganalisis pelaksanaan 4.23 Menyaji hasil analisis tentang


pemerintahan sesuai karakteristik pelaksanaan pemerintahan sesuai
good governance karakteristik good governance
3.24 3.24 Menganalisis pengaruh 4.24 Menyaji hasil analisis tentang
kemajuan ilmu pengetahuan dan pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan
teknologi terhadap bangsa dan negara dan teknologi terhadap bangsa dan
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika negara dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.25 Mengevaluasi dinamika 4.25 Menyaji hasil evaluasi tentang
persatuan dan kesatuan bangsa sebagai dinamika persatuan dan kesatuan
upaya menjaga dan mempertahankan bangsa sebagai upaya menjaga dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.26 Mengevaluasi peranan pers di 4.26 Menyaji hasil evaluasi tentang
Indonesia peranan pers di Indonesia

3.27 Mengevaluasi etos kerja 4.27 Menyaji hasil evaluasi tentang


masyarakat Indonesia etos kerja masyarakat Indonesia
39

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH


KEJURUAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia (A)


Jam Pelajaran : 320 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
40

Tabel 7: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia


KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, prosedural, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan bidang kajian bahasa Indonesia.
dan lingkup kajian Bahasa Indonesia
Menampilkan kinerja di bawah
pada tingkat teknis, spesifik, detil,
bimbingan dengan mutu dan kuantitas
dan kompleks, berkenaan dengan
yang terukur sesuai dengan standar
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
kompetensi kerja.
budaya, dan humaniora dalam
Menunjukkan keterampilan menalar,
konteks pengembangan potensi diri
mengolah, dan menyaji secara efektif,
sebagai bagian dari keluarga,
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
sekolah, dunia kerja, warga
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
masyarakat nasional, regional, dan
dalam ranah abstrak terkait dengan
internasional.
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
41

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami laporan hasil observasi 4.1 Menyajikan isi teks (intisari)
berkaitan dengan bidang pekerjaan laporan hasil observasi berkaitan
yang dipresentasikan dengan lisan dan dengan bidang pekerjaan
tulis berdasarkan interpretasi baik secara
lisan maupun tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks laporan
kebahasaan dari minimal dua teks observasi berkaitan bidang pekerjaan
laporan hasil observasi berkaitan dengan memerhatikan isi dan aspek
dengan bidang pekerjaan kebahasaan baik lisan maupun tulis
3.3 Mendeskripsikan(permasalahan, 4.3 Mengembangkan isi
argumentasi, pengetahuan, dan (permasalahan, argumen,
rekomendasi) teks eksposisi berkaitan pengetahuan, dan rekomendasi) teks
dengan bidang pekerjaan yang didengar eksposisi berkaitan dengan bidang
dan atau dibaca pekerjaan secara lisan dan/tulis
3.4 Menganalisis struktur dan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi
kebahasaan teks eksposisi yang berkaitan berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan memerhatikan isi (permasalahan,
argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), struktur dan
kebahasaan
3.5 Menganalisis teks anekdot dari aspek 4.5 Mengonstruksi makna tersirat
makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan
maupun tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan 4.6 Menciptakan kembali teks anekdot
kebahasaan teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.

3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan isi 4.7 Menceritakan kembali isi cerita
yang terkandung dalam cerita rakyat rakyat (hikayat) yang didengar dan
(hikayat) baik lisan maupun tulis dibaca

3.8 Membandingkan nilai-nilai dan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat


kebahasaan cerita rakyat dan cerpen (hikayat) ke dalam bentuk cerpen
dengan memerhatikan isi dan nilai-
42

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

nilai
3.9 Menguraikan butir-butir penting 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku
dari dua buku nonfiksi (buku nonfiksi (buku pengayaan) dan
pengayaan) dan satu novel ringkasan dari satu novel yang dibaca

3.10 Menganalisis pengajuan, penawaran 4.10 Menyampaikan pengajuan,


dan persetujuan dalam teks negosiasi penawaran, persetujuan dan penutup
berkaitan dengan bidang pekerjaan lisan dalam teks negosiasi berkaitan dengan
maupun tertulis bidang pekerjaan secara lisan atau tulis
3.11 Mengevaluasi isi, struktur 4.11 Mengonstruksikan teks
(orientasi, pengajuan, penawaran, negosiasi berkaitan dengan bidang
persetujuan, penutup) dan kebahasaan pekerjaan dengan memerhatikan isi,
teks negosiasi berkaitan dengan bidang struktur (orientasi, pengajuan,
pekerjaan penawaran, persetujuan, penutup)
dan kebahasaan
3.12 Menganalisis permasalahan/ isu, 4.12 Mengonstruksi
sudut pandang dan argumen beberapa permasalahan/isu, sudut pandang dan
pihak dan simpulan dari debat argumen beberapa pihak, dan
berkaitan dengan bidang pekerjaan simpulan dari debat berkaitan dengan
untuk menemukan esensi dari debat bidang pekerjaan secara lisan untuk
menunjukkan esensi dari debat
3.13 Menganalisis isi debat berkaitan 4.13 Mengembangkan permasalahan/
dengan bidang pekerjaan isu dari berbagai sudut pandang yang
(permasalahan/isu, sudut pandang dan dilengkapi argumen dalam berdebat
argumen beberapa pihak, dan berkaitan dengan bidang pekerjaan
simpulan)
3.14 Menganalisis butir-butir penting 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat
yang dapat diteladani dari teks diteladani dari tokoh yang terdapat
biografi berkaitan dengan bidang dalam teks biografi berkaitan dengan
pekerjaan bidang pekerjaan yang dibaca secara
tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi berkaitan
kebahasaan dalam teks biografi dengan bidang pekerjaan baik lisan
berkaitan dengan bidang pekerjaan maupun tulis
43

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.16 Menganalisis suasana, tema, dan 4.16 Mendemonstrasikan


makna beberapa puisi yang (membacakan atau
terkandung dalam antologi puisi yang memusikalisasikan) satu puisi dari
diperdengarkan atau dibaca antologi puisi atau kumpulan puisi
dengan memerhatikan vokal,
ekspresi, dan intonasi (tekanan
dinamik dan tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun 4.17 Menulis puisi dengan
puisi memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi, gaya
bahasa, imaji, struktur, perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu 4.18 Menyajikan replikasi isi buku
buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang ilmiah yang dibaca dalam bentuk
sudah dibaca resensi
3.19 Menganalisis informasi berupa 4.19 Merancang pernyataan umum
pernyataan-pernyataan umum dan dan tahapan-tahapan dalam teks
tahapan-tahapan dalam teks prosedur prosedur berkaitan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan organisasi yang tepat secara
lisan dan tulis
3.20 Menganalisis struktur dan 4.20 Mengembangkan teks prosedur
kebahasaan teks prosedur berkaitan berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan memerhatikan hasil analisis terhadap
isi, struktur, dan kebahasaan
3.21 Menganalisis informasi 4.21 Mengkonstruksi informasi
(pengetahuan dan urutan kejadian) dalam (pengetahuan dan urutan kejadian)
teks ekplanasi berkaitan dengan bidang dalam teks eksplanasi berkaitan
pekerjaan lisan dan tulis dengan bidang pekerjaan secara lisan
dan tulis
3.22 Menganalisis struktur dan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi
kebahasaan teks eksplanasi berkaitan berkaitan dengan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan secara lisan atau tulis dengan
memerhatikan struktur dan
kebahasaan
44

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.23 Menganalisis informasi berupa 4.23 Menyusun bagian-bagian penting


permasalahan aktual yang disajikan dari permasalahan aktual sebagai bahan
dalam ceramah berkaitan dengan bidang untuk disajikan dalam ceramah
pekerjaan berkaitan dengan bidang pekerjaan

3.24 Menganalisis isi, struktur, dan 4.24 Mengonstruksi ceramah


kebahasaan dalam ceramah berkaitan berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan memerhatikan aspek kebahasaan dan
menggunakan struktur yang tepat
3.25 Mendeskripsikan butir-butir penting 4.25 Menyajikan butir-butir penting
dari satu buku pengayaan (nonfiksi) dari satu buku pengayaan (nonfiksi)
berkaitan dengan bidang pekerjaan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan
dibaca
3.26 Menemukan butir-butir penting 4.26 Menyajikan persamaan dan
dari dua buku pengayaan berkaitan perbedaan isi dua buku pengayaan
dengan bidang pekerjaan (nonfiksi) berkaitan dengan bidang pekerjaan
yang dibaca (nonfiksi) yang dibaca
3.27 Menganalisis pesan dari satu 4.27 Menyusun ulasan terhadap pesan
buku fiksi yang dibaca dari satu buku fiksi yang dibaca
3.28 Mendeskripsikan informasi 4.28 Melengkapi informasi dalam
penting yang ada dalam proposal proposal berkaitan dengan bidang
kegiatan atau penelitian berkaitan pekerjaan supaya lebih efektif
dengan bidang pekerjaan
3.29 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.29 Merancang sebuah proposal karya
kebahasaan suatu proposal berkaitan ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah yang
diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan 4.30 Merancang informasi, tujuan, dan
dan esensi sebuah karya ilmiah esensi yang harus disajikan dalam karya
berkaitan dengan bidang pekerjaan ilmiah berkaitan dengan bidang
yang dibaca pekerjaan
45

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.31 Menganalisis sistematika dan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya


kebahasaan karya ilmiah berkaitan ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika,
dan kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai 4.32 Menyajikan isi sebuah resensi
resensi berkaitan dengan bidang berkaitan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan untuk menemukan memerhatikan hasil perbandingan
sistematika sebuah resensi beberapa teks resensi
3.33 Menganalisis kebahasaan resensi 4.33 Mengkonstruksi sebuah resensi
dalam kumpulan cerpen atau novel dari buku kumpulan cerita pendek atau
setidaknya dua karya yang berbeda novel yang sudah dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak 4.34 Mempertunjukkan salah satu tokoh
demi babak, dan konflik dalam drama dalam drama yang dibaca atau ditonton
yang dibaca atau ditonton secara lisan
3.35 Menganalisis isi dan kebahasaan 4.35 Mendemonstrasikan sebuah
drama yang dibaca atau ditonton naskah drama dengan memerhatikan isi
dan kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari dua 4.36 Menyusun ulasan terhadap pesan
buku fiksi (novel dan buku kumpulan dari dua buku kumpulan puisi yang
puisi) yang dibaca dikaitkan dengan situasi kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan 4.37 Menyajikan simpulan sistematika
sistematika surat lamaran pekerjaan dan unsur-unsur isi surat lamaran baik
yang dibaca secara lisan maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur kebahasaan 4.38 Menyusun surat lamaran pekerjaan
surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
3.39 Menganalisis informasi, yang 4.39 Mengonstruksi nilai-nilai dari
mencakup orientasi, rangkaian informasi cerita sejarah dalam sebuah
kejadian yang saling berkaitan, teks eksplanasi
komplikasi dan resolusi, dalam cerita
sejarah lisan atau tulis
3.40 Menganalisis kebahasaan cerita 4.40 Menulis cerita sejarah pribadi
atau novel sejarah dengan memerhatikan kebahasaan
46

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.41 Mendeskripsikan informasi 4.41 Menyeleksi ragam informasi


(pendapat, alternatif solusi dan sebagai bahan teks editorial berkaitan
simpulan terhadap suatu isu) dalam dengan bidang pekerjaan baik secara
teks editorial berkaitan dengan bidang lisan maupun tulis
pekerjaan
3.42 Menganalisis struktur dan 4.42 Merancang teks editorial berkaitan
kebahasaan teks editorial berkaitan bidang pekerjaan dengan memerhatikan
dengan bidang pekerjaan struktur dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi
(kumpulan cerita pendek atau buku tentang satu topik baik secara
kumpulan puisi) dan satu buku lisan maupun tulis
pengayaan (nonfiksi) yang dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan sesuai 4.44 Mengonstruksi makna dan tujuan
bidang pekerjaan isi teks iklan sesuai bidang pekerjaan
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai bidang
kebahasaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan dengan memerhatikan
pekerjaan struktur dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
3.46 Mengevaluasi informasi, baik fakta 4.46 Menyusun opini dalam bentuk
maupun opini, dalam sebuah artikel artikel berkaitan dengan bidang
berkaitan pekerjaan
dengan bidang pekerjaan yang dibaca
3.47 Menganalisis kebahasaan artikel 4.47 Mengonstruksi sebuah artikel
dan/atau buku ilmiah berkaitan dengan berkaitan bidang pekerjaan dengan
bidang pekerjaan memerhatikan fakta dan kebahasaan
3.48 Mendeskripsikan isi dan sistematika 4.48 Menyajikan simpulan sistematika
surat dinas berkaitan dengan bidang dan unsur-unsur isi surat dinas
pekerjaan berkaitan dengan bidang pekerjaan baik
secara lisan maupun tulis
3.49 Menganalisis unsur kebahasaan 4.49 Menyusun surat dinas yang
surat dinas yang sesuai bidang pekerjaan berkaitan bidang pekerjaan dengan
memerhatikan isi, sistematika dan
47

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

kebahasaan
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang 4.50 Menulis refleksi tentang nilai- nilai
terdapat dalam sebuah buku pengayaan yang terkandung dalam sebuah buku
(nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi) pengayaan (nonfiksi) dan satu buku
drama (fiksi)
48

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH


KEJURUAN

Mata Pelajaran : Matematika (A)


Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
49

Tabel 8: Kompeteni Inti dan Kompetensi Dasar Matematika


KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, prosedural, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan bidang kajian Matematika.
dan lingkup kajian Matematika pada
Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik, detil, dan
bimbingan dengan mutu dan kuantitas
kompleks, berkenaan dengan ilmu
yang terukur sesuai dengan standar
pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
kompetensi kerja.
dan humaniora dalam konteks
Menunjukkan keterampilan menalar,
pengembangan potensi diri sebagai
mengolah, dan menyaji secara efektif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kerja, warga masyarakat nasional,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
regional, dan internasional.
dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
50

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan konsep bilangan 4.1 Menyajikan penyelesaian masalah


berpangkat, bentuk akar dan logaritma bilangan berpangkat, bentuk akar dan
dalam menyelesaikan masalah logaritma
3.2 Menerapkan persamaan dan 4.2 Menyajikan penyelesaian masalah
pertidaksamaan nilai mutlak bentuk yang berkaitan dengan persamaan dan
linear satu variabel pertidaksamaan nilai mutlak bentuk
linear satu variabel
3.3 Menentukan nilai variabel pada 4.3 Menyelesaikan masalah sistem
sistem persamaan linear dua variabel persamaan linier dua variabel
dalam masalah kontekstual
3.4 Menentukan nilai maksimum dan 4.4 Menyelesaikan masalah
minimum permasalahan kontekstual kontekstual yang berkaitan dengan
yang berkaitan dengan program linear program linear dua variabel
dua variabel
3.5 Menganalisis barisan dan deret 4.5 Menyelesaikan masalah
aritmetika kontekstual yang berkaitan dengan
barisan dan deret aritmatika

3.6 Menganalisis barisan dan deret 4.6 Menyelesaikan masalah


geometri kontekstual yang berkaitan dengan
barisan dan deret geometri

3.7 Menganalisis pertumbuhan, 4.7 Menyelesaiakan masalah


peluruhan, bunga dan anuitas kontekstual yang berkaitan dengan
pertumbuhan, peluruhan, bunga dan
anuitas
3.8 Menentukan perbandingan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
trigonometri pada segitiga siku- berkaitan dengan perbandingan
siku trigonometri pada segitiga siku-siku

3.9 Menentukan nilai sudut berelasi 4.9 Menyelesaikan masalah nilai sudut
diberbagai kuadran berelasi diberbagai kuadran
51

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.10 Menentukan koordinat kartesius 4.10 Menyelesaikan masalah


menjadi koordinat kutub dan perubahan koordinat kartesius menjadi
sebaliknya koordinat kutub dan sebaliknya

3.11 Menerapkan nilai perbandingan 4.11 Menyajikan grafik fungsi


trigonometri pada grafik fungsi trigonometri
trigonometri

3.12 Menerapkan aturan sinus dan 4.12 Menyelesaikan permasalah


kosinus kontekstual dengan aturan sinus dan
kosinus
3.13 Menentukan luas segitiga pada 4.13 Menyelesaikan masalah
trigonometri kontekstual yang berkaitan dengan
luas segitiga pada trigonometri

3.14 Menganalisis nilai sudut dengan 4.14 Menyelesaikan nilai nilai sudut
rumus jumlah dan selisih dua sudut dengan rumus jumlah dan selisih dua
sudut
3.15 Menerapkan operasi matriks 4.15 Menyelesaikan masalah yang
dalam menyelesaiakan masalah yang berkaitan dengan matriks
berkaitan dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, 4.16 Menyelesaikan masalah yang
invers dan tranpos pada ordo 2 x 2 dan berkaitan dengan determinan, invers
nilai determinan dan tranpos pada dan tranpose pada ordo 2 x 2 serta
ordo 3 x 3 nilai determinan dan tranpos pada
ordo 3 x 3
3.17 Menentukan nilai besaran vektor 4.17 Menyelesaikan masalah yang
pada dimensi dua berkaitan dengan nilai besaran vektor
pada dimensi dua
3.18 Menentukan nilai besaran vektor 4.18 Menyelesaikan masalah yang
pada dimensi tiga berkaitan dengan nilai besaran vektor
pada dimensi tiga
3.19 Menentukan nilai variabel pada 4.19 Menyelesaikan masalah yang
persamaan dan fungsi kuadrat berkaitan dengan persamaan dan
52

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

fungsi kuadrat
3.20 Menganalisis operasi komposisi 4.20 Menyelesaikan masalah operasi
dan operasi invers pada fungsi komposisi dan operasi invers pada
fungsi
3.21 Menentukan persamaan lingkaran 4.21 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan persamaan lingkaran

3.22 Menganalisis masalah kontekstual 4.22 Menyelesaikan masalah


yang berkaitan dengan logika kontekstual yang berkaitan dengan
matematika (pernyataan sederhana, logika matematika (pernyataan
negasi pernyataan sederhana, sederhana, negasi pernyataan
pernyataan majemuk, negasi sederhana, pernyataan majemuk ,
pernyataan majemuk dan penarikan negasi pernyataan majemuk dan
kesimpulan) penarikan kesimpulan )
3.23 Menganalisis titik, garis dan 4.23 Menyajikan penyelesaian
bidang pada geometri dimensi tiga masalah yang berkaitan dengan jarak
antara titik ke titik, titik ke garis dan
garis ke bidang pada geometri
dimensi tiga
3.24 Menetukan masalah kontekstual 4.24 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan transformasi kontekstual kontekstual yang
geometri berkaitan dengan transformasi
geometri
3.25 Menganalisis kaidah pencacahan, 4.25 Menyajikan penyelesaian
permutasi dan kombinasi pada masalah kontekstual berkaitan dengan
masalah kontekstual kaidah pencacahan, permutasi dan
kombinasi
3.26 Menentukan peluang kejadian 4.26 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan peluang kejadian

3.27 Mengevaluasi kajian statistika 4.27 Menyelesaikan masalah


dalam masalah kontekstual kontekstual yang berkaitan dengan
kajian statistika
53

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.28 Menganalisis ukuran pemusatan 4.28 Menyelesaikan masalah yang


data tunggal dan data kelompok berkaitan dengan ukuran pemusatan
data tunggal dan data kelompok

3.29 Menganalisis ukuran penyebaran 4.29 Menyelesaikan masalah yang


data tunggal dan data kelompok berkaitan dengan ukuran penyebaran
data tunggal dan data kelompok

3.30 Menentukan nilai limit fungsi 4.30 Menyelesaikan masalah yang


aljabar berkaitan dengan limit fungsi aljabar

3.31 Menentukan turunan fungsi aljabar 4.31 Menyelesaikan masalah yang


menggunakan definisi limit fungsi atau berkaitan dengan turunan fungsi
sifat – sifat turunan fungsi serta aljabar
penerapannya

3.32 Menganalisis keberkaitan turunan 4.32 Menyelesaikan masalah


pertama fungsi dengan nilai kontekstual yang berkaitan dengan
maksimum, nilai minimum, dan selang turunan pertama fungsi aljabar
kemonotonan fungsi, serta kemiringan
garis singgung kurva
3.33 Menentukan nilai integral tak 4.33 Menyelesaikan masalah yang
tentu dan tertentu fungsi aljabar berkaitan dengan integral tak tentu dan
tertentu fungsi aljabar

3.34 Menentukan luas permukaan dan 4.34 Menyelesaikan masalah luas


volume benda putar dengan permukaan dan volume benda putar
menggunakan integral tertentu dengan menggunakan integral
tertentu
54

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH


KEJURUAN

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (A)


Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap
sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
55

Tabel 9: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia


KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, prosedural, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan bidang kajian Sejarah
dan lingkup kajian Sejarah Indonesia Indonesia.
pada tingkat teknis, spesifik, detil,
Menampilkan kinerja di bawah
dan kompleks, berkenaan dengan
bimbingan dengan mutu dan kuantitas
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
yang terukur sesuai dengan standar
budaya, dan humaniora dalam
kompetensi kerja.
konteks pengembangan potensi diri
Menunjukkan keterampilan menalar,
sebagai bagian dari keluarga,
mengolah, dan menyaji secara efektif,
sekolah, dunia kerja, warga
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
masyarakat nasional, regional, dan
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
internasional.
dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
56

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami konsep dasar 4.1 Menyajikan hasil pemahaman


sejarah (berpikir kronologis, tentang konsep dasar sejarah (berpikir
diakronik, sinkronik, ruang dan kronologis, diakronik, sinkronik, ruang
waktu serta perubahan dan dan waktu serta perubahan dan
keberlanjutan) keberlanjutan)
3.2 Menganalisis kehidupan 4.2 Menyajikan informasi
manusia dan hasil-hasil budaya mengenai manusia dan hasil- hasil
masyarakat Pra Aksara budaya khususnya masyarakat Pra
Indonesia Aksara Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai teori 4.3 Mengolah informasi tentang
tentang proses masuknya agama dan berbagai teori masuknya agama dan
kebudayaan Hindu dan Buddha kebudayaan Hindu dan Buddha serta
serta pengaruhnya terhadap pengaruhnya terhadap kehidupan
kehidupan masyarakat Indonesia masyarakat Indonesia
(pemerintahan, budaya) (pemerintahan, budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori 4.4 Menyajikan hasil analisis
tentang proses masuknya agama dan berbagai teori tentang proses
kebudayaan Islam serta pengaruhnya masuknya agama dan kebudayaan
terhadap kehidupan masyarakat Islam serta pengaruhnya terhadap
Indonesia (ekonomi, pemerintahan, kehidupan masyarakat Indonesia
budaya) (ekonomi, pemerintahan, budaya)

3.5 3Menganalisis proses masuk 4.5 Mengolah informasi tentang


dan perkembangan penjajahan bangsa proses masuk dan perkembangan
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Inggris) ke Indonesia Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia
3.6 Menganalisis dampak politik, 4.6 Menalar dampak politik,
budaya, sosial, ekonomi, dan budaya, sosial, ekonomi, dan
pendidikan pada masa penjajahan pendidikan pada masa penjajahan
bangsa Eropa, lahirnya pergerakan bangsa Eropa lahirnya pergerakan
nasional dan peristiwa sumpah nasional dan peristiwa sumpah
pemuda pemuda
3.7 Menganalisis peristiwa 4.7 Menalar peristiwa proklamasi
57

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

proklamasi kemerdekaan dan kemerdekaan dan pembentukan


pembentukan pemerintahan pertama pemerintahan pertama Republik
Republik Indonesia, serta maknanya Indonesia, serta maknanya bagi
bagi kehidupan sosial, budaya, kehidupan sosial, budaya, ekonomi,
ekonomi, politik, dan pendidikan politik, dan pendidikan bangsa
bangsa Indonesia Indonesia
3.8 Menganalisis strategi dan 4.8 Mengolah informasi tentang
bentuk perjuangan bangsa Indonesia strategi dan bentuk perjuangan bangsa
dalam upaya mempertahankan Indonesia dalam upaya
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan mempertahankan kemerdekaan dari
Belanda ancaman Sekutu dan Belanda

3.9 Mengevaluasi upaya bangsa 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan


indonesia dalam menghadapi ancaman tentang upaya bangsa Indonesia dalam
disintegrasi bangsa antara lain PKI menghadapi ancaman disintegrasi
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi bangsa antara lain PKI Madiun 1948,
Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30- DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS,
S/PKI PRRI, Permesta, G-30- S/PKI

3.10 Mengevaluasi perkembangan 4.10 Menyajikan hasil telaah tentang


kehidupan politik dan ekonomi Bangsa perkembangan kehidupan politik dan
Indonesia pada masa awal ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
kemerdekaan sampai dengan masa awal kemerdekaan sampai masa
Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin

3.11 Mengevaluasi perkembangan 4.11 Mengolah informasi tentang


kehidupan politik dan ekonomi Bangsa pekembangan kehidupan politik dan
Indonesia pada masa Orde Baru ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
sampai dengan awal Reformasi, serta Orde Baru sampai dengan awal
peranan mahasiswa dan pemuda dalam Reformasi, serta peranan mahasiswa
perubahan politik dan ketatanegaraan dan pemuda dalam perubahan politik
Indonesia dan ketatanegaraan Indonesia
58

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.12 Mengevaluasi peran bangsa 4.12 Menyajikan hasil telaah tentang


Indonesia dalam perdamaian dunia peran bangsa Indonesia dalam
antara lain KAA, Misi Garuda, perdamaian dunia antara lain KAA,
Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Misi Garuda, Deklarasi Djuanda,
Blok, dan ASEAN, OKI, dan Jakarta Gerakan Non Blok, dan ASEAN, OKI,
Informal Meeting dan Jakarta Informal Meeting

3.13 Mengevaluasi kehidupan Bangsa 4.13 Membuat studi evaluasi tentang


Indonesia dalam mengembangkan kehidupan Bangsa Indonesia dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi pada mengembangkan ilmu pengetahuan
era kemerdekaan (sejak proklamasi dan teknologi di era kemerdekaan
sampai dengan Reformasi) (sejak proklamasi sampai dengan
Reformasi)
59

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH


KEJURUAN

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris (A)


Jam Pelajaran : 352 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut.
60

Tabel 10: kompetensi inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris


KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, prosedural dasar, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan bidang kajian Bahasa Inggris.
dan lingkup kajian Bahasa Inggris
Menampilkan kinerja di bawah
pada tingkat teknis, spesifik, detil,
bimbingan dengan mutu dan kuantitas
dan kompleks, berkenaan dengan
yang terukur sesuai dengan standar
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
kompetensi kerja.
budaya, dan humaniora dalam
Menunjukkan keterampilan menalar,
konteks pengembangan potensi diri
mengolah, dan menyaji secara efektif,
sebagai bagian dari keluarga,
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
sekolah, dunia kerja, warga
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
masyarakat nasional, regional, dan
dalam ranah abstrak terkait dengan
internasional.
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung
61

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.1 Menyusun teks interaksi


teks, dan unsur kebahasaan teks transaksional lisan dan tulis pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait jati diri dan jati diri, dengan memperhatikan fungsi
hubungan keluarga, sesuai dengan sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
unsur kebahasaan pronoun: subjective, konteks penggunaannya
objective, possessive)
3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.2 Menyusun teks interaksi
teks, dan unsur kebahasaan teks interpersonal lisan dan tulis sederhana
interaksi interpersonal lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberikan
yang melibatkan tindakan memberikan ucapan selamat bersayap (extended),
ucapan selamat bersayap (extended), dan responnya dengan memperhatikan
dan responnya, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
3.3 Menganalisis fungsi sosial, 4.3 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan transaksional lisan dan tulis pendek
teks interaksi transaksional lisan dan dan sederhana yang melibatkan
tulis yang melibatkan tindakan tindakan memberi dan meminta
memberi dan meminta informasi informasi terkait niat melakukan suatu
terkait niat melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan
tindakan/kegiatan, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan be going to, would dan sesuai konteks penggunaannya.
like to)
3.4 Menganalisis fungsi sosial, 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan dan
struktur teks, dan unsur kebahasaan tulis, pendek dan sederhana, terkait
beberapa teks deskriptif lisan dan orang, benda dan tempat, dengan
tulis dengan memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial, struktur
informasi pendek dan sederhana teks, dan unsur kebahasaan, secara
terkait orang, benda dan tempat benar dan sesuai konteks
62

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

sesuai dengan konteks


penggunaannya
3.5 Menganalisis fungsi sosial, 4.5 Menyusun teks khusus dalam bentuk
struktur teks, dan unsur kebahasaan pemberitahuan (announcement), lisan dan
beberapa teks khusus dalam bentuk tulis, pendek dan sederhana, dengan
pemberitahuan (announcement), memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan memberi dan meminta teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
informasi terkait kegiatan dan sesuai konteks
sekolah/tempat kerja, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi
teks, dan 4unsur kebahasaan teks transaksional, lisan dan tulis, pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana, yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan unsur dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian
keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu lampau
yang dilakukan/terjadi di waktu lampau yang merujuk waktu terjadinya dan
yang merujuk waktu terjadinya dan kesudahannya, dengan memperhatikan
kesudahannya, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
kebahasaan simple past tense vs konteks
present perfect tense)
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.7 Menyusun teks recount lisan dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa tulis, pendek dan sederhana, terkait
teks recount lisan dan tulis dengan peristiwa/pengalaman, dengan
memberi dan meminta informasi terkait memperhatikan fungsi sosial, struktur
peristiwa/pengalaman sesuai dengan teks, dan unsur kebahasaan, secara benar
konteks penggunaannya dan sesuai konteks
3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.8 Menyajikan teks naratif pendek dan
teks, dan unsur kebahasaan beberapa sederhana terkait legenda rakyat secara
teks naratif lisan dan tulis dengan lisan dan tulis dengan memperhatikan
memberi dan meminta informasi terkait fungsi social, struktur teks dan unsur
legenda rakyat sederhana, sesuai kebahasaan secara benar dan sesuai
63

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


dengan konteks penggunaannya konteks
3.9 Menganalisis fungsi social, struktur 4.9 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks dan unsur kebahasaan beberapa memo, menu, jadwal dan tanda-tanda
teks khusus dalam bentuk memo, (signs) lisan dan tulis, pendek dan
menu, schedule dan signs dengan sederhana, dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta informasi terkait sosial, struktur teks dan unsur
kegiatan sekolah atau tempat kerja, kebahasaan secara benar dan sesuai
sesuai dengan konteks penggunaannya konteks
di dunia kerja
3.10 Menerapkan fungsi social, 4.10 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur kebahasaan teks transaksional lisan dan tulis yang
interaksi transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan member dan
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait perbandingan
meminta informasi terkait kata sifat dengan memperhatikan fungsi
perbandingan kata sifat sesuai dengan social, struktur teks dan unsur
bidang keahlian dan konteks kebahasaan yang benar dan sesuai
penggunaannya konteks
3.11 Menganalisis fungsi social, 4.11 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur kebahasaan teks transaksional lisan dan tulis, pendek dan
interaksi transaksional lisan dan tulis sederhana, yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi tentang
meminta informasi tentang petunjuk petunjuk arah (direction) dengan
arah (direction) sesuai dengan konteks memperhatikan fungsi social, struktur
penggunaannya di dunia kerja teks dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks di dunia kerja
3.12 Menganalisis fungsi social, 4.12 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur kebahasaan transaksional lisan dan tulis, pendek
teks interaksi transaksional yang dan sederhana yang melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan memberi dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait kegiatan/tugas-tugas rutin sederhana
kegiatan/tugas-tugas rutin sederhana (simple routine tasks) dengan
(simple routine tasks) sesuai dengan memperhatikan fungsi social, struktur
konteks penggunaan di dunia kerja teks dan unsur kebahasaan yang benar
64

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


dan sesuai konteks dunia kerja
3.13 Menganalisis fungsi sosial, 4.13 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan transaksional, lisan dan tulis, pendek dan
teks interaksi transaksional lisan dan sederhana, yang melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta informasi terkait saran dan tawaran, dengan
saran dan tawaran, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan should, can) dan sesuai konteks
3.14 Menganalisis fungsi sosial, 4.14 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan transaksional, lisan dan tulis, pendek dan
teks interaksi transaksional lisan dan sederhana, yang melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan
pendapat dan pikiran, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan I think, I suppose, in dan sesuai konteks
my opinion)
3.15 Menerapkan fungsi social, 4.15 Menuliskan kembali teks pesan
struktur teks dan unsur kebahasaan teks sederhana lewat telephone terkait tempat
interaksi transaksional yang melibatkan kerja dengan memperhatikan fungsi
tindakan memberi dan meminta sosial, struktur teks dan unsur
informasi terkait pesan sederhana lewat kebahasaan secara benar dan sesuai
telephone (taking simple phone konteks dunia kerja
message) sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja
3.16 Menganalisis fungsi 6sosial, 4.16 Menyusun teks khusus dalam bentuk
struktur teks, dan 6unsur kebahasaan undangan resmi lisan dan tulis, terkait
beberapa teks khusus dalam bentuk kegiatan sekolah/tempat kerja, dengan
undangan resmi dengan memberi dan memperhatikan fungsi 6nsure, struktur
meminta informasi terkait kegiatan teks, dan 6unsur kebahasaan, secara
sekolah/tempat kerja sesuai dengan benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya
65

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.17 Membedakan fungsi sosial, 4.17 Menyusun teks khusus dalam bentuk
struktur teks, dan unsur kebahasaan surat pribadi terkait kegiatan diri sendiri
beberapa teks khusus dalam bentuk dan orang sekitarnya, lisan dan tulis,
surat pribadi dengan memberi dan dengan memperhatikan fungsi sosial,
menerima informasi terkait kegiatan struktur teks, dan unsur kebahasaan,
diri sendiri dan orang sekitarnya, sesuai secara benar dan sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya
3.18 Menganalisis fungsi sosial, 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan dan
struktur teks, dan unsur kebahasaan tulis, dalam bentuk manual terkait
beberapa teks prosedur lisan dan tulis penggunaan teknologi dan kiat-kiat
dengan memberi dan meminta (tips), dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait manual penggunaan sosial, struktur teks, dan unsur
teknologi dan kiat-kiat (tips), pendek kebahasaan, secara benar dan sesuai
dan sederhana, sesuai dengan bidang konteks
keahlian dan konteks penggunaannya
3.19 Menganalisis fungsi sosial, 4.19 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan transaksional lisan dan tulis yang
teks interaksi transaksional lisan dan melibatkan tindakan memberi dan
tulis yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian
keadaan /tindakan/ kegiatan/ kejadian tanpa perlu menyebutkan pelakunya
tanpa perlu menyebutkan pelakunya dalam teks ilmiah, dengan
dalam teks ilmiah, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya. (Perhatikan teks, dan unsur kebahasaan yang benar
unsur kebahasaan passive voice) dan sesuai konteks
3.20 Menganalisis fungsi sosial, 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan
untuk menyatakan dan menanyakan tentang pengandaian jika terjadi suatu
tentang pengandaian jika terjadi suatu keadaan/ kejadian/peristiwa di waktu
keadaan/ kejadian/peristiwa di waktu yang akan datang, dengan
yang akan datang, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
66

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.21 Menganalisis struktur teks dan 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual
unsur kebahasaan untuk melaksanakan (factual report), lisan dan tulis,
fungsi sosial teks factual report dengan sederhana, tentang orang, binatang,
menyatakan dan menanyakan tentang benda, gejala dan peristiwa alam dan
teks ilmiah faktual tentang orang, sosial, terkait dengan mata pelajaran
binatang, benda, gejala dan peristiwa lain
alam dan sosial, sederhana, sesuai
dengan konteks pembelajaran di
pelajaran lain
3.22 Menganalisis fungsi sosial, 4.22 Menyusun teks eksposisi analitis
struktur teks, dan unsur kebahasaan tulis, terkait isu aktual, dengan
beberapa teks eksposisi analitis lisan memperhatikan fungsi sosial, struktur
dantulis dengan memberi dan meminta teks, dan unsur kebahasaan, secara
informasi terkait isu aktual, sesuai benar dan sesuai konteks
dengan konteks penggunaannya
3.23 Menganalisis fungsi social, 4.23 Menyusun teks biografi tokoh
struktur teks dan unsur kebahasaan lisan dan tulis, pendek dan sederhana,
pada teks biografi tokoh sesuai dengan dengan memperhatikan fungsi sosial,
konteks penggunaannya struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks
3.24 Menganalisis fungsi sosial, 4.24 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan transaksional lisan dan tulis yang
teks interaksi transaksional lisan dan melibatkan tindakan memberi dan
tulis yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait hubungan
memberi dan meminta informasi terkait sebab akibat, dengan memperhatikan
hubungan sebab akibat, sesuai dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
konteks penggunaannya. (Perhatikan kebahasaan yang benar dan sesuai
unsur kebahasaan because of, due to, konteks
thanks to.)
3.25 Menganalisis fungsi social, 4.25 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur kebahasaan teks transaksional tulis yang melibatkan
interaksi transaksional yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
tindakan memberi dan meminta informasi terkait penulisan laporan
67

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


informasi terkait penulisan laporan sederhana dengan memperhatikan
sederhana fungsi social, struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai
dengan konteks penggunaannya di
dunia kerja
3.26 Menganalisis fungsi social, 4.26 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur kebahasaan teks transaksional lisan yang melibatkan
interaksi transaksional yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
tindakan memberi dan meminta informasi terkait penyajian laporan
informasi terkait penyajian laporan dengan memperhatikan fungsi social,
secara lisan (report presentation) struktur teks dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai dengan konteks
penggunaannya di dunia kerja
3.27 Menganalisis fungsi sosial, 4.27 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan interpersonal lisan dan tulis sederhana
teks interaksi interpersonal lisan dan yang melibatkan tindakan
tulis yang melibatkan tindakan menawarkan jasa, dan menanggapinya
menawarkan jasa, serta dengan memperhatikan fungsi sosial,
menanggapinya, sesuai dengan konteks struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. (Perhatikan unsur yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan May I help you? What can I
do for you? What if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, 4.28 Menyusun teks khusus surat
struktur teks, dan unsur kebahasaan lamaran kerja, yang memberikan
beberapa teks khusus dalam bentuk informasi antara lain jati diri, latar
surat lamaran kerja, dengan memberi belakang pendidikan/pengalaman
dan meminta informasi terkait jati diri, kerja, dengan memperhatikan fungsi
latar belakang pendidikan/pengalaman sosial, struktur teks, dan unsur
kerja, sesuai dengan konteks kebahasaan, secara benar dan sesuai
penggunaannya konteks
3.29 Menganalisis fungsi sosial, 4.29 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan transaksional lisan yang melibatkan
teks interaksi transaksional lisan yang tindakan memberi dan meminta
68

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


melibatkan tindakan memberi dan informasi terkait jati diri dalam
meminta informasi terkait jati diri konteks pekerjaan (wawancara
dalam konteks pekerjaan (wawancara pekerjaan), dengan memperhatikan
pekerjaan) fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks penggunaannya di dunia
kerja.
3.30 Menganalisis fungsi sosial, 4.30 Menyusun teks lisan dan tulis
struktur teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan
untuk menyatakan dan menanyakan tentang keharusan, dengan
tentang keharusan, sesuai dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
konteks penggunaannya teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks
3.31 Menganalisis fungsi sosial, 4.31 Menangkap makna secara
struktur teks, dan unsur kebahasaan kontekstual terkait fungsi sosial,
beberapa teks news item lisan dan tulis struktur teks, dan unsur kebahasaan
dengan memberi dan meminta teks news items lisan dan tulis, dalam
informasi terkait berita sederhana dari bentuk berita sederhana
koran/radio/TV, sesuai dengan konteks koran/radio/TV
penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, 4.32 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur kebahasaan transaksional lisan dan tulis yang
teks interaksi transaksional lisan dan melibatkan tindakan memberi dan
tulis yang melibatkan tindakan meminta informasi terkait
memberi dan meminta informasi terkait pengandaian diikuti oleh
pengandaian diikuti oleh perintah/saran, dengan memperhatikan
perintah/saran, sesuai dengan bidang fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
keahlian dan konteks penggunaannya kebahasaan yang benar dan sesuai
(Perhatikan unsur kebahasaan if dengan konteks
imperative, can, should)
69

2. Deskripsi KI an KD mata pelajaran Muatan Kewilayahan (B)


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Muatan
Kewilayahan (B) adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar
yang bisa dikembangkan sesuai dengan wilayahnya.
70

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH


KEJURUAN

Mata Pelajaran : Seni Budaya (B)


Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
71

Tabel 11: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Seni Budaya


KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional dasar, dengan bidang kajian/kerja Seni
dan metakognitif sesuai dengan Budaya.
bidang dan lingkup kajian/kerja
Menampilkan kinerja di bawah
Seni Budaya pada tingkat
bimbingan dengan mutu dan
teknis, spesifik, detil, dan
kuantitas yang terukur sesuai
kompleks, berkenaan dengan
dengan standar kompetensi kerja.
ilmu pengetahuan, teknologi,
Menunjukkan keterampilan
seni, budaya, dan humaniora
menalar, mengolah, dan menyaji
dalam konteks pengembangan
secara efektif, kreatif, produktif,
potensi diri sebagai bagian dari
kritis, mandiri, kolaboratif,
keluarga, sekolah, dunia kerja,
komunikatif, dan solutif dalam
warga masyarakat nasional,
ranah abstrak terkait dengan
regional, dan internasional.
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung
72

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami konsep budaya 4.1. Mempresentasikan konsep


budaya
3.2 Memahami konsep seni 4.2. Mempresentasikan konsep
seni
3.3 Memahami 4.3. Mempresentasikan konsep
konsep keindahan keindahan
3.4 Menganalisis jenis, fungsi 4.4. Memilah jenis, fungsi dan
dan unsur seni budaya unsur seni budaya
Nusantara Nusantara
3.5 Menganalisis perkembangan 4.5. Merumuskan perkembangan
seni budaya Nusantara seni budaya Nusantara
3.6 Menerapkan apresiasi seni 4.6. Melaksanakan peniruan
budaya Nusantara karya seni budaya
Nusantara
3.7 Menerapkan apresiasi seni 4.7. Melaksanakan apresiasi seni
budaya mancanegara budaya mancanegara
3.8 Menganalisis karya seni 4.8. Mengembangkan karya seni
budaya Nusantara budaya Nusantara
3.9 Mengevaluasi karya seni 4.9. Mempresentasikan hasil
budaya Nusantara evaluasi karya seni budaya
Nusantara
3.10 Merancang karya seni budaya 4.10. Mengkreasi karya seni
Nusantara budaya Nusantara
73

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH


KEJURUAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (B)


Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 Menit)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1)


aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
(4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan
kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik
lebih lanjut.
74

Tabel 12: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Penjaskes

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual, serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, prosedural dasar, dengan bidang kajian Pendidikan
dan metakognitif sesuai Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
dengan bidang dan lingkup
Menampilkan kinerja di bawah
kajian Pendidikan Jasmani,
bimbingan dengan mutu dan
Olahraga dan Kesehatan pada
kuantitas yang terukur sesuai dengan
tingkat teknis, spesifik, detil,
standar kompetensi kerja.
dan kompleks, berkenaan
Menunjukkan keterampilan menalar,
dengan ilmu pengetahuan,
mengolah, dan menyaji secara efektif,
teknologi, seni, budaya, dan
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
humaniora dalam konteks
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
pengembangan potensi diri
dalam ranah abstrak terkait dengan
sebagai bagian dari keluarga,
pengembangan dari yang
sekolah, dunia kerja, warga
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
masyarakat nasional, regional,
melaksanakan tugas spesifik di
dan internasional.
bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung
75

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan teknik dasar 4.1 Mempraktikan teknik dasar


salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola besar untuk permainan bola besar untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
gerak yang baik gerak yang baik
3.2 Menerapkan teknik dasar 4.2 Mempraktikan teknik dasar
salah satu aktifitas olahraga salah satu aktifitas olahraga
permainan bola kecil untuk permainan bola kecil untuk
menghasilkan koordinasi menghasilkan koordinasi
gerak gerak
3.3 Menerapkan salah satu 4.3 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas atletik keterampilan aktifitas atletik
untuk menghasilkan gerak untuk menghasilkan gerak
yang efektif yang efektif
3.4 Menerapkan salah satu 4.4 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas keterampilan aktifitas
olahraga beladiri untuk olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang menghasilkan gerak yang
efektif efektif
3.5 Menerapkan latihan 4.5 Mempraktikan latihan
pengukuran komponen pengukuran komponen
kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh kekuatan, komposisi tubuh
dan kelenturan) dan kelenturan)
menggunakan instrumen menggunakan instrumen
terstandar terstandar
3.6 Menerapkan keterampilan 4.6 Memraktikan keterampilan
rangkaian gerak dasar rangkaian gerak dasar
aktifitas olahraga senam aktifitas olahraga senam
untuk menghasilkan untuk menghasilkan
koordinasi yang baik koordinasi yang baik
76

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.7 Menerapkan keterampilan 4.7 Mempraktikan hasil analisis


gerak rangkaian aktifitas gerakan rangkaian aktifitas
olahraga senam ritmik untuk olahraga senam ritmik untuk
menghasilkan koordinasi yang menghasilkan koordinasi yang
baik baik
3.8 Menerapkan keterampilan 4.8 Mempraktikan keterampilan
salah satu gaya renang pada salah satu gaya renang pada
aktifitas olahraga air aktifitas olahraga air
3.9 Memahami cara perilaku 4.9 Mempresentasikan cara
budaya hidup sehat dalam perilaku budaya hidup sehat
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

3. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Peminatan C1 (Dasar


Bidang Keahlian)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Dasar Bidang
Keahlian (C1), adalah kompetensi inti dan kompetensi
dasar yang ruang lingkup dan kedalaman materi serta
beban belajarnya berlaku sama untuk seluruh
kompetensikeahlian yang berada di dalam satu bidang
keahlian.
77

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Pariwisata

Program Keahlian : Perhotelan & Jasa Pariwisata

Kompetensi Keahlian : Perhotelan (C3)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi
sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian

nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara


berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan


sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
78

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, operasional dasar, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dan dengan bidang kerja Akomodasi
lingkup kerja Perhotelan pada tingkat Perhotelan . Menampilkan kinerja di
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, bawah bimbingan dengan mutu dan
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, kuantitas yang terukur sesuai dengan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora standar kompetensi kerja.
dalam konteks pengembangan potensi
Menunjukkan keterampilan menalar,
diri sebagai bagian dari keluarga,
mengolah, dan menyaji secara efektif,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
nasional, regional, dan internasional.
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
79

Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital Jam


Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)
Tabel 14: Kompetensi Dasar Simulasi dan komunikasi Digital
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan logika dan 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi


algoritma komputer perintah (Command)
3.2 Menerapkan metode peta- 4.2 Membuat peta-minda
minda
3.3 Mengevaluasi paragraf 4.3 Menyusun kembali format
deskriptif, argumentatif, dokumen pengolah kata
naratif dan persuasif
3.4 Menerapkan logika dan 4.4 Mengoperasikan perangkat
operasi perhitungan data lunak pengolah angka
3.5 Menganalisis fitur yang tepat 4.5 Membuat slide untuk
untuk pembuatan slide presentasi
3.6 Menerapkan teknik 4.6 Melakukan presentasi yang
presentasi yang efektif efektif
3.7 Menganalisis pembuatan e- 4.7 Membuat e-book dengan
book perangkat lunak e-book editor
3.8 Memahami 4.8 Merumuskan etika
konsep Kewargaan
Kewargaan Digital
Digital
3.9 Menerapkan teknik 4.9 Melakukan penelusuran
penelusuran Search Engine informasi
3.10 Menganalisis komunikasi sinkron 4.10 Melakukan komunikasi sinkron
dan asinkron dalam jaringan dan asinkron dalam jaringan

3.11 Menganalisis fitur perangkat lunak 4.11 Menggunakan fitur untuk


pembelajaran kolaboratif daring pembelajaran kolaboratif daring
(kelas maya)
3.12 Merancang dokumen tahap 4.12 Membuat dokumen tahap
pra-produksi pra-produksi
80

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.13 Menganalisis produksi video, 4.13 Memproduksi video dan/atau


animasi dan/atau musik digital animasi dan/atau musik digital

3.14 Mengevaluasi pasca- 4.14 Membuat laporan hasil


produksi video, animasi pasca-produksi
dan/atau musik digital
81

Mata Pelajaran : IPA Terapan

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)


Tabel 15: Kompetensi dasar IPA terapan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1. Menerapkan besaran fisika 4.1. Mengukur besaran-besaran


fisika yang digunakan di
bidang pariwisata
3.2. Menganalisis hubungan 4.2. Memecahkan masalah gerak
gaya, usaha, dan energi benda di bidang pariwisata
dalam masalah gerak berdasarkan konsep gaya,
usaha, dan energi
3.3. Menganalisis elatisitas dan 4.3. Melakukan percobaan
tegangan permukaan elastisitas dan tegangan
permukaan di bidang
pariwisata
3.4. Menganalisis hubungan 4.4. Melakukan percobaan
suhu dan kalor pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu, wujud, dan
bentuk benda di bidang
pariwisata
3.5. Menerapkan besaran listrik 4.5. Menghitung biaya energi listrik
yang digunakan berdasarkan
pemakaian dan teknologi alat-
alat elektonik di bidang
pariwisata.
3.6. Menganalisis materi dan 4.6. Melakukan percobaan
perubahannya perubahan materi di bidang
pariwisata
3.7. Menganalisis campuran dan 4.7. Melakukan percobaan
senyawa campuran dan senyawa di
bidang pariwisata
3.8. Menganalisis larutan dan 4.8. Membuat larutan pada
konsentrasi larutan konsentrasi tertentu di bidang
82

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

pariwisata
3.9. Menganalisis asam, basa, 4.9. Melakukan percobaan sifat
dan garam asam, basa, dan garam di
bidang pariwisata
3.10. Mengevaluasi sistem koloid 4.10. Melakukan percobaan untuk
membuktikan sistem koloid di
bidang pariwisata
3.11. Menganalisis reaksi oksidasi dan 4.11. Melakukan percobaan reaksi
reduksi oksidasi dan reduksi di bidang
pariwisata
3.12. Menganalisis makromolekul 4.12. Menguji secara kualitatif
kandungan karbohidrat, protein
dan lemak dalam bahan yang
digunakan di bidang
pariwisata
3.13. Memahami sifat, jenis, dan 4.13. Melakukan identifikasi dampak
dampak penggunaan polimer dari penggunaan polimer di
bidang pariwisata
3.14. Menganalisis dampak 4.14. Melakukan penanganan limbah
pencemaran terhadap di bidang pariwisata untuk
keseimbangan ekosistem menjaga keseimbangan
ekosistem
83

Mata Pelajaran : Kepariwisataan

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)


Tabel 16: Kompetensi Dasar kepariwisataan
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami industri pariwisata 4.1 Mengelompokkan industri


pariwisata
3.2 Memahami motivasi tujuan 4.2 Mengklasifikasi motivasi tujuan
perjalanan, karateristik perjalanan, karateristik
wisatawan dan pola wisatawan dan pola
pengeluaran wisatawan pengeluaran wisatawan
berdasarkan usia, jenis berdasarkan usia, jenis
kelamin dan status keluarga kelamin dan status keluarga
saat perjalanan wisata saat perjalanan wisata
3.3 Menganalisis dampak 4.3 Memberikan solusi tentang
industri pariwisata dampak industri pariwisata
3.4 Menganalisis modal dasar 4.4 Membuat perencanaan modal
pengembangan pariwisata dasar pengembangan pariwisata

3.5 Memahami jenjang karir dalam 4.5 Mengelompokkan jenjang karir


organisasi industri pariwisata dalam organisasi
kepariwisataan
3.6 Memahami organisasi 4.6 Mengklasifikasikan
kepariwisataan (nasional, organisasi kepariwisataan
regional dan internasional) (nasional, regional dan
internasional)
3.7 Menganalisis potensi dan daya 4.7 Membuat perencanaan daya tarik
tarik wisata wisata
3.8 Menganalisis dokumen perjalanan 4.8 Mengelola dokumen perjalanan

3.9 Menganalisis usaha jasa 4.9 Menyusun rencana usaha jasa


wisata wisata
3.10 Menganalisis usaha sarana 4.10 Menyusun rencana usaha
wisata sarana wisata
84

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.11 Mengevaluasi publisitas 4.11 Mengembangkan rancangan


pariwisata publisitas pariwisata

4. Deskripsi KI dan KD mata pelajaran Peminatan Kejuruan C2


(Dasar Program Keahlian)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Program
Keahlian (C2), adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar
yang ruang lingkup dan kedalaman materi serta beban
belajarnya berlaku sama untuk seluruh kompetensi keahlian
yang berada di dalam satu program keahlian. (lampiran no 8)
85

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Pariwisata

Program Keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata

Kompetensi Keahlian : Perhotelan (C1)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi
sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
86

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, operasional dasar, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan lingkup Simulasi dan
dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang
Komunikasi Digital, dan Dasar Pariwisata.
Bidang
Menampilkan kinerja di bawah
Pariwisata pada tingkat teknis, bimbingan dengan mutu dan kuantitas
spesifik, detil, dan kompleks, yang terukur sesuai dengan standar
berkenaan dengan ilmu kompetensi kerja.
pengetahuan, teknologi, seni,
Menunjukkan keterampilan menalar,
budaya, dan humaniora dalam
mengolah, dan menyaji secara efektif,
konteks pengembangan
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
potensi diri sebagai bagian dari kolaboratif, komunikatif, dan solutif
keluarga, sekolah, dunia kerja, dalam ranah abstrak terkait dengan
warga masyarakat nasional,
pengembangan dari yang dipelajarinya
regional, dan internasional.
di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
87

Mata Pelajaran : Simulasi dan Komunikasi Digital

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan logika dan 4.1 Menggunakan fungsi-fungsi


algoritma komputer perintah (Command)
3.2 Menerapkan metode peta- 4.2 Membuat peta-minda
minda

3.3 Mengevaluasi paragraf 4.3 Menyusun kembali format


deskriptif, argumentatif, dokumen pengolah kata
naratif, dan persuasif
3.4 Menerapkan logika dan 4.4 Mengoperasikan perangkat
operasi perhitungan data lunak pengolah angka

3.5 Menganalisis fitur yang tepat 4.5 Membuat slide untuk


untuk pembuatan slide presentasi

3.6 Menerapkan teknik presentasi 4.6 Melakukan presentasi yang


yang efektif efektif

3.7 Menganalisis pembuatan e- 4.7 Membuat e-book dengan


book perangkat lunak e-book editor

3.8 Memahami konsep Kewargaan 4.8 Merumuskan etika Kewargaan Digital


Digital
3.9 Menerapkan teknik 4.9 Melakukan penelusuran
penelusuran Search Engine informasi
3.10 Menganalisis komunikasi sinkron 4.10 Melakukan komunikasi sinkron
dan asinkron dalam jaringan dan asinkron dalam jaringan

3.11 Menganalisis fitur perangkat 4.11 Menggunakan fitur untuk


lunak pembelajaran kolaboratif pembelajaran kolaboratif
daring daring (kelas maya)
3.12 Merancang dokumen tahap pra- 4.12 Membuat dokumen tahap pra-
produksi produksi
3.13 Menganalisis produksi video, 4.13 Memroduksi video dan/atau
animasi dan/atau musik digital animasi dan/atau musik digital
88

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.14 Mengevaluasi pasca-produksi 4.14 Membuat laporan hasil pasca-


video, animasi dan/atau musik produksi
digital
89

Mata Pelajaran : IPA Terapan

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1. Menerapkan besaran fisika 4.1. Mengukur besaran-besaran fisika
yang digunakan di bidang pariwisata
3.2. Menganalisis hubungan gaya, 4.2. Memecahkan masalah gerak benda di
usaha, dan energi dalam masalah bidang pariwisata berdasarkan
gerak konsep gaya, usaha, dan energi
3.3. Menganalisis elatisitas dan 4.3. Melakukan percobaan elastisitas dan
tegangan permukaan tegangan permukaan di bidang
pariwisata
3.4. Menganalisis hubungan suhu dan 4.4. Melakukan percobaan pengaruh
kalor kalor terhadap perubahan suhu,
wujud, dan bentuk benda di
bidang pariwisata
3.5. Menerapkan besaran listrik 4.5. Menghitung biaya energi listrik yang
digunakan berdasarkan pemakaian
dan teknologi alat- alat elektonik di
bidang pariwisata.
3.6. Menganalisis materi dan 4.6. Melakukan percobaan perubahan
perubahannya materi dan pemisahan campuran di
bidang pariwisata
3.7. Menganalisis larutan dan 4.7. Membuat larutan pada konsentrasi
konsentrasi larutan tertentu di bidang pariwisata

3.8. Menganalisis asam, basa, dan 4.8. Melakukan percobaan sifat


garam asam, basa, dan garam di
bidang pariwisata
3.9. Mengevaluasi sistem koloid 4.9. Melakukan percobaan untuk
membuktikan sistem koloid di

3.10. Menganalisis reaksi oksidasi dan bidang pariwisata


4.10. Melakukan percobaan reaksi
reduksi oksidasi dan reduksi di bidang
pariwisata
90

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.11. Menganalisis makromolekul 4.11. Menguji secara kualitatif kandungan
karbohidrat, protein dan lemak
dalam bahan yang digunakan di
bidang pariwisata

3.12. Memahami sifat, jenis, dan 4.12. Melakukan identifikasi dampak dari
dampak penggunaan polimer penggunaan polimer di bidang
pariwisata

3.13. Menganalisis dampak 4.13. Melakukan penanganan limbah di


pencemaran terhadap bidang pariwisata untuk menjaga
keseimbangan ekosistem keseimbangan ekosistem
91

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Pariwisata

Program Keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata

Kompetensi Keahlian : Perhotelan (C2)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi
sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
92

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan


menganalisis, dan menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasitentang pengetahuan prosedur kerja yang lazim dilakukan
faktual, konseptual, operasional serta memecahkan masalah sesuai
dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang kerja Perhotelan.
dengan bidang dan lingkup kerja Menampilkan kinerja di bawah
Perhotelan pada tingkat teknis, bimbingan dengan mutu dan kuantitas
spesifik, detil, dan kompleks, yang terukur sesuai dengan standar
berkenaan dengan ilmu kompetensi kerja.
pengetahuan, teknologi, seni,
Menunjukkan keterampilan
budaya, dan humaniora dalam
menalar, mengolah, dan menyaji
konteks pengembangan potensi diri
secara efektif, kreatif, produktif,
sebagai bagian dari keluarga,
kritis, mandiri, kolaboratif,
sekolah, dunia kerja, warga
komunikatif, dan solutif dalam
masyarakat nasional, regional, dan
ranah abstrak terkait dengan
internasional.
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung
93

Mata Pelajaran : Komunikasi Industri Pariwisata

Jam Pelajaran : 108 JP ( @45 menit )

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan teknik 4.1 Melakukan komunikasi di


komunikasi di tempat Kerja tempat Kerja

3.2 Menganalisis pemberian bantuan 4.2 Memberikan pada pelanggan di


kepada pelanggan di dalam dan di dalam dan di luar perusahaan
luar perusahaan
3.3 Menerapkan pemeliharaan 4.3 Melakukan pemeliharaan
standar kinerja pribadi standar kinerja pribadi

3.4 Menerapkan cara bekerja 4.4 Melakukan kerja dalam tim


dalam tim
3.5 Menerapkan teknik komunikasi 4.5 Melakukan komunikasi
denganPelanggan dan Kolega dari denganPelanggan dan Kolega
Berbagai Latar Belakang dari Berbagai Latar Belakang

3.6 Menganalisis Kesalahpahaman 4.6 Menangani Kesalahpahaman


Antarbudaya Antarbudaya

3.7 Mengidentifikasi Situasi Konflik 4.7 Melakukan identifikasi Situasi


Konflik
3.8 Menganalisis penanganan Konflik 4.8 Melakukan penanganan Konflik
3.9 Menganalisis Keluhan Pelanggan 4.9 Memberikan respon atas
KeluhanPelanggan

3.10 Menerapkan teknik 4.10 Melakukan komunikasi Melalui


komunikasi Melalui Telepon Telepon
94

Mata Pelajaran : Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja

Jam Pelajaran : 108 JP ( @ 45 menit )

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami ruang lingkup 4.1 Mempresentasikan ruang lingkup


sanitasi, hygiene dan sanitasi, hygiene dan keselamatan
keselamatan kerja kerja

3.2 Menganalisis personal 4.2 Menerapkan personal hygiene


hygiene
3.3 Menganalisis kecelakaan 4.3 Melakukan identifikasi
kerja kecelakaan kerja
3.4 Menganalisis pertolongan 4.4 Melaksanakan pertolongan pertama
pertama pada kecelakaan pada kecelakaan (P3K)
(P3K)
3.5 Menganalisis pencegahan 4.5 Melakukan pencegahan
terjadinya kebakaran terjadinya kebakaran
3.6 Menerapkan alat pelindung 4.6 Menggunakan alat pelindung diri saat
dirisaat melakukan pekerjaan melakukan pekerjaan

3.7 Menganalisis kesehatan 4.7 Menerapkan kesehatan


lingkungan kerja lingkungan kerja

3.8 Menganalisis limbah yang 4.8 Menangani limbah yang berasal


berasal dari industri dari industri pariwisata
pariwisata
3.9 Menganalisis penyakit 4.9 Melakukan pencegahan terjadinya
akibat kerja penyakit akibat kerja
95

Mata Pelajaran : Administrasi Umum

Jam Pelajaran : 108 JP ( @ 45 menit )

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis dokumen kantor 4.1 Menyusun dokumen kantor

3.2 Menerapkan dasar surat menyurat 4.2 Melakukan surat menyurat

3.3 Menganalisis sistem kearsipan 4.3 Melakukan sistem kearsipan

3.4 Menganalisis penerimaan dan 4.4 Melakukan penerimaan dan


pengeluaran uang pengeluaran uang kas kecil

3.5 Menganalisis bukti pembayaran 4.5 Melakukan pencatatan bukti


pembayaran

3.6 Menganalisis laporan Kas Kecil 4.6 Membuat pembuatan laporan Kas Kecil

3.7 Menerapkan pencarian data komputer 4.7 Mencari Data Komputer

3.8 Menerapkan pembuatan dokumen di 4.8 Membuat Dokumen di dalam Komputer


dalam komputer

3.9 Menganalisis dokumen bisnis 4.9 Menyiapkan dokumen bisnis


96

Mata Pelajaran : Bahasa Asing Pilihan

Jam Pelajaran : 144 JP ( @ 45 menit )

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menerapkan cara menyapa, 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis

berpamitan, mengucapkan terima sederhana untuk merespon

kasih, meminta maaf, meminta perkenalan diri, sapaan,

izin, memberi instruksi dan pamitan, ucapan terima kasih,

memperkenalkan diri, serta cara permintaan maaf, meminta izin,

meresponnya terkait topik Identitas dan instruksi, terkait topik

diri dan Kehidupan sekolah Identitasdiri dan

dengan memperhatikan unsur Kehidupansekolah dengan

kebahasaan, struktur teks dan memperhatikan unsur

unsur budaya yang sesuai konteks kebahasaan, struktur teks dan

penggunaannya. unsur budaya secara benar dan


sesuai konteks.
3.2 Menerapkan cara memberitahu dan 4.2 Menyusun teks lisan dan tulis

menanyakan fakta, perasaan dan sederhana untuk menanyakan

sikap, serta cara meminta dan dan menyatakan

menawarkan barang dan jasa pemberitahuantentang fakta,

terkait topik Identitasdiri dan perasaan dan sikap, serta cara

Kehidupansekolah dengan meminta dan menawarkan

memperhatikan unsur kebahasaan, barang dan jasa terkait topik

struktur teks dan unsur budaya Identitasdiri dan

yang sesuai konteks Kehidupansekolah dengan

penggunaannya. memperhatikan unsur


kebahasaan, struktur teks dan
unsur budaya secara benar dan
sesuai konteks.
97

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.3 Menerapkan secara sederhana 4.3 Menyusun teks lisan dan tulis

unsur kebahasaan dan struktur sederhana untuk

dalam teks terkait topik identitas mengungkapkan Identitasdiri

diri dan kehidupan sekolah yang dan Kehidupansekolah dengan

sesuai konteks penggunaannya. memperhatikan unsur


kebahasaan, struktur teks dan
unsur budaya secara benar dan
4.4 sesuai konteks.
Menyusun teks lisan dan tulis
3.4 Menerapkan cara meminta
perhatian, mengecek pemahaman, sederhana untuk meminta

meminta izin, memuji, serta cara perhatian, mengecek

meresponnya terkait topik pemahaman, meminta izin,

kehidupan keluargadan kehidupan memuji, dan cara meresponnya

sehari-hari, dengan terkait topik kehidupan keluarga

memperhatikan unsur kebahasaan, dan kehidupan sehari-

struktur teks dan unsur budaya haridengan memperhatikan

yang sesuai dengan konteks unsur kebahasaan dan struktur

penggunaannya dalam teks secara benar dan


3.5 Membuat analisis sederhana 4.5 Memproduksi teks lisan dan

tentang unsur kebahasaan dan tulis sederhana untuk

struktur dalam teks terkait topik mengungkapkan informasi

kehidupan keluarga dan kehidupan terkait topik kehidupan

sehari-hariyang sesuai dengan keluarga(lavie familiale) dan

konteks penggunaannya. kehidupan sehari-hari (la vie


quotidienne) dengan
memperhatikan unsur
kebahasaan dan struktur dalam
teks secara benar dan sesuai
dengan konteks.
98

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.6 Membuat analisis sederhana 4.6 Menyusun teks lisan dan tulis

tentangunsur kebahasaan dan sederhana sesuai dengan unsur

budaya yang terdapat dalam karya kebahasaan dan budaya yang

sastra dengan konteks terdapat dalam karya sastra

penggunaannya kebahasaan, struktur teks dan


unsur budaya secara benar dan
sesuai konteks.
99

Mata Pelajaran : Kepariwisataan

Jam Pelajaran : 108 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami industri pariwisata 4.1 Mengelompokkan industry pariwisata
3.2 Memahami motivasi tujuan 4.2 Mengklasifikasi motivasi tujuan
perjalanan, karateristik wisatawan perjalanan, karateristik wisatawan
dan pola pengeluaran wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan
berdasarkan usia, jenis kelamin dan berdasarkan usia, jenis kelamin dan
status keluarga saat perjalanan status keluarga saat perjalanan wisata
wisata
3.3 Menganalisis dampak industri 4.3 Merumuskan solusi tentang dampak
pariwisata industri pariwisata

3.4 Menganalisis modal dasar 4.4 Membuat perencanaan modal dasar


pengembangan pariwisata pengembangan pariwisata

3.5 Memahami jenjang karir dalam 4.5 Mengelompokkan jenjang karir dalam
organisasi industri pariwisata organisasi kepariwisataan

3.6 Memahami organisasi 4.6 Mengklasifikasikan organisasi


kepariwisataan (nasional, regional kepariwisataan (nasional, regional
dan internasional) dan internasional)
3.7 Menganalisis potensi dan daya tarik 4.7 Membuat perencanaan daya tarik
wisata wisata
3.8 Menganalisis dokumen perjalanan 4.8 Mengelola dokumen perjalanan
3.9 Menganalisis usaha jasa wisata 4.9 Menyusun rencana usaha jasa wisata
3.10 Menganalisis usaha sarana wisata 4.10 Menyusun rencana usaha sarana
wisata
3.11 Mengevaluasi publisitas pariwisata 4.11 Mengembangkan rancangan
publisitas pariwisata
100

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Pariwisata

Program Keahlian : Perhotelan & Jasa Pariwisata

Kompetensi Keahlian : Perhotelan (C3)

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek


kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi
sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
101

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan mengevaluasi menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual, prosedur kerja yang lazim dilakukan
konseptual, operasional dasar, dan serta memecahkan masalah sesuai
metakognitif sesuai dengan bidang dengan bidang kerja Akomodasi
dan lingkup kerja Perhotelan pada Perhotelan . Menampilkan kinerja di
tingkat teknis, spesifik, detil, dan bawah bimbingan dengan mutu dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu kuantitas yang terukur sesuai dengan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, standar kompetensi kerja.
dan humaniora dalam konteks
Menunjukkan keterampilan
pengembangan potensi diri sebagai
menalar, mengolah, dan menyaji
bagian dari keluarga, sekolah, dunia
secara efektif, kreatif, produktif,
kerja, warga masyarakat nasional,
kritis, mandiri, kolaboratif,
regional, dan internasional.
komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
102

Mata Pelajaran : Industri Perhotelan

Jam Pelajaran : 144 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mendeskripsikan industri perhotelan 4.1 Menunjukkan informasi tentang


industri perhotelan
3.2 Mendeskripsikan sejarah perhotelan 4.2 Menunjukkan kondisi sejarah
nasional perhotelan nasional
3.3 Mendeskripsikan sejarah perhotelan 4.3 Menunjukkan kondisi sejarah
internasional perhotelan internasional
3.4 Mendeskripsikan karakteristik 4.4 Menunjukkan Karakteristik
perhotelan perhotelan
3.5 Mendeskripsikan klasifikasi 4.5 Menunjukkan Klasifikasi perhotelan
perhotelan
3.6 Menganalisis tipe-tipe Hotel 4.6 Menunjukkan tipe-tipe Hotel

3.7 Menganalisis status Hotel 4.7 Menunjukkan status Hotel


berdasarkan kepemilikian berdasarkan kepemilikian

3.8 Menganalisis struktur organisasi 4.8 Membuat struktur organisasi hotel


hotel
3.9 Menganalisis pengaruh industri 4.9 Menunjukkan pengaruh industri
perhotelan terhadap peningkatan perhotelan terhadap pengembangan
SDM . SDM
103

Mata Pelajaran : Front Office

Jam Pelajaran : 418 JP ( @ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengelola telepon masuk 4.1 Menjawab telepon masuk

3.2 Mengelola panggilan telepon 4.2 Melakukan panggilan telepon

3.3 Memahami proses reservasi 4.3 Melakukan proses reservasi

3.4 Memahami penanganan reservasi 4.4 Menangani reservasi individu


individu

3.5 Memahami penanganan reservasi 4.5 Menangani reservasi rombongan


rombongan

3.6 Menganalisis pembaharuan 4.6 Melaksanakan pembaharuan reservasi


reservasi

3.7 Menganalisis pembatalan 4.7 Menangani pembatalan reservasi


reservasi

3.8 Menganalisis kedatangan dan 4.8 Menangani kedatangan dan


keberangkatan Tamu keberangkatan Tamu

3.9 Mengelola penanganan barang- 4.9 Menangani barang-barang bawaan


barang bawaan tamu tamu

3.10 Mengelola permintaan atas 4.10 Menangani permintaan atas layanan


layanan bell desk bell desk

3.11 Memahami penanganan check-in 4.11 Menangani check-in untuk tamu


tamu individu individu

3.12 Memahami penanganan check-out 4.12 Menangani check-out untuk tamu


tamu individu individu

3.13 Memahami penanganan check-in 4.13 Menangani check-in untuk tamu


tamu rombongan rombongan
104

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.14 Memahami penanganan check-out 4.14 Menangani check-out untuk tamu


tamu rombongan rombongan

3.15 Menerapkan transaksi keuangan 4.15 Memproses transaksi keuangan

3.16 Menganalisis catatan dan laporan 4.16 Melakukan pencatatan dan laporan
front office front office

3.17 Menganalisis penanganan 4.17 Melakukan penanganan reservasi


reservasi rombongan secara lisan rombongan secara lisan dan tulisan
dan tulisan

3.18 Menganalisis penanganan 4.18 Melakukan penanganan reservasi


reservasi individu secara lisan individu secara lisan dan tulisan
dan tulisan
105

Mata Pelajaran : Housekeeping

Jam Pelajaran : 384 JP ( @ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mendeskripsikan public area 4.1 Menunjukkan public area


section section
3.2 Memahami pemilihan dan penataan 4.2 Melakukan pemilihan dan
peralatan penataan peralatan
3.3 Memahami pemilihan bahan 4.3 Melakukan pemilihan bahan
pembersih pembersih
3.4 Menganalisis jenis dan objek yang 4.4 Menunjukkan jenis dan objek
akan dibersihkan yang akan dibersihkan
3.5 Menganalisis pembersihan area 4.5 Melakukan pembersihan area
kering dan basah yang kering dan basah
3.6 Menganalisis Penyimpanan 4.6 Melakukan penyimpanan
peralatan pembersih dan bahan peralatan pembersih dan bahan
kimia kimia
3.7 Menganalisis penataan ruang 4.7 Melakukan penataan ruang
serbaguna serbaguna

3.8 Menganalisis penataan taman di 4.8 Membuat penataan taman di


dalam dan luar ruangan dalam dan luar ruangan
3.9 Menganalisis berbagai jenis dan 4.9 Membuat berbagai jenis dan
bentuk rangkaian bunga bentuk rangkaian bunga
3.10 Mendeskripsikan room section 4.10 Menunjukkan room section
3.11 Memahami penataan perlengkapan 4.11 Melakukan penataan perlengkapan
dan trolley dan trolley

3.12 Menerapkan proses akses ke kamar 4.12 Melakukan akses ke kamar untuk
untuk pelayanan pelayanan

3.13 Menerapkan proses penataan tempat 4.13 Melakukan penataan tempat tidur
tidur
3.14 Menganalisis pembersihan dan 4.14 Melakukan pembersihan dan
perapihan kamar merapikan kamar
106

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.15 Memahami pembersihan dan 4.15 Melakukan pembersihan dan


menyimpan trolley dan perlengkapan menyimpan trolley dan
perlengkapan
3.16 Memahami penghitungan room linen 4.16 Melakukan penghitungan room
dan amenities linen inventory

3.17 Memahami layanan Jasa 4.17 Melaksanakan layanan Jasa


Housekeeping Housekeeping

3.18 Memahami penanganan layanan 4.18 Menangani layanan housekeeping


housekeeping

3.19 Memahami pemberian saran kepada 4.19 Melakukan pemberian saran


tamu mengenai perlengkapan kepada tamu mengenai
housekeeping perlengkapan housekeeping
107

Mata Pelajaran : Laundry

Jam Pelajaran : 384 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mendeskripsikan laundry 4.1 Menunjukkan laundry section


section
3.2 Memahami jenis peralatan dan 4.2 Menunjukan jenis peralatan dan
perlengkapan manual laundry perlengkapan manual laundry

3.3 Memahami jenis peralatan dan 4.3 Menunjukan jenis peralatan dan
perlengkapan makinal laundry perlengkapan makinal laundry

3.4 Memahami penggunaan alat dan 4.4 Menggunakann alat dan


perlengkapan manual laundry perlengkapan manual laundry

3.5 Memahami penggunaan alat dan 4.5 Menggunakan alat dan


perlengkapan makinal laundry perlengkapan makinal laundry

3.6 Menganalisis karakteristik 4.6 Menunjukkan karakteristik bahan


bahan pembersih laundry pembersih laundry

3.7 Memahami pencucian 4.7 Melaksanakan pencucian

3.8 Memahami penyetrikaan 4.8 Melakukan penyetrikaan

3.9 Memahami pencucian dry 4.9 Melakukan pencucian dry cleaning


cleaning
3.10 Menerapkan pengemasan dan 4.10 Melakukan pengemasan dan
menyimpan menyimpan

3.11 Mengevaluasi laporan laundry 4.11 Mempresentasikan laporan laundry

3.12 Menerapkan pelayanan valet 4.12 Melaksanakan pelayanan valet

3.13 Menganalisis pencucian berbagai 4.13 Melaksanakane pencucian berbagai


jenis serat, jenis kain, kecepatan jenis serat, jenis kain, kecepatan
pengeringan, dan banyaknya pengeringan, dan banyaknya noda.
noda.

3.14 Menganalisis proses pencucian 4.14 Melakukan pencucian linen hotel


linen hotel
108

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.15 Menganalisis proses pencucian 4.15 Melakukan pencucian uniform hotel


uniform hotel

3.16 Menganalisis proses pencucian 4.16 Melakukan proses pencucian guest


guest laundry laundry
109

Mata Pelajaran : Food and Baverage

Jam Pelajaran : 384 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami hygiene sanitasi 4.1 Melakukan hygiene sanitasi

3.2 Menerapkan teknik memotong 4.2 Melakukan teknik pemotongan

3.3 Menerapkan metode pengolahan 4.3 Melakukan pengolahan makanan


makanan
3.4 Menerapka platting dan garnish 4.4 Melakukan platting dan garnish

3.5 Memahami psikologi layanan 4.5 Melakukan layanan di restarurant

3.6 Memahami peralatan dan 4.6 Menggunakan peralatan dan


perelngkapan restoran perlengkapan restaurant

3.7 Menerapkan table set up dan clear 4.7 Melakukan table set up dan clear Up
up
3.8 Menerapkan sequences of 4.8 Melakukan sequences of restarurant
restauarant services services
3.9 Menerapkan system informasi 4.9 Menggunakan system informasi
restaurant restaurant
110

Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Jam Pelajaran : 350 JP (@ 45 menit)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sikap dan perilaku 4.1 Memresentasikan sikap dan


wirausahawan perilaku wirausahawan
3.2 Menganalisis peluang usaha 4.2 Menentukan peluang usaha
produk barang/jasa produk barang/jasa
3.3 Memahami hak atas kekayaan 4.3 Memresentasikan hak atas
intelektual kekayaan intelektual
3.4 Menganalisis konsep 4.4 Membuat desain/prototype dan
desain/prototype dan kemasan kemasan produk barang/jasa
produk barang/ jasa
3.5 Menganalisis proses kerja 4.5 Membuat alur dan proses kerja
pembuatan prototype produk pembuatan prototype produk
barang/jasa barang/jasa
3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar 4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja
kerja untuk pembuatan prototype untuk pembuatan prototype produk
produk barang/jasa barang/jasa

3.7 Menganalisis biaya produksi 4.7 Menghitung biaya produksi prototype


prototype produk barang/jasa produk barang/jasa
3.8 Menerapkan proses kerja 4.8 Membuat prototype produk
pembuatan prototype produk barang/jasa
barang/jasa
3.9 Menentukan pengujian kesesuaian 4.9 Menguji prototype produk
fungsi prototype produk barang/jasa
barang/jasa
3.10 Menganalisis perencanaan produksi 4.10 Membuat perencanaan produksi
massal massal
3.11 Menentukan indikator keberhasilan 4.11 Membuat indikator keberhasilan
tahapan produksi massal tahapan produksi missal
3.12 Menerapkan proses produksi massal 4.12 Melakukan produksi massal

3.13 Menerapkan metoda perakitan 4.13 Melakukan perakitan produk


produk barang/jasa barang/jasa
111

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.14 Menganalisis prosedur pengujian 4.14 Melakukan pengujian produk


kesesuaian fungsi produk barang/jasa
barang/jasa
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil 4.15 Melakukan pemeriksaan produk
produk dengan rancangan sesuai dengan kriteria kelayakan
produk/standar operasional

3.16 Memahami paparan deskriptif, 4.16 Menyusun paparan deskriptif,


naratif, argumentatif, atau naratif, argumentatif, atau
persuasif tentang produk/jasa persuasif tentang produk/jasa

3.17 Menentukan media promosi 4.17 Membuat media promosi


berdasarkan segmentasi pasar

3.18 Menyeleksi strategi pemasaran 4.18 Melakukan pemasaran

3.19 Menilai perkembangan usaha 4.19 Membuat bagan perkembangan


usaha

3.20 Menentukan standard laporan 4.20 Membuat laporan keuangan


keuangan
112

3.2 Standar Kompetensi Lulusan SMK

Standar kompetensi lulusan SMK adalah kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan Peserta
Didik dari satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai
acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Standar Kompetensi
Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan
dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Menurut peraturan pemerintah No. 20 Tahun 2016, menyatakan bahwa
standar kompetensi lulusan dibagi menjadi tiga dimensi yakni sebagai berikut:
1. Dimensi Sikap
Untuk lulusan SMK diharapakan memiliki dimensi sikap berupa:
“Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. berkarakter, jujur, dan peduli.
c. Bertanggungjawab.
d. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
e. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan”.
2. Dimensi Pengetahuan Untuk lulusan SMK diharapakan memiliki dimensi
pengetahuan berupa :
a. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
a) ilmu pengetahuan.
b) Teknologi.
c) Seni.
d) Budaya.
e) humaniora.
113

Pengetahuan faktual adalah Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan


kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan konseptual adalah Terminologi/ istilah dan klasifikasi,
kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan struktur yang digunakan
terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan prosedural adalah Pengetahuan tentang cara melakukan
sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik,
algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan metakognitif adalah Pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan
kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
b. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, serta kawasan regional dan internasional
3. Dimensi Keterampilan
Untuk lulusan SMK diharapakan memiliki dimensi keterampilan berupa:
“Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
a. kreatif,
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
114

e. kolaboratif, dan
f. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
satuan pendidikan dan sumber lain secara mandir”.

3.3 Profil Lulusan


Persaingan di Industri Tata Boga pada era globalisasi ini semakin menuntut
lulusan memiliki kompetensi yang baik sehingga mampu menghadapi persaingan
tersebut. Para lulusan Kompetensi Keahlian Tata Boga di SMK YPM 2 Taman di
bentuk menjadi calon tenaga tingkat menengah yang kompeten di bidang boga
sesuai dengan industri berstandar nasional dan internasional. Adapun hal yang
dititik beratkan adalah sebagai berikut :
a. Cook Helper : asisten chef/juru masak pembantu yang bertugas di dapur
hotel, restoran, rumah sakit, catering.
b. Pramusaji : bertugas melayani makanan dan minuman untuk
pelanggan/tamu di hotel, restoran, catering.
c. Wira Usaha : membuka usaha mandiri di bidang boga antara lain
Restaurant, catering, Pastry and Bakery shop.

3.4 Beban Belajar


Beban belajar diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, kegiatan Mandiri tidak terstruktur. Pengaturan beban belajar di SMK
YPM 2 Taman mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
22 tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 41 tahun
2006 tentang Standar Proses Pembelajaran, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional RI Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan, serta Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa
Timur tentang Hari Sekolah dan Hari Libur Bagi Satuan Pendidikan di Propinsi
115

Jawa Timur Tahun Pelajaran 2016/2017. Pengaturan beban beban belajar di SMK
YPM 2 Taman adalah menggunakan sistem paket.

1. Rasionalisasi Pemanfaatan Beban Belajar

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dengan sistem paket


dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum berjumlah
48 jam pelajaran per minggu. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam
satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah
beban belajar yang tetap. Pemanfatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi, disamping dimanfatkan untuk mata pelajaran lain yang
dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang
tercantum di Standar Isi.

2. Pengaturan Alokasi Waktu

Pengaturan alokasi waktu pembelajaran 1 jam pelajaran tatap muka,


jumlah jam pelajaran 1 minggu, jumlah minggu efektif 1 tahun
pelajaran, ditentukan hal-hal sebagai berikut:

1) Dalam kegiatan belajar mengajar dilaksanakan tiga kegiatan, terdiri


dari TM (tatap muka), PS (praktik sekolah), PI (praktik industri)
dalam bentuk prakerin.
2) Jumlah minggu efektif pembelajaran di sekolah untuk kelas X, XI,
dan XII selama setahun adalah 38 minggu

Berdasarkan struktur yang telah dipaparkan pada bagian


sebelumnya, bahwa pengaturan beban belajar per minggu untuk kelas X,
XI, dan XII adalah 48 jam pelajaran/minggu dengan durasi waktu setiap
satu jam pelajaran adalah 45 menit. Siswa memasuki jam sekolah pada
pukul 06:30 – 14:45 WIB. Jam pelajaran ke-0 (mulai jam 06:30 – 07:00
WIB) digunakan untuk penumbuhan karakter siswa dengan membaca Al-
Qur’an di setiap kelas.
116

Adapaun jumlah pekan efektif serta pengaturan alokasi waktu


pembelajaran untuk selama setahun adalah 36 pekan dengan rincian pada
semester gasal adalah 17 pekan, sedangkan untuk semester genap adalah
17 pekan. Total 34 pekan ini diperuntukkan untuk siswa kelas X dan XI.
Untuk siswa kelas XII total pekan adalah 32 pekan dengan rincian pada
semester gasal adalah 17 pekan, sedangkan untuk semester genap adalah
14 pekan sebagaimana ditampilkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 26 . Rincian Pekan Efektis Semester Gasal
No. Bulan Jumlah pekan Jumlah pekan Jumlah Pekan
Tidak Efektif Efektif
1. Juli 2021 3 pekan 3 pekan
2. Agustus 2021 4 pekan 1 Pekan 3 pekan
3. September 2021 5 pekan 5 pekan
4. Oktober 2021 4 pekan 1 Pekan 3 pekan
5. Nopember 2021 4 pekan 4 pekan
6. Desember 2021 5 pekan 2 pekan 3 pekan
Jumlah 25 pekan 4 pekan 21 pekan

Tabel 27 . Rincian Pekan Efektis Semester Genap


No. Bulan Jumlah pecan Jumlah Pekan Jumlah Pekan
Tidak Efektif Efektif
1. Januari 2022 4 pekan 0 pekan 4 pekan
2. Februari 2022 4 pekan 0 pekan 4 pekan
3. Maret 2022 5 pekan 1 pekan 4 pekan
4. April 2022 3 pekan 2 pekan 1 pekan
5. Mei 2022 3 pekan 1 pekan 2 pekan
6. Juni 2022 3 pekan 1 pekan 2 pekan
Jumlah 22 pekan 5 pekan 17 pekan

Tabel 28 . Pengaturan alokasi waktu pembelajaran


117

Satu jam Jumlah jam


Minggu efektif per
Kls. pembelajaran pembelajaran per
tahun ajaran
tatap muka (menit) minggu
X 45 48 38
XI 45 48 38
XII 45 48 38

3. Beban belajar penugasan terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri


(KMTT)
Pemanfaatan 50 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka untuk PT
(Penugasan Terstruktur) dan KMTT (Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)
a. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain
oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan
atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan
percepatan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006, Glosarium butir 16) ;
b. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat
kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan
lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006,
Glosarium butir 17).
c. Semua mata pelajaran tertera di struktur kurikulum SMK YPM 2
Taman telah memanfaatkan waktu untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
118

d. Tetapi tidak semua KD memerlukan kegiatan PT dan KMTT, akan


tetapi mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung, intake
peserta didik, dan alokasi waktu.

B. Pengaturan Akademik, terdiri dari:


a) Mekanisme penilaian
a. Prosedur Penilaian
Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan menengah dilaksanakan
oleh pendidik, satuan pendidik, serta Pemerintah dan/atau lembaga
sendiri. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan
(penilaian hasil). Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk
penilaian autentikkinerja, penilaian diri, penilaian proyek, ulangan
penilaian harian (PUH), ulanganpenilaianujian tengah semester
(UPUTS), ulanganpenilaianujian akhir semester (UPUAS), ujian
tingkat kompetensi (UTK), ujian mutu tingkat kompetensi (UMTK),
ujian sekolah (US), dan ujian nasional (UN). Mekanisme pelaksanaan
penilaian adalah sebagai berikut:
 Penilaian autentik kinerja dilakukan oleh guru secara
berkelanjutan.
 Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulanganpenilaian harian.
 Penilaian proyek dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan
proses pembelajaran dalam bentuk ulanganpenilaian atau
penugasan.
 Ulangan Penilaian Ujian tengah semester (PUTS) dan ulangan
penilaian ujian akhir semester (PUAS), dilakukan oleh pendidik
di bawah koordinasi satuan pendidik.
 Ujian tingkat kompetensi (UTK) untuk SMK dilakukan oleh
satuan pendidikan pada akhir kelas XI dan XII, dengan
menggunakan skema kompetensi yang disesuaikan dengan
kemampuan satuan pendidikan.
119

 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) untuk SMK dilakukan


oleh pemerintah pada pada akhir kelas XII secara nasional dengan
mempertimbangkan kemampuan satuan pendidikan. Bagi satuan
pendidikan yang dapat dikategorikan sebagai Lembaga Sertifikasi
Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) dapat menggunakan nilai UTK
sebagai nilai UMTK.
 Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidik sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
 Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan
pertaturan perundang-undangan.
Secara umum prosedur penilaian yang dilakukan pendidik dan satuan
pendidik terdiri atas: (1) persiapan/perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengelolaan dan tindak lanjut, dan (4) pelaporan.

b. Bentuk dan instrumen penilaian


Berbagai teknik penilaian pada kompetensi pengetahuan dapat
digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang
biasa digunakan adalah tes lisan, tes tertulis, dan penugasan. Namun tidak
menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Selain itu dapat pula digunakan portofolio sebagai masukan
dalam merencakan remedial, pengayaan (assessment for learning) dan
penyusunan deskripsi kompetensi pengetahuan pada rapor (assessment of
learning).
Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk tulisan
untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan siswa. Tes
tertulis menuntut adanya respons dari peserta tes yang dapat dijadikan
sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya. Instrumen tes
tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, Pengembangan instrumen tes
tertulis mengikuti langkah-langkah berikut: meyusun kisi-kisi.
Prosedur Penilaian, Secara umum prosedur penilaian yang dilakukan
pendidik dan satuan pendidik terdiri atas: (1) persiapan/perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengelolaan dan tindak lanjut, dan (4) pelaporan.
120

1. Prosedur Penilaian oleh Pendidik


Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektifitas
pembelajaran.
a. Tahap persiapan dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
1) Mengkaji kompetensi dan silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian;
2) Membuat rancangan dan kriteria penilaian;
3) Mengembangkan indikator;
4) Memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator;
5) Mengembangkan instrumen dan pedoman penskoran.
b. Tahap pelaksanaan
1) Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran
diawali dengan penelusuran. Penelusuran dilakukan
dengan menggunakan teknik bertanya untuk
mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan
kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
2) Melaksanakan tes dan/atau nontes.
c. Tahap analisis/pengolahan dan tindak lanjut
1) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut
untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar (lihat
Model Pengembangan Analisis Hasil Belajar Peserta
Didik).
2) Hasil penilaian dikembalikan kepada peserta didik
disertai balikan (feedback) berupa komentar yang
mendidik (penguatan).
3) Hasil analisis ditindaklanjuti dengan layanan remedial
dan pengayaan, serta memanfaatkannya untuk perbaikan
pembelajaran.
4) Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial antarmata
pelajaran dilakukan oleh semua pendidik selama satu
121

semester, hasilnya diakumulasikan dan dinyatakan dalam


bentuk deskripsi kompetensi sikap oleh wali kelas.
d. Tahap pelaporan
1) Laporan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan
keterampilan oleh pendidik berbentuk nilai dan deskripsi
pencapaian kompetensi.
2) Laporan hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sosial dalam bentuk deskripsi sikap berdasarkan
kumpulan informasi dari guru-guru mata pelajaran.
3) Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan
kepada kepala sekolah dan pihak lain yang terkait (misal:
wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang
tua/wali) pada periode yang ditentukan.
2. Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi peserta didik dalam bentuk ujian
tingkat kompetensi yang meliputi kegiatan sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
1) Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat
kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi
Dasar setiap mata pelajaran.
2) Mengoordinasikan ulanganpenilaian tengah semester,
ulanganpenilaian akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, dan ujian sekolah.
3) Menentukan kriteria kenaikan kelas.
4) Menentukan kirteria kelulusan ujian sekolah.
5) Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
b. Tahap pelaksanaan
1) Menyelenggarakan ulanganpenilaian tengah semester
dan ulanganpenilaian akhir semester.
122

2) Menyelenggarakan ujian tingkat kompetensi untuk kelas


XI.
3) Menyelenggarakan ujian sekolah untuk kelas XII.
c. Tahap analisis/pengolahan dan tindak lanjut
1) Melakukan penskoran hasil ulanganpenilaian tengah
semester dan ulanganpenilaian akhir semester.
2) Menentukan kenaikan kelas peserta didik seusai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
3) Melakukan penskoran hasil ujian tingkat kompetensi.
4) Membuat peta kompetensi peserta didik kelas XI.
5) Melakukan penskoran hasil ujian sekolah kelas XII.
6) Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah
sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
7) Mengadakan rapat dewan pendidik untuk menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
8) Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional
(SKHUN) setiap peserta didik bagi satuan pendidik
menyelenggarakan Ujian Nasional.
9) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari
satuan pendidik bagi satuan pendidik yang telah
terakreditasi.
d. Tahap pelaporan
1) Melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau
tingkat kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik
dalam bentuk rapor (lapiran capaian kompetensi).
2) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan
pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dan instansi lain yang terkait.
3) Melaporkan hasil Ujian Tingkat Kompetensi kepada
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
3. Prosedur Penilaian oleh Pemerintah dan/atau Lembaga Mandiri
123

Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah atau pihak lembaga


mandiri dilakukan dalam bentuk Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
(UMTK) berupa Ujian Nasional (UN) dan Uji Kompetensi Keahlian
(UKK). Penilaian hasil ujian tersebut bertujuan untuk memetakan
mutu pendidikan terhadap Standar Nasional Pendidikan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku dan sebagai bukti bahwa
seseorang dinyatakan kompeten terhadap Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI). Mekanisme penilaian dan sertifikasi
siswa SMK akan dibuat dalam pedoman tersendiri.

3.5 Penguatan Pendidikan Karakter


Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu
tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak
kita. Demikian dinyatakan oleh Kihajar Dewantara. Oleh karena itu, transformasi
pendidikan nasional Indonesia harus menempatkan karakter sebagai ruh atau
dimensi terdalam pendidikan nasional berdampingan dengan intelektualitas yang
tercermin dalam kompetensi yang dapat diwujudkan. Dengan karakter yang kuat-
tangguh beserta kompetensi yang tinggi, yang dihasilkan oleh pendidikan yang
baik, berbagai kebutuhan, tantangan, dan tuntutan baru dapat dipenuhi atau
diatasi. Oleh karena itu, selain pengembangan intelektualitas, pengembangan
karakter peserta didik sangatlah penting menempatan potensi-potensi intelektual
dan karakter peserta didik sebagai tujuan. Demikian juga laporan Delors untuk
pendidikan abad XXI, sebagaimana tercantum dalam buku Pembelajaran: Harta
Karun di Dalamnya, menegaskan bahwa pendidikan abad XXI bersandar pada
lima tiang pembelajaran sejagat (five pillar of learning), yaitu learning to know,
learning to do, learning to live together, dan learning to beserta learning to
transform for oneself and society. Selain itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menegaskan bahwa “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
124

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk jejaring nilai
yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama
karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Religius
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang
Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama,menjunjung tinggi
sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu
hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu
dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkan
dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan. Subnilai religius
antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan
kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama
dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan,persahabatan, ketulusan, tidak
memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan
tersisih.
b) Nasionalis
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa
sendiri,menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan
berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin,
menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
c) Mandiri
125

Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung


pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran,waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai mandiri antara lain etos
kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif,
keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
d) Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,
menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/pertolongan pada
orang-orang yang membutuhkan. Subnilai gotong royong antara lain
menghargai, kerja sama,inklusif, komitmen atas keputusan bersama,
musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi,
anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
e) Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,memiliki komitmen dan
kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara,
aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan
perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain
kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan,
tanggung jawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama
penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang
sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang
berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama
manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah pertlu
mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun
universal. Nilai religius sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan
agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan antar
126

manusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. Dalam kehidupan


sebagai masyarakat dan bangsa nilai – nilai religius dimaksud melandasi dan
melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme, kemandirian, gotong royong,
dan integritas. Demikian pula jika nilai utama nasionalis dipakai sebagai titik
awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan berdasarkan
nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.
Menurut UU no 20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa yang
bermartabat. Ada 9 pilar pendidikan berkarakter, diantaranya adalah:
a. Nilai moral
Moral berasal dari nilai tentang sesuatu. Suatu nilai yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku anak itulah yang disebut moral. Jadi
suatu moral melekat dengan nilai dari perilaku tersebut. Karenanya
tidak ada perilaku anak yang tidak bebas dari nilai. Hanya barangkali
sejauh mana kita memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam
perilaku seorang anak atau sekelompok anak memungkinkan berada
dalam kondisi tidak jelas. Dalam arti bahwa apa nilai dari suatu perilaku
amat sulit dipahami oleh orang lain daripada oleh dirinya sendiri.
Dalam konteks pendidikan moral, kemampuan yang harus
dikembangkan pada peserta didik melalui sekolah adalah berbagai
kemampuan yang akan menjadikan manusia sebagai makhluk yang
berketuhanan (tunduk patuh pada konsep ketuhanan) dan mengemban
amanah sebagai pemimpin di dunia. Kemampuan yang perlu
dikembangkan pada peserta didik Indonesia adalah kemampuan
mengabdi kepada Tuhan yang menciptakannya, kemampuan untuk
menjadi dirinya sendiri, kemampuan untuk hidup secara harmoni
dengan manusia dan makhluk lainnya, dan kemampuan untuk
menjadikan dunia ini sebagai wahana kemakmuran dan kesejahteraan
bersama.
b. Holistik
Holistik adalah saduran kata dari bahasa Inggris yaitu “Holistic”
yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dari
127

bagian-bagiannya. Jika kata holistik ini dipakai dalam rangka pelayanan


kepada orang lain yang membutuhkan maka mempunyai arti layanan
yang diberikan kepada sesama atau manusia secara utuh, baik secara
fisik, mental, sosial dan spiritual mendapat perhatian yang seimbang.
Berdasarkan hal tersebut dapat dicermati, bahwa untuk menumbuhkan
karakter siswa, maka diperlukan kerjasama yang baik antara siswa,
guru, orang tua, dan pihak lain yang berkepentingan seperti pemerintah
dan dunia usaha dan dunia industri.
c. Terintergrasi
Untuk menumbuhkan karakter yang baik, maka dapat dilakukan
melalui proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran yang dimaksud
adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga mendorong
tumbuhnya karakter yang baik. Pembelajara yang dimaksud dapat
melalui berbagai jenis model pembelajaran, seperti model inkuiri,
model penemuan, model berdasarkan masalah, model CTL, dan lain-
lain.
d. Partisipasi
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah
pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis,
partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada
pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam
defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan
emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana
orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan
dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat
kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik
dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan
kebijaksanaan.
Jadi dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan
emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap kegiatan
128

yang melaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung


pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa dalam
partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
a) Keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
b) Kemauan peserta didik untuk merespon dan berkreasi dalam
kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan bisa
dicapai semaksimal mungkin. Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi
dan keaktifan anak didik yang belajar. Setiap anak didik pasti aktif
dalam belajar, hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot
keaktifan anak didik dalam belajar. Ada keaktifan itu dengan kategori
rendah, sedang dan tinggi. Disini perlu kreatifitas guru dalam mengajar
agar siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi
dan metode yang tepat akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar
mengajar. Metode belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang
dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih
kondusif karena siswa lebih berperan serta lebih terbuka dan sensitif
dalam kegiatan belajar mengajar.
e. Kearifan Lokal
Indonesia merupakan negara yang menjunjung norma agama,
norma adat isti-adat, dan norma hukum, sehingga penumbuhan karakter
ini harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku di wilayah
Indonesia. Penumbahan karakter juga tidak terlepas dari faktor
masyaraka, sehingg masyarakat juga harus turut andil dalam
menciptakan karakter yang sesuai kearifan lokal.
f. Kecakapan Abad 21
Abad 21, merupakan abad yang penuh dengan perubahan, yakni
semua orang ditantang untuk selalu meningkatkan kecakapan dan
129

kompetensi sesuai dengan perkembangan jaman. Seiring perubahan


jaman, maka penumbuhan karakter harus tetap mengacu kepada norma-
norma.
g. Adil
Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah,
jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap
yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang
yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum
agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum
adat) yang berlaku.
Dengan demikian, penumbuhan karakter harus diaplikasikan
kepada semua peserta didik dan dalam semua, sehingga tujuan
pendidikan nasional dapat tercapai.
h. Selaras
Penumbuhan karakter harus sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional, tujuan pengembangan pendidikan karakter. Pengaplikasian
harus selaras dengan dokumen perencanaan, pelaksaan, evaluasi dan
perbaikan yang tercantum dalam kurikulum, silabus, maupun RPP.
i. Terukur
Penumbuhan karakter yang telah direncanakan harus dapat terukur
tingkat ketercapaiannya. Alat ukur dapat berupa cek list yang telah
dikembangkan dalam kurikulum. Penumbuhan kurikulum harus
mengalami perbaikan secara berkelanjutan dengan cara melakukan
monitoring dan evaluai yang tepat.

3.6 Gerakan Literasi Sekolah


Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat
dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan
memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Berdasarkan hal itulah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS). GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh
130

untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang warganya literat


sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Gerakan literasi sekolah mempunyai tujuan baik tujuan umum aupun tujuan
khusus, tujuan umum adalah menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik
melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan
literasi sekolah agar menjadi pembelajar sepanjang hayat sedangkan tujuan
khusus adalah menumbuh kembangkan budi pekerti, membangun ekosistem
literasi sekolah, menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran (learning
organization) (Senge, 1990), mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan
(knowledge management), menjaga keberlanjutan budaya literasi.
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup
keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk
cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai
literasi informasi. Untuk model program literasi.
Tahapan kegiatan dan penilaian gerakan literasi adalah:
1. Pembiasaan
Tahap ke-1: Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan
di ekosistem sekolah
Tujuan:
Untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan
membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca
merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan
literasi peserta didik. Dalam tahap ini kegiatan membaca tanpa
tagihan.
Fokus:
a. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring (read aloud)
atau seluruh warga sekolah membaca dalam hati (sustained silent
reading). Khusus untuk SMK Menekankan Membaca Dalam Hati
Bebas (MDHB)
b. Membangun lingkungan fisik sekolah yang kaya literasi, antara
lain:
131

1) menyediakan perpustakaan sekolah, sudut baca, dan area baca


yang nyaman;
2) pengembangan sarana lain (UKS, kantin, kebun sekolah); dan
3) penyediaan koleksi teks cetak, visual, dan/atau digital yang
mudah diakses oleh seluruh warga sekolah; dan
4) pembuatan bahan kaya teks (print-rich materials).
2. Pengembangan
Tahap ke-2: Pengembangan minat baca untuk meningkatkan
kemampuan literasi
Tujuan: mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis,
dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif
(verbal, tulisan, visual, dan digital) melalui kegiatan
menanggapi bacaan (Anderson & Krathwol, 2001).
Fokus:
1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca
dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu
diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik, contoh:
membuat peta cerita (storymap), menggunakan graphic
organizers, bincang buku.
2. Mengembangkan lingkungan fisik, sosial, afektif sekolah yang
kaya literasi dan menciptakan ekosistem sekolah yang
menghargai keterbukaan dan kegemaran terhadap pengetahuan
dengan berbagai kegiatan, antara lain:
a) memberikan penghargaan kepada pencapaian perilaku
positif, kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta
didik; penghargaan ini dapat dilakukan pada setiap
upacara bendera Hari Senin dan/atau peringatan lain;
b) membentuk TLS yang terdiri atas guru bahasa, guru mapel
lainnya dan tenaga kependidikan; c) kegiatan-kegiatan
akademik lain yang mendukung terciptanya budaya literasi
132

di sekolah (belajar di kebun sekolah, belajar di lingkungan


luar sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah dan taman
bacaan masyarakat, dll.)
3. Pengembangan kemampuan literasi melalui kegiatan di
perpustakaan sekolah/perpustakaan kota/daerah atau taman
bacaan masyarakat atau sudut baca kelas dengan berbagai
kegiatan, antara lain:
a) membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati
membaca bersama (shared reading), membaca terpandu
(guided reading), menonton film pendek, dan/atau
membaca teks visual/digital (materi dari internet);
b) peserta didik menanggapi teks (cetak/visual/digital), fiksi
dan nonfiksi, melalui beberapa kegiatan, antara lain:
menggambar; menceritakan ulang isi teks dengan bahasa
yang sederhana dan kreatif, sesuai kemampuannya;
bermain peran/drama; berkarya membuat sesuatu (craft);
menulis ulasan dalam bentuk narasi, fiksi, puisi, surat
kepada tokoh dalam bacaan, teks deskriptif, teks analitis,
atau teks argumentatif, sesuai kemampuannya; melakukan
penelitian secara individual dan kelompok, yang dalam
kegiatannya, peserta didik dapat mengeksplorasi teks lain
yang relevan dan melakukan pendalaman melalui
wawancara, diskusi, membuat angket sederhana, dan lain-
lain
3. Pembelajaran
Tahap ke-3: Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi
Tujuan:
Mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah
kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual,
digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku
pelajaran (cf. Anderson & Krathwol, 2001)
133

Dalam tahap ini ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait


dengan mata pelajaran).
Kegiatan membaca pada tahap ini untuk mendukung pelaksanaan
Kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku
nonteks pelajaran yang dapat berupa buku tentang pengetahuan
umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal, dan juga
dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu dengan ketentuan
sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18
buku bagi siswa SMA/SMK. Buku laporan kegiatan membaca
pada tahap pembelajaran ini disediakan oleh wali kelas dalam
POJOK BUKU/PERPUSTAKAAN KELAS. Daftar baca buku tiap
siswa dapat dibuat untuk merekap hasil baca buku peserta didik.
Fokus:
1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca
dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu
diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik atau
akademik.
2. Kegiatan literasi dalam pembelajaran dengan tagihan
akademik.
3. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam
semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic
organizers)
4. Menggunakan lingkungan fisik, sosial afektif, dan akademik
disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori,digital) yang
kaya literasi –di luar buku teks pelajaran– untuk memperkaya
pengetahuan dalam mata pelajaran.

3.7 Program Muatan Local


Muatan lokal merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan dan
mengembangkan budaya daerah, meningkatkan dan melestarikan lingkungan
alam daerah. meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu
134

sesuai dengan keadaan perekonomian daerah, meningkatkan penguasaan bahasa


asing, dan meningkatkan wawasan dan/atau kemampuan wirausaha/
enterpreneurship. Berdasarkan hal di atas SMK YPM 2 TAMAN menetapkan
Promosi Pariwisata (Bahasa mandarin), Adapun analisis keunggulan lokal
sebagai berikut:
Tabel 29: Analisis Keunggulan Lokal
POTENSI TANTANGGAN POTENSI
NO PELUANG
DAERAH / HAMBATAN MULOK
Sumber daya Masyarakat Kurangnya Peningkatan
manusia bersifat terbuka motivator dan potensi peserta
dan mau inovator yang didik sebagai
menerima terampil di motivator dan
inovasi di bidang inovator yang
bidang komunikasi terampil di bidang
komunikasi bahasa asing komunikasi
(Bahasa bahasa asing
mandarin dan (bahasa mandarin
bahasa inggris) dan bahasa
inggris)
Promosi Pariwisata (Bahasa Mandarin)
1. Mengidentifikasi bunyi Hanyu Piyin.
2. Mengungkapkan makna secara lisan dengan lafal Hanyu Piyin.
3. Membaca nyaring dan memahami makna.
4. Mengungkapkan makna secara tertulis.

3.8 Program Penguatan Kompetensi


Membekali Peserta Didik mencakup empat aspek kompetensi, yaitu aspek
kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu,
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
135

royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif


melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
1. KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual,konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar
Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
2. KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Kompetensi inti 4 (keterampilan) mencakup :
a) Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan Dasar Bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
b) Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
c) Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
136

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang


dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
d) Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

3.9 Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)


Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler,
di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.

Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk


mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas:

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib


Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler
yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib berbentuk pendidikan
kepramukaan.
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan
Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional bertujuan untuk:

a) membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi


spiritual, social, intelektual dan fisiknya.
b) Membentuk, kepribadian dan akhlak mulia.
c) Menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela
negara.
d) Meningkatkan keterampilan sehingga siap menjadi anggota
masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh,
137

serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa


depan.
e) Menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang
berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang
baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan
pembangunan bangsa dan negara.
Strategi dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka agar ekstrakurikuler
Pramuka dapat berjalan dengan apa yang diharapkan, yang meliputi perencanaan
program, pelaksanaan program, dan penilaian.
a) Perencanaan Program Kegiatan
Revitalisasi gerakan pramuka perlu dilakukan agar kegiatan-
kegiatan kepramukaan dapat terselenggara secara lebih berkualitas,
menarik minat dan menjadi pilihan peserta didik, dan mewujudkan
peserta didik yang berkarakter kuat untuk menjadi calon pemimpin
bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Guna menunjang dan
memperkuat kebijakan tersebut perencanaan program kegiatan
ekstrakurikuler pramuka mutlak diperlukan yang meliputi:
1) Program Kerja Kegiatan Pramuka
2) Rencana Kerja Anggaran Kegiatan Pramuka
3) Program Tahunan
4) Program Semester
5) Silabus Materi Kegiatan Pramuka
6) Rencana Pelaksanaan Kegiatan
7) Kriteria Penilaian Kegiatan.
b) Pelaksanaan Pelatihan Pramuka
1) Alokasi Waktu Jam Pelatihan Pramuka per Minggu adalah
2 x 35 menit.
2) Pengelolaan Pelatihan Pramuka.
Pelatih menyesuaikan tempat pelatihan peserta didik
sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses Pelatihan
Pramuka. Volume dan intonasi suara Pelatih dalam proses
138

Pelatihan Pramuka harus dapat didengar dengan baik oleh


peserta didik. Pelatih wajib menggunakan kata-kata santun,
lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Pelatih
menyesuaikan materi dengan kecepatan dan kemampuan
penerimaan peserta didik. Pelatih menciptakan ketertiban,
kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pelatihan pramuka.
Pelatih memberikan penguatan dan umpan balik
terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama
proses Pelatihan Pramuka berlangsung. Pelatih mendorong
dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat. Pelatih berpakaian sopan, bersih,
dan rapi. Pada tiap awal semester, Pelatih menjelaskan
kepada peserta didik silabus bahan materi pelatihan; dan
Pelatih memulai dan mengakhiri proses Pelatihan Pramuka
sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

c) Pelaksanaan Pelatihan Pramuka


Pelaksanaan Pelatihan Pramuka merupakan implementasi
dari Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup. Pada Kegiatan inti model Pelatihan
Pramuka, metode Pelatihan Pramuka, media Pelatihan Pramuka,
dan alat serta bahan yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik pramuka. Pengoperasionalan pendekatan saintifik, model
pembelajaran inkuiri, discoveri, project based learning, dan
problem based learning disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjang pendidikan, dan peserta didik. Kompetensi
tersebut mencakup 3 ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

d) Penilaian Kegiatan Pramuka


Penilaian wajib diberikan terhadap kinerja peserta didik
pramuka dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Kriteria
139

keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta


didik dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Penilaian dilakukan
secara kualitatif. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai
memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang
merupakan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang
diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib Kepramukaan
berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai di bawah
memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan
sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program
khusus yang diselenggarakan bagi mereka.
Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan
kepada peserta didik yang memiliki prestasi sangat memuaskan
atau cemerlang dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
Penghargaan tersebut diberikan untuk pelaksanaan kegiatan dalam
satu kurun waktu akademik tertentu; misalnya pada setiap akhir
semester, akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah
menyelesaikan seluruh program pembelajarannya. Penghargaan
tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap menghargai prestasi
seseorang. Kebiasaan satuan pendidikan memberikan penghargaan
terhadap prestasi baik akan menjadi bagian dari diri peserta didik
setelah mereka menyelesaikan pendidikannya.
Teknik penilaian yang dilakukan guru meliputi : 1) Penilaian
dilakukan melalui berbagai cara yang mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bentuk Tes dan non tes, baik
tulis, lisan, maupun praktik; 2) Penugasan Terstruktur dan Kegiatan
Mandiri Tidak Terstruktur, 3) Penilaian sikap dilakukan melalui
pengamatan, penilaian teman sejawat, maupun dengan
menggunakan jurnal. 4) Pelaporan nilai dituangkan dalam bentuk
deskripstif dengan mengacu kriteria.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan.


140

Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler


yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan diikuti oleh peserta
didik. Adapun Kegiatan ekstrakulikuler pilihan meliputi:

Tabel 30: Ekstrakulikuler di SMK YPM 2 Taman

No. Jenis Ekstrakurikuler Pembina Pelaksanaan


1 Banjari Syarief hidayatullah Senin
2 Qiroah Faridah asmania Selasa
3 English Club Muhtar Jumat
4 Voly Pembina SMA Rabu dan sabtu
5 Futsal Munir, S.pd Selasa
6 Bulu Tangkis Rahmad hariyono, S.Pd Selasa
7 Band Dedi Al Muttaqin Kamis
8 PMR Achrisa aza is uha Rabu
9 Fashion Sita Sabtu
10 Pencak Silat Pembina SMEA Selasa , jumat
11 Paskib Handoko Rabu
12 Carving Munir Jumat

Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan,


sebagai berikut :
a) kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik.
b) kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat
peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan
manusia seutuhnya.
c) memberikan rekreasi mental dan fisik yang sehat
d) memperoleh pengalaman dalam bekerja dengan orang lain
e) mengembangkan tanggung jawab kelompok yang demokratis
f) belajar mempraktekkan hubungan manusia yang baik
g) memahami proses kelompok
h) memupuk hubungan guru-murid yang baik
i) menyediakan kesempatan bagi partisipasi murid-guru.
141

3.10 Pelaksanaan Bimbingan Konseling


Bimbingan merupakan suatu proses, yang berkesinambungan, bukan
kegiatan yang seketika atau kebetulan. konseling adalah semua bentuk hubungan
antara dua orang, dimana yang seorang, yaitu klien dibantu untuk lebih mampu
menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungan. Tujuan
BK adalah merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya di masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, mengatasi hambatan dan kesulitan
yang dihadapi, dan memahami & mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri. Fungsi
Bimbingan dan Konseling adalah:
a. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli
agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini,
konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal,
dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
b. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk
senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan
berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui
fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara
menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi,
informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu
diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya
tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya: bahayanya minuman keras,
merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free
sex).
c. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya
lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya
secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama
142

merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan


berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah
pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain
storming), home room, dan karyawisata.
d. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat
kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada
konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling,
dan remedial teaching.
e. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan
memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat,
keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini,
konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di
luar lembaga pendidikan.
f. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan
kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai
konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam
memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun
materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun
menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
g. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
h. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan
dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan
perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat,
143

rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan


mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
i. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseli.
j. Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar
dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri.
Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik,
rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli
Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan pola yang jelas, (a)
Pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas-asasnya, (b). Bidang bimbingan:
bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, (c). Jenis layanan : layanan orientasi,
informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan,
bimbingan kelompok dan konseling kelompok,(d) Kegiatan pendukung:
instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan
kasus. Unsur-unsur di atas (nomor 4) membentuk apa yang kemudian disebut “BK
Pola-17”
Pelaksanaan bimbingan konseling dengan siswa sebanyak 1 jam pelajaran
perminggu. Pelaksana bimbingan dan konseling di sekolah adalah guru
pembimbing, yaitu guru yang secara khusus ditugasi untuk itu. Dengan demikian
bimbingan dan konseling tidak dilaksanakan oleh semua guru atau sembarang
guru. Guru yang diangkat atau ditugasi untuk melaksanakan kegiatan bimbingan
dan konseling adalah mereka yang berkemampuan melaksanakan kegiatan
tersebut; minimum mengikuti penataran bimbingan dan konseling selama 180
jam.
Untuk jenis-jenis masalah yang ada pada bimbingan konseling:
a. Perkembangan jasmani & kesehatan,
b. Keuangan, keadaan lingkungan & pekerjaan
c. Kegiatan sosial & reaksi
d. ubungan muda-mudi, pacaran & perkawinan
144

e. Hubungan sosial kejiwaan


f. Hubungan pribadi kejiwaan
g. Moral & agama
h. Keadaan rumah & keluarga
i. Masa depan pendidikan & pekerjaan
j. Penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah
k. Kurikulum sekolah & prosedur pengajaran
Uraian penyelesian masalah :
1 Pengumpulan data
2 Pemanggilan klien untuk konsultasi (Mentelaah kepribadian, latara
belakang lingkungan keluarga serta memberikan pengertian)
3 Mengkomunikasikan permalahan siswa kepada wali murid (melalui
telepon)
4 Wali murid dipanggil untuk mengkomunikasikan serta
mengkonsultasikan permasalahan siswa dengan BK dan wali kelas
(jika diperlukan dengan wk. Kesiswaan)
5 Pembuatan surat pernyataan oleh klien (jika diperlukan)
6 Pemberian pembinaan yang ke II, apabila siswa membutuhkan
pembinaan
Pada bimbigan konseling terdapat layanan penyelesaian masalah siswa yaitu:
a. Layanan orientasi Maksud dari layanan orientasi yaitu suatu layanan
yang sifatnya untuk membantu siswa dalam memahami maupun
mengenal dari sudut keadaan serta situasi yang terjadi di lingkungan
sekolah. Manfaatnya agar siswa dapat memiliki pengetahuan yang
lebih familiar maupun detail dengan sekolahnya, maka dari itu siswa
perlu memahami dan mengetahui sejauh mana pengetahuan yang
diperoleh tentang berbagai macam fasilitas maupun tiap program yang
sudah ada di lingkungan sekolah.
b. Layanan informasi: Membahas tentang layanan informasi disini yang
merupakan sebuah layanan yang berupa dalam memberikan
pemahaman kepada peserta didik yang membahas segenap berbagai
hal yang dibutuhkan dalam menjalani kegiatan maupun tugas untuk
145

mengarahkan pada tujuan hidup masing-masing. Layanan ini


mempunyai jenis-jenis informasi tersendiri yang diberikan untuk para
siswa yaitu: informasi di bidang probadi, sosial, belajar, dan karier.
c. Layanan penempatan & penyaluran: serangkaian kegiatan bimbingan
dan konseling yang membantu peserta didik agar dapat
menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah,
kegiatan belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll.
Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan
psikisnya.
d. Layanan pembelajaran: Dalam layanan pembelajaran merupakan
untuk mengembangkan potensi para siswa dalam mengetahui sikap
serta kebiasaan belajar yang baik itu bagaimana sehingga mampu
memahami dan menguasai setiap materi dalam pembelajaran maupun
dalam penguasaan setiap kompetensi yang dianggap baik, yang
bertujuan agar siswa mampu mengembangkan dari segi sikap dan
kebiasaan yang baik dalam belajar.
e. Layanan konseling individual: Layanan ini merupakan salah satu
pelayanan yang bersifat khusus karena berhubungan langsung face to
face dengan konselor. Yang berguna untuk memecahkan masalah
serta pengembangan potensi. Sehingga antara klien dengan konselor
memiliki hubungan yang bersifat terbuka yang ditandai dengan bentuk
kehangatan dan kebebasan.
f. Layanan bimbingan kelompok: Maksud dari layanan ini merupakan
layanan yang mampu diberikan kepada tiap kelompok peserta didik
yang mana tidak memandang baik yang mempunyai masalah atau
tidak, intinya sama rata. Dalam melakukan bimbingan ini biasanya
dilakukan dengan sebuah metode permainan atau semacam out bond.
Dan biasanya juga melakukan diskusi dengan kelompok dan masalah
yang didiskusikan ditentukan dari pihak konselor.
g. Layanan konseling kelompok: Pada dasarnya untuk layanan konseling
kelompok ini diberikan untuk segenap kelompok individu. Yang
berguna untuk mengatasi setiap masalah yang tidak mutlak sehingga
146

tidak adanya suatu hambatan dalam mengembangkan peran potensi


yang dimiliki.
h. Layanan mediasi: Selanjutnya membahas tentang layanan mediasi
yang mana layanan ini berguna untuk membantu para siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi maupun sebuah
perselisihanpun dapat teratasi sehingga mampu memperbaiki ikatan
dalam hubungan antar siswa dengan guru bimbingan konseling
sebagai acuan mediator di sekolah.
i. Layanan konsultasi: Pada layanan konsultasi tersebut yaitu berguna
untuk membantu para siswa memperoleh sebuah wawasan maupun
pemahaman secara meluas serta cara atau tips dalam menangani suatu
masalah. Sehingga dalam pengertian layanan ini terkait dengan suatu
proses yang berkembang dalam memberikan bantuan teknik kepada
konselor, maupun orang tua dan bisa juga kepada administrator atau
konselor lain yang dipercaya dalam menyelesaikan masalah. Dalam
layanan konsultasi ini tidak langsung tatap muka antara konselor dan
klien akan tetapi secara tidak langsung dalam melayani klien dengan
melalui orang lain yang memberikan bantuan.

Pola analisis hasil kerja guru BK

Analisis Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling

Hasil
N Uraian Program Aspek Tidak
Terlaksan
o Bimbinga Penilaian Terlaksana
a
n
1 Persiapan
a. Penyusunan Tersususnya
Program Program Bk
b. Pemenuhan Terpenuhnya
Admistrasi Kebutuhan
admistrasi
147

iruag BK
c. Pemenuhan Terpenuhnya
saranan sarana
prasaranan prasarana di
ruang BK
2 Layanan Bimbingan
dan Konseling
a. Bimbigan - Siwa dapat
Pribadi mengembangk
b. Bimbingan an diri sesuai
Sosial dengan
c. Bibingan keampuan
belajar yang dimiliki
d. Bimbingan lewat kegitan
karir ekstra
e. Layanan - Memiliki
Orientasi orientasi
f. Layanan tentang kondisi
Informasi sekolah
g. Layanan - Memiliki
Pembelajaran informasi
h. Layanan kaitannya
Individu dengan bidang

i. Layanan pribadi,

Kelompok
j. Layanan
Bimbingan
Kelompok
k. Layanan
Konsultasi
3 Kegiatan
Pendukung
148

a. Himpunan Kartu Pribadi


Data
b. Kunjungan Siswa kelas X
Rumah / dan XII
hoom visite
4 Pembuatan
Laporan

3.11 Mekanisme Penilaian


Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan menengah dilaksanakan oleh
pendidik, satuan pendidik, serta Pemerintah dan/atau lembaga sendiri. Penilaian
dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil). Penilaian hasil belajar dilakukan
dalam bentuk penilaian autentikkinerja, penilaian diri, penilaian proyek, ulangan
penilaian harian (PUH), ulanganpenilaianujian tengah semester (UPUTS),
ulanganpenilaianujian akhir semester (UPUAS), ujian tingkat kompetensi (UTK),
ujian mutu tingkat kompetensi (UMTK), ujian sekolah (US), dan ujian nasional
(UN). Mekanisme pelaksanaan penilaian adalah sebagai berikut:
1. Penilaian autentik kinerja dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulanganpenilaian harian.
3. Penilaian proyek dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulanganpenilaian atau penugasan.
4. Ulangan Penilaian Ujian tengah semester (PUTS) dan ulangan penilaian ujian
akhir semester (PUAS), dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan
pendidik.
5. Ujian tingkat kompetensi (UTK) untuk SMK dilakukan oleh satuan
pendidikan pada akhir kelas XI dan XII, dengan menggunakan skema
kompetensi yang disesuaikan dengan kemampuan satuan pendidikan.
6. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) untuk SMK dilakukan oleh
pemerintah pada pada akhir kelas XII secara nasional dengan
mempertimbangkan kemampuan satuan pendidikan. Bagi satuan pendidikan
149

yang dapat dikategorikan sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama


(LSP-P1) dapat menggunakan nilai UTK sebagai nilai UMTK.
7. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
8. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan pertaturan
perundang-undangan.
Secara umum prosedur penilaian yang dilakukan pendidik dan satuan
pendidik terdiri atas:
(1) persiapan/perencanaan
(2) pelaksanaan
(3) pengelolaan dan tindak lanjut
(4) pelaporan
Berbagai teknik penilaian pada kompetensi pengetahuan dapat digunakan
sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan
adalah tes lisan, tes tertulis, dan penugasan. Namun tidak menutup kemungkinan
digunakan teknik lain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu dapat
pula digunakan portofolio sebagai masukan dalam merencakan remedial,
pengayaan (assessment for learning) dan penyusunan deskripsi kompetensi
pengetahuan pada rapor (assessment of learning).
Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk tulisan untuk
mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan siswa. Tes tertulis
menuntut adanya respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai
representasi dari kemampuan yang dimilikinya. Instrumen tes tertulis dapat
berupa soal pilihan ganda, Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti
langkah-langkah berikut: meyusun kisi-kisi.
Prosedur Penilaian, Secara umum prosedur penilaian yang dilakukan
pendidik dan satuan pendidik terdiri atas: (1) persiapan/perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengelolaan dan tindak lanjut, dan (4) pelaporan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektifitas pembelajaran.
a. Tahap persiapan dilakukan melalui langkah-langkah berikut.
150

1) Mengkaji kompetensi dan silabus sebagai acuan dalam membuat


rancangan dan kriteria penilaian;
3) Membuat rancangan dan kriteria penilaian;
4) Mengembangkan indikator;
5) Memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator;
6) Mengembangkan instrumen dan pedoman penskoran.
b. Tahap pelaksanaan
1) Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik
bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan
kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
2) Melaksanakan tes dan/atau nontes.
c. Tahap analisis/pengolahan dan tindak lanjut
1) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar (lihat Model Pengembangan Analisis
Hasil Belajar Peserta Didik).
2) Hasil penilaian dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan
(feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan).
3) Hasil analisis ditindaklanjuti dengan layanan remedial dan pengayaan,
serta memanfaatkannya untuk perbaikan pembelajaran.
4) Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial antarmata pelajaran
dilakukan oleh semua pendidik selama satu semester, hasilnya
diakumulasikan dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi
sikap oleh wali kelas.
d. Tahap pelaporan
1) Laporan hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan oleh
pendidik berbentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi.
2) Laporan hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dalam
bentuk deskripsi sikap berdasarkan kumpulan informasi dari guru-guru
mata pelajaran.
151

3) Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala


sekolah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan
dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
1 - Prosedur Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik dalam bentuk ujian tingkat kompetensi yang
meliputi kegiatan sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
1) Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat kompetensi
dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran.
2) Mengoordinasikan ulanganpenilaian tengah semester,
ulanganpenilaian akhir semester, ujian tingkat kompetensi, dan
ujian sekolah.
3) Menentukan kriteria kenaikan kelas.
4) Menentukan kirteria kelulusan ujian sekolah.
5) Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
b. Tahap pelaksanaan
1) Menyelenggarakan ulanganpenilaian tengah semester dan
ulanganpenilaian akhir semester.
2) Menyelenggarakan ujian tingkat kompetensi untuk kelas XI.
3) Menyelenggarakan ujian sekolah untuk kelas XII.
c. Tahap analisis/pengolahan dan tindak lanjut
1) Melakukan penskoran hasil ulanganpenilaian tengah semester
dan ulanganpenilaian akhir semester.
2) Menentukan kenaikan kelas peserta didik seusai dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
3) Melakukan penskoran hasil ujian tingkat kompetensi.
4) Membuat peta kompetensi peserta didik kelas XI.
5) Melakukan penskoran hasil ujian sekolah kelas XII.
152

6) Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah sesuai


kriteria yang telah ditetapkan.
7) Mengadakan rapat dewan pendidik untuk menentukan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
8) Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)
setiap peserta didik bagi satuan pendidik menyelenggarakan
Ujian Nasional.
9) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidik bagi satuan pendidik yang telah terakreditasi.
e. Tahap pelaporan
1) Melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
rapor (lapiran capaian kompetensi).
2) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan instansi lain yang
terkait.
3) Melaporkan hasil Ujian Tingkat Kompetensi kepada
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
4) Prosedur Penilaian oleh Pemerintah dan/atau Lembaga Mandiri
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah atau pihak lembaga mandiri
dilakukan dalam bentuk Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) berupa Ujian
Nasional (UN) dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Penilaian hasil ujian
tersebut bertujuan untuk memetakan mutu pendidikan terhadap Standar Nasional
Pendidikan sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan sebagai bukti bahwa
seseorang dinyatakan kompeten terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Mekanisme penilaian dan sertifikasi siswa SMK akan dibuat
dalam pedoman tersendiri.

3.12 Kriteria Ketuntasan Belajar


Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar wajib mengikuti
kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar.
153

Sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar dan
memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang telah ditetapkan dapat diberikan
pengayaan dan pendalaman materi.
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa
baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan
menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau tidak.
Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya
BAIK.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing
nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya
di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil,
nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun
pelajaran tersebut.
f. Memenuhi kehadiran lebih dari atau sama dengan 90% hari efektif
belajar.
g. Penentuan kenaikan kelas dilaksanakan oleh sidang dewan guru.

Peserta Didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan menengah


dengan kriteria kelulusan sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Lulus ujian sekolah, dengan ketentuan:
d. Memperoleh nilai sekolah (NS) rata-rata minimal untuk semua mata pelajaran
75
e. Memperoleh nilai sekolah (NS) minimum untuk setiap mata pelajaran 70;
154

f. Nilai sekolah sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b tersebut diatas


diperoleh dari gabungan nilai antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata
raport semester I sampai semester VI dengan pembobotan 50% untuk nilai
ujian sekolah dan 50% untuk nilai rata-rata raport.
Lulus Ujian Nasional secara rinci sesuai dengan Ketentuan yang diatur lebih
lanjut dengan Permendikbud dan Prosedur Operasi Standar (POS) tentang Ujian
Nasional yang berlaku dalam tahun pelajaran.
Ujian sekolah dilaksanakan setelah peserta didik menyelesaikan semua
muatan pembelajaran, sebagai pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
yang dilakukan oleh sekolah. Ujian nasional dilaksanakan sebagai pengukuran
dan penilan pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika, bahasa
Inggris dan kompetensi keahlian. SMK YPM 2 Taman pada tahun pelajaran
2021/2022 mentargetkan peserta didiknya lulus 100%.
Untuk meningkatkan kwalitas lulusan ada beberapa upaya yaitu:
a. Tambahan jam pembelajaran yang dilaksakan di luar jam mengajar.
b. Pemberian penghargaan kepada siswa yang memperoleh peringkat 1, 2,
dan 3 berupa alat tulis menulis, seragam gratis, dan piagam penghargaan.
c. Untuk siswa kelas XII dilaksanakan tryout ujian
d. Mengadakan pengajian dan do’a bersama antara warga sekolah, siswa,
dan orang tua.
Apabila ada siswa belum lulus ujian, sekolah memberikan kesempatan
untuk mengulang di kelas XII dan mengikuti ujian pada tahun berikutnya

3.13 Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan


pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara
pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses
tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin
meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang
155

diperlukan untuk kehidupan dirinya dan kehidupan bermasyarakat pada


umumnya, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap


satuan pendidikan melakukan penyusunan program pembelajaran. Program
pembelajaran dapat berlangsung di sekolah, di lingkungan keluarga, dan di
masyarakat. Program pembelajaran yang diprogramkan secara khusus untuk
diselenggarakan di masyarakat antara lain berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi
Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus
merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI) terhadap upaya
pengembangan pendidikan di SMK.

Praktik Kerja Lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok


selama setengah semester (sekitar 3 bulan) dan ada yang 6 bulan menyesuaikan
kebutuhan Du/Di terutama hotel. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran
kelompok A dan B dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri
(terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen
utama penilaian. SMK/MAK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) bersama dengan institusi pasangan, yang memadukan secara
sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di institusi
pasangan, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara adalah:

(1) mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda


(PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan
secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK)
dan program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI)
(2) Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat
dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di
Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumber daya yang tersedia
di masing-masing pihak
156

(3) Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik


dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja
(4) Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
Perencanaan Program PKL antara lain, (1) pemetaan Industri, pemetaan
industri merupakan proses analisis Kompetensi Dasar (KD) dan topik
pembelajaran/pekerjaan pada mata pelajaran paket keahlian serta memetakannya
berdasarkan kemungkinan atau peluang dilaksanakan pembelajaran topik-topik
tersebut di masing-masing DU/DI yang menjadi Institusi Pasangan, dilakukan
sebelum penyusunan program PKL. Pemetaan industri bertujuan untuk
memperoleh data Institusi Pasangan (DU/DI) yang sesuai dengan KD yang sedang
ditekuni oleh peserta didik, serta meningkatkan jalinan hubungan kerja sama
antara sekolah dengan dunia kerja (DU/ DI).
Pemetaan industri adalah proses menganalisis KD dan topik-topik
pembelajaran atau pekerjaan yang ada dalam silabus, dilakukan dengan
mempertimbangkan daya dukung sumber daya yang dimiliki pihak sekolah
(SMK) dan pihak Institusi Pasangan (DU/DI). Berdasarkan pertimbangan
ketersediaan sumber daya masing-masing institusi pasangan tersebut, diperoleh
kejelasan tentang berapa dan mana saja KD dan topik-topik
pembelajaran/pekerjaan yang dapat dipelajari oleh peserta dalam kegiatan PKL di
DU/DI yang menjadi mitra sekolahnya. Setelah sekolah melakukan analisis KD
dan topik-topik pembelajaran pada mata pelajaran paket keahlian, dibuatlah
pemetaan KD dan topik-topik yang pembelajarannya akan dilaksanakan di
Institusi Pasangan (DU/DI), (2) program PKL, program PKL yang memuat
sejumlah Kompetensi Dasar yang akan dipelajari peserta didik di dunia kerja
(dunia usaha/industri). Kompetensi dasar yang tidak dapat dilakukan
pembelajarannya di industri wajib dilaksanakan di sekolah. Rancangan program
PKL sebagai bagian integral dari program pembelajaran perlu memperhatikan
kesiapan Institusi Pasangan/Industri dalam melaksanakan pembelajaran
kompetensi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya,
penempatan peserta didik tepat sasaran sesuai dengan kompetensi yang akan
157

dipelajari, (3) waktu pelaksanaan PKL, PKL dilaksanakan menggunakan sistem


blok selama setengah semester (sekitar 3 bulan).
Pembekalan peserta PKL, Pembekalan peserta PKL dilakukan terhadap
peserta didik yang akan melaksanakan PKL. Program tersebut dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan di
Institusi Pasangan/Industri. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik antara lain
meliputi: karakteristik budaya kerja di industry, tata kerama di industry,
penyusunan jurnal, pembuatan laporan, dan penilaian pasca PKL.
Pemberian informasi program PKL kepada orang tua, antara lain meliputi:
m aksud dan tujuan PKL, pembiayaan operasional peserta didik yakni akomodasi,
konsumsi dan transportasi selama pelaksanaan di lokasi PKL (Life cost), Budaya
kerja industry,tata kerama di industri, dan penilaian pasca PKL.
Penetapan Pembimbing PKL terdiri atas pembimbing internal sekolah dan
pembimbing eksternal sekolah (pihak industri). Pembimbing dari pihak sekolah
adalah guru yang bertanggung-jawab terhadap pembelajaran kompetensi yang
pembelajarannya dilaksanakan di Institusi Pasangan/Industri, dan pembimbing
eksternal dari industri yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang
mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di Institusi
Pasangan/Industri.
Pelaksanaan program PKL, terdiri dari, (1) jurnal kegiatan PKL, selama
melakukan kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri, peserta didik
wajib menyusun jurnal kegiatan PKL. Jurnal ini dibuat selengkap mungkin sesuai
dengan topik-topik pembelajaran/jenis pekerjaan dan tugas-tugas lain yang
diberikan pembimbing industri serta catatan kejadian-kejadian penting
(pengalaman belajar) selama kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri, (2)
Pelaporan PKL, Pelaporan hasil Praktik Kerja Lapangan disusun oleh peserta
didik di bawah pembinaan pembimbing Institusi Pasangan/Industri. Pembuatan
laporan dilakukan dengan cara mengompilasi catatan-catatan pengalaman belajar
dari seluruh pekerjaan/kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri yang
berasal dari jurnal kegiatan PKL. Hasil kompilasi tersebut kemudian dituangkan
dalam bentuk laporan. Sistematika laporan PKL sekurang-kurangnya memuat
halaman Judul, halaman pengesahan, daftar Isi, daftar gambar (jika ada), daftar
158

lampiran, bab 1 pendahuluan, bab II proses dan hasil belajar di industri, bab III
penutup. Laporan hasil kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri digunakan
sebagai bahan penilaian peserta didik. (2) penilaian PKL, penilaian peserta didik
di SMK didasarkan pada Permendikbud Nomor 53 tahun 2015, dan khususnya
untuk penilaian PKL peserta didik SMK dilengkapi dengan Panduan Penilaian
pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan
Menengah Kejuruan (Desember 2015, halaman 45-68). Penilaian PKL meliputi
penilaian hasil belajar peserta didik selama mengikuti program PKL dan penilaian
terhadap hasil pelaksanaan kegiatan PKL. Penilaian hasil belajar peserta didik
selama melaksanakan program PKL dilakukan secara menyeluruh mencakup
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian hasil belajar peserta didik
di Institusi Pasangan/Industri dilakukan oleh pembimbing industri, sedangkan
instrumen penilaiannya disiapkan oleh sekolah. Prinsip-prinsip penilaian hasil
belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri adalah sama dengan penilaian
hasil belajar di sekolah, yaitu penilaian hasil belajar ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

3.14 Kenaikan Kelas


Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar wajib mengikuti
kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar.
Sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar dan
memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang telah ditetapkan dapat diberikan
pengayaan dan pendalaman materi.
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa
baik sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan
menentukan apakah siswa tersebut berhak naik kelas atau tidak.
Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
159

e. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari
rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
f. Memenuhi kehadiran lebih dari atau sama dengan 90% hari efektif belajar.
g. Penentuan kenaikan kelas dilaksanakan oleh sidang dewan guru.

3.15 Kelulusan
Peserta Didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan menengah dengan
kriteria kelulusan sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Lulus ujian sekolah, dengan ketentuan:
d. Memperoleh nilai sekolah (NS) rata-rata minimal untuk semua mata
pelajaran 75
e. Memperoleh nilai sekolah (NS) minimum untuk setiap mata pelajaran
70;
f. Nilai sekolah sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b tersebut diatas
diperoleh dari gabungan nilai antara nilai ujian sekolah dan nilai rata-
rata raport semester I sampai semester VI dengan pembobotan 50%
untuk nilai ujian sekolah dan 50% untuk nilai rata-rata raport.
Lulus Ujian Nasional secara rinci sesuai dengan Ketentuan yang diatur lebih
lanjut dengan Permendikbud dan Prosedur Operasi Standar (POS) tentang Ujian
Nasional yang berlaku dalam tahun pelajaran.
Ujian sekolah dilaksanakan setelah peserta didik menyelesaikan semua
muatan pembelajaran, sebagai pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
yang dilakukan oleh sekolah. Ujian nasional dilaksanakan sebagai pengukuran
dan penilan pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu yaitu mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika, bahasa
Inggris dan kompetensi keahlian. SMK YPM 2 Taman pada tahun pelajaran
2021/2022 mentargetkan peserta didiknya lulus 100%.
160

Untuk meningkatkan kwalitas lulusan ada beberapa upaya yaitu:


a. Tambahan jam pembelajaran yang dilaksakan di luar jam mengajar.
b. Pemberian penghargaan kepada siswa yang memperoleh peringkat 1,
2, dan 3 berupa alat tulis menulis, seragam gratis, dan piagam
penghargaan.
c. Untuk siswa kelas XII dilaksanakan tryout ujian
d. Mengadakan pengajian dan do’a bersama antara warga sekolah, siswa,
dan orang tua.
Apabila ada siswa belum lulus ujian, sekolah memberikan kesempatan
untuk mengulang di kelas XII dan mengikuti ujian pada tahun berikutnya

3.16 Mutasi Peserta Didik


Aturan mutasi peserta didik di SMK YPM 2 Taman:
1. Status akreditasi
2. Kemampuan akademik
3. Daya tampung
4. Berkelakuan baik
Pasal 82 ayat 3 no 17 tahun 2010. Setiap satuan pendidikan diberikan
wewenang khusus untuk menerima atau tidaknya pindahan peserta didik
melakukan rapat guru yang dipimpin oleh kepala sekolah (pasal 83 ayat 2.PP no
17 tahun 2010). Pemerintah memberikan hak kepada setiap SMA dan yang
sederajat untuk membuat juknis dan persyaratan tambahan penerimaan peserta
didik pindahan sesuai dengan aturan sekolah masing-masing yang berlaku.
Surat Mutasi Masuk:
1. Surat keterangan pindah dari sekolah asal
2. Rapot asli atau foto copy legalitas
3. Surat keterangan siswa
4. Foto copy akreditasi seluruh alat
5. Foto copy izin operasional
Surat Mutasi Keluar:
1. Orang tua mencari sekolah yang akan dituju dan meminta surat keterangan
diterima dari sekolah yang dituju.
161

2. Orang tua mengajukan surat permohonan pindah


3. Sekolah membuat surat keterangan mutasi.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

4.1 Kalender Pendidikan


BAB V
SUPERVISI PEMBELAJARAN

Secara sederhana prinsip-prinsip Supervisi adalah sebagai berikut:


1. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak yang
disupervisi.
2. Supervisi hendaknya bersifat Kontrukstif dan Kreatif 
3. Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada keadaan dan kenyataan
sebenarnya.
4. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana.
5. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional,
bukan didasarkan atas hubungan pribadi.
6. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi
dan sikap pihak yang disupervisi.
7. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak
tergantung pada kepala sekolah.
 Pendapat lain mengenai Prinsip-prinsip Supervisi adalah :
1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan
kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan
mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari kesalahan.
2. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya
bahwa pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa
dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan
dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.
3. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan
balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa.
Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang
disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan.
4. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya
mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang
disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar
164

pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat


tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki.
5. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang
atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal
– hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.     
Sedangkan menurut Tahalele dan Indrafachrudi (1975) prinsip-prinsip
supervisi sebagai berikut
1. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.
2. Supervisi harus kreatif dan konstruktif.
3. Supervisi harus ”scientific” dan efektif.
4. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru.
5. Supervisi harus berdasarkan kenyataan.
6. Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru
untuk mengadakan evaluasi terhadap diri sendiri.
Tipe-tipe Supervisi yaitu :
1. Tipe Inspeksi
Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan
model kepemimpinan yang otokratis, mengutamakan pada upaya mencari
kesalahan orang lain, bertindak sebagai “Inspektur” yang bertugas
mengawasi pekerjaan guru. Supervisi ini dijalankan terutama untuk
mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru dan petugas di sekolah
sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan serta ditentukan
oleh atasannya.
2. Tipe Laisses Faire
Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi
bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada
supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya
tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar
sebagaimana yang mereka inginkan baik pengembangan materi,
pemilihan metode ataupun alat pelajaran.
3. Tipe Coersive
165

Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi. Sifatnya memaksakan
kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik,
meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang
disupervisi tetap saja dipaksakan berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi
kesempatan untuk bertanya mengapa harus demikian. Supervisi ini
mungkin masih bisa diterapkan secara tepat untuk hal-hal yang bersifat
awal. Contoh supervisi yang dilakukan kepada guru yang baru mulai
mengajar. Dalam keadaan demikian, apabila supervisor tidak bertindak
tegas, yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu dan bahkan kehilangan
arah yang pasti.
4. Tipe Training dan Guidance
Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan bimbingan. Hal yang
positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha selalu mendapatkan
latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari sisi negatifnya
kurang adanya kepercayaan pada guru bahwa mereka mampu
mengembangkan diri tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh
atasannya.
5. Tipe Demokratis 
Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga memerlukan
kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya
seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau
didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah sesuai dengan
kemampuan dan keahlian masing-masing.
Ada beberapa teknik supervisi Pendidikan antara lain :
1. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik  supervisi yang
dilaksanakan dalam pembinaan guru secara  bersama – sama oleh
supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok (Sahertian 2008 :
86).  
 Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain : (Sagala 2010 :
210 – 227)
A. Pertemuan Orientasi bagi guru baru.
166

Pertemuan orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan


supervisee (terutama guru baru) yang bertujuan menghantar
supervisee memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut
pendapat Sagala (2010 : 210) dan Sahertian (2008 : 86). Pada
pertemuan Orientasi supervisor diharapkan dapat menyampaikan
atau menguraikan kepada supervisee hal – hal sebagai berikut
(Sahertian 2008 : 86) :
1) Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
2) Proses dan mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.
3) Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh
kegiatan dan situasi sekolah.
4) Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak
lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
5) Ada juga melalui perkunjungan ke tempat–tempat tertentu yang
berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.
B.    Rapat guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru
yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan
upaya atau cara meningkatkan profesi guru. (Pidarta 2009 : 71).
Tujuan teknik supervisi rapat guru yang dikutip menurut
pendapat Sagala (2010 : 212) dan Pidarta (2009 : 171) adalah
sebagai berikut :
1) Menyatukan pandangan guru tentang masalah–masalah
dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
2) Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan
melaksanakan tugas–tugasnya dengan baik serta dapat
mengembangkan diri dan jabatan mereka secara
maksimal.
3) Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik
guna pencapaian pengajaran yang maksimal.
4) Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian
dengan proses pembelajaran.
167

5) Menyampaikan informasi baru seputar belajar


dan pembelajaran, kesulitan – kesulitan mengajar, dan
cara mengatasi kesulitan mengajar secara bersama dengan
semua guru disekolah.
 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu rapat
guru yang dikutip menurut pendapat Sagala (2010 : 211), antara
lain : 
1) Tujuan–tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan
konkrit.
2) Masalah–masalah yang akan menjadi bahan rapat harus
merupakan masalah yang timbul dari guru–guru yang
dianggap penting dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
3) Masalah pribadi yang menyangkut guru di lembaga
pendidikan tersebut perlu mendapat perhatian.
4) Pengalaman baru yang diperoleh dalam rapat tersebut
harus membawa mereka pada
peningkatan pembelajaran terhadap siswa.
5) Partisipasi guru pada pelaksanaan rapat hendaknya
dipikirkan dengan sebaik–baiknya.
C.    Studi kelompok antar guru
 Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh sejumlah guru yang memiliki keahlian dibidang
studi tertentu, seperti MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan
dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah
menjadi ngobrol hal–hal yang tidak ada kaitannya dengan
materi. Topik yang akan dibahas dalam kegiatan ini telah
dirumuskan dan disepakati terlebih dahulu. Tujuan pelaksanaan
teknik supervisi ini adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan kualitas
dalam memberi layanan belajar.
2) Memberi kemudahan bagi guru – guru untuk mendapatkan
bantuan pemechan masalah pada materi pengajaran.
168

3) Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama guru pada


satu bidang studi atau bidang – bidang studi yang
serumpun.
D. Diskusi
Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu
percakapan tentang suatu masalah untuk mencari alternatif
pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik supervisi
kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan
berbagai ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi
berbagai masalah atau kesulitan dengan cara melakukan tukar
pikiran antara satu dengan yang lain. Melalui teknik ini
supervisor  dapat membantu para guru untuk saling mengetahui,
memahami, atau mendalami suatu permasalahan, sehingga
secara bersama – sama akan berusaha mencari alternatif
pemecahan masalah tersebut (Sagala 2010 : 213).  Tujuan
pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk memecahkan
masalah – masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya
sehari–hari dan upaya meningkatkan profesi melaluii diskusi.   
 Hal – hal yang harus diperhatikan supervisor
sebagai pemimpin diskusi sehingga setiap anggota mau
berpartisipasi selama diskusi berlangsung supervisor harus
mampu:
1) Menentukan tema perbincangan yang lebih spesifik.
2) Melihat bahwa setiap anggota diskusi senang dengan
keadaan dan topik yang dibahas dalam diskusi.
3) Melihat bahwa masalah yang dibahas dapat dimengerti oleh
semua anggota dan dapat memecahkan masalah dalam
pengajaran.
4) Melihat bahwa kelompok merasa diperlukan dan
diikutsertakan untuk mencapai hasil bersama.
5) Mengakui pentingnya peranan setiap anggota yang
dipimpinnya.
169

E. Workshop 
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi
dari sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah
melalui percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal–hal yang
perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara
lain:
1) Masalah yang dibahas bersifat “Life centred” dan muncul
dari guru tersebut,
2) Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan
fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi
yang lebih tinggi dan lebih baik.
F. Tukar menukar pengalaman
Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik
perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-
masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah
diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling
belajar satu dengan yang lain. Langkah–langkah melakukang
sharing antara lain :
1) Menentukan tujuan yang akan dicapai.
2) Menentukan pokok masalah yang akan dibahas.
3) Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk
menyumbangkan pendapat pendapat mereka
4) Merumuskan kesimpulan. 

2.   Teknik Individual dalam Supervisi 


Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 :
216) adalah teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor
kepada guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik–
teknik individual dalam pelaksanaan supervisi diantaranya:
a. Teknik Kunjungan kelas
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang
dilakukan supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang
170

mengajar dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi


masalah/kesulitan mengajar selama melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Kunjungan kelas dilakukan dalam upaya supervisor
memperoleh data tentang keadaan sebenarnya mengenai
kemampuan dan ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan
yang ada kemudian melakukan perbincangan untuk mencari
pemecahan atas kesulitan–kesulitan yang dihadapi oleh guru.
Sehingga kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan
kelas dapat dilakukan dengan 3 cara, yatiu :
1) Kunjungan kelas tanpa diberitahu.
2) Kunjungan kelas dengan pemberitahuan.
3) Kunjungan kelas atas undangan guru.
4) Saling mengunjungi kelas.
b. Teknik Observasi Kelas
Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru mengajar.
Supervisor mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh
data tentang segala sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar.
Data ini sebagai dasar bagi supervisor melakukan pembinaan
terhadap guru yang diobservasi. Tentang waktu supervisor
mengobservasi kelas ada yang diberitahu dan ada juga tidak diberi
tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya tidak
mengganggu proses belajar mengajar. Selama berada dikelas
supervisor melakukan pengamatan dengan teliti, dan menggunakan
instrumen yang ada terhadap lingkungan kelas yang diciptakan oleh
guru selama jam pelajaran.
c. Percakapan Pribadi
 Percakapan pribadi merupakan dialog yang dilakukan oleh guru
dan supervisornya, yang membahas tentang keluhan–keluhan atau
kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di
mana di sini supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. Dalam
percakapan ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan
kelebihan dan kekurangannya, mendorong agar yang sudah baik
171

lebih ditingkatkan dan yang masih kurang atau keliru agar


diupayakan untuk memperbaikinya.
d. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek – aspek
belajar mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional
kepada guru, supervisor pendidikan akan menaruh perhatian
terhadap aspek – aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh
hasil yang efektif. supervisor harus mempunyai kemampuan
menyeleksi berbagai sumber materi yang digunakan guru untuk
mengajar.  Adapun cara  untuk mengikuti perkembangan keguruan
kita, ialah dengan berusaha mengikuti perkembangan itu melalui
kepustakaan profesional, dengan mengadakan “profesional reading
“. Ini digunakan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik. Hal ini menyatakan bahwa
teknik penyeleksian berbagai suber materi untuk mengajar
memiliki arti bahwa Teknik ini yang menitik beratkan kepada
kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku – buku yang
dimiliki oleh guru pada saat mengajar yang sesuai dengan
kebutuhan kegiatan belajar mengajar.
e. Menilai diri sendiri
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang
mana ini dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan
supervisor tersebut,yang akhirnya akan memberikan nilai positif
bagi kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri sendiri
merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru, karena suatu
pengukuran terbalik karena selama ini guru hanya menilai murid-
muridnya. Ada beberapa cara atau alat yang dapat digunakan untuk
menilai diri sendiri, antara lain membuat daftar pandangan atau
pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai
pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu dengan
menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu
menyebutkan nama siswa.
172

3. Strategi Rencana Tindak Lanjut Hasil Supervisi

No Level Pendekatan Bentuk tindak lanjut

a. Pertemuan pribadi
1 4 Telling
b. Kunjungan kelas

a. Pertemuan pribadi
2 3 Sharing b. Pemberian tugas kepanitiaan
c. Rapat dewan guru
a. Kunjungan kelas
b. Kunjungan antar kelas
3 2 Participating
c. Studi banding
d. Penataran
a. Pemberian tugas kepanitiaan
b. Studi banding
4 1 Delegating c. Tugas bedah buku
d. Pengisian majalah sekolah
e. Rapat dewan guru
BAB VI
PENUTUP

Kurikulum K13 merupakan acuan dan pedoman bagi guru-guru dalam


melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Kurikulum K13 memberikan
kebebasan dan keleluasaan kepada guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran
di kelas. Guru diberi keleluasaan dalam menyusun dan menetapkan tujuan
pembelajaran dan indikator, menetapkan materi pembelajaran, menetapkan materi
muatan lokal dan keunggulan yang sesuai dengan kondisi daerah dan lingkungan
sekolah, serta mengolah dan menggali sendiri potensi-potensi siswa sebagai
pelaksanaan dalam program pengembangan diri. Namun demikian, guru-guru
harus tetap mengikuti rambu-rambu yang disusun secara nasional, seperti Struktur
Kurikulum, Standar Kurikulum, dan Kompetensi Dasar yang merupakan sumber
acuan bagi Satuan Tingkat Pendidikan untuk menyusun Kurikulum K13.
Semoga dengan adanya kurikulum K13 ini, sekolah SMK YPM 2 Taman
akan menjadi sekolah yang mampu menjadikan siswa yang cerdas, kompetitive,
dan sadar lingkungan berdasarkan iman dan taqwa sesuai visi SMK YPM 2
Taman. Amin.

Anda mungkin juga menyukai